cover
Contact Name
Ella Evrita
Contact Email
e.evrita@sae.edu
Phone
+628158712890
Journal Mail Official
g.putra@sae.edu
Editorial Address
YAYASAN NEXT AKADEMI Jl. Pejaten Raya No.31, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540 Telephone: (021) 7890145
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Profilm: Jurnal Ilmiah Ilmu Perfilman & Televisi
ISSN : 28300521     EISSN : 28300521     DOI : https://doi.org/10.56849
Pro Film Journal is a scientific journal that focuses on film and television science. Along with the development of creative media in Indonesia, this journal is presented by SAE Indonesia and covers various topics related to creative media. Creative media is an individuals mental process in producing new ideas, processes, methods, or products that are effective and imaginative, with succession, discontinuity, and differentiation that are useful in various fields to create something new.
Articles 98 Documents
Measuring the Impact of Changes in Production Incentives on theCompetitiveness of the Film and Television Industries: A Post-Strike Case Study in the United States and Canada Tumiar Berthalina Simatupang, S.I.Kom, M.I.Kom, Tumiar Berthalina Simatupang, S.I.Kom, M.I.Kom
Profilm Jurnal Ilmiah Ilmu Perfilman dan Pertelevisian Vol. 4 No. 2 (2025): Volume 4 Nomor 2 - September 2025
Publisher : Akademi Komunikasi SAE Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56849/jpf.v4i2.91

Abstract

Particularly after significant strikes in Hollywood in 2023 and 2024, the film and television sectors are currently facing significant challenges. This paper aims to explore how variations in production incentives affect the competitiveness of the film and television sector in the US and Canada. Through a qualitative approach and literature analysis, the study revealed that more competitive incentive policies in Canada could attract more film investment than states in the United States with less appealing regulations. Additionally, the study illustrates how the strikes have impacted investment decisions across sectors and disrupted production, thereby creating uncertainty that hampers the growth of the filmand television industries. This study advocates for policy changes to promote industry sustainability by emphasizing the importance of adaptive incentive strategies that respond to evolving global market dynamics. The findings should provide lawmakers and industry stakeholders with valuable insights and recommendations for enhancingcompetitiveness in the film and television sectors.
Strategi Inovasi Dalam Bisnis Kreatif: Analisis Peran Label Musik BesarDalam Menciptakan Tren Hiburan Di Era Digital Ario Swastanto Tamat, Ario Swastanto Tamat
Profilm Jurnal Ilmiah Ilmu Perfilman dan Pertelevisian Vol. 4 No. 2 (2025): Volume 4 Nomor 2 - September 2025
Publisher : Akademi Komunikasi SAE Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56849/jpf.v4i2.92

Abstract

Era digital telah secara fundamental mengubah industri musik, memaksa label musik besar untuk beradaptasi melampaui peran tradisional mereka. Meskipun dominasi mereka bertahan, terdapat kesenjangan pemahaman mengenai bagaimana label-label ini secara proaktif mengelola inovasiinternal untuk menciptakan dan mengarahkan tren hiburan global, bukan sekadar bereaksi terhadap disrupsi teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara mendalam mekanisme internal dan praktik manajerial di balik strategi inovasi label musik besar, dengan fokus pada jenis inovasi yang diprioritaskan, faktor organisasional yang memengaruhinya, dan dampaknya terhadap ekosistem industri serta perilaku konsumen. Menggunakan pendekatan kualitatif dengandesain studi kasus kolektif di tiga pusat industri musik (Los Angeles, London, Jakarta), penelitian ini mengumpulkan data melalui wawancara mendalam dengan eksekutif label dan artis, analisis dokumen digital, serta survei konsumen. Data dianalisis menggunakan analisis tematik untuk mengidentifikasi pola strategi inovasi. Temuan utama mengungkapkan lima strategi inti: (1) transformasi proses A&R dari intuisi menjadi model berbasis data prediktif; (2) orkestrasi pemasaran hibrida yang merekayasa viralitas di ekosistem digital; (3) diversifikasi portofoliosebagai perusahaan manajemen kekayaan intelektual (IP) yang merambah gaming dan metaverse; (4) rekonfigurasi hubungan label-artis yang ditandai oleh ketegangan antara kemitraan berbasis data dan kontrol algoritmik; serta (5) respons konsumen yang dualistis, mengapresiasi personalisasi namun mengalami kejenuhan algoritmik. Implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa label musik besar telah berevolusi menjadi arsitek tren digital yang canggih denganmengintegrasikan data ke dalam proses kreatif dan bisnis inti. Secara teoretis, penelitian ini memperkaya pemahaman tentang inovasi di industri kreatif dan mengidentifikasi fenomena “kejenuhan algoritmik”. Secara praktis, temuan ini menyarankan bahwa keberlanjutan kompetitiftidak hanya bergantung pada optimalisasi algoritma, tetapi juga pada kemampuan mengelola portofolio IP secara holistik, membina hubungan artis yang seimbang, dan menciptakan jalur penemuan musik yang otentik untuk melawan kelelahan konsumen.
Harmoni Viral: Mengungkap Rahasia Audio Engineering dalam KesuksesanLagu K-pop yang Mengguncang Dunia Digital Fornia, S.I.Kom, M.I.Kom, Fornia, S.I.Kom, M.I.Kom
Profilm Jurnal Ilmiah Ilmu Perfilman dan Pertelevisian Vol. 4 No. 2 (2025): Volume 4 Nomor 2 - Juni 2025
Publisher : Akademi Komunikasi SAE Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56849/jpf.v4i2.93

Abstract

Fenomena global K-pop sangat bergantung pada viralitas di media sosial, namun peran teknis dari audio engineering dalam mendorong kesuksesan ini masih kurang dieksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana teknik audio engineering—meliputi mixing, mastering, dan desain suara—secara strategis berkontribusi dalam menciptakan konten musik yang memicu viralitas di platform digital, dengan menggunakan lagu-lagu K-pop sukses sebagai studi kasus.Melalui pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus di Seoul, data dikumpulkan via triangulasi analisis konten audio dan wawancara semi-terstruktur dengan para profesional industri serta pengguna media sosial, yang kemudian dianalisis secara tematik. Temuan utama mengungkapbahwa viralitas bukanlah produk kebetulan, melainkan hasil dari arsitektur sonik berlapis yang dirancang secara sengaja. Strategi ini mencakup presisi teknis untuk kualitas superior, rekayasa psikoakustik untuk menciptakan “kaitan” (hook) yang adiktif, amplifikasi emosi melalui desain suara, dan optimalisasi audio yang sadar-platform untuk memaksimalkan daya tarik pada perangkat seluler dan format video pendek. Penelitian ini secara teoretis memposisikan audio engineering sebagai elemen strategis dalam ekonomi perhatian digital, melampaui perannya sebagai proses teknis semata. Secara praktis, temuan ini menyediakan kerangka kerja bagi para profesional industri untuk merancang konten musik yang ‘siap-viral’ (viral-ready) dalam ekosistem media kontemporer.
Enhancing Storyboarding for Viral Content: Closing the ResearchGap in Interactive Storytelling on Digital Platforms" Asti Hayuningtyas, Asti Hayuningtyas
Profilm Jurnal Ilmiah Ilmu Perfilman dan Pertelevisian Vol. 4 No. 2 (2025): Volume 4 Nomor 2 - September 2025
Publisher : Akademi Komunikasi SAE Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56849/jpf.v4i2.94

Abstract

The rise of digital technology and social media platforms has transformed the creation of animated content, especially in storyboarding for viral projects. This study aims to identify and develop an effective storyboarding method tailored for viral content on digital platforms. The research method emphasizes audience interactivity, the integration of cutting-edge technology, and adaptation to global cultural differences. Using a qualitative approach, this research conducts content analysis and case studies of viral content across platforms like TikTok, Instagram, and YouTube. A key finding of this research is that storyboarding digital content must be flexible and sensitive to cultural variations. Additionally, it should accommodate diverse storylines that can evolve based on audience interactions. The study also reveals that technologies such as AI can enhance the relevance and efficiency of the storyboard creation process. Ultimately, it offers a practical guide for the creative industry to address the challenges associated with dynamic and cross-cultural content production.
Perkembangan Film Dokumenter di Era TikTok:Sebuah Kajian Literatur Nur Hidayat, Nur Hidayat
Profilm Jurnal Ilmiah Ilmu Perfilman dan Pertelevisian Vol. 4 No. 2 (2025): Volume 4 Nomor 2 - September 2025
Publisher : Akademi Komunikasi SAE Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56849/jpf.v4i2.95

Abstract

Film dokumenter telah mengalami evolusi signifikan seiring dengan perkembangan teknologi, khususnya di era digital. Salah satu platform yang berperan besar dalam transformasi ini adalah TikTok, aplikasi media sosial berbasis video pendek yang menawarkan berbagai fitur kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau perkembangan film dokumenter di era TikTok melalui pendekatan kajian literatur. Fokus utama kajian ini adalah bagaimana format dan gaya dokumenter berubah, bagaimana penerimaan publik terhadap dokumenter pendek di TikTok, serta peluang dan tantangan yang dihadapi para pembuat film dokumenter dalam memanfaatkan platform ini. Dari kajian literatur, terlihat bahwa TikTok mampu menjembatani kesenjangan antara konsumsi konten hiburan ringan dengan konten edukatif yang mendalam, sekaligus memberikan ruang bagi jurnalisme warga. Artikel ini diakhiri dengan rekomendasi mengenai potensi pengembangan lebih lanjut di masa depan.
Neuroaesthetics dan Cognitive Load dalam Produksi Musik: StudiEEG terhadap Pengalaman Audio yang Immersif Abraham Eka Widjaya, Abraham Eka Widjaya
Profilm Jurnal Ilmiah Ilmu Perfilman dan Pertelevisian Vol. 4 No. 2 (2025): Volume 4 Nomor 2 - September 2025
Publisher : Akademi Komunikasi SAE Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56849/jpf.v4i2.96

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara neuroaesthetics dan cognitive load dalam produksi musik dengan menggunakan teknologi elektroensefalografi (EEG) untuk memahami pengalaman audio yangimersif. Latar belakang transformasi teknologi dalam studio musik membuka peluang untuk mengoptimalkan pengalaman mendengar. Kajian ini membahas bagaimana elemen estetika musik mempengaruhi pemrosesan emosional dan kognitif pendengar, serta pentingnya interaksi antara faktor- faktor ini dalam meningkatkan kualitas pengalaman musik. Dengan mengukur beban kognitif pendengarsaat mendengarkan musik, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model evaluasi berbasis EEG untuk memperbaiki metode produksi musik. Temuan menunjukkan bahwa pemahaman neuroestetika dapat secara signifikan meningkatkan keterlibatan emosional pendengar. Melalui pendekatan yang terintegrasi, penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana produksi musik dapat disesuaikan untuk meningkatkan pengalaman pendengar secara keseluruhan.
Navigating Economic Challenges in the Digital Photography andVideo Industry: An Analysis of Monetization Strategies ThroughSubscription Models and the Role of Online Platforms Chitra Lestari, S.I.Kom, M.I.Kom, Chitra Lestari, S.I.Kom, M.I.Kom
Profilm Jurnal Ilmiah Ilmu Perfilman dan Pertelevisian Vol. 4 No. 2 (2025): Volume 4 Nomor 2 - September 2025
Publisher : Akademi Komunikasi SAE Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56849/jpf.v4i2.97

Abstract

The digital photography and video industry has undergone a significant transformation due to technological advancements and changes in consumer behavior. This research aims to analyze the industry's economic challenges and explore more effective monetization strategies through subscription models and the role of online platforms. The research method used was qualitative, employing a case study approach that involved semi-structured interviews and focus group discussions with industry players. The findings show that the main challenges include technological unemployment, financial constraints, and the complexity of digital marketing. The subscription model is a relevant monetization strategy to provide a steady revenue stream, while online platforms play an essential role in supporting monetization through influencer marketing and product sales. This research emphasizes the need for adaptation and innovation to enhance the sustainability of the digital photography and video industry in the digital era.
Facing the Challenges of Film Production:From Economic Uncertainty to Digital Era Sustainable Practices Melati Kusuma Wardhani, S.I.Kom, M.I.Kom, Melati Kusuma Wardhani, S.I.Kom, M.I.Kom
Profilm Jurnal Ilmiah Ilmu Perfilman dan Pertelevisian Vol. 4 No. 2 (2025): Volume 4 Nomor 2 - September 2025
Publisher : Akademi Komunikasi SAE Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56849/jpf.v4i2.98

Abstract

The film business has numerous significant difficulties among economic uncertainty and growing need for sustainable practices. Especially in the digital era, this research seeks to underline these problems and investigate creative ideas that might be used. Using literature research to examine several works on the difficulties and creative advances in film production, the hired approach is qualitative. The findings show that although encouraging sustainable practices, the acceptance of new technologies such artificial intelligence (AI) and virtual reality (VR) could satisfy changing audience needs and enhance manufacturing efficiency. Thus, cooperation among government agencies, local producers, distributors, and platform providers determines the future expansion and viability of the film industry.
Eksplorasi keadilan sosial di Startup : Studi kasus eFishery dan Peran Serikat Pekerja dalam Perlindungan Hak-hak Pekerja Mochammad Andreisyah, Mochammad Andreisyah
Profilm Jurnal Ilmiah Ilmu Perfilman dan Pertelevisian Vol. 4 No. 2 (2025): Volume 4 Nomor 2 - September 2025
Publisher : Akademi Komunikasi SAE Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56849/jpf.v4i2.99

Abstract

Kebangkitan startup di Indonesia, khususnya eFishery, memperlihatkan tantangan untuk melindungi hak-hak pekerja di era teknologi digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran serikat pekerjadalam mendorong praktik ketenagakerjaan yang berkelanjutan di startup. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus, termasuk wawancara mendalam dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan serikat pekerja seperti SPMTN di eFishery memberikan harapan baru untuk perlindungan hak-hak pekerja dan kolaborasi dengan manajemen. Namun, tantangan internal seperti masalah kepemimpinan dan keputusan pemutusan hubungan kerja masih menghambat pencapaian tujuan. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama transparan antara manajemen dan serikat pekerja serta dukungan regulasi pemerintah untuk mendukung keadilan sosial dan kesejahteraan pekerja diindustri startup.
Animasi Kinetic: Analisis Kreativitas dan Teknik Animasi dalam Menciptakan Konten Viral di Media Sosial Audi Satryo Hutomo, Audi Satryo Hutomo
Profilm Jurnal Ilmiah Ilmu Perfilman dan Pertelevisian Vol. 4 No. 2 (2025): Volume 4 Nomor 2 - September 2025
Publisher : Akademi Komunikasi SAE Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56849/jpf.v4i2.100

Abstract

Di tengah dominasi konten video pendek, animasi kinetik telah muncul sebagai medium yang kuat untuk mencapai viralitas di media sosial, namun pemahaman empiris tentang bagaimana keputusan teknis dan kreatif spesifik mendorong kesuksesan ini masih terbatas. Penelitian inibertujuan untuk mengisi kesenjangan tersebut dengan mengeksplorasi secara mendalam bagaimana elemen kreatif dan teknik animasi berkontribusi pada viralitas konten di platform digital. Menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif, penelitian ini menganalisis 5-7 videoanimasi viral dari Indonesia (2023-2025) melalui analisis konten sistematis dan melakukan wawancara mendalam dengan enam praktisi kreatif yang terlibat dalam produksinya. Analisis tematik terhadap data mengungkapkan empat temuan utama: (1) Simplisitas naratif dengan satu pesan inti yang kuat dan humor yang relevan menjadi fondasi untuk koneksi emosional; (2) Eksekusi teknis, seperti prinsip juiciness dan pacing yang dinamis, berfungsi sebagai penguat dampak visual dan emosional; (3) Sinergi audio-visual yang ketat, terutama sinkronisasi beat-to-action dan penggunaan efek suara yang detail, menciptakan pengalaman imersif; dan (4) Estetika visual yang terkurasi, melalui palet warna terbatas dan tipografi yang dianimasikan sebagai “aktor utama,” memastikan keterbacaan cepat dan membangun identitas merek. Implikasi dari penelitian ini memberikan kontribusi teoretis dengan menjembatani praktik produksi animasi dan teori komunikasi viral, sekaligus menawarkan kerangka kerja praktis bagi para kreator untuk merancang konten animasi yang berpotensi viral secara strategis.

Page 9 of 10 | Total Record : 98