cover
Contact Name
Muhammad Abdan Shadiqi
Contact Email
abdan.shadiqi@ulm.ac.id
Phone
081349558346
Journal Mail Official
kognisia@ulm.ac.id
Editorial Address
Unit Jurnal dan Publikasi, Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat, Jl. A. Yani KM 36 Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Kognisia
ISSN : 28096827     EISSN : 28096215     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Kognisia merupakan jurnal ilmiah yang berfokus pada riset Ilmu Psikologi, khususnya yang berkaitan dalam bidang psikologi kognitif dengan menggunakan pendekatan metode kuantitatif ataupun kualitatif. Jurnal Kognisia juga menerima artikel penelitian di bidang psikologi lain terkait topik kognitif atau perilaku secara umum. Jurnal Kognisia sebagai sarana komunikasi untuk menyebarluaskan hasil penelitian ilmiah di bidang psikologi kognitif. Adapun contoh topik penelitian yang relevan untuk jurnal kami: Kemampuan kognitif, Perkembangan kognitif, Terapi kognitif, Gaya kognitif, Proses belajar, Kognisi spasial, Persepsi, Berpikir, Penalaran, Memori, Perhatian, Pemecahan masalah, Pengolahan bahasa, Pengambilan keputusan dan lain-lain.
Articles 200 Documents
GAMBARAN KEMAMPUAN EMPATI PADA ANAK GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN HIPERAKTIF (GPPH) Saputra, Muhammad Singgih; Safitri, Jehan; Zwagery, Rika Vira
Jurnal Kognisia Vol 3, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v3i2.2667

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kemampuan empati pada anak Gangguan Pemusatan Perhatian Hiperaktif (GPPH). Menggunakan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian adalah pada kemampuan empati pada anak GPPH. Kemampuan empati adalah bagaimana seseorang mengekspresikan perasaan serta emosinya, ikut merasakan apa yang dialami orang lain, yang mana dalam proses pengekspresiannya melibatkan kemampuan afektif dan kognitif. Tiga ciri-ciri kemampuan empati yang harus dimiliki: mendengarkan dengan baik saat orang lain berbicara, menerima sudut pandang orang lain, Peka terhadap perasaan orang lain. Penelitian ini melibatkan tiga partisipan anak GPPH dan enam orang significant other. Subjek pertama L (8 tahun), subjek kedua (10 tahun), dan subjek ketiga (11 tahun). Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisa data model Miles dan Huberman. Didapatkan hasil penelitian bahwa kemampuan empati ketiga subjek dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif rendah. Dari indikator mampu mendengarkan orang lain: Subjek hanya mau mendengarkan dari orang terdekatnya saja. Subjek akan mendengarkan namun harus diulang-ulang dan hanya jika orang tersebut dikenal oleh subjek dan dekat dengan subjek selebih itu subjek acuh dan tidak menghiraukan. Menerima sudut pandang orang lain: Subjek juga hanya akan menerima arahan atau sudut pandang itu dari orang-orang terdekatnya juga ataupun orang-orang yang subjek takuti sepeti ayah dan ibunya, dan subjek juga harus diberikan penjelasan secara perlahan. Peka terhadap perasaaan orang lain: Subjek sering kesulitan dalam mengutarakan perasaannya, pada orang-orang terdekatnya seperti pengasuhnya yang sering bersama subjek, subjek bisa mengatakan perasaannya jika subjek sedih, marah, ataupun senang. Subjek sering mengekspresikan itu secara non-verbal, subjek akan mendekati atau mondar-mandir ketika ada orang yang sedih atau sedang marah. Walaupun untuk mengungkapkannya subjek masih kesulitan.
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KETERLIBATAN AYAH DALAM PENGASUHAN DENGAN GRIT PADA PESERTA DIDIK KELAS SEMBILAN SMPN 1 BANJARBARU Kusumawardhani, Indreswari Sita; Safitri, Jehan; Zwagery, Rika Vira
Jurnal Kognisia Vol 1, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v1i2.1550

Abstract

Pendidikan merupakan hal yang penting pada kelompok remaja. Dalam praktiknya, peserta didik diharuskan untuk dapat bertahan meskipun dihadapkan pada tuntutan untuk mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Untuk dapat bertahan selama proses belajar di sekolah, dibutuhkan keinginan yang kuat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan semangat jangka panjang atau grit. Salah satu faktor yang mempengaruhi grit pada anak adalah keterlibatan ayah dalam pengasuhan. Persepsi keterlibatan ayah dalam pengasuhan merupakan cara anak untuk merasakan ketersediaan ayah dalam hal waktu dan interaksi, akses kepada ayah, dan tanggung jawab dari peran ayah itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara persepsi keterlibatan ayah dalam pengasuhan dengan grit pada peserta didik kelas sembilan SMPN 1 Banjarbaru. Teknik sampling yang digunakan ialah total sampling yaitu 312 peserta didik kelas sembilan SMPN 1 Banjarbaru. Berdasarkan hasil uji korelasi, nilai signifikansi bernilai 0.000 (<0.05) dan nilai korelasi sebesar 0,235 analisis ini menunjukan bahwa ada hubungan antara persepsi keterlibatan ayah dalam pengasuhan dengan grit pada peserta didik. Bentuk-bentuk keterlibatan ayah yang dapat diketahui adalah seperti memberikan kasih sayang dan sentuhan emosi, melakukan kontak dan berkomunikasi dengan baik, terlibat dengan seluruh aktivitas anak seperti mengawasi kegiatan anak, menjaga dan memberi perlindungan, berbagi ketertarikan bersama anak, mendukung anak secara finansial, serta banyak melakukan aktivitas bermain yang dilakukan bersama-sama. Sedangkan bentuk-bentuk sikap grit yang muncul dan dapat diketahui adalah diantaranya konsistensi peserta didik pada minatnya, kegigihan peserta didik dalam menjalani kegiatan akademik, mempertahankan satu kegiatan ekstrakulikuler hingga selesai, mampu bangkit kembali disaat mengalami kegagalan atau kesulitan, dan menjalani kegiatan akademik tanpa perasaan terpaksa.
Peran Pola Asuh Otoritatif terhadap Kematangan Beragama pada Remaja di SMAN 1 Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Balangan Fatimah, .; Zwagery, Rika Vira; Tanau, Meydisa Utami
Jurnal Kognisia Vol 5, No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v5i2.2631

Abstract

Masa remaja merupakan masa perubahan yang setiap indvidu. Padamasa remaja ini akan mengalami perubahan fisik ataupun psikis. Remaja yang mengalami hal itu cenderung melakukan hal yang beresiko, karena itu remaja adalah individu pertama yang harus di ajarkan jaran agama dan moral, termasuk orangtua mereka. Remaja yang memiliki perilaku yang sesuai dengan aturan moral adalah remaja yang memiliki kematangan beragama yang baik, karena agama pada hakikatnya hanya membawa umatnya menuju dan sebagai orangtua yang mengasuh anak dengan arahan dan bimbingan seperti asuhan otoritatif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran pola asuh otoritatif terhadap kematangan beragama pada remaja di SMAN 1 Tebing Tinggi. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 59 siswa di SMAN 1Tebing Tinggi, kabupaten balangan, kalimantan selatan, menggunakan metode purposive sampling. Metode menggunakan data instrumen skala otoritatif dan skala kematangan beragama. Metode analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menghasilkan t hitung sebesar 5,989 dan t tabel sebesar 2,002 sehingga menunjukan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel (5,989> 2,002). Hasil penelitian ini pun menghasilkan taraf signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disangkal bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan adanya peranan yang signifikan dari pola asuh otoritatif terhadap kematangan beragama dapat diterima. Metode analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menghasilkan t hitung sebesar 5,989 dan t tabel sebesar 2,002 sehingga menunjukan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel (5,989> 2,002). Hasil penelitian ini pun menghasilkan taraf signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disangkal bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan adanya peranan yang signifikan dari pola asuh otoritatif terhadap kematangan beragama dapat diterima. Metode analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menghasilkan t hitung sebesar 5,989 dan t tabel sebesar 2,002 sehingga menunjukan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel (5,989> 2,002). Hasil penelitian ini pun menghasilkan taraf signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disangkal bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan adanya peranan yang signifikan dari pola asuh otoritatif terhadap kematangan beragama dapat diterima. Hasil penelitian ini pun menghasilkan taraf signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disangkal bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan adanya peranan yang signifikan dari pola asuh otoritatif terhadap kematangan beragama dapat diterima. Hasil penelitian ini pun menghasilkan taraf signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disangkal bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan adanya peranan yang signifikan dari pola asuh otoritatif terhadap kematangan beragama dapat diterima. 
HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN DI KOTA MARTAPURA Irsyad, Muhammad; Akbar, Sukma Noor; Safitri, Jehan
Jurnal Kognisia Vol 2, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v2i1.1601

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui ada tidaknya hubungan antara kebersyukuran dengan kesejahteraan subjektif. Subjek pada penelitian ini yaitu Remaja Panti Asuhan di kota Martapura yang berjumlah 60 orang. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini menggunakan skala psikologi meliputi skala kebersyukuran dan skala kesejahteraan subjektif. Hasil korelasi product moment dari karl pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kebersyukuran dengan kesejahteraan subjektif pada remaja di panti asuhan di Kota Martapura. Adapun sumbangan efektif kebersyukuran terhadap kesejahteraan subjektif diketahui sebesar 62 % dengan demikian 38 % lainnya merupakan sumbangan dari variabel lain seperti faktor genetik, faktor kepribadian, faktor demografis, harga diri, dan dukungan sosial. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kebersyukuran maka akan semakin tinggi kesejahteraan subjektif.
Peranan Komitmen Afektif Organisasi terhadap Turnover Intention pada Tenaga Kerja Non ASN Dinas Kota Banjarbaru Akbar, Rajeb; Istiqomah, Ermina; Hidayatullah, M Syarif
Jurnal Kognisia Vol 7, No 1 (2024): APRIL
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v7i1.8745

Abstract

Perkembangan organisasi pada masa revolusi digital sekarang perlu memperhatikan hal yang berperan penting dalam sebuah organisasi, Komitmen afektif organisasi menjadi salah satu komponen penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota organisasi dalam mengatasi turnover intention. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya peranan komitmen afektif organisasi terhadap turnover intention pada tenaga kerja NON ASN dinas kota Banjarbaru. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan Commitment Scales khususnya pada item  Affective Commitment dan untuk Turnover Intention  menggunakan Turnover Intention Scale Item diberikan dengan paper-and-pencil pada subjek. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana. Subjek dalam penelitian ini adalah tenaga kerja NON ASN dinas kota Banjarbaru dengan jumlah total 193 subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peranan negatif yang signifikan komitmen afektif organisasi terhadap turnover intention artinya semakin tinggi komitmen afektif organisasi maka semakin rendah tingkat turnover intention. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa komitmen afektif organisasi memiliki peranan negatif yang signifikan terhadap terhadap turnover intention pada tenaga kerja NON ASN dinas kota Banjarbaru.
PERBEDAAN PERILAKU MENOLONG ANAK USIA DINI YANG DIBERIKAN METODE CERITA MORAL YANG MENEKANKAN EMOSI NEGATIF TOKOH DAN METODE CERITA NONMORAL Leza, Nor Mai; Zwagery, Rika Vira; Mayangsari, Marina Dwi
Jurnal Kognisia Vol 2, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v2i2.1662

Abstract

Perilaku menolong penting bagi anak usia dini untuk membangun hubungan baik dengan lingkungan. Menolong melibatkan niat dan perilaku. Perilaku menolong dapat dikembangkan dengan metode cerita. Niat menolong dapat dibentuk dengan penilaian moral terhadap tindakan tokoh cerita, sedangkan perilaku menolong dapat difasilitasi oleh emosi negatif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan perilaku menolong anak usia dini yang diberikan cerita moral yang menekankan emosi negatif tokoh dan cerita nonmoral. Penelitian dilakukan di PAUD Terpadu Telkom Banjarbaru. Subjek berjumlah 30 orang yang dibagi kedalam kelompok eksperimen dan kontrol dengan purposive sampling. Intrumen penelitian dengan lembar wawancara pemahaman cerita, lembar wawancara niat menolong dan lembar observasi perilaku menolong. Berdasarkan hasil uji ancova pada niat menolong diperoleh p=0.010<0.05,berarti ada perbedaan niat menolong anak usia dini yang diberikan metode cerita moral yang menekankan emosi negatif tokoh dan metode cerita nonmoral. Hasil uji ancova pada perilaku menolong diperoleh p=0.115>0.05, berarti tidak ada perbedaan niat menolong anak usia dini yang diberikan metode cerita moral yang menekankan emosi negatif tokoh dan metode cerita nonmoral. Berdasarkan hasil tersebut, maka cerita moral yang menekankan emosi negatif tokoh dapat memfasilitasi anak dalam mendorong niat menolong dibandingkan dengan metode cerita nonmoral, namun kedua cerita tidak memiliki dampak berbeda dalam memfasilitasi perilaku menolong anak.
HUBUNGAN LEADER MEMBER EXCHANGE (LMX) DENGAN KETERIKATAN KERJA PADA KARYAWAN PT. PELINDO III (PERSERO) CABANG BANJARMASIN Yasfi, Adela; Istiqomah, Ermina; Akbar, Sukma Noor
Jurnal Kognisia Vol 1, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v1i2.1541

Abstract

Sumber daya manusia yang berkualitas dicerminkan oleh kemampuan individu yang bekerja secara efektifzdemi berkembangnya suatu perusahaan disebut dengan keterikatan kerja, berkembangnya suatu perusahaan memerlukan pemimpin dan karyawan yang memiliki kerja sama disebut dengan leader member exchange.  Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui hubungan leader member exchange dengan keterikatan kerja pada karyawan di PT  Pelindo  III (Persero) cabang Banjarmasin. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 129 karyawan yang ditentukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa skala leader  member exchange dan skala keterikatan kerja. Metode analisis data menggunakan uji korelasi product moment dari Karl Pearson. Berdasarkan hasil uji korelasi product moment didapatkan nilai r= 0,558 dengan tarafzsignifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05), artinya terdapat hubungan antara leader member exchange dengan keterikatan kerja. Selain itu, nilai (r) positif menunjukkan bahwa semakin tinggi leader member exchange maka semakin tinggi keterikatan kerja. Sebaliknya semakin rendah leader member exchange maka semakin rendah pula keterikatan kerja. Hubungan antara leader member exchange dengan keterikatan kerja adalah sebesar 33,1% sedangkan 66,9% merupakan sumbangan dari faktor lain yang tidak  diteliti dalam penelitian ini. Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara leader member exchange dengan keterikatan kerja dapat diterima.
Hubungan Religiusitas dengan Kelekatan Tempat Ibadah pada Mahasiswa Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin Devi, Arisa Ermaya; Erlyani, Neka; Fauzia, Rahmi
Jurnal Kognisia Vol 5, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v5i1.3612

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan kelekatan tempat ibadah pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa di Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin. Penelitian ini merupakan studi korelasional yang dilakukan pada 60 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling dengan kriteria sampel merupakan mahasiswa aktif  UIN Antasari Banjarmasin Tahun 2019/2020 Fakultas Tarbiyah, beragama Islam, setidaknya mengunjungi masjid minimal 1 kali dalam satu pekan atau aktif dalam komunitas masjid tersebut. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur yaitu skala religiusitas dan skala kelekatan tempat.  Analisis data menggunakan analisis korelasional didapatkan hubungan positif antara religiusitas dengan kelekatan tempat yang artinya semakin tinggi religiusitas maka semakin tinggi kelekatan tempat, begitupun sebaliknya.Kata kunci: Religiusitas, kelekatan tempat, mahasiswa.  Abstract The purpose of this study was to find out the relationship between religiosity and attachment to places of worship in students of Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin (the State Islamic University of Antasari Banjarmasin). The population for this study is students from Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin. This study was a correctional study conducted on 60 students. The sampling technique used in the study was the accidental sampling technique with the sample criteria including being active students of UIN Antasari Banjarmasin Year 2019/2020 at Faculty of Tarbiyah, Muslim, visiting the mosque at least 1 (once) a week or being active in the mosque community. Two measuring instruments were used in the study, namely the scale of religiosity and the scale of place attachment. Data were analyzed using the correlational analysis, which showed a positive relationship between religiosity and place attachment, indicating that the higher the religiosity, the higher the place attachment, and vice versa. Keywords: Religiosity, Place Attachment, Students
HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KEBAHAGIAAN KARYAWAN PADA PERUSAHAAN SAWIT PT. CANDI ARTHA DI PELAIHARI Hasan, Nor; Istiqomah, Ermina; Achmad, Rendy Alfianoor
Jurnal Kognisia Vol 3, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v3i1.1573

Abstract

Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting karena memiliki nilai komersil dan prospek yang baik untuk dikembangkan melalui produknya yaitu minyak sawit mentah. Pada tahun 2050 nanti permintaan global terhadap minyak goreng diperkirakan akan mencapai sekitar 240 juta ton, hampir dua kali konsumsi tahun 2008. Tentunya dengan banyaknya permintaan yang ada menimbulkan dampak positif bagi perusaahaan sawit dan memicu pihak perusahaan untuk dapat meningkatkan sumber daya manusia yaitu para karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara iklim organisasi dengan kebahagiaan pada karyawan perusahaan sawit PT. Candi Artha di Pelaihari. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan purposive sampling dengan total sampel 100 orang karyawan. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan antara iklim organisasi dengan kebahagiaan pada karyawan perusahaan sawit PT. Candi Artha di Pelaihari.
The Role of Self-efficacy Towards Student Involvement in Grade VII Female Students of SMP (Junior High School) at Islamic Boarding School of Darul Hijar Puteri Martapura Mariamita, Dewi; Akbar, Sukma Noor; Rachmah, Dwi Nur
Jurnal Kognisia Vol 4, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v4i2.3325

Abstract

The purpose of this study was find out the role of self-efficacy towards student involvement in the seventh grade female students of SMP (Junior High School) at Islamic Boarding School of Darul Hijrah Puteri, Martapura. The population in this study was the students of SMP at Islamic Boarding School of Darul Hijrah Puteri, Martapura. The subjects were 80 seventh grade students of SMP at Islamic Boarding School of Darul Hijrah Puteri, Martapura, who were selected using a simple random sampling technique. Data were collected using two psychological scales including a scale of self-efficacy and a scale of student involvement. Data were analyzed using a simple linear regression technique. Based on the results of simple linear regression analysis, it was found that t count > t table (6.135 > 1.990), indicating that there was a positive role of self-efficacy towards student involvement in the seventh grade students of SMP at Islamic Boarding School of Darul Hijrah Puteri, Martapura. A positive value on value t indicated that the higher the self-efficacy, the higher the student involvement; conversely, the lower the self-efficacy, the lower the student involvement. The results of this analysis prove that the hypothesis stating that there is a role of self-efficacy towards student involvement can be accepted. The coefficient of determination shows the role of self-efficacy towards student involvement is 31.7%, while 63.3% is influenced by other factors not included in this study. Keywords: Self-efficacy, student involvement, islamic boarding school

Page 11 of 20 | Total Record : 200