cover
Contact Name
Septiana Fathonah
Contact Email
jpkmk@stikes-notokusumo.ac.id
Phone
+6282136407862
Journal Mail Official
jpkmk@stikes-notokusumo.ac.id
Editorial Address
Jl. Bener No.26, Tegalrejo, Yogyakarta 55243
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan (JPKMK)
ISSN : -     EISSN : 28073134     DOI : 10.53423
Core Subject : Health,
Merupakan jurnal ilmiah dari hasil kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dosen. Jurnal ini dikemas secara padat dan berisi, sehingga mudah dipahami oleh pembaca dari kalangan akademis dan umum. Jurnal ini merupakan implementasi hasil penelitian.
Articles 155 Documents
Pelatihan dan Edukasi Kompres Hangat untuk Mengatasi Nyeri Disminorhea pada Remaja Putri di SMPN 1 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta: Training and Education Warm Compress for Overcoming Disminorhea Pain in Adolescent Women at SMPN 1 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta Endar Timiyatun; Eka Oktavianto
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.877 KB)

Abstract

Abstrak: Permasalahan disminorhea yang dialami remaja putri perlu untuk diatasi sehingga tidak menyebabkan permasalahan. Salah satu metode untuk mengatasi nyeri disminorhea adalah dengan kompres hangat. Kompres hangat merupakan salah satu cara yang mudah untuk diaplikasikan saat mengalami disminorhea baik disekolah ataupun dirumah. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan remaja putri tentang disminorhea dan menangani disminorhea dengan kompres hangat. Sasaran dari kegiatan ini adalah 25 remaja putri di SMP N I Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Metode kegiatannya adalah dengan melakukan ceramah tanya jawab dan simulasi. Ceramah tanya jawab dilakukan selama 1 jam 30 menit dengan menggunakan media power point, setelahnya dilakukan praktek atau simulasi kompres hangat. Saat dilakukan pemberian materi, para peserta fokus memperhatikan dan beberapa di antara mereka mengajukan pertanyaan dan menyampaikan pengalamanya saat mengalami disminorhea dan cara mengatasinya. Setelah dilakukan rangkaian kegiatan rata-rata remaja putri mengalami peningkatan pengetahuan tentang disminorhea sebesar 56% dan remaja putri dapat mendemonstrasikan tehnik kompres hangat untuk meredakan nyeri disminorhea. Kesimpulannya adalah kegiatan ini efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan remaja putri dalam mengatasi nyeri disminorhea.   Abstract: Dysminorhea problems experienced young women need to be addressed so that they do not cause problems. One method to treat dysmenorrhea pain with a warm compress. Warm compresses easy way to apply when experiencing dysminorhea either at school or at home. Purpose of this activity to increase the knowledge and ability of young women about dysminorhea and to treat dysminorhea with warm compresses. Target this activity is 25 young women at SMP N I Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Method of activity to conduct question and answer lectures and simulations. The question and answer lecture was conducted for 1 hour 30 minutes using power point media, after which a warm compress practice or simulation was carried out. When the material was given, the participants focused on paying attention and some of them asked questions and conveyed their experiences when experiencing dysminorhea and how to overcome them. After a series of community service activities were carried out, on average, young women experienced an increase in knowledge about dysmenorrhea by 56% and young women were able to demonstrate the technique of warm compresses to relieve dysmenorrhea. Conclusion this activity is effective toincreasing the knowledge and ability young women in dealing with dysmenorrhea pain.  
Mewujudkan Generasi Sehat Melalui Kegiatan Donor Darah Sebagai Gaya Hidup Remaja di SMKN 2 Kota Malang: Building A Healthy Generation Through Blood Donor as A Youth Lifestyle at SMKN 2 Malang Ni Luh Putu Eka Sudiwati; Ardi Panggayuh; Budi Susatia; Ekowati Retnaningtyas; Hupitoyo Hupitoyo; Tanto Hariyanto; Nia Lukita Ariani
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (873.087 KB)

Abstract

Abstrak: Kegiatan rekrutmen donor menjadi tantangan tersendiri bagi setiap Unit Transfusi Darah (UTD) terutama di masa pandemi. Hampir seluruh UTD mengalami penurunan stok darah. Hal ini tidak seimbang dengan kebutuhan darah yang tetap bahkan cenderung meningkat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjaring calon pendonor adalah melalui upaya sosialisasi dan kampanye donor darah sukarela. Upaya lainnya adalah dengan membentuk kelompok relawan donor darah. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa- siswi SMKN 2 Kota Malang tentang donor darah serta merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kepedulian siswa agar menjadi donor darah sukarela. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada relawan donor darah sukarela melalui peningkatan pemahaman guru- guru tentang cara seleksi awal donor. Kegiatan ini diikuti oleh 210 siswa dan 18 guru. Metode yang digunakan dalam memberikan edukasi adalah dengan metode ceramah dan diskusi interaktif. Data dianalisis secara deskriptif dan perbedaan nilai pretest serta post-test diuji menggunakan uji t berpasangan. Pretest dan post-test secara berturut- turut diberikan sesaat sebelum dan setelah pemberian materi tentang definisi, syarat donor, dan manfaat donor darah bagi siswa dan seleksi donor bagi guru. Rerata nilai pretest siswa yaitu 76.72 dan meningkat menjadi 91.58 saat post-test (p<0.05). Rerata nilai pretest guru yaitu 54.70 dan meningkat menjadi 86.47 saat post-test (p<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan pemahaman peserta tentang definisi, syarat, manfaat dan cara seleksi donor awal setelah diberi edukasi secara signifikan. Adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan donor sukarela dari kalangan siswa dan juga pemberdayaan relawan donor darah di kalangan guru. Abstract: Donor recruitment activities are a challenge for each blood transfusion unit (UTD), especially during the pandemic. Almost all UTDs experienced a decrease in blood stock. This is not balanced with the need for blood that remains and even tends to increase. One of the efforts that can be made to attract potential donors is through outreach efforts and voluntary blood donor campaigns. Another effort is to form a blood donor volunteer group. The purpose of this community service activity is to increase the understanding of students of SMKN 2 Malang City about blood donation and is one of the efforts to increase students' awareness to become voluntary blood donors. In addition, this activity aims to provide assistance to voluntary blood donor volunteers through increasing teachers' understanding of the initial selection of donors. This activity was attended by 210 students and 18 teachers. The methods used in providing education are the lecture method and interactive discussion. A paired t-test was used to test for differences in pretest and post-test scores. The pretest and post-test were given, respectively, just before and after the presentation of material on the definition, donor requirements, and benefits of blood donation for students and donor selection for teachers. The mean score of the students' pretest was 76.72 and increased to 91.58 during the post-test (p<0.05). The teacher's mean pretest score was 54.70 and increased to 86.47 at the post-test (p<0.05). This shows that there is an increase in participants' understanding of the definition, terms, benefits, and methods of initial donor selection after being given education. The existence of this community service activity is expected to increase the number of volunteer blood donors among students and to empower volunteer blood donors among teachers.
Media Edukasi Kartu Kendali dalam Meningkatkan Pengetahuan Penatalaksanaan Diabetes Melitus Bagi Penyandang Diabetes Melitus di Dusun Sukunan: Control Card Education Media in Improving Knowledge Of Diabetes Mellitus Management for People With Diabetes Mellitus in Dusun Sukunan Agus Sarwo Prayogi; Abdul Majid; Induniasih
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2048.906 KB)

Abstract

Abstrak: Prevalensi penyakit tidak menular mengalami kenaikan diantaranya prevalensi DM naik dari 6,9 % menjadi 8,5 persen berdasarkan pemeriksaan gula darah yang dilakukan. Meningkatnya prevalensi DM disebabkan keterbatasan pengetahuan penyandang DM terhadap penatalaksanaan DM sehingga memicu bertambahnya jumlah penyandang DM. Perlu dilakukan usaha untuk mengendalikan laju bertambahnya jumlah penyandang DM dengan edukasi menggunakan kartu kendali diabetes militus, sehungga dapat mencegah komplikasi akibat DM yang dapat menimbulkan kematian. Tujuan meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan terhadap penatalaksanaan diabetes mellitus penyandang DM di Sukunan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan meliputi Pertama penjajagan awal dan pertemuan menyusun rencana kegiatan dengan penyandang DM, kedua pelaksanaan pemeriksaan dan edukasi, ketiga pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, keempat evaluasi pengabdian kepada masyarakat. Hasil tingkat pengetahuan penatalaksanaan DM bagi penyandang DM tentang penggunaan kartu kendali berada pada kategori baik, hasil pengukuran kadar gula darah masih ada yang tinggi selama dilakukan edukasi/penyuluhan. Kesimpulan bahwa kegiatan edukasi menggunakan kartu kendali sangat bermanfaat sehingga pengetahuan penyandang DM meningkat dalam penatalaksanaan DM sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut bagi penyandang DM. Abstract: The prevalence of non-communicable diseases has increased, including the prevalence of DM from 6.9% to 8.5% based on blood sugar examinations. The increasing prevalence of DM is due to the limited knowledge of people with DM regarding managing DM, thus triggering an increase in the number of people with DM. Efforts need to be made to control the rate of increase in the number of people with DM through education using a diabetes mellitus control card so that it can prevent complications due to DM that can cause death. The aim is to increase knowledge and adherence to the management of diabetes mellitus for people with diabetes mellitus in Dusun Sukunan. Community service activities were carried out in 4 meetings including the first initial assessment and meeting to prepare an activity plan with people with DM, secondly the implementation of examinations and education, thirdly the implementation of community service, and the fourth evaluation of community service. The results of the knowledge level of DM management for people with DM regarding the use of control cards are in a good category, the results of measuring blood sugar levels are still high during education/counseling. The conclusion is that educational activities using control cards are very useful so that the knowledge of people with DM increases in the management of DM to prevent further complications for people with DM.  
Peningkatakan Pengetahuan Siswa Tentang Manajemen Patah Tulang dengan Simulasi di SMA Al Islam 1 Surakarta: Improving Student Knowledge About Fracture Management with Simulation at SMA Al Islam 1 Surakarta Sutiyo Dani Saputro; Anissa Cindy Nurul Afni; Budi Prasetyo
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.689 KB)

Abstract

Abstrak: Cedera akibat kecelakaan di lingkungan sekolah umumnya terjadi pada sistem muskuloskeletal dan harus ditangani dengan cepat dan tepat. Jika tidak akan menimbulkan cedera yang semakin parah dan dapat memicu terjadinya pendarahan. Dampak lain yang terjadi dapat mengakibatkan kelainan bentuk tulang atau kecatatan bahkan kematian. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan kesehatan tentang penanganan patah tulang pada siswa di SMA Al Islam 1 Surakarta. Waktu pelaksanaan kegiatan dilakukan pada bulan Juni-Juli 2021selama 50 jam dengan metode simulasi kesehatan tentang penanganan patah tulang. Sasaran pengabdian masyarakat ini adalah siswa di SMA Al Islam I Surakarta. Kegiatan ini mendapatkan respon yang baik oleh siswa sebagai sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan mendapatkan ijin oleh kepala sekolah sebelum pelaksanaan kegiatan. Hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat diikuit sebanyak 80 siswa di SMA Al Islam 1 Surakarta. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dari pengetahuan cukup 70% menjadi pengetahuan baik 90%. Abstract: Injuries due to accidents in the school environment generally occur in the musculoskeletal system and must be treated quickly and appropriately. Otherwise, it will get worse and can lead to bleeding. Other impacts that occur can result in bone deformities or disability and even death. This community service aims to provide health education about the treatment of fractures to students at SMA Al Islam 1 Surakarta. The implementation time of the activity is carried out in June-July 2021 for 50 hours with the Health Education method on handling fractures. The target of this community service is students at SMA Al Islam I Surakarta. This activity received a good response by students as the target of community service and received permission by the school principal before the implementation of the activity. The results of community service were followed by 80 students at SMA Al Islam 1 Surakarta. The results show that there is an increase in knowledge from 70% to 90% good knowledge.
Bijak Menggunakan Gadget pada Anak dan Remaja: Wise Use of Gadget in Children and Adolescence Gani Apriningtyas Budiyati; Suryati; Sri Nur Hartiningsih
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.302 KB)

Abstract

Abstrak: Latar belakang:Adanya gadget dapat dimanfaatkan sebagai media untuk mencari informasi, hiburan maupun interaksi dengan oranglain. Manfaat adanya gadget pada remaja antara lain adalah kemudahan akses ilmu maupun pengetahuan yang berhubungan dengan kegiatan akademik. Kondisi pandemi ini mengharuskan setiap orang terutama pelajar anak/remaja untuk beraktivitas/ belajar di rumah. Dengan adanya penggunaan gadget yang terlalu lama, maka hal tersebut akan berdampak pada penurunan waktu tidur remaja. Penggunaan gadget pada remaja ini perlu mendapatkan perhatian karena memiliki dampak bagi kesehatan antara lain obesitas, tidak teraturnya waktu makan, sakit leher dan terutama mata menjadi kering. Tujuan: remaja dapat mengetahui durasi penggunaan gadget yang disarankan dan mengetahui dampak yang diakibatkan dari penggunaan gadget terlalu lama/kecanduan gadget.Metode:edukasi kesehatan pada remaja untuk dapat menggunakan gadget secara bijak. Hasil:  Hasil dari pengabdian masyarakat ini yaitu sebanyak 80% remaja memahami durasi yang disarankan untuk menggunakan gadget, 90% remaja mengetahui dampak kecanduan gadget. Kesimpulan dan saran: pengabdian masyarakat ini meningkatkan edukasi mengenai penggunaan gadget pada remaja untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja terhadap penggunaan gadget dengan baik   Abstract: Background: The existence of gadgets can be used as a medium to find information, entertainment and interaction with other people. The benefits of having gadgets for teenagers include easy access to knowledge and knowledge related to academic activities. This pandemic condition requires everyone, especially student children/teenagers, to do activities/study at home. The use of gadgets in teenagers also has an impact on the behavior and daily activities of teenagers. With the use of gadgets that are too long, it will have an impact on decreasing sleep time for teenagers. The use of gadgets in adolescents needs attention because it has an impact on health, including obesity, irregular meal times, neck pain and especially dry eyes. Objective: teenagers can find out the recommended duration of gadget use and find out the impact of using gadgets for too long/addiction to gadgets. Method: health education for teenagers to be able to use gadgets wisely. Results: The results of this community service are as many as 80% of teenagers understand the recommended duration of using gadgets, 90% of teens know the impact of gadget addiction. Conclusions and suggestions: to increase education regarding the use of gadgets in adolescents to increase knowledge and awareness of adolescents about using gadgets properly
Pelaksanaan Vaksinasi Covid 19 di Polsek Kota Kediri: Implementation of Covid 19 Vaccination at Kediri City Police Dwi Rahayu Rahayu; Hengky Irawan; Puguh Santoso; Dyah Ika Krisnawati; Erna Susilowati; Elfi Quyumi Rahmawati; Fajar Rinawati; Yunarsih; Sucipto; Didik Susetiyanto Atmojo; Heny Kristanto
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.004 KB)

Abstract

Abstrak: Pandemi COVID-19 yang terjadi  saat ini telah menimbulkan berbagai dampak yang sangat signifikan pada seluruh bidang kehidupan masyarakat. Salah satu cara yang sangat mungkin untuk mencegah penyebaran virus ini adalah dengan mengembangkan vaksin. Vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit tertentu. Indonesia menjadikan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 sebagai bagian dari strategi penanggulangan pandemi COVID-19. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk mempercepat terlaksananya kegiatan vaksinasi Covid 19 di Kota Kediri. Metode Pengabdian masyarakat ini dilakukan mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi dan rencana tindak lanjut pelaksanaan vaksinasi Covid 19. Pengabdian Masyarakat ini dilakukan di Polsek Kota Kediri dengan sasaran masyarakat umum yang bersedia datang ke lokasi kegiatan. Pengabdian masyarakat dalam pemberian vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat kelompok sasaran masyakat umum yang dilakukan pada hari Sabtu tanggal 5 Maret 2022 jam 08.00 sampai jam 15.00 WIB di Polsek Kota Kediri telah berhasil memberikan vaksinasi pada 350 orang. Kegiatan pemberian vaksin COVID-19 kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh dengan mengaktifkan antibodi dalam tubuh supaya dapat mengurangi dampak dari penularan Penyakit COVID-19 dan sebagai upaya memutus rantai penyebaran penyakit COVID-19. Abstract: The current COVID-19 pandemic had  very significant impact on people's lives. One very possible way to prevent the spread of this virus is to develop a vaccine. Vaccination aims to provide specific immunity against a particular disease. Indonesia has made the implementation of the COVID-19 vaccination part of its strategy for dealing with the COVID-19 pandemic. The purpose of this action is to accelerate the implementation of Covid 19 vaccination in Kediri. This action method is carried out starting from planning to evaluation and follow-up plans for the implementation of the Covid 19 vaccination. This action is carried out at the Kediri City Police Station with the target of the general public. Community service in the provision of COVID-19 vaccination for the target group of the general public which was carried out on Saturday, March 5, 2022, 08.00 to 15.00 WIB at the Kediri City Police, has succeeded in vaccinating 350 people. The activity of giving the COVID-19 vaccine to the community aims to increase the body's immunity by activating antibodies in the body in order to reduce the impact of the transmission of COVID-19 disease and as an effort to break the chain of spread of the COVID-19 disease.  
Peningkatan Pengetahuan dengan Media Booklet “Pasmari” Pranikah pada Remaja Putri untuk Menyiapkan Kehamilan Sehat: Increasing Knowledge with Premarriage Booklets “Pasmari” in Adolescent Women to Prepare Healthy Pregnancy Dheny Rohmatika; Ari Febru Nurlaily; Erlyn Hapsari; Arista Apriani
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.951 KB)

Abstract

Abstrak: Pendidikan kesehatan untuk remaja usia akhir dan belum menikah menjadi alternatif untuk mengatasi permasalahan kesehatan reproduksi remaja, pencegahan dan penanganan infertilitas. Program kesehatan reproduksi remaja belum menyentuh materi bagaimana menyiapkan kehamilan yang sehat, Selama ini banyak remaja kurangmemahami pentingnya kondisi-kondisi  pada masa-masa sebelum terjadinya proses konsepsi (pre-conception phase), sehingga para calon bapak dan calon ibu hanya berkonsentrasi pada persiapan  proses  kehamilan  dan  persalinan. Tujuan umum setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang upaya peningkatam pengertahuan remaja putri dengan media booklet pranikah untuk menyiapkan kehamilan sehat. Metode yang digunakan adalah ceramah tanya jawab dan diskusi dengan media booklet “PASMARI” Persiapan Kehamilan Sehat Remaja Putri. Sasaran kegiatan adalah remaja putri sejumlah 24 orang yang dibagi dua kelompok yang masing masing kelompok dua kali pertemuan dengan topik kesiapan fisik, kesiapan gizi dan kesiapan psikologis menghadapi kehamilan. Hasil pelaksanan pengabdian kepada masyarakat membawa perubahan tingkat pengetahuan tentang kesiapan kehamilan sehat dari sebelum di berikan booklet PASMARI tingkat pengetahuan Kurang yaitu 53% dan setelah diberikan meningkat menjadi baik sebanyak 84 %.   Abstract: Ealth education for late-age and unmarried adolescents is an alternative to overcome adolescent reproductive health problems, prevention and treatment of infertility. The adolescent reproductive health program has not touched the material on how to prepare for a healthy pregnancy. So far, many teenagers do not understand the importance of conditions before the conception process (pre-conception phase), so that prospective fathers and mothers-to-be only concentrate on preparing for the process. pregnancy and childbirth. The general goal after being given health education about efforts to increase the knowledge of young women using premarital booklets is to prepare for a healthy pregnancy. The method used is a question and answer lecture and discussion with the media booklet "PASMARI" Preparation for Healthy Pregnancy for Young Women. The target of the activity was 24 young women who were divided into two groups, each group having two meetings with the topics of physical readiness, nutritional readiness and psychological readiness to face pregnancy. The results of implementing community service brought changes in the level of knowledge about healthy pregnancy readiness from before being given the PASMARI booklet, the level of knowledge was less, namely 53% and after being given it increased to good as much as 84%.
Upaya Peningkatan Derajad Kesehatan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Dusun Ngegot: Efforts to Increase The Degree of Health with Clean and Healthy Living Behavior in Ngegot Village saelan; Sahuri Teguh Kurniawan; Galih Setia Adi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.768 KB)

Abstract

Abstrak: Perilaku sehat adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakkan kesehatan masyarakat .Dengan semakin banyaknya penderita penyakit yang tidak menular (degenerative) seperti jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stress dan penyakit tidak menular lainnya yang disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat, maka untuk menghindarinya kita perlu berprilaku hidup yang sehat setiap harinya.Berdasarkan hasil survey bulan Juni 2019 di dusun Ngegot desa Selokaton masih ada sebagian warga yang membuang sampah sembarang tempat, ada beberapa harga yang tidak melakukan cuci tangan sebelum makan, tampak ada botol- botol atau kaleng bekas di pekarangan yang apabila musim hujan bisa menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk. Kondisi tersebut menjadi penting untuk dilakukan kegiatan penyuluhan perilaku hidup sehat dan bersih di dusun Ngegot desa Selokaton.Pengabdian masyarakat dilakukan dengan persiapan tempat,waktu, alat peraga, teknik yang digunakan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab. evaluasi dilakukan dengan monitoring kegiatan dengan memberikan lembar monitoring kepada peserta kegiatan.Hasil kegiatan ini adalah adanya peningkatan derajat kesehatan warga di dusun Ngegot desa selokaton sebesar 90%. Abstract: Healthy behavior is proactive behavior to maintain and improve health, prevent the risk of disease, protect themselves from the threat of disease and play an active role in the movement of public health. With the increasing number of people with non-communicable diseases (degenerative) such as heart disease, high blood pressure, cancer, stress and other non-communicable diseases caused by an unhealthy lifestyle, so to avoid them we need to live a healthy life every day. For those who do not wash their hands before eating, it appears that there are used bottles or cans in the yard which during the rainy season can become a breeding ground for mosquitoes. This condition is important for counseling activities on healthy and clean living behavior in Ngegot hamlet, Selokaton village. Community service is carried out by preparing the place, time, props, techniques used by the lecture method, discussion, question and answer. evaluation is carried out by monitoring activities by providing monitoring sheets to activity participants. The result of this activity is an increase in the health status of residents in Ngegot hamlet, Selokaton village by 90%.
Pendidikan Kesehatan Tentang Penyakit Menular Seksual pada Remaja di SMAN 2 Lubuk Alung: Health Education About Sexually Transmitted Diseases In Adolescents at SMAN 2 Lubuk Alung Miftakhul20 Miftakhul Zanah
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1195.625 KB)

Abstract

Abstrak: Salah satu masalah utama yang dihadapi remaja adalah  kesehatan reproduksi. Data secara nasional menunjukkan jumlah remaja yang melakukan hubungan seks sebelum nikah meningkat sebesar 9,3% atau sekitar 3,7%. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya masalah reproduksi remaja seperti kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, penyakit menular seksual (PMS) dan kekerasan seksual. Hal ini disebabkan karena rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Kegiatan pengabdian masyarakat adalah memberikan pendidikan kesehatan kepada remaja tentang penyakit menular seksual, dimana pendidikan kesehatan disampaikan satu kali dengan metode presentasi, setelah itu peserta dapat kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum jelas dan peserta diberikan leaflet agar dapat berlatih membaca materi yang diberikan. Ada 15 orang yang terlibat dalam pengabdian masyarakat ini. Hasil  dari kegiatan ini adalah  meningkatnya pengetahuan remaja tentang penyakit menular seksual.dengan demikian diharapkan bisa mencegah penyakit menular seksual pada remaja sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal. Absract: One of the main problems faced by adolescents is reproductive health. National data shows the number of teenagers who have sex before marriage increased by 9.3% or around 3.7%. This will have an impact on increasing adolescent reproductive problems such as unwanted pregnancies, abortions, sexually transmitted diseases (STDs) and sexual violence. This is due to the low knowledge of adolescents about reproductive health. Community service activities are providing health education to adolescents about sexually transmitted diseases, where health education is delivered once with the presentation method, after which participants have the opportunity to ask questions about material that is not clear and participants are given leaflets so they can practice reading the material provided. There are 15 people involved in this community service. The result of this activity is an increase in adolescent knowledge about sexually transmitted diseases. Thus, it is hoped that it can prevent sexually transmitted diseases in adolescents so that optimal health is achieved.  
Pemberdayaan Tenaga Kesehatan dalam Perawatan Luka Kronis dengan Modern Dressing: Empowerment of Paramedics in Treatment of Chronic Wound with Modern Dressing Hafzni Zuchra Noor; Rizka Fakhriani
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.028 KB)

Abstract

Abstrak: Perawatan luka kronis merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh pelayanan kesehatan tingkat pertama. Teknik perawatan luka kronis yang baik dan benar bisa mempercepat penyembuhan luka, dan saat ini perawatan sudah menggunakan modern dressing. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan bekal keilmuan dalam bidang perawatan luka kronis dengan modern dressing. Pengabdian ini ditujukan untuk tenaga kesehatan di Puskesmas Ngemplak I Sleman secara teoritis dan pemberian beberapa contoh bahan modern dressing. Pengabdian kepada  masyarakat ini  dilaksanakan  secara  offline dengan menyampaikan materi tentang luka kronis, perawatan konvensional dan perawatan dengan modern dressing. Jumlah peserta seminar sebanyak 20 peserta. Hasil evaluasi dari soal pretest dan post test menunjukkan hasil signifikan mengenai pengetahuan perawatan luka kronis dengan wound dressing. Abstract: Chronic wound care is one of the challenges that must be faced by primary health care. Good and correct chronic wound care techniques can accelerate wound healing, and currently treatment is using modern dressings. The purpose of this community service is to provide scientific knowledge in the field of chronic wound care with modern dressings. This service is intended for health workers at the Ngemplak I Public Health Center Sleman theoretically and provides some examples of modern dressing materials. This community service is carried out offline by delivering material about chronic wounds, conventional care and modern dressings. The number of participants in the seminar was 20 participants. The evaluation results of the pretest  and posttest questions showed significant results regarding knowledge of chronic wound care with wound dressings.

Page 4 of 16 | Total Record : 155