cover
Contact Name
Venny Patricia
Contact Email
jomlr@poltekkesbanten.ac.id
Phone
+6281367723320
Journal Mail Official
jomlr@poltekkesbanten.ac.id
Editorial Address
Jl. Syech Nawawi Al Bantani No.12, Kelurahan Banjarsari Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Tangerang, Banten 15121
Location
Kota serang,
Banten
INDONESIA
Journal of Medical Laboratory Research
ISSN : -     EISSN : 29642892     DOI : 10.36743
Core Subject : Health, Science,
Journal of Medical Laboratory Research is a scientific journal published by Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten. The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have achieved in the area of medical laboratory sciences. This Journal particularly focuses on the main problems in the development of the sciences of medical laboratory areas. It covers the parasitology, bacteriology, virology, hematology, clinical chemistry, toxicology, food and drink chemistry, and any sciences that cover sciences of medical laboratory area.
Articles 28 Documents
Pemanfaatan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L), Sambiloto (Andrographis paniculata), Miana (Coleus scutellarioides L) Sebagai Antibakteri (Studi Literatur Review) Kurniati, Nining; Zaini, Wawan Sofwan; Hamtini, Hamtini; Pratama, Muhammad Reza Taufiq; Ridwanulloh, Mohammad
Journal of Medical Laboratory Research Vol. 2 No. 2 (2024): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/jomlr.v2i2.746

Abstract

Indonesia memiliki jenis tanaman obat yang banyak ragamnya, kelompok tanaman obat mencapai lebih dari 1000 jenis. Tanaman herbal adalah tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional, dan biasanya dikenal sebagai tumbuhan obat. Daun papaya, (Carica papaya) daun Sambiloto (Andrographis paniculata), daun Miana (Coleus scutellarioides L) mengandung beberapa zat aktif yang diduga dapat mempengaruhi/menghambat pertumbuhan koloni bakteri. Konsentrasi terendah dari ekstrak daun pepaya dan daun Sambiloto dan daun Miana yang memberikan antiadhesi (50, 25, 15%), dijadikan sebagai konsentrasi ekstrak yang digunakan sebagai antiadhesi (indikator daya tahan tubuh). Daya hambat adhesi ekstrak daun papaya dan daun Sambiloto dan daun Miana terhadap bakteri TBC-Resisten Rifampisin yang memiliki adhesin yang dihasilkan bakteri akan tergantung kepada lamanya variasi waktu kontak antara daun papaya, daun Sambiloto dan daun Miana dengan bakteri uji. Hasil konsentrasi antiadhesi dari masing masing ekstrak daun papaya, daun Sambiloto dan daun Miana digunakan untuk konsentrasi antibakteri antara ekstrak daun papaya, daun Sambiloto dan daun Miana terhadap bakteri uji, dengan pengamatan ada tidaknya pertumbuhan koloni bakteri uji. Berdasarkan hasil dari artikel yang telah direview terlihat bahwa ekstrak daun pepaya, daun sambiloti dan daun miana dapat berpotensi dalam menghasilkan senyawa antibakteri. Hal ini dapat disebabkan komponen senyawa metabolik yang di miliki oleh tanaman tersebut. Kandungan senyawa metabolit sekunder telah terbukti bekerja sebagai derivat antikanker, antibakteri dan antioksidan, antara lain adalah golongan alkaloid, tanin, golongan polifenol dan turunanya.
Efektivitas Ekstrak Metanol Daun Namnam (Cynometra Cauliflora L.) Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Bakteri Vibrio Cholerae Zulkifli, M. Zidan; Anliza, Syarah; Rachmawati, Nurmeily; Fadillah, M.Arief
Journal of Medical Laboratory Research Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/jomlr.v3i1.805

Abstract

Saat ini peningkatan kasus resistensi bakteri pada sejumlah antibiotik sintetis kian meningkat tidak terkecuali bakteri Vibrio cholerae, oleh karena itu banyak sekali penelitian yang beralih untuk memanfaatkan bahan alam. Daun namnam (Cynometra cauliflora L.) merupakan daun yang banyak dijumpai di Indonesia. Daun namnam memiliki senyawa seperti fenolik, flavonoid, saponin, Steroid, dan tanin. Senyawa-senyawa tersebut merupakan senyawa yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak daun namnam (Cynometra cauliflora L.) terhadap bakteri Vibrio cholerae. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan mengekstrak daun namnam menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol. Metode uji daya hambat menggunakan metode mikrodilusi dengan DMSO 10% sebagai kontrol negatif dan tetrasiklin sebagai kontrol positif. Variasi konsentrasi daun namnam yang digunakan pada penelitian ini yaitu 50.000, 100.000, 150.000, 200.000, dan 300.000 ppm. Massa simplisia yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 255 gram dan diperoleh rendemen ekstrak sebanyak 10,1%. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai konsentrasi hambat minimum (IC50) ekstrak daun namnam yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio cholerae ada pada konsentrasi 262.421 ppm.
Pooled Serum in House sebagai Bahan Kontrol untuk Pemantapan Mutu Internal Nuraeni, Hanny Siti; Armal, Hadits Lissentiya; Astriani, Ranti Dwi
Journal of Medical Laboratory Research Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/jomlr.v3i1.827

Abstract

One method used to carry out internal quality control at the analytical stage is to use control serum. . For some clinical laboratories, especially primary clinical laboratories where the number of clinical examinations is still small, the use of commercial control serum for quality control is not affordable because the cost is very expensive. Production of control materials from pooled blood serum can be used as an alternative to expensive production controls. The aim of this study was to find out whether serum collected at home can be used as a control material to carry out quality tests by determining its homogeneity and stability.The implementation process includes taking samples, sample from 48 person and then making pooled serum, examining pooled serum, homogeneity and stability tests, determining reference value ranges, and analyzing results. The combined serum that has been made is homogeneous and stable in the parameters of glucose and total cholesterol, while it is unstable in uric acid. The pooled serum value range for glucose is 49-86 mg/dL, total cholesterol 196-288 mg/dL and uric acid 1.36-3.70 mg/dL. The results of making pooled serum as a control material are declared homogeneous and stable in terms of glucose and total cholesterol parameters so that it can be used as quality control in daily activities. Suggestions for future researchers to add other parameters related to clinical chemistry examinations.
Stabilitas Bahan Kontrol Buatan Sendiri Untuk Pemeriksaan Hemoglobin Astriani, Ranti Dwi; Nuraeni, Hanny Siti; Barlian; Hamtini
Journal of Medical Laboratory Research Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/jomlr.v3i1.828

Abstract

Pemantapan Mutu Laboratorium bertujuan menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium. Di bidang hematologi, pemeriksaan hemoglobin merupakan beban kerja utama, maka diperlukan suatu bahan kontrol yang selalu tersedia. Salah satu aspek pemantapan kualitas laboratorium adalah penggunaaan bahan kontrol sebagai pemantauan kinerja pemeriksaan. Di negara berkembang, ketidaktersediaan dan harga bahan kontrol komersial menjadi masalah tersendiri. Bahan kontrol buatan sendiri dapat menjadi alternatif untuk memangkas biaya kendali mutu pemerikasaan laboratorium. Bahan kontrol buatan sendiri berasal dari 2 kantong darah yang dibuat menjadi hemolisat dengan kadar hemoglobin rendah, normal, dan tinggi, kemudian masing-masing ditentukan kadarnya menggunakan rerata ± standar deviasi. Selanjutnya, dilakukan uji homogenitas dan uji stabilitas untuk mengetahui apakah hemolisat (kontrol Hb) yang telah dibuat stabil dan homogen sehingga layak dijadikan bahan kontrol Hemoglobin. Pada bahan kontrol buatan sendiri kadar Hb rendah yaitu 5,4-5,6 g/dL, Hb normal 12,48-12,60, dan Hb tinggi 16,27-16,40 sedangkan pada kontrol Hb yang berasal dari pabrikan, kadar Hb rendah 5,2-5,8 g/dL, Hb normal 12,2-13,2 g/dL, dan Hb tinggi 15,9-17,3 g/dL. Uji homogenitas dan stabilitas menunjukan bahwa baik hemolisat maupun pabrikan memberikan hasil uji homogen dan stabil. Perbedaan bermakna terdapat pada nilai homogenitas dan stabilitas Hb rendah antara Hemolisat dan pabrik (Sig.000) sedangkan nilai homogenitas dan stabilitas Hb normal dan tinggi pada hemolisat dan pabrik tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Bahan kontrol buatan sendiri dengan kadar Hb rendah, normal, dan tinggi didapatkan homogen dan stabil. Uji t independen menunjukan adanya perbedaan bermakna kadar Hb rendah antara hemolisat dan pabrikan.
Uji Daya Hambat Kombinasi Ekstrak Daun Handeuleum Dan Daun Jarak Pagar Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Audina, Gina; Rachmawati, Nurmeily; Yani, Ahmad; Fadillah, Muhammad Arief
Journal of Medical Laboratory Research Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/jomlr.v3i1.847

Abstract

Penyakit infeksi meupakan penyakit akibat proses masuknya mikroorganisme ke dalam host. Penyakit infeksi di Indonesia dapat disebabkan oleh satu bakteri yaitu Staphylococcus aureus. Pemberian antibiotik yang tidak tepat mengakibatkan terjadinya antimicrobial resistance (AMR). Pengembangan bahan alami sebagai bahan pengobatan akibat penyakit infeksi dapat dilakukan dengan memanfaatkan tanaman daun handeuleum (Graptophyllum pictum (L.) Griff) dan daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri yang dihasilkan dari kombinasi kedua ekstrak tanaman tersebut terhadap Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan adalah ekperimental laboratorium secara invitro. Metode maserasi digunakan dalam pembuatan ekstrak menggunakan etanol 70% dan metode uji daya hambat menggunakan metode cakram dengan kontrol positif adalah gentamicin 10 μg dan kontrol negatif adalah DMSO 10%. Hasil uji daya hambat yang dihasilkan dari perbandingan konsentrasi ekstrak dengan ratio 25%:75%, 50%:50%, dan 75%:25% mendapatkan zona hambat berturut turut 12.4 mm, 10.1 mm, dan 15. 5 mm. Berdasarkan hasil tersebut kombinasi ekstrak daun handeuleum dan daun jarak pagar pada konsentrasi 25%:75% dan 50%:50 masuk dalam katagori resisten dan pada konsentrasi 75%:25% masuk kedalam katagori intermediat yang mengacu pada CLSI.
Candida spp. Profile in the Oral Cavity of Infants and Children at the Cawang Integrated Health Post Tofiq, Hamim; Safari, Wulan Fitriani; Ritonga, Ahmad Fitra
Journal of Medical Laboratory Research Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/jomlr.v3i1.848

Abstract

Kandidiasis oral adalah infeksi kandidiasis yang cukup sering terjadi pada bayi dan anak. Agen penyebab kandidiasis bagian rongga mulut di antaranya yaitu Candida albicans, Candida parapsilosis Candida tropicalis, Candida glabrata, Candida krusei. Beberapa faktor dilaporkan mempengaruhi terjadinya kandidiasis pada bayi dan anak. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui profil Candida pada rongga mulut bayi dan anak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan mengamati hasil kultur swab rongga mulut bayi dan anak pada media Hicrome Candida Differential Agar. Responden pada penelitian ini yaitu bayi dan anak yang melakukan pelayanan kesehatan di Posyandu Cawang pada periode bulan Mei 2023 sebanyak 30 responden. Hasil kultur swab rongga mulut bayi terdapat 4 Spesies Candida yaitu C. albicans, C. krusei, C. glabrata, C. parapsilosis. Hasil kultur swab rongga mulut anak terdapat 5 spesies Candida yaitu C. albicans, C. krusei, C. glabrata, C. parapsilosis, C. tropicalis. Spesies Candida pada rongga mulut anak lebih banyak dibandingkan pada rongga mulut bayi.
Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Salam (Syzygium Polyanthum) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Aminah, Aminah; Trisna, Citra; Aliyudin, Muhamad
Journal of Medical Laboratory Research Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/jomlr.v3i1.885

Abstract

Kejadian hiperkolesterolemia yang terjadi pada sebagian besar masyarakat di antaranya akibat tidak menjaga perilaku dan gaya hidup, seperti acuh dalam pilihan makanan, dan aktivitas fisik rendah sehingga berdampak pada peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Rebusan air daun salam memiliki kandungan zat aktif saponin, katekin, quercetin, tanin, serta kandungan lain seperti vitamin C dan serat yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari pemberian air rebusan daun salam terhadap penurunan kadar kolesterol penderita hiperkolesterolemia di Kelurahan Karang Sari Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan pendekatan pretest dan post-test one group untuk melihat dampak pemberian air rebusan daun salam terhadap penurunan kadar kolesterol penderita hiperkolesterolemia. Hasil penelitian menunjukkan penurunan rata-rata kadar kolesterol penderita kolesterol tinggi sebelum intervensi sebesar 240 mg/dL menjadi 233 mg/dL. Setelah dilakukan intervensi dengan pemberian air rebusan daun salam, diperoleh rerata penurunan kadar kolesterol sebesar 7 mg/dL. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p value  0,031, artinya terdapat pengaruh air rebusan daun salam terhadap penurunan kadar kolesterol di Kelurahan Karang Sari Kota Tangerang.
Fungi Dermatofita Pada Kuku Kaki Petani Di Desa Sumurbandung Kabupaten Lebak Annisa, Istiana; Az Zahra, Maghfirotun; Prihati, Manis
Journal of Medical Laboratory Research Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/jomlr.v3i1.890

Abstract

Dermatofita merupakan kelompok jamur yang menempel dan tumbuh pada jaringan berkeratin seperti kuku pada manusia. Kelompok jamur dermatofita ini terbagi menjadi tiga genus yaitu Trichophyton sp, Mycrosporum sp dan Epidermophyton sp. Infeksi jamur tersebut menyebabkan terjadinya perubahan warna pada kuku menjadi putih, kuning atau kecoklatan, kuku mengalami onycholysis, pecah-pecah dan tidak rata. Terjadinya infeksi pada kuku dapat menyerang seseorang yang bekerja atau melakukan kontak langsung dengan lingkungan yang lembab dan kotor seperti petani. Tujuan penelitian ini adalah untuk isolasi dan identifikasi fungi dermatofita pada kuku kaki petani di Desa Sumurbandung Kabupaten Lebak. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan melakukan observasi secara langsung. Sampel penelitian ini sebanyak 20 petani di Desa Sumurbandung, Kabupaten Lebak yang diambil kuku kakinya. Penelitian dilakukan dengan penanaman pada media Saboraud Dextrosa Agar (SDA) dan dilakukan pewarnaan menggunakan Lacto Phenol Cotton Blue (LPCB). Hasil ditemukan fungi dermatofita Trichophyton mentagrophytes 3 (15%), Microsporum fulvum 1 (5%) dan Trichophyton rubrum 1 (5%). Dan 15 (75%) terdapat fungi non-dermatofita, dengan demikian diharapkan bagi petani untuk selalu memperhatikan personal hygine pada kuku kaki saat sebelum dan sesudah bekerja, sehingga dapat meminimalisir terjadinya infeksi jamur pada kuku.

Page 3 of 3 | Total Record : 28