cover
Contact Name
Uswatun Khasanah
Contact Email
uswatunkhasanah6815@gmail.com
Phone
+6285642588866
Journal Mail Official
uswatunkhasanah6815@gmail.com
Editorial Address
https://tahtamedia.co.id/index.php/mjn/about/editorialTeam
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
(MJN)
ISSN : 29630150     EISSN : 29640598     DOI : 10.550.80
Core Subject : Health, Science,
Medical Journal of Nusantara (MJN) E-ISSN : 2964-0598, P-ISSN 2963-0150 is a scientific journal that publishes research articles, case reports, case reports, literature reviews (reviews), and other topics relevant to the field of medicine and health. Medical Journal of Nusantara (MJN) is published three times a year, namely every January-March, April-August, September-December Published areas of knowledge include: Nursing Pharmacy Physiotherapy Health Technology Nutrition And Nutrition Public Health Obstetrics Education And Health Promotion Hospital Administration and Management Health Law and Ethics Occupational Health and Safety Maternal and Child Health Mental Health Medical Education Submit your manuscripts today! through our online system (If you reached any problems in your papers submission, please contact us at email: admin@tahtamedia.co.id Download Medical Journal of Nusantara (MJN) Guide of Authors for writing and style in here.
Articles 24 Documents
ESTIMASI PROPORSI SISWA SD KELAS RENDAH USIA 6 SAMPAI 7 TAHUN YANG MEMILIKI KESALAHAN ARTIKULASI DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA Gunawan; Restu Wahyu Wibawati; Kiyat Sudrajad; Setyadi Nugroho
Medical Journal of Nusantara Vol. 1 No. 1 (2022): Medical Journal of Nusantara (MJN)
Publisher : Tahta Media Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikulasi merupakan salah satu modal dasar untuk bicara dan bahasa. Pada usia lebih kurang 8 tahun anak-anak sudah mampu mengucapkan semua vokal, konsonan dan konsonan rangkap adalah konsonan yang terakhir dari semua perkembangan artikulasi yang dimiliki anak pada anak usia 8 tahun. Pada anak-anak SD Kelas 1 dimana rata-rata usia mencapai 6 – 7 tahun yang seharusnya sudah mampu mengucapkan semua produksi bunyi dengan benar. Sehingga jika pada usia tersebut anak masih mengalami kesalahan artikulasi dan tidak mendapat intervensi yang tepat, maka dikhawatirkan akan menjadi gangguan artikulasi yang bersifat menetap. Dalam hal ini, belum ada data secara pasti tentang jumlah anak yang mengalami gangguan artikulasi di Indonesia. Sehingga perlu dilakukannya penelitian tentang estimasi proporsi siswa SD kelas rendah usia 6 sampai 7 tahun yang memiliki kesalahan artikulasi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengetahui estimasi proporsi SD kelas rendah usia 6 sampai 7 tahun yang memiliki kesalahan artikulasi di Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan menggunakan teknik analisa data estimasi proporsi pada taraf kepercayaan 95 % (α = 0.05). Dalam penelitian ini tidak terdapat intervensi/ perlakuan terhadap responden dan hanya diobservasi satu kali tanpa tindak lanjut. Penelitian ini dilakukan di SDN Mojosongo I Surakarta, SDN Mojosongo II Surakarta, SDN Mojosongo III Surakarta, SDN Mojosongo V Surakarta dan SDIT Luqman Al Hakim Surakarta dengan teknik purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari dua perangkat, yaitu perangkat tes dengan petunjuk penggunaan, didalamnya dilengkapi dengan gambar- gambar bunyi bahasa yang akan dinilai, dan sebuah formulir berupa lembar tanggapan terdiri respon tes. Instrumen ini digunakan untuk menilai kemungkinan-kemungkinan hasil ucapan setiap anak, yaitu normal, penggantian (subtitusi), penghilangan (omisi), penyelewengan (distorsi) dan penambahan. Berdasarkan survey dan analisis data pada taraf kepercayaan 95 % (α = 0.05) didapatkan hasil secara keseluruhan dari 50 sampel terdapat 9 siswa yang memiliki kesalahan pengucapan fonem tingkat kata dengan persentase 18% dengan estimasi proporsi 10.07<π<25.59. Ditinjau dari jenis kelamin 28 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan, terdapat 3 siswa laki-laki (6%) dengan estimasi proporsi 22.25 44.42 dan 6 siswa perempuan (12%) dengan estimasi proporsi 50.74 82.59 yang memiliki kesalahan pengucapan fonem tingkat kata. Berdasarkan jenis kesalahan artikulasi substitusi 7 siswa (14%) dengan estimasi proporsi 66.25 89.30, omisi 1 siswa (2%) dengan estimasi proporsi 2.40 19.82, distorsi tidak ada dengan estimasi proporsi 0.00 0.00 dan adisi 1 siswa (2%) dengan estimasi proporsi 2.40 19.82. Sehingga interpretasi dari hasil analisis tersebut adalah terdapat 2 macam karakteristik siswa SD kelas rendah usia 6 sampai dengan 7 tahun yang memiliki kesalahan artikulasi yaitu karakteristik berdasarkan jenis kelamin dan jenis kesalahan artikulasi.
PENGARUH AKTIVASI REGULASI EMOSI TERHADAP PRESTASI OLAHRAGA ATLET DISABILITAS NPC KOTA SURAKARTA Kliwon; Wiwik Setyaningsih; KH Endah Widhiastuti
Medical Journal of Nusantara Vol. 1 No. 1 (2022): Medical Journal of Nusantara (MJN)
Publisher : Tahta Media Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh aktivasi regulasi emosi terhadap kinerja atlet disabilitas di NPC Kota Surakarta. Metode: Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain observasional analitik melalui pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di NPC Kota Surakarta. Populasi penelitian adalah Atlet NPC Kota Surakarta. Jumlah atlet NPC di kota Surakarta yang menjadi populasi penelitian berjumlah 160 atlet. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi, dan dokumentasi. Hasil: Pengujian hipotesis menggunakan teknik Korelasi Product Moment. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang erat antara regulasi emosi terhadap kinerja atlet NPC Surakarta ( thitung > ttabel ( (8.685 > 1.571 ) ) )
PENGARUH SISTEM BELAJAR ONLINE TERHADAP KEMAMPUAN BELAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SLB B PAWESTRI KARANGANYAR Tesla Maghfira; Gunawan Gunawan; Kliwon Kliwon
Medical Journal of Nusantara Vol. 1 No. 1 (2022): Medical Journal of Nusantara (MJN)
Publisher : Tahta Media Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan adalah hidup. Pendidikan akan membawa bangsa dalam kemajuan. Dimasa pandemi covid 19, pendidikan disekolah sekolah tetap berlangsung. Pemerintah memberi kebijakan atau keputusan dengan menerapkan belajar online. Dimana sistem ini dilaksanakan dengan menggunakan berbagai media seperti WhatsApp dan Zoom. Semua sekolah menerapkan sistem belajar ini temasuk Sekolah Luar Biasa (SLB). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat Pengaruh Sistem Belajar Oline Terhadapa Kemampuan Belajar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Di SLB B Pawestri Karanganyar.Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif deskriptif dengan desain penelitian komparatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Total sampling dengan 15 responden kelas 4,5,6, yang terdapat di SLB B Pawestri Karanganyar. Data yang terkempul kemudian dianalisis secara univariat, bivariat ( Chi Square) dan multivariat. Hasil analisis diperoleh nilai P sebesar 0,001 atau P < 0,05 sehingga terdapat hubungan signifikan antara sistem belajar online dan peningkatan kemampuan belajar anak berkebutuhan khusus (ABK). Lalu diketahui nilai P sebesar 0,26 atau P > 0,05 sehingga terdapat pengaruh linear sistem belajar online dan kemampuan belajar siswa. Sistem belajar online mempunyai pengaruh pada kemampuan belajar siswa, dilihat dari nilai rapot yang diakumulasi sehingga di peroleh peningkatan disetiap semesternya. Ini tidak terlepas dari peran orang tua selama dirumah.
HUBUNGAN AKTIVITAS BAHASA IBU DENGAN KEMAMPUAN READING FLUENCY PADA ANAK DENGAN AUTISM SPECTRUM DISORDER DI SEKOLAH LUAR BIASA GENTARALAM KOTA PALEMBANG Ignasia Meilia Esaputri; Anggi Resina Putri; Gunawan Gunawan
Medical Journal of Nusantara Vol. 1 No. 1 (2022): Medical Journal of Nusantara (MJN)
Publisher : Tahta Media Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seorang anak belajar untuk meniru, mengucap kata, dan berbahasa melalui seorang ibu (dan ayah), dari sini anak mulai belajar tentang membaca dan berkomunikasi. Aktivitas bahasa ibu memiliki kaitan dengan kefasihan membaca (reading fluency). Proses literasi pada anak akan berjalan dengan baik seiring dengan motivasi orangtua dalam meningkatkan interaksi dengan anak mereka dengan menggunakan sebuah media bacaan untuk meningkatkan kosakata anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara aktivitas bahasa ibu dengan kemampuan reading fluency pada anak dengan autism spectrum disorder. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional design dan metode point time approach. Uji statistik yang dipakai adalah Spearman Rank dan jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 30 sampel. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara aktivitas bahasa ibu dengan kemampuan reading fluency pada anak dengan p sebesar 0.012 yang artinya bahwa Ha (hipotesis alternatif) diterima dan nilai koefisien korelasi (r) didapatkan hasil sebesar 0.455 (cukup). Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi intensitas aktivitas bahasa yang dimiliki oleh seorang anak maka akan semakin tinggi peluang anak tersebut mempunyai perkembangan bahasa yang baik.
ANALISIS PELAYANAN TERAPI WICARA BERDASARKAN STANDAR PERATURAN MENTERI KESEHATAN DI KOTA SURAKARTA Gunawan; Kliwon Kliwon; Anisyah Dewi Syah Fitri
Medical Journal of Nusantara Vol. 1 No. 1 (2022): Medical Journal of Nusantara (MJN)
Publisher : Tahta Media Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Indonesia baik yang diselenggarakan pemerintah pusat maupun daerah harus memperhatikan mutu/kualitas pelayanan yang merupakan hak masyarakat/warga negara dan harus dipenuhi oleh pemerintah. Pelayanan kesehatan dapat menjadi jaminan bagi pelanggan/masyarakat untuk mencapai hasil berupa optimalisasi derajat kesehatan masyarakat (Leebov, 1991). Sesuai undang-undang No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, terapi wicara termasuk tenaga kesehatan dalam kelompok tenaga keterapian fisik. Sebagai tenaga kesehatan, terapis wicara Indonesia berkewajiban membantu suksesnya pembangunan kesehatan nasional khususnya dalam bidang kesehatan. Untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat akan terapi wicara maka dibutuhkan pelayanan yang memenuhi standar. Oleh karena itu ketersediaan standar pelayanan terapi wicara yang berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No 81 Tahun 2014 yang akan dikaji secara analisis pada penelitian ini di kota Surakarta. Tujuan. Mengetahui pelayanan terapi wicara di rumah sakit pada kota Surakarta berdasarkan Standar Pelayanan Terapi Wicara menggunakan Parameter Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No 81 Tahun 2014 Subyek dan Metode. Penelitian ini menggunakan metode survey. Jenis penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini bertujuan mencari informasi yang akan digunakan untuk memecahkan masalah bukan untuk menguji hipotesis. Informan diambil secara purposive sampling. Instrumen. dalam penelitian ini adalah Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No 81 Tahun 2014 mengenai parameter standar pelayanan terapi wicara Hasil Penelitian. Adapun hasil dari penelitian ini yang dapat disimpulkan adalah dari lahan Penelitian yang disurvey sebanyak 14 lokasi rumah sakit yang berada di wilayah Surakarta terdapat 5 Rumah Sakit yang belum menyelenggarakan pelayanan terapi wicara yaitu : (1) Rumah Sakit Umum Panti Waluyo ; (2) Rumah Sakit Umum Islam Kustati ; (3) Rumah Sakit Slamet Riyadi; (4) Rumah Sakit Bersalin Tri Harsi; (5) Rumah Sakit Umum Daerah kota Surakarta, dan terdapat 9 Rumah Sakit yang sudah menyelenggarakan pelayanan terapi wicara yaitu : (1) Rumah Sakit Umum Daerah Dr Moewardi; (2) Rumah Sakit Universitas Negeri; (3) Rumah Sakit Ortopedi Prof Dr Soeharso; (4) Rumah Sakit Dr Oen; (5) Rumah Sakit Umum Hermina; (6) Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr Arif Zainudin; (7) Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Surakarta; (8) Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah; (9) Rumah Sakit Umum Brayat Minulya. Berdasarkan hasil analisis parameter standard pelayanan terapi wicara (PMK) No 81 Tahun 2014 dengan rentang score 57,8 sampai dengan 86,7 yang di kriteriakan dengan nilai B dan A.
EFEKTIFITAS METODE KANGURU DAN NESTING DALAM PENINGKATAN SUHU TUBUH PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH Savirah Zulfa Azzahraa; Siti Lestari; Muhammad Anis Taslim
Medical Journal of Nusantara Vol. 1 No. 1 (2022): Medical Journal of Nusantara (MJN)
Publisher : Tahta Media Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

BBLR memiliki pengaturan suhu tubuh yang belum matang dan sering mengakibatkan terjadinya hipotermi. Metode kanguru dan nesting dapat dijadikan terapi untuk meningkat suhu tubuh bayi BBLR. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh penggunaan metode kanguru dan nesting terhadap peningkatan suhu tubuh pada BBLR. Penelitian ini menggunakan yaitu kuantitatif jenis eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan design “pretest-posttest two group design”. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2022 di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang. Sampel ini sebanyak 50 responden bayi BBLR yang diambil dengan teknik accidental sampling dimana pengambilan sampel yang ada pada saat penelitian. Pada variable pre test metode nesting menunjukan data tidak berdistribusi normal dengan p value 0,033 (<0,05), dan post test metode nesting menunjukan data tidak berdistribusi normal pula dengan p value 0,015 (<0,05). Kemudian pada variable pre test metode kanguru menunjukan data tidak berdistribusi normal dengan p value 0,010 (<0,05), dan post test metode kanguru menunjukan data tidak berdistribusi normal pula dengan p value 0,045 (<0,05). Data dianalisis menggunakan uji wilcoxon dengan nilai p <0,05 yang berarti terdapat pengaruh peningkatkan suhu tubuh bayi BBLR menggunakan metode kanguru dan nesting. Efektifitas untuk kedua terapi menggunakan uji NGain dengan hasil 0,3 pada metode kanguru dimana hasil tersebut menunjukan metode tersebut lebih efektif dibandingkan dengan metode nesting (0,08). Rekomendasi dari penelitian ini bagi tenaga kesehatan tetap meningkatkan keterampilan melalui pelatihan, pemberian penkes tentang manfaat metode kanguru dan nesting bagi ibu yang mempunyai bayi untuk membantu meningkatkan stabilitas suhu tubuh bayi yang hipotermi, yaitu bisa menggunakan metode kanguru atau nesting.
ANALISIS MUTU PELAYANAN TERAPI WICARA BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN TERAPI WICARA DI RS KABUPATEN KLATEN Gunawan; Setyadi Nugroho
Medical Journal of Nusantara Vol. 2 No. 1 (2023): Medical Journal of Nusantara (MJN)
Publisher : Tahta Media Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55080/mjn.v2i1.46

Abstract

Penyelenggaraan  pelayanan  kesehatan  di  Indonesia  baik  yang  diselenggarakan pemerintah pusat maupun daerah harus memperhatikan mutu/kualitas pelayanan. Beberapa hal  yang  menjadi  alasan  diatas,  pertama,  mutu  pelayanan  kesehatan  merupakan  hak masyarakat/warga  negara  yang harus  dipenuhi  oleh pemerintah.  Kedua, mutu pelayanan kesehatan dapat menjadi jaminan bagi pelanggan/masyarakat untuk mencapai hasil berupa optimalisasi derajat kesehatan masyarakat (Leebov, 1991). Sesuai Amanah Undang-Undang  RI No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, Pasal 24 ayat 1,  Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2014 Tentang Rumah Sakit   Pasal 13 ayat 3, Undang-Undang RI  No. 36 Tahun  Tentang Tenaga Kesehatan Pasal 58 ayat 1a. Bahwa Setiap Tenaga Kesehatan : Harus memenuhi ketentuan Kode Etik, Standar Profesi, Hak Pengguna Pelayanan Kesehatan, Standar Pelayanan, dan Standar Operasional Prosedur. Oleh karena itu ketersedian standar pelayanan terapi wicara yang berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah tertuang pada Peratutan Menteri Kesehatan No 81 tahun 2014 yang akan dikaji secara analisis pada penelitian ini di Kabupaten Klaten. Tujuan. Mengetahui mutu pelayanan terapi wicara di rumah sakit di Kabupaten Klaten berdasarkan Standar Pelayanan Terapi menggunakan Parameter Peraturan Menteri Kesehatan RI No 81 Tahun 2014. Subyek dan Metode. Penelitian ini menggunakan metode survey, Jenis penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini bertujuan mencari informasi yang akan digunakan untuk memecahkan masalah bukan untuk menguji hioptedid. Informan diambil secara purposive sampling. Instrumen. Dalam peneleitian ini adalah Parameter Standar Pelayanan Terapi Wicara berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 81 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Terapi Wicara. Hasil Penelitian. Adapun hasil dari penelitian ini yang dapat disimpulkan adalah dari lahan penelitian yang disurvey sebanyak 2  RS Pemerintah lokasi yang berada di Kabupaten Klaten : 1). Rumah Sakit Umun Pusat Dr Soeradji Tirtonegoro: Score 55,6 dengan Keterangan C. (2) Rumah Sakit Jiwa Dr Soejarwadi : Score 80 Keterangan B + atau A -. Hasil mengucu Berdasarkan Parameter Standar Pelayanan Terapi Wicara PMK 81 tahun 2014.
STUNTING DAN KARIES DENTIS PADA ANAK NELAYAN MUARA ANGKE JAKARTA UTARA Wan Nedra; Chaerita Maulani; Anita Rosa; Chrisni O. Jusup; Nugroho A Riyadi; Dharma Satya Aprianto
Medical Journal of Nusantara Vol. 2 No. 1 (2023): Medical Journal of Nusantara (MJN)
Publisher : Tahta Media Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55080/mjn.v2i1.47

Abstract

Stunting menjadi masalah kesehatan anak di Indonesia termasuk Jakarta. Salah satu penyebab stunting adalah kurangnya konsumsi protein dan pengetahuan ibu yang kurang terhadap cara pemberian makanan tambahan pada usia 6 bulan. Indonesia sebagai wilayah yang dikelilingi laut secara otomatis memberikan asupan protein yang cukup, namun Riskesdas tahun 2018, masih ada 38,9% balita Indonesia mengalami masalah gizi, stunting sebesar 23,4%. Untuk mengetahui kondisi masyarakat Jakarta Utara yang tinggal di area pekerja perikanan khususnya Muara Angke, Universitas YARSI bekerja sama dengan PP Muslimat NU dan beberapa sponsor yang diperoleh oleh PP Muslimat NU untuk diadakannya aktifitas sosial di wilayah tersebut. Metode yang dilakukan pertemuan dengan PP Muslimat dan kader dan disepakati mengadakan kegiatan pemeriksaan lansung pada anak usia dibawah 2 tahun. Hasil didapatkan dari 106 orang yang diperiksa terdapat Stunting 33 orang (31 %), Gizi Kurang 10 orang (9,4%), Gizi Lebih 10 orang (9,4%) dan Gizi Buruk: 11 orang (10,3 %). Hasil Kesehatan Gigi, jumlah anak yang belum mempunyai gigi sebanyak 4 orang (Usia 1 tahun), jumlah anak tanpa karies adalah sebanyak 9 orang, sedangkan 39 anak menderita setidaknya satu gigi yang terkena karies. Prevalensi karies anak-anak nelayan didapatkan sebanyak 75%. Rerata karies pada anak pada pemeriksaan ini adalah 4,46 gigi dengan median 4. Sebanyak 23 anak memiliki jumlah gigi karies lebih atau sama dengan 5 gigi. Kejadian karies pada gigi sulung dapat mengarah pada premature loss atau kehilangan dini gigi sulung, yang akibat lanjutnya dapat menyebabkan terjadinya kondisi maloklusi (gigitan yang tidak baik). Pemeriksaan pada ibu hamil, hanya berhasil dilakukan pada 2 orang dan ditemukan karies dan gigi hilang. Sebagai bagian dari kegiatan tersebut setiap tim kesehatan melakukan edukasi dari hasil yang diperoleh secara individu. PP Muslimat NU bersama mitra juga melakukan upaya perbaikan kondisi ekonomi dengan mengadakan penyuluhan tentang pemberdayaan ekonomi, pemberian bingkisan berupa sembako, alat tulis dan amplop yang berisi sejumlah uang untuk anak yatim dan dhuafa. Sebagai rekomendasi temuan anak stunting dan yang mempunyai kondisi gigi yang perlu penanganan lebih lanjut diharapkan untuk dapat dilakukan intervensi oleh dokter puskesmas beserta kader kesehatan yang sudah terlatih. Diharapkan dengan adanya pengabdian masyarakat ini, menjadi pelajaran untuk bisa sebagai “Agent of Change” dimasyarakat dan dapat bermanfaat untuk tridarma perguruan tinggi YARSI.
URINARY TRACT INFECTION WITH STUNTING AND NON-STUNTING IN RURAL AREA PANDEGLANG, BANTEN, INDONESIA 2021 Wan Nedra; Yulia Suciati; Muhammad Arsyad; Sarah Kemalasari; Khansadhia Hasmaradana Moiindie; Mochamad Alif Ariesando; Nabila Wahyu Salsabilla; Adifa Mazdalifah
Medical Journal of Nusantara Vol. 2 No. 1 (2023): Medical Journal of Nusantara (MJN)
Publisher : Tahta Media Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55080/mjn.v2i1.57

Abstract

Urinary Tract Infections (UTIs) are bacterial infection that often occurs in childhood. Its occurrence depends on several predisposing factors and individual immunocompetence. Children with stunting have impaired immune function; therefore, early detection and prompt treatment of associated infections in children with stunting are critical. This study aimed to identify the association between UTI incidence in stunting and non-stunting children in Banten. This cross-sectional study was conducted in Pandeglang Regency, Banten. The subject of this study was 120 children aged 6 to 72 months. Well-nourished children matched for age were selected for the control group. Data was collected by a questionnaire-guided interview, physical examination, and urinalysis examination. Out of 120 respondents, 72 respondents (60%) were categorized as stunting and 26 respondents (21,67%) had UTIs. Out of the respondents who experienced UTIs, 15 respondents (12.5%) were categorized as severely stunted, and 5 respondents (4.17%) were categorized as stunted. There is an association between UTI and stunting.
HUBUNGAN INFEKSI CACING TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI 2 LOKUS STUNTING WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPAR KABUPATEN KAMPAR Wan Nedra; Sharfina Anisa Eka Putri; Mochamad Alif Ariesando
Medical Journal of Nusantara Vol. 2 No. 1 (2023): Medical Journal of Nusantara (MJN)
Publisher : Tahta Media Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55080/mjn.v2i1.58

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Menurut Riskesdas 2018, 30,8% anak balita atau satu dari tiga balita di Indonesia mengalami stunting. Infeksi cacing merupakan infeksi yang disebabkan oleh cacing yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kartini di Pekanbaru, prevalensi infeksi cacing pada anak balita adalah 12,7%. Perhatian peneliti-peneliti terdahulu terhadap infeksi cacing pada anak lebih banyak pada anak-anak usia sekolah dasar daripada usia balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan infeksi cacing terhadap kejadian stunting pada balita di 2 lokus stunting wilayah kerja Puskesmas Kampar Kabupaten Kampar. Penelitian dengan menggunakan metode cross sectional ini dilakukan di desa Ranah Singkuang dan desa Pulau Jambu. Pengambilan sampel dilaksanakan dengan teknik non probality sampling dengan metode purposive sampling. Instrumen penelitian yaitu dengan melakukan pemeriksaan antropometri dan pemeriksaan feses metode direct smear. Metode analisis dengan uji Chi-Square. Hasil yang didapat adalah sebanyak 27 anak menderita stunting (33.8%) dan 15 anak positif infeksi cacing (18.8%). Jenis cacing yang paling banyak ditemukan adalah cacing T. trichiura (8.8%). Kesimpulan Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara infeksi cacing terhadap kejadian stunting pada balita di 2 lokus stunting wilayah kerja Puskesmas Kampar Kabupaten Kampar. Masih diperlukan penelitian yang lebih banyak mengenai anak-anak balita terutama yang mengalami stunting dan infeksi cacing.  

Page 1 of 3 | Total Record : 24