JIPP
The editorial board would like to receive manuscripts submitted via the online submission system. Make sure that the manuscripts meet the scope and submission guidelines of the journal. For more detailed information, please refer to the terms and conditions of Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi: Kajian Empiris dan Non-Empiris. JIPP is providing a platform for the researchers, academicians, professionals, practitioners, and students to impart and share knowledge in empiric and non-empiric studies in psychology.
Articles
109 Documents
Metode "Analisa Tafsir” dalam Rangka Membangun Teori Psikologi dari Integrasi Epistemologi
Pratiwi, Lila;
El Hafiz, Subhan
Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi Vol 1 No 1 (2015): 2015
Publisher : Psikologi UHAMKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22236/jippuhamka.v1i1.9194
Integrasi Psikologi dan Nilai Islam terus dilakukan dengan berbagai metode yang relevan. Dalam hal ini, integrasi dari aspek epistemologi menjadi tantangan perkembangan Psikologi yang terintegrasi dengan nilai Islam. Tulisan ini memaparkan bagaimana metode Analisa Tafsir dapat menjadi salah satu pendekatan metodologi untuk membangun teori Psikologi yang terintegrasi dengan nilai Islam dari aspek epitemologi. Konsep Islam yang coba dibangun menjadi konstruk Psikologi adalah Konsep Sabar yang dianalisa menggunakan metode analisa tafsir. Adapun tahapan penelitian menggunakan metode ini dimulai dengan pengumpulan pra-data, pengumpulan data, analisa data (koding dan kategorisasi), serta formulasi konstruk. Berdasarkan kajian pada konstruk Sabar hasil kajian menggunakan metode Analisa Tafsir, jika dibandingkan dengan konstruk lain yang sejenis, terdapat perbedaan yang cukup signifikan konsep sabar tersebut dengan lainnya. Hasil ini juga menunjukkan bahwa metode ini dapat digunakan pada banyak konsep Islam lain atau konsep yang sama dengan data yang lain dapat menghasilkan konstruk yang berbeda namun memperkaya khazanah ilmu Psikologi yang terintegrasi dengan nilai Islam dari aspek epitemologi.
Meningkatkan Kesan Kebersihan Ruangan dengan Menambah Luas Penampang Jendela
El Hafiz, Subhan
Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi Vol 1 No 1 (2015): 2015
Publisher : Psikologi UHAMKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22236/jippuhamka.v1i1.9195
Kebersihan dan keindahan adalah dua hal yang berbeda, namun secara umum kebersihan memberi kontribusi terhadap aspek keindahan. Namun apakah hal ini juga berlaku sebaliknya, hal itulah yang ingin dilihat dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode quasi eksperimen pada mahasiswa UHAMKA. Dalam penelitian ini, ingin dilihat apakah persepsi kebersihan akan berubah apabila individu berada dalam ruang dengan jendela luas dan ruang dengan jendela sempit. Luas dan sempitnya jendela menjadi indikator indah atau tidaknya ruang yang digunakan dalam penelitian ini. Hasilnya, ruang yang sama ketika jendela diperluas akan dipersepsi lebih bersih dibandingkan ketika jendela terlihat sempit.
Peran Memaafkan dan Sabar dalam Menciptakan Kepuasan Perkawinan
Kumala, Anisia;
Trihandayani, Dewi
Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi Vol 1 No 1 (2015): 2015
Publisher : Psikologi UHAMKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22236/jippuhamka.v1i1.9196
Kepuasan pernikahan menjadi satu hal penting dalam hubungan pasangan. Tidak adanya kepuasan dalam perkawinan mengakibatkan perceraian dan dapat pula mempengruhi kesehatan mental seseorang secara umum. Penelitian ini melihat peran memaafkan dan sabar terhadap kepuasan perkawinan. Memaafkan diartikan sebagai penggantian emosi negatif dengan emosi yang lebih positif. Sementara sabar merupakan suatu variabel yang relatif baru dalam kajian psikologi, yang berarti respon awal yang aktif dalam menahan emosi, pikiran, perkataan dan perbuatan yang taat pada aturan untuk tujuan kebaikan yang didukung oleh optimis, pantang menyerah, semangat mencari informasi/ilmu, dan memiliki semangat terbuka terhadap solusi, konsisten serta tidak mudah mengeluh. Responden pada penelitian ini terdiri dari 70 orang laki-laki maupun perempuan yang sudah menikah. Adapun skala yang digunakan pada penelitian ini adalah CSI (Couple Satisfaction Inventory), Marital Forgiveness Inventory, dan Skala Sabar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memaafkan memiliki pengaruh terhadap kepuasan perkawinan dengan R sebesar 0.493, R Square 0.243 pada level signifikansi 0.000 (< 0.05). Yang artinya pengaruh memaafkan terhadap kepuasan pernikahan adalah sebesar 24,3%. Sabar memiliki pengaruh terhadap kepuasan perkawinan dengan R sebesar 0.391. R Square 0.153 pada level signifikansi 0.000 (< 0.05). Yang artinya pengaruh sabar terhadap kepuasan pernikahan adalah sebesar 15.3%. Memaafkan dan sabar secara bersama-sama mempengaruhi kepuasan pernikahan dengan R sebesar 0.566, R Square sebesar 0.320 pada level signifikansi 0.000 (< 0.05). Artinya kedua variabel, memaafkan dan sabar, saling mengontrol dan berpengaruh terhadap kepuasan pernikahan sebesar 32%
Pergeseran Makna Sabar dalam Bahasa Indonesia
El Hafiz, Subhan;
Mundzir, Ilham;
Rozi, Fahrul;
Pratiwi, Lila
Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi Vol 1 No 1 (2015): 2015
Publisher : Psikologi UHAMKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22236/jippuhamka.v1i1.9197
Sabar merupakan kata serapan dari bahasa Arab yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain kata yang berfungsi dalam bahasa Indonesia, kata ini juga memiliki makna yang berhubungan dengan nilai agama Islam. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terjadi pergeseran makna kata Sabar dalam bahasa Indonesia yang dapat mempengaruhi proses internalisasi nilai sabar ini. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kuantitatif pada 86 responden mahasiswa. Analisa data dilakukan menggunakan metode korelasional terhadap data berupa, skor penilaian diri pada aspek kesabaran dan skor yang didapat dari skala kesabaran yang disusun berdasarkan konsep sabar yang mengacu pada tafsir Al Misbah. Hasilnya tidak ada hubungan antara sabar yang disusun berdasarkan konsep tafsir dengan sabar dalam penilaian diri. Hal ini menunjukkan bahwa kata sabar telah mengalami pergeseran makna. Dengan demikian, perlu tindakan untuk meluruskan makna kata sabar karena kata ini juga mengandung konsep nilai agama yang akan diinternalisasikan dalam kehidupan individu.Sabar
Meningkatkan Peran Orangtua Siswa Dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Melalui Penyuluhan Narkoba Berdasarkan Asesmen Kebutuhan Penyuluhan
Rozi, Fahrul
Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi Vol 1 No 1 (2015): 2015
Publisher : Psikologi UHAMKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22236/jippuhamka.v1i1.9198
Penyalahgunaan narkoba di masyarakat sudah sangat memprihatinkan. Perlu adanya upaya peningkatan peran orangtua untuk melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba. Penyuluhan narkoba sering digunakan oleh instansi terkait guna meningkatkan peran orangtua dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba pada anak. Penyuluhan yang dirancang tanpa melakukan asesmen kebutuhan penyuluhan seringkali kurang efektif dan tepat sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan penyuluhan narkoba dan tingkat pengetahuan orangtua siswa Sekolah Dasar (SD) tentang narkoba. Penelitian ini menggunakan dua metode penelitian yaitu penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif dan penelitian kualitatif dengan metode focus group discussion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar Partisipan memiliki pengetahuan yang rendah tentang narkoba dan membutuhkan penyuluhan narkoba. Hasil penelitian digunakan sebagai dasar penyusunan modul penyuluhan narkoba untuk orangtua siswa Sekolah Dasar.
Optimalisasi Emosi Sebagai Sistem Peringatan Dini Moral
El Hafiz, Subhan
Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi Vol 1 No 1 (2015): 2015
Publisher : Psikologi UHAMKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22236/jippuhamka.v1i1.9199
Moral merupakan salah satu isu utama dalam kehidupan sehari-hari. Banyak harapan yang dilekatkan pada konsep moral namun sedikit pengetahuan yang didapat dari riset tentang moral yang memberi sumbangan terhadap peningkatan moral. Dalam banyak penelitian, moral justru hanya dilihat dalam konsep dilemma moral daripada moral itu sendiri. Dengan demikian arah penelitian justru semakin menggiring moral adalah kemampuan mengatasi dilemma daripada membimbing perilaku. Untungnya, beberapa penelitian tentang moral menunjukkan bahwa emosi memainkan peran penting dalam dinamika moral seseorang yang berkaitan dengan mengarahkan perilakunya. Dengan demikian penting untuk memiliki pemahaman yang signifikan terkait dengan nilai moral dan bagaimana peran emosi dalam mengarahkan perilaku moral seseorang. Partisipan penelitian berjumlah enam orang yang dipilih dari pesantren yang ada di Jakarta. Partisipan dipilih dengan kriteria bahwa partisipan merupakan siswa yang baik berdasarkan penilaian dari guru. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif fenomenologi dan data dikumpulkan menggunakan observasi tak terstruktur dan wawancara mendalam. Data kemudian dianalisa menggunakan reduksi eidetic dan reduksi fenomenologi. Hasilnya, emosi negatif akan muncul pada saat seseorang melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai moralnya. Selain itu, emosi positif atau emosi netral juga muncul saat seseorang melakukan tindakan yang sesuai dengan nilai moralnya. Menariknya, emosi negatif akan semakin berkurang pada kesempatan berikutnya seseorang akan melakukan pelanggaran moral yang sama
PENGARUH PENYESUAIAN DIRI SOSIAL DENGAN PERILAKU AGRESIF ANAK BERBAKAT INTELEKTUAL
Tresnawaty, Yulistin
Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi Vol 1 No 1 (2015): 2015
Publisher : Psikologi UHAMKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22236/jippuhamka.v1i1.9200
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan adanya hubungan penyesuaian diri sosial dengan perilaku agresif anak berbakat intelektual serta pengaruh yang diberikan oleh penyesuaian diri sosial terhadap perilaku agresif anak berbakat intelektual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penyesuaian diri sosial dengan perilaku agresif anak berbakat intelektual dan seberapa besar pengaruh penyesuaian diri sosial terhadap perilaku agresif anak berbakat. Penelitian ini merupakan penelitian populasi, dimana seluruh populasi dilibatkan untuk menjadi subjek dalam penelitian ini. Subjek penelitian ini adalah seluruh anak berbakat intelektual yang mengikuti program akselerasi di salah satu SMA di Tangerang Selatan yang berjumlah 53 orang. Sampel tersebut terdiri atas 28 (52.83%) laki-laki dan 25 (47.17%) perempuan. Sedangkan instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah skala penyesuaian diri sosial dan skala perilaku agresif dengan model skala likert. Hasil perhitungan dengan menggunakan korelasi Pearson, diperoleh hasil r hitung = -0,633. Setelah dibandingkan dengan r tabel, maka nilai r hitung lebih besar daripada r tabel pada taraf signifikansi 5% (0.279) dengan n=53. Oleh karena itu berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara penyesuaian diri sosial dengan perilaku agresif anak berbakat intelektual. Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa semakin tinggi tingkat penyesuaian diri sosial anak berbakat intelektual, maka semakin rendah pula tingkat perilaku perilaku agresif yang ditunjukkan oleh anak berbakat intelektual dan begitupun sebaliknya. Hasil penelitian ini juga menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan variabel penyesuaian diri sosial terhadap perilaku agresif anak berbakat intelektual dengan nilai signifikansi 0.000 (p<0.05). Nilai koefisien R square (R2) sebesar 0.400 yang menunjukkan bahwa kontribusi yang diberikan penyesuaian diri sosial terhadap perilaku agresif anak berbakat sebesar 40%, dan selebihnya dipengaruhi oleh hal-hal lain diluar penelitian ini.
Sistem Penanganan Dini Konflik Sosial dengan Nuansa Agama
El Hafiz, Subhan
Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi Vol 2 No 1 (2016): 2016
Publisher : Psikologi UHAMKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22236/jippuhamka.v2i1.9201
Artikel ini mencoba mendeskripsikan model penanganan konflik sosial bernuansa agama agar tidak lagi terjadi kecolongan dimana pihak yang terkait gagal memprediksi kemungkinan terjadinya konflik sosial dengan nuansa agama. Sistem ini disusun berdasarkan artikel penelitian mengenai sistem peringatan dini konflik sosial. Hasilnya, beberapa hal harus dilakukan sesuai dengan tahapan yang ada pada kondisi psikososial dimasyarakat.
Pengaruh Kepemimpinan Kenabian dan Etos Kerja Islami Terhadap Komitmen Organisasi
Elsintania, Fryda;
Archianti, Puti
Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi Vol 2 No 1 (2016): 2016
Publisher : Psikologi UHAMKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22236/jippuhamka.v2i1.9202
Sebuah organisasi dapat bertahan dalam persaingan apabila di dalamnya terdapat karyawan yang memiliki komitmen organisasi tinggi. Penelitian ini bertujuan adalah untuk mencari bukti secara empiris apakah kepemimpinan nabi dan etos kerja islam yang dimiliki oleh atasan memberikan nilai kontribusi terhadap komitmen organisasi pada karyawan. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan teknik analisa multiple regresi. Adapun instrument penelitian ini menggunakkan Skala Kepemimpinan Nabi, Skala Islamic Work Ethic (IWE) dan Skala Organizational Commitmen Questionnaire (OCQ). Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan empat perusahaan swasta yang terdapat di kawasan Jakarta Timur, dengan total responden 143 orang. Dari hasil penelitian ini didapat bahwa Kepemimpinan Nabi dan Etos Kerja Islam memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap Komitmen Organisasi dengan nilai koefisien R square (R²) sebesar 0,218 atau 21,8% dengan signifikansi 0,000 (p<0.05). Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Kepemimpinan Nabi dan Etos Kerja Islam yang dimiliki oleh seorang atasan maka semakin tinggi juga Komitmen Organisasi karyawannya.
Pengaruh Islamic Parenting dan Coping Stress terhadap Motivasi Berprestasi pada Remaja
Aryani, Dewi;
Trihandayani, Dewi
Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi Vol 2 No 1 (2016): 2016
Publisher : Psikologi UHAMKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22236/jippuhamka.v2i1.9203
Remaja merupakan masa dimana mereka belum dapat dikatakan dewasa namun sudah bukan lagi anak-anak. Emosi dan tindakan remaja yang masih belum stabil membuat setiap orang tua melakukan satu hal dengan menerapkan pola asuh. Salah satunya pola asuh Islami. Pola asuh Islami adalah suatu kesatuan yang utuh dari sikap dan perlakuan orang tua kepada anak, baik dalam mendidik, membina, membiasakan, dan membimbing anak secara optimal untuk mendapatkan kasih sayang dan ketulusan orang tua sehingga tumbuh dan berkembang dengan baik. Ketika remaja sedang mempersiapkan diri untuk ujian sekolah. Remaja pasti akan mengalami stress yang menganggu motivasi berprestasi mereka di sekolah. Mereka kehilangan minat dan konsentrasi. Mereka mengatasi stress yang terjadi dengan melakukan coping stress. Teknik pengambilan sampel penelitian dengan accidental sampling. Instrument data yang digunakan yaitu skala Islamic parenting, skala Coping Stress dan skala Motivasi Berprestasi. Analisis data menggunakan teknik analisis multiple regresi. Hasil perhitungan menggunakan teknik analisis multiple regresi, diperoleh R sebesar 0,304. Hal ini berarti Islamic parenting dan Coping Stress dapat digunakan sebagai prediktor untuk memprediksi motivasi berprestasi pada remaja. Tingkat signifikansi p-value 0,001 (p<0,005) menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Islamic parenting dan Coping Stress terhadap Motivasi Berprestasi pada remaja. Analisis data menunjukkan nilai R Square sebesar 0,092. Angka tersebut mengandung pengertian bahwa dalam penelitian ini, Islamic parenting dan Coping Stress memberikan sumbangan efektif sebesar 9,2% terhadap motivasi berprestasi pada remaja. Hal ini berarti masih terdapat 90,8% faktor lain yang mempengaruhi motivasi berprestasi pada remaja.