cover
Contact Name
Edi Ilham
Contact Email
asianpublisher.id@gmail.com
Phone
+6285781169228
Journal Mail Official
asianpublisher.id@gmail.com
Editorial Address
PUBLISH BY ASIAN PUBLISHER – MEDIA ILMU INDONESIA Tower Vanesia Jl. Ahmad Yani (Exit Toll Bekasi Barat), Kota Bekasi, Indonesia Hp: 087863521071 Email: asianpublisher.id@gmail.com, sekretariat.mdi@gmail.com
Location
Kab. bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
JHN: Journal of Health and Nursing
Published by Asian Publisher
ISSN : -     EISSN : 30258448     DOI : https://doi.org/10.58738/jhn
Core Subject : Health,
JHN: Journal of Health and Nursing (E-ISSN 3025-8448) adalah jurnal ilmiah peer-review berkualitas tinggi dengan akses terbuka yang diterbitkan dua kali setahun (Mei dan November) oleh Asian Publisher. JHN: Journal of Health and Nursing berfokus pada Riset Ilmiah Kesehatan, Laporan Kasus dan Literatur di bidang Elektromedik, Radiodiagnostik dan Radioterapi Farmasi, Analisis Makanan dan Obat, Kedokteran Gigi dan Ortodonti, Kesehatan Lingkungan, Sistem Informasi Kesehatan, dan Nutrisi.
Articles 52 Documents
PERBEDAAN KEJADIAN POSTOPERATIVE NAUSEA AND VOMITING (PONV) PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DENGAN METODE ERACS DAN NON-ERACS DI RS PKU MUHAMMADIYAH LAMONGAN Sri Yuniarti Rohmaniyah; Raden Sugeng Riyadi; Anita Setyowati; Munadi
JHN: Journal of Health and Nursing Vol. 3 No. 1 (2025): JHN: Journal of Health and Nursing
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/jhn.v3i1.693

Abstract

Sectio Caesarea merupakan prosedur persalinan yang semakin diminati seiring dengan perkembangan teknologi medis, dengan metode Enhanced Recovery After Caesarean Surgery (ERACS) yang terbukti mempercepat pemulihan dibandingkan metode Non-ERACS. Namun, salah satu efek samping yang sering terjadi pasca operasi adalah Post-Operative Nausea and Vomiting (PONV), yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, sehingga penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kejadian PONV pada pasien SC dengan metode ERACS dan Non-ERACS di RS PKU Muhammadiyah Lamongan. Untuk mengetahui Perbedaan mengetahui Perbedaan Kejadian Postoperative Nausea and Vomiting (PONV) pasien post operasi Sectio Caesarea dengan metode ERACS dan Non-ERACS di RS PKU Muhammadiyah Lamongan. Desain penelitian ini yaitu kuantitatif komparatif, desain studi observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney. Jumlah responden sebanyak 40 dengan kelompok ERACS sebanyak 20 responden dan kelompok Non-ERACS sebanyak 20 responden. Hasil uji Mann-Whitney diperoleh nilai p-value 0,005<0,05 yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada kejadian Postoperative Nausea and Vomiting (PONV) pasien post operasi Sectio Caesarea dengan metode Enhanced Recovery After Caesarean Surgery (ERACS) dan Non-ERACS di RS PKU Muhammadiyah Lamongan. Metode ERACS terbukti lebih efektif dalam menurunkan frekuensi kejadian PONV.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT MENULAR DENGAN PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR PADA MAHASISWA PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI DI RUANG OPERASI Intania Kusuma Wardhani; Ellyda Septiani Pramita; Vita Purnamasari
JHN: Journal of Health and Nursing Vol. 3 No. 1 (2025): JHN: Journal of Health and Nursing
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/jhn.v3i1.694

Abstract

Penyakit menular merupakan salah satu tantangan serius dalam dunia kesehatan, khususnya di ruang operasi yang memiliki risiko tinggi terhadap penularan infeksi. Mahasiswa praktik klinik keperawatan anestesiologi yang bertugas di ruang operasi harus memiliki pengetahuan yang memadai guna menerapkan kewaspadaan standar secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang penyakit menular dengan penerapan kewaspadaan standar. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 61 mahasiswa semester 5 Program Studi Keperawatan Anestesiologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta yang dipilih menggunakan teknik proportional random sampling. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik (80,3%) dan penerapan kewaspadaan standar yang tinggi (73,8%). Hasil uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan penerapan kewaspadaan standar (χ² = 22,367; p = 0,000). Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan yang baik berperan penting dalam penerapan kewaspadaan standar oleh mahasiswa. Oleh karena itu, peningkatan pendidikan dan pelatihan secara rutin melalui kurikulum dan praktik klinik sangat diperlukan.
KUALITAS MIKROBIOLOGIS AIR SUMUR PADA PENDERITA DIARE DI KOTA YOGYAKARTA Lilis Suryani
JHN: Journal of Health and Nursing Vol. 3 No. 1 (2025): JHN: Journal of Health and Nursing
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/jhn.v3i1.695

Abstract

Diare adalah penyakit yang ditularkan melalui air terutama disebabkan oleh air yang terkontaminasi bakteri Escherichia coli dari tinja manusia dan hewan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air sumur berdasarkan jumlah bakteri koliform dan E. coli pada penderita diare di Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain potong lintang. Penelitian dilakukan di Kota Yogyakarta yang terdiri dari 12 kecamatan, terutama di daerah aliran sungai. Variabel penelitian adalah pasien diare per kecamatan tahun 2019. Metode most probable number digunakan untuk memeriksa koliform dan E. coli. Bakteri koliform terbanyak air sumur ditemukan di distrik Mantrijeron, dengan jumlah 2237 CFU/100 mililiter air. Sementara jumlah terendah ditemukan pada air sumur di kecamatan Jetis sebesar 379 CFU/100 ml air. Jumlah bakteri E. coli tertinggi ditemukan pada air sumur di Mantrijeron. 100% air sumur dari responden telah terkontaminasi bakteri E. coli. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa semua air sumur yang dimiliki oleh penderita diare di Kota Yogyakarta telah terkontaminasi oleh bakteri koliform dan Escherichia coli.
PERBEDAAN DERAJAT DRY EYE SYNDROME PADA PEROKOK ELEKTRIK DAN NON ELEKTRIK POPULASI DEWASA MUDA Tsabitah Hasna Puspitasari; Nur Shani Meida
JHN: Journal of Health and Nursing Vol. 3 No. 1 (2025): JHN: Journal of Health and Nursing
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/jhn.v3i1.696

Abstract

Sindrom Mata Kering (DES) merupakan kelainan multifaktorial pada permukaan mata yang ditandai dengan ketidakstabilan lapisan air mata dan gejala ketidaknyamanan pada mata. Prevalensinya terus meningkat akibat perubahan gaya hidup dan meningkatnya paparan faktor risiko, salah satunya adalah merokok. Meskipun rokok konvensional telah lama diketahui berdampak negatif pada kesehatan mata, semakin populernya rokok elektronik di kalangan dewasa muda telah menimbulkan kekhawatiran serupa. Meskipun kedua jenis rokok tersebut mengandung zat yang mengiritasi, perbedaan bentuk dan komposisi kimianya menimbulkan pertanyaan tentang potensi perbedaan tingkat keparahan DES yang dapat ditimbulkannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan tingkat keparahan Sindrom Mata Kering (DES) antara pengguna rokok elektronik dewasa muda dan non-rokok elektronik. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Sampel terdiri dari 50 mahasiswa kedokteran laki-laki dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), berusia antara 18 dan 25 tahun. Responden dibagi menjadi dua kelompok: 25 pengguna rokok elektronik dan 25 pengguna non-rokok elektronik, yang semuanya memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Derajat Sindrom Mata Kering (DES) dinilai menggunakan kuesioner Indeks Penyakit Permukaan Mata (OSDI). Data dianalisis menggunakan uji Chi-square untuk mengevaluasi signifikansi hubungan antara jenis rokok yang digunakan (rokok elektrik dan non-elektronik) dan tingkat keparahan Sindrom Mata Kering. Analisis menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan dalam derajat Sindrom Mata Kering antara pengguna rokok elektrik (p = 0,356) dan pengguna non-rokok elektrik (p = 0,392). Studi ini tidak menemukan perbedaan signifikan secara statistik dalam tingkat keparahan Sindrom Mata Kering antara perokok rokok elektrik dan non-elektronik pada populasi dewasa muda.
FAKTOR RISIKO STUNTING DAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU DENGAN ANAK STUNTING DI INDONESIA Tri Pitara Mahanggoro
JHN: Journal of Health and Nursing Vol. 3 No. 1 (2025): JHN: Journal of Health and Nursing
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/jhn.v3i1.697

Abstract

Stunting, juga dikenal sebagai perawakan pendek pada anak-anak, adalah kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi pada balita selama fase pertumbuhan dan perkembangan kehidupan mereka. Risiko Pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu sangat terkait dengan risiko anak-anak mereka mengalami stunting. Stunting merupakan masalah global yang terkait erat dengan masalah gizi, terutama di negara-negara miskin dan berkembang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu, serta faktor-faktor yang mempengaruhi prevalensi stunting. Desain penelitian ini adalah quasi-eksperimental dengan kelompok kontrol pretest-posttest. Hasilnya, ada perbedaan dalam peningkatan persentase pengetahuan di antara ibu sebelum dan sesudah paparan. Menurut temuan penelitian, Ada perbedaan pengetahuan, sikap, dan perilaku antara kelompok kasus dan kontrol. Kelompok kontrol menunjukkan tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku yang lebih tinggi. Pada kelompok kasus, persentase pengetahuan meningkat, sedangkan persentase pengetahuan dan sikap meningkat pada kelompok kontrol. Riwayat medis merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam terjadinya stunting.
EDUKASI KESEHATAN HIPERTENSI DAN PERILAKU PENCEGAHAN HIPERTENSI Ratna Indriawati; Fahmi Abdul Haq; Shiko Indrawan Mahardani
JHN: Journal of Health and Nursing Vol. 3 No. 1 (2025): JHN: Journal of Health and Nursing
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/jhn.v3i1.698

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit dengan prevalensi tinggi. Hipertensi tidak hanya diderita orang tua. Remaja yang memiliki gaya hidup yang tidak sehat mempunyai risiko lebih besar mengalami penyakit hipertensi dibandingkan dengan gaya hidupnya sehat. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan bersifat menetap sehingga lama kelamaan akan menjadi kebiasaan dan gaya hidup seseorang. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan seseorang adalah dengan edukasi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh edukasi kesehatan tentang hipertensi terhadap perilaku pencegahan hipertensi. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experiment. Subjek penelitian adalah remaja. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner perilaku pencegahan hipertensi yang diberikan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan. Analisis data penelitian menggunakan uji beda, yaitu Wilcoxon test dan Mann-Whitney test. Hasil penelitian pada kelompok intervensi mengalami perubahan perilaku pencegahan hipertensi dari kurang baik menjadi baik lebih banyak daripada kelompok kontrol dengan selisih 6 siswa. Hasil uji Wilcoxon test dan Mann- Whitney test mendapatkan hasil p>0,05. Edukasi kesehatan hipertensi meningkatkan perilaku pencegahan hipertensi meskipun tidak bermakna secara statistik.
PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PASIEN PEMBEDAHAN MINOR DAN MAYOR DENGAN MENGGUNAKAN HARS DI IBS RSUD SLEMAN Dian Antama Putra; Vita Purnamasari; Elfi Etikasari
JHN: Journal of Health and Nursing Vol. 3 No. 1 (2025): JHN: Journal of Health and Nursing
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/jhn.v3i1.700

Abstract

Kecemasan merupakan respons psikologis umum yang dialami pasien sebelum menjalani tindakan pembedahan, baik mayor maupun minor. Tingkat kecemasan yang tinggi dapat berdampak negatif terhadap kondisi fisik dan proses penyembuhan pasien. Oleh karena itu, diperlukan metode penilaian yang objektif, salah satunya menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan tingkat kecemasan pasien pembedahan mayor dan minor di IBS RSUD Sleman dengan menggunakan instrumen HARS.Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif komparatif dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 50 responden dipilih melalui teknik purposive sampling, terdiri dari 25 pasien pembedahan mayor dan 25 pasien pembedahan minor. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner HARS dan dianalisis menggunakan uji statistik Mann-Whitney.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien pembedahan mayor memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan pasien pembedahan minor, dengan nilai signifikansi p-value sebesar 0.000.Kesimpulannya, jenis pembedahan berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pasien. Pembedahan mayor cenderung menimbulkan kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan pembedahan minor.Disarankan kepada tenaga kesehatan, khususnya perawat dan penata anestesi, untuk melakukan pengkajian kecemasan secara sistematis sebelum operasi dan memberikan intervensi psikologis yang sesuai untuk menurunkan tingkat kecemasan pasien.
HUBUNGAN HIPOTENSI INTRA OPERATIF TERHADAP MUAL MUNTAH PADA PASIEN SECTIO CAESAREA DENGAN SPINAL ANESTESI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL Julia Ananda Nur Imani; Anita Setyowati; Aisyah Nur Azizah
JHN: Journal of Health and Nursing Vol. 3 No. 1 (2025): JHN: Journal of Health and Nursing
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/jhn.v3i1.711

Abstract

Anestesi regional diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, salah satunya adalah spinal anestesi, dengan lokasi penyuntikan di vertebra lumbal sekitar L4-L5. Hipotensi merupakan salah satu resiko yang harus diperhatikan dalam prosedur spinal anestesi. Komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh hipotensi pada saat intraoperatif memicu terjadinya perasaan tidak nyaman pada perut. Tujuan penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan hipotensi intra operatif terhadap mual muntah pada pasien Sectio caesarea dengan spinal anestesi di RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 42 responden, dengan teknik sampling accidental sampling, uji yang digunakanan adalah uji kendall tau. Hasil dari penelitian ini yaitu dari 52 responden merasa mual saja sebanyak 23 responden (42,3%), responden mengalami retching sebanyak 7 (13,5%), dan responden yang mengalami mual lebih dari 30 menit atau muntah ≥ 2 kali sebanyak 0 responden (0%), sedangkan responden tidak merasa mual dan muntah sebanyak 22 responden (42,3%). Hasil uji Kendall tau didapatkan hasil 0,000 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara hipotensi intra operatif dengan kejadian mual muntah pada pasien sectio caesarea dengan spinal anestesi di RSU PKU Muhammadiyah Bantul.
PERBEDAAN KADAR KALIUM PADA KANTONG DARAH SEGAR DENGAN KANTONG DARAH SIMPAN LEBIH 6 HARI DAN HASIL KUALITAS MUTU DARAH SIMPAN DI BDRS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING Suryanto
JHN: Journal of Health and Nursing Vol. 3 No. 1 (2025): JHN: Journal of Health and Nursing
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/jhn.v3i1.712

Abstract

Transfusi darah salah satunya memindahkan komponen darah yang mengandung glukosa, laktat dan kalium. Selama penyimpanan sel darah mengalami perubahan metabolik seperti penurunan pH darah, hemolisis dan peningkatan kadar kalium. Salah satu komplikasi transfusi yang harus dihindari adalah adanya hiperkalemia akibat pelepasan kalium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar kalium darah simpan dan hasil QC PRC selama penyimpanan 11 hari. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Uji analisis dilakukan uji perbedaan t-Test. Selain itu dilakukan juga kontrol kualitas darah/ quality control (QC) PRC untuk darah simpan sesuai standar. Penelitian ini menggunakan 40 sampel kantong darah segar yang didapat dari UTD PMI Kota Yogyakarta. Hasil rerata kadar kalium pada kantong darah segar adalah 4,373 ± 0,417 mmol/L (3,70-5,50) dan rerata kadar kalium pada kantong darah simpan 6 hari adalah 8,290 ± 0,275 mmol/L (7,80-8,90). Terdapat perbedaan bermakna kadar kalium antara kantong darah segar dan kantong darah simpan 6 hari (p= 0,000). Hasil QC PRC secara menyeluruh adalah 50% dimana menandakan perlunya perbaikan dalam hal proses pemisahan komponen darah.
HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP PERAWAT DALAM MELAKUKAN PRIMARY SURVEY DI IGD RSUD R.A.A TJOKRONEGORO PURWOREJO Ibrahim Latief; Triyas Singgih Pambudi; Muhaji
JHN: Journal of Health and Nursing Vol. 3 No. 1 (2025): JHN: Journal of Health and Nursing
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/jhn.v3i1.722

Abstract

Gawat darurat adalah kondisi medis yang memerlukan penanganan cepat karena berpotensi mengancam nyawa, menyebabkan kecacatan, atau memperburuk kondisi pasien. Penyebab utamanya meliputi penyakit jantung iskemik, stroke, infeksi saluran pernapasan bawah, kanker, dan cedera. Dalam situasi ini, primary survey menjadi langkah awal yang krusial, di mana perawat sebagai tenaga utama di IGD memegang peran penting dalam pelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap perawat dalam melakukan primary survey di instalasi gawat darurat.  Metode Penelitian yang digunakan adalah desain analisis korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sebanyak 20 perawat IGD diambil dari seluruh populasi menggunakan teknik total sampling. Analisis data menggunakan uji Spearman Rank. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap perawat (p = 0,011; r = 0,555). Kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan positif yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan sikap perawat dalam melakukan primary survey.