cover
Contact Name
M. Zaenal Arifin
Contact Email
jurnalfikrah@stai-binamadani.ac.id
Phone
+6282249559482
Journal Mail Official
jurnalfikrah@stai-binamadani.ac.id
Editorial Address
JL. KH. Hasyim Ashari, Gg. Ambon / Kavling DPR, No. 236, Nerogtog Pinang, RT.003/RW.004, Kenanga, Kec. Pinang, Kota Tangerang, Banten 15148
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Al Fikrah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
ISSN : 28083571     EISSN : 28092252     DOI : https://doi.org/10.51476/alfikrah
Core Subject : Education,
Al Fikrah Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam adalah jurnal yang diterbitkan oleh program Magister Pendidikan Agama Islam STAI Binamadani Tangerang. Jurnal ini mencakup aspek-aspek pendidikan islam dan pemikiran islam yang difokuskan pada ; 1. Komponen-komponen pembelajaran ; kurikulum, model, psikologi, manajemen, 2. Konsep pemikiran Islam, 3. Problematika pendidikan Islam
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 62 Documents
PENYELESAIAN KASUS PENODAAN AGAMA DAN KEBEBASAN BEREKSPRESI DALAM PERSPEKTIF KITAB USHUL AL-FIQH ALISLAMI KARYA WAHBAH AL-ZUHAILI Arifin, Mohamad Zaenal
AL Fikrah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 2 No 1 (2022): Afikrah
Publisher : STAI Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/alfikrah.v2i1.358

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang kasus penodaan agama dalam kaitannya dengankebebasan berekspresi. Kajian ini merujuk kepada pemikiran hukum IslamWahbah Zuhaili dalam kitab Ushul Fiqh al-Islami. Kebebasan berekspresi padadasarnya merupakan hak dasar setiap individu. Namun dalam implementasikebebasan tersebut seringkali menyinggung kesucian dan muru'ah ajaranagama. Hal semacam ini menjadi kontraproduktif dengan semangatkeharmonisan relasi antar pemeluk umat beragama. Kajian ini menggunakanmetode kualitatif. Pembahasannya menggunakan pendekatan kepustakaandengan mengambil sumber data dari literatur kepustakaan, kemudiandianalisis secara deskriptif analitis. Hasil pembahasan menyimpulkan bahwaIslam sebagai agama yang sangat menghargai kebebasan berekspresi, telahmengatur dengan sangat baik cara-cara berekspresi dan mengemukakanpendapat dan pikiran yaitu dengan memberikan batas-batas tertentu agartidak ada yang dirugikan akibat dari kebebasan tersebut. Pada dasarnyaberekspresi yang bebas tanpa batas tidak boleh ditujukan pada agama danaturan-aturannya yang fundamental. Semuanya dilakukan dalam upayamenjaga dan melindungi agama dari kerusakan.
PERAN PENTING PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENDIDIKAN DI INDONESIA Suharto, Suharto
AL Fikrah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 2 No 1 (2022): Afikrah
Publisher : STAI Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/alfikrah.v2i1.359

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya pendidikan agama Islambagi pembentukan kepribadian para penerus bangsa indonesia ini. Melaluipendidikan agama Islam, pemerintah dapat membentuk benteng peradabanyang dimana dapat menjadi kekuataan bagi bangsa indonesia ini khususnyamenghadapi perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat. Penelitianini adalah penelitian kualitatif. Peneliti mengambil data dari sumberkepustakaan seperti buku, jurnal, dan lainnya. Penelitian ini menemukan bahwadi dalam agama Islam sendiri diturunkan oleh Allah Swt kepada NabiMuhammad SAW sebagai ajaran atau agama penyempurna atas ajaran yangsudah ada di muka bumi ini yang dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya. Sebagaiagama penyempurna sudah dapat dipastikan bahwa ajarannya sangat lengkaphingga mengajarkan manusia berhubungan dengan sesama manusia, manusiaberhubungan dengan Tuhan dan manusia berhubungan dengan lingkungan. Didalam al-Quran sudah dijelaskan secara mendetail apa yang harus dilakukanoleh umat manusia -khususnya umat muslim- dalam menjalankan hidupnya.Sudah saatnya kita sebagai umat muslim kembali menjadikan al-Quran sebagaipedoman kehidupan sehari-hari. Hal ini akan tercermin dari kepribadianseseorang dalam beraktivitas.
ALTERNATIF MODEL TRANSFORMASI PENGELOLAAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Sumpadang, Novrizal Abdul Jalil
AL Fikrah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2022): Alfikrah
Publisher : STAI Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/alfikrah.v2i2.375

Abstract

Tulisan ini membahas tentang alternatif model transformasi pengelolaan pembelajaran yang dapat dijadikan referensi oleh pemangku kepentingan pendidikan di Indonesia, khususnya dalam implementasi program transformasi pendidikan. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif kepustakaan di mana sumber data dari literatur pustaka dikumpulkan, dideskripsikan dan dianalisis menjadi suatu pembahasan yang sistematis. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa transformasi pendidikan di Indonesia sudah fokus terhadap pengeloaan dan pembelajaran. Alternatif model transformasi pengelolaan lembaga pendidikan dan pembelajaran dapat merujuk pada dua alternative yaitu: fokus transformasi oleh UNESCO dan 8 desain kunci oleh Eric C. Sheninger and Thomas C. Murray.
HAK-HAK PEREMPUAN DAN ANAK DALAM KISARAN FATWA ULAMA Saeful, Achmad
AL Fikrah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2022): Alfikrah
Publisher : STAI Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/alfikrah.v2i2.386

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang hak-hak perempuan dan anak dalam kisaran fatwa ulama. Untuk kajian perempuan fokus bahasan dalam tulisan ini meliputi hak perempuan dalam bekerja dan menjadi pemimpin. Sedangkan dalam konteks hak anak fokus bahasannya berkaitan dengan fatwa terhadap hak anak di luar pernikahan. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research), di mana sumber datanya diperoleh dari literatur-literatur, seperti: buku, jurnal ilmiah, dan sejenisnya. Tulisan ini menemukan bahwa hingga sekarang kerap terjadi silang pendapat mengenai perempuan bekerja di wilayah terbuka (luar rumah) dan menjadi pemimpin. Namun pendapat yang menyetujui perempuan bekerja di luar rumah dan menjadi pemimpin memiliki alasan lebih rasional daripada pendapat yang melarangnya. Tulisan ini menemukan pula anak hasil zina tidak kehilangan haknya pada sisi kepengasuhan, keperawatan juga kebutuhan yang bersifat ekonomi, karena para ulama tetap memberikan anjuran kepada ayah biologis untuk tetap memberikan perhatian kepada anak yang lahir akibat zina
CONTEMPORARY CRITIQUES ON SYAḤRÛR’S METHODOLOGY TO QUR’ANIC STUDIES Fata, Badrus Samsul; Mun'im, A Rafik Zainul
AL Fikrah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2022): Alfikrah
Publisher : STAI Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/alfikrah.v2i2.393

Abstract

Abstract Melalui al-Kitâb wa al-Qur’ân Qira’âh Mu’âṣirah, Syaḥrûr mengajukan kerangka metodologi studi al-Qur’an yang mengundang banyak kontroversial, sebab menggabungkan pendekatan linguistik klasik non-mainstream dengan pendekatan linguistik Barat modern. Artikel ini mengulik pendekatan historis-ilmiah (al-manhaj al-târîkhi al-’ilmî), tokoh linguistik modern yang mempengaruhinya, sekaligus kritik akademis dari para sarjana al-Qur’an kontemporer atasnya. Melalui pendekatan historis ilmiah dengan basis teori anti sinonimitas (lâ tarâdufa fî al-kalimah), Syaḥrûr mengklaim mampu menawarkan kebaruan dalam reinterpretasi al-Qur’an. Akan tetapi, para kritikus justru menilai kerangka metodologi Syaḥrûr telah menyalahi konsensus dan bahkan secara keliru memahami teori-teori linguistik, khususnya teori anti-sinonimitas (lâ tarâdufa fî al-kalimah), yang dianggit para linguistik Arab klasik semisal Ibnu al-A‘rabî (w. 231H), Abû al-‘Abbâs Ṣa’lab (w. 291 H), Abu Bakar al-Anbârî (w. 328H), Ibnu Fâris (395H), Abû Hilâl al-‘Askarî (w. 395H), Abû ‘Alî al-Fârisî (w. 377H), dan Ibnu Jinnî (w. 392H). Para kritikus menegaskan, penisbatan teori anti-sinonimitas Syaḥrûr kepada tokoh-tokoh linguistik Arab klasik di atas terbukti bersifat bias dan prematur, sehingga justru mereduksi dan mengaburkan makna al-Qur’an itu sendiri.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN DALAM PEMIKIRAN K.H ABDURRAHMAN WAHID Latif, Abdul
AL Fikrah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2022): Alfikrah
Publisher : STAI Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/alfikrah.v2i2.395

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengeloborasi pemikiran-pemikiran K.H Abdurrahman Wahid dalam kaitan perwujudan nilai-nilai pendidikan karakter di pesantren. Dunia pesantren sangat mendukung pendidikan karakter bangsa. Pendidikan yang selama ini mengedepankan ranah kognisi (pengetahuan) belaka diselenggarakan melalui menyeimbangkan pengetahuan dengan sikap dan keterampilan. Hal ini bertujuan agar pendidikan mampu melahirkan generasi yang cerdas dan bermoral. Pembahasan dalam tulisan ini menggunakan metode kualitatif kepustakaan, di mana penulis mengambil sumber data primer melalui penelusuran literatur-literatur kepustakaan. Data yang diperoleh selanjutnya dibahas secara mendalam dan dianalisis menggunakan teknik content analisis untuk menghasilkan kesimpulan. Tulisan ini menghasilkan kesimpulan bahwa pesantren memiliki sistem pendidikan sendiri yang jauh berbeda dengan apa yang terdapat di luarnya. Setidaknya terdapat tiga nilai pendidikan karakter dalam pesantren, yaitu: Pertama, Sikap memandang kehidupan secara keseluruhan sebagai kerja peribadatan; Kedua, Kecintaan pada ilmu-ilmu pengetahuan agama. Kecintaan ini dimanifestasikan dalam berbagai bentuk, seperti penghormatan sangat dalam kepada ahli-ahli ilmu agama, kesediaan berkorban dan bekerja untuk menguasai ilmu-ilmu agama itu sendiri dan kesediaan untuk bekerja mendirikan pesantren sendiri sebagai tempat mengajarkan ilmu-ilmu itu; Ketiga, Keikhlasan atau ketulusan bekerja untuk tujuan-tujuan bersama. Menjalankan semua apa yang diperintahkan oleh kiai dengan tidak ada rasa berat sedikit pun, bahkan dengan penuh kerelaan
DIALEKTIKA AL-QUR’AN DENGAN KONTEKS MASYARAKAT ARAB JAHILIYAH Arifin, Mohamad Zaenal
AL Fikrah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2022): Alfikrah
Publisher : STAI Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/alfikrah.v2i2.396

Abstract

Al-Qur’an diturunkan oleh Allah Swt di tengah masyarakat Arab jahiliyah yang mempunyai sistem keyakinan, sosial, budaya, dan hukum yang berlaku turun menurun. Penelitian ini bertujuan menelisik interaksi timbal balik yang dilakukan al-Qur'an dengan tatanan kehidupan masyarakat Arab Jahiliyah. Jenis penelitian ini adalah library research dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitis. Peneliti mengambil sumber data primer melalui penelusuran literatur-literatur kepustakaan, selanjutnya dibahas secara mendalam dan dianalisis menggunakan teknik content analisis untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa sepanjang turunnya al-Qur'an telah terjadi dialektika antara al-Qur’an dengan sistem dan budaya masyarakat jahiliyah dengan mengambil tiga bentuk, yaitu: menerima dan menyempurnakan (tahmil), mengubah atau merekonstruksi (taghyir), dan melarang atau menghentikan keberlakuan suatu hal (tahrim). Dialektika tersebut pada akhirnya menghasilkan dan membentuk model, budaya, sistem baru (model for reality) menurut sudut pandang al-Qur’an.
JALINAN KOMUNIKASI KERJASAMA GURU DAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH Amalia, Dina; Samsudin, Umar
AL Fikrah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2022): Alfikrah
Publisher : STAI Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/alfikrah.v2i2.397

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan hamabatan-hambatan jalinan komunikasi kerjasama guru dan orang tua dalam upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah. Tulisan ini ditulis dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu dengan memberikan suatu gambarkan secara umum mengenai jalinan kerjasama orang tua dan guru dalam meningkatkan aktifitas belajar siswa dengan cara mengumpulkan, menganalisis dan mengintrepretasikan data yang berkaitan dengan penelitian. Untuk menjangkau semua aspek penelitian, maka digunakan strategi studi kasus. Sumber primer dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan orang tua siswa. Prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunujukkan bahwa jalinan komuniksai kerjasama antara guru dan orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar siswsa dilakukan melalui beberapa komunikasi, yakni komunikasi formal dan non formal, pengajian dan keterlibatan orang tua pada pembelajaran anak di rumah. Hambatan-hambatan yang dihadapi adalah berasal dari faktor internal dan eksternal, berupa pandangan orangtua terhadap guru yang kurang baik, tuntutan hidup dan sikap orangtua yang apatis. Sementara faktor pendorongnya adalah dengan memberikan pelayanan terbaik kepada orangtua siswa, menyamakan persepsi antra nilai-nilai yang ditanamkan sekolah dengan nilai-nilai yang diajarkan orangtua dengan melakukan komunikasi awal.
POLEMIK DALAM MENGGAGAS METODOLOGI STUDI AGAMA Masykur, Fuad; Fahrurrozi, H.
AL Fikrah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2022): Alfikrah
Publisher : STAI Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/alfikrah.v2i2.398

Abstract

Sebuah pemikiran sejatinya lahir dari sebuah proses berpikir yang dilatarbelakangi oleh setting sosio-politik yang melingkupinya. Dalam pendekatan sosio-historis (socio-historical approach) dalam studi Islam, sebuah pemikiran, gagasan, idea, atau pandangan tertentu terhadap sebuah gejala atau fenomena yang hidup harus dilihat sebagai sebuah respon intelektual seorang pemikir terhadap fenomena sosial kemasyarakatan dan problem-problem politik yang dihadapinya. Penelitian ini bertujuan menyingkap polemik yang terjadi antar pemikir dan cendekiawan baik dari kalangan Islam maupun dari luar Islam terkait gagasan-gagasannya mengenai Metodologi Studi Islam. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif, yang menitikberatkan pada studi kepustakaan (library research) dengan menggunakan model deskriptif-analitis. Penelitian ini menunjukan bahwa: 1). Untuk mendekati dan memahami fenomena alam dibutuhkan prasyarat tertentu secara akademik-ilmiah terlebih dalam hal yang menyangkut realitas keberagamaan manusia; 2). Alasan mengapa agama sulit dijadikan objek kajian ilmiah karena objektivikasi dalam kajiannya tidak hanya dilakukan kepada “pihak lain” (outsider) tetapi juga kepada dirinya sendiri. Oleh karena itu betapapun kerasnya usaha untuk menjaga jarak dari obyek yang diteliti (Islam), subyektifitasnya lebih kentara ketimbang objektifitasnya; 3). Agama dipahami sebagai sesuatu yang suci, sakral dan agung, maka jika diposisikan sebagai objek netral, akan dianggap mereduksi, melecehkan, bahkan merusak nilai tradisional keagamaan; 4). Terdapat tarik ulur pemikiran di kalangan cendekiawan dan pemikir-baik dari kalangan muslim atau pun non-muslim-dalam merumuskan sebuah metodologi yang dapat disepakati bersama
NEGARA DALAM PERSPEKTIF TAFSIR SYEIKH NAWAWI AL-BANTANI Kholilurohman, Kholilurohman; Arifin, Zainal
AL Fikrah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2023): Alfikrah
Publisher : STAI Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/alfikrah.v3i1.440

Abstract

Pemikiran Syeikh Nawawi terkait bela negara tidak sacara khusus tercermin dalam satu pembahasan, baik dalam karya tafsirnya maupun karyanya yang lain. Karya-karya Syeikh Nawawi tidak secara spesifik memuat tema bela negara, namun dapat kita temukan uraian terkait tema tersebut. Jenis penelitian ini adalah library research dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitis. Sumber data primer penelitian adalah literatur kepustakaan, utamanya Tafsîr al-Munîr li Ma‘âlim al-Tanzîl al-Musammâ Marâḫ Labîd li Kashfi Ma’na al-Qur’ân al-Majîd. Data yang terkumpul dibahas secara mendalam dan dianalisis dengan teknik content analisis untuk menghasilkan kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa penafsiran Syeikh Nawawi terhadap ayat-ayat bela Negara, setidaknya tercermin dalam tujuan akhir yang hendak dicapai oleh suatu negara, yaitu terwujudnya “baldah ṭayyibah”. Melihat terminologi yang menunjukkan makna “Negara” dalam al-Qur’an, setidaknya terdapat tujuh hal yang harus dipenuhi untuk mewujudkan “Baldat ṭayyibah”, yaitu: keamanan, kemakmuran atau kesejahteraan, keimanan, keadilan, pemerataan, persatuan, iḫsân. Apabila ketujuh hal tersebut sudah terpenuhi, maka sebuah negara dapat dikatakan sebagai “Baldat ṭayyibah”. Sementara dalam tataran aplikatif, bela negara dapat diwujudkan dalam bentuk menjaga persatuan, cinta tanah air, patriotisme, pluralisme atau keberagaman, kebebasan atau kemerdekaan.