cover
Contact Name
Septiana Fathonah
Contact Email
jpkmk@stikes-notokusumo.ac.id
Phone
+6282136407862
Journal Mail Official
jpkmk@stikes-notokusumo.ac.id
Editorial Address
Jl. Bener No.26, Tegalrejo, Yogyakarta 55243
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan (JPKMK)
ISSN : -     EISSN : 28073134     DOI : 10.53423
Core Subject : Health,
Merupakan jurnal ilmiah dari hasil kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dosen. Jurnal ini dikemas secara padat dan berisi, sehingga mudah dipahami oleh pembaca dari kalangan akademis dan umum. Jurnal ini merupakan implementasi hasil penelitian.
Articles 147 Documents
Penanganan Nyeri Dismenorea pada Remaja Putri dengan Mengaplikasikan Inovasi Magic-Cool Aromatherapy Lavender: Treatment of Dysmenorrhea Pain in Adolescent Women by Applicing The Innovation of Magic-Cool Aromatherapy Lavender Eka Oktavianto; EndarTimiyatun; Sri Nur Hartiningsih
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): september
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (968.566 KB)

Abstract

Abstrak: Dismenorea menjadi salah satu permasalahan yang mengganggu kenyaman anda dalam kehidupan remaja.Sifat dan tingkat rasa nyeri bervariasi, mulai dari  yang ringan hingga yang berat sehingga dapat menggaggu aktivitas sehari-hari. Aktivitas sekolah dan kegiatan pertemanan menjadi terhambat hingga kualitas hidup menjadi menurun. Salah satu tindakanya adalah dengan melakukan kegiatan penanganan nyeri dismenorea dengan menggunakan inovasi magic-cool aromatherapy lavender. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan kepada remaja putri yang mengalami dismenorea inovasi magic-cool aromatherapy lavender sebagai salah satu tindakan penanganan nyeri dismenorea. Metode pelaksanaanya yakni dengan Community Based Research (CBR) yakni dengan melakukan pendidikan kesehatan mengenai dismenorea dan penangananya. Edukasi kesehatan dilakukan dengan metode ceramah Tanya jawab dan menggunakan media lembar balik. Edukasidilakukanselama 30 menit yang sebelum dan sesudahnyadilakukan pretest dan postest. Kegiatan demonstrasi dilakukan selama 30 menit. Terdapat 25 remaja yang mengikuti kegiatan ini. Skala nyeri rata-rata sebelum penggunaan magic-cool aromatherapy lavender adalah 6,30 turunmenjadi 2,25 setelahnya (perubahanyasebesar 4,05). Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan. Magic-cool aromatherapy lavender efektif untuk menurunkan nyeri dismenorea. Abstract : Dysmenorrhea is one of the problems that interfere with comfort in the lives of teenagers. The nature and level of pain varies, ranging from mild to severe so that it can interfere with daily activities. School activities and friendship activities are hampered so that the quality of life decreases. One of the actions is to carry out dysmenorrhea pain management activities using the magic-cool lavender aromatherapy innovation. The purpose of this activity is to introduce to young women who experience dysmenorrhea the magic-cool innovation of lavender aromatherapy as one of the measures to treat dysmenorrhea pain. The method of implementation is Community Based Research (CBR). Health education was conducted about dysmenorrhea and its handlers. Health education is carried out using a question and answerlecture method and using flip chart. Education was carried out for 30 minutes before and after the pretest and posttest. Demonstrations were also carried out for 30 minutes. There were 25 youths who participated in this activity. The average pain scale before using magic-cool lavender aromatherapy was 6.30 down to 2.25 after (the change was 4.05). It can be concluded that the application. Magic-cool lavender aromatherapy is effective for reducing dysmenorrhea pain.    
Edukasi Kesehatan dan Manfaat Obat Herbal dalam Mengatasi Menstruasi Bagi Remaja Putri : Health Education and The Benefits of Herbal Medicine in Overcoming Menstruation for Adolescent Women Ani Kristiyani; Aloysia Yossy Kurniawaty; Sarah Puspita Admaja; Yosua Adi Kristariyanto; Shintia Claudia Atiameru; Tabita Rahmavika; Syalomita Chornelia Lahope; Lilya Cecillia Arunde; Naomi Azazya Tatambihe; Angelina Eclesia Zangga Kulla; Lusiana Cindy Putri Laka; Renald Umbu Deta Dapawando
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): september
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.998 KB)

Abstract

Abstrak: Premenstrual syndrome (PMS) mencakup beragam gejala fisik dan psikologis sehingga menyebabkan banyak remaja putri tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya. Terdapat beberapa bukti yang mendukung kemanjuran melalui intervensi pengobatan herbal dalam mengendalikan sindrom pramensturasi dan gangguan disforik pramenstruasi. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan informasi kepada remaja putri mengenai mensturasi dan manfaat obat herbal dalam membantu mengatasi menstruasi melalui penyuluhan. Metode penyuluhan melalui konseling dan pembagian materi edukasi menggunakan media cetak berupa brosur. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat menunjukan terdapat peningkatan pengetahuan yang tunjukkan dari hasil pre-test (sebelum) edukasi rata-rata memiliki nilai 79,5 dan nilai post-test (sesudah) edukasi memilik nilai rata-rata 91,6, peningkatan ini sebesar 12,1%. Kesimpulan dan saran: Penyuluhan melalui konseling dan pembagian materi melalui media brosur merupakan cara efektif untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan remaja putri mengenai mensturasi dan pengetahuan mengenai manfaat herbal untuk mengatasi menstruasi dan perlu dilaksanakan secara berkelanjutan dengan target sasaran yang lebih banyak lagi.   Abstract: Premenstrual syndrome (PMS) includes a variety of physical and psychological symptoms that cause many young women to be unable to carry out their usual activities. There is some evidence supporting the efficacy of herbal medicine interventions in controlling premenstrual syndrome and premenstrual dysphoric disorder. This community service aims to inform young women about menstruation and the benefits of herbal medicine in helping overcome menstruation through counselling. The counselling method is through counselling and the distribution of educational materials using printed media in the form of brochures. The community service results show an increase in knowledge, which shows that the pre-test (before) education results have an average value of 79.5, and the post-test score (after) education has an average value of 91.6; this increase is 12,1%. Conclusions and suggestions: Counseling through counselling and distributing materials through brochures is an effective way to increase young women's health knowledge about menstruation and to learn about the benefits of herbs to treat menstruation and needs to be carried out continuously with more targets.
Edukasi Kemasan untuk Mendukung Stabilitas Produk Jamu di Sentra Jamu Merdikorejo: Education of Packaging for Enhancing The Stability of Herbal Products in Merdikorejo Ellsya Rawar; Elisa Putri Septriofani Kalangit; Gina Belinda Kasim; Imel Asnide Adelia Simanulang; Tervie Tio Beria; Devia Danila; Jacques Jericho Joschka Jose; Dania Dewi Widiyaningrum; Veviani Sasda
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): september
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.61 KB)

Abstract

Abstrak: Minum jamu merupakan salah satu budaya masyarakat Indonesia dalam memelihara kesehatan tubuh. Pemerintah Sleman menggalakkan warganya untuk mengonsumsi jamu di masa pandemic COVID-19 ini. Sentra Jamu Merdikorejo merupakan pusat penjual jamu gendong yang mensuplai minuman jamu dalam bentuk cair dan serbuk di kabupaten Sleman. Salah satu kendala yang dihadapi adalah ketidakstabilan jamu karena jamu tidak bisa disimpan dalam jangka waktu lama. Oleh karena itu, edukasi mengenai kemasan untuk minuman jamu cair dan serbuk minuman jamu sehingga bisa awet dalam jangka waktu tertentu. Edukasi ini perlu dilakukan untuk menjaga keberlangsungan produsen dan konsumen. Edukasi dilakukan dengan pemutaran video edukasi yang telah dibuat oleh mahasiswa dan penjelasan dari poster oleh mahasiswa mengenai kemasan. Edukasi berisi dalam bentuk video dan poster ini berisi tentang cara meningkatkan stabilitas produk jamu, fungsi kemasan, jenis kemasan, hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengemasan, jenis kemasan untuk sediaan serbuk, dan jenis kemasan sediaan cair untuk jamu siap saji. Hasil post-test menunjukkan bahwa video edukasi dan poster merupakan media yang cukup efektif untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kemasan jamu di Merdikorejo. Abstract: Drinking herbal drink called “Jamu” is a culture in Indonesia society to maintain health. Government of Sleman push their citizer to drink “jamu” in COVID-19 pandemic. In Merdikorejo, there is a center of jamu production which many seller called “penjual jamu gendong”. They supply two kind of jamu, liquid and solid herbal products around Sleman. The sellers faced a problem related to product stability because the liquid form expire in two or three days, whereas the solid form expire in several weeks. They hope that there is a good solution to solve this problem. This education is beneficial for producen and consumen. Packaging has a pivotal role to maintain active ingredient’s and product’s stability. Education of some types of packaging using a video and a poster has been held there. Both video and poster contain how to increase the stability of herbal drink, the function of packaging, the variety of packaging for herbal drinks and herbal powders, and the factors which influence in packaging. The result of post-tests show that education using video and poster can be some effective media to educate society about packaging of herbal products in Merdikorejo.      
Guided Imagery pada Anak Usia Remaja di Depok, Sleman: Guided Imagery for Adolescent in Depok, Sleman Yuli Ernawati, S. Kep., Ns., M. Kep; Ika Mustika Dewi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): september
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.247 KB)

Abstract

Abstrak: Remaja merupakan masa dimana anak mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa. Dalam rentang perkembangan anak usia remaja rentan dengan periode kritis yang perlu diantisipasi. Isu perkembangan anak usia remaja antara lain perilaku berisiko yang dapat dimunculkan dalam peforma akademik yang kurang baik, keterlibatan dalam peer group yang tidak positif, serta kenakalan remaja. Kondisi pandemic covid-19 merupakan kondisi yang mempengaruhi seluruh tahap pertumbuhan dan perkembangan (tumbang), terutama remaja dimana remaja dituntut untuk mampu beradaptasi belajar dari rumah dan manipulasi aktivitas. Hal tersebut rentan membuat stress pada remaja. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan terapi modalitas remaja sebagai empowerment adaptasi kebiasaan baru, salah satunya dengan guided imagery. Metode yang digunakan berupa pendidikan kesehatan dengan ceramah. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan guided imagery pada 9 anak usia remaja di Kampung Nologaten didapatkan adanya peningkatan pengetahuan remaja tentang guided imagery. Diharapkan dengan adanya peningkatan pengetahuan anak tentang guided imagery dapat menjadi alternatif relaksasi mengurangi stress pada remaja, sehingga diharapkan kedepannya dapat meningkatkan kualitas hidup remaja Abstract: Adolescence is a time when children experience changes from children to adults. In the range of development, adolescents are vulnerable to critical periods that need to be anticipated. The developmental issues of adolescent children include risky behavior that can arise in poor academic performance, involvement in non-positive peer groups, and juvenile delinquency. The Covid-19 pandemic condition is a condition that affects all stages of falling, especially teenagers where teenagers are required to be able to adapt to learning from home and manipulating activities. This is prone to create stress in adolescents. This community service activity aims to improve adolescent modality therapy skills as an adaptation of new habits empowerment, one of which is guided imagery. The method used is in the form of health education with lectures. After conducting guided imagery health education on 9 teenage children in Nologaten Village, it was found that there was an increase in adolescent knowledge about guided imagery. It is hoped that by increasing children's knowledge about guided imagery it can be an alternative relaxation to reduce stress in adolescents, so that in the future it is hoped that in the future it can improve the quality of life of adolescents    
Optimalisasi Peran Kader dalam Mengatasi Stunting di Desa Gerbosari Samigaluh Kulonprogo: Optimizing The Role of Cadres in Overcoming Stunting in Gerbosari Samigaluh Kulonprogo Budi Punjastuti; Pritta Yunitasari; Siti Maryati
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): september
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.273 KB)

Abstract

Abstrak: Prevalensi balita stunting di Kulonprogo pada tahun 2020 sebesar 12,57% dari 2.712 balita, artinya terdapat 341 balita yang mengalami stunting. Di Desa Gerbosari Samigaluh, Kulonprogo, Maret 2021, data tingkat pengetahuan kader balita tentang stunting rata-rata 71% dalam kategori sedang, tingkat pengetahuan tentang makanan pendamping ASI pada balita rata-rata dalam kategori cukup 75% . Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan peran kader dalam pencegahan stunting. Metode yang digunakan memberikan pelatihan berupa teori dan praktik deteksi dini stunting, serta memberikan pendampingan dan pemantauan tumbuh kembang anak. . Hasil Kegiatan 1) Terjadi peningkatan kemampuan pengetahuan kader dalam mengenali gejala dan tanda stunting, hasil pre test 8,26 dan hasil post test 9,16, ada peningkatan nilai 0,9. 2) Peningkatan keterampilan mengukur berat badan, tinggi badan, lingkar kepala yang awalnya tidak mampu setelah diberikan pelatihan menjadi mampu dengan skor rata-rata 81,91. Pelatihan dan pendampingan pemantauan pertumbuhan anak meningkatkan peran kader dalam mengatasi dan mencegah terjadinya stunting. Abstract: The prevalence of stunting toddlers in Kulonprogo in 2020 was 12.57% of 2,712 toddlers, meaning that there were 341 toddlers experiencing stunting. In Gerbosari Samigaluh Village, Kulonprogo, March 2021, the data on the level of knowledge of toddler cadres about stunting is on average 71% in the moderate category, the level of knowledge about complementary feeding for toddlers on average in the sufficient category is 75%. The purpose of the activity is to increase the role of cadres in stunting prevention. The method used provides training in the form of theory and practice of stunting early detection, as well as providing assistance and monitoring of child growth and development. . Activity Results 1) There was an increase in the knowledge ability of cadres in recognizing the symptoms and signs of stunting, the pre test results were 8.26 and the post test results were 9.16, there was an increase in the value of 0.9. 2) An increase in skills in measuring weight, height, head circumference was initially unable after being given training to become capable of an average score of 81.91. Increasing the role of cadres in overcoming and preventing stunting.    
Program Kemitraan Masyarakat Sosialisasi dan Pemberdayaan Guru PAUD dalam Pelaksanaan Skrining dan Stimulasi DDTK (Deteksi Dini Tumbuh Kembang) Anak Usia Prasekolah : Community Partnership Program : Socialization and Empowerment of Preschool Teachers in Implementing Early Detection and Stimulation of DDTK for Students at TK Dharma Wanita 2 Kedungsigit, Karangan Tunik Tunik; Yuyun Putri Mandasari
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): september
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (953.088 KB)

Abstract

Abstrak: Deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang anak merupakan tindakan yang sangat penting untuk dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk menindaklanjuti setiap keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya. Kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak dilakukan dalam bentuk kemitraan antara keluarga, masyarakat dengan tenaga profesional. lndikator keberhasilan pembinaan tumbuh kembang anak tidak hanya meningkatnya status kesehatan dan gizi anak tetapi juga mental, emosional, sosial dan kemandirian anak berkembang secara optimal. Metode pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan kepada guru dan orang tua anak prasekolah, pelatihan (stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak) kepada para guru TK. Jumlah guru dan orang tua yang berpartisipasi berjumlah 30 orang, yaitu guru dan orang tua di TK Dharma Wanita 2 Kedungsigit Karangan Kabupaten Trenggalek. Hasil dari pengabdian masyarakat adalah peningkatan pengetahuan guru tentang cara melakukan skrining tumbuh kembang anak, dan peningkatan kemampuan psikomotor/ketrampilan dalam melakukan stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang anak usia prasekolah. Guru memiliki motivasi untuk melakukan deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang anak melalui permainan yang menyenangkan dan disukai oleh anak   Abstract: Early detection of developmental deviations has to be conducted to detect early developmental deviations in toddlers, including following up on any complaints from parents about their child's growth and development problems. The comprehensive and coordinated stimulation activities, early detection, and intervention of developmental deviations under five are in the form of partnerships between families, communities, and professionals. The indicators of the success of fostering children's growth and development are increasing children's health and nutritional status and developing children's mental, emotional, social, and independent optimally. The method of community service was counseling to teachers and parents of preschool children and training (screening for early detection of growth and development, as well as stimulation of child development) to kindergarten teachers. The number of teachers and parents who participated was thirty. Based on observations and evaluations, the results showed an increase in teachers' knowledge about how to detect children's growth and development, and an increase in psychomotor abilities/skills in stimulating and detecting early growth and development of children. As the result, the teachers had the motivation to carry out early detection and stimulation of children's growth and development through fun and interesting games.
Peningkatan Kesehatan Siswa di Panti Asuhan Al Wahhaab Sleman Melalui Penyuluhan Kesehatan: Improving Student Health in Al Wahhaab Orphanage, Sleman Through Health Counseling Antok Nurwidi Antara; Patria Asda; Nuryeti Syarifah
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): september
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.088 KB)

Abstract

Abstrak: Cara yang baik untuk mengurangi dampak Covid-19 dengan usaha preventif atau pencegahan. Sosialisasipada anak terhadap pencegahan Virus Corona bisa di Panti Asuhan Al Wahhaab Sleman. Tempat ini dipilih karena lokasinya mudah dijangkau, sehingga penulis bisa melakukan penyuluhan kesehatan tentang Perilaku Hidup Bersihdan Sehat (PHBS), protokol kesehatan dan nutrisi untuk imunitas.Metode dengan ceramah dan tanya jawabtentang PHBS, Nutrisi dan Protokol Kesehatan. Kegiatan dilaksanakan pada     Sabtu, 25 September 2021. Peserta 20 siswa. Hasil evaluasi kegiatan bahwa siswa Panti Asuhan tampak mendengarkan materi penyuluhan tentang PHBS,Nutrisi dan Protokol Kesehatan dengan baik. Pada sesi tanya jawab, dari 3 siswa yang diberikan pertanyaan secaralisan, ketiganya mampu menjawab dengan benar. Kesimpulan bahwa tim pengabdian telah mengaplikasikan ilmu kesehatan serta pengetahuan siswa tentang PHBS, protokol kesehatan dan nutrisi untuk imunitas tubuh telah meningkat diketahui dari kemampuan siswa menjawab pertanyaan yang diberikan dengan benar. Abstract: A good way to reduce the impact of Covid-19 is with preventive or preventive efforts. Socialization to children on the prevention of the Corona Virus can be done at the Al Wahhaab Orphanage in Sleman. This place was chosen because the location is easy to reach, so the authors can conduct health education about Clean and Healthy Life Behavior (PHBS), health protocols and nutrition for immunity. Method with lectures and questions and answers about PHBS, Nutrition and Health Protocol. The activity was held on Saturday, September 25, 2021. Participants were 20 students.The results of the evaluation of the activity showed that the orphanage students seemed to listen to the counseling materials on PHBS, Nutrition and Health Protocols well. In the question and answer session, of the 3 students who were given questions orally, all three were able to answer correctly. The conclusion that the service team has applied health science and students' knowledge about PHBS, health protocols and nutrition for body immunity has increased, it is known from the ability of students to answer the questions given correctly.      
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Peer Support Group dalam Meningkatkan Sumber Daya Psikologis Populasi Kunci HIV: Community Empowerment Through Peer Support Group In Improving HIV Key Population Psychological Gede Arya Bagus Arisudhana; Made Ririn Sri Wulandari; Nyoman Eta Risnawati; Desak Putu Cristine Monica
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): september
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.72 KB)

Abstract

Abstrak: Orang dengan HIV dan AIDS memiliki masalah kesehatan yang sangat kompleks seperti penurunan sumber daya psikologis. Diperlukan dukungan sosial untuk menjaga mempertahankan sumber daya psikologis yang baik. Bentuk dukungan sosial yang dapat dilakukan yaitu melalui pelatihan peer support group. Tujuan  pengabdian masyarakat ini adalah memberdayakan masyarakat melalui peer support group untuk meningkatkan sumber daya psikologis. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini menggunakan pendekatan Participatory Learning and Action (PLA). Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat meliputi pendidikan kesehatan tentang HIV dan AIDS, pelatihan peer leader, dan pelaksanaan peer support group seperti sesi berbagi, motivasi, dan pemecahan masalah berdasarkan pengalaman. Hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat ini yaitu rerata usia partisipan adalah 41.24 tahun, sebagian besar berjenis kelamin perempuan 60%. Tingkat pendidikan partisipan didmoniasi SMA/SMK (44%). Pekerjaan partisipan sebagian besar ibu rumah tangga (40%). Setelah diberikan pendidikan kesehatan diketahui tingkat pengetahuan partisipan didominasi tingkat pengetahuan yang baik (64%). Hasil evaluasi sumber daya psikologis partisipan sebagian besar pada kategori sedang (68%). Dapat disimpulkan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui peer support group memberikan dampak yang positif pada sumber daya psikologis orang dengan HIV dan AIDS. Pembentukan peer support group tidak sebatas pada populasi kunci, disarankan anggota kelompok bersifat heterogen sehingga memperoleh pengalaman menjalani kondisi HIV yang lebih variatif. Abstract: People with HIV and AIDS have complex health problems, such as decreased psychological resources. Social support is needed to maintain good psychological resources. Social support can conduct through peer support group training. The purpose of this community service is to empower the community through peer support groups to increase psychological resources. This community service implementation method uses a Participatory Learning and Action (PLA) approach. The forms of community service activities include health education about HIV and AIDS, peer leader training, and the implementation of peer support groups such as sharing sessions, motivation, and problem-solving based on experience. The result of this community service implementation is that the average age of the participants is 41.24 years, and most of them are 60% female. The education level of the participants has dominated by SMA/SMK (44%). Most of the participant's occupations are housewives (40%). After health education, the knowledge level of participants has dominated by a good level of knowledge (64%). The evaluation of participants' psychological resources was moderate (68%). The conclusion was the implementation of community empowerment through peer support groups has a positive effect on the psychological resources of people living with HIV and AIDS. The formation of peer support group members is supposed to be heterogeneous, so they gain more varied experiences of living with HIV.    
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Di Sekolah Dasar Negeri Karakan Godean Sleman Yogyakarta: Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) In Karakan State Elementary School Fransiska Tatto Dua Lemang; Muryani; Jesmar Lita Ruhulessin; Gisella Dwiputri Sutasoma
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): september
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.718 KB)

Abstract

Abstrak: .Anak usia sekolah dasar dan anak juga masih mengabaikan masalah Kesehatan yang sering mereka alami, sehingga dibutuhkan upaya preventif dan promotive. Penyuluhan sebagai bentuk dari Pendidikan Kesehatan bagi anak usia sekolah bertujuan menambah kebiasaan hidup sehat agar dapat bertanggung jawab terhadap Kesehatan diri sendiri dan lingkungannya serta ikut aktif dalam usaha-usaha Kesehatan. Kegiatan penyuluhan kesehatan tentang perilaku hidup bersihdan sehat (PHBS) Mencuci Tangan dengan Enam langkah ini diarahkan sebagai sasarannya adalah seluruh Siswa dan Siswi Kelas 4 SDN Karakan Godean Sleman. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di SDN Karakan khususnya bagi siswa dan siswi kelas Empat, kegiatan berjalan dengan lancar tanpa adanya kendala. Hasil kegiatan penyuluhan yaitu semua siswa dan siswi sangat antusias dalam mempraktekkan bagaimana cara mencuci tangan pakai sabun dengan enam langkah. Dan juga siswa dan siswi memahami tujuan dari mencuci tangan enm langkah. Saat memberikan pemahaman dikelas siswa dan siswi antusias dalam menjawab setiap pertanyaan yang disampaikan penyuluh. Yang lebih menariknya lagi bahwa setiap siswa dan siswi yang mampu mempraktekkan cara mencuci tangan dengan enam langkah dengan benar maka siswa tersebut berhak memperoleh bingkisan yang sudah disiapkan. Siswa dan siswi berlomba lomba untuk mengangkat tangan dalam menjawab setiap pertanyaan dari penyuluh   Abstract: Elementary school age children and children also still ignore the health problems that they often experience, so preventive and promotive efforts are needed. Counseling as a form of Health Education for school-age children aims to increase healthy living habits so that they can be responsible for their own health and their environment and actively participate in health efforts. Health counseling activities about clean and healthy living behavior (PHBS) washing hands so that it is important to do counseling from the stikes wira husada campus with the target of SDN class 4. The results of the counseling activities are that all students are very enthusiastic in practicing how to wash hands with soap with six steps. And also students and students understand the purpose of washing hands in six steps. When providing understanding in class, the students were enthusiastic in answering every question that the instructor asked. What is even more interesting is that every student who is able to practice how to wash hands with the six steps correctly then the student is entitled to a gift that has been prepared. Students and students competed to raise their hands in answering every question from the instructor. .
Penyuluhan Penanganan Kegawatdaruratan pada Anak di Rumah pada Ibu Persit ( Persatuan Istri Tentara) : Education of Children's Emergency Handling at Home by Persit (Soldier Wife Association) vita maryah ardiyani; Ani Sutriningsih
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): september
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.946 KB)

Abstract

Abstrak: Kasus kegawatadaruratan terjadi pada anak di lingkungan rumah. Kasus –kasus ini membutuhkan pertolongan segera untuk mencegah kondisi yang lebih parah dan mengancam nyawa. Tindakan mandiri ibu dapat dilakukan dirumah jika terjadi kasus-kasus kegawatdaruratan pada anak sehingga kasus-kasus kegawatdaruratan dapat tertangani dengan benar sehingga tidak terjadi perburukan kondisi pada anak. Pelaksanaan penyuluhan penanganan kegawatdaruratan pada anak dilaksanakan pada ibu-ibu PERSIT.Pelaksanaan abdimas dilakukan dengan metode penyuluhan , simulasi kasus dan aplikasi skill dasar penanganan kegawatdaruratan pada anak  dengan mengedepankan ABCD (Asset Based Community Development). Kegiatan dilaksnakan satu hari. Hasil kegiatan penyuluhan kegawatdaruratan pada anak didapatkan peningkatan rerata pertest dari 50,3 mejadi 74, 6 pada saat posttest. Metode simulasi dan penyuluhan dapat meningkatkan pegetahuan dan penanganan kasus kasus kegawatdaruratan anak di rumah yang dapat dilkasankan secara mandiri oleh ibu. Ibu dirapkan mampu menangani kegawatdaruratan pada anak secara mandiri Abstract: Emergency cases occur in children in the home environment. These cases require immediate help to prevent a more severe and life-threatening condition. Mother's independent actions can be carried out at home if there are emergency cases in children so that emergency cases can be handled properly so that there is no worsening of the child's condition. The implementation of emergency handling counseling for children is carried out by mother. The implementation of community service is carried out by counseling methods, case simulations and the application of basic skills for emergency handling in children by prioritizing ABCD (Asset Based Community Development). The results of emergency counseling activities for children showed an increase in the average pertest from 50.3 to 74, 6 at the posttest. Simulation and counseling methods can increase knowledge and handling of emergency cases of children at home which can be carried out independently by mothers.

Page 5 of 15 | Total Record : 147