cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Matematika SoLuSi ( Tersohor Luas dan Berisi )
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 78 Documents
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SETTING KOOPERATIF (PISK) PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Utami, Fransisca Tyas Tri; Sugiarto, Bambang; Kuswardi, Yemi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.209 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) manakah prestasi belajar matematika yang lebih baik antara model PISK atau model pembelajaran langsung pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel, (2) manakah prestasi belajar matematika yang lebih baik antara aktivitas belajar matematika tinggi, sedang, atau rendah pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel, (3) aktivitas belajar matematika manakah yang  memberikan prestasi belajar lebih baik pada model PISK, (4) aktivitas belajar matematika manakah yang  memberikan prestasi belajar lebih baik pada model pembelajaran langsung, (5) model pembelajaran manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik pada aktivitas belajar matematika tinggi, model PISK atau model pembelajaran langsung, (6) model pembelajaran manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik pada aktivitas belajar matematika sedang, model PISK atau model pembelajaran langsung, (7) model pembelajaran manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik pada aktivitas belajar matematika rendah, model PISK atau model pembelajaran langsung.Penelitian ini merupakan eksperimental semu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Uji coba instrumen dilaksanakan di SMP Negeri 10 Surakarta. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Uji persyaratan analisis variansi adalah uji normalitas dengan metode Lilliefors dan uji homogenitas dengan metode Bartlett.Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) model PISK memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung, (2) aktivitas belajar matematika tinggi memiliki prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan sedang, aktivitas belajar matematika tinggi dan sedang memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada rendah, (3) pada penerapan model PISK, aktivitas belajar matematika tinggi menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan sedang, aktivitas belajar matematika tinggi dan sedang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada rendah, (4) pada penerapan model pembelajaran langsung, aktivitas belajar matematika tinggi menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan sedang, aktivitas belajar matematika tinggi dan sedang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada rendah, (5) pada aktivitas belajar matematika tinggi, model PISK menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung, (6) pada aktivitas belajar matematika sedang, model PISK menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung, (7) pada aktivitas belajar matematika rendah,  model PISK menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SECARA TERTULIS PESERTA DIDIK KELAS X SMA N 1 SUKOHARJO DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER Rahmawati, Retno Dwi Putri; Usodo, Budi; Chrisnawati, Henny Ekana
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 3 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.35 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik komunikasi matematis secara tertulis pada peserta didik perempuan dan laki-laki, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan memberikan solusi alternatif yang dapat mengembangkan kemampuan komunikasi matematis secara tertulis.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X MIA 1. Subjek ditentukan dengan teknik sampel bertujuan sehingga diperoleh 2 peserta didik perempuan dan 2 peserta didik laki-laki yang memiliki kemampuan komunikasi matematis tingkat 2. Sumber data berasal dari guru dan peserta didik. Teknik pengumpulan data adalah observasi, tes dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Validitas data menggunakan teknik triangulasi waktu.Berdasarkan hasil analisis data diperoleh informasi bahwa peserta didik perempuan dan laki-laki mampu dengan benar menuliskan informasi terkait konteks isi persoalan ke dalam kalimat matematis akan tetapi peserta didik perempuan lebih teliti dalam menghimpun informasi; dalam memahami istilah-istilah matematis pengetahuan peserta didik perempuan dan laki-laki minimal efektif untuk menjelaskan konteks persoalan; peserta didik perempuan dan laki-laki menuliskan notasi matematika dengan tidak tepat, tidak mengetahui makna notasi yang dituliskan, terkadang menuliskan notasi yang tidak bermakna, kemudian peserta didik perempuan terkadang juga menuliskan notasi yang ambigu atau mempunyai makna ganda; peserta didik perempuan dan laki-laki menyelesaikan persoalan matematika dengan tidak lengkap; tidak dapat menuliskan argumen pada setiap prosedur penyelesaian; mampu menyampaikan ide atau relasi matematika ke dalam gambar yang mengilustrasikan konteks permasalahan. Akan tetapi peserta didik laki-laki mengalami kesulitan dalam menyampaikan ide ke dalam gambar pada persoalan jarak pada soal yang tidak eksplisit. Faktor yang mempengaruhi komunikasi matematis yaitu : pembelajaran dan evaluasi yang mengutamakan hasil daripada proses serta tidak ada pemahaman terkait manfaat memiliki komunikasi matematis secara tertulis yang baik. Beberapa solusi alternatif yakni : membiasakan pembelajaran dan evaluasi yang mengutamakan pada proses dan hasil, serta memahamkan peserta didik mengenai manfaat berkemampuan komunikasi matematis secara tertulis. 
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS BAGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SUKOHARJO TAH Arum, Agustine Tiya; Budiyono, Budiyono; Kurniawati, Ira
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.323 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendiskripsikan pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining (SFE) yang dapat meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Sukoharjo tahun 2016/2017. 2) mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining (SFE) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Sukoharjo tahun 2016/2017. 3) mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining (SFE) memberikan dampak terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Sukoharjo tahun 2016/2017.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2016/2017. Teknik pengumpulan data melalui observasi, tes dan dokumentasi. Teknik uji validitas data adalah triangulasi penyidik. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data aktivitas belajar siswa dan pelaksanaan proses pembelajaran melalui observasi, data prestasi belajar matematika siswa yang diperoleh melalui tes, dan data berupa foto dan video pembelajaran melalui dokumentasi.Dari hasil observasi pada siklus I, diperoleh rata-rata persentase aktivitas belajar siswa sebesar 65.75%, banyaknya siswa yang mencapai kategori aktivitas belajar siswa tinggi adalah 17 siswa (54.84%), dan dari hasil tes prestasi belajar matematika diperoleh presentase ketuntasan nilai tes sebesar 70.97%. Pada siklus II mengalami peningkatan rata-rata persentase aktivitas belajar siswa sebesar 9.17% menjadi 74.92%, banyaknya siswa yang mencapai kategori aktivitas belajar siswa tinggi meningkat sebesar 19.35% menjadi 74.19% atau sebanyak 23 siswa dan presentase ketuntasan nilai tes meningkat sebesar 6.45% menjadi 77.42%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining (SFE) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2016/2017.
ANALISIS STRATEGI BEKERJA MUNDUR DAN EKUIVALENSI PADA PERMASALAHAN NON RUTIN SISTEM PERSAMAAN Fauziah, Asma' Nurul; Setiawan, Rubono
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.83 KB)

Abstract

Non-routine issues related to equation systems are often tested in National Mathematics Olympiad as well as College Entrance Test. The usual strategy to solve the system of equations is by the method of elimination, substitution, the mixture of elimination and substitution, and the method of graph or by substitution of variables from one equation to another so as to produce new equations and then searched the roots and newly substituted into things asked. But if the system of equations contains a higher rank of two, one tends to have difficulty in finding its roots, so another more efficient strategy is needed. The combination of backward-working strategies and applying equivalence in solving non-routine problems form the system of equations can be more effectively used. The purpose of writing this article is to know and analyze how the use of reverse working strategy and applying equivalence to solve system equality problems based on Polya step and analyze the effectiveness of the strategy. The type of research used in this study is Research and Development (RnD). From this article it can be concluded that the combination of strategies working backward and applying equivalence is quite effective because it does not take much time as well as fewer calculation steps in solving non routine problems of equation system
JENIS-JENIS PERTANYAAN YANG DIAJUKAN GURU BERDASARKAN MAKSUD DAN DIMENSI KOGNITIF REVISI TAKSONOMI BLOOM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 GEMOLONG Maulia, Dityana Mila; Sujadi, Imam; Setiawan, Rubono
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.696 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1)  jenis-jenis pertanyaan yang diajukan guru berdasarkan maksud dan dimensi kognitif Revisi Taksonomi Bloom dalam pembelajaran matematika kelas VIII pada kegiatan pendahuluan, (2) jenis-jenis pertanyaan yang diajukan guru berdasarkan maksud dan dimensi kognitif Revisi Taksonomi Bloom dalam pembelajaran matematika kelas VIII pada kegiatan inti, (3) jenis-jenis pertanyaan yang diajukan guru berdasarkan maksud dan dimensi kognitif Revisi Taksonomi Bloom dalam pembelajaran matematika kelas VIII pada kegiatan penutup. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif studi kasus. Subjek utama dalam penelitian ini adalah seorang guru matematika kelas VIII SMP Negeri 1 Gemolong. Subjek bantu dalam penelitian ini adalah tiga orang siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gemolong. Data dalam penelitian ini berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru dalam pembelajaran, yang didukung dengan pernyataan-pernyataan hasil wawancara terhadap subjek utama dan subjek bantu terkait pertanyaan yang diajukan guru. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan observasi partisipasi pasif. Pengambilan data dilakukan dengan merekam pembelajaran yang diampu oleh subjek utama sebanyak 7 kali, sehingga dihasilkan 7 rekaman pembelajaran pada waktu yang berbeda. Dari 7 rekaman pembelajaran tersebut, dipilih 4 rekaman yang memberikan data terlengkap untuk selanjutnya dianalisis secara mendalam. Wawancara dilakukan terhadap subjek utama dan subjek bantu. Uji validitas data pada penelitian ini dilakukan dengan pengecekan data (member check) oleh subjek utama. 
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL DITINJAU DARI MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA (PENELITIAN DILAKUKAN DI SMA N 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017) Zulaikah, Siti; Sujadi, Imam; Kuswardi, Yemi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 6 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 6, November
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.061 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar ditinjau dari minat belajar matematika. Model pembelajaran yang dibandingkan adalah model pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajaran langsung. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2016/2017. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, dilanjutkan dengan uji komparasi ganda menggunakan metode Scheffe. Simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut (1) model pembelajaran Problem Based Learning menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dari pada model pembelajaran langsung pada materi sistem persamaan linear tiga variabel, (2) siswa dengan minat belajar tinggi menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa dengan minat belajar sedang, siswa dengan minat belajar tinggi menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa dengan minat belajar rendah, dan siswa dengan minat belajar sedang menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa dengan minat belajar rendah pada materi sistem persamaan linear tiga variabel, (3) pada masing-masing model pembe-lajaran, siswa yang mempunyai minat belajar matematika tinggi menghasilkan prestasi belajar yang sama dengan siswa yang memiliki minat belajar matematika sedang, siswa yang mempunyai minat belajar matematika tinggi menghasilkan prestasi belajar yang sama dengan siswa yang memiliki minat belajar matematika rendah, dan siswa yang mempunyai minat belajar matematika sedang menghasilkan prestasi belajar yang sama dengan siswa yang memiliki minat belajar matematika rendah, (4) pada masing-masing tingkat minat belajar matematika siswa, siswa yang memperoleh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)menghasilkan prestasi belajar yang sama dengan siswa yang memperoleh model pembelajaran langsung dalam pembelajaran materi sistem persamaan linear tiga variabel.
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENGAJUAN DAN PEMECAHAN MASALAH (JUCAMA) DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI SEGI EMPAT DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP N 1 KARA Indriyani, Anita; Budiyono, Budiyono; Setiawan, Rubono
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 5 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 5, September
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.25 KB)

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) model pembelajaran manakah yang dapat menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik pada materi bangun datar segi empat, pembelajaran dengan model JUCAMA atau model problem based learning,               (2) diantara kategori kreativitas belajar matematika siswa, manakah yang memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik, antara siswa yang mempunyai kreativitas belajar tinggi, sedang atau  rendah, (3) pada siswa dengan kreativitas belajar tinggi, manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa dengan model JUCAMA  atau siswa dengan model Problem Based Learning pada materi segi empat, (4) pada siswa dengan kreativitas belajar sedang, manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa dengan model JUCAMA  atau siswa dengan model Problem Based Learning pada materi segi empat, (5) pada siswa dengan kreativitas belajar rendah, manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa dengan model JUCAMA  atau siswa dengan model Problem Based Learning pada materi segi empat. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP N 1 Karanganom tahun pelajaran 2014/2015. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling dan sampel yang digunakan diambil dari 2 kelas.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Sebagai persyaratan analisis yaitu populasi penelitian berdistribusi normal menggunakan uji Lilliefors dan populasi penelitian mempunyai variansi yang sama (homogen) menggunakan uji F dan uji Bartlett. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) model JUCAMA memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan model Problem Based Learning, (2) prestasi belajar matematika siswa dengan kreativitas belajar tinggi lebih baik dibandingkan siswa dengan kreativitas belajar sedang dan rendah, sedangkan prestasi belajar matematika siswa dengan kreativitas belajar sedang tidak berbeda secara signifikan dibandingkan siswa dengan kreativitas belajar rendah, (3) pada siswa dengan kreativitas belajar tinggi, model JUCAMA menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik daripada model Problem Based Learning, (4) pada siswa dengan kreativitas belajar sedang, model JUCAMA menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik daripada model Problem Based Learning. (5) pada siswa dengan kreativitas belajar rendah, model JUCAMA menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik daripada model Problem Based Learning
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 2 MARGOREJO PATI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Metikasari, Shinta; Sujadi, Imam; Kuswardi, Yemi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.389 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dapat meningkatkan interaksi sosial siswa dan untuk mengetahui peningkatkan interaksi sosial siswa selama mengikuti pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas VII C SMP Negeri 2 Margorejo Pati. Subjek penelitian adalah guru matematika dan siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Margorejo Pati. Data yang dikumpulkan pada penelitian adalah data keterlaksaan pembelajaran dan interaksi sosial siswa. Indikator keberhasilan interaksi sosial siswa dalam penelitian ini adalah setiap  indikator interaksi sosial siswa dengan kategori tinggi memperoleh pencapaian minimal 70% dari jumlah seluruh siswa. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dapat meningkatkan interaksi sosial siswa dilakukan dengan tahapan: Kegiatan pendahuluan, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, motivasi, apersepsi, model pembelajaran, dan pemberian reward kelompok terbaik. Kegiatan inti, guru menyampaikan garis besar materi pembelajaran, mengelompokkan siswa secara heterogen, memberi nomor kepala siswa, membagikan LKS, membimbing dan memotivasi siswa serta mengingatkan durasi waktu, memanggil satu nomor untuk mempresentasikan hasil diskusi, memandu kelompok lain dengan nomor yang sama untuk menanggapi dan mengutarakan pendapatnya, menunjuk nomor kepala siswa yang tidak memperhatikan temannya, memberikan konfirmasi jawaban dan memberikan penguatan, menilai hasil diskusi. Kegiatan penutup, guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran, memberikan reward kelompok terbaik, menginformasikan materi pelajaran pada pertemuan berikutnya, memberikan PR. Berdasarkan hasil observasi, rata-rata persentase kategori tinggi pra siklus sebesar 13,2%. Pada siklus I rata-rata persentase mengalami peningkatan sebesar 53,6% menjadi 66,8% dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 12,8% menjadi 79,6%.
PROSES BERPIKIR SISWA KELAS VII E DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS Faizah, Farah; Sujadi, Imam; Setiawan, Rubono
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 4 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.238 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses berpikir siswa kelas VII E SMP Negeri 10 Surakarta dalam memecahkan masalah matematika pada materi pecahan ditinjau dari kecerdasan logis-matematis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini adalah 6 orang siswa kelas VII E, yang terdiri dari 2 orang siswa dengan kecerdasan logis-matematis tinggi, 2 siswa dengan kecerdasan logis-matematis sedang, 2 orang siswa dengan kecerdasan logis-matematis rendah. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara berbasis tugas. Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi waktu. Teknik analisis data dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa: (i) Proses berpikir siswa dengan kecerdasan logis-matematis tinggi yaitu mampu memahami masalah dengan baik, menentukan strategi yang digunakan dalam memecahkan masalah yaitu menggunakan strategi standar atau alternatif strategi, menentukan hasil yang sesuai dengan permasalahan, siswa meyakini kebenaran dari hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan, tidak melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaannya dan melakukan perhitungan berkaitan dengan permasalahan tambahan yang diberikan. (ii) Proses berpikir siswa dengan kecerdasan logis-matematis sedang yaitu dalam memahami masalah siswa kesulitan dalam mengaitkan hubungan antara hal yang diketahui dan hal yang tidak diketahui, dalam merencanakan pemecahan masalah siswa tidak menggunakan semua yang diketahui untuk menyelesaikan permasalahan, menentukan dan menjelaskan langkah-langkah pemecahan masalah namun kurang sesuai dengan langkah-langkah yang tepat, tidak menentukan hasil yang sesuai dengan permasalahan dan tidak melakukan tahapan memeriksa kembali jawaban. (iii) Proses berpikir siswa dengan kecerdasan logis-matematis rendah yaitu dalam memahami masalah siswa kesulitan dalam mengaitkan hubungan antara hal yang diketahui dan hal yang tidak diketahui, dalam merencanakan pemecahan masalah siswa tidak menggunakan semua yang diketahui untuk menyelesaikan permasalahan, kesulitan dalam menentukan keterkaitan antara hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan, tidak menentukan hasil yang sesuai dengan permasalahan dan tidak melakukan tahapan memeriksa kembali jawaban.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN SNOWBALL THROWING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 201 Putri, Uning Hapsari; Usodo, Budi; Kurniawati, Ira
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.375 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan  model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Snowball Throwing dapat meningkatkan aktivitas dan minat belajar matematika siswa, mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Snowball Throwing siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri Kebakkramat, Karanganyar dan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan minat belajar matematika siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Snowball Throwing. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah aktivitas belajar matematika siswa yang menyangkut 5 aspek, yaitu visual activities, listening activities , oral activities, writing activities dan mental activities. Sedangkan untuk data minat belajar matematika siswa, data yang dikumpulkan menyangkut 4 aspek, yaitu ketertarikan, perasaan senang, partisipasi, dan keinginan. Data aktivitas dan minat belajar matematika siswa diperoleh dari hasil observasi selama proses pembelajaran dan hasil angket aktivitas dan minat belajar matematika siswa. Berdasarkan pembelajaran tersebut, aktivitas belajar matematika siswa dengan kategori tinggi mengalami peningkatan dari 42,42% pada kegiatan pra siklus menjadi 60,61% pada siklus I dan kemudian meningkat pada siklus II menjadi 78,78%. Untuk minat belajar matematika siswa dengan kategori tinggi mengalami peningkatan dari 39,40% pada kegiatan pra siklus menjadi 60,61% pada siklus I dan kemudian menjadi 75,75% pada siklus II.