cover
Contact Name
Ahmad Yousuf Kurniawan
Contact Email
frontbiz@ulm.ac.id
Phone
+6281211109125
Journal Mail Official
frontbiz@ulm.ac.id
Editorial Address
Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. Ahmad Yani Km. 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70714, Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Frontier Agribisnis (Frontbiz)
ISSN : -     EISSN : 30481260     DOI : https://doi.org/10.20527/frontbiz
Frontier Agribisnis (Frontbiz) adalah Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa (JTAM) Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian ULM. Tema jurnal ini mencakup agribisnis secara umum, meliputi: analisis penyediaan input pertanian, analisis usaha tani dan perkebunan, analisis pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, pemberdayaan masyarakat, dan analisis kebijakan pertanian. Terbit 4 kali dalam satu tahun (Maret, Juni, September dan Desember).
Articles 670 Documents
DAMPAK KEBERADAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis jacq) PT SAWIT GRAHA MANUNGGAL TERHADAP PERUBAHAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA MURUTUWU KECAMATAN PAJU EPAT KABUPATEN BARITO TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Sela Karuniani; Mira Yulianti; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 1, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i4.621

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini yaitu ingin melihat sejauh mana perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat sebelum dan sesudah masuknya perkebunan kelapa sawit PT. Sawit Graha Manunggal. Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Data sekunder didapat dari berbagai sumber baik cetak maupun elektronik, sedangkan data primer didapat dari informan yang dipilih secara sengaja (purpusive sampling) yakni informan kunci seperti sekretaris desa, tokoh adat/tokoh masyarakat, dan masyarakat biasa, dengan menggunakan teknik bola salju (snowball sampling). Serta analisis data yang digunakan merupakan analisis deskriptif kualitatif. Dalam hasil penelitian terlihat bahwa masuknya perkebunan kelapa sawit membawa perubahan terhadap kondisi sosial masyarakat, seperti meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat dan tingkat kesehatan masyarakat, bertambah dan tersedianya sarana prasarana desa, kerjasama dan perilaku tolong menolong dalam kegiatan pertanian menjadi kurang, pola hidup masyarakat mampu dan mewah, sering terjadinya konflik antar masyarakat mengenai tumpang tindih lahan tetapi tidak menjadi masalah yang besar karena diselesaikan dengan baik. Masuknya perkebunan kelapa sawit juga membawa perubahan terhadap kondisi ekonomi masyarakat, yaitu berubahnya mata pencaharian masyarakat dari petani ke perkebunan kelapa sawit, meningkatnya jumlah penerimaan masyarakat yang awalnya kurang lebih Rp 1.000.000,- perbulan menjadi Rp 2.000.000,- - Rp 3.000.000,-, dan perubahan terhadap nilai tanah yang awalnya Rp 3.000.000,- menjadi Rp 20.000.000,-. Selain itu, berdampak juga terhadap lingkungan sehingga menimbulkan beberapa persepsi masyarakat, yaitu masyarakat mengalami kekeringan ketika musim kemarau dan ketika musim penghujan air sungai tidak bisa digunakan dan dikonsumsi serta masyarakat khawatir sewaktu-waktu akan menimbulkan masalah besar bagi lingkungan tempat mereka tinggal. Kata kunci: dampak, kelapa sawit, kondisi sosial ekonomi, masyarakat
Peranan Kelompok Tani dalam Meningkatkan Usahatani di Desa Telaga Langsat Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan Muhammad Aris Hermawan; Ahmad Yousuf Kurniawan; Ana Fauziatun Nisa
Frontier Agribisnis Vol 7, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i4.11558

Abstract

Pembentukan kelompok tani yang dibuat pemerintah bertujuan untuk membantu petani dalam mengatasi permasalahan yang terjadi pada usahatani mereka. Dengan adanya kelompok tani pemerintah berharap dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Desa Telaga Langsat Kecamatan Telaga Langsat memiliki 11 kelompok tani dengan banyak jenis tanaman yang dibudidayakan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis gambaran usahatani dan kelompok tani dan menganalisis peran kelompok tani dalam meningkatkan usahatani yang ada di Desa Telaga Langsat. Penelitian ini menggunakan metode survei sehingga mebutuhkan sampel sebanyak 40 orang dari total populasi 644 orang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa gambaran usahatani dan kelompok tani di Desa Telaga Langsat terdiri dari 11 kelompo ktani yang masing-masing kelompok taninya mengusahakan tanaman pangan dan hortikultura. Kelompok tani memiliki kelas kemampuan yang berbeda-beda. Peran kelompok tani di Desa Telaga Langsat berada pada kriteria berperan dengan persentase 76,63%. Angka tersebut diperoleh dari indeks rata-rata setiap indikator yaitu indikator kelas belajar (77,25%), wahana kerjasama (76,13%) danunit produksi (80%)
Prospek Pengembangan Usahatani Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) di Kota Banjarbaru Seli Andriani; Umi Salawati; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i3.1272

Abstract

Abstrak. Prospek pengembangan jamur tiram di Indonesia cukup menjanjikan. Dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat dalam mengonsumsi jamur juga semakin meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin memilih gaya hidup sehat secara vegetarian. Jamur tiram merupakan sayuran yang pada saat ini sangat digemari oleh masyarakat Kota Banjarbaru karena kandungan gizi yang tinggi serta rasanya yang lezat, hal ini dapat dilihat dari menu pilihan di restoran, cafe dan makanan penjual dipinggir jalan yang menyediakan menu ini.Berdasarkan hasil wawancara pada petani, usahatani jamur tiram di Kelurahan Landasan Ulin Timur tumbuh danberkembang pada tahun 2016 hingga saat ini.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknis budidaya jamur tiram dan penerapan GAP, analisis finasial jamur tiram, perkembangan usahatani jamur tiram, dan permasalahan-permasalahan dalam usahatani budidaya jamur tiram. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara pengamatan langsung dan melakukan wawancara dengan responden. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat Kegiatan usahatani budidaya jamur tiram ini secara teknis dapat dijalankandan tergolong cukup mudah tetapi petani belum mengetahui bagaimana menerapkan GAP. Panen jamur tiram dilakukan setiap hari pada pagi hari dan petani mengganti baglog kurang lebih 3 bulan sekali.Secara finansial usaha budidaya jamur tiram putih ini memiliki nilai RCR pada strata I sebesar 3,87 dan pada strata II sebesar 3,28. Ini berarti usaha budidaya jamur tiram putih dapat dikatakan menguntungkan dan layak untuk diusahakan. Usahatani budidaya jamur tiram putih ini pada umumnya masih dalam skala usaha kecil dan masih dalam tahap pengembangan, banyaknya permintaan dipasaran dapat menjadi motivasi petani dalam mengembangkan usahanya. Permasalahanyang dihadapi oleh petani adalah cuaca yang terkadang tidak stabil, dan cenderung panas yang berkepanjangan setiap hari hal ini dapat menurunkan hasil panen petani. Kata kunci:jamur tiram putih, prospek, analisis finansial
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN D’MASTER RESTO DI Q-MALL BANJARBARU Agus Teguh Suwito; Luki Anjardiani; Emy Rahmawati
Frontier Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i4.2926

Abstract

D’Master Resto Q-Mall Banjarbaru merupakan industri skala kecil dalam subsistem hilir yang di sebut juga kegiatan ekonomi yang mengolah hasil produk usahatani menjadi produk olahan kemudian didistribusikan. Tujuan penelitan ini adalah untuk menganalisis tingkat kepentingan dan kinerja dari pelayanan, mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan serta menganalisis kualitas pelayanan dari setiap indikator yang dirasakan oleh konsumen di D’Master Resto Q-Mall Banjarbaru. Penelitian dilaksanakan di D’Master Resto Q-Mall kota Banjarbaru yang dimulai dari bulan Februari 2018 sampai dengan Februari 2019. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode accidental sampling, sebanyak 100 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kinerja dan kepentingan terhadap pelayanan D’Master Resto Q-Mall Banjarbaru bahwa kinerja yang di rasakan oleh konsumen berada pada tingkat Memuaskan, analisis terkait tingkat kepuasan konsumen berada pada angka 78,52%, yang dapat diketahui bahwa tingkat kinerja yang diberikan masih belum dapat memenuhi harapan konsumen, hasil analisis lima indikator pelayanan yang diteliti, terdapat indikator tanggapan yang paling mendekati nilai dari harapan konsumen yaitu dengan nilai kepuasan sebesar 81,70%, nilai ini menunjukan angka yang lebih tinggi dari 4 indikator lain. Karena secara berturut turut nilai dari 4 indikator lainya yaitu indikator kepastian 80,38%, empaty 78,32%, kehandalan 77,56%, dan yang terendah penampilan fisik 73,06%.
Analisis Strategi Pemasaran Produk Jamu Tradisional Pada Kampung Pejabat Kota Banjarbaru Nur Anisah; Nina Budiwati; Yudi Ferrianta
Frontier Agribisnis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i2.9410

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor internal dan eksternal yang memengaruhi strategi pemasaran usaha jamu tradisional di Kampung Pejabat Kota Banjarbaru, serta menyusun dan menganalisis strategi pengembangan pemasaran pada Kampung Pejabat Kota Banjarbaru dengan menggunakan purposive sampling untuk mengetahui faktor internal dan accidental sampling untuk mengetahui faktor eksternal. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif dengan matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, dan matriks QSPM. Faktor internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan. Kekuatan utama Cafe Jamu Kampung Pejabat adalah harga jamu yang ramah dikantong. Kelemahan utama Cafe Jamu Kampung Pejabat adalah kekurangan modal dan sistem manajemen keuangan yang kurang baik. Faktor eksternal terdiri dari peluang dan ancaman. Peluang utama Cafe Jamu Kampung Pejabat adalah adalah Banjarbaru sebagai Ibu Kota Kalimantan Selatan. Ancaman utama Cafe Jamu Kampung Pejabat adalah adanya kedai jamu serupa di daerah Kota Banjarbaru. Terdapat 3 alternatif prioritas strategi pemasaran yang dapat diimplementasikan pada usaha jamu tradisional di Kampung Pejabat Kota Banjarbaru yaitu mempertahankan reputasi perusahaan untuk meningkatkan potensi pasar, mengikuti kegiatan pameran produk lokal yang diadakan oleh dinas ataupun pemerintah kota sebagai ajang promosi produk, serta mempertahankan citra atau image perusahaan dan memberikan layanan lebih kepada pelanggan.
Analisis Usahatani Durian di Desa Laburan Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong (Studi Kasus Usahatani Durian Bapak Handoko) Dony Adam; Hairin Fajeri; Yusuf Azis
Frontier Agribisnis Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i2.6044

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keuntungan usahatani durian Bapak Handoko, mengetahui kelayakan usahatani durian Bapak Handoko, serta menganalisis permasalahan yang ada di Usahatani Durian Bapak Handoko. Jenis data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Biaya total dalam setahun adalah Rp 11.352.190,00 dan penerimaan sejumlah Rp 240.000.000,00. Jadi dalam setahun keuntungannya adalah Rp 228.647.810,00. RCR yang diperoleh adalah 21,1 artinya usahatani durian dikatakan layak, dimana setiap Rp 1 biaya yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan sejumlah Rp 21,1. Pada usahatani durian Bapak Handoko mempunyai masalah pada hama yang menyerang pohon durian tersebut. Hama yang sering menyerang biasanya lalat buah dan hama penggerek batang. Dimana Lalat buah menyebabkan perubahan pada warna kulit buah dan terjadi pembusukan buah. Sedangkan hama penggerek batang mengakibatkan tanaman layu, dan daun-daun menjadi kering hingga berguguran.
ANALISIS DINAMIKA KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT DI KOTA BANJARBARU Rika Pebri Ramadhani; Muhammad Husaini; Yudi Ferrianta
Frontier Agribisnis Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i1.582

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pola konsumsi pangan rumah tangga, pengaruh faktor (pendapatan keluarga, jumlah anggota, pendidikan terakhir ibu rumah tangga dan pekerjaan kepala keluarga) terhadap pengeluaran konsumsi pangan rumah tangga dan mengetahui skor Pola Pangan Harapan (PPH) di Kelurahan Cempaka Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pangan rumah tangga di Kelurahan Cempaka sebesar 1.699,8 kkal/kap/hr lebih rendah signifikan jika dibandingkan dengan standar konsumsi pangan nasional sebesar 2.000 kkal/kap/hr. Semua variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap pengeluaran konsumsi pangan rumah tangga pada taraf 5%. Skor PPH di Kelurahan Cempaka sebesar 80,7 sudah melebihi standar minimum nasional sebesar 80 tetapi belum mencapai skor ideal sebesar 100.Kata kunci: konsumsi pangan, pola pangan harapan, dinamika
KAJIAN AGRIBISNIS IKAN LELE (Clarias sp.) DI KECAMATAN BANJARBARU UTARA (STUDI KASUS PADA RUMAH TANGGA PERIKANAN BUDIDAYA BERRYBEE FISH N’ FARM) Ningrum, Rizka Anggun Sulistya; Azis, Yusuf; Fatah, Luthfi
Frontier Agribisnis Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i1.12284

Abstract

Ikan lele adalah salah satu komoditas perikanan yang banyak diminati masyarakat untuk dibudidayakan karena karakteristiknya dapat bertahan hidup di air yang keruh dan masa pemeliharaan yang relatif singkat yaitu tiga bulan. Salah satu rumah tangga perikanan (RTP) budidaya yang mengusahakan komoditas lele yaitu BerryBee Fish n’ Farm dengan sistem budidaya yang belum diterapkan oleh rumah tangga perikanan lain di Kota Banjarbaru yaitu Recirculating Aquaculture System. Oleh karena itu kajian agribisnis pada RTP BerryBee Fish n’ Farm menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan usaha,  menganalisis besar biaya, penerimaan, keuntungan, titik impas, dan mengukur tingkat kelayakan usaha budidaya lele RTP BerryBee Fish n’ Farm serta mengukur nilai tambah produk pasca panen berupa ikan lele yang diawetkan. Penelitian yang berlokasi ditempat budidaya ikan lele RTP BerryBee Fish n’ Farm, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru ini menggunakan metode studi kasus dengan data primer yang diperoleh dari wawancara dengan pemilik usaha dan observasi lapangan, serta data sekunder diperoleh dari studi pustaka serta beberapa instansi yang terkait dengan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, penyelenggaraan usaha RTP BerryBee Fish n’ Farm telah sesuai dengan prinsip aplikasi Recirculating Aquaculture System. Analisis dari sisifinansial menghasilkan kesimpulan bahwa usaha ini menguntungkan dan layak untuk terus dijalankan. Namun dari segi nilai tambah produk pasca panen masih tergolong kecil.
Kinerja Penyuluh Pertanian dalam Pemberdayaan Mayarakat Tani di Kabupaten Banjar Isnani Prahesti; Abdussamad Abdussamad; Hairi Firmansyah
Frontier Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i4.1939

Abstract

Kinerja penyuluh pertanian adalah produktivitas dan tatanan kerja yang tersusun secara teratur dan terukur dalam kegiatan penyuluhan. Pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi, bernegosiasi, mempengaruhi dan mengendalikan kelembagaan masyarakat demi perbaikan kehidupannya. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kinerja penyuluh pertanian dalam pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Banjar, mengetahui hubungan antara faktor-faktor internal (lama waktu penyuluh bertugas di lapangan/kelompok tani, pendidikan formal penyuluh dan jarak tempat tinggal penyuluh) dengan kinerja penyuluh pertanian dan mengetahui permasalahan yang dihadapi penyuluh pertanian di Kabupaten Banjar. Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang penyuluh pertanian, dan 30 ketua kelompok tani yang diambil dari 3 Kecamatan di wilayah kerja penyuluh pertanian untuk diwawancarai. Berdasarkan hasil penelitian tingkat kinerja penyuluh pertanian dalam pemberdayaan masyarakat tani adalah sebesar 78,57 % dan tergolong pada kategori sedang. Hasil perhitungan dari hubungan faktor-faktor internal (lama waktu penyuluh bertugas di lapangan/kelompok tani, pendidikan formal penyuluh dan jarak tempat tinggal penyuluh) dengan kinerja penyuluh pertanian didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara faktor internal dengan kinerja penyuluh pertanian. Permasalahan/kendala yang dihadapi penyuluh, sebagian dari petani dan keluarganya yang belum mau untuk berinovasi dan mengubah pola fikir mereka untuk mencoba hal yang baru dalam bidang penanaman padi terutama padi unggul. Karena bagi masyarakat tani Kabupaten Banjar padi varietas unggul tidak dapat bertahan lama kalau kondisi lahan terendam. Sedangkan di beberapa kecamatan, lahan penanaman padinya sering terendam terutama saat musim hujan.Kata kunci: kinerja, penyuluh pertanian, pemberdayaan masyarakat tani, faktor-faktor internal
Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam Peningkatan Produksi Padi Sawah pada Lahan Pasang Surut di Kecamatan Kusan Hilir Kabupatentanah Bumbu Anwar Fuady; Hairi Firmansyah; Yudi Ferrianta
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.5913

Abstract

Produktivitas tanaman padi selain daya dukung dari peran seorang penyuluh pertanian lapangan (PPL), ditentukan juga oleh keputusan petani dalam menentukan bagaimana cara petani membudidayakan tanaman padi sesuai dengan perkembangan teknologi pertanian Penyuluh pertanian lapangan (PPL) dituntut dapat menyampaikan informasi yang bersifat inovatif yang mampu mengubah dan mendorong perubahan perilaku petani sehingga terwujud perbaikan mutu hidup. Adanya penyuluh pertanian lapangan yang membina lebih dari satu desa, apakah hal tersebut mempengaruhi peranan seorang PPL terhadap perilaku petani. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam peningkatan produksi padi sawah pada lahan pasang surut di Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu, menganalisis faktor internal petani yang berhubungan dengan peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam peningkatan produksi padi sawah pada lahan pasang surut di Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu, menganalisis permasalahan yang dihadapi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam peningkatan produksi padi sawah pada lahan pasang surut di Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2020 sampai bulan Januari 2021 adapun data yang dipakai berupa data primer dan sekunder. Peran penyuluh pertanian terhadap peningkatan produksi padi sawah yang terdiri dari yang pertama peran edukasi (sedang), kedua peran diseminasi (rendah), ketiga peran fasilitasi (sedang), keempat peran konsultasi (sedang), kelima peran supervisi (sedang), keenam peran pemantauan (sedang) dan ketujuh peran evaluasi (sedang) di kategorikan sedang dengan persentase nilai rata-rata sebesar 56,33%. Dengan produksi benih padi bersertifikat rata- rata 8,9 ton/tahun dan dengan harga beras yakni Rp. 25.000/gantang, hubungan peran penyuluh pertanian terhadap peningkatan produksi padi sawah terdapat korelasi positif namun sedang. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis terdapat hubungan antara peranan penyuluh pertanian terhadap peningkatan produksi benih padi sawah bersertifikat diterima. Permasalahan usaha tani padi sawah di Desa Saring Sungai Binjai penyuluh belum sepenuhnya mampu mendampingi petani secara rutin dan berkelanjutan, rendahnya nilai peran diseminasi dikarenakan penerapan teknologi masih rendah.