cover
Contact Name
Venny Patricia
Contact Email
jomlr@poltekkesbanten.ac.id
Phone
+6281367723320
Journal Mail Official
jomlr@poltekkesbanten.ac.id
Editorial Address
Jl. Syech Nawawi Al Bantani No.12, Kelurahan Banjarsari Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Tangerang, Banten 15121
Location
Kota serang,
Banten
INDONESIA
Journal of Medical Laboratory Research
ISSN : -     EISSN : 29642892     DOI : 10.36743
Core Subject : Health, Science,
Journal of Medical Laboratory Research is a scientific journal published by Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten. The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have achieved in the area of medical laboratory sciences. This Journal particularly focuses on the main problems in the development of the sciences of medical laboratory areas. It covers the parasitology, bacteriology, virology, hematology, clinical chemistry, toxicology, food and drink chemistry, and any sciences that cover sciences of medical laboratory area.
Articles 28 Documents
Identifikasi Kadar Logam Berat Timbal (Pb) pada Rambut Sopir Angkot Rute Kutabumi-Kalideres Syalma Wijatama Putri; Diana Rinawati; Barlian Barlian; Nasihin Nasihin
Journal of Medical Laboratory Research Vol 1 No 2 (2023): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.126 KB)

Abstract

Sopir angkot merupakan pekerja yang mudah terpapar dengan logam berat timbal (Pb) karena kesehariannya yang berada di tempat terbuka. Timbal sering disebut sebagai timah hitam atau plumbum dapat terakumulasi didalam tubuh dan menyebabkan keracunan. Proses masuknya Timbal ke dalam tubuh dapat melalui makanan, minuman, udara dan melalui kulit. Timbal melalui udara masuk kedalam saluran pernafasan akan terserap dan berikatan dengan darah paru-paru kemudian diedarkan ke jaringan lunak (sumsum tulang, sistem saraf, ginjal, hati) dan ke jaringan keras (tulang, kuku, rambut, gigi). Rambut merupakan salah satu bioindikator pencemaran logam berat karena pada rambut terdapat gugus sulfhidril yang dapat mengikat timbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam timbal pada rambut sopir angkot rute kutabumi- kalideres. Disain peneltian yang digunakan adalah deskriptif dengan alat Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectrometry (ICP-OES). Hasil penelitian menunjukkan kadar Pb rata-rata pada sopir angkot dengan masa kerja 5-10 tahun sebesar 0,986 mg Pb/100 g, masa kerja 11-20 tahun sebesar 1,680 mg Pb/g dan masa kerja >20 tahun sebesar 4,155 mg Pb/100 g dengan nilai batas ambang yaitu sebesar 0,007-1,17 mg Pb/100 g.
Pemanfaatan Singkong (Manihot Esculenta Crantz) Sebagai Bahan Dasar Media Alternatif untuk Pertumbuhan Jamur Aspergillus Flavus Wawan Sofwan Zaini; Nining Kurniati; Tiara Kesumaningrum
Journal of Medical Laboratory Research Vol 1 No 2 (2023): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.376 KB)

Abstract

Media perbenihan adalah media nutrisi yang disiapkan untuk menumbuhkan jamur di dalam skala laboratorium. Media perbenihan harus dapat menyediakan energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya. Media harus mengandung sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfor dan faktor pertumbuhan organik. Media yang umum digunakan adalah PDA (Potato Dextrose Agar) yang dibuat oleh suatu pabrik dalam bentuk siap pakai, sehingga harga media ini relatif cukup mahal dan hanya didapatkan di tempat tertentu. Dilakukan penelitian pembuatan media alternatif berbahan dasar alami, yaitu menggunakan singkong. Kandungan nutrisi singkong terdiri dari 34,7 g karbohidrat, 1,2 g protein, 0,3 g lemak, 33 mg kalsium, 40 mg fosfor, 0,7 mg besi, 0,06 mg vitamin A, 30,0 mg vitamin B, 75 mg vitamin C dan riboflavin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan singkong (Manihot esculenta crantz) sebagai bahan dasar media alternatif untuk pertumbuhan jamur uji (Aspergillus flavus). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menginokulasikan jamur uji dengan metode TPC. Pengamatan dilakukan selama 96 jam secara makroskopik dengan mengamati diameter koloni jamur uji menggunakan jangka sorong. Hasil kemudian dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA. Didapatkan hasil rata-rata diameter pada media alternatif berbahan dasar singkong konsentrasi 12%, 14% dan 16% sebesar 12,63 mm, 14,98 mm dan 18,37 mm. Konsentrasi yang efektif untuk pertumbuhan jamur uji yaitu pada konsentrasi 16%. Berdasarkan hasil uji dapat disimpulkan bahwa media alternatif berbahan dasar singkong dapat digunakan sebagai media pertumbuhan untuk Aspergillus flavus
Korelasi Kadar Kreatinin Serum Pasien Thalassemia yang Mendapatkan Deferasirox di RSU Kabupaten Tangerang Isna Yuniar; Nurmeily Rachmawati; Citra Trisna
Journal of Medical Laboratory Research Vol 1 No 2 (2023): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.262 KB)

Abstract

Thalassemia adalah penyakit genetik yang terjadi akibat penurunan sintesis salah satu rantai utama pada hemoglobin. Penyakit ini ditandai dengan tidak terbentuknya atau berkurangnya rantai globin baik α maupun β yang merupakan komponen utama penyusun molekul hemoglobin normal. Orang yang memiliki kelainan thalassemia biasanya melakukan transfusi untuk meningkatkan hemoglobin dalam darah dan menggunakan kelasi besi sebagai terapi setelah transfusi. Salah satu jenis kelat besi adalah deferasirox. Khelasi besi ini dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal. Salah satu pemeriksaan untuk mengetahui fungsi ginjal adalah pemeriksaan kreatinin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar kreatinin serum dan hubungan usia, jenis kelamin, serta frekuensi transfusi dengan gambaran kadar kreatinin serum pada penderita thalassemia yang mendapatkan deferasirox tipe khelasi besi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional menggunakan uji statistik beda independent t test dengan jumlah sampel 30 sampel. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar kreatinin adalah 0,433 mg/dL dengan nilai minimal 0,2 mg/dL dan nilai maksimal 0,7 mg/dL. Analisis data yang diperoleh dilakukan dengan uji statistik independent t test berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kadar kreatinin serum yang ditandai dengan uji statistik diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,213 > 2,04. Pada variabel umur, jarak transfusi, dan lama transfusi tidak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan kadar kreatinin serum yang ditandai dengan uji statistik pada perolehan thitung < ttabel yaitu 0,639, 1,056 dan 0,684 < 2,04.
Profil Resistansi Antibiotik dan Hipermukoviskositas Klebsiella pneumoniae Isolat Berbagai Spesimen Klinis Aminah, Aminah; Trisna, Citra; Lokida, Dewi
Journal of Medical Laboratory Research Vol. 2 No. 2 (2024): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/jomlr.v2i2.677

Abstract

Klebsiella pneumoniae merupakan patogen oportunistik yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, saluran pernafasan, dan sepsis. Bakteri ini menjadi salah satu spesies ESKAPE yang merupakan patogen nosokomial dan berpotensi virulen dan resistan terhadap antimikroba dan termasuk kedalam daftar spesies prioritas untuk penelitian dan target pengembangan antibiotik baru menurut WHO. Karakteristik hipermukoviskositas menjadi salah satu biomarker yang dapat membedakan K. pneumoniae hipervirulen dengan strain klasik. Oleh karena itu penentuan resistansi antibiotik dan hipermukoviskositas K. pneumoniae akan dilakukan untuk menentukan patogenisitas bakteri ini secara klinis dan membantu pencapaian terapi antimikroba yang lebih efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakter strain isolat K. pneumoniae yang berasal dari berbagai sampel klinis (urin, saluran pernafasan, atau darah) berdasarkan resistansi antimikroba dan sifat hipermukoviskositasnya. Data dikumpulkan dilakukan dengan melakukan string test dan uji sensitivitas antibiotik yang diikuti dengan interpretasi hasil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa K. pneumoniae isolat darah, jaringan, pus, dan sputum induksi yang positif string test memiliki pola resistansi antibiotik yang bervariasi.
Hubungan Hygeine Sanitasi Lingkungan dan Tempat Penyimpanan Terhadap Kontaminasi Escherichia coli Pada Bakso di Pasar Purwokerto Putri, Ayuni -; Mulyanto, Arif; Mujahid, Ikhsan; Setiyabudi, Ragil
Journal of Medical Laboratory Research Vol. 2 No. 2 (2024): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/jomlr.v2i2.692

Abstract

ABSTRAK Bakso merupakan produk makanan berasal dari olahan daging serta bahan tambahan pangan. Bakso di bedakan menjadi dua jenis yaitu bakso siap saji dan bakso kemasan. Dibeberapa pasar, bakso dalam kemasan diperjualbelikan dengan cara disimpan pada tempat penyimpanan seadanya tanpa memperhatikan hygeine tempat penyimpanan serta hygeine sanitasi lingkungan. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas bakso sehingga menimbulkan masalah kesehatan. Salah satu penyebabnya adalah bakteri E.coli disebabkan oleh tempat penyimpanan yang tidak dibersihkan dengan baik serta sanitasi lingkungan buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan hygeine sanitasi lingkungan dan tempat penyimpanan terhadap kontaminasi E.coli pada bakso di Pasar Purwokerto. Jenis penelitian ini yaitu observasional deskriptif dengan rancangan pendekatan Cross Sectional. Sampel berupa bakso dalam kemasan sebanyak 12 sampel yang diambil secara random sampling. Hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan kontaminasi bakteri E.coli pada 4 sampel yaitu A2 sebanyak 120 koloni, B2 sebanyak 110 koloni, sebanyak D1 171 koloni dan F1 sebanyak 137 koloni yang ditandai dengan koloni berwarna hijau metalik pada medium EMBA. Menurut uji kolerasi Spermans Rank tidak ada hubungan hygeine sanitasi lingkungan dan tempat penyimpanan terhadap kontaminasi Escherichia coli pada bakso di Pasar Purwokerto, kontaminasi dapat terjadi pada proses pembuatan bakso yang tidak menerapkan hygeine sanitasi penggolahan dengan baik Kata Kunci : Bakso, Escherichia coli, Hygine sanitasi Lingkungan, Hygeine sanitasi Tempat penyimpanan. THE CORRELATION BETWEEN ENVIRONMENTAL HYGIENE STORAGE CONDITIONS AND THE CONTAMINATION OF Escherichia coli IN MEATBALLS SOLD AT PURWOKERTO MARKET Abstract Meatballs, locally known as "bakso", are products made from processed meat and other foodingredients. They can be categorized into two types: ready-to-eat meatballs and packaged meatballs. In severalmarkets, packaged meatballs are sold and stored in arbitrary storage places without considering the storagearea's hygiene or the surrounding environment's sanitation. This lack of care can affect the quality of themeatballs, leading to health issues. One of the main concerns is Escherichia coli contamination, whichcan be attributed to improperly cleaned storage spaces and poor environmental sanitation. Objective: Thisresearch aims to identify the relationship between environmental sanitation hygiene and storage conditionsconcerning the contamination of Escherichia coli in meatballs sold at the Purwokerto Market. Employing a cross-sectional approach, this descriptive observational research randomlysampled twelve packaged meatball samples. Findings: Out of the research, E. coli contamination was found in 4samples. Specifically, Sample A2 had 120 colonies, B2 had 110 colonies, D1 had 171 colonies, and F1 had 137 colonies. Metallic green colonies on the EMBA medium marked this. According to Spearman's Rankcorrelation test, there was no correlation between environmental sanitation hygiene and storage conditionsregarding Escherichia coli contamination in the meatballs at the Purwokerto Market. Contamination might haveoccurred during the meatball production due to inadequate sanitation and hygiene practices. Keywords: Meatballs, Escherichia coli, Environmental Sanitation Hygiene, Hygeine Storage Conditions
Identifikasi Bakteri Dari Sampel Darah Pasien COVID-19 Di RSUD Ciawi Kabupaten Bogor Safari, Wulan Fitriani; Wardhiati, Sri; Dewi, Almatin Puspa
Journal of Medical Laboratory Research Vol. 2 No. 2 (2024): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/jomlr.v2i2.712

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is a disease caused by the Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus 2 virus called SARSCov-2, this virus attacks the respiratory tract and creates a risk of infection in COVID-19 patients. Bacterial infections are known to complicate viral infections of the respiratory tract and are associated with worsening conditions in COVID-19 patients. The aim of this research is to identify bacteria from blood samples of COVID-19 patients at Ciawi Hospital, Bogor Regency. This type of research is quantitative descriptive which describes the types of bacteria from blood samples from COVID-19 patients. The samples in this study were patients who were confirmed (PCR) positive for COVID-19 who underwent blood culture microbiology examinations at Ciawi Regional Hospital. Data collection was carried out using the documentation study method. The research results showed that of the 243 COVID-19 patients who underwent blood culture examination, 63 samples showed positive results. In blood culture from 63 positive samples, 51 samples (80.9%) found Gram positive bacteria consisting of: S. hominis, S. haemolyticus, S. epidermidis, S. cohnii ureal, S. aureus, S. warneri and E. faecalis. There were 12 Gram Negative bacteria in blood culture (19.1%) consisting of A. baumannii, E. coli, Pseudomonas sp, K. pneumoniae, S. paucimobilis and E. aerogenes.
Kadar D-Dimer Sebagai Indikator Derajat Keparahan Pada Pasien Terkonfirmasi Covid-19 di RS. Permata Hati Tangerang Armal, Hadits Lissentiya; Bakti, Sukma; Annisa, Istiana
Journal of Medical Laboratory Research Vol. 2 No. 2 (2024): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/jomlr.v2i2.732

Abstract

Terdapat beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa derajat keparahan infeksi COVID 19 diantaranya menggunakan pemeriksaan AGD, PT, APTT, D-dimer, NLR, ataupun Thorax Pa. Pemeriksaan D-dimer menjadi salah satu pemeriksaan yang sangat beperan penting dalam menentukan derajat keparahan pasien isolasi/ pasien yang infeksi COVID 19. D-dimer secara efektif memprediksi kematian di rumah sakit pada pasien COVID-19, yang mengindikasikan D-dimer dapat menjadi penanda awal dan bermanfaat untuk meningkatkan manajemen pasien COVID-19 Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar d-dimer dan klasifikasi derajat keparahan pada pasien terkonfirmasi COVID-19 di RS. Permata Hati Tangerang. Metode: Jenis penelitian dengan pendekatan cross-sectional, populasi berjumlah 713 pasien, sampel berjumlah 256 responden, analisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil: Menunjukkan adanya hubungan antara kadar d-dimer dengan klasifikasi derajat keparahan pada pasien terkonfirmasi covid-19 di RS Permata Hati Tangerangkarena nilai p-value 0,000< (α= 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, jadi ada hubungan antara kadar d-dimer dengan klasifikasi derajat keparahan pada pasien terkonfirmasi covid-19 di RS Permata Hati Tangerang.
Perbandingan Telur Soil Transmitted Helminth (STH) Pada Sayur Selada Sebelum Dan Sesudah Pencucian Di Pasar Anyar Kota Tangerang Fadillah, Muhammad Arief; Cahyani, Suci Hamidasri; Hamtini, Hamtini; Ridwanulloh, Mohammad
Journal of Medical Laboratory Research Vol. 2 No. 2 (2024): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/jomlr.v2i2.742

Abstract

Infeksi cacing menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling umum tersebar diseluruh dunia. Salah satu penyebab infeksi kecacingan adalah penularan Soil Tranmitted Helminth (STH) melalui tanah ke sayuran. Jenis cacing yang ditularkan melalui tanah yaitu Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk), Ancylostoma duodenale dan Necator americanus (cacing tambang). Sayuran selada merupakan jenis sayuran yang kontak langsung dengan tanah sehingga kemungkinan besar lebih beresiko terkontaminasi oleh parasit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi telur STH sebelum dan sesudah pencucian pada sayuran selada yang dijual di pasar Anyar Kota Tangerang. Penelitian ini bersifat deskriptif. Sampel penelitian ini diambil dari pedagang sayuran dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 10 sampel. Pengumpulan data dengan melakukan pemeriksaan sayuran menggunakan metode sedimentasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat telur STH Ascaris lumbricoides (20%) pada sayuran selada sebelum pencucian dan tidak terdapat telur STH pada sayuran selada sesudah pencucian. Nilai signifikan dari Uji Wilcoxon terhadap sayur selada sebelum, dan sesudah pencucian adalah < 0,05 yaitu 0,000 maka maka Ha diterima atau Terdapat perbedaan Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perbandingan sayur selada sebelum pencucian Penelitian ini menunjukkan bahwa masih terdapat sayuran selada yang terkontaminasi telur STH. Dengan ini perlu dilakukan upaya-upaya dari berbagai pihak yang terkait untuk mencegah terjadinya kontaminasi telur STH.
Efektivitas Variasi Konsentrasi Air Perasan Jeruk Nipis sebagai Pengganti Komposisi Larutan Turk untuk Hitung Jumlah Leukosit Annisa, Istiana; Hasanah, Mifroh; Mahardhika, Rian Bayu Santya
Journal of Medical Laboratory Research Vol. 2 No. 2 (2024): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/jomlr.v2i2.743

Abstract

Standard turk solution is a solution used for manual leukocyte count examination including glacial acetic acid, gentian violet and distilled water. Lime fruit (Citrus aurantifolia swingle) is a type of orange that has a pH of 2.0. Both of these materials belong to weak acids that can lyse blood cells other than leukocytes which can be used to check leukocyte counts. The purpose of this study was to determine the effectiveness of lime juice as a substitute for turk solution with several concentrations. The research design used is descriptive. This study uses the SPSS method. The results of this study were that the sig value of the turk solution with several variations was 2% = 0.935, 3% = 0.326, 4% = 0.162 and 5% = 0.108 where all results were > 0.05 which can be concluded that there was no much difference between the control and all variation of orange juice but the highest significant variation is 2%.
Uji Toksisitas Akut (Lethal Dose50) Ekstrak Etanol Buah dan Biji Pare (Momordica charantia Linn) Terhadap Mencit Jantan Mus Musculus Zaini, Wawan Sofwan; Kurniati, Nining; Fadillah, Muhammad Arief; Hamtini, Hamtini
Journal of Medical Laboratory Research Vol. 2 No. 2 (2024): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/jomlr.v2i2.745

Abstract

Tanaman Pare (Momordica charantia L) adalah salah satu tanaman yang paling banyak mendapat perhatian karena khasiat anti diabetiknya. Diperkirakan bahwa sepertiga dari pasien diabetes menggunakan beberapa bentuk pengobatan komplementer dan alternatif. Dilakukan pengujian toksisitas bertujuan untuk menentukan nilai LD50 pada pemberian ekstrak etanol buah dan biji pare menggunakan metode Thompson-Weil pada mencit putih jantan (Mus musculus) sebanyak 23 ekor dengan bb 25 gram. Pemberian ekstrak buah dan biji pare peroral dengan dosis awal 0,5 mg/kgBB. Adapun variasi dosis toksisitas yang yaitu 100 mg/kgbb, 50 mg/kgbb, 25 mg/kgbb dan 12,5 mg/kgbb serta aquadest sebagai kontrol. Mencit diamati secara individu selama 1 jam, 2 jam, 4 jam dan 24 jam setelah pemberian ekstrak dengan melihat jumlah hewan yang mati dan gejala toksik. Hasil penelitian pada ekstrak buah pare mencit mati pada dosis 100 mg/kgbb : 1 ekor (20%). Pada ekstrak biji pare mencit mati pada 100 mg /kgbb : 1 ekor (20%), dosis 50 mg/kgbb : 2 ekor (40%), dan pada dosis 12,5 mg/kgbb : 1 ekor (20%). Hal ini menunjukkan ekstrak buah dan biji pare termasuk kategori tidak toksik. Pemberian bahan uji ektrak tidak menimbulkan gejala toksik di mana semua tikus beraktifitas normal, sehingga buah dan biji pare aman dikonsumsi.

Page 2 of 3 | Total Record : 28