cover
Contact Name
Umi Salamah
Contact Email
saintekjurnalaal@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
saintekjurnalaal@gmail.com
Editorial Address
Jl Bumimoro Morokrembangan Perak , Surabaya, Provinsi Jawa Timur, 60178
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Saintek: Jurnal Sains Teknologi dan Profesi Akademi Angkatan Laut
ISSN : 19793111     EISSN : 28287452     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Saintek jurnal diterbitkan dua kali dalam setahun, yang diterbitkan oleh Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM) dengan nomor ISSN :1979-3111. Akademi Angkatan Laut, Bumi Moro, Morokrembangan, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Jurnal yang dimuat merupakan artikel ilmiah, hasil penelitian dan gagasan dari Prodi Pelaut, Prodi Teknik, Prodi Elektronika, Prodi Suplai dan prodi Marinir. Yang aplikasinya bagi TNI Angkatan Laut.
Articles 34 Documents
Pengembangan Evaluasi Paket Instruksi Renang Umum Korps Marinir AAL Bambang Eko Saputro; Sumarwoto Sumarwoto; Agus Salim; Budi Santoso
Saintek: Jurnal Sains Teknologi dan Profesi Akademi Angkatan Laut Vol. 16 No. 1 (2023)
Publisher : AKADEMI ANGKATAN LAUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59447/saintek.v16i1.112

Abstract

This study examines the swimming instruction package, focusing on the essential factors to improve the quality of the Marine Corps Cadets General Swimming Instruction Package to facilitate the understanding of AAL Marine Corps Cadets in completing their final assignment. The sub-aspects being investigated included aspects of the feasibility of the contents of the Public Swimming PI material, the language aspects of the Public Swimming instruction packs, material presentation of Public Swimming instruction packs, and aspects of graphic design of the Public Swimming instruction. Our research design contained steps of analysis, design, evaluation, and revision, while the data analysis was carried out using descriptive qualitative. Based on all the analysis results, the average score for each aspect is a) the design attains an average value of 95 percent; b) the content attains an average value of 94 percent; c) individual exercise attains an average value of 94 percent; d) small group exercise attained an average value of 91.8 percent; and e) field trial attains average value of 90.8 percent. Thus, the total average score is 93.12 percent. Penelitian ini mengkaji paket instruksi dengan memperhatikan faktor-faktor yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kualitas Paket Instruksi (PI) renang umum taruna Korps Marinir agar dapat membantu memudahkan pemahaman para taruna dalam menyelesaikan tugas akhir. Adapun sub aspek yang diteliti meliputi aspek kelayakan isi materi, aspek kebahasaan, aspek penyajian dan aspek desain grafis dari PI renang umum. Proses penelitian ini menerapkan design research meliputi langkah-langkah analisis, perancangan, evaluasi, dan revisi, sedangkan teknik analisis data dilakukan menggunakan deskriptif kualitatif. Berdasarkan seluruh uji coba yang penulis laksanakan maka nilai rata- rata hasil dari uji coba tersebut: a) uji coba desain 95 persen; b) uji coba isi 94 persen; c)uji coba perorangan 94 persen; d) uji coba kelompok kecil 91,8 persen; dan e) uji coba lapangan 90,8 persen. Sehingga nilai rata-rata keseluruhan adalah 93,12 persen.
Implementasi Pembelajaran dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing untuk Peningkatan Hasil Belajar Taruna AAL Khairun Khalid; Nur Aisyah; Asep Iwa Soemantri; Mangutu Wandiru
Saintek: Jurnal Sains Teknologi dan Profesi Akademi Angkatan Laut Vol. 16 No. 1 (2023)
Publisher : AKADEMI ANGKATAN LAUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59447/saintek.v16i1.113

Abstract

Guided inquiry is a learning approach in which the teacher provides broad guidance or instructions to students, and the teacher makes most of the planning. Students carry out a series of activities with the guidance of the teacher. Thus, it right ahead means that students are involved with scientific questions. They formulate hypotheses, experiments, data analysis interpretation, and results communication. This research aims to describe the teacher's ability to manage learning activity using the guided inquiry approach. Moreover, the results of the study showed that learning with a guided inquiry approach can improve the learning outcomes of cadets, especially for the subjects held in the laboratory (practicum). Inkuiri terbimbing adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya, guru menyediakan bimbingan atau petunjuk cukup luas kepada siswa, serta sebagian besar perencanaannya dibuat oleh guru. Serangkaian kegiatan tersebut dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru. Dengan demikian secara langsung bahwa siswa terlibat dengan peristiwa dan pertanyaan ilmiah. Siswa merumuskan hipotesis, eksperimen, siswa menganalisa dan menginterpretasikan data, dan mengkomunikasikan hasilnya. Tujuan penulisan ini adalah mendiskripsikan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakaan pendekatan inkuiri terbimbing. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar taruna, khususnya pada mata kuliah yang dilaksanakan di labortorium (praktikum).
Eksplorasi Hubungan Simbiotik antara Diplomasi Angkatan Laut dan Keamanan Maritim: Sebuah Tinjauan Interdisipliner Kurniawan, Wahyu
Saintek: Jurnal Sains Teknologi dan Profesi Akademi Angkatan Laut Vol. 16 No. 2 (2023)
Publisher : AKADEMI ANGKATAN LAUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59447/saintek.v16i2.117

Abstract

The naval diplomacy is an important instrument in foreign policy to maintain maritime security and protect national interests at sea. This problematic focuses on actual matters that influence the behavior of other countries through naval presence, actions and communications. Maritime security includes protection against non-traditional threats such as piracy, terrorism, smuggling, as well as enforcement of maritime law and international agreements. Cooperation between countries in naval diplomacy is very important to overcome cross-border maritime security threats. Cooperation mechanisms include joint military exercises, intelligence information sharing, and maritime law enforcement. The navy plays an important role in ensuring maritime security through security patrols, search and rescue operations, and diplomatic support. In the context of maritime security, naval diplomacy emphasizes the importance of cooperation between countries and the efforts made by navies to counter threats at sea. This cooperation includes joint military exercises, sharing intelligence information, and maritime law enforcement. Therefore, this is an effective instrument in maintaining maritime security and stability in the world's maritime strategic areas. The research methodology used includes a literature review accompanied by a survey to collect qualitative data on perceptions and related practices. It is hoped that this research can provide alternative actual decisions on how to identify opportunities and challenges faced in the sea sector in facing increasingly complex and dynamic maritime threats, as well as provide relevant recommendations for policy makers and practitioners. Diplomasi angkatan laut sebagai instrumen penting dalam kebijakan luar negeri untuk menjaga keamanan maritim dan melindungi kepentingan nasional di laut. Problematika ini berfokus pada hal-hal aktual yang mempengaruhi perilaku negara lain melalui kehadiran, tindakan, dan komunikasi angkatan laut. Keamanan maritim mencakup perlindungan terhadap ancaman non-tradisional seperti pembajakan, terorisme, penyelundupan, serta penegakan hukum maritim dan perjanjian internasional. Kerja sama antar negara dalam diplomasi angkatan laut sangat penting untuk mengatasi ancaman keamanan maritim lintas batas. Mekanisme kerja sama termasuk latihan militer bersama, berbagi informasi intelijen, dan penegakan hukum maritim. Angkatan laut memainkan peran penting dalam memastikan keamanan maritim melalui patroli keamanan, operasi pencarian dan penyelamatan, dan dukungan diplomatik. Dalam konteks keamanan maritim, diplomasi angkatan laut menekankan pentingnya kerjasama antar negara dan upaya yang dilakukan angkatan laut untuk melawan ancaman di laut. Kerja sama ini meliputi latihan militer bersama, berbagi informasi intelijen, dan penegakan hukum maritim. Oleh karena itu, hal ini menjadi instrumen yang efektif dalam menjaga keamanan dan stabilitas maritim di kawasan strategis maritim dunia. Metodologi penelitian yang digunakan meliputi tinjauan pustaka disertai survei untuk mengumpulkan data kualitatif pada persepsi dan praktik terkait. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif keputusan aktual tentang bagaimana mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi di matra laut dalam menghadapi ancaman maritim yang semakin kompleks dan dinamis, serta memberikan rekomendasi yang relevan bagi pembuat kebijakan dan praktisi.
Analisis Hirarki Proses dalam Pemilihan Detergen Soft Eco Enzime (SEE), Detergen Eco Enzyme (EE), dan Detergen Kimia Salamah, Umi; Nisa, Intan Chairun; Juliadi, Ertawan; Moestin, Moestin
Saintek: Jurnal Sains Teknologi dan Profesi Akademi Angkatan Laut Vol. 16 No. 2 (2023)
Publisher : AKADEMI ANGKATAN LAUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59447/saintek.v16i2.130

Abstract

Surfactant waste produced by detergents with chemicals causes water and soil to be polluted. Water as a vital human need must be saved from pollution by waste, so it is necessary to find innovations in the use of laundry detergents using environmentally friendly materials. This study conducted experiments using 3 kinds of detergents, namely: 1) A. MES and SEE, 2) B. MES and EE, and 3) C. MES and Chemistry. Experiments on the use of detergents with respondents of AAL Community Service Assistance residents in Pesapen Surabaya. There are 5 criteria for assessing and selecting detergent, namely: 1) cleaning power, 2) softness of clothing, 3) Effect on color, 4) power to kill bacteria, and 5) the cost of purchasing detergent manufacturing materials. In analyzing the 3 criteria 1), 2) and 3) using hierarchical process analysis, criterion 5) is calculated by comparing the manufacturing costs incurred. As for criterion 4), laboratory tests will be carried out as the next research step. The results of the AHP of the best-selected detergent are A. MES and SEE. Given that SEE is an EE whose fermentation is at least 6 months, it is recommended to use SEE for the manufacture of detergent. Limbah surfaktan yang dihasilkan oleh detergent dengan bahan kimia menyebabkan air dan tanah tercemar. Air sebagai kebutuhan vital manusia harus diselamatkan dari pencemaran oleh limbah, maka perlu mencari inovasi penggunaan detergen cuci pakaian dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Penelitian ini melakukan eksperimen penggunaan 3 macam detergen yaitu: 1) A. MES dan SEE, 2) B. MES dan EE, dan 3) C. MES dan Kimia. Eksperimen penggunaan detergen dengan responden warga Binaan Pengabdian kepada Masyarakat AAL di Pesapen Surabaya. Kriteria penilaian dan pemilihan detergent ada 5 yaitu: 1) daya bersih, 2) kelembutan Pakaian, 3) Efek terhadap warna, 4) daya membunuh bakteri, dan 5) biaya pembelian bahan pembuatan detergent. Dalam menganalisis 3 kriteria 1), 2) dan 3) menggunakan Analisis hirarki proses, sedangkan untuk kriteria 5) dihitung dengan membandingkan biaya pembuatan yang keluarkan. Sedangkan untuk kriteria 4) akan dilakukan uji laboratorium sebagai langkah penelitian selanjutnya. Hasil dari AHP detergen yang terpilih terbaik adalah A. MES dan SEE. Mengingat SEE adalah EE yang fermentasinya minimal 6 bulan, maka untuk pembuatan ditergen disarankan menggunakan SEE.
Pengaruh Dukungan Bekal BBM dan Pengambilan Keputusan terhadap Operasi Kapal Perang Republik Indonesia Soemantri, Asep Iwa; Supardi, Endi; Dijastuti, Kustianing Sekar; Prakoso, Lukman Yudho
Saintek: Jurnal Sains Teknologi dan Profesi Akademi Angkatan Laut Vol. 16 No. 2 (2023)
Publisher : AKADEMI ANGKATAN LAUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59447/saintek.v16i2.131

Abstract

Indonesia is an archipelago country with a vast amount of ocean which brings the consequence that sea defence must be prioritised. The sea becomes the barometer of the country's defence system to avoid threats. By having scattered islands, security patrols by the Indonesian Navy are needed. Security patrols with Indonesian Warships (KRI) are needed in maintaining the sovereignty of the Republic of Indonesia. In order to support the operations of the Indonesian Warship (KRI), logistics such as fuel oil (BBM) are needed, besides this support which is no less important is the decision making carried out by the leadership of the Indonesian Warship (KRI) in guarding the territory of the Republic of Indonesia. The purpose of this study was to determine how the influence of fuel supply support for the main equipment and weapons systems, especially warships (KRI) and decision making faced in KRI operations. Research on warship crews (KRI) and a sample of 42 people. Data analysis techniques using multiple linear regression and supported by the SPSS 22 programme. The analysis includes normality, multicollinearity, heteroscedasticity, and determination tests. The findings of this study conclude that fuel supply support has a significant effect on the operation of Indonesian Warships (KRI). Decision making has a significant effect on the operation of warships (KRI). Simultaneously, fuel supply support and decision making have a significant effect on the operation of Indonesian warships. Indonesia merupakan negara archipelago dengan jumlah lautan yang luas yang membawa konsekuensi pertahanan laut harus diutamakan. Laut menjadi barometer sistem pertahanan negara untuk menghindari ancaman. Dengan memiliki pulau-pulau yang tersebar maka diperlukan patroli keamanan oleh TNI AL. Patroli keamanan dengan Kapal Perang Indonesia (KRI) sangat dibutuhkan dalam menjaga kedaulatan NKRI. Guna mendukung operasional Kapal Perang Indonesia (KRI) dibutuhkan logistik seperti Bahan Bakar Minyak (BBM), selain dukungan tersebut yang tidak kalah penting adalah pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pimpinan Kapal Perang Indonesia (KRI) dalam mengawal wilayah NKRI. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh dukungan bekal BBM bagi alat utama dan sistem senjata khususnya kapal perang (KRI) dan pengambilan keputusan dihadapkan pada operasi KRI. Penelitian terhadap awak kapal perang (KRI) dan sampel berjumlah 42 orang. Teknik analisis data dengan menggunakan regresi linier berganda dan didukung program SPSS 22. Analisis tersebut mencakup uji normalitas, multikolinieritas, heterokedastisitas, dan uji determinasi. Temuan penelitian ini menyimpulkan bahwa dukungan bekal BBM berpengaruh signifikan terhadap operasi Kapal Perang Indonesia (KRI). Pengambilan keputusan berpengaruh signifikan terhadap operasi kapal perang (KRI). Secara simultan dukungan bekal BBM dan pengambilan keputusan berpengaruh dan signifikan terhadap operasi Kapal Perang Indonesia (KRI).
Outbound sebagai Media Pembelajaran Soft Skill Kepemimpinan untuk Taruna Koestantono, Koestantono; Rokhmawan, Sonnie; Maryono, Maryono; Wijaya, Paniai
Saintek: Jurnal Sains Teknologi dan Profesi Akademi Angkatan Laut Vol. 16 No. 2 (2023)
Publisher : AKADEMI ANGKATAN LAUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59447/saintek.v16i2.136

Abstract

Outbound has been implemented in cadets’ education since Porsitar in 1999 until now as an alternative medium for leadership training. The activities that are still implementing outbound media are Leadership Training and Visits between Cadets. In its journey, outbound cadets are often criticized for having non-serious activities with an unclear purpose. The aim of this research is to describe outbound as a learning medium. With David Kolb’s Experiential Learning theoretical framework, it can be defined that outbound activities are a medium for leadership soft skills learning. Outbound telah diterapkan dalam pendidikan taruna sejak Porsitar tahun 1999 sampai sekarang sebagai media alternatif latihan kepemimpinan. Kegiatan yang sampai saat ini masih menerapkan media outbound adalah Latihan Kepemimpinan (Latpim) dan Kunjungan antar Taruna (Kuntar). Dalam perjalanannya, outbound taruna sering dikritisi sebagai kegiatan yang sekedar main-main dan tidak jelas tujuan pembelajarannya. Tujuan tulisan ini adalah mendeskripsikan outbound sebagai media pembelajaran. Dengan kerangka teori Experiential Learning David Kolb bisa dideskripsikan bahwa kegiatan outbound merupakan media pembelajaran soft skill kepemimpinan.
Optimalisasi Pemasangan MGPS di KRI untuk Mempertahankan Kondisi Sistem Air Laut Risdianto, Irwan; Putra, Hendriman; Delano, Arya; Supriady, Ferry
Saintek: Jurnal Sains Teknologi dan Profesi Akademi Angkatan Laut Vol. 16 No. 2 (2023)
Publisher : AKADEMI ANGKATAN LAUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59447/saintek.v16i2.137

Abstract

The seawater system is a vital part of the system that supports the performance of the KRI machinery. The functions of the seawater system include engine cooling, fire extinguishing systems, air conditioning systems, and fresh rooms. By all means, these vital system requires intensive main­tenance to create a balanced system in the KRI. In conventional seawater piping systems, several problems come from underwater life, damaging seawater systems’ equipment. Corrosion caused by underwater biota growth can reduce seawater system pipes' service life. Marine Growth Prevention System (MGPS) is the solution to this problem since MGPS can reduce and inhibit the growth of pipe corrosion and even kill underwater biota that breeds in seawater piping systems. The working principle of MGPS is based on the electrolysis process where copper, iron, or aluminum is used as the anode. The anode is placed on the sea chest or where seawater flows in a system in pairs. This anode is supplied with current and controlled by a control unit installed in an integrated manner in the Machinery Control Room. When in operation, these anodes produce ions which the water flow in the pipes and machinery systems will carry away. These ions will coat the surface of the pipe to make it more resistant to corrosion and kill harmful marine life in the pipe. A well-maintained piping system will optimize all machining performance at KRI so that ship maintenance costs will be much more efficient and the ship's service life will be longer. Sistem air laut adalah bagian sistem yang amat vital yang menunjang kinerja permesinan di KRI. Fungsi sistem air laut antara lain sebagai pendingin mesin, system pemadam kebakaran, system pendingin ruangan, dan fresh room. Tentunya sistem yang amat vital ini memerlukan pemeliharaan yang intensif supaya tercipta keseimbangan system di Kapal perang Republik Indonesia (KRI). Pada sistem pemipaan air laut konvensional, ada beberapa permasalahan yang datang dari hayati bawah laut dimana sangat merusak peralatan yang berhubungan dengan sistem air laut. Korosi yang ditimbulkan oleh pertumbuhan biota bawah laut ini dapat mengurangi usia pakai pipa system air laut. Marine Growth Prevention System (MGPS) adalah solusi dari permasalahan ini. Dimana MGPS ini dapat mengurangi korosi pipa dan dapat menghambat pertumbuhan bahkan membunuh biota bawah laut yang berkembang-biak di dalam system pemipaan air laut. Prinsip kerja MGPS adalah atas dasar proses elektrolisis dimana tembaga, besi atau aluminium digunakan sebagai anodanya. Anoda ini ditempatkan pada sea chest atau di tempat dimana air laut mengalir pada sebuah system secara berpasangan. Anoda ini disupplai arus serta dikendalikan oleh sebuah unit kontrol yang dipasang secara terintegrasi pada Machinery Control Room. Pada saat dioperasikan, anoda-anoda ini memproduksi ion yang akan terbawa oleh aliran air di dalam pipa dan sistem permesinan. Ion inilah yang nantinya melapisi permukaan pipa supaya lebih tahan terhadap korosi serta membunuh biota laut merugikan yang hidup di dalam pipa. Sistem pemipaan yang terpelihara dengan baik akan mengoptimalkan seluruh kinerja permesinan di KRI sehingga biaya pemeliharaan kapal pun akan jauh lebih hemat, dan usia pakai kapal akan semakin panjang.
Optimalisasi Pembelajaran Pembinaan Potensi Maritim melalui Pengabdian Masyarakat guna Membangun Karakter Taruna Akademi Angkatan Laut Imanullah, Rizky Akbar; Permana, Iwan; Karyana, Rana; M, Saichu
Saintek: Jurnal Sains Teknologi dan Profesi Akademi Angkatan Laut Vol. 16 No. 2 (2023)
Publisher : AKADEMI ANGKATAN LAUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59447/saintek.v16i2.138

Abstract

National Defence is an effort of a nation in maintaining the sovereignty of its territory from all forms of threats that endanger the safety and survival of the nation and its state. Through Dawilhanla, it is expected to be able to prepare sea defence areas and supporting forces early in order to win the war. The problem in this study is how to develop a strategy for empowering sea defence areas in order to improve Binpotmar at Lanal Denpasar. While the purpose of this research is to get the right strategy for the Naval Academy in learning maritime potential development through community service for AAL cadets. The method used is descriptive quantitative with SWOT analysis. The results showed that the strategy that can be implemented by binpotmar learning at AAL is that AAL as an educational institution provides Binpotmar lessons so that cadets understand and understand binpotmar in order to develop the maritime character of cadets, cadets are directly involved in Binpomtar activities so that cadets have the opportunity to be able to see, feel and think about actions that must be carried out as maritime people in utilising existing potential, The AAL curriculum includes Binpotmar in cadet lessons and schedules cadet binpotmar activities, so that cadets understand and can experience going directly to the field, LPPM AAL involves cadets in Binpotmar through community service activities in order to develop the maritime character of cadets, cadets are directly involved in research and community service activities through LPPM AAL can improve AAL Accreditation. Pertahanan Negara merupakan suatu upaya dari suatu bangsa dalam menjaga kedaulatan wilayahnya dari segala bentuk ancaman yang membahayakan keselamatan dan kelangsungan hidup bangsa dan negaranya. Melalui Dawilhanla diharapkan mampu menyiapkan wilayah pertahanan laut dan kekuatan pendukungnya secara dini dalamrangka memenangkan peperangan. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana menyusun strategi pemberdayaan wilayah pertahanan laut dalam rangka meningkatkan Binpotmar di Lanal Denpasar. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan strategi yang tepat bagi Akademi Angkatan Laut dalam pembelajaran pembinaan potensi maritim melalui pengabdian masyarakat bagi Taruna AAL. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dapat dilaksanakan oleh pembelajaran binpotmar di AAL adalah AAL sebagai lembaga pendidikan membekali pelajaran Binpotmar sehingga taruna mengerti dan memahami binpotmar dalam rangka mengembangkan karakter kemaritiman taruna, Taruna terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan Binpomtar sehingga taruna berkesempatan untuk dapat melihat, merasakan dan memikirkan tindakan yang harus dilaksanakan sebagai insan maritim dalam mendayagunakan potensi yang ada, Kurikulum AAL memasukkan Binpotmar dalam pelajaran taruna dan menjadwalkan giat binpotmar taruna, sehingga taruna paham dan dapat merasakan terjun langsung ke lapangan, LPPM AAL melibatkan taruna dalam Binpotmar melalui giat pengabdian masyarakat dalam rangka mengembangkan karakter kemaritiman taruna, Taruna terlibat langsung dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat melalui LPPM AAL dapat meningkatkan Akreditasi AAL.
Kontribusi Berbagai Variabel Input Terhadap Kualitas Proses dan Output AAL Umi Salamah; Nyoman S. Degeng; Saidah Ulfa
Saintek: Jurnal Sains Teknologi dan Profesi Akademi Angkatan Laut Vol. 17 No. 1 (2024): SAINTEK JURNAL AAL
Publisher : AKADEMI ANGKATAN LAUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59447/saintek.v17i1.141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat meningkatkan mutu taruna, baik dalam proses pembelajaran maupun mutu lulusan, sehingga AAL mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap pakai dalam dinas kedinasan. Penelitian dilakukan terhadap 90 taruna angkatan 61 dengan data hasil tes pada saat rekrutmen sebagai X1 dan data nilai tes pada saat seleksi korps sebagai kualitas lulusan. Analisis penelitian menggunakan regresi, uji t, ANOVA dan SEM. Hasil Penelitian: 1) Secara terpisah: a) terdapat pengaruh hasil akademik terhadap prestasi akademik semester 1 dan 2. b) Tidak terdapat pengaruh tes kesehatan dan kebugaran jasmani terhadap prestasi kebugaran jasmani semester 1 dan 2. c) Ada tidak ada pengaruh antara hasil psikotes terhadap nilai kepribadian semester 1 dan 2. d) Terdapat pengaruh antara hasil akademik dan nilai ujian korps semester 1 dan 2 terhadap hasil akademik semester 3. e) Terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil akademik dengan nilai ujian korps semester 1 dan 2. 2 terhadap hasil akademik semester 3 sampai semester 8. f) Terdapat pengaruh tes kebugaran jasmani terhadap tes kebugaran jasmani semester 3 sampai semester 8. g) Tidak ada pengaruh signifikan nilai ujian korps terhadap nilai kepribadian semester 3 sampai semester 8. 2) Pengaruh kolektif : a) terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel masukan terhadap hasil proses belajar (akademik, kesehatan jasmani dan kepribadian). b) Terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil proses pembelajaran dengan mutu lulusan. c) Terdapat pengaruh yang signifikan antara tes rekrutmen dengan tes korps. d) Seluruh variabel mulai dari proses rekrutmen, tes korps dan proses pembelajaran saling terintegrasi dan dapat mempengaruhi kualitas lulusan. 3) Menyajikan hasil uji beda: a) Terdapat perbedaan proses pembelajaran yang signifikan antara taruna asal Pulau Jawa dengan taruna luar Pulau Jawa. b) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam proses pembelajaran antara taruna SMA Taruna Nusantara dengan SMA lainnya. c) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil proses pembelajaran dengan hasil tes penentuan korps.
Analisis Efisiensi Ekonomi Terhadap Ketahanan Cadangan Amunisi Strategis Guna Menghadapi Operasi Tempur Laut Asep Iwa Soemantri; Irawan Didik Prabowo; Kustianing Sekar
Saintek: Jurnal Sains Teknologi dan Profesi Akademi Angkatan Laut Vol. 17 No. 1 (2024): SAINTEK JURNAL AAL
Publisher : AKADEMI ANGKATAN LAUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59447/saintek.v17i1.142

Abstract

Pertambahan jumlah penduduk dunia semakin tidak terkendali dan energi fosil akan segera habis. Kejadian ini menyebabkan perebutan sumber daya dari negara asing ke Indonesia. Tulisan pemikiran ini menekankan pada isu pelanggaran wilayah Negara Tiongkok di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) di Perairan Natuna. Negara Indonesia khususnya TNI AL harus mempertahankan wilayah NKRI dengan segala kemampuan yang dimiliki untuk melaksanakan Operasi Tempur Laut saat kondisi krisis. Ketersediaan cadangan amunisi strategis KRI yang terbatas dalam rangka menghadapi ancaman tersebut tentu saja akan menghambat TNI AL dalam rangka melaksanakan tugas pokok. Dengan menggunakan teori logistik operasi oleh Henry E. Eccles yakni strategi, logistik, dan taktik artikel ini menyimpulkan bahwa ketersediaan amunisi strategis KRI harus di dukung oleh pengembangan industri pertahanan nasional. Kesimpulan ini hasil dari pendekatan metode Soft System Methodology dengan software Nvivo12.

Page 3 of 4 | Total Record : 34