cover
Contact Name
Adek Cerah Kurnia Azis
Contact Email
adek_peros@yahoo.com
Phone
+6285278021981
Journal Mail Official
gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Editorial Address
Jl. Willem Iskandar / Pasar V, Medan, Sumatera Utara – Indonesia Kotak Pos 1589, Kode Pos 20221
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Gorga : Jurnal Seni Rupa
ISSN : 23015942     EISSN : 25802380     DOI : https://doi.org/10.24114/gr.v9i1
Core Subject : Education, Art,
Gorga : Jurnal Seni Rupa terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember, berisi tulisan/artikel hasil pemikiran, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ditulis oleh para pakar, ilmuwan, praktisi (seniman), dan pengkaji dalam disiplin ilmu kependidikan, kajian seni, desain, dan pembelajaran seni dan budaya.
Articles 806 Documents
ORNAMEN MELAYU DENGAN MEDIA KACA BIDANG DATAR DITINJAU DARI PRINSIP-PRINSIP SENI RUPA Edo Wahyu Triawan; Misgiya Misgiya; Nelson Tarigan
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.23037

Abstract

This study aims to analyze and describe the application of Malay ornaments on flat-plane glass media by class XI SMAS Dharma Karya Beringin students based on the principles of fine arts, especially in the aspects of unity, balance, harmony, center of attention, and rhythm. This study used descriptive qualitative method. The subjects of this research were students of class XI SMAS Dharma Karya Beringin and the object of the research was the Malay ornament work on flat glass media totaling 15 students' works using the Census Sampling technique. The results of this study explain that the mean score of the work as a whole is categorized as good with an average of 84.9 (good). Malay ornament works are assessed based on the aspects of unity, balance, harmony, center of attention, and rhythm. The aspect of assessment with the highest score is the balance with an average score of 85, that is, the similarity of the left and right motives is relatively the same. aspects of harmony with an average value of 85.47, namely the harmony of the motives is well ordered. The aspect of unity with an average score of 85.3, namely the combination of several shapes and motifs that are linked appropriately. The rhythm aspect with an average value of 84.4, namely the order in which the motifs are placed in order and the attention center aspect with an average value of 83.7, namely the shape of the different motifs and placed in the middle. If broken down as a whole based on student achievement, the works with the very good category are 0 ornamental works by 0%. In the good category there are 15 ornament works at 100% and works with enough category are 0 ornament works by 0%.Keywords: overview, ornaments, malay.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan penerapan ornamen Melayu pada media kaca bidang datar karya siswa kelas XI SMAS Dharma Karya Beringin berdasarkan dari prinsip-prinsip seni rupa khususnya dalam aspek kesatuan, keseimbangan, keselarasan, pusat perhatian, dan irama. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAS Dharma Karya Beringin dan objek penelitian adalah karya ornamen Melayu pada media kaca bidang datar berjumlah 15 karya siswa dengan menggunakan teknik Total Sampling. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa nilai rata-rata karya secara keseluruhan dikategorikan baik dengan rata-rata 84,9 (baik). Karya Ornamen Melayu dinilai berdasarkan aspek kesatuan, keseimbangan, keselarasan, pusat perhatian, dan irama. Aspek penilaian dengan nilai tertinggi adalah  keseimbangan dengan nilai rata-rata 85, yaitu kesamaan motif kiri dan kanan relatif sama. aspek keselarasan dengan nilai rata-rata 85,47, yaitu  keserasian motif tertata dengan baik. Aspek kesatuan dengan nilai rata-rata 85,3, yaitu perpaduan beberapa bentuk dan motif tertaut dengan tepat. Aspek irama dengan nilai rata-rata 84,4, yaitu urutan penempatan motifnya sudah tertata dan aspek pusat perhatian dengan nilai rata-rata 83,7, yaitu bentuk motif berbeda dan ditempatkan ditengah. Apabila dirincikan secara keseluruhan berdasarkan capaian siswa maka karya dengan kategori sangat baik berjumlah 0 karya ornamen sebesar  0%. Kategori baik berjumlah 15 karya ornamen sebesar 100% dan karya dengan kategori cukup berjumlah 0 karya ornamen sebesar 0%.Kata Kunci: tinjauan, ornamen, melayu. Authors: Edo Wahyu Triawan : Universitas Nrgeri MedanMisgiya : Universitas Nrgeri MedanNelson Tarigan : Universitas Nrgeri Medan References: Atmojo, W.T. (2013). Penciptaan Batik Melayu Sumatera Utara. Jurnal Seni dan Budaya Panggung, 23(01), 90-97. http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v23i1.89.Sukimin, A.W. Sutandur. (2008). Terampil Berkarya Seni Rupa 1. Solo: Tiga Serangkai.Dalijo,  D. (1983). Pengenalan  Ragam  Hias  Jawa. Jakarta: Depdikbud.Feldman, E.B. (1967). Art Image and Idea. New Jersey: Prentice Hall Inc.Resita, R.A. Diah, (2010). Ragam Hias Nusantara. Jurnal Humaniora, 1(02), 246-252.Sirait, Baginda. (1980). Pengumpulan dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di Sumatera Utara. Medan: IKIP Medan.Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.Triawan, E.W. (2020). “Karya Ornamen Melayu Siswa Kelas XI SMAS Dharma Karya di Atas Media Kaca Bidang Datar”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 11 November 2020, SMAS Dharma Karya Beringin.Utami, A., Soeprayogi, H., & Azis, A. C. K. (2020).Pembuatan Kerajinan Bunga Berbahan Kulit Jagung Ditinjau dari Prinsip-prinsip Seni Rupa dan Kerajinan. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 3(1), 260-264. https://doi.org/10.34007/jehss.v3i1.282. 
EKSPERIMEN MOTIF BENTUK FLORA DENGAN MEDIA SABUN MENGGUNAKAN TEKNIK UKIR Asmayuni Asmayuni; Heri Soeprayogi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i2.22244

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan : (1) untuk mendeskripsikan proses pembuatan motif flora dengan teknik ukir menggunakan media sabun batangan. (2) untuk mengetahui hasil dari pembuatan motif flora dengan teknik ukir menggunakan media sabun batangan. (3) untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pembuatan motif flora dengan teknik ukir menggunakan media sabun batangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di SMP Swasta Salsa Percut Sei Tuan. Jumlah populasi penelitian 38 siswa. Teknik pengambilan sampel penelitian adalah total sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data yang apabila populasi berjumlah dibawah 100 maka sampel adalah keseluruhannya. Data penelitian ini dijaring dari hasil eksperimen, observasi serta penilain oleh 3 orang validator. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa hasil eksperimen motif flora dengan media sabun batangan menggunakan teknik ukir dikatakan baik, dilihat dari karya yang di kategori baik di presentasi 36,8% sedangkan untuk kategori cukup baik di presentase 63,2%. siswa mampu memenuhi standart penilaian yang ditetapkan terhadap siswa dengan minimum nilai yaitu 70 hingga hasil akhir pada proses pembuatan eksperimen motif flora dengan media sabun batangan menggunakan teknik ukir menunjukkan bahwa 38 siswa mencapai ketuntasan.Kata Kunci: eksperimen, motif flora, sabun, ukir.AbstractThis study ai aims: (1) to describe the process of making flora motifs using carving techniques using bar soap media. (2) to determine the results of the making of floral motifs with carving techniques using bar soap media. (3) to determine the advantages and disadvantages of making flora motifs by using carving techniques using bar soap media. The research method used is descriptive qualitative method. Data collection techniques used are observation and documentation. This research was conducted at the Private Junior High School of Salsa Percut Sei Tuan. The number of research population is 38 students. The research sampling technique was total sampling, namely the sampling technique for data sources, if the population was below 100, the sample was the whole. The research data was collected from the results of experiments, observations and judgments by 3 validators. From the research results, it is concluded that the experimental results of flora motifs with bar soap media using carving techniques are said to be good, seen from the works that are in the good category at the presentation of 36.8% while for the fairly good category at the percentage of 63.2%. Students are able to meet the standard assessment set for students with a minimum score of 70 until the final result in the process of making experiments with flora motifs using bar soap media using carving techniques shows that 38 students achieve completeness.Keywords: experiments, floral motif, soap, carving.
PENINJAUAN POSTER DARI WARNA DAN TIPOGRAFI DI SMK MULTIMEDIA ISTIQLAL Muhammad Bagus Supandi; Adek Cerah Kurnia Azis
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i2.21236

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil karya poster ditinjau dari warna, tipografi dan komposisi siswa kelas X SMK Multimedia deli tua. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Multimedia Istiqlal Deli Tua yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah siswa 140 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik cluster random sampling (acak kelas), maka diperoleh sampel berjumlah 5 orang. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik deskriptif kualitiatif dan diwujudkan dalam bentuk tabel. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa hasil karya poster ditinjau dari warna, tipografi, dan komposisi baik. Dari kategori di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil kemampuan siswa dalam membuat karya poster tergolong baik.Kata Kunci: analisis, warna, tipografi.AbstractThis study aims to determine the results of the poster's work in terms of color, typography and composition of all students' class X vocational high school multimedia deli tua. The population in this study were all students of class x vocational high school multimedia istiqlal Deli Tua which consisted of 4 classes with a total of 140 students.  The sample in this study was taken by using cluster random sampling technique (random class), then the sample obtained was 20 people. data collection techniques through observation and documentation. The collected data were analyzed using qualitative descriptive techniques and represented in the form of a table. The results of the research findings indicate that the poster works in terms of color, typography, and composition was good. From the categories above , it can be concluded that the results of students' abilities in making poster work are classified as good.Keywords: analysis, color, typography. 
PERANCANGAN BUKU “KOMUNIKASI DALAM ISYARAT” SEBAGAI MEDIA PENGENALAN HURUF HIJAIYAH UNTUK ANAK TUNARUNGU BERBASIS ILUSTRASI Mahendra Wibawa; Anita Wulan Suci
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.25523

Abstract

Deaf childrens are children with hearing limitation that can be fully or partial hearing function problems. Deaf childrens can communicate using movement pattern combinations (sign language), accompanied by face expression dan lips reading that can be studied using eyesight. For moslem deaf children, they have limitation on understanding and memorizing hijaiyah alphabets. One of the factors that make it hard to learn is the learning media limitation on Al-Quran for deaf childrens. Media that usually use to learn hijaiyah alphabets is Iqro books, the weak side of this book is there’s no procedure on how to pronounce Al-quran from letters of alphabets or in hijaiyah sign. Start from this limitation on deaf childrens and iqro book’s weaknesses, the idea to designing illustration book of hijaiyah alphabet introduction for deaf children was emerge. The media for the design is a book titled “Komunikasi dalam Isyarat” (“Communicate in sign”) in 20 x 20 cm size with 53 pages and soft covered, the content pages will be in HVS 100g paper. This book will contain hijaiyah alphabets, hijaiyah sign, exercises, evaluation test, and puzzle pieces that will be included in puzzle container.Keywords: book, illustration deaf, sign, hijaiyah.AbstrakAnak tunarungu merupakan anak dengan keterbatasan pendengaran yang kurang berfungsi dengan baik maupun tidak sama sekali. Anak tunarungu berkomunikasi dengan cara menggunakan kombinasi pola gerakan tertentu, juga disertai dengan ekspresi wajah dan gerak mulut yang bisa dibaca secara visual melalui indera penglihatan. Bagi anak tunarungu muslim, keterbatasan lainnya yaitu sulit memahani dan menghafal huruf huruf hijaiyah. Salah satu faktor penyebab sulit memahami huruf hijaiyah adalah keterbatasan media belajar Al-Qur’an khusus untuk anak tunarungu. Media yang selama ini digunakan untuk belajar huruf hijaiyah adalah buku Iqro’, kelemahan pada buku ini karena di dalamnya tidak ada cara membaca Al-Qur’an melalui huruf abjad maupun isyarat hijaiyah. Berawal dari keterbatasan anak tunarungu dan kelemahan pada buku Iqro’, muncullah ide merancang buku ilustrasi pengenalan huruf hijaiyah untuk anak tunarungu. Media yang dirancang merupakan buku berjudul “Komunikasi dalam Isyarat” berukuran 20 cm x 20 dan memiliki 53 halaman, cover buku menggunakan soft cover, dan lembaran halaman menggunakan bahan kertas HVS 100g . Buku ini berisi tentang materi huruf hijaiyah, isyarat hijaiyah, latihan soal, soal evaluasi, dan potongan puzzle yang diletakkan ke dalam puzzle container.Kata Kunci: buku, ilustrasi, tunarungu, isyarat, hijaiyah. Authors: Mahendra Wibawa : Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia MalangAnita Wulan Suci : Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia Malang References:38 Lineart. (2019). Kid Knowledges 1. https://www.dafont.com/kids-knowledge.font (diakses tanggal 09 Juni 2021).Darulashom. (2020). Bahasa Isyarat Hijaiyah. https://www.facebook.com/ponpesdarulashom/photos/a.107301890843658/169103007996879 (diakses tanggal 09 Juni 2021).Figuree Studio. (2019). Play Kidz. https://www.dafont.com/playkidz.font (diakses tanggal 09 Juni 2021).Geswein, K. (2017). kg she persisted. https://www.dafont.com/kg-she-persisted.font (diakses tanggal 09 Juni 2021).Gumelar, G., Hafiar, H., & Subekti, P. (2018). Bahasa Isyarat Indonesia Sebagai Budaya Tuli Melalui Pemaknaan Anggota Gerakan Untuk Kesejahteraan Tunarungu. NFORMASI: Kajian Ilmu Komunikasi, 48(1), 66-67.Huda, N. (2019). Aplikasi Bahasa Isyarat Pengenalan Huruf Hijaiyah Bagi Penyandang Disabilitas Tuna Rungu. Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi dan Komputer), 8(1), 1-6.. https://doi.org/10.32736/sisfokom.v8i1.582.Ikbal, M. (2021). Huruf Hijaiyah: 30 Huruf Arab yang Luar Biasa [PENJELASAN LENGKAP]. hasana.id. https://hasana.id/huruf-hijaiyah/ (diakses tanggal 09 Juni 2021).Monica, M., & Luzar, L. C. (2011). Efek Warna dalam Dunia Desain dan Periklanan. Humaniora, 2(2), 1084-1096. https://doi.org/10.21512/humaniora.v2i2.3158.Novitasari, D. (2018). Kajian Estetika Melalui Bentuk Keseimbangan Ilustrasi Durga Dengan Teknik Sablon Discharge Sederhana. Jurnal Bahasa Rupa, 1(2), 73–80. https://doi.org/10.31598/bahasarupa.v1i2.263.Rahmawati, A. (2014). Pembelajaran Menggambar Ilustrasi Kartun Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 1 Keling Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni, 3(1), 45–53. https://doi.org/10.15294/eduart.v3i1.4055.Sanyoto, S. E. (2006). Metode Perancangan Komunikasi Visual Periklanan. _______ : Dimensi.Sasongko, M. N., Suyanto, M., & Kurnaiawan, M. P. (2020). Analisis Kombinasi Warna pada Antarmuka Website Pemerintah Kabupaten Klaten. Jurnal Teknologi Technoscientia, 12(2), 153–158.Sesdiawan, M. (2013). Perancangan Media Buku Pop-Up Sebagai Upaya Pencegahan Perilaku Anak Usia 7-12 Tahun Berisiko Obesitas Di Bandung the Design of the Media Book Pop-Up Behavior Prevention Efforts As Thechildren Aged 7-12 Years Are At Risk of Obesity in. e-Proceeding of Art & Design, 2(2), 388–395.Setywan, D. I., Tolle, H., & Kharisma, A. P. (2017). Perancangan Aplikasi Communication Board Berbasis Android Tablet Sebagai Media Pembelajaran dan Komunikasi Bagi Anak Tunarungu. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 2(8), 2933–2943.The Little Hijabi Homeschooling. (2020). Poster Isyarat Hijaiyah. https://www.facebook.com/thelittlehijabi/photos/pcb.1553988721421966/1553988514755320/ (diakses tanggal 09 Juni 2021).Wibawa, M., & Suci, A. W. (2021). "Kumpulan Foto dan Gambar Penelitian". Hasil Dokumentasi Pribadi: 26 Februari 2021, STIKI Malang.Wisnuwardani, D. P. (2019). Ada 4, Kenali Ragam Disabilitas. Liputan6.Com. https://m.liputan6.com/disabilitas/read/4126110/ada-4-kenali-ragam-disabilitas (diakses tanggal 09 Juni 2021).
KEANEKARAGAMAN BUDAYA SEBAGAI JATI DIRI KOMUNITAS TUALANG SIAK TERHADAP PERTUNJUKAN MUSIK KOMPANG Nursyirwan Nursyirwan; Delfi Enida; Alfalah Alfalah
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.24873

Abstract

Research on cultural diversity as the identity of Tualang people in playing kompang music, is the development of previous kompang music research. In finding the identity of tualang people must start things for themselves, certainly not easy in the discovery of that identity, as a characteristic of heterogeneous areas. The purpose of maintaining the existence of kompang music for the Tualang community as a binding solidarity of the community area. Data is collected through observation, field research, interviews, and documentation. Analyzed with qualitative descriptive techniques, interpretative analysis. Interviews were conducted by purposive sampling. The result of the study : the context of kompang music in Tualang community, namely at wedding celebrations, aqiqah, welcoming party for important guest, festival events  and religious celebrations. Its exixtence is seen inthe development of kompang music area in Tualang area. The concept of kompang music is inseperable from the philosopihical background of various cultures, religions, and creativity of the community over the development of market taste. Creativity is not only the birth of music as an expression but is the result of the interaction of the players in it which gives bitrh to a variety of creativity in performance.Keywords: music, kompang, identity, multiculture.AbstrakPenelitian keanekaragaman budaya sebagai jati diri orang-orang Tualang dalam memainkan musik kompang, adalah pengembangan penelitian musik kompang sebelumnya. Dalam menemukan jati diri masyarakat Tualang harus memulai hal-hal untuk diri sendiri, tentu tidak mudah dalam penemuan jati diri itu, sebagai penciri khas daerah yang heterogen. Tujuan tetap mempertahankan keberadaan musik kompang bagi masyarakat Tualang sebagai pengikat solidaritas kedaerahan komunitas. Data dikumpulkan melalui observasi, penelitian lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif, analisis interpretatif. Wawancara dilakukan dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian: konteks musik Kompang dalam masyarakat Tualang, yakni pada perayaan pernikahan, khitanan, aqikahan, penyambutan tamu penting, acara festival, perayaan agama. Eksistensinya terlihat pada perkembangan wilayah musik kompang di daerah Tualang. Konsep musik kompang tidak terlepas dari latar belakang filosofi bermacam budaya, agama, dan kreativitas masyarakat atas perkembangan selera pasar. Kreativitas tidak hanya pada pelahiran musik sebagai ekspresi akan tetapi merupakan hasil dari adanya interaksi pemain di dalamnya yang melahirkan variasi kreativitas dalam sebuah pertunjukan.Kata Kunci: musik, kompang, jati diri, multiculture.Authors:Nursyirwan : Institut Seni Indonesia PadangpanjangDelfi Enida : Institut Seni Indonesia PadangpanjangAlfalah : Institut Seni Indonesia PadangpanjangReferences:­Armes, Hengki. (2015). Interaksi Sosial Dalam Kesenian Kompang Di Masyarakat Dusun Delik  Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis. Tesis tidak diterbitkan. Padangpanjang: Program Pascasarjana ISI Padangpanjang.Brannen,  Julia. (2005). Memandu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Samarinda: Pustaka Pelajar.Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Enida, Delfi. (2019). “Notasi Pukulan Kompang”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 7 Maret 2019, Kecamatan Tualang.Hadi, Y. Sumandiyo. (2012). Seni Pertunjukan dan Masyarakat Penonton. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.Hatley, Barbara. (2014). Seni Pertunjukan Kontemporer di Jawa Tengah: Memanggungkan Identitas, Membangun Komunitas dalam Seni Pertunjukan Indonesia Pasca Orde Baru. Yogyakarta: Univ. Sanata Dharma.Hauser, Arnold. (1982). The Sosiology of Art. Terj. Kenneth J. Northcoot. Chicago and London: The University of Chicago Press.McHale, John. (1969). The Future of the Future. New York: George Braziller.Nettl, Bruno. (1964). Theory and Method in Ethnomusicology.  London: The Free Press of Glencoe.Nursyirwan. (2019). “Bunyi Pukulan Kompang”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 7 Maret 2019, Kecamatan Tualang.Nursyirwan. (2000). Paradima Musikologis Musik Kompang Di Kelakap Tujuh Dumai Barat. Laporan penelitian tidak diterbitkan. Padangpanjang: STSI Padangpanjang.Sari, Fani Dila, Haria Nanda Pratama, Indra Setiawan. (2020). Identifikasi Umah Adat Pitu Ruang sebagai Produk Kebudayaan Gayo. Studi Kasus: Umah Reje Baluntara Di Aceh Tengah. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 09(2), 451-454. https://doi.org/10.24114/gr.v9i2.22116.Simatupang,  Lono. (2013). Pergelaran sebuah Mozaik Penelitian Seni-Budaya. Yogyakarta: Jalasutra.Steijlen, Fridus. (2014). Pasar Malam Indo-Eropa: Identitas dan Pertunjukan Kebudayaan Di Belanda”, dalam  Seni Pertunjukan Indonesia Pasca Orde Baru. Yogyakarta: Univ. Sanata Dharma. Suwardi MS. (2014). Dari Melayu ke Indonenesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Whitehead, Alfred North. (1929). Process and Reality. New York: Free Press.Wolf. R, Eric. (1983). Petani suatu Tinjauan Antropologis.  Terjemahan TIM Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial.  Bandung: Rajawali.
NILAI KARAKTER DALAM FOKLORE DORE DI JORONG KUBU TUNTUANGAN, KABUPATEN TANAH DATAR, SUMATERA BARAT Dian Permata Sari; Benni Andika
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.24369

Abstract

This study aims to explain the character values in Foklore Dore in Jorong Kubu Tuntuangan Kanagarian Batipuah, Batipuah Baruah, Tanah Datar, West Sumatra using the Foklore approach. In this case the method used is descriptive qualitative. The data of this research are in the form of words, actions, behavior and activities carried out in the Foklore Dore in Jorong Kubu Tuntuangan Kanagarian Batipuah, Batipuah Baruah , Tanah Datar as a form of folk games found in Minangkabau. The research instrument was the researcher as a key instrument. Thus, the non-verbal Foklore can be used as a reference for shaping children's character education.Keywords: foklore dore, character value.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang nilai karakter dalam Foklore Dore di Jorong Kubu Tuntuangan Kenagarian Batipuah Kecamatan Batipuah Baruah Kabupaten Tanah Datar provinsi Sumatera Barat dengan pendekatan Folklore. Dalam hal ini metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa perkataan, perbuatan, tingkah laku dan aktivitas yang dilakukan dalam Foklore Dore di Jorong Kubu Tuntuangan Kenagarian Batipuah  Kecamatan Batipuah Baruah Kabupaten Tanah Datar sebagai salah satu bentuk permainan rakyat yang terdapat di Minangkabau. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sebagai instrumen kunci. Dengan demikian, folklore non lisan tersebut dapat dijadikan rujukan untuk membentuk pendidikan karakter anak.  Kata Kunci: foklore dore, nilai karakter. Authors: Dian Permata Sari : Institut Seni Budaya Indonesia AcehBenni Andika : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh References:________. (2012). Petunjuk Pelaksanaan Pembelajaran Karakter Cerdas Format Kelompok. Padang: Universitas Negeri Padang.Adisusilo, Sutarjo. (2012). Pembelajaran Nilai-Karakter. Jakrata: Raja Grafindo Persada.Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.Danandjaja, James. (2007). Folkloree Indonesia. Jakarta: Grafiti.Iskandarwassid, Dadang. (2009). Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa: Bandung. PT Remaja Rosdakarya.Moleong, J. Lexy. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakaya.Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.Prayitno & Afriva Khaidir. (2011). Model Pendidikan Karakter Cerdas. Padang: UNP Press.Sari, D. P. (2020). “Foklore Dore”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 24 Agustus 2020, Batipuah Baruah.Syamsuddin, A.R. & Damaianti, Vismaia S (2006). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Suwardi, Endraswara. (2013). Fokloree Nusantara Hakikat, Bentuk, dan Fungsi. Yogyakarta: Penerbit Ombak.Setiadi, E. M. (2006). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group.
SKETSA TAHAPAN AWAL “MERARIK” AKRILIK 3D DENGAN MEDIA SENSOR SUARA DAN CAHAYA Christofer Satria; Hasbullah Hasbullah; I Nyoman Subudiartha
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 2 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i2.26219

Abstract

The Merarik tradition is one of the customs of the Sasak tribe, which means eloping or kidnapping. This interesting phenomenon is very unique because a man has to kidnap his woman without being noticed by the parents of the woman. In this case, the research subject is in Sade Village. To obtain the desired information, researchers used interview techniques with this type of qualitative research (Interview with the Traditional Village (Sade Village), the Chairperson of the Sasak Indigenous Community (MAS), and a couple who married with the traditional merarik) The results of the study found that the first stage in the merarik tradition was the Merarik stage. A sketch is a rough and light drawing or just an outline of an unfinished drawing or painting. Or a sketch can also be interpreted as a plan for a picture or painting to be made. The Design Thinking method is the method used to solve this problem, which has several stages such as empathize, define, ideate, prototype, test, and implement. Aesthetic theory is a theory that is used to strengthen the work of the creator. According to Bruce Allsopp, Aesthetic theory is a theory that studies the processes and rules in creating a work of art, which is expected to generate positive feelings for people who see and feel it. The creator hopes that the sketch of several stages in this drawing can help the creator to simplify the work to be made and provide additional ideas to the creator and make it easier for the creator to sort or select layer by layer from the sketch.Keywords: merarik, qualitative, acrylic, sketches, aesthetics.AbstrakTradisi Merarik adalah salah satu adat istiadat dari suku sasak, yang berartikan kawin lari atau penculikan. Fenomena merarik ini sangatlah unik dikarenakan seorang pria harus menculik wanitanya tanpa diketahui oleh orang tua dari wanitanya. Dalam hal ini yang menjadi subjek penelitian berada di Desa Sade. Untuk mendapatkan informasi yang di inginkan peneliti menggunakan teknik wawancara dengan jenis penelitian kualitatif (Wawancara dengan Desa Adat (Desa Sade) , Ketua Masyarakat Adat Sasak (MAS), dan Pasangan yang menikah dengan adat merarik). Hasil penelitian mendapati bahwa tahapan pertama dalam tradisi merarik ialah tahapan Merarik. Sketsa adalah gambar yang kasar dan ringan atau gambaran garis besarnya saja dari suatu gambar atau lukisan yang belum selesai. Atau sketsa dapat diartikan juga sebagai rencana dari suatu gambar atau lukisan yang akan dibuat. Metode Design Thinking adalah metode yang digunakan untuk penyelesaian masalah ini, yang terdapat beberapa tahapan seperti empathize, define, ideate, prototype, test, dan implement. Teori Estetika adalah teori yang digunakan untuk memperkuat hasil karya pencipta., Menurut Bruce Allsopp Teori estetika adalah teori yang mempelajari tentang proses dan aturan dalam menciptakan suatu karya seni, yang diharapkan bisa menimbulkan perasaan positif bagi orang yang melihat dan merasakannya. Pencipta berharap dengan adanya sketsa dari beberapa tahapan dalam merarik ini dapat membantu pencipta dalam mempermudah karya yang akan dibuat dan memberikan ide-ide tambahan kepada pencipta dan mempermudah pencipta untuk memilah atau memilih layer by layer dari sketsa tersebut.Kata Kunci: merarik, kualitatif, akrilik, sketsa, estetika. Authors:Christofer Satria : Universitas BumigoraHasbullah : Universitas BumigoraI Nyoman Subudiarta : Universitas Bumigora References:Adnan, S. (2004). Pergeseran Nilai-nilai Adat Marari Pada Masyarakat Suku Sasak Lombok (Studi Pada Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat). Semarang:  Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id/11011/1/2004MNOT3051.pdfAllmy. (2012). Pengertian Sketsa. http://allmy.blogdetik.com/2012/12/24/pengertiansketsa/ (diakses 18 Maret 2021).Azhar, H. Lalu. (2021). “Tradisi Merarik”. Hasil Wawancara Pribadi: 12 April 2021, Desa Sade.Budiman, H. C. (2016). Perancangan dan Pembuatan Mesin Penekuk Akrilik. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.Caraousell. (2021). Acrylic Sheet. https://www.carousell.sg/p/acrylic-sheet-5mm-thk-108794231/ (diakses pada tanggal 16 Juni 2021).Dunne, David. (2018). Design Thinking at Work. London: University of Toronto Press.Eko, S. (2019). Gambar Bentuk. Padang: Universitas Negeri Padang.Fidelia, M. (2009). Perpustakaan Seni Rupa di Yogyakarta (Intergrasi Perpustakaan, Galeri, dan Kafe, dengan Memasukan Karakter Karya-karya Dimitri Maksimov sebagai Sumber Inspirasi). Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.Hadinata, G. Q. (2019). Pengaruh Komposisi Cat Akrilik dan Binder Sablon Terhadap Kualitas Tahan Luntur Warna dan Kekakuan Dalam Pembuatan  Motif Cosplay Pada Kain Katun, Satin, dan Drill. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.Indotrading. (2016). Acrylic Lembaran Putih Susu 3mm.https://www.indotrading.com/cahayaabadipackinggasket/acrylic-lembaran-putih-p606771.aspx (diakses pada tanggal 16 Juni 2021).Lightboxgoodman. (2021). Cinderella 4 – Paper Cutting Light Box. https://lightboxgoodman.com/collections/all-products/products/across-the-sea-1-laser-cut-reproduction-3d-paper-cutting-night-light-paper-cut-light-box-paper-cutting-light-box-1?variant=39262773903522 (diakses pada tanggal 16 Juni 2021).Mclntyre, J. E. (2005). Synthrtic Fibres: Nylon, Polyster, Acrylic, Polyolefin. England: Woodhead Publishing Limited.Melichson, H. (2009). The Art Of Paper Cutting. USA: Penn Publishing.MT, F. S. H. (2018). Pengaruh Penggunaan Media Grafis Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa Di Kelas VII Mts N 4 Mandailing Natal. Padangsidimpuan:  IAIN Padangsidimpuan. Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.Putra, P. A. (2013). Mesin Pemotong Akrilik Berbasis Mikrokontroler. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.Satria, C. (2021). “Merarik”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 16 Juni 2021, Universitas Bumigora.Saladin, B. (2013). Tradisi Merari’Suku Sasak di Lombok dalam Perspektif Hukum Islam. Al- Ihkam, 8(1), 21-39. http://doi.org/10.19105/al-ihkam.v8i1.338Sumardjo, J. (2010). Estetika Nusantara. Surakarta: Institut Seni Indonesia Surakarta.Tolu, Admin. (2017). Pengenalan Resin dan Katalis serta Takaran Tepat Perbandingannya. https://www.kerajinankreatif.com/2017/04/campuran-resin-dan-katalis.html (diakses pada tanggal 16 Juni 2021).
STRATEGI PENGELOLAAN SANGGAR GONG SITIMANG DALAM MELESTARIKAN MUSIK TRADISIONAL MELAYU JAMBI Arnia Hartipa Iskandar
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 2 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i2.24938

Abstract

Sanggar Gong Sitimang is a Jambi Malay music studio founded by a Jambi artist named Zulkarnain in 2000, this studio was founded as a forum for music lovers to develop skills and creativity in traditional arts. The purpose of this research is to analyze and study the management of the traditional music art studio Gong Sitimang which still exists and survives in modernity. This paper is descriptive qualitative using data collection tools in the form of observation and interviews. Data analysis was performed using the SWOT method to assess problems from both internal and external factors. The data sources of this research are the studio founders, studio managers, and key persons. The results of the research on the management of Sanggar Gong Sitimang from the results of the IE matrix analysis, the position of the Gong Sitimang Studio was in position IV, where the Gong Sitimang studio showed Growth and Build which means growth and development, a variety of strategies that are suitable in this Gong Sitimang studio is Intensive or Integration. Meanwhile, according to the results of the SWOT quadrant the position of the Gong Sitimang studio is in quadrant I, namely the generic expansion strategy. The variations of the strategies used are offensive (variations of the SWOT quadrant strategy), Intensive & Integration (variations of strategies from the IE matrix).Keywords: management strategy, gong sitimang.AbstrakSanggar Gong Sitimang merupakan sanggar musik bernuansa melayu Jambi yang didirikan oleh seniman Jambi bernama Zulkarnain pada tahun 2000, sanggar ini didirikan sebagai wadah bagi pecinta seni musik untuk mengembangkan skill dan kreativitas dalam kesenian tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengkaji tentang pengelolaan sanggar seni musik tradisional gong sitimang yang masih eksis dan bertahan di zaman modernitas. Tulisan ini merupakan deskritif kualitatif dengan menggunakan alat pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan metode SWOT untuk mengkaji permasalahan baik dari faktor internal dan eksternal. Sumber data penelitian ini adalah Pendiri Sanggar, Pengelola Sanggar, dan Key Person. Hasil penelitian pengelolaan Sanggar Gong Sitimang dari hasil analisa matrik IE posisi Sanggar Gong Sitimang ini beerada di posisi IV, dimana sanggar gong sitimang menunjukkan Growth and Build yang artinya tumbuh dan bina. untuk variasi strategi yang cocok pada sanggar gong sitimang ini adalah Intensif atau Integrasi. Sedangkan menurut hasil kuadran SWOT posisi sanggar gong sitimang berada pada kuadran I yaitu Strategi generik Ekspansion. Jadi variasi strategi yang digunakan adalah ofensif (variasi strategi kuadran SWOT), Intensif & Integrasi (variasi strategi dari matrik IE).Kata Kunci: strategi pengelolaan, gong sitimang. Author:Arnia Hartipa Iskandar : Institut Seni Indonesia Yogyakarta References:Albertus, P. S. (2020). Analisis SWOT dalamPenentuan Strategi Pemasaran untuk Peningkatan Penjualan Mesin Diesel. https://resposity .usd.ac.id/38258/2/152214193_full.pdf (diakses 18 Maret 2021).David, F. R. (2016). Manajemen Strategi, Edisi 15.Jakarta: Salemba Wmpat.Erwin, S. (2014). Analisis SWOT DalamBisnis. Bandung. Kata Pena.Kartika, R. Y. (2017). Strategi Pengelolaan SanggarSeni Sidoum di Kota Langsa, Aceh. Jurnal Tata Kelola Seni, 3(2), 54-68.Natonis, R. J. I. (2016). Strategi Pengelolaan PusatMusik Liturgi Yogyakarta. Jurnal Tata Kelola Seni, 2(2), 66-80.Rangkuti, F. (2016). Teknik Membedakan Kasus BisnisAnalisis SWOT. Jakarta: PT Gramedia.Sondang, P. S. (2000). Manajemen Strategi. Jakarta:PT Bumi Aksara.Sugiyono. (2011). Metode Penelitian KuantitatifKualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
OPERA BATAK PEREMPUAN DI PINGGIR DANAU KARYA LENA SIMANJUNTAK SEBUAH TINJAUAN SEMIOTIKA Isna Hidayani; Sahrul N; Dharminta Soeryana
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 2 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i2.26436

Abstract

The purpose of the research is to reveal the meaning of sign in Woman at The Lakes Edge Batak Opera Performance. The study used descriptive analysis aproach by quantitative resesrach methode. The theoritical frameworks chosen to answer the research questions are the structural and texture coceptual frammework and the semilogical conceptual framework. Several conclusions resulted from the research are: The Woman at The Lakes Edge Opera Batak Performance has a moral massage that conveyed by the implied meaning of the sign created by Lena as the performance script writer and directure.Keywords: semiology, woman at the lakes edge. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan makna tanda dalam Pertunjukan Opera Batak Perempuan di Pinggir Danau, Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif Analisis dengan metode penelitian kualitatif. Kerangka teoritis yang dipilih untuk menjawab pertanyaan penelitian adalah kerangka konsep Semiologi. Beberapa kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini yakni; Pertunjukan Opera Batak Perempuan di Pinggir Danau memiliki pesan moral yang disampaikan dengan makna yang tersirat pada tanda yang diciptakan oleh Lena selaku Penulis naskah sekaligus sutradara pertunjukan.Kata Kunci: semiologi, perempuan di pinggir danau. Authors:Isna Hidayani : Institut Seni Indonesia PadangpanjangSahrul N : Institut Seni Indonesia PadangpanjangDharminta Soeryana : Institut Seni Indonesia Padangpanjang References:Barthes, Roland. (2010). Elements Of Semiolog. New York: Hill And Wang.Hidayani, Isna. (2019). “Opera Batak”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 28 Juli 2020, ISI Padangpanjang.Hidayani, Isna. (2020). “Opera Batak”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 29 Juli 2020, ISI Padangpanjang.Hutari, Fandy. (2009). Sandiwara Dan Perang.Yogyakarta: Ombak.Norman, K. Denzin, Yvonna S. Lincoln. (1994). Handbook Of Qualitative Research. London: Sage Publications Ltd.Simanjuntak, Lena. (2013). Opera Batak Perempuan Di Pinggir Danau Woman At Lake’s Edge Frauen Am Rande Des Sees Borua Nadi Duru Ni Tao. Yogyakarta: Katakita.Sobur, Alex. (2003). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
EFEKTIFITAS USABILITY (PENGGUNAAN) SIGN SYSTEM TEMPAT WISATA KOTA SAWAHLUNTO SEBAGAI KOTA TAMBANG BERBUDAYA Dwi Mutia Sari; Eko Purnomo
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 2 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i2.24724

Abstract

Sawahlunto City is a tourist city by highlighting two tourism potentials that become its strengths, Mining Tourism and Old Town History Tour, which utilizes former mines and the many Dutch heritage buildings in Sawahlunto City. To support tourism in Sawahlunto City, which is widely known by visitors, communicative information media is needed so that visitors know the identity of an object, information as well as the direction and next location, one of which is the use of a sign system as media. This study aims to examine how effective the use of the sign system has been in tourist areas around the City of Sawahlunto using the Direct Rating Method (DRM), through quantitative research methods. The sub-variables used are attention, readthrough, cognitive effects, affective effects, and behavioral. The result of the research that was processed by 97 respondents was the total value of the G dimension or the total score of the sub-variables, which was 76.96. The next value is converted through the DRM table, so that the sign system is included in the good category as a visual communication media in public spaces, namely in Sawahlunto City tourism.Keywords: sawahlunto city, effective, sign system.AbstrakKota Sawahlunto merupakan kota wisata dengan menonjolkan dua potensi wisata yang menjadi kekuatannya, Wisata Tambang dan Wisata Sejarah Kota Lama, yang memanfaatkan bekas tambang serta peninggalan bangunan Belanda yang banyak di Kota Sawahlunto. Untuk mendukung wisata di Kota Sawahlunto dikenal luas oleh pengunjung, diperlukan media informasi yang komunikatif agar pengunjung mengetahui identitas suatu objek, informasi serta arah dan lokasi yang akan dituju berikutnya, salah satunya dengan penggunaan media sign system. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji seberapa efektifnya penggunaan sign system tersebut yang sudah diterapkan pada area wisata di sekitar kawasan Kota Sawahlunto dengan menggunakan Direct Rating Method (DRM), melalui pendekatan metode penelitian kuantitatif. Adapun sub variabel yang digunakan adalah perhatian (attention), pemahaman (readthrougness), efek kognitif, efek afektif, dan efek sikap terhadap media (behavioral). Hasil dari penelitian yang melalui olahan 97 responden adalah nilai total dimensi G atau skor total keseluruhan sub variabel, yaitu sebesar 76,96. Yang selanjutnya nilai tersebut dikonversikan melalui tabel DRM, sehingga sign system termasuk dalam kategori baik sebagai media komunikasi visual yang berada di ruang publik, yaitu berada di wisata Kota Sawahlunto.Kata Kunci: kota sawahlunto, efektif, sign system. Authors:Dwi Mutia Sari : Universitas Negeri PadangEko Purnomo : Universitas Negeri Padang References:Behance. (2020). Sign System Berupa Petunjuk. https://www.behance.net/gallery/8364147/Redesign-Signage-System-for-Taman-Margasatwa-Ragunan (diakses tanggal 29 Februari 2020).Dumas, Joseph S dan Redish, Janice C. (1999). A Practical Guide to Usability Testing. USA: Intellect.Durianto, Darmadi dkk. (2003). Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif (Strategi, Program, dan teknik Pengukuran). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.Evrinaldi. (2020). Kota Tua Sawahlunto Diajukan Menjadi Warisan Dunia. www.sawahluntotourism.com (diakses tanggal 29 Februari 2020).Follins, John & Hammer, Dave. (1979). Architectural Signing & Graphics. New York: Whitney Library of Design.Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.Jeff, Axup. (2004). Usability Professionals Association, About Usability. Australia: The University of Queensland.Kriyantono, Rachmat. (2007). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.Kusrianto, Adi. (2009). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Jakarta: Penerbit ANDI.Narny, Yenny. (2015). Sawahlunto Perjalanan ke Masa Lalu. Sawahlunto: CV Celyfa.Portaldekave. (2021). Sign System Berupa Larangan. https://www.portaldekave.com/artikel/pengertian-serta-pemahaman-sign-system-menurut-para-ahli (diakses tanggal 3 Maret 2021).Rama, Kertamukti. (2012). Komunikasi Visual dalam Periklanan. Yogyakarta: Penerbit Galuh Yogyakarta.Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.Sunyoto, Sadjiman Ebdi. (2006). Metode Perancangan Komunikasi Visual. Yogyakarta: Dimensi Press.Tinarbuko, Sumbo. (2009). Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Widyatama Rendra.Yulnita, Novika. (2020). “Sign System”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 20 Agustus 2020, Kota Sawahlunto.Zuriah, Nuzul. (2009). Metodologi Penelitian Sosial Pendidikan Teori-Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.