cover
Contact Name
ANDRE AGACHI PURBA
Contact Email
andreagachipurba2000@gmail.com
Phone
+6285275487278
Journal Mail Official
andreagachipurba2000@gmail.com
Editorial Address
Jalan Bunga N Cole Raya No.83, Medan Tuntungan, Medan, Provinsi Sumatera Utara
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Journal Health of Education
ISSN : 28092287     EISSN : 28092287     DOI : https://doi.org/10.62611/jhe
Core Subject : Health,
Journal Health of Education adalah jurnal ilmiah yang berfokus pada bidang kesehatan, terutama kebidanan. Jurnal ini mempublikasikan hasil-hasil penelitian terbaru dan relevan dalam bidang kebidanan, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan praktik di bidang tersebut. Diterbitkan dua kali setahun, pada bulan April dan Oktober, jurnal ini merupakan produk dari Program Studi Kebidanan, Universitas Audi Indonesia. Redaksi jurnal berlokasi di Jl. Bunga N Cole Raya No. 83, Medan Tuntungan, Sumatera Utara.
Articles 191 Documents
EFEKTIVITAS TANAMAN BUAH MENGKUDU UNTUK OBAT TRADISIONAL PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI POSYANDU LANJUT USIA PUSKESMAS PATUMBAK Sari, Imelda
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 3 No 1 (2023): APRIL
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v3i1.128

Abstract

Buah mengkudu (Morinda citrifolia) telah digunakan untuk pengobatan tradisional di Indonesia karena kemampuannya menyembuhkan berbagai macam penyakit. Skopoletin adalah salah satu komponen utama mengkudu yang dipilih sebagai senyawa marker yang memiliki aktivitas anti hipertensi, antiinflamasi dan antihistamin. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar skopoletin pada berbagai tingkat kematangan buah mengkudu, yang dapat digunakan untuk mendapatkan buah yang tepat untuk bahan baku industri obat tradisional dan fitofarmaka. Penelitian dilakukan dengan metode KLTDensitometri yang telah divalidasi sebelumnya. Sampel yang digunakan adalah buah 1, 2, 3 dan 4 diambil pada umur buah berturut-turut 20, 45, 105 dan 120 hari setelah berbunga. KLT menggunakan fase diam menggunakan silika gel GF 254 dan fase gerak eter : toluen : asam asetat 10 % (58:45:0,4) untuk buah 1, 2 dan 4, sedangkan untuk buah 3 menggunakan eter : toluen : asam asetat 10 % (58:45:0,8). Konsentrasi skopoletin rata-rata buah 1 adalah (10,72±0,45) ppm, buah 2 adalah (19,19±0,68) ppm, buah 3 adalah (57,94±0,79) ppm dan buah 4 adalah (14,11±0,39) ppm.
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Buah Mundar (Garcinia forbesii King.) Menggunakan Metode DPPH (2,2-Diphenyl-1- Picrylhydrazil) Sari, Imelda
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 4 No 1 (2024): APRIL
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v4i1.129

Abstract

Kulit buah Mundar (G. forbesii King.) merupakan tanaman endemik yang berasal dari Kalimantan Selatan yang berpotensi memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas antioksidan ekstrak etanol 30% dan 70% kulit buah Mundar (G. forbesii King.) yang diperoleh dengan metode ekstraksi sokletasi. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (2,2- Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) secara kualitatif dan kuantitatif dengan kuersetin sebagai kontrol positif. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol 30% dan 70% kulit buah Mundar (G. forbesii King.) secara kualitatif menunjukkan adanya aktivitas antioksidan yang ditandai dengan noda kuning pada plat kromatografi lapis tipis (KLT) setelah disemprot dengan larutan DPPH 0,1mM. Hasil uji aktivitas antioksidan secara kuantitatif menghasilkan nilai IC50 (Inhibitory Concentration) secara berturut-turut dari ekstrak etanol 30% kulit buah Mundar (G. forbesii King.); ekstrak etanol 70% kulit buah Mundar (G. forbesii King.); dan kuersetin adalah 717,01 ppm; 534,69 ppm; dan 2,04 ppm. Ekstrak etanol 70% kulit buah Mundar (G. forbesii King.) memiliki aktivitas antioksidan yang lebih baik dibandingkan ekstrak etanol 30% kulit buah Mundar (G. forbesii King.).
EFEK REBUSAN RIMPANG SEGAR, REBUSAN RIMPANG KERING, MINYAK ATSIRI, DAN KURKUMIN CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB. TERHADAP KADAR BILIRUBIN PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI PARASETAMOL Fitri, Dwi Meida
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 3 No 1 (2023): APRIL
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v3i1.130

Abstract

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan tanaman obat yang dapat dikembangkan untuk pengobatan ikterus. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek rebusan rimpang segar (RRS), rebusan rimpang kering (RRK), minyak atsiri, dan kurkumin Curcuma xanthorrhiza Roxb. terhadap kadar bilirubin pada tikus Wistar jantan yang diinduksi parasetamol. Tikus Wistar jantan dikelompokkan menjadi 10 kelompok, meliputi kelompok I dan II masing-masing kontrol normal dan kontrol negatif, kelompok III, IV, dan V yaitu praperlakuan RRS 0,75 g/kg BB, 2,25 g/kg BB, dan 6,75 g/kg BB, masing-masing selama 9 hari, kelompok VI, VII, dan VIII yaitu praperlakuan RRK 0,45 g/kg BB, 1,35 g/kg BB, dan 4,05 g/kg BB, masing-masing selama 9 hari, kelompok IX yaitu praperlakuan minyak atsiri 1,01 μl/kgBB selama 9 hari, dan kelompok X yaitu praperlakuan kurkumin 75 μg/kg BB selama 9 hari. Kelompok II, III ,IV, V, VI, VII, VIII, IX, dan X pada hari ke-7, 8, dan 9 diinduksi parasetamol 3 g/kg BB. Darah diambil pada hari ke-0 dan 4 setelah induksi parasetamol kemudian diukur kadar bilirubin. Hasil yang diperoleh distatistik menggunakan uji One-Way ANOVA dilanjutkan uji LSD dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praperlakuan RRS 0,75 g/kg BB menurunkan kadar bilirubin secara bermakna. RRK, minyak atsiri, dan kurkumin tidak menurunkan kadar bilirubin secara bermakna. Minyak atsiri menunjukkan efek menurunkan kadar bilirubin lebih baik dibandingkan kurkumin. Hal ini dapat disimpulkan bahwa praperlakuan RRS 0,75 g/kg BB memberikan hasil optimum dalam menurunkan kadar bilirubin. RRS merupakan jenis ekstrak temulawak yang potensial untuk pengembangan produk untuk pengobatan ikterus.
STUDI ETNOFARMAKOLOGI TUMBUHAN OBAT YANG DIGUNAKAN OLEH PENYEHAT TRADISIONAL UNTUK MENGATASI DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIBOLANGIT Fitri, Dwi Meida
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 3 No 2 (2023): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v3i2.131

Abstract

Pengetahuan lokal pemanfaatan tumbuhan obat untuk mencegah dan mengatasi penyakit diare telah dimiliki secara turun temurun oleh etnis-etnis di Sulawesi Selatan. Insiden maupun period prevalence diare tertinggi di Indonesia salah satunya adalah di Sulawesi Selatan. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap jenis-jenis tumbuhan obat yang digunakan penyehat tradisional di Sulawesi Selatan dalam ramuan antidiare dan bukti ilmiah penggunaan tanaman obat tersebut untuk mengatasi diare. Data diperoleh dari eksplorasi pengetahuan lokal etnomedisin dan tumbuhan obat berbasis komunitas di Indonesia pada tahun 2012, 2015 dan 2017. Analisis data dilakukan untuk mengetahui fidelity level (FL), used value (UV), choice value (CV), factor of informant’s consensus (FIC) dan studi referensi ilmiah. Hasil studi menunjukkan informasi tentang 30 tanaman obat untuk mengatasi diare yang diperoleh dari 48 penyehat tradisional yang berasal dari 19 etnis di Sulawesi Selatan. Informasi tersebut termasuk nama tanaman, bagian yang digunakan, dan metode persiapan. Fidelity level yang tertinggi adalah 41,67% untuk Psidium guajava, disusul 8,33% untuk Mangifera sp., 6,25% untuk Curcuma longa dan C. zedoaria, 4,17% untuk Allium cepa, Anacardium occidentale, Syzigium cumini, dan C. zanthorrhiza. Nilai UV dan CV tertinggi adalah 0,42 dan 13,84 untuk P. guajava. Konsensus informan tentang tanaman obat untuk pengobatan diare adalah 0,38. Bagian yang umum digunakan adalah daun dan sebagian besar cara pemakaian dengan diminum. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok etnis di Sulawesi Selatan memiliki berbagai formula tanaman obat untuk mengatasi diare, dan P. guajava adalah yang paling banyak digunakan. Informasi formula untuk mengatasi diare diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mengatasi masalah diare di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit.
Pengaruh Variasi Konsentrasi PVA dan HPMC Terhadap Stabilitas Fisik Masker Gel Peel-Off Ekstrak Metanol Biji Pepaya (Carica papaya L.) Sinambela, Efi Srivita
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 3 No 1 (2023): APRIL
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v3i1.132

Abstract

Carica papaya merupakan salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan. Namun, biji C. papaya kurang dimanfaatkan, hanya digunakan sebagai bibit, dan sisanya dibuang. Sediaan yang dibuat dalam penelitian ini adalah masker gel peel off ekstrak metanol bji C. papaya dengan variasi konsentrasi HPMC dan PVA. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh kombinasi HPMC dan PVA terhadap kestabilan formula gel selama perlakuan cycling test selama 6 siklus. Tiga formula sediaan masker gel peel off yaitu F1 (HPMC 2%: PVA 10%), F2 (HPMC 3%:PVA 9%), dan FIII (HPMC 4%: PVA 8%). Hasil evaluasi (daya lekat, daya sebar, pH, waktu kering, dan viskositas) penelitian dianalisis dengan menggunakan SPSS dan level kepercayaan 95%. Kombinasi HPMC dan PVA memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai daya lekat, daya sebar, pH, viskositas, dan waktu mengering (p<0,05). Hasil stabilitas penyimpanan 6 siklus pada daya sebar dan daya lekat hanya FIII yang stabil, stabiltas pH FI, FII, FIII menunjukan kestabilan, sedangkan stabilitas viskositas baik FI, FII, dan FIII tidak menunjukkan kestabilan.
EFEK FRAKSI AIR EKSTRAK UMBI BIDARA UPAS (MERREMIA MAMMOSA (LOUR.) HAILER F.) TERHADAP KEPADATAN KOLAGEN PADA LUKA TIKUS DIABETES Sinambela, Efi Srivita
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 3 No 2 (2023): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v3i2.133

Abstract

Luka diabetik merupakan komplikasi yang sering menyertai diabetes mellitus. Diperkirakan sejumlah 25% pasien diabetes mengalami luka diabetik dan 85% di antaranya mengalami amputasi. Manajemen perawatan luka diabetik cukup sulit dan mahal, maka dibutuhkan alternatif pengobatan dari bahan alam seperti umbi bidara upas (Merremia mammosa (Lour.) Hailler f.). Bidara upas mengandung senyawa resin glikosida, alkaloid, tanin, dan flavonoid sebagai antiinflamasi, antioksidan, dan antibakteri yang dapat membantu penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fraksi air ekstrak umbi bidara upas dalam penyembuhan luka berdasarkan kepadatan kolagen kulit. Jenis penelitian yang digunakan adalah true experimental dengan post test only randomized control group design menggunakan 24 ekor tikus wistar jantan yang telah diinduksi diabetes dengan streptozotocin. Luka insisi dibuat di punggung menggunakan metode Morton. Tikus dibagi 6 kelompok: kontrol negatif (akuades), kontrol positif (gentamicin), dan kelompok perlakuan fraksi umbi bidara upas T1 (12,5 mg), T2 (25 mg), T3 (50 mg) dan T4 (100 mg). Hasil penelitian menunjukkan kelompok perlakuan fraksi bidara upas menunjukkan perbedaan kepadatan kolagen yang signifikan terhadap kontrol negatif (p<0,001). Kelompok T3 dan T4 menunjukkan perbedaan signifikan (p<0,01) terhadap kontrol positif, sedangkan kelompok T1 dan T2 tidak berbeda signifikan. Pemberian fraksi air ekstrak umbi bidara upas secara topikal efektif dalam mempercepat penyembuhan luka diabetik berdasarkan gambaran histopatologi kepadatan kolagen kulit pada tikus.
PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH SEBAGAI PENCEGAHAN COVID-19 -, Fitria
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 3 No 1 (2023): APRIL
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v3i1.134

Abstract

Pada bulan Desember, 2019, serangkaian kasus pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui muncul di Wuhan, Hubei, Cina, dengan gambaran klinis sangat menyerupai virus pneumonia. Setelah dilakukan uji laboratorium menunjukkan adanya virus baru, yang diberi nama COVID-19. Jumlah kasus terus tumbuh secara eksponensial menyebabkan WHO mengingatkan semua negara untuk melakukan kegiatan pencegahan dan pengendalian yang kuat agar dapat menghentikan penyebaran virus ini. Sejauh ini, belum ditemukannya obat spesifik untuk penyembuhan infeksi COVID-19. Terapi yang digunakan hanyalah menghilangkan gejala yang muncul dengan meningkatkan imunitas penderita. Potensi peningkatan imunitas dari jamu dapat diperoleh dari tanaman obat keluarga (TOGA). Tanaman obat dapat meningkatkan kekebalan tubuh, karena bersifat pencegahan (preventif) dan promotif melalui kandungan metabolit sekunder contohnya seperti gingiro pada jahe dan santoriso pada temulawak yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Berdasarkan observasi mahasiswa UNIB dan masyarakat di Kelurahan Pematang Gubernur, Kecamatan Muara Bangkahulu RT. 22, masih membutuhkan jamu sebagai pencegahan terhadap penyebaran virus COVID-19.
PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN TANAMAN OBAT KELUARGA SEBAGAI PENINGKATAN IMUN SELAMA PANDEMI KELUARGA SEBAGAI PENINGKATAN IMUN SELAMA PANDEMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN -, Fitria
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 3 No 2 (2023): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v3i2.135

Abstract

Ada berbagai tanaman obat keluarga yang dapat menjadi suplemen untuk meningkatkan kekebalan tubuh, namun masyarakat masih memiliki pengetahuan yang kurang tentang informasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan tanaman obat keluarga yang memiliki manfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi pandemi Covid-19. Metode: Penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Design yaitu studi kasus one-shot dengan menggunakan Buku Pedoman Tanaman Obat Keluarga dalam bahasa daerah. Populasi penelitian adalah semua pemuda yang tinggal di wilayah Tondon, Toraja Utara. Sebanyak 30 responden menjadi sampel dalam penelitian ini yang diambil secara random sampling. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon. Hasil : Pengetahuan tanaman obat meningkat dari 50% menjadi 80%, pengetahuan jamu dari 93,3% menjadi 100%, pendapat responden mengenai efektivitas pemanfaatan tumbuhan obat meningkat dari 90% menjadi 100% dan kepercayaan masyarakat tentang pengaruh tumbuhan obat dan ramuan herbal terhadap peningkatan kekebalan tubuh meningkat dari 70% menjadi 96,7%. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon, Asymp. Tanda tangan. (2-tailed) nilai 0,012 (<0,05) yang berarti ada pengaruh sosialisasi terhadap peningkatan pengetahuan responden. Kesimpulan: Sosialisasi Buku Pedoman Tanaman Obat Keluarga dalam bahasa daerah secara signifikan meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan tanaman obat keluarga sebagai Suplemen peningkat daya tahan tubuh selama pandemi Covid-19.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PHBS DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN KOTA MEDAN Sagala, Ridal Rismauly
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 1 No 1 (2021): APRIL
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v1i1.137

Abstract

Diare yang tidak mendapat penanganan tepat dapat menyebabkan dehidrasi yang padaakhirnya dapat mengakibatkan kematian. Tingginya angka kesakitan diare dipengaruhi oleh beberapafaktor yang berkaitan dengan kejadian diare yaitu tidak memadainya penyediaan air bersih, airtercemar oleh tinja, kekurangan sarana kebersihan, pembuangan tinja yang tidak higienis, kebersihanperorangan (personal hygiene), dan lingkungan yang jelek, serta penyiapan dan penyimpananmakanan yang tidak semestinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubunganpengetahuan dan sikap ibu tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan kejadian diarepada balita di Desa Sirambas Kecamatan Panyabungan Barat Kabupaten Mandailing Natal Tahun2021. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampelmenggunakan total sampling dengan jumlah sampel 78 Ibu dan pengumpulan data dilakukanmenggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40 responden (88,9%) denganpengetahuan ibu tentang PHBS kurang dan balita diare (p value=0,000), serta 40 ibu (81,6%) dengansikap negatif dan balita diare, p value = 0,000 (p < 0,05). Terdapat hubungan antara pengetahuan dansikap PHBS ibu dengan kejadian diare pada balita. Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkankesadaran masyarakat akan perlunya mendapat informasi yang sebanyak-banyaknya tentang perilakuhidup bersih dan sehat serta upaya pencegahan diare pada balita.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PELAKSANAAN IMUNISASI CAMPAK DI UPT PUSKESMAS TANJUNG MORAWA KECAMATAN TANJUNG MORAWA KEBUPATEN DELI SERDANG Sagala, Ridal Rismauly
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 1 No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v1i2.138

Abstract

Virus campak merupakan salah satu mikroorganisme yang sangat mudah menular antara individusatu ke individu yang lain, terutama pada anak-anak yang memasuki usia pra-sekolah dan tamatSD. Campak adalah penyakit menular yang sering menyebabkan terjadinya Kejadian Luar Biasa(KLB). Campak adalah anggota dari Paramyxoviridae, dalam genus Morbillivirus. Penyakit inimudah menular melalui sistem pernapasan, terutama percikan ludah atau cairan yang keluar darisistem pernapasan, seperti pada saat bersin, batuk, maupun.Tujuan penelitian untuk mengetahuiHubungan pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi campak pada bayi (12-18 Bulan) di DesaAir Gading Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung morawa Kecamatan tanjung morawa kabupatendeli serdang. Ogan Komering Ulu tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode analitik denganpendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki bayipada bulan September- Desember Tahun 2020 di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung AgungKecamatan Baturaja Barat Kabupaten OKU tahun 2020 yang berjumlah 53 orang. Analisa datamenggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan menggunakan tabel distribusi dan ujistatistik Chi-Square, dengan derajat kepercayaan 95%. Pada analisa bivariat didapatkan hubunganpengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi campak pada bayi di Wilayah Kerja UPT PuskesmasTanjung Agung Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2020 dengan nilai pvalue 0,028. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu dengan pemberianimunisasi campak pada bayi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung morawa kecamatan tanjungmorawa kabupaten deli serdang tahun 2020.

Page 8 of 20 | Total Record : 191