cover
Contact Name
Kerisman Halawa
Contact Email
ojs.usmindonesia19@gmail.com
Phone
+6285297738787
Journal Mail Official
ojs.usmindonesia19@gmail.com
Editorial Address
ojs.usmindonesia19@gmail.com
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal ABDIMAS MUTIARA
ISSN : 27227758     EISSN : 27227758     DOI : -
Jurnal ABDIMAS MUTIARA diterbitkan oleh Program Studi : Sistem Informasi Fakutas Sains dan Teknologi Informasi Universitas Sari Mutiara Indonesia di Medan sebagai media untuk menyalurkan pemahaman tentang asfek - asfek multidisiplin ilmu bidang Teknologi, Kesehatan dan Sosial berupa hasil pengabdian kepada masyarakat. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Maret dan September. Redaksi menerima naskah yang belum pernah diterbitkan dalam media lain dari dosen, peneliti, mahasiswa maupun praktisi dengan ketentuan penulisan seperti tercantum pada halaman belakang (petunjuk untuk penulis). Naskah yang masuk akan dievaluasi dan disunting untuk keseragaman format, istilah dan tata cara lainnya.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 1,000 Documents
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA KOMUNITAS BELAJAR DTSE Saragih, Ordekoria; Sebayang, F. Ari Anggraini; Sinaga, Arman Bemby
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 2 No. 1 (2021): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dare to Speak English (DTSE) merupakan salah program komunitas belajar yang diselenggarakan oleh LKP Pistar Medan secara daring bagi para pembelajar Bahasa Inggris untuk mengasah kemampuan berbicara. Keikutsertaan peserta dengan level pemahaman dan kemampuan bahasa Inggris yang berbeda menjadi kendala terutama dalam hal partisipasi dan keaktifan peserta dalam setiap pertemuannya. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) sebagai satu usaha untuk meningkatkan partisipasi dan keaktifan para peserta DTSE. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan secara daring dengan menggunakan platform Google meet. Penerapan model pembelajaran CTL dilaksanakan pada setiap pertemuan DTSE di hari Sabtu selama periode September-Oktober 2020. Pada setiap pertemuan, kegiatan dilaksanakan dalam tiga tahapan, yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Berdasarkan hasil evaluasi, penerapan model pembelajaran CTL pada kegiatan pengabdian masyarakat terhadap komunitas belajar DTSE mampu meningkatkan keaktifan dalam topik-topik diskusi yang diberikan. Selain itu, CTL juga mampu meningkatkan motivasi dan pandangan positif peserta dalam mengembangkan kemampuan berbicara (speaking skill).
SOSIALISASI DAN WORKSHOP KOMUNIKASI EFEKTIF BAGI TENAGA KESEHATAN DI KLINIK ROMANA TANJUNG ANOM - KABUPATEN DELI SERDANG Silalahi, Mery; Lumbantobing, Panni Ance; Friska, Maria
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 2 No. 1 (2021): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu hal terpenting untuk saling memahami dalam hubungan kita dengan teman, keluarga, rekan kerja, maupun mitra kerja adalah memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Memiliki komunikasi yang baik adalah hasil dari mendengarkan secara aktif. Olehsebab itu, sangat perlu untuk mempelajari cara berkomunikasi yang baik dengan orang-orang disekitar kita, terlebih bagi tenaga kesehatan yang dalam keseharian nya bekerja dihadapkan dengan para pasien dengan keadaan dan kondisi yang berbeda-beda. Dalam konteks saat ini, di tengah pandemi Covid-19, tenaga kesehatan harus bisa menjelaskan hal-hal penting secara tepat dan hati-hati kepada pasien ataupun keluarga pasien. Karena setiap orang memiliki pemahaman dan pengalaman berbeda-beda tentang suatu hal, sehingga dengan siapa kita berbicara juga sangat menentukan cara kita berkomunikasi. Tenaga kesehatan juga harus mampu mengkomunikasikan setiap hal yang berhubungan dengan keadaan pasien dengan sebaik-baiknya dan hati-hati sehingga pasien dapat memahami setiap penyampaian tenaga kesehatan dengan baik pula. Mengingat bahwa komunikasi efektif sangat diperlukan, khususnya bagi tenaga kesehatan, maka diperlukan suatu kegiatan workshop dan sosialisasi dalam bentuk Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi tenaga kesehatan efektif terhadap pasien atau keluarga pasien yang ditangani atau dihadapi.
SOSIALISASI INARISK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DAN PERCEPATAN PENANGANAN COVID-19 PADA MASYARAKAT KECAMATAN MEDAN HELVETIA KOTA MEDAN Syahputra, Heri Enjang; Pinto.S, Owen De; Sari, Shinta Nofita
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 2 No. 1 (2021): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit koronavirus 2019 (Bahasa Inggris: Coronavirus disease 2019, disingkat COVID-19) di seluruh dunia untuk semua Negara. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2. Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada tanggal 1 Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020. Hingga 14 November 2020, lebih dari 53.281.350 orang kasus telah dilaporkan lebih dari 219 negara dan wilayah seluruh dunia, mengakibatkan lebih dari 1.301.021 orang meninggal dunia dan lebih dari 34.394.214 orang sembuh. Upaya untuk mencegah penyebaran virus corona termasuk pembatasan perjalanan, karantina, pemberlakuan jam malam, penundaan dan pembatalan acara, serta penutupan fasilitas. Badan Nasional Penanggulangan Bencana ((BNPB) sudah meluncurkan aplikasi sejak dua tahun lalu untuk mengetahui potensi risiko bencana di masing-masing daerah di Indonesia. Meski sudah lama ada, tetapi keberadaan aplikasi hasil kerja sama BNPB dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat, serta BMKG ini belum banyak diketahui. Melalui kegiatan ini masyarakat dapat mengetahui risiko bencana yang dapat terjadi di wilayahnya, seperti banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, gempa bumi, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, letusan gunung api, tanah longsor, tsunami, dan bencana multibahaya. Hasil kegiatan ini yaitu seluruh peserta memahami dengan baik tentang aplikasi InaRISK secara teori maupun praktik. Serta memahami dampak positif dan dampak negative dari layanan aplikasi InaRISK ini.
SOSIALISASI PENERAPAN 3M DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 PADA MASYARAKAT KOTA MEDAN Silitonga, Erwin; Saragih, Frida Liharris; Oktavia, Yunida Turisna
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 2 No. 1 (2021): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyebaran virus Corona atau COVID-19 di Indonesia harus ditekan semaksimal mungkin, salah satu cara utamanya adalah dengan menerapkan perilaku hidup disiplin. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah: memberi pemahaman tentang pentingnya 3M (memakai masker, menjaga jarak san mencuci tangan), menyadarkan masyarakat agar tetap disiplin dalam melaksanakan 3M terutama di luar rumah dan mengajarkan secara langsung agar melaksanakan 3M kepada masyarakat kota Medan dengan baik dan benar. Pelaksanaan kegiatan tidak terbatas pada hal-hal yang bersifat formal saja, kelompok atau tempat tertentu, tetapi bisa dimana saja dengan cara menyapa, mengingatkan, menganjurkan, memotivasi, memberi pemahaman tentang 3M, dan atau menyuruh secara langsung agar melaksanakan 3M sesuai situasi kondisi di lapangan. Sosialisasi secara langsung yang dilakukan para duta yang dipilih oleh SATGAS COVID-19 Bidang Perubahan Perilaku yang telah dilatih terlebih dahulu. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa masyarakat merasa diperhatikan dan ada yang menerima dengan baik dan ada yang sebaliknya. Intervensi langsung yang dilakukan para duta dengan sendirinya membuat mereka tersadar akan kesalahannya dan ada juga sebaliknya merasa kurang merespon teguran tersebut. Evaluasi proses sangat baik, hal ini terlihat lebih banyak masyarakat menyatakan terima kasih atas teguran maupun edukasi yang para duta sampaikan pada saat setelah selesai wawancara. Evaluasi jangka panjang tentu belum bisa diukur karena para duta hanya bisa mengevaluasi pada saat bertemu langsung dan hanya pada satu waktu tertentu saja. Harapan kita dengan sosialisasi secara langsung ini akan membuat mayarakat dapat menerapkan protokol kesehatan 3M dengan kesadaran sendiri.
PEMERIKSAAN FAKTOR RESIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA SISWA MENENGAH ATAS (SMA) Irennius Girsang, Vierto; Purba, Ivan Elisabeth; Harianja, Ester Saripati
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 2 No. 1 (2021): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini kejadian PTM meningkat lebih cepat dan semakin sering terjadi pada kelompok usia yang semakin muda. Peserta kegiatan pemantauan faktor resiko penyakit tidak menular ini adalah siswa SMA yang dilakukan pengukuran dan wawancara. Wawancara juga dilakukan untuk mengetahui riwayat merokok siswa, aktivitas fisik, riwayat konsumsi sayur dan buah dan riwayat konsumsi alkohol siswa. Kegiatan ini dilakukan selama dua bulan Oktober dan November 2019. Hasil didapat masih ada siswa yang memiliki resiko untuk mengalami penyakit tidak menular. Masih ada peserta yang merokok, mengkonsumsi alkohol dengan rutin, kurang makan sayur dan buah, kurang aktifitas fisik dan tekanan darah diatas normal dan IMT di atas batas normal. Beberapa peserta pemeriksaan faktor resiko PTM memiliki resiko yang sangat rentan akan mengalami PTM jika tidak mengontrol faktor resiko PTM yang mereka miliki. Disarankan Sekolah sebaiknya memfasilitasi adanya Posbindu PTM di sekolah dan menyediakan media informasi untuk mencegah terjadinya PTM.
PENYULUHAN DAN PEMERIKSAAN IVA TEST DI AULA KANTOR DESA KOLAM Resti Tarigan, Suci Nanda; Simanjuntak, Netti Meilani; Parapat, Friska Margareth
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 2 No. 1 (2021): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan adalah suatu hal yang penting bagi manusia, tanpa Kesehatan manusia tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya. Keadaan sehat menurut WHO merupakan suatu keadaan sejahtera meliputi fisik, mental dan social yang bebas dari penyakit atau kecacatan. Kesehatan merupakan factor yang penting untuk meningkatkan kualitas hidup manusia secara social dan ekonomi. Jumlah penduduk yang sangat besar harus diimbangi dengan upaya peningkatan kualitas hidup penduduk. Salah satu yang menjadi perhatian dalam masyarakat adalah Kesehatan reproduksi (Kespro). Banyak permasalahan yang menyangkut tentang Kesehatan reproduksi, salah satunya adalah kanker serviks yang merupakan jenis kanker pembunuh nomor dua (2) setelah kanker payudara pada wanita. Menurut WHO dalam Departemen Kesehatan Republik Indonesia ada sekitar 490.000 wanita diseluruh dunia didiagnosa menderita kanker serviks dan 240.000 kasus kematian wanita akibat kanker serviks dan 80% kasus terjadi di negara berkembang. Salah satu factor penyebab tingginya angka kejadian kanker serviks pada wanita akibat rendahnya cakupan deteksi dini akibat kurangnya informasi pada masyarakat. Deteksi dini pada kanker serviks ini merupakan sebuah terobosan yang inovatif dalam Kesehatan untuk mengurangi angka kematian dan kesakitan akibat kanker tersebut. Sebagian besar wanita yang didiagnosis kanker leher Rahim tidak melakukan skrinning test atau menindaklanjuti setelah ditemukan hasil yang abnormal, selain itu biaya untuk pemeriksaan dini kanker serviks tersebut tidak murah, sehingga keterlambatan pemeriksaan pun terjadi akibat kurangnya pengetahuan pada masyarakat tentang kanker serviks, sehingga kesadaran untuk melakukan deteksi dini kanker serviks tidak dilaksanakan. Test IVA merupakan salah satu Tindakan pencegahan kanker serviks metode IVA ini merupakan sebuah metode skrinning yang praktis dan murah, sehingga diharapkan temuan kanekr servisk dapat diketahui secara dini. Penyebab yang menjadi kendala pada wanita dalam melakukan deteksi dini kanker serviks adalah keraguan akan pentingnya pemeriksaan, kurang pengetahuan dan takut akan rasa sakit serta keengganann karena malu saat dilakukannya pemeriksaan. Kesadaran yang rendah pada masyarakat tersebut menjadi salah satu factor yang berkontribusi terhadap tingginya angka kejadian kanker leher Rahim di Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kolam.
DISINFEKTAN RUMAH IBADAH DAN PENDIDIKAN KESEHATAN PENCEGAHAN COVID – 19 DI GEREJA GPIB JL. KAPTEN MUSLIM Lk. 10 Panggabean, Ruth Donda; Girsang, Mei Lyna; Sembiring, Rinawati
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 2 No. 1 (2021): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona di lingkungan Gereja maupun masyarakat sekitar gereja GPIB Medan dengan melaksanakan penyemprotan disenfektan dan memberikan Pendidikan Kesehatan pencegahan Covid-19. Visi Gereja GPIB adalah Menjadi Gereja yang Mewujudkan Damai Sejahtra Bagi Seluruh Ciptaan –Nya. Misi Gereja GPIB Yaitu Menempatkan Tuhan Yesus ristus, Juruselamat Manusia Sebagai Kepala gereja; Mewujudkan kehadiran GPIB yang membawa corak damai sejahtera Allah dan menjadi berkat ditengah – tengah masyarakat dan dunia; Membangun sesuatu masyarakat missioner yang bertumbuh, dewasa dalam iman, kehidupannya adalah teladan serta memberi kontribusi nyata bagi kemajuan gereja, masyarakat dan bangsa indonesia dalam suatu semangat eukumenis dan nasional. Gereja GPIB Kasih Karunia Medan berdiri sejak 08 Mei 1986. Jumlah jemaat Gereja GPIB Kasih Karunia Medan sekitar 350 kepala keluarga. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memutus mata rantai penyebaran virus corona dan memberikan pemahaman yang benar kepada seluruh umat gereja untuk membiasakan perilaku hidup sehat seperti memakai masker, mencuci tangan, tidak berkerumun, berolah raga dan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan selama dua hari dan telah terlaksana dengan baik. Setelah dilaksanannya kegiatan pengabdian masyarakat ini, umat gereja GPIB Medan dapat mengablikasikan perilaku hidup sehat dan diharapkan tidak ada yang terpapar Virus Corona.
PEMBERIAN BISKUIT BIT SEBAGAI PRODUK PANGAN ALTERNATIF PASIEN TUBERKULOSIS PARU ANEMIA Amila Amila; Evarina Sembiring; Siti Maimunah; Henny Syapitri; Vierto Irennius Girsang
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 1 No. 1 (2020): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penderita Tuberculosis (Tb) paru sangat berisiko mengalami anemia oleh karena proses infeksi dan kebutuhan metabolismenya. Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah melakukan pemeriksaan haemoglobin dan memberikan makanan tambahan pada pasien Tb Paru yang anemia di Puskesmas Helvetia Medan. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama 30 hari dan diikuti oleh dosen sebanyak 5 orang, 2 orang petugas puskesmas dan 3 orang mahasiswa prodi ners. Metode kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan dalam bentuk pemeriksaan hemoglobin pada pasien Tb paru dan pemberian biscuit bit pada pasien Tb Paru yang anemia. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan dari 75 orang pasien TB Paru, 60 orang mengalami anemia. Pemberian makanan tambahan berupa biscuit buah bit dapat meningkatkan haemoglobin pada pasien Tb paru yang anemia. Kesimpulan pemberian PMT Modifikasi berbasis kearifan lokal dapat menjadi alternatif program pencegahan anemia. Diharapkan kepada keluarga agar terus memperhatikan dan memberikan asupan makanan bergizi tinggi kepada pasien Tb paru yang anemia dengan memanfaatkan sumberdaya lokal.
PELATIHAN PEMBUATAN SABUN CUCI CAIR UNTUK SISWA SMA KELAS XII DI LEMBAGA BIMBINGAN ONE SCIENCE INSTITUTE MEDAN Siahaan, Maniur Arianto; Aruan, Dyna Grace Romatua
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 2 No. 1 (2021): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam metode ini, siswa belajar suatu teori sambil mengerjakan aplikasinya. Dalam melakukan apa yang hendak dipelajari, dengan sendirinya ia akan menguasai gerakan-gerakan atau perbuatan-perbuatan yang tepat, sehingga ia bisa menguasai suatu hal yang dipelajari itu dengan sempurna. Oleh karena materi pelajaran kimia umumnya bersifat abstrak maka diperlukan suatu kegiatan pelatihan di sekolah yang dapat memfasilitasi para siswa untuk langsung mempraktekkan ilmu kimia yang telah diperolehnya dari sekolah. Pembuatan sabun cair bertujuan untuk menarik minat siswa dalam mempelajari ilmu kimia dan mengaplikasikan teori pelajaran yang diperolehnya di sekolah. Kegiatan ini dilakukan melalui tahapan-tahapan yaitu tahapan pertama adalah pendahuluan, tahapan kedua adalah tahapan sosialisasi, tahapan ketiga adalah pembuatan sabun cuci cair dan tahap evaluasi akhir. Adapun target yang ingin dicapai dalam pengabdian masyarakat ini adalah, dalam pelaksanaannya anak sekolah SMA kelas XII mampu membuat sabun cuci tangan cair, dan mengerti aplikasi dari teori yang didapat dari pembelajaran bidang studi Kimia di sekolah. Berdasarkan pengamatan selama kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, diperoleh hasil yang positif yaitu peserta menunjukkan perhatian yang baik terhadap materi dan dapat menerapkan pembuatan sabun cuci cair dengan baik.
DISINFEKTAN RUMAH IBADAH DAN PENDIDIKAN KESEHATAN PENCEGAHAN COVID-19 DI MESJID AL HIDAYAH JL. BAKTI LUHUR LK.3 MEDAN Silalahi, Taruli Marito; Hutajulu, Johansen; Siregar, Laura Mariati
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 2 No. 1 (2021): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan protokol kesehatan 3M masih tetap menjadi intruksi tegas dari pemerintah yang harus dilakukan, menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Namun pelaksanaan 3M saja tidak cukup, banyak upaya-upaya lain yang dapat kita lakukan untuk mencegah penularan Covid-19 seperti meningkatkan imun tubuh, menghindari kerumunan dan menjaga kebersihan melalui peyemprotan disinfektan. Penyemprotan disinfektan dirumah ibadah yang menjadi tempat orang bersilih ganti melakukan ibadah menjadi tempat penularan covid-19. Penyemprotan disinfektan dilakukan di Mesjid Al Hidayah Medan selama 2 hari dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Diharapkan kegiatan penyemprotan disinfektan ini memiliki dampak yang besar terhadap pemutusan covid-19 dan kegiatan PKM ini dapat dilanjutkan kembali di fasilitas umum lainnya.

Page 8 of 100 | Total Record : 1000