cover
Contact Name
Yunika Purwanti
Contact Email
jtfp@umus.ac.id
Phone
+6289618559484
Journal Mail Official
jtfp@umus.ac.id
Editorial Address
Jalan Diponegoro KM 2, Pesantunan Brebes
Location
Kab. brebes,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Technology and Food Processing (JTFP)
ISSN : -     EISSN : 2775247     DOI : https://doi.org/10.46772/jtfp.v1i02
Fokus and Scope Fokus dan ruang lingkup dari Journal of Technology and Food Processing (JTFP) terkait dengan ilmu dan teknologi pangan sebagai berikut. a. Pengolahan dan distribusi pangan b. Sanitasi dan keamanan pangan c. Bioteknologi pangan d. Manajemen dan mutu pangan e. Pangan fungsional f. Pengemasan dan penyimpanan pangan g. Microbiologi pangan h. Diversifikasi pangan i. Nanoteknologi j. Analisa organoleptik
Articles 43 Documents
KAJIAN KEAMANAN PANGAN INDUSTRI TAHU KALIPUTIH BERDASARKAN HYGIENE DAN SANITASI DI KECAMATAN PURWOKERTO TIMUR Faizah; Erawati, Rara; Raharditya, Carantia; Rini, Poppy Ambar; Hafizhi, Alif; Fauziyyah, Yumna Nurul; Muzakiyah, Lukvinda Asfi; Latifasari, Nurul
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 4 No. 02 (2024): Juli
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jtfp.v4i02.1539

Abstract

Tofu is a staple food in Indonesia, widely consumed and produced by small and medium-scale industries using simple methods. However, these industries face significant food safety challenges, primarily due to producers' limited knowledge and skills in hygiene and sanitation practices. This study was conducted in a small-scale tofu industry in Kaliputih Village, Banyumas Regency, to assess food safety practices related to personal hygiene, food hygiene, sanitation, raw material quality, processing room layout, and waste management. The findings revealed inadequate personal hygiene practices, including handwashing and the use of clean clothing. Equipment and raw material washing processes did not meet hygiene standards, and the processing room layout increased the risk of cross-contamination. The use of unsafe well water and improper wastewater treatment practices contributed to environmental pollution. Additionally, the tofu industry lacked a valid business license, raising legal and operational risks. Proposed solutions include implementing stricter sanitation practices, using clean water, improving wastewater treatment, and obtaining official permits to enhance food safety standards and protect consumer health. This study aims to contribute to improving tofu industry practices and ensuring the safety of its products for consumption.
LIMBAH UDANG SEBAGAI KALDU BUBUK: ANALISIS KADAR AIR, AKTIVITAS AIR, DAN EVALUASI ORGANOLEPTIK DENGAN METODE PENYANGRAIAN Diah Eka Maulina; Nurwati; Muhamad Hasdar
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 4 No. 02 (2024): Juli
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jtfp.v4i02.1542

Abstract

Limbah udang (kulit dan kepala) dapat dimanfaatkan untuk membuat kaldu bubuk yang sering digunakan sebagai penambah rasa pada makanan. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah udang dalam pembuatan kaldu bubuk dengan memperhatikan kadar air, aktivitas air, dan aspek organoleptik. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan berbeda dalam proses pengeringan dan tiga kali pengulangan. Keempat perlakuan tersebut melibatkan variasi waktu penyangraian, yaitu K1 (30 menit), K2 (40 menit), K3 (50 menit), dan K4 (60 menit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kadar air yang sesuai standar terdapat pada perlakuan K4 (3,93). Aktivitas air (Aw) kaldu bubuk berkisar antara 0,4 hingga 0,52. Dalam uji organoleptik, perlakuan terbaik pada parameter kenampakan adalah K1 (dengan skor 6,48), sedangkan pada parameter aroma, perlakuan terbaik adalah K2 (dengan skor 6,25). Nilai tertinggi pada parameter rasa ditemukan pada perlakuan K3 (dengan skor 6,30). Selain itu, perlakuan K4 memberikan tekstur terbaik (dengan skor 6,87), dan parameter warna terbaik ditemukan pada perlakuan K1 (dengan skor 6,57). Dengan demikian, berbagai waktu penyangraian dapat digunakan untuk menghasilkan kaldu bubuk dengan kualitas yang seimbang dan sesuai dengan preferensi konsumen.
ANALISIS NILAI ORGANOLEPTIK NUGGET IKAN TENGGIRI (Scomberamorus sp.) DENGAN PENAMBAHAN DAN TANPA PENAMBAHAN TEPUNG BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) Wibowo, Tri Adi; Untari, Desy Sasri; Hadiqurodin, Dayu; Rahmawati, Suci Hardina
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 4 No. 02 (2024): Juli
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jtfp.v4i02.1543

Abstract

Nugget ikan tenggiri adalah produk olahan yang umumnya digemari karena cita rasanya yang khas dan teksturnya yang lezat. Selain itu, nugget ikan tenggiri juga merupakan sumber protein hewani yang kaya gizi dan rendah lemak, sehingga sangat baik untuk kesehatan. Olahan nuget dari bahan dasar tenggiri perlu diolah dengan cara dan bahan pendukung yang juga sehat dan tidak merusak atau mengurangi kadar kandungan yang terdapat pada ikan tenggiri. Namun dalam pembuatan nuget tentu membutuhkan pewarna untuk memberikan kesan dan tampilan yang estetik pada hasil akhir. Pewarna alami, khususnya bunga telang, telah menjadi subjek penelitian yang menarik dalam pengembangan pangan. Bunga telang (Clitoria ternatea) mengandung pigmen alami yang dapat memberikan warna biru atau ungu pada makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan konsumen terhadap produk nugget ikan tenggiri dengan penambahan tepung bunga telang dan tanpa tepung bunga telang melalui uji organoleptik pada masyarakat Desa Tanjung Harapan kecamatan Seputih Banyak. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa uji organoleptik pada nugget ikan tenggiri dengan penambahan bunga telang menunjukan hasil selang kepercayaan yaitu 7,19 < m < 8,17, sedangkan nugget iken tenggiri tanpa penambahan bunga telang menunjukan hasil selang kepercayaan . 6,49 < m < 8,47 . Dari hasil tersebut menunjukan bahwa nugget ikan tenggiri dengan penambahan bunga telang lebih dalam uji organoleptik menunjukan nilai yang lebih layak dari pada nugget ikan tenggiri dengan tanpa penamabahan tepung telang.
Pengaruh Subtitusi Tepung Talas (Colocasia Esculenta L. Schott) Terhadap Kualitas Uji Organoleptik Nugget Ayam Kampung: Pengaruh Subtitusi Tepung Talas (Colocasia Esculenta L. Schott) Terhadap Kualitas Uji Organoleptik Nugget Ayam Kampung Anwar, Rohmatu; Wibowo, Tri Adi; Untari, Desy Sasri
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 4 No. 02 (2024): Juli
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jtfp.v4i02.1544

Abstract

Nugget ayam merupakan salah satu produk olahan dari daging ayam yang digiling halus dan diberi berbagai bumbu serta dicampur dengan bahan pengisi (filler) dan bahan pengikat (binder), serta dilapisi dengan tepung roti (breadcrumb). Proses pembuatan nugget antara lain pengukusan dan penggorengan. Daging ayam mengandung gizi yang tinggi, protein pada ayam yaitu 18,2 gr, sedangkan lemaknya berkisar 25gr, kadar air daging ayam sebesar 68-75% dan zat mineral 3,2%. Daging didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk hasil pengolahan jaringan tersebut yang sesuai untuk dimakan serta tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi yang memakannya. Laju pertumbuhan subsektor peternakan pada tahun 2016 sebesar 4,03%, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015 sekitar 3,57%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung talas (Colocasia esculenta (L.) schott) terhadap uji organoleptik nugget ayam kampung. Metode penelitian inii menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dengan SPSS atas 3 perlakuan 3 ulangan dan hasil data penelitian dianalisis dengan menggunakan Analysis of variance (ANOVA). Perlakuan penelitian meliputi prosentase penggunaan tepung talas yaitu T0 (100% Tepung tapioka), T1 (50% Tepung Tapioka, 50% Tepung Talas), T2 ( 70% Tepung Talas, 30% tepung Tapioka). Variabel yang diukur meliputi : uji organoleptik (warna, aroma, rasa dan tekstur) nugget ayam kampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung talas pada nugget ayam kampung dengan level 70% berpengaruh nyata (P0,05) terhadap rasa Kesimpulan pada penelitian ini ialah penambahan tepung talas 70% pada nugget ayam kampung memberikan hasil terbaik terhadap aroma, rasa, tekstur dan warna.
Tujuan ANALISA LABORATORIUM DAN SANITASI HIGIENE PADA PROSES PRODUKSI ROTI TAWAR DI PT MULTI STAR RUKUN ABADI Mutmainah, Syahidah; Nurwati
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 5 No. 01 (2025): Januari
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jtfp.v5i01.1113

Abstract

Tujuan pelaksanaan magang di PT Multi Star Rukun Abadi adalah mempelajari proses produksi roti secara umum, pengemasan, pemasaran, analisa laboratorium, dan proses sanitasinya. Kegiatan magang dilaksanakan pada tanggal 1 November 2022 – 31 Januari 2023 di PT Multi Star Rukun Abadi di Bandung, Jawa Barat. Cara atau metode yang digunakan pada pelaksanaan magang adalah observasi atau pengamatan, terlibat langsung dalam proses produksi (gudang bahan baku) dan analisa laboratorium, melakukan studi pustaka, dan mencatat data sekunder dari sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan dari kegiatan magang, sedangkan pengambilan lokasi magang adalah secara sengaja dan mandiri. PT Multi Star Rukun Abadi merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi roti dari tahun 1988 yang melewati proses penerimaan bahan baku, pencampuran, pembentukan, fermentasi, pemanggangan, pendinginan, pemotongan, pengemasan, dan pendeteksian metal/logam. Jenis roti yang diproduksi PT Multi Star Rukun Abadi meliputi roti manis, roti kering, kue, dan roti tawar dengan merek dagang sharon, paroti, mini-mini, p2p, dan multi star. Bahan-bahan untuk pembuatan roti tawar antara lain tepung terigu, air, ragi, gula, susu bubuk skim, garam, shorterning, calcium propionate, bread improver dan lain-lain. Sanitasi di PT Multi Star Rukun Abadi meliputi sanitasi bangunan, sanitasi peralatan, sanitasi tenaga kerja, sanitasi proses produksi, sanitasi di lingkungan pabrik, dan sanitasi di unit pengolahan limbah industri. Sistem sanitasi tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya fasilitas sanitasi yang memadai. Fasilitas sanitasi yang umum dikenal misalnya sarana cuci tangan, alat saniter, serta kamar mandi. Sedangkan untuk analisa laboratorium yang dilakukan meliputi analisa kadar oksigen kemasan, kadar pH, dan kadar air pada produk roti. Kata kunci: Sanitasi Industri, Analisa Laboratorium, PT Multi Star Rukun Abadi
ANALISA HASIL ROASTING KOPI ROBUSTA DI UMKM KOPI PULOSARI CAP TUGU JUANG Hasanah, Lutfiyatun; Wadli
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 5 No. 01 (2025): Januari
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jtfp.v5i01.1641

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses roasting kopi robusta di UMKM Kopi Pulosari Cap Tugu Juang yang menggunakan teknologi centrifugal roaster. Proses roasting merupakan tahap penting dalam pengolahan kopi karena berpengaruh signifikan terhadap kualitas rasa, aroma, dan karakteristik fisik biji kopi. Metode yang digunakan meliputi wawancara, observasi, studi pustaka, dan studi lapangan untuk memahami tahapan produksi dan pengaruh teknologi roasting terhadap hasil akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mesin centrifugal roaster mampu menghasilkan tiga tingkat kematangan—medium, medium-dark, dan dark roast—dengan kontrol presisi pada suhu 200°C. Proses ini menghasilkan penurunan berat biji kopi sebesar 20% akibat pengurangan kadar air, sesuai dengan standar SNI. Selain itu, hasil roasting memiliki profil rasa yang disukai konsumen, terutama pada tingkat medium roast. Temuan ini menegaskan pentingnya penerapan teknologi modern untuk mendukung daya saing UMKM lokal dan meningkatkan nilai tambah produk kopi robusta. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi optimalisasi proses roasting dan pengembangan produk kopi yang lebih inovatif..
Kinetika Perubahan Parameter Kualitas Pisang Kapok (Musa paradisiaca L.) Pada Suhu Penyimpanan Pratiwi, Evia Zunita Dwi; Dyah K, Ajeng; Faizah
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 5 No. 01 (2025): Januari
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jtfp.v5i01.1666

Abstract

Pisang kapok (Musa paradisiaca L.) merupakan buah klimaterik yang rentan mengalami perubahan kualitas selama penyimpanan akibat laju respirasi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kinetika perubahan kadar air dan total padatan terlarut (TPT) pada pisang kapok yang disimpan pada suhu 8°C, 14°C, dan 28,7°C selama 10 hari. Parameter kadar air diukur menggunakan metode pengeringan oven, sedangkan TPT diukur dengan refraktometer. Analisis kinetika menunjukkan bahwa perubahan kadar air mengikuti model kinetika orde pertama, sementara TPT mengikuti orde nol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu penyimpanan yang lebih rendah mampu menekan laju peningkatan kadar air dan TPT. Nilai konstanta laju (k) tertinggi ditemukan pada suhu 28,7°C, sedangkan terendah pada 8°C, mengindikasikan bahwa suhu rendah efektif memperlambat perubahan kualitas. Model Arrhenius digunakan untuk memprediksi perubahan kualitas, dengan nilai energi aktivasi (Ea) menunjukkan kecenderungan yang bervariasi tergantung pada parameter yang diuji. Studi ini menegaskan pentingnya pengendalian suhu untuk memperpanjang umur simpan pisang kapok.
Pengaruh Proporsi Tepung Ubi Ungu, Tepung Beras dan Maizena Terhadap Karakteristik Fisikokimia Edible Spoon Rizqa Arya Puspita; Adi Prayitno, Sutrisno; Retnaningtyas Utami, Dwi
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 5 No. 01 (2025): Januari
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jtfp.v5i01.1690

Abstract

Limbah plastik dari peralatan makan sekali pakai menjadi permasalahan lingkungan yang signifikan di indonesia. Sebagian besar alat makan dari plastik karena sifat bahan yang ringan dan kuat, namun akan berdampak negatif bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan edible spoon, yaitu sendok yang dapat dimakan atau terurai secara alami sebagai alternatif ramah lingkungan dengan menggunakan bahan yang mudah terurai yaitu tepung ubi ungu sebagai bahan utama serta tepung beras dan maizena sebagai bahan pengikat. Metode yang digunakan ialah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan yang berbeda dari proporsi tepung beras, tepung ubi ungu dan maizena [P1 60:20:20], [P2 50:20:30], [P3 40:20:40], [P4 30:20:50], [P5 20:20:60], [P6 10:20:70]. Parameter uji meliputi kadar air, karbohidrat, daya rehidrasi dan daya patah, dengan analisis menggunakan uji Analysis of Variance (ANOVA) pada α = 5%. Hasil menunjukkan bahwa proporsi tepung ubi ungu, tepung beras dan maizena berpengaruh signifikan terhadap kadar air, karbohidrat dan daya rehidrasi, tetapi tidak terhadap daya patah. Formulasi terbaik untuk kadar air ditemukan pada P3 (6,34%), kadar karbohidrat pada P4 (36,22%), daya rehidrasi pada P6 (0,10%), dan daya patah pada P2 (2.670,94 N). Formulasi ini unggul pada kadar air dan daya patah yang merupakan faktor penting dalam menentukan karakteristik edible spoon. Kata Kunci : Edible spoon, Fisikokimia, Tepung Ubi Ungu, Tepung Beras, Maizena.
TEKNOLOGI PIROLISIS BERBAHAN KEMASAN BISKUIT DAN AIR MINERAL UNTUK PEMBUATAN BAHAN BAKAR CAIR Unzilatirrizqi, Yan El Rizal
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 5 No. 01 (2025): Januari
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jtfp.v5i01.1697

Abstract

Limbah pangan merupakan masalah yang tidak bisa lepas dari produksi dan hasil teknologi pangan. Pemanfaatan limbah pangan berupa kemasan kaleng menjadi reaktor pirolisis menjadi salah satu solusi dalam pemanfaatan limbah pangan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat pirolisis berbahan kemasan biskuit untuk menghasilkan bahan bakar cair. Penelitian ini menggunakan Kaleng biskuit sebagai reaktor pirolisis dan plastik kemasan minuman jenis polypropylene (PP) sebagai bahan pembuat bahan bakar cair (bbm), pipa besi untuk mengalirkan fluida, dan gas Liquid Petroleum Gas (LPG) sebagai sumber panas. Hasil bahan bakar cair yang dihasilkan memiliki densitas sebesar 0,741 g/mL dan cukup efektif secara waktu untuk mendidihkan air. Hasil penelitian ini penting untuk pijakan dalam pembuatan energi alternatif berbasis sampah untuk keelangsungan energi dan lingkungan berkelanjutan
Formulasi dan Analisis Nilai Hedonik Nugget Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta) dengan Penambahan Rebung (Dendrocalamus asper) ratna, diah ratnasari
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 5 No. 02 (2025): Juli
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jtfp.v5i02.1753

Abstract

Perkembangan makanan olahan pangan yang begitu beragam mendorong banyak penjual makanan olahan baik sekala kecil maupun besar. Salah satu olahan pangan adalah nugget yang bisa diolah dari berbagai bahan, Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan nugget berbahan dasar ikan kembung (Rastrelliger kanagurta) yang disubstitusi dengan rebung (Dendrocalamus asper). Fokus penelitian adalah menentukan formulasi yang tepat dari kombinasi ikan kembung dan rebung. Uji organoleptik menggunakan metode Kruskal-Wallis untuk menilai atribut rasa, tekstur, aroma, warna, dan penampakan visual. Uji lanjutan dilakukan dengan metode Duncan. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan rebung memberikan pengaruh signifikan terhadap tekstur, rasa, dan aroma, namun tidak berbeda nyata terhadap warna dan kenampakan, dengan nilai rata-rata kesukaan panelis berkisar antara 5,80 hingga 8,08, menunjukkan tingkat kesukaan dari agak suka hingga sangat suka.