cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Matematika SoLuSi ( Tersohor Luas dan Berisi )
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 78 Documents
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 20 Ninda, Devika Fitra; Budiyono, Budiyono; Chrisnawati, Henny Ekana
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.927 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara pembelajaran dengan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dengan pendekatan scientific dan model pembelajaran langsung; (2) manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara siswa dengan AQ tinggi, sedang dan rendah; (3) pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara siswa dengan AQ tinggi, sedang atau rendah; (4) pada masing-masing tingkat kecerdasan AQ, manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara model pembelajaran AIR dan model pembelajaran langsung. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakkramat tahun ajaran 2016/2017. Sampel yang digunakan yaitu 2 kelas dengan jumlah total siswa pada masing-masing kelas adalah 34 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, kemudian dilakukan uji lanjut pasca anava yaitu uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe. Hasil penelitian ini: (1) model pembelajaran AIR dengan pendekatan scientific memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung; (2) Kecerdasaran AQ memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi bangun ruang sisi datar, (3) pada masing-masing model pembelajaran matematika, prestasi belajar matematika siswa AQ tinggi sama baiknya dengan AQ sedang, prestasi belajar matematika siswa AQ tinggi lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa AQ rendah dan prestasi belajar matematika siswa dengan AQ sedang sama baiknya dengan AQ rendah; (4) Pada masing-masing tingkat kecerdasan AQ, pembelajaran dengan menggunkan model pembelajaran AIR dengan pendekatan scientific menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada materi bangun ruang sisi datar
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN AFL MELALUI STRATEGI PEMBERIAN BALIKAN UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DILAKUKAN DI KELAS XI IPA MA AL-ISLAM JAMSAREN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN Pramesti, Getut; Kurniasih, Rini; Sujadi, Imam
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.191 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan model pembelajaran kolaboratif dengan AfL melalui strategi pemberian balikan yang dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran matematika dan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas XI IPA MA Al-Islam Jamsaren Surakarta setelah mengikuti pembelajaran tersebut. Teknik pengumpulan data adalah dengan metode observasi, angket dan tes. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah rata - rata persentase perhatian siswa dan banyaknya siswa yang tuntas minimal 70% dengan KKM sebesar 70. Model pembelajaran kolaboratif dengan AfL melalui strategi pemberian balikan yang dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran matematika adalah pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk memecahkan masalah pada LKS dan mengerjakan soal AfL, kemudian berdiskusi membahas LKS, mempresentasikan hasil diskusi, memberikan klarifikasi sebagai pemberian balikan, mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan membahas sekilas soal AfL, serta memberikan hasil pekerjaan siswa sebelum pertemuan selanjutnya. Berdasarkan hasil observasi perhatian siswa pada pra siklus sebesar 48,92%, setelah dilalukan tindakan siklus I mengalami peningkatan sebesar 17,97% menjadi 64,29% dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 17,27% menjadi 81,56%. Rata ? rata perhatian siswa melalui hasil angket  pra siklus sebesar 53,82%, pada siklus I mengalami peningkatan 12,28% menjadi 66,10% dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 15,46% menjadi 81,56%. Sedangkan dari hasil tes, persentase siswa yang tuntas pada siklus I adalah 50% dan pada siklus II persentase siswa yang tuntas adalah 77,27%.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII C SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Perwira, Nurul Yudha; Sujadi, Imam; Chrisnawati, Henny Ekana
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 3 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.23 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika kelas VII C SMP Negeri 16 Surakarta dengan model pembelajaran Learning Cycle 7E. Subjek penelitian ini adalah guru matematika dan siswa kelas VII C SMP Negeri 16 Surakarta. Sumber data pada penelitian ini adalah lembar observasi dan catatan lapangan dari pembelajaan yang telah dilakukan. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data keterlaksaan pembelajaran dan motivasi belajar siswa. Indikator keberhasilan motivasi belajar siswa dalam penelitian ini adalah setidaknya rata-rata persentase motivasi belajar siswa mencapai 75% dengan setiap indikator mencapai 70%. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut: Kegiatan Pendahuluan, melakukan apersepsi dengan menunjuk siswa, memberikan pertanyaan yang memancing rasa ingin tahu siswa, menginformasikan tujuan pembelajaran, memberikan motivasi. Kegiatan inti, membagi siswa ke dalam kelompok yang beranggotakan 4 siswa, membagikan dua LKS pada setiap kelompok, guru menunjuk dua kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan meminta kelompok yang tidak mengirimkan perwakilan untuk memberikan tanggapan, siswa mengerjakan latihan soal. Kegiatan penutup, siswa kembali ke tempat duduk dan kemudian mengerjakan kuis, menyimpulkan pembelajaran, mendorong siswa menemukan aplikasi dari materi yang dipelajari dan memberikan arahan untuk pertemuan selanjutnya. Berdasarkan hasil observasi, persentase rata-rata motivasi belajar siswa pada pra siklus sebesar 52,38%. Pada siklus I rata-ratanya meningkat 19,25% menjadi 71,63% dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 8,02% menjadi 79,65%.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS DENGAN TEKNIK REWARD AND PUNISHMENT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII C SMP ISLAM DIPONEGORO TAHUN AJARAN 2015/2016 Indriyani, Deni; Budiyono, Budiyono; Pramesti, Getut
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 5 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 5, September
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.767 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran tipe pair checks dengan teknik reward and punishment yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII C SMP Islam Diponegoro, mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran tipe pair checks dengan teknik reward and punishment, dan untuk mengetahui dampak positifnya terhadap ketuntasan belajar.Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah keterlaksanaan pembelajaran,motivasi belajar siswa dan ketuntasan belajar pada ranah kognitif. Data motivasi belajar dan pelaksanaan pembelajaran diperoleh dari observasi selama pembelajaran, kemudian data ketuntasan belajardiperoleh dari tes yang dilaksanakan pada tiap akhir siklus. Indikator kinerja penelitian ini yaitu setidaknya 70% siswa memiliki motivasi belajar berada dalam kategori tinggi dan 70% siswa dikatakan tuntas dengan perolehan nilai lebih dari atau sama dengan nilai KKM. Langkah pembelajaran menggunakan modelpembelajaran tipepair checks dengan teknik reward and punishment yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu a) Guru mengajukan pertanyaan terkait contoh dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan materi. b) Guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa dan membagi lagi kelompok tersebut menjadi berpasang-pasangan dan setiap pasangan dalam satu kelompok dibebani masing-masing satu peran yang berbeda yaitu pelatih dan partner. c) Pair, meliputi: (1) Partner mengerjakan soal 1 di LKS dan pelatih bertugas mengecek jawabannya. (2) Selanjutnya pelatih dan partner saling bertukar peran, lalu mengerjakan soal 2 di LKS. (3) Hal ini berulang untuk mengerjakan soal selanjutnya, setiap partner yang menjawab satu soal benar berhak mendapatkan reward. d) Checks yaitu pasangan mengecek hasil pekerjaan mereka dengan pasangan lain yang satu kelompok. f)Guru memberikan reward. Berdasarkan hasil penelitian, motivasi belajar siswamengalami peningkatan dari 13,04% pada prasiklus, meningkat menjadi 45,83% pada siklus I dan meningkat menjadi 75% pada siklus II. Ketiga, berdampak positif terhadap ketuntasan belajar siswa, presentase siswa yang tuntas di siklus I sebesar 54,17% meningkat menjadi 70,83% di siklus II.
PENERAPAN PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN RESPON POSITIF DAN PEMAHAMAN SISWA Purnamasari, Anita; Aryuna, Dyah Ratri; Maryono, Dwi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 6 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 6, November
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.25 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan model Learning Cycle 5E yang dapat meningkatkan pemahaman dan respon positif siswa kelas VIII D SMP N 1 Mojolaban, untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa dan untuk mengetahui peningkatan respon positif siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model Learning Cycle 5E. Teknik pengumpulan data adalah dengan metode observasi, tes dan dokumen. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah respon positif siswa berada dalam kategori tinggi dan setidaknya 75% siswa mencapai level skor lebih dari atau sama dengan 2 untuk setiap indikator pemahaman siswa berdasarkan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) tahun 2006.Hasil penelitian menyimpulkan dengan pelaksanaan tindakan kelas melalui penggunaan model pembelajaran Learning Cycle 5E pada materi luas permukaan dan volume pada Prisma dan Limas dapat meningkatkan respon positif dan pemahaman siswa. Hal ini didasarkan pada hasil observasi dan hasil tes.Data hasil observasi, rata-rata prosentase respon positif siswa pada siklus I sebesar 66,7% dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 9,89% menjadi 76,59%. Sedangkan dari hasil tes, pada indikator menyatakan ulang suatu konsep meningkat sebesar 6,07%. Untuk indikator mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya) tidak terjadi peningkatan. Pada indikator memberi contoh dan non-contoh suatu konsep, meningkat sebesar 3,03%.  Untuk indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representatif matematis meningkat sebesar 57,57%. Untuk indikator mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep meningkat sebesar 75,75%. Untuk indikator menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu meningkat sebesar 36,37%, sedangkan pada indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah meningkat sebesar 27,27%.Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Learning Cycle 5E dapat meningkatkan respon positif dan pemahaman siswa kelas VIIID SMP Negeri 1 Mojolaban tahun ajaran 2012/2013. Hal ini dapat dilihat dari ketercapaian indikator keberhasilan yaitu respon positif siswa berada dalam kategori tinggi dan 75% siswa mencapai level skor lebih dari sama dengan 2.
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI BENTUK ALJABAR DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Rachmawati, Indah Ayu; Triyanto, Triyanto; Chrisnawati, Henny Ekana
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.759 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manakah yang memiliki prestasi belajar lebih baik antara siswa yang diberikan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan pendekatan Scientific (model STAD Scientific) atau model pembelajaran langsung (model langsung); manakah yang memiliki prestasi belajar lebih baik antara siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, atau kinestetik; pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang memiliki prestasi belajar lebih baik antara siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, atau kinestetik; dan pada masing-masing kategori gaya belajar, manakah yang memiliki prestasi belajar lebih baik antara siswa yang diberikan model STAD Scientific atau model langsung. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 11 Surakarta tahun pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari 192 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah instrumen tes prestasi belajar dan angket gaya belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, kemudian dilakukan uji lanjut pasca anava, yaitu uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa siswa yang diberikan model STAD Scientific memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada model langsung; siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik memiliki prestasi belajar yang sama; pada model STAD Scientific, siswa dengan gaya belajar visual dan auditorial, auditorial dan kinestetik memiliki prestasi belajar yang sama dan siswa dengan gaya belajar visual memiliki prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan siswa dengan gaya belajar kinestetik, sedangkan pada model langsung, siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik memiliki prestasi belajar yang sama; pada kategori gaya belajar visual, siswa yang diberikan model STAD Scientific memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang diberikan model langsung, sedangkan pada kategori gaya belajar auditorial dan kinestetik, siswa yang diberikan model STAD Scientific memiliki prestasi belajar yang sama dengan siswa yang diberikan model langsung
PROFILRESPONS SISWA BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKAPADA MATERI POKOK LINGKARAN DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (PENELITIAN DILAKUKAN DI SMP NEGERI 2 MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2015/2016) Wardani, Novita Koes; Sutopo, Sutopo; Pambudi, Dhidhi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 4 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.514 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil respons siswa quitters, campers, dan climbersdalam memecahkan masalah matematika pada materi pokok lingkaran berdasarkan taksonomi SOLO. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ditentukan dengan snowball sampling.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket AQ dan wawancara berbasis tugas sampai diperoleh data valid. Teknik keabsahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah triangulasi waktu. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut. (1) Profil respons berdasarkan taksonomi SOLO subjek quitters adalah prestructural.Karakteristik subjek pada level prestructuralantara lain: (a) subjek dapat menggunakan informasi yang diberikan, tatapi kesimpulan yang diperoleh tidak tepat, (b) subjek mempunyai ide untuk menyelesaikan masalah, tetapi proses yang digunakan tidak membentuk kesatuan konsep, (c) subjek asal menjawab soal tanpa mempertimbangkan konsep yang ada, (2) Profil respons berdasarkan taksonomi SOLO subjek campers adalah multistructural. Karakteristik subjek campers pada level multistructuralantara lain: (a) subjek dapat mencari informasi tambahan yang tidak diberikan pada soal, (b) subjek dapat membuat beberapa hubungan dari beberapa informasi yang didapat sebelumnya, tetapi kesimpulan yang diperoleh tidak tepat, (c) subjek tidak dapat menghubungkan beberapa informasi tambahan yang didapat. (3) Profil respons berdasarkan taksonomi SOLO subjek climbers adalah extended abstract. Karakteristik subjekclimbers pada level extended abstract antara lain: (a) subjek dapat menentukan cara yang lebih efektif ketika diberikan permasalahan yang berbeda, yaitu menggunakan cara substitusi, (b) subjek dapat berpikir secara konseptual dan dapat menjelaskan keterkaitannya dalam konteks yang lebih umum
ANALISIS PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMECAHAN SOAL CERITA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL YANG MEMUAT NILAI MUTLAK DITINJAU DARI MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SEMESTER II SMAN 1 KLATEN TAHUN AJARAN 2016/2017 Andita, Irene; Pramudya, Ikrar; Kurniawati, Ira
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.24 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kritis yang dilakukan oleh siswa dengan minat belajar matematika tinggi, sedang, dan rendah dalam memecahkan masalah matematika berbentuk soal cerita pada materi persamaan linear satu variabel yang memuat nilai mutlak berdasarkan tahapan pemecahan masalah Krulik dan Rudnick. Subjek penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode angket, tes, dan wawancara. Validasi data dilakukan dengan menggunakan triangulasi waktu. Langkah-langkah analisis meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) siswa minat belajar matematika tinggi dapat melakukan semua tahapan proses berpikir kritis yaitu melaksanakan tahap membaca sampai dengan tahap meninjau kembali dan memperluas dalam menyelesaikan soal cerita persamaan linear satu variabel yang memuat nilai mutlak berdasarkan tahapan pemecahan masalah Krulik dan Rudnick; (2) siswa dengan minat belajar matematika sedang dapat melakukan semua tahapan proses berpikir kritis yaitu melaksanakan tahap membaca sampai dengan tahap meninjau kembali dan memperluas dalam menyelesaikan soal cerita persamaan linear satu variabel yang memuat nilai mutlak berdasarkan tahapan pemecahan masalah Krulik dan Rudnick; dan (3) siswa dengan minat belajar matematika rendah tidak dapat melakukan semua tahapan proses berpikir kritis yaitu melaksanakan tahap membaca sampai dengan tahap penyelesaian dalam menyelesaikan soal cerita persamaan linear satu variabel yang memuat nilai mutlak berdasarkan tahapan pemecahan masalah Krulik dan Rudnick. Pada tahap meninjau kembali dan memperluas, siswa minat belajar matematika rendah tidak meneliti kembali jawaban yang diperolehnya
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SEBAGAI STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN SIKAP POSITIF DAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SPLDV DI SMP N 1 GROGOL TAHUN AJARAN 2014/2015 Sardiyanto, Ahmad Syaiku; Pramesti, Getut; Chrisnawati, Henny Ekana
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 3 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.801 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang dapat meningkatkan sikap positif dan pemahaman pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Grogol dan untuk mengetahui peningkatan sikap positif dan pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data sikap positif siswa diperoleh dari hasil observasi selama proses pembelajaran, data pemahaman diperoleh dari hasil tes akhir siklus dan dokumentasi. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah sikap positif siswa berada dalam kategori tinggi dan setidaknya 75% siswa mencapai level skor lebih dari atau sama dengan 2 untuk setiap indikator pemahaman siswa berdasarkan KTSP tahun 2006. Langkah pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL) di awal pembelajaran guru menginformasikan pembagian kelompok dan adanya penghargaan bagi siswa yang aktif pada proses pembelajaran. Siswa dihadapkan kepada masalah yang menghubungkannya dengan kehidupan nyata. Diskusi kelompok menggunakan LKS dilanjutkan presentasi kelompok dan pemberian tanggapan. Guru selalu memotivasi siswa agar aktif dan guru juga memberikan penghargaan bagi siswa yang aktif selama proses pembelajaran. Guru merefleksi hasil pembelajaran dengan proses tanya jawab. Berdasarkan hasil observasi, persentase rata-rata sikap positif siswa pada siklus I sebesar 60,32% dan siklus II sebesar 75,47%. Sedangkan dari hasil tes, pada indikator menyatakan ulang suatu konsep meningkat sebesar 6,25%, untuk indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representatif matematis meningkat sebesar 12,50%, untuk indikator menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu meningkat sebesar 24,99%, dan pada indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah meningkat sebesar 19,25% 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA TERHADAPPEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI LINGKARAN SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 7 SURAKARTATAHUN PELAJARAN 2016/2017 Anugrahani, Irlinda Manggar; Kurniawati, Ira; Aryuna, Dyah Ratri
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.486 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning yang dapat meningkatkan perhatian siswaterhadap pembelajaran dan kemampuan pemecahan masalah matematika pada materi lingkaran siswa kelas VIII-D SMP Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2016/2017, mengetahui peningkatan perhatiansiswa terhadap pembelajaran dan kemampuan pemecahan masalah matematika setelah mengikuti pelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning.Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data keterlaksanaan pembelajaran, data perhatian siswa terhadap pembelajaran dan data kemampuan pemecahan masalah matematika.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa langkah pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaranProblem Based Learning adalah sebagai berikut: Pendahuluan: Fase orientasi siswa kepada masalah,guru melakukan apersepsi.Fase mengorganisasi siswa, guru bersama siswa membahas secara garis besar langkah menyelesaikan permasalahan.Kegiatan inti meliputi:Fase membimbing penyelidikan kelompok, guru meminta siswa untuk menyelesaikan permasalahan di LKK secara berdiskusi. Fase menyajikan hasil karya, guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi, guru memotivasi siswa untuk bertanya atau memberi tanggapan, guru memberikan kuis individu.Kegiatan Penutup: Fase mengevaluasi proses pemecahan masalah,guru bersama siswa menyimpulkan materi dan memberikan tugas rumah. Berdasarkan hasil observasi, persentase rata-rata perhatian siswa terhadap pembelajaran pada pra siklus sebesar 44,42%. Pada siklus I,meningkat sebesar 13,95% menjadi 58,37% dan siklus II meningkat sebesar 15,74% menjadi 74,11%. Untuk kemampuan pemecahan masalah matematika, persentase siswa yang memperoleh skor kemampuan pemecahan masalah ?7 untuk setiap soalpada pra siklus mencapai 3,125%. Pada siklus I menjadi 43,75% dan pada siklus II menjadi 71,875%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapanmodel pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan perhatian siswaterhadap pembelajaran dan kemampuan pemecahan masalah matematika pada materi lingkaran siswa kelas VIII-D SMP Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 2016/2017.