cover
Contact Name
Beni Widiawan
Contact Email
beni@polije.ac.id
Phone
+6287861929737
Journal Mail Official
p3m@polije.ac.id
Editorial Address
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat POLITEKNIK NEGERI JEMBER Jl. Mastrip Po. Box 164, Tegalgede - Sumbersari, Kab. Jember, Jawa Timur 68101. Telp (0331) 333532-34
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pengembangan Potensi Laboratorium
ISSN : 28284895     EISSN : 28285204     DOI : https://doi.org/10.25047/plp
Core Subject : Engineering,
Jurnal Pengembangan Potensi Laboratorium merupakan media publikasi bagi pranata laboratorium Pendidikan (PLP) yang diterbitkan oleh Politeknik Negeri Jember. Jurnal ini menerima artikel ilmiah berupa hasil penelitian, survei, evaluasi, dan pengkajian ilmiah dalam bidang Pengelolaan Laboratorium yang sesuai dengan fungsi Pranata Laboratirum Pendidikan. Adapun ruang lingkup publikasi antara lain: Memodifikasi / menciptakan metode kerja (validasi). Peningkatan kemampuan instrumen/alat dalam pengujian. Pengembangan artefak/bahan acuan standar (CRM, IRM, PUP sesuai ISO 17043). Pemanfaatan bahan-bahan lokal sebagai alternatif dalam memodifikasi metode sehingga lebih efisien, efektif dan ramah lingkungan. Pengembangan metode K3 dengan pengelolaan limbah (reduce, recycle, reuse). Rancangan teknologi / membuat peralatan / bahan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 52 Documents
Kekuatan Tarik Terhadap Beberapa Sudut Serat Pada Polimer Matrik Komposit Yang Berpenguat Serat Bambu Dengan Perlakuan Di Alkali Untuk Pengembangan Bodi Dan Rangka Kendaraan Elektrik Hengki Purwanto; Siti Rodiyah Andary; Hartono Hartono
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Vol 2 No 2 (2023): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/plp.v2i2.3688

Abstract

Composite Matrix Polymer is a material formed by two or more combinations, Composite Matrix Polymer is a material consisting of two basic materials, namely matrix and fiber. For fibers it has elastic properties, and the best tensile strength, but also cannot be used against high temperatures, while matric itself has tenacious, soft properties.And it is also binding if it is dry or has reached freezing. This research is to determine the material with natural fibers, namely bamboo fibers that have been processed to such an extent as to realize or entrepreneurial opportunities in the field of body and electric vehicle frames. For this reason, we made this research.To determine the effect of variations in the fibrous angles of composite matrix polymers with angles (0°), (-45°, 45°), and (-45°, 0°, 45°), With bamboo fiber reinforcement for the addition of bamboo fiber variations and with Alkaline treatment at the ratio of NaOH solution levels of 5%, 10%, and 15%, thus to carry out the addition of alkaline treatmentThis study uses experimental methods, and can determine the influence of angular variations, composite matrix polymer fibers with fiber angles (0°), (-45°, 45°), and (-45°, 0°, 45°) reinforced bamboo fibers, with the influence of variations in alkaline dosing of bamboo fibers and the ratio of NaOH solution levels of 5%, 10%, and 15% on the tensile strength of the material.The result of the tests that we have done, is the use of a good 5% alkaline content, a 5% alkaline solution content gets the best fiber speciment form than a 10% and 15% alkaline solution. And the lowest result is an alkaline content of NaOH 15%. While the best result of angle variation is the angle variation (-45°, 0°, 45°) and the lowest is the angle variation (0°). Which will then be used as a method for learning or practicum modules at the Jember State Polytechnic.
Isolasi Bakteri Bacillaceae untuk Memenuhi Kebutuhan Bahan Praktikum di Laboratorium Teknologi Rekayasa Pangan Wahyu Setyaji Dwiantara; Widya Rahmawati
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Vol 2 No 1 (2023): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/plp.v2i1.3693

Abstract

Mikroorganisme atau mikroba perlu dipelajari di Program Studi Teknologi Rekayasa Pangan (TRP). Salah satu manfaatnya adalah dalam melakukan pengendalian mikroba yang merugikan. Tidak hanya itu, penggunaan mikroba yang bermanfaat, terutama pada makanan juga dapat digali. Penelitian ini bertujuan mendapatkan isolat bakteri Bacillaceae untuk melengkapi bahan praktikum di Laboratorium TRP. Ada dua sampel yang digunakan untuk isolasi yaitu sampel tanah dan susu. Isolasi dilakukan dengan metode sebar pada media nutrient agar (NA), kemudian koloni tunggal yang tumbuh ditumbuhkan kembali dengan metode gores. Pewarnaan gram dilakukan pada kultur murni yang didapatkan. Kemudian, isolat yang yang berbentuk batang dan gram positif dilakukan pengamatan morfologi koloni di NA miring, uji katalase dan hidrolisis pati serta diidentifikasi secara molekuler. Hasilnya, hanya isolat D4-02 yang berbentuk batang dan gram positif. Isolat tersebut berasal dari sampel tanah. Kemampuan dalam hidrolisis pati dan penguraian hidrogen peroksida dimiliki oleh D4-02. Hasil identifikasi secara molekuler menunjukkan bahwa D4-02 memiliki kesamaan dengan Priestia megaterium NBRC 15308 dengan presentase kemiripan sebesar 99,93%. Isolat ini dapat digunakan untuk kegiatan praktikum di Laboratorium seperti saat melakukan pengamatan morfologi mikroskopis mikroba sebagai contoh bakteri gram positif berbentuk batang
Modifikasi Metode Freezing dengan Krioprotektan DMSO Terhadap Kualitas Penyimpanan Mikroba Saccharomyces cereviseae Di Laboratorium Biosain Novita Cholifah Ida; Hadi Sariono; Endang Widyawatiningrum
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Vol 2 No 2 (2023): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/plp.v2i2.3727

Abstract

Proses perbanyakan dan penyimpanan kultur mikroba menjadi hal yang harus diperhatikan karena cara penyimpanan sangat terkait dengan perubahan sifat mikroba yang disimpan. Di Laboratorium, kultur murni dipindahkan dengan metode subkultur. Beberapa dampak subkultur yang berulang akan memakan waktu, beresiko kontaminasi dan mutasi genetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan penyimpanan mikroba Saccharomyces cereviseae jangka panjang yang aplikatif di Laboratorium Biosain serta menentukan jenis Cryoprotectan Agent yang dapat mempertahankan viabilitas sel mikroba Saccharomyces cereviseae dengan metode Freezing. Dalam penelitian sebelumnya peneliti menggunakan metode preservasi cryogenic freezing dengan menggunakan gliserol. Gliserol atau sukrosa dapat berperan sebagai krioprotektan, namun keduanya juga dapat mengakibatkan kematian sel akibat toksisitas dari krioprotektan tersebut. Penggunaan agensia krioprotektan DMSO 5 % dan gliserol 10 % dapat direkomendasikan untuk di gunakan sebagai referensi simpan beku (freezing) sel Saccharomyces cereviseae di Laboratorium Biosain dan merupakan metode penyimpanan jangka panjang yang paling efektif untuk dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan agent krioprotektan yang menghasilkan persentase penurunan viabilitas paling stabil dengan metode freezing adalah krioprotektan DMSO 5 % dengan persentase penurunan viabilitas sebesar 3,28 % untuk penyimpanan selama 1 bulan, persentase penurunan viabilitas sebesar 4,10 % untuk penyimpanan selama 2 bulan dan persentase penurunan viabilitas sebesar 16,39 % untuk penyimpanan selama 3 bulan. Kemudian diikuti agent krioprotektan gliserol 10 % dengan persentase penurunan viabilitas sebesar 5,74 % untuk penyimpanan selama 1 bulan, persentase penurunan viabilitas sebesar 7,38 % untuk penyimpanan selama 2 bulan dan persentase penurunan viabilitas sebesar 18,20 % untuk penyimpanan selama 3 bulan.
Rancang Bangun dan Uji Kinerja Sieve Analysis Apparatus Berbasis Mikrokontroller Arduino UNO untuk Praktikum Di Laboratorium Rekayasa Pangan Ikhwanudin, Angga Herviona; Narendro, Mirma Prameswari; Widadi, Nurul
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Vol 3 No 2 (2024): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/plp.v3i2.4455

Abstract

Sieve analysis apparatus adalah alat yang digunakan untuk mengukur distribusi ukuran partikel dalam suatu bahan padat. Alat ini terdiri dari satu set saringan berlubang dengan ukuran berbeda beda yang ditumpuk berdasarkan ukuran lubang dari yang terbesar hingga yang terkecil. Bahan yang akan diuji kemudian diayak dengan menggunakan alat sieve analysis apparatus untuk memisahkan partikel-partikel yang berukuran lebih besar atau lebih kecil dari ukuran lubang saringan. Sieve analysis apparatus banyak digunakan di laboratorium rekayasa pangan baik untuk penelitian maupun pendidikan. Metode untuk menghitung derajat kehalusan dan diameter rata-rata tepung makanan dapat diadopsi dari SNI 03-1968-1990 tentang metode pengujian analisis saringan dan ASTM C136 tentang sieve analysis of fine and coarse aggregates. Alat yang digunakan dalam metode ini yaitu mesin disk mill, ayakan 10,20,40,60,80, dan 100 mesh, sieve shaker, oven listrik dan timbangan digital. Derajat kehalusan dan diameter rata – rata tepung dapat diukur dari hasil tepung yang tertahan disetiap ayakan yang sudah diayak selama 15 menit. Hasil pengujian sieve analysis apparatus dengan 4 bahan makanan berbeda yaitu biji kedelai, biji kacang hijau, beras, dan jagung didapatkan sebagai berikut: rendemen paling rendah biji kacang hijau yaitu 86,6 % dan rendemen tertinggi kacang kedelai yaitu 93,4%. Kapasitas mesin berkisar antara 4,00 kg/jam – 5,96 kg/jam. Effisiensi alat berkisar antara 49,56 % - 49,97%. Daya listrik yang digunakan berkisar antara 643 W – 854 W. Diameter biji kedelai yaitu 0,0187 mm, diameter biji kacang hijau yaitu 0,00963 mm, diameter beras yaitu 0,0103 mm, dan diameter jagung yaitu 0,0137 mm.
Pemanfaatan Kotoran Domba dengan Berbagai Konsentrasi dalam Pembuatan Briket sebagai Produk Inovatif Laboratorium Teknologi Pakan Nursuci, Wahyu Kartika; Setiawan, Teddy; Ahadi, Bagus Djuni
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Vol 3 No 2 (2024): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/plp.v3i2.4460

Abstract

Populasi domba cenderung meningkat setiap tahunnya seiring dengan meningkatnya usaha pemeliharaan domba di Jawa Timur. Peningkatan populasi domba tentu saja menambah angka produksi limbah dari kegiatan pemeliharaan domba tersebut. Limbah peternakan yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan sekitar peternakan tersebut. Limbah dari kegiatan pemeliharaan domba berupa feses, urin dan sisa pakan. Limbah peternakan yang berupa kotoran domba sering kali tidak dimanfaatkan dengan baik padahal banyak sekali potensi yang dapat ditemukan jika dapat mengolah kotoran domba tersebut. Salah satu inovasi pemanfaatan dari kotoran domba tersebut adalah sebagai bahan pembuatan briket. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan komposisi terbaik dalam pembuatan briket dengan bahan kotoran domba serta mewujudkan rencana Laboratorium Teknologi Pakan untuk dapat mengeluarkan produk unggulan yang dapat dikomersilkan dalam jumlah terbatas. Penelitian ini menggunakan 3 perlakuan dan 5 kali ulangan antara lain perlakuan B1 (90% kotoran domba + 10% tepung kanji), perlakuan B2 (45% kotoran domba + 45% sekam padi + 10% tepung kanji), dan perlakuan B3 (25% kotoran domba + 65% sekam padi + 10% tepung kanji). Hasil penelitian menunjukkan bahwa briket dengan komposisi 90% kotoran domba + 10% tepung kanji merupakan komposisi terbaik dari perlakuan yang lain.
Perancangan Smart Drip Irrigation System Berbasis Iot Pada Tanaman Tomat Untuk Praktikum Sistem Fertigasi Dan Teknologi Greenhouse Di Laboratorium Teknik Tata Air Priono, Agus; Sujono Putro, Dimas
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Vol 3 No 1 (2024): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/plp.v3i1.4470

Abstract

Pada masa ini teknologi berkembang dengan sangat pesat. Teknologi berkembang pada berbagai bidang, seperti bidang pendidikan, bidang kesehatan, dan bidang pertanian. Bidang pertanian adalah salah satu kebanggaan dari negara tropis seperti Indonesia. Greenhouse memiliki beberapa macam bangunan serta dapat digunakan untuk berbagai macam metode bercocok tanam salah satunya adalah dengan metode irigasi tetes. Irigasi memiliki beberapa jenis sesuai dengan kebutuhan pengguna. Salah satu dari jenis irigasi tersebut adalah sistem irigasi tetes (Drip irrigation System). Laboraturium Teknik Tata Air belum memiliki smart drip irrigation berbasis IoT untuk mengontrol kuantitas nutrisi. Dalam perkembangan teknologi IoT (Internet of thing) adalah salah satu teknologi yang dapat membantu dalam mengontrol sebuah sistem. Teknologi ini mengontrol sebuah sistem sehingga sistem tersebut dapat dijalankan secara otomatis. Tujuan dari penelitian ini akan diaplikasikan pada praktikum Teknologi Greenhouse dan Fertigasi di laboratorium Teknik Tata Air. Beberapa komponen peralatan yang digunakan untuk menunjang smart drip irrigation system ini yaitu, Instalasi Sistem Irigasi, NodeMCU ESP8266, Sensor Kelembaban tanah, Sensor suhu dan kelembaban, Lcd 16x2, Blink.io.
Pembuatan Briket Arang Tebu Beraroma Kopi hasil Pemanfaatan Limbah Praktikum Mahasiswa di Laboratorium Manajemen Agroindustri, Program Studi Manajemen Agroindustri Mulyadi Nyoto; Nanda, Andre Eka; Pratama, Ardhika Eka
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Vol 3 No 2 (2024): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/plp.v3i2.4479

Abstract

Penemuan alternatif energi yang tepat guna dewasa ini telah banyak memberikan pengaruh besar dalam segala aspek kehidupan manusia. Eksperimen dilakukan untuk memenuhi kebutuhan energi yang mudah, murah dan efektif serta efisien menggunakan bahan baku yang melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal seperti limbah-limbah organik yang diproduksi menjadi bioenergi salah satunya adalah briket. Pemanfaatan ampas tebu menjadi bahan yang lebih bernilai ekonomis perlu dilakukan untuk mengurangi dampak buruknya terhadap lingkungan. Dalam penelitian ini dilakukan serangkaian beberapa uji coba pembuatan briket arang tebu dengan penambahan aroma kopi dengan tujuan memanfaatkan limbah ampas tebu yang sudah tidak digunakan sehingga bisa mengurangi polusi limbah untuk mengurangi dampak buruknya terhadap lingkungan dan memberikan alternatif pilihan bahan bakar serta bisa meningkatkan nilai ekonomis dari produk hasil pemanfaatan limbah tersebut berdasarkan kajian literatur yang ditemukan. Berdasarkan hasil uji coba ditemukan bahwa limbah ampas tebu ternyata dapat dimanfaatkan menjadi Briket Arang Tebu Beraroma Kopi sebagai bahan alternatif sumber energi yang murah, mudah dan efisien dalam pengunaannya. kualitas hasil eksperimen pembuatan briket ampas tebu dinyatakan sesuai berdasarkan standar uji yang digunakan. Penambahan Aroma kopi pada briket arang tebu pada penelitian ini dapat menambah value added produk dengan tujuan utama menambah fungsi dari produk tersebut selain sebagai bahan alternatif energi. Hasil kuesioner yang didapatkan dari reponden menyatakan bahwa produk bisa diterima dengan baik.
Pengaruh Suhu terhadap Produksi Amilase dari Bakteri sebagai Bahan Praktikum di Laboratorium Teknologi Rekayasa Pangan Wahyu Setyaji Dwiantara; Rahmawati, Widya
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Vol 3 No 1 (2024): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/plp.v3i1.4490

Abstract

Beberapa praktikum di Program Studi Teknologi Rekayasa Pangan memerlukan enzim sebagai bahannya. Selama ini, enzim didapatkan dari nanas untuk bromelin dan kentang untuk katalase. Penelitian ini dilakukan untuk memperbanyak jenis enzim yang digunakan untuk praktikum. Enzim yang ingin dicari adalah amilase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu inkubasi bakteri terhadap aktivitas amilase yang dihasilkan. Tiga isolat yang diuji yaitu A3-04, A3-02 dan G1-01 menunjukkan ketiganya memiliki aktivitas amilase. Zona bening yang dimiliki A3-04 terlihat memiliki ukuran yang paling besar dibandingkan dengan A3-02 dan G1-01, diduga A3-04 memiliki aktivitas amilase paling tinggi. Metode DNS (Dinitro salicylic acid) dilakukan untuk menentukan aktivitas amilase. Pengaruh suhu dan waktu inkubasi bakteri pada aktivitas amilase ditentukan dengan menumbuhkan kultur bakteri pada suhu 30, 35 dan 40oC. Sampel diambil pada waktu inkubasi 15, 16 dan 17 jam untuk dilakukan pengukuran aktivitas amilase. Selain aktivitas amilase, dilakukan juga pengukuran kepadatan sel bakteri dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 600 nm. Berdasarkan hasil penelitian, aktivitas amilase tertinggi terjadi pada inkubasi bakteri A3-04 pada suhu 35oC selama 17 jam. Dari hasil ini, rekomendasi yang dapat diberikan untuk memproduksi amilase adalah melakukan inkubasi bakteri A3-04 pada suhu 35oC selama 17 jam. Hasil identifikasi bakteri secara molekuler isolat A3-04 adalah Bacillus flexus strain Xh8 dengan tingkat kesamaan 100,00%. Kata kunci — Amilase, Bacillus flexus, suhu, kepadatan sel, waktu inkubasi
Sistem Otomatisasi Pengatur Suhu Dan Kelembaban Pada (Germinator) Portabel Prayitno, Prayitno; Mukhlis, Syaiful Mukhlis; Hariyanto, Budi Hariyanto
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Vol 3 No 1 (2024): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/plp.v3i1.4517

Abstract

Proses pertumbuhan dan perkembangan kecambah diperlukan kondisi lingkungan yang optimum untuk dapat berkembang secara normal. Pertumbuhan dan perkembangan kecambah benih melalui 2 fase perubahan yaitu fase fisiologis dan fase morfologis. Tujuan penelitian untuk mendapatkan /membangun alat germinator yang sederhana bersifat mobile/portabel yang dapat memberikan lingkungan optimum yang terkontrol secara otomatis, selain itu dapat mengamati atau merekam secara visual fase pertumbuhan dan perkembangan kecambah benih. Proses penelitian dengan memasang perangkat pengatur suhu dan kelembaban secara otomatis, pemasangan timer untuk pengatur sumber cahaya (gelap dan terang), serta pemasangan kamera pengamat dalam germinator. Hasil penelitian menunjukkan pemasangan termohygrostat memberikan hasil yang baik karena suhu dan kelembaban terkontrol sesuai jenis benih yang berpedoman pada ISTA. Penggunaan timer memudahkan mengatur kondisi kecambah pada posisi terang atau gelap yang dapat dilakukan secara semi otomatis. Pemasangan kamera memberikan gambar secara visual perkembangan dan pertumbuhan kecambah dengan fase perubahan secara fiologis dan morfologis.
Efektivitas Media Edamame Agar Dengan Penambahan Polymyxin B Sebagai Media Selektif Alternatif Bakteri Bacillus Subtilis Nurhayati, Dian; Andayani, Nanik Andayani; Saing, Muhammad Djabir Saing
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Vol 3 No 1 (2024): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/plp.v3i1.4519

Abstract

Media selektif Edamame Agar dengan penambahan Polymyxin B   dibuat  bertahap  yaitu pembuatan tepung edamame dan pembuatan  edamame agar + Polymyxin B. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni – September  2023, bertempat di Laboratorium  Analisis Pangan Politeknik Negeri Jember.   Penelitian bertujuan  untuk mengetahui pertumbuhan bakteri Bacillus Subtillis pada  edamame agar dengan penambahan Polymyxin B dan membuat SOP. Metode penelitian dengan membandingkan pertumbuhan bakteri Bacillus Subtilis pada edamame agar dengan media Mannitol Egg yolk polymyxin Agar .Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah koloni  bakteri Bacillus subtillis pada media dengan penambahan Polymyxin B  0,6 % , 1,1 %, 1,6 %  dan media Mannitol Egg yolk polymyxin Agar  dengan   masa inkubasi 48 jam adalah 3,9  x 105, 2,2 x 105, 1,0 x 105 cfu/ml  dan pada Mannitol Egg yolk polymyxin Agar 3,5 x 105 cfu/ml . Pengujian kimia terhadap koloni yang tumbuh pada  keempat media menunjukkan hasil sama yaitu  Katalase positip, Fermentasi Laktosa negatip , Fermentasi Glukosa positif dan Voges Proskauer  positip. Pengecatan gram  menunjukkan bakteri Bacilus subtilis yang tumbuh pada media Edamame agar dan Mannitol Egg yolk polymyxin Agar   diperoleh hasil bentuknya batang  dan berwarna biru   yaitu termasuk bakteri gram positip.Kesimpulan penelitian adalah media edamame agar  dengan penambahan Polymyxin B mampu menghambat bakteri gram negatip dan  menumbuhkan bakteri  gram positip Bacillus subtillis secara optimal  . Bakteri  Bacillus subtillis yang tumbuh  terbanyak  pada media edamame agar  dengan penambahan Polymyxin B 0,6% dengan TPC 3,9  x 105 cfu/ml lebih tinggi  dibandingkan dengan Mannitol Egg yolk polymyxin Agar   dengan TPC 3,5 x 105 cfu/ml.