cover
Contact Name
Putri Amalia Zubaedah
Contact Email
putri.amaliazubaedah@gmail.com
Phone
+6288220544759
Journal Mail Official
putri.amaliazubaedah@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Kenyalu No.1 Jango, Kec. Janapria, Kab. Lombok Tengah
Location
Kab. lombok tengah,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Journal of Mandalika Social Science
Published by Mandalika Institute
ISSN : -     EISSN : 30254337     DOI : 10.36312
Journal of Mandalika Social Science is a scientific journal in the form of research and can be accessed openly. This journal is published by Mandalika Institute. Journal of Mandalika Social Science provides a means for ongoing discussion of relevant issues that fall within the focus and scope of the journal that can be examined empirically. This journal publishes research articles covering multidisciplinary sciences, which include: Humanities and social sciences, contemporary political science, education, religion and philosophy, economics, engineering, health, medicine, art design and media.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 41 Documents
Pengaruh Ice Breaking Terhadap Konsentrasi Belajar Anak Paud Wira Maqrisa, Vionny; Annaejla, Nabiella; Indria Labora , Agil; Berliani, Novilia; ulia, Prima A
Journal of Mandalika Social Science Vol 2 No 2 (2024): Journal of Mandalika Social Science
Publisher : Mandalika Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/jomss.v2i2.106

Abstract

Konsentrasi belajar merupakan hal penting dalam proses pembelajaran anak usia dini. Namun, terkadang anak-anak mengalami kesulitan untuk fokus dan berkonsentrasi selama kegiatan belajar. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan konsentrasi belajar anak adalah melalui kegiatan ice breaking. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menerapkan berbagai bentuk ice breaking dalam upaya meningkatkan konsentrasi belajar pada anak PAUD. Bentuk ice breaking yang digunakan antara lain permainan sederhana, aktivitas kolaboratif, dan pertanyaan menarik. Kegiatan ice breaking ini diharapkan dapat membantu menciptakan suasana belajar yang lebih segar, menyenangkan, dan membangkitkan semangat belajar anak. Prosedur pelaksanaan ice breaking yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu: 1) mempersiapkan contoh permainan ice breaking dan snack, 2) Melakukan pretest untuk mengukur tingkat konsentrasi belajar awal, 3) Memberikan treatment ice breaking selama 5 kali pertemuan, dan 4) Melakukan posttest untuk mengukur pengaruh ice breaking terhadap konsentrasi belajar. Hasil dari penerapan artikel pada ice breaking ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan belajar, konsentrasi, dan motivasi belajar anak PAUD. Selain itu, kegiatan ice breaking juga dapat mengubah suasana belajar yang kaku menjadi lebih rileks, bersemangat, dan menyenangkan bagi anak-anak. Kata kunci: ice breaking, konsentrasi belajar, anak usia dini.
Ibadah Yang Sejati Menurut Roma 12:1 Zebua, Yaterorogo
Journal of Mandalika Social Science Vol 2 No 2 (2024): Journal of Mandalika Social Science
Publisher : Mandalika Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/jomss.v2i1.107

Abstract

Artikel ini menginvestigasi konsep "ibadah yang sejati" yang terdapat dalam Roma 12:1. Latar belakangnya adalah pentingnya memahami dan menerapkan prinsip-prinsip keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis ayat tersebut secara mendalam untuk mengidentifikasi esensi dari "ibadah yang sejati" menurut Roma 12:1. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dan analisis teks dari Alkitab, dengan fokus pada interpretasi kontekstual dan makna teologis dari ayat tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa "ibadah yang sejati" mencakup pengorbanan diri secara menyeluruh dalam hidup sebagai respons terhadap kasih karunia Allah. Ini tidak terbatas pada ritual atau tindakan keagamaan semata, tetapi melibatkan transformasi pikiran dan perilaku yang mencerminkan kesetiaan terhadap prinsip-prinsip Kristus. Kesimpulannya, "ibadah yang sejati" menurut Roma 12:1 menuntut komitmen yang holistik terhadap nilai-nilai moral dan spiritual, yang dinyatakan melalui perubahan yang konkret dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini menyimpulkan bahwa pemahaman yang mendalam dan aplikasi praktis dari konsep ini dapat mengarah pada pertumbuhan spiritual yang lebih dalam dan hubungan yang lebih erat dengan Tuhan.
Manajemen Pemerintahan dalam Upaya Mencegah Stunting di Kota Bandung Melia, Yuni
Journal of Mandalika Social Science Vol 1 No 1 (2023): Journal of Mandalika Social Science
Publisher : Mandalika Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/jomss.v1i1.120

Abstract

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya menurunkan angka stunting di Kota Bandung. Melalui berbagai program stunting berhasil ditekan dari sebelumnya berada di angka 26,4 persen turun sampai 7 persen menjadi 19,4 persen pada tahun 2022. Pencegahan stunting baru merupakan prioritas melalui tagline Bandung Besti Anyar atau Bandung Bebas Stunting Anyar (baru). Untuk itu pencegahan harus dimulai dari kalangan remaja, ibu hamil dan 1.000 hari pertama kehidupan bayi. Berbagai program pun diluncurkan seperti Program Pangan untuk Daerah Rentan Rawan Pangan dan Stunting (Pangersa), aplikasi e-penting (pendataan stunting), roadshow ke wilayah, sekolah dan juga melalui edukasi yang kreatif dan masif ke masyarakat dengan komunitas. Terdapat lebih dari 5.000 kader yang siap melakukan edukasi dan pendampingan. Serta membuat aplikasi e-penting pendataan stunting, pembuatan film pendek dan edukasi tentang stunting, keliling road show ke kecamatan. Bahkan, untuk semakin melejitkan peran kolaborasi pentahelix, Pemerintah Kota Bandung juga sudah memiliki peraturan daerah yang mengatur mengenai CSR. Tak hanya itu, Pemerintah Kota Bandung juga telah meluncurkan aplikasi Bandung Emergency Application Support (BEAS). Lewat aplikasi ini, warga dan petugas mampu mendeteksi lokasi ambulans yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, sangat diperlukan suatu penelitian yang dapat menyajikan fakta secara komprehensif mengenai program pencegahan stunting di Kota Bandung, agar bermanfaat bagi Pemerintah Kota dalam pembuatan kebijakan mengenai program pencegahan stunting yang lebih tepat dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi program pencegahan stunting di Kota Bandung
Optimalisasi Peran Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) Kota Palembang dalam Penanggulangan Inflasi di Kota Palembang Vetria, Shelly
Journal of Mandalika Social Science Vol 1 No 1 (2023): Journal of Mandalika Social Science
Publisher : Mandalika Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/jomss.v1i1.121

Abstract

Inflasi merupakan salah satu indikator penting dalam perekonomian suatu daerah yang memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Kota Palembang, sebagai salah satu kota besar di Indonesia, tidak terlepas dari permasalahan inflasi yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi dan kesejahteraan warganya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas TPID Kota Palembang dalam penanggulangan inflasi dan mengusulkan strategi yang dapat diimplementasikan untuk optimalisasi peran TPID. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Melalui berbagai program dan kebijakan yang diterapkan, TPID Kota Palembang berhasil menunjukkan kinerja yang signifikan dalam menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok serta menjaga daya beli masyarakat. Implementasi operasi pasar, pengendalian distribusi barang, dan pengawasan harga merupakan beberapa langkah konkret yang diambil TPID untuk mengendalikan inflasi. Dari hasil analisis data, terlihat bahwa sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci sukses dalam penanggulangan inflasi di Kota Palembang.
Analyze The Strength and Weaknesses of “The Killers” Written By Ernest Hemingway Stefani, Angela; Tuminah, Tuminah
Journal of Mandalika Social Science Vol 2 No 2 (2024): Journal of Mandalika Social Science
Publisher : Mandalika Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/jomss.v3i1.128

Abstract

Based on the short story The Killers by Ernest Hemingway. This research aims to find out the characters and characterizations in the short story The Killers. And knowing the relationship between characters and characterizations and the strengths and weaknesses of the short story “The Killers”. This research is a descriptive qualitative research whose data source is the short story The Killers. The data collection technique is done with the simak technique by observing and taking notes on the dialog used by each character of the short story to determine the characterization of each character. The data collected is analyzed by approaching Edgar V. Robert's theory to analyze the character and characterization in the short story The Killers through what the character says about himself, what the character himself does, what other characters say about the analyzed character, and what the author says about the analyzed character. The results of this study show that the main character has 7 characters with different characters and characteristics. There are 3 types of characters in it, namely protagonists, antagonists, and tritagonists. These characters show themselves through the dialog used by each character. The contribution shown by the researcher is that this research can help in finding the strengths and weaknesses of the short story The Killers through characters and characterizations, to provide recommendations to readers to be selective in choosing age-appropriate reading.
Kebijakan, Etika, Dan Perilaku Administratif Aparatur Sipil Negara (ASN), Studi kasus kenaikan pangkat di Pemerintah Provinsi Maluku Utara tahun 2015. Ahmad, Saiful; Tan, Fathnun; Muin, Djono
Journal of Mandalika Social Science Vol 2 No 2 (2024): Journal of Mandalika Social Science
Publisher : Mandalika Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/jomss.v3i1.143

Abstract

Tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme bisa muncul dimana dan kapan saja ketika terjadi pertemuan antara keinginan dan kesempatan. Kondisi ini juga akan terjadi baik pada level birokrasi publik tingkat rendah, menengah maupun pada level tertinggi (pusat) kekuasaan. Pemerintah pada hakekatnya adalah pelayanan kepada masyarakat. Terdapat  pergeseran paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari paradigma “rule government” menjadi “good governance”. Pemerintah dalam menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan public senantiasa lebih menyandarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini berbeda dengan prinsip “good governance”, dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik tidak semata-mata didasarkan pada pemerintah (government) atau negara (state) saja, tetapi harus melibatkan seluruh elemen, baik di dalam intern birokrasi maupun di luar birokrasi publik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis studi pustaka. Jenis studi pustaka dalam pandangan Sugiyono merupakan kajian teoritis, referensi serta literatur ilmiah lainnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tentang hasil publikasi media massa dan liknya. Bagaimana relevansi dan revitalisasi Law Enforcement terhadap implementasi etika administrasi negara dalam upaya penataan ulang manajemen pemerintahan Indonesia studi kasus di Maluku Utara. Kajian ini menemukan bahwa tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme bisa muncul dimana dan kapan saja ketika terjadi pertemuan antara keinginan dan kesempatan. Kondisi dan situasi bisa terjadi baik pada level birokrasi publik tingkat rendah, menengah maupun pada level tertinggi. Maka untuk mencegah atau mengatasi tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme (baca KKN) pada tubuh birokrasi publik harus berupaya untuk tidak mempertemukan antara niat dan kesempatan. Upaya mencegahnya dengan cara menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan menegakkan perilaku birokrasi pada semua level jajaran birokrasi publik. Oleh karena itu diperlukan kesadaran dan itikad baik dari pribadi masing-masing dalam  menjalankan tugas guna terciptanya pemerintahan yang bersih, disamping komitmen  right man on the right place, guna menghindari terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme. Pada posisi demikian diperlukan aparat hukum yang mampu melakukan law enforcement yang tegas, jujur, profesional, responsiveness demi revitalisasi penataan ulang manajemen pemerintahan Indonesia.
Implikasi Atas Perubahan Sikap Mahkamah Konstitusi Terhadap Pengujian Undang-Undang yang Merupakan Kebijakan Hukum Terbuka, Melalui Putusan Mahkamah Konstitusi No. 116/PUU-XXI/ 2023 Abadi, M. Husnu; Hajri, Wira Atma; Muslikhah, Umi
Journal of Mandalika Social Science Vol 2 No 2 (2024): Journal of Mandalika Social Science
Publisher : Mandalika Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/jomss.v3i1.147

Abstract

Sikap Mahkamah Konstitusi terhadap pengujian undang-undang yang merupakan kebijakan hukum terbuka, telah berubah dengan dikemukakannya argumentasi baru, tentang pengertian atas salah satu prinsip konstitusi yaitu prinsip proporsionalitas. Putusan MK Ri No. 116/PUU-XXI/ 2023 telah menyatakan bahwa Pasal 416 ayat (1) UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum inkonstitutional bersyarat. Paper ini mengkaji implikasi putusan MK ini terhadap pelaksanaan UU No.7 Tahun 2017, khususnya yang berkenaan dengan Pasal 416 ayat (1) maupun kemungkinan perubahan sikap MK atas ketentuan Presidential Threshold (Pasal 222). Kajian ini merupakan kajian doktrinal, dengan menggunakan bahan hukum primer dan sekunder, berupa peraturan perundang-undangan, putusan-putusan Mahkamah Konstitusi, hasil penelitian yang relevan dengan kajian. Hasil kajian ini menyatakan bahwa pendirian Mahkamah Konstitusi akhirnya melakukan perubahan, dengan dikemukakannya argumentasi baru ketika memaknai sesuai tidaknya dengan konstitusi. Perubahan ini akan membuka peluang dimohonkannya kembali kasus-kasus pengujian tentang Presidential Threshold , yang selama ini ditolak oleh Mahkamah Konstitusi.
Perlindungan Hak Asasi Manusia dalam Konteks Perubahan Iklim: Tanggung Jawab Negara dan Korporasi Syaifudin, Mohamad Ali; Rusmana, Dodi
Journal of Mandalika Social Science Vol 2 No 2 (2024): Journal of Mandalika Social Science
Publisher : Mandalika Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/jomss.v2i1.148

Abstract

Artikel ini membahas perlindungan hak asasi manusia dalam konteks perubahan iklim, dengan menyoroti tanggung jawab negara dan korporasi. Perubahan iklim telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk hak atas lingkungan yang bersih, air, pangan, dan kesehatan. Negara memiliki kewajiban untuk melindungi hak-hak ini melalui kebijakan yang efektif dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Selain itu, korporasi, terutama yang terlibat dalam sektor energi dan industri, juga memiliki peran penting dalam mengurangi emisi karbon dan dampak negatif lainnya terhadap lingkungan. Melalui pendekatan literatur, artikel ini mengkaji berbagai instrumen hukum internasional dan nasional yang mengatur perlindungan hak asasi manusia terkait dengan perubahan iklim. Hasil kajian menunjukkan bahwa, meskipun terdapat kemajuan dalam regulasi, masih banyak negara dan korporasi yang belum sepenuhnya bertanggung jawab dalam memitigasi dampak perubahan iklim. Artikel ini juga menyoroti perlunya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk memastikan perlindungan yang memadai bagi kelompok-kelompok rentan yang paling terdampak oleh perubahan iklim. Dengan demikian, diperlukan upaya yang lebih besar dalam hal transparansi, akuntabilitas, dan penegakan hukum untuk memastikan bahwa hak asasi manusia tetap terlindungi di tengah krisis iklim yang semakin memburuk.
Perancangan Objek Wisata Budaya di Lembah Napu Kabupaten Poso Ponengo, Iwan; Sarajar, Kivly; Wawointana, Defie R.; Wantouw, Sonny; Binti, Sarina Julien
Journal of Mandalika Social Science Vol 2 No 2 (2024): Journal of Mandalika Social Science
Publisher : Mandalika Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/jomss.v3i1.152

Abstract

Dengan adanya wisata budaya, masyarakat domestik maupun mancanegara dapat belajar sejarah dan karakteristik dari tiap daerah yang dikunjungi. Dalam perancangan wisata budaya di lembah napu ini mengambil bentuk dari rumah adat di lembah napu yang kemudian di perbaharui menjadi lebih modern tanpa menghilangkan nilai dan bentuk asli serta aturan adat yang terdapat pada bangunan rumah adat tambi. Sehingga perancangan ini menggunakan konsep perancangan arsitektur neo-vernakuler. Karena neo-arsitektur merupakan suatu penerapan elemen arsitektur yang telah ada baik fisik (bentuk, konstruksi) maupun non fisik (konsep, filosofi, tata ruang) dengan tujuan melestarikan unsur-unsur lokal yang telah terbentuk secara empiris oleh sebuah tradisi yang kemudian sedikit atau banyaknya mengalami pembaruan menuju suatu karya yang lebih modern atau maju tanpa mengesampingkan nilai-nilai tradisi setempat. Merancang sebuah objek wisata budaya dengan menyediakan fasilitas yang dapat menunjang aktifitas pengunjung. Menerapkan konsep neo-vernakuler pada pada bangunan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku pada adat daerah setempat, Arsitektur Neo-vernakuler merupakan suatu paham dari aliran post-modern yang lahir sebagai respon dan krirtik atas modernisme yang mengutamakan nilai rasionalisme dan fungsionalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi industri. Arsitektur neo-vernakuler merupakan arsitektur yang konsepnya pada prinsipnya mempertimbangkan kaidah-kaidah normative kosmologis, peran serta budaya local dalam kehidupan masyarakat serta keselarasan antara bangunan, alam, dan lingkungan.perancangan wisata budaya di lembah napu yang pariwisata berbasis sejarah budaya merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh setiap daerah karena pada dasarnya tiap daerah memiliki sejarah dan karakteristik yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Filsafat Kehidupan Pelaut: Memahami Keseimbangan antara Teknologi dan Spiritualitas di Era 5.0 Sumartono, Eddy
Journal of Mandalika Social Science Vol 2 No 2 (2024): Journal of Mandalika Social Science
Publisher : Mandalika Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/jomss.v2i2.166

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi dinamika keseimbangan antara teknologi dan spiritualitas dalam kehidupan pelaut di era Society 5.0, dengan fokus pada tiga variabel utama: keseimbangan teknologi-spiritualitas, dampak psikologis, dan adaptasi sosial. Menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi hermeneutik, penelitian melibatkan 15 partisipan yang terdiri dari nahkoda, perwira, dan awak kapal, dengan pengalaman pelayaran 5-25 tahun. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan dominasi pola integrasi parsial (7 dari 15 partisipan) dalam mengadopsi teknologi sambil mempertahankan praktik spiritual. Tingkat resiliensi tinggi (8.1/10) mengindikasikan kapasitas adaptasi yang baik, meskipun terdapat tantangan psikologis signifikan dengan tingkat stress mencapai 7.2/10. Transformasi praktik spiritual menunjukkan evolusi adaptif, dengan pengembangan pendekatan hybrid yang mengintegrasikan elemen tradisional dan digital. Strategi adaptasi sosial menunjukkan efektivitas tinggi dalam aspek dukungan sosial (8.5/10) dan komunikasi interpersonal (8.3/10). Penelitian menghasilkan rekomendasi untuk pengembangan program pelatihan integratif dan pembentukan infrastruktur digital yang mendukung keseimbangan teknologi-spiritualitas dalam industri maritim.