cover
Contact Name
Rasyadan Taufiq Probojati
Contact Email
rasyadantaufiq@unik-kediri.ac.id
Phone
+6285736952128
Journal Mail Official
jintan@unik-kediri.ac.id
Editorial Address
Universitas Kadiri, Fakultas Pertanian, Gedung G103 Jl. Selomangleng No. 1, Pojok, Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur 64115
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional
Published by Universitas Kadiri
ISSN : 27765431     EISSN : 27765423     DOI : https://doi.org/10.30737/jintan
Core Subject : Agriculture,
The scope of JINTAN includes, but is not limited to, the following areas: Agronomy and Crop Science, Plant Breeding and Genetics, Soil Science and Plant Nutrition, Plant Protection, Agricultural Economics and Rural Development, Agricultural Engineering and Technology, Food Technology, Plantation, Fishery, Forestry, and Marine Biology.
Articles 99 Documents
Komparasi Pendapatan Peternak Ayam Broiler Pola Mandiri dan Pola Kemitraan di Kabupaten Trenggalek Ahmad Habibi Walid; Widi Artini; Tutut Dwi Sutiknjo; Nina Lisanty
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 1 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v1i2.1782

Abstract

The partnership in the broiler farming business triggers an increase in the broiler population. It motivates prospective breeders to do broiler farming due to the availability of assistance in terms of capital, management, as well as marketing. However, many prospective breeders believe the rumors that the partnership pattern is not that attractive. The purpose of this study was to determine the differences in the costs and income of the broiler farming business between the independent and partnership pattern business. The study also examined the differences in the feasibility of both patterns in the broiler farming business in Jombok Village, Pule District, Trenggalek Regency. This research utilized a case study method. From the study results, it was known that there was a significant difference in the cost of broiler farming business of both patterns. The cost of broiler farming of the partnership pattern was higher than of the independent pattern. The income of broiler farming of the partnership pattern tended to be smaller than the independent pattern. However, the average return from the partnership pattern broiler business was more significant than the independent pattern. Although the two patterns of broiler farming were feasible, the revenue and cost ratio in the independent broiler farming business was greater than that of the partnership broiler business. It can be concluded that from an economic point of view, broiler farming with an independent pattern was more profitable than a partnership pattern. Pola kemitraan pada usaha ternak ayam memicu meningkatnya populasi ayam. Pola kemitraan memotivasi calon peternak untuk melakukan usaha ternak ayam karena ketersediaan bantuan dalam hal modal, manajemen, dan juga pemasaran. Meski demikian, calon peternak banyak yang mempercayai rumor yang beredar yang menyatakan bahwa pola kemitraan tidak semenarik itu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan biaya dan pendapatan serta kelayakan usaha ternak ayam ras broiler pola kemitraan dan pola mandiri di Desa Jombok, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek. Penelitian menggunakan metode studi kasus. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan biaya yang signifikan pada biaya peternakan ayam ras broiler antara kedua model tersebut. Biaya peternakan ayam ras broiler model kemitraan lebih tinggi daripada model mandiri, dan pendapatan peternakan ayam ras broiler model kemitraan seringkali lebih rendah daripada model mandiri. Namun ratarata pendapatan dengan model kemitraan lebih besar dibandingkan dengan model mandiri. Meskipun kedua jenis model usaha peternakan ayam ras broiler tersebut layak, namun rasio pendapatan dan biaya dari usaha peternakan ayam ras broiler mandiri lebih tinggi dibandingkan dengan usaha broiler kemitraan. Dapat disimpulkan bahwa dari segi ekonomi, peternakan ayam ras broiler mandiri lebih menguntungkan daripada kemitraan.
Optimasi Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah Tumbuhan Per Lubang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.)) Ahadin Noor; Mariyono Mariyono; Junaidi Junaidi; Rasyadan Taufiq Probojati
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 1 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v1i2.1783

Abstract

The high consumption of corn (Zea mays L.) requires optimal productivity improvement efforts, one of which is planting spacing patterns. Therefore, this study aimed to optimize the various spacings and quantity per hole of corn plants to increase corn growth and yield (Zea mays L.). The research method used was Randomized Block Design Factorial, where factor 1 consisted of 3 levels (J1: 20 x 60 cm, J2: 20 x 70 cm, J3: 20 x 80 cm) and factor 2 consisted of 3 levels ( B1: 1 seed, B2: 2 seed, B3: 3 seed). Data analysis used analysis of variance to determine the effect of treatment on the experimental parameters. This research showed that the spacing of plants could affect plant diameter 15 days after planting (DAP), 30 DAP, 45 DAP, and 60 DAP. Meanwhile, the combination of treatments that resulted in the best growth and production was found in the 20 x 60 cm spacing with one seed per hole. It is hoped that these results will become a primary reference for further research. Tingginya permintaan jagung (Zea mays L.) diperlukan upaya peningkatan produktivitas yang optimal salah satunya dengan perlakuan pola jarak tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi berbagai jarak tanam dan jumlah tumbuhan perlubang sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan dan hasil produksi tanaman jagung (zea mays L.). Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, dimana faktor 1 terdiri dari 3 level (J1: 20 x 60 cm, J2: 20 x 70 cm, J3: 20 x 80 cm) dan faktor 2 terdiri dari 3 taraf (B1: 1 biji, B2: 2 biji, B3: 3 biji). Analisis data menggunakan analaisis ragam untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap parameter yang diamati. Hasil penelitian ini adalah pada perlakuan jarak tanam dapat memengaruhi diameter tanaman pada hari ke 15 HST, 30 HST, 45 HST dan 60 HST. Sedangkan kombinasi perlakuan yang menghasilkan pertumbuhan dan produksi terbaik terdapat pada parameter jarak tanam 20 x 60 cm dengan jumlah benih 1 perlubang. Diharapkan dari hasil ini akan menjadi acuan dasar untuk penelitian lanjut.  
Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L ) Terhadap Kombinasi Pemberian Pupuk Kascing Dan Pupuk NPK Arya Sadewa; Supandji Supandji; Junaidi Junaidi; Muhammad Muharram
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 1 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v1i2.1789

Abstract

The study aimed to obtain the best doses of vermicompost and NPK Mutiara fertilizer to develop, produce, and quality tomato (Solanum lycopersicum L) plants. The factorial study was conducted in a completely randomized design with three replications. The first factor was the dose of vermicompost fertilizer in three levels: 100, 200, and 300 grams/plant. The second factor was the dose of NPK Mutiara 16:16:16, arranged in three levels: 10, 20, and 30 grams/plant. The results showed that the interaction was significantly different in the observation of plant height and number of leaves for the largest average in the K2N2 treatment, namely 62.23 cm for plant height and 26 for the number of leaves. In the study of fruit number, fruit weight, and production per hectare, there was no interaction at all in each treatment. This research concluded that there were significantly different interactions for the parameters of plant height and the number of leaves. However, there were no significant interactions by parameters of fruit number, fruit weight, and production per hectare. It is recommended to conduct a restudy to get the correct dose of both vermicompost and fertilizer for tomato plants. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan takaran dosis pupuk kascing dan pupuk NPK Mutiara terbaik untuk perkembangan, produksi dan kualitas tanaman tomat (Solanum lycopersicum L). Penelitian factorial dilakukan dalam Rancangan Acak Lengkap dalam tiga ulangan. Faktor pertama adalah takaran pupuk kascing tersusun tiga taraf: 100, 200, dan 300 gram/tanaman. Faktor kedua adalah takaran pupuk NPK Mutiara 16:16:16 tersusun tiga taraf: 10, 20, dan 30 gram/tanaman. Hasil penelitian mendapatkan interaksi berbeda nyata di pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun untuk rata-rata terbesar di perlakuan K2N2, yaitu 62,23 cm untuk tinggi tanaman dan 26 untuk jumlah daun. Pada penelitian jumlah buah, berat buah, dan produksi per hektar tidak ada interaksi pada setiap perlakuan. Dalam peneletian ini disimpulkan terdapat interaksi yang berbeda nyata untuk parameter tinggi tanaman dan jumlah daun, namun tidak terdapat interaksi berbeda nyata oleh parameter jumlah buah, berat buah, dan produksi per hektar. Disarankan untuk diadakan penelitian ulang guna mendapatkan dosis yang benar untuk tanaman tomat.
Efektivitas Pupuk Kandang dan Giberelin Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bayam merah (Amaranthus tricolor L) Ary Abdul Nawawi; Saptorini Saptorini
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 1 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v1i2.1800

Abstract

Red spinach (Amaranthus tricolor) is a type of C4 plant that can efficiently bind Carbon dioxide gas to adapt to various ecosystems. This plant, which comes from the Amarataceace family, is classified as an annual plant that is relatively easy to cultivate. The tendency of farmers to increase cultivation yields is conducted by applying fertilizers and growth hormones. This study aimed to determine the optimum levels of manure and gibberellin on the growth and yield of red spinach. This study used a completely randomized design (CRD) using a two-factor pattern. The first factor was goat manure 300 grams/polybags (K 1), 600 grams/polybags (K2), and 1000 grams/polybags (K3). The second factor was the concentration of gibberellin consisting of 3 levels: 150 ppm (G 1), 200 ppm (G2, and 250 ppm (G3) with the three times repeated method. The results showed that there was a positive interaction between manure and gibberellin on parameters observed. The plant height in three days after planting of K3G3 treatment resulted in an optimum height of 5.30 cm, while for the number of leaves and leaf area there was no interaction between treatments, but the optimum results were shown in the K3 and G3 treatments, namely 10.33 fruit; 9.88 pieces; 9.90 cm and 9.34 cm2. In the wet weight parameters of the K2 and G2 treatments, the optimum wet weight was 56.20 grams and 53.27 grams, while the dry weight with the largest average was in the K2G2 combination of 14.37 grams. Bayam merah (Amaranthus tricolor) termasuk kedaIam jenis tanaman C4 yang memiliki kemampuan mengikat CO2 secara efesien, sehingga mampu beradaptasi pada beragam ekosistem. Tanaman yang berasaI dari famili Amarataceace ini tergolong tanaman semusim yang sangat mudah dibudidayakan. Kecendrungan petani untuk dapat meningkat hasil budidaya dilakukan dengan aplikasi pupuk maupun hormon atau zat pengatur tumbuh. Tujuan dilakuakan penelitian yaitu mengetahui kadar optimum pemberian berbagai dosis pupuk kandang dan ZPT giberelin terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam merah. Penelitian ini memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan memakai pola dua faktor, faktor pertama yaitu pupuk kandang kambing 300 gram/polibag (K1), 600 gram/polibag (K2), dan 1000 gram/polibag (K3). Faktor kedua yaitu konsentrasi giberalin terdiri dari 3 taraf: 150 ppm (G1), 200 ppm (G2), dan 250 ppm (G3) dengan metoda ulangan sebanyak 3 kali. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi pupuk kandang dengan giberelin pada parameter pengamatan tinggi tanaman, pengamatan 3 HST perlakuan K3G3 menghasilkan tinggi optimum 5,30 cm sedangkan pada parameter jumlah daun dan luas daun tidak terjadi interaksi antar perlakuan namun hasil optimum ditunjukkan pada perlakuan K3 dan G3 secara berturut yaitu sebanyak 10,33 buah; 9,88 buah; 9,90 cm dan 9,34 cm2. Pada parameter berat basah perlakuan K2 dan G2 menghasilkan berat basah optimum yaitu sebesar 56,20 gram dan 53,27 gram sedangkan, berat kering dengan rata-rata terbesar untuk kombinasi K2G2 sebesar 14,37 gram.
Efektivitas Perendaman Daun Tembakau (Nicotiana tabacum) Sebagai Bioinsektisida Terhadap Mortalitas Lalat Buah (Bactrocera carambolae) Dodik Eka Setiawan; Bambang Dwi Moeljanto; Mariyono Mariyono; Nugraheni Hadiyanti
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 1 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v1i2.1804

Abstract

Bioinsecticides from various plants continue to be developed in natural pest control. Tobacco (Nicotiana tabacum) has the potential as a bioinsecticide to control fruit flies (Bactrocera carambolae). The study aims to determine the effect of soaking tobacco leaves on the mortality of fruit flies. This type of research was experimental using a one factorial Completely Randomized Design (CRD). The factors tested were the duration of soaking tobacco leaves in water which consisted of soaking tobacco leaves for 48 hours (T1), soaking tobacco leaves for 96 hours (T2), and soaking tobacco leaves for 144 hours (T3. Observations were made for 48 hours with data collection every 12 hours after spraying bioinsecticides. Observational data were analyzed using analysis of variance and continued with the Least Significant Difference test at 5% level if the results were significantly different. The results showed that tobacco leaf treatment effectively killing fruit fly was soaking tobacco leaves for 144 hours (T3). In soaking tobacco leaves for 144 hours, both at 12, 24, 36, and 48 hours, the percentage of fruit fly mortality was higher than the other treatments, respectively 12.5%, 12.5%, 25%, and 41.67%. Long soaking time increases the nicotine content of tobacco in the soaking water. The results showed that the compound content in tobacco leaves affects fruit flies' mortality and can be utilised as a natural pesticide. Bioinsektisida dari berbagai tumbuhan terus dikembangkan untuk pengendalian hama secara alamiah. Tanaman tembakau (Nicotiana tabacum) potensial sebagai bioinsektisida dalam pengendalian hama lalat buah (Bactrocera carambolae). Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh lama perendaman daun tembakau (Nicotiana tabacum) terhadap mortalitas lalat buah (Bactrocera carambolae). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktorial. Faktor yang diujikan adalah lama perendaman daun tembakau dalam air yang terdiri dari: perendaman daun tembakau selama 48 jam (T1); perendaman daun tembakau selama 96 jam (T2); dan perendaman daun tembakau selama 144 jam (T3). Pengamatan dilakukan selama 144 jam dengan pengambilan data setiap 12 jam sekali setelah penyemprotan bioinsektisida. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dan apabila berbeda nyata dilanjutkan uji Beda Nyata Terkecil taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun tembakau yang efektif membunuh lalat buah adalah perlakuan perendaman daun tembakau selama 144 jam (T3). Pada perendaman daun tembakau selama 144 jam baik pada pengamatan 12, 24, 36 dan 48 jam menunjukkan persentase mortalitas lalat buah lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya masing-masing sebesar 12.5%, 12.5%, 25% dan 41.67%. al tersebut dipengaruhi waktu perendaman sehingga kadar nikotin air rendaman tembakau lebih tinggi. Hasil penelitian menunjukkan kandungan senyawa dari daun tembakau mempengaruhi mortalitas lalat buah dan dapat digunakan sebagai pestisida alami.
Analisis Perbandingan Pendapatan Sistem Panen Tebasan Dengan Sistem Panen Sendiri Usahatani Jagung Hibrida (Studi Kasus Di Desa Nglaban, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk) Linawati Linawati; Wiwiek Andajani; Eko Yuliarsha Sidhi; Agustia Dwi Pamujiati
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 1 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v1i2.1811

Abstract

Corn is one of the leading commodities after rice. Apart from being a staple food substitute for rice, corn can be used as animal feed and industrial raw materials. Over time, technology development is increasingly sophisticated, allowing corn to be used as a raw material for cosmetics and health supplies. In this study, the farmers used two harvest systems: the self harvest and slash harvest systems. This research was conducted to analyze the cost of farming and the income of maize farmers using the slash harvest system and the harvest system itself in Nglaban Village, Loceret District, Nganjuk Regency. This study using two variables: the dependent variable (the amount of income earned by corn farmers) and the independent variable (area of land, number of seeds, amount of fertilizer, and labor). The cost of farming and income between the harvest system itself and the cropping system of the two results obtained a homogeneous sample diversity from the F-test research results. The cost of farming showed that farming cost with their self-harvest system was higher than the costs of farming with a slash harvest system from the T-test results. Meanwhile, the T-test results from the farmer's income indicated that the income of maize farmers with the self-harvest system was higher than the income of corn farmers with the slash crop system. Jagung merupakan salah satu komoditas unggulan setelah Padi. Selain sebagai salah satu bahan pokok makanan dengan pengganti beras, jagung umumnya menjadi pakan ternak dan bahan baku industri. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, jagung juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan baku kosmetik dan kesehatan. Dalam penelitian ini petani menggunakan dua sistem panen yaitu sistem panen sendiri dan sistem panen tebasan. Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk mengetahui biaya usahatani dan mengetahui pendapatan petani jagung dengan menggunakan sistem panen tebasan dan sistem panen sendiri di Desa Nglaban, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel dependen (jumlah pendapatan yang diperoleh petani jagung) dan variabel independen (Luas lahan, jumlah benih, jumlah pupuk, dan tenaga kerja). Dari hasil penelitian uji F Biaya usahatani dan Pendapatan antara sistem panen sendiri dan sistem panen tebasan kedunya didapatkan keragaman sampel yang homogen. Dari hasil Uji T biaya usahatani didapatkan bahwa biaya usahatani petani jagung dengan sistem panen sendiri lebih tinggi dari pada biaya usahatani petani jagung dengan sistem panen tebasan. Sedangkan dari hasil Uji T pendapatan petani didapatkan bahwa pendapatan petani jagung dengan sistem panen sendiri lebih tinggi dari pada pendapatan petani jagung dengan sistem panen tebasan.
Peran Pelayanan Penyuluhan terhadap Tingkat Kepuasan Petani dalam Budidaya Jagung Manis Max UP Jagowali; Eko Yuliarsha Sidhi
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 1 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v1i2.1813

Abstract

Various ways to increase the production of sweet corn cultivation can be done by using highyielding varieties. Another factor that can support the success of the production is a suitable farming method. The inhibiting factors for the success of sweet corn cultivation production are plant endurance to diseases and pests, which are still low, coupled with a high demand for fertilizer, causing the development of sweet corn cultivation to be limited. Increasing the knowledge and information of farmers about sweet corn cultivation and sweet corn marketing channels is necessary. The effectiveness of the extension carried out by extension workers to farmers needs to be reviewed. Therefore, this study aimed to determine the satisfaction of farmers with extension services in sweet corn cultivation. The data analysis method used in this research is the quantitative descriptive analysis method. The data collected with the questionnaire were tested for validity and reliability first to prove that the questionnaire used as a research instrument to measure the value of the variables studied used a Likert scale. Based on the study results, the level of satisfaction of farmers with extension services in sweet corn cultivation in the Rejeki Barokah Farmer Group, Junrejo Village, Junrejo District, Batu City is delighted with a percentage of 82%. It showed that the instructor's ability to provide services as promised accurately and reliably. Berbagai cara peningkatan hasil produksi budidaya jagung manis dapat dilakukan dengan penggunaan varietas unggul. Faktor lain yang dapat menunjang keberhasilan produksi adalah dengan cara bercocok tanam yang baik. Adapun faktor penghambat keberhasilan produksi budidaya jagung manis adalah ketahanan tanaman terhadap hama penyakit yang masih rendah ditambah dengan cukup tingginya kebutuhan pupuk menyebabkan pengembangan budidaya jagung manis masih terbatas. Keadaan ini dapat ditanggulangi, salah satunya dengan cara meningkatkan pengetahuan serta informasi kepada petani tentang budidaya jagung manis serta saluran pemasaran jagung manis. Efektifitas penyuluhan yang dilakukan oleh para penyuluh kepada petani perlu ditinjau. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui kepuasan petani terhadap pelayanan penyuluhan penanaman jagung manis. Analisis data yang dipakai adalah metode analisis deskriptif kuantitatif. Pertama, validitas dan reliabilitas data yang dikumpulkan dengan kuesioner diuji untuk membuktikan nilai kuesioner sebagai alat penelitian menggunakan skala Likert untuk mengukur variabel yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian, petani di Kelompok Tani Rejeki Barokah Desa Junrejo Kecamatan Junrejo Kota Batu puas dengan pelayanan penyuluhan penanaman jagung manis hingga 82%. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluh memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan secara terpercaya dan akurat seperti yang dijanjikan.
Efektivitas Pengaturan Jarak Tanam dan Penyiangan Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Padi (Oriza sativa L.) Varietas IR 64 Suherman Suherman; Supandji Supandji; Bambang Dwi Moeljanto; Nugraheni Hadiyanti
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 1 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v1i2.1814

Abstract

In plant cultivation, planting distance requires to be set so that the plants get enough living space to grow and develop. The purpose of the study was to study the effectiveness of spacing and weeding frequency on the productivity of rice (Oryza sativa L.) variety IR 64. The experiment was carried out from January to April 2020 in Ngrendeng, Gondang, Tulungagung. The experiment was in the form of a completely randomized block design with two factors. The first treatment of plant spacing consisted of 20x20 cm (J1), 20x25 cm (J2), and 20x30 cm (J3). The second treatment was the frequency of weeding, namely without weeding (P1), weeding at 17 days after planting/DAP (P2), and weeding at 17 and 30 DAP (P3). Data were analyzed using ANOVA and continued with the 5% Least Significant Difference test for a significant difference. The combination of spacing and frequency of weeding was known to increase the productivity of rice plants of the IR 64 variety. The growth of rice plants was significantly different, as seen from the variables of tillers and panicles formed, number of leaves, and plant height. The highest rice production was at a spacing of 20x25 cm and the frequency of weeding once at the age of 17 DAP, namely the weight of grain per clump of 43.99 gr, the number of productive tillers 20.33 stems, grain weight 34.88 gr; production of 2.41 kg/plot and production of 12.16 t/h. Usaha budidaya tanaman perlu pengaturan jarak tanam dan penyiangan gulma agar tanaman memperoleh ruang hidup yang cukup untuk tumbuh dan berkembang. Tujuan penelitian adalah mempelajari efektivitas pengaturan jarak tanam dan frekuensi penyiangan gulma terhadap produktivitas tanaman padi (Oryza sativa L.) varietas IR 64. Pelaksanaan penelitian dari bukan Januari sampai April 2020 di Ngrendeng, Gondang, Tulungagung. Percobaan dalam bentuk Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan dua faktor. Perlakuan kesatu jarak tanam terdiri 20x20 cm (J1), 20x25 cm (J2) dan 20x30 cm (J3). Perlakuan kedua adalah frekuensi penyiangan yaitu tanpa penyiangan (P1), penyiangan pada 17 hari setelah tanam/HST (P2), dan penyiangan pada 17 dan 30 HST (P3). Analisis data adalah anova dan dilanjutkan uji Beda Nyata Terkecil 5% apabila terdapat beda yang nyata. Kombinasi pengaturan jarak tanam dan frekuensi penyiangan dapat meningkatkan produktivitas tanaman padi varietas IR 64. Pertumbuhan tananam padi berbeda nyata terlihat dari variabel anakan dan malai yang terbentuk, jumlah daun, dan tinggi tanaman. Produksi padi yang tertinggi pada jarak tanam 20x25 cm dan frekuensi penyiangan sekali umur 17 HST yaitu berat gabah per rumpun sebesar 43.99 gr, jumlah anakan produktif 20.33 batang, berat bulir 34.88 gr; produksi 2.41 kg/petak dan produksi 12.16 t/ha. 
Optimasi Komposisi Media Tanam dan Dosis Pupuk Organik Cair (POC) Terhadap Pertumbuhan Awal Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Hendri Cahyo Nugroho; Bambang Dwi Moeljanto; Supandji Supandji; Rasyadan Taufiq Probojati
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 1 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v1i2.1827

Abstract

This study aimed to determine the interaction between the composition of growing media and liquid organic fertilizer (LOF) dose on the initial growth of cocoa seedlings. The research method used was a two-factor Completely Randomized Design (RAL) and three replications. The research implementation consisted of seed preparation, planting media preparation, LOF preparation, planting, observation. Data analysis used analysis of variance to test whether there was an effect of treatment on cacao seed germination at an error rate of 5%. The results showed a significant interaction between the combination of treatment composition of planting media and dose of LOF on the number of leaves aged 14 days after planting (DAP), 21 DAP, and 28 DAP. The best indication presented by the combination of treatment with a mixture of soil composition and chicken manure and a dose of 30 ml per plant of LOF (M2D3 treatment). Treatment of planting media composition showed significant differences in plant height at all ages of observation, the number of leaves at 35 DAP, stem diameter at 28 and 35 DAP, and wet and dry weight per plant at 35 DAP. The dose treatment of LOF showed significant differences in plant height (at the observational age of 14, 21, 28, and 35 DAP), the number of leaves at 35 DAP, stem diameter at 21, 28, and 35 DAP, wet and dry weight per plant at 35 DAP. The best results were shown by the composition of the M2 growing media and the 30 ml per plant (D3) dose of LOF. All the observation parameters separately were the best treatment. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi pengaruh interaksi antara komposisi media tanam dan jumlah dosis pupuk organik cair (POC) terhadap pertumbuhan awal bibit kakao. Metode penelitian yang dilakukan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor dan 3 ulangan, yaitu faktor pertama terdiri dari komposisi tanam (M) yang terdiri dari 3 perlakuan diulang 3 kali, faktor kedua terdiri dari dosis POC (D) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Pelaksanaan penelitian terdiri dari persiapan benih, persiapan media tanam, persiapan POC, penanaman, pengamatan. Analisis data menggunakan analisis ragam untuk menguji ada tidaknya pengaruh perlakuan terhadap perkecambahan benih kakao pada tingkat kesalahan 5%. Hasil dari penelitian ini adalah terjadi interaksi yang sangat nyata antara kombinasi perlakuan komposisi media tanam dan dosis POC terhadap jumlah daun umur 14 HST; 21 dan 28 HST, ditunjukkan pada kombinasi perlakuan komposisi media tanam campuran tanah dengan pupuk kandang ayam dengan perbandingan 1:1 dan dosis POC 30 ml per tanaman (perlakuan M2D3).Perlakuan komposisi media tanam terjadi perbedaan nyata terhadap tinggi tanaman pada semua umur pengamatan, jumlah daun pada umur pengamatan 35 HST, diameter batang umur 28 dan 35 HST, berat basah dan kering per tanaman umur 35 HST. Perlakuan dosis POC terjadi perbedaan nyata terhadap tinggi tanaman umur pengamatan 14, 21, 28, dan 35 HST; jumlah daun umur pengamatan 35 HST, diameter batang umur 21, 28, dan 35 HST, berat basah dan kering per tanaman umur 35 HST. Hasil terbaik ditunjukkan oleh perlakuan komposisi media tanam M2(campuran tanah dan pupuk kandang ayam dengan perbandingan 1:1) dan perlakuan dosis POC 30 ml per tanaman (D3). Hal ini dikarenakan dari semua parameter pengamatan secara terpisah merupakan perlakuan terbaik.
Analisis Komparatif Pendapatan Produsen Tape Singkong dengan Sistem Pemasaran Langsung dan Tidak Langsung Andre Septio Wijanarko; Eko Yuliarsha Sidhi
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 1 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v1i2.1832

Abstract

A comparative analysis of tape (processed food made of cassava) producers was conducted to determine producers' income. In addition, it was performed to determine the prospects for the sustainability of the cassava tape agroindustry. This research was conducted employing a quantitative approach. The target population in this study was the home industry producer of cassava tape. The population that is used as a sample is 35 respondents. In this study, two methods were used: observation and interview. It was known that there was a comparison of income. For selling directly to the retailer, the entrepreneur received IDR 41,285. Meanwhile, for a direct consumer system, the entrepreneur earned a profit of Rp 7,539. Therefore, direct sales of retailers have a higher profit value compared to selling their products directly to final consumers. From the results of the calculation of business feasibility, both of the R/C ratio values of the direct and indirect sales system were more than 1, indicating that the home business of the cassava tape industry was feasible to continue because it produced increased profits or the income of home industry tape producers, either by direct or indirect sales systems. Upaya melakukan analisis komparatif pendapatan produsen tape adalah untuk mengetahui pendapatan produsen. Selain itu juga untuk mengetahui prospek keberlanjutannya agroindustri tape singkong. Riset ini dilakukan dengan cara pendekatan kuantitatif. Sasaran populasi pada penelitian ini adalah produsen home industri tape singkong. Adapun populasi yang dijadikan sampel sejumlah 35 responden. Dua metode dilakukan pada penelitian ini, untuk metode pertama adalah observasi dan metode kedua dilakukan dengan wawancara. Setelah dilakukan penelitian, diketahui adanya perbandingan pendapatan. Apabila dilakukan penjualan dengan penjualan dengan sistem langsung ke pengecer, pengusaha mendapatkan keuntungan senilai Rp 41.285. Apabila dilakukan penjualan dengan sistem ke konsumen langsung, maka pengusaha mendapatkan keuntungan senilai Rp 7.539. Dengan demikian penjualan langsung pengecer memiliki nilai keuntungan yang tinggi apabila daripada menjual produknya langsung ke konsumen tingkat akhir. Dari hasil perhitungan kelayakan usaha maka dapat disimpulkan, diketahui nilai R/C ratio dari sistem penjualan langsung maupun tidak langsung nilainya > 1, ini menandakan, bahwa usaha home industri tape singkong layak untuk dilanjutkan karena menghasilkan keuntungan yang dapat ditingkatkan atau pendapatan produsen home industri tape singkong dapat ditingkatkan baik dengan sistem penjualan langsung maupun tidak langsung.

Page 2 of 10 | Total Record : 99