cover
Contact Name
Tahta Herdian Andika
Contact Email
tahta.herdian.a@gmail.com
Phone
+6289612626394
Journal Mail Official
tahta.herdian.a@gmail.com
Editorial Address
Jl.A.Yani. No.1A. Tambahrejo Gadingrejo Lampung
Location
Kab. pringsewu,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Gizi Aisyah
ISSN : 26862441     EISSN : 26863537     DOI : https://doi.org/10.30604/
Jurnal Gizi Aisyah (p-ISSN: 2686-2441, e-ISSN: 2686-3537 ) is scientific, peer-reviewed and open access journal managed and published by Universitas Aisyah Pringsewu on February and September. Jurnal Gizi Aisyah publishes original research and/or library analysis focuses on Clinical Nutrition,Human Nutrition,Food Technology. All published articles will have a unique Digital Object Identifier (DOI) number. This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
Articles 94 Documents
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTERIII DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAMBUR TAHUN 2016 Ratna Sari, Deti; Kumalasari, Desi
Jurnal Gizi Aisyah Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Gizi Aisyah
Publisher : Journal Aisyah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.123 KB) | DOI: 10.30604/jnf.v1i1.17

Abstract

Data survey demografi kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mencatat AKI di Indonesia mencapai 359 per 100.000 KH. Merujuk data profil kesehatan di Indonesia tahun 2012, kematian ibu hamil disebabkan oleh perdarahan (28%), hipertensi/eklampsia (24%), infeksi (11%), partus lama (16 %) dan abortus terkomplikasi (10%). Angka kejadian anemia kehamilan berkisar antara 20 dan 89% dengan menetapkan Hb 11gr% (g/dl) sebagai dasarnya. Penyebab anemia kehamilan diantaranya adalah paritas, jarak kehamilan dan pendidikan yang rendah. Berdasarkan prasurvey Februari 2017 di Puskesmas Ngamburkasus anemia terdapat 64 (16%) dari 398 persalinan pada tahun 2016. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester IIIdiwilayah kerja Puskesmas Ngambur Tahun 2016. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kolerasi dengan menggunakan metode pendekatan Case Control . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester IIIPuskesmas Ngambur padaTahun 2016 yaitu 398 ibu hamil trimester III. Besarnya sampel yang diambil dari penelitian ini adalah 72 orang. Analisis bivariat digunakan adalah uji Chi Square, derajat kepercayaan yang digunakan adalah 95%. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan paritas dengan kejadian anemia didapatkan p-value= 0.016< 0,05, dan nilai OR = 0.267.Ada hubungan antarajarak kehamilan dengan kejadian anemiadidapatkanp-value= 0.008< 0,05, dan nilai OR = 4.375. Ada hubungan antara pendidikan dengan kejadian anemia didapatkanp-value= 0.016< 0,05, dan nilai OR = 3.375 Ada hubungan paritas, jarak kehamilan dan pendidikan dengan kejadian anemia di Puskesmas Ngambur padaTahun 2016. Semoga hasil peneliti ini dapat dijadikan referensi untuk peneliti selanjutnya, serta dapat dilakukanpencegahan dan penatalaksaan anemia secara cepat dan tepat untuk menangani komplikasi anemia lebih lanjut dengan menggunakan variabel, sampel dan metode penelitian yang berbeda. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kolerasi dengan menggunakan metode pendekatan Case Control . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III Puskesmas Ngambur pada Tahun 2016 yaitu 398 ibu hamil trimester III. Besarnya sampel yang diambil dari penelitian ini adalah 72 orang. Analisis bivariat digunakan adalah uji Chi Square, derajat kepercayaan yang digunakan adalah 95%. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan paritas dengan kejadian anemia didapatkan p-value= 0.016 < 0,05, dan nilai OR = 0.267. Ada hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian anemia didapatkan p-value= 0.008< 0,05, dan nilai OR = 4.375. Ada hubungan antara pendidikan dengan kejadian anemia didapatkan p-value= 0.016< 0,05, dan nilai OR = 3.375 Ada hubungan paritas, jarak kehamilan dan pendidikan dengan kejadian anemia di Puskesmas Ngambur pada Tahun 2016. Semoga hasil peneliti ini dapat dijadikan referensi untuk peneliti selanjutnya, serta dapat dilakukan pencegahan dan penatalaksaan anemia secara cepat dan tepat untuk menangani komplikasi anemia lebih lanjut dengan menggunakan variabel, sampel dan metode penelitian yang berbeda.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEPUTIH RAMAN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2016 Nanik Asmawati; Fitriana; Nopi Anggista Putri
Jurnal Gizi Aisyah Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Gizi Aisyah
Publisher : Journal Aisyah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.094 KB)

Abstract

Berat badan bayi baru lahir merupakan interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhi diantaranya usia ibu, jarak kehamilan, paritas, kadar hemoglobin, kenaikan berat badan ibu saat hamil, LILA, pemeriksaan kehamilan, penyakit saat kehamilan, dan lingkungan sosial ekonomi.Tujuan umum: Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan berat badan bayi baru lahir diwilayah kerja Puskesmas Seputih Raman Lampng Tengah.Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan rancangan cross sectional, populasi penelitian seluruh ibu bersalin yang berjumlah 515 jumlah sampel 225 menggunakan tekhnik simple random sampling (lotere technique). Tekhnik pengumpulan data menggunakan metode studi dokumentasi instrumen penelitian kohort dan checlis dianalisis bivariat dengan uji chi square.Hasil penelitian menunjukkan proposi kenaikan berat badan ibu hamil dan berat badan bayi baru lahir hasil uji statistik dengan chi square diperoleh p value 0,000 (p < 0,05) artinya ada hubungan antara kenaikan berat badan ibu dengan berat badan bayi baru lahir.Diketahui proporsi kadar hemoglobin dan berat badan bayi baru lahir hasil uji chi square diperoleh p value 0,001 ( p < 0,05) artinya ada hubungan antara berat badan bayi baru lahir dengan kadar HB. Diketahui proporsi LILA dan berat baru bayi lahir hasil uji chi square di peroleh p value 0,000 (p < 0,05) sehingga ada hubungan antara LILA ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir di wilayah kerja puskesmas Seputih Raman Lampng Tengah 2016. Kesimpulan penelitian menunjukkan ada hubungan antara kenaikan berat badan ibu hamil, kadar hemoglobin, dan lingkar lengan atas dengan berat badan bayi baru lahir di wilayah kerja puskesmas Seputih Raman Lampung Tengah tahun 2016.
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN MENOPOUSE PREMATURE PADA IBU DI DESA TUNGGUL PAWENANG KECAMATAN ADILUWIH KABUPAPATEN PRINGSEWU TAHUN 2018 Desi Kumalasari; Rahmi Khalida; Wiwi Febriani
Jurnal Gizi Aisyah Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Gizi Aisyah
Publisher : Journal Aisyah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.856 KB)

Abstract

World Health Organitation (WHO) menjelaskan setiap tahunnya diperkirakan 25 juta perempuan di seluruh dunia akan memasuki masa menopause. Status gizi juga dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya kejadian menopause Wanita dengan status gizi yang buruk kemungkinan dapat mengalami menopause dini yaitu menopause yang terjadi di bawah usia 50 tahun biasanya pada usia 35-40 tahun. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian menopause premature pada ibu di desa Tunggul Pawenang Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu tahun 2018. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang berusia 35-40 tahun di desa Tunggul Pawenang sebanyak 125 orang dan diambil sampel sebanyak 95 orang. Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian diperolehkejadian menopause premature di desa Tunggul Pawenang sebesar 32 orang (37,7%), dan ibu yang memiliki status gizi kurang sebesar 39 orang (41,1%). Ada hubungan kepatuhan mengkonsumsi tablet besi (Fe) dengan kadar Hb pada ibu hamil di Puskesmas Karya Penggawa Kecamatan Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2016. Hasil uji statistic chi square didapat nilai p value = 0,001 dan OR OR didapat sebesar 4,773. Kesimpulan dan saran : Hasil penelitian dapat disimpulkan Ada hubungan status gizi dengan kejadian menopause premature pada ibu tahun di desa Tunggul Pawenang Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu tahun 2018. Bagi seluruh ibu di desa Tunggul Pawenang diharapkan lebih banyak mencari informasi mengenai penanganan menopouse dan memenuhi kebutuhan gizi dengan cara bertanya kepada petugas kesehatan atau mengikuti penyuluhan yang diadakan oleh petugas kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di Kelurahan Bandarjaya Timur Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah tahun 2017. Jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita usia 1-5 di Kelurahan Bandarjaya Timur Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah yang berjumlah 1272 orang, sedangkan sampel yang diambil sebanyak 93 orang. Analisis dalam penelitian menggunakan uji Univariat, Bivariat menggunakan Chi square. Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi responden berdasarkan jumlah anggota keluarga sebagian besar <3 anggota (52,7%), berdasarkan pendapatan keluarga ≥1.900.000/bulan (58,1%), pengetahuan kategori baik (51,6%) dan berdasarkan status gizi balita sebagian besar dalam kategori gizi baik (74,2%). Pada analisis variabel yang berhubungan dengan status gizi balita meliputi jumlah anggota keluarga (p-value= 0,049 <a 0,05; OR: 2,929), pendapatan keluarga (p-value= 0,033 <a 0,05; OR: 3,125), dan pengetahuan (p-value= 0,005 <a 0,05; OR: 4,667). Kesimpulan dari penelitian ini, sebagian besar status gizi balita masih kategori baik, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar status gizi anak balita sesuai dengan perkembangan mental dan emosional. kepada ibu balita agar terus meningkatkan pengetahuan tentang gizi anak balita melalui posyandu dan tempat pelayanan kesehatan serta sumber informasi lain.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN RENDAHNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU LESTARI DESA TANJUNG RAYA KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2018 Widya Fadila; Ramadhana Komala
Jurnal Gizi Aisyah Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Gizi Aisyah
Publisher : Journal Aisyah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.614 KB)

Abstract

Pemberian ASI eksklusif di Indonesia tahun 2016 48%. Data Provinsi Lampung, pemberian ASI Ekslusiftahun 2016 yaitu 30,03%.Hasil prasurvei di Posyandu Lestari tahun 2017 masih sangat rendah dari target 80% yaitu 12,6%.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dan pendidikan ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif di Posyandu Lestari DesaTanjung Raya wilayah kerja puskesmas Satelit Kota Bandar Lampung tahun 2018. Jenis penelitian analitik dengan rancangan case sectional. Subyek penelitian adalah seluruh ibu menyusui 0-6 bulan dengan obyek sampel tingkat pengetahuan. Populasi sebanyak 36 ibu menyusui dengan menggunakan tehnik acidental sampling. Berdasarkan uji univariat menunjukkan ibu tidak ASI eksklusif sebanyak75%, ibu berpendidikan rendah sebanyak 69,4%, ibu berpengetahuan kurang sebanyak 66,7%. Hasil uji bivariat pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif didapat P-value=0,041 dan nilai OR= 7,000. serta pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif menggunakan chi-square didapat P-value= 0,022, dan nilai OR=8,800. Kesimpulan bahwa terdapat hubungan pengetahuan ibu dan pendidikan Ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif, serta ibu berpengetahuan kurang memiliki resiko 7 kali dan ibu berpendidikan rendah memiliki resiko 8,8 kali tidak memberi ASI eksklusifdi Posyandu Lestari DesaTanjung Raya Kota Bandar Lampung. Sarannya diharapkan kepada bidan dan tenaga kesehatan yang lain dapatlebihmeningkatkanpenyuluhantentang ASI eksklusif saat kunjungan. Serta dapat mengaktifkan kembali kelas ibu. Jenis penelitian analitik dengan rancangan case sectional. Subyek penelitian adalah seluruh ibu menyusui 0-6 bulan dengan obyek sampel tingkat pengetahuan. Populasi sebanyak 36 ibu menyusui dengan menggunakan tehnik acidental sampling. Berdasarkan uji univariat menunjukkan ibu tidak ASI eksklusif sebanyak 75%, ibu berpendidikan rendah sebanyak 69,4%, ibu berpengetahuan kurang sebanyak 66,7%. Hasil uji bivariat pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif didapat P-value=0,041 dan nilai OR= 7,000.serta pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif menggunakan chi-square didapat P-value= 0,022, dan nilai OR=8,800. Kesimpulan bahwa terdapat hubungan pengetahuan ibu dan Pendidikan Ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif, serta ibu berpengetahuan kurang memiliki resiko 7 kali dan ibu berpendidikan rendah memiliki resiko 8,8 kali tidak memberi ASI eksklusif di Posyandu Lestari DesaTanjung Raya Kota Bandar Lampung. Sarannya diharapkan kepada bidan dan tenaga kesehatan yang lain dapat lebih meningkatkan penyuluhan tentang ASI eksklusif saat kunjungan. Serta dapat mengaktifkan kembali kelas ibu.
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN KEJADIAN MENARCHE DINI PADA SISWI KELAS IV - V DI SD NEGERI 2 WONOSARI GADINGREJO TAHUN 2018 Luthfiana Nurkusuma Ningtyas; Rahmi Khalida; Fitriana
Jurnal Gizi Aisyah Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Gizi Aisyah
Publisher : Journal Aisyah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.835 KB)

Abstract

Penurunan usia menarche dini merupakan faktor resiko terjadinya kanker ovarium dan dapat memperbesar terjadinya hiperplasia endometrium. Selain itu, pergeseran usia menarche ke usia yang lebih muda menyebabkan anak-anak mengalami stress emosional. Salah satu yang mempengaruhi menarche dini yaitu status gizi yang tidak normal, pengaruh dari lingkungan sosial, ras dan usia menarche ibu. Angka kejadian menarche di dunia banyak mengalami peningkatan. Indonesia sendiri di Jawa Tengah khususnya Kota Semarang terdapat 0,1% mengalami penurunan usia menarche. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SD N 2 Wonosari Gadingrejopada bulan November 2016 dari 10 anak-anak perempuan, 6 anak-anak perempuan (60%) diantaranya menarche dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dan lingkungan sosial dengan kejadian menarche dini di SD N 2 Wonosari GadingrejoTahun 2018. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian siswi SD N 2 Wonosari Gadingrejokelas IV-V tahun 2018sebanyak 73 siswi.Sampel berjumlah 73 siswi, instrumen penelitian ada kuisioner dan alat ukur Tinggi badan dan Berat badan jenis data primer.Analisis data yang digunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian di SD N 2 Wonosari Gadingrejotahun 2018diperoleh proporsi menarche dini sebesar 46,6%, proporsi status gizi beresiko (berlebih) sebesar 16,4% dan proporsi siswi yang terpengaruh lingkungan sosial sebesar 50,7%. Hasil analisis hubungan status gizi dengan menarche dini diperoleh p-value= 0,031 (p-value<α) artinya Ha diterima, sedangkan hubungan lingkungan sosial dengan menarche dini diperoleh p-value = 0,001 (P value < α), yang artinya ada hubungan yang bermakna antara status gizi dan lingkungan sosial dengan kejadian menarche dini. Kesimpulan bahwa ada Hubungan Status Gizi Dan Lingkungan Sosial Dengan Kejadian Menarche Dini di SD N 2 Wonosari Gadingrejo Tahun 2018. Saran bagi siswi agar berupaya mengurangi atau mencegah terjadinya menarche dini dengan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan rutin berolah raga serta membatasi pengetahuan untuk anak-anak seusianya.Bagi institusi SD N 2 Wonosari GadingrejoSeputih Raman agar dapat memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi di lingkungan sekolah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dan lingkungan sosial dengan kejadian menarche dini di SD N 2 Rukti Harjo Seputih Raman Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian siswi SD N 2 Rukti Harjo kelas IV-V tahun 2017 sebanyak 73 siswi. Sampel berjumlah 73 siswi, instrumen penelitian ada kuisioner dan alat ukur Tinggi badan dan Berat badan jenis data primer. Analisis data yang digunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian di SD N 2 Rukti Harjo Seputih Raman tahun 2017 diperoleh proporsi menarche dini sebesar 46,6%, proporsi status gizi beresiko (berlebih) sebesar 16,4% dan proporsi siswi yang terpengaruh lingkungan sosial sebesar 50,7%. Hasil analisis hubungan status gizi dengan menarche dini diperoleh p-value= 0,031 (p-value<α) artinya Ha diterima, sedangkan hubungan lingkungan sosial dengan menarche dini diperoleh p-value = 0,001 (P value < α), yang artinya ada hubungan yang bermakna antara status gizi dan lingkungan sosial dengan kejadian menarche dini. Kesimpulan bahwa ada Hubungan Status Gizi Dan Lingkungan Sosial Dengan Kejadian Menarche Dini di SD N 2 Rukti Harjo Seputih Raman Tahun 2017. Saran bagi siswi agar berupaya mengurangi atau mencegah terjadinya menarche dini dengan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan rutin berolah raga serta membatasi pengetahuan untuk anak-anak seusianya. Bagi institusi SD N 2 Rukti Harjo Seputih Raman agar dapat memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi di lingkungan sekolah.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SULIT MAKAN PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK KARTINI KEDATON KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2017 Ramadhana Komala; Widya Fadila
Jurnal Gizi Aisyah Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Gizi Aisyah
Publisher : Journal Aisyah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.558 KB)

Abstract

Faktor kesulitan makan yang sering dialami oleh sekitar 25-40% anak-anak, dan meningkat sekitar hingga 70% pada anak yang lahir prematur atau dengan penyakit kronik. Faktor-faktor yang mempengaruhi anak sulit makan yaitu faktor makanan, gangguan psikologis, dan kelainan organik. Penanganan sulit makan pada anak diharapkan akan mencegah timbulnya masalah gizi, terutama masalah kurang gizi dan gizi buruk.Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan sulit makan di TK Kartini Kedaton Kota Bandar Lampung Tahun 2017. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di TK Kartini kepada 54 responden. Analisis data menggunakan uji chi square, dengan signifikasi p≤0,05. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara faktor makanan dengan sulit makan (p-value 0,026); ada hubungan faktor psikologi dengan sulit makan (p-value 0,017); ada hubungan faktor organik dengan sulit makan (p-value 0,013).Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ada hubungan yang signifikan antara faktor makanan, psikologi, dan organik dengan sulit makan di TK Kartini Kedaton Kota Bandar Lampung Tahun 2017. Adapun saran pada penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan menambah pengetahuan orang tua mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan sulit makan pada anak dengan pemberian makanan bervariasi, tidak memihak serta menjaga kesehatan anak. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di TK Kartini kepada 54 responden. Analisis data menggunakan uji chi square, dengan signifikasi p≤0,05. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara faktor makanan dengan sulit makan (p-value 0,026); ada hubungan faktor psikologi dengan sulit makan (p-value 0,017); ada hubungan faktor organik dengan sulit makan (p-value 0,013).Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ada hubungan yang signifikan antara faktor makanan, psikologi, dan organik dengan sulit makan di TK Kartini Kedaton Kota Bandar Lampung Tahun 2017. Adapun saran pada penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan menambah pengetahuan orang tua mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan sulit makan pada anak dengan pemberian makanan bervariasi, tidak memihak serta selalu menjaga kesehatan anak.
SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS RASIO LINGKAR PINGGANG DAN PANGGUL (RLPP) DALAM MENDETEKSI RISIKO KOMPLIKASI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 Amali Rica Pratiwi; Ali Rosidi; Inggita Kusumastuty; Kanthi Permaningtyas Tritisar; Dian Handayani
Jurnal Gizi Aisyah Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Gizi Aisyah
Publisher : Journal Aisyah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.407 KB)

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) penyakit gangguan metabolik yang ditandai peningkatan kadar glukosa darah melebihi normal. Parameter pengendalian DM Tipe 2 dengan pengukuran RLPP berfungsi untuk mendeteksi risiko komplikasi mikrovaskuler jangka panjang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sensitivitas dan spesifisitas rasio lingkar pinggang dan panggul (RLPP) dalam mendeteksi risiko komplikasi pada pasien DM Tipe 2 dibandingkan dengan IMT sebagai gold standar. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden 35 orang, dipilih menggunakan metode purposive sampling. Hasil kekuatan diagnostik pengukuran rasio lingkar pinggang dan panggul (RLPP) dalam mendeteksi risiko komplikasi pada pasien DM Tipe 2 hasil sensitivitas sebesar 88,4% kategori baik, RLPP memiliki spesifisitas sebesar 44,4% kategori buruk (poor). Berdasarkan analisis nilai area under curve didapatkan bahwa pengukuran RLPP biasa / fair (nilai AUC 0,739) untuk mendeteksi risiko komplikasi penyakit lainnya pada pasien DM Tipe 2. RLPP memiliki kemampuan yang biasa/fair dalam mendeteksi risiko komplikasi penyakit lain pada pasien DM Tipe 2.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAK DI PAUD MUTIARA BANGSA KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2017 Rahmi Khalida; Luthfiana Nurkusuma Ningtyas
Jurnal Gizi Aisyah Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Gizi Aisyah
Publisher : Journal Aisyah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.402 KB)

Abstract

Pada tahun 2014 di Indonesia tergolong sebagai negara dengan status kekurangan gizi yang tinggi karena 5.119.935 balita dari 17.983.244 balita Indonesia (28,47 %) termasuk kelompok gizi kurang dan gizi buruk. Prevalensi nasional gizi buruk di Indonesia tahun 2010 pada balita adalah 4.9% dan gizi kurang pada balita adalah 17,9%. Tahun 2015 prevalensi gizi buruk di Indonesia turun menjadi 3.6%. Makanan bergizi memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, karena anak sedang tumbuh sehingga kebutuhan gizinya berbeda dengan orang dewasa (Kemenkes 2015). Tujuan penelitian ini diketahui faktor yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak di PAUD Mutiara Bangsa Pringsewu Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatancross sectional. Subjek penelitian adalah ibu yang memilki balita 36- 60 bulan di PAUD Mutiara Bangsa Pringsewu dengan populasi sebanyak 32 anak balita dan sampel penelitian menggunakan teknik sampling total sampling.Penelitian dilaksanakandi PAUD Mutiara Bangsa Pringsewu Tahun 2017..Teknik pengumpulan data primer yaitu dengan menggunakan kuesioner. analisa data univariat menggunakan persentasi dan analisis bivariat menggunakan uji chy square dengan alpa= 0,05. Berdasarkan hasil penelitian Tumbuh kembang didapatkan balita yang status gizi tidak normal sebanyak 14 (43,8%) responden, pendapatan orang tua yang memiliki anak balita 36 – 60 bulan didapatkan pendapatan orang tua per bulan pendapatan tinggi (< UMK Pringsewu) sebanyak 32 (60,6%) responden, pendidikan orang tua dalam kategori pendidikan tinggi (SMA – PT) sebanyak ­­­­­19 (59,4%) responden, jumlah saudara anak balita dalam kategori ideal (0 - 2 saudara) sebanyak ­­­­­16 (50%) responden sama dalam kategori tinggi (> 2 saudara). Hasil uji statistik didapatkan tidak ada hubungan pendapatan orang tua dan jumlah saudara dengan tumbuh kembang balita 36 – 60 bulan (nilai P - value sebesar a) dan (nilai P - value sebesar 0,285). Dan ada hubungan pendidikan orang tua dengan tumbuh kembang balita 36 – 60 bulan (nilai P - value sebesar 0,41 dan OR = 6,091).
ANALISIS FAKTOR RISIKO STUNTING BALITA USIA 1-2 TAHUN DI PEMUKIMAN KUMUH BERAT (STUDI KASUS DI KOTA BANDAR LAMPUNG) Afiska Prima Dewi; Sugeng Eko Irianto; Ferizal Masra
Jurnal Gizi Aisyah Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Gizi Aisyah
Publisher : Journal Aisyah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.188 KB)

Abstract

Stunting didefinisikan sebagai kondisi dimana pertumbuhan anak terganggu sehingga anak menjadi lebih pendek dibandingkan tinggi badan normal anak pada usianya yang dilihat dari nilai z – score hasil pengukuran TB/U kurang dari –2 SD. Apabila tidak diatasi, stunting dapat memberikan efek buruk pada anak seperti menurunnya kemampuan kognitif, motorik, dan bicara anak. Pada jangka panjang, stunting dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit degeneratif, menurunkan kesehatan reproduksi, menurunkan kapasitas belajar, serta menurunkan kapasitas dan produktivitas kerja. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif. Objek penelitian adalah balita stunting usia 1–2 tahun yang bertempat tinggal di pemukiman kumuh Kota Bandar Lampung. Subjek penelitian adalah ibu balita sebagai informan utama dan anggota keluarga lain selain ibu sebagai informan triangulasi. Penelitian ini berlangsung dari Januari hingga Juli 2018 dan berlokasi di 5 kelurahan yang merupakan pemukiman kumuh berat di Kota Bandar Lampung. Pada penelitian ini, faktor risiko yang dinilai mempengaruhi stunting balita usia 1–2 tahun yaitu status gizi ibu saat hamil, sanitasi lingkungan rumah, kualitas asupan makanan, sanitasi makanan, IMD, ASI eksklusif, dan infeksi. Status gizi ibu saat hamil secara keseluruhan baik, namun sebagian ada yang menunjukkan status gizi kurang dilihat dari rendahnya kadar Hb dan anemia. Sanitasi lingkungan rumah pada mayoritas keluarga cukup baik kecuali pada keluarga balita berinisial NO yang dinilai sanitasi lingkungan rumahnya buruk. Kualitas asupan makanan mayoritas rendah dilihat dari asupan Fe balita yang rendah, namun jika dilihat dari asupan Zink dan vitamin A, sebagian balita ada yang asupannya cukup baik. Sanitasi makanan mayoritas keluarga cukup baik kecuali keluarga balita berinisial NO yang dinilai sanitasi makanannya buruk. Sebagian besar balita mengalami proses IMD, namun sebagian lagi ada yang tidak mengalami IMD. Keseluruhan balita tidak mendapatkan ASI eksklusif dari ibunya. Keseluruhan balita pernah mengalami sakit ringan, namun sebagian ada yang penyakitnya dinilai cukup berat dan mempengaruhi status gizi.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DENGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS NOTOHARJO KEC. TRIMURJO KAB. LAMPUNG TENGAH TAHUN 2017 Eci Tiara Sani; Sukarni; Siti Rohani
Jurnal Gizi Aisyah Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Gizi Aisyah
Publisher : Journal Aisyah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.079 KB)

Abstract

Menurut data dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) menunjukkan bahwa keaktifan masyarakat melakukan monitoring perkembangan balita mengalami penurunan sebesar 12% terhadap penggunaan posyandu. Di Provinsi Lampung pemanfaatan posyandu oleh masyarakat kurang, karena masih dibawha target target D/S sebesar 98%. Studi pendahuluan di Puskesmas Notoharjo diperoleh 54,01% ibu berpengetahuan kurang tentang pemantauan pertumbuhan balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang pemantauan pertumbuhan balita dengan pertambahan berat badan di Puskesmas Notoharjo Kecamatan Trimurjo Kabupaten Kabupaten Lampung Tengah 2017. Jenis penelitian kualitatif dengan desain analitik dan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki balita 12-60 bulan sebanyak 73 ibu, sedangkan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusif diambil sebanyak 50 ibu. Analisis yang digunakan adalah univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan ibu tentang pemantauan pertumbuhan balita sebagian besar dengan pengetahuan kurang sebanyak 26 ibu (52%). Pertambahan berat badan pada balita terdapat 13 orang balita (24%) yang tidak mengalami kenaikan berat badan. Ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang pemantauan pertumbuhan balita dengan pertambahan berat badan dengan nilai p value (0,016), sehingga disarankan kepada tenaga kesehatan untuk meningkatkan penyuluhan tentang pemantauan pertumbuhan balita serta mengadakan program pemberian makanan tambahan dan penimbangan balita secara rutin di posyandu.

Page 1 of 10 | Total Record : 94