cover
Contact Name
Reno Fernandes
Contact Email
socialemperical@ppj.unp.ac.id
Phone
+6281261444136
Journal Mail Official
socialemperical@ppj.unp.ac.id
Editorial Address
Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang (Integrated Classroom B UNP Air Tawar Padang) Jl. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar, Padang
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Social Empirical
ISSN : -     EISSN : 30630703     DOI : https://doi.org/10.24036
Social Empirical merupakan wadah yang penting untuk mempublikasikan artikel-artikel ilmiah yang dihasilkan dari seminar nasional maupun internasional. Dengan fokus pada ilmu sosial dan humaniora, prosiding ini menjadi platform yang sangat relevan bagi para peneliti dan akademisi dalam bidang tersebut untuk berbagi pengetahuan, temuan, dan pemikiran terkini. Melalui prosiding ini, berbagai disiplin ilmu seperti sosiologi, ilmu Pendidikan, psikologi, komunikasi, antropologi, sejarah, ekonomi, dan ilmu politik dapat bersatu dalam satu wadah untuk memperluas cakupan dan memperdalam pemahaman terhadap beragam isu sosial dan humaniora yang sedang berkembang. Dengan demikian, Prosiding Social Empirical tidak hanya menjadi tempat untuk mempublikasikan hasil penelitian, tetapi juga menjadi ajang untuk merangsang diskusi, kolaborasi, dan pertukaran gagasan yang dapat mengarah pada perkembangan ilmu pengetahuan yang lebih lanjut di bidang ini.
Articles 75 Documents
Persepsi Pendapatan Pedagang Kaki Lima Pasca Pandemi di Jalan Cendrawasih Kota Padang Rahman, Sabar Aulia; Alfian, Muhammad; Jelita, Dara; Putra, Renaldi Aprinel; Ramadhani, Fitri; Gunarti, Fitri; Navisa, Qavka; Rahmawati, Annisa Khomisi; Valerina, Valerina; Putri, Suci Oktavia; Rahmadona, Yulia; Kartika, Rani
Social Empirical Vol. 1 No. 1 (2024): Social Empirical: Prosiding Berkala Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scemp.v1i1.16

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan persepsi pendapatan pedagang kaki lima pasca pandemi di Cendrawasih, Air Tawar Padang Barat. Hal ini menarik dikaji karena ingin mendapatkan informasi mengenai pandangan masyarakat pedagang kaki lima dalam penjualan terhadap omset yang diperoleh sebelum pandemi, saat pandemi, dan sesudah pandemi, apakah terjadi peningkatan, penurunan, atau stabil. Penelitian ini dilakukan pada PKL berada di lingkungan Cendrawasih, Air Tawar Barat dengan sampel dalam penelitian ini dibatasi 3 kriteria diantaranya (1) Merintis usaha sebelum pandemi, saat pandemi dan sesudah pandemi berlangsung (2) PKL yang berdagang setiap hari di Cendrawasih, (3) PKL yang berusia 25 tahun ke atas. Penelitian ini dianalisis dengan teori aksi dari Talcott Parsons. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data primer, dimana kita memperoleh data secara langsung dengan mewanwancarai pedagang kaki lima tersebut. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi pendapatan pedagang kali lima pasca pandemi di Cendrawasih, Air Tawar Padang Barat adalah: (1) pendapatan menurun selama pandemi, (2) keuntungan diperoleh dari jumlah pembeli yang sedikit, (3) perubahan menuju kestabilan omset pedagang kaki lima pasca pandemi.
Masalah Sampah di Sekitaran Pantai Gajah Kota Padang Putri, Cinta Diana; Putri, Fauzia Nadila Nelson; Safitri, Indah Ayu; Ilmi, Miftahul; Frans, Muhammad; Armensyah, Muhammad Rifat; Surni, Ribyta; Putri, Rovi Nabila; Mustikasari, Savia Anggi; Robusta, Tyas; Madila, Umayrha Putri; Harti, Yustitia
Social Empirical Vol. 1 No. 1 (2024): Social Empirical: Prosiding Berkala Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scemp.v1i1.17

Abstract

Sampah yang berserakan menjadi permasalahan serius di banyak lingkungan saat ini. Dalam abstrak ini, kami menyoroti dampak yang ditimbulkan oleh sampah yang berserakan dan menyajikan solusi-solusi untuk mengatasinya. Dalam kondisi yang ekstrem, sampah yang berserakan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, mempengaruhi kesehatan masyarakat, dan merusak keindahan dan daya tarik suatu daerah. Sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat mencemari tanah, air, dan udara, dan mengancam kehidupan makhluk hidup baik di darat maupun di laut. Dalam beberapa kasus, sampah yang berserakan juga dapat menjadi tempat berkembang biak bagi vektor penyakit dan merusak ekosistem alami. Untuk mengatasi sampah yang berserakan, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Masyarakat perlu diajak untuk aktif dalam program-program pengelolaan sampah, seperti pengurangan, daur ulang, dan pemilahan sampah. Sedangkan sektor swasta dapat berperan dalam mendukung program- program pengelolaan sampah melalui investasi dan inovasi teknologi pengelolaan sampah.
Strategi Pengelolaan Sampah di Kafe Rantiang Kota Padang Fadila, Shanista; Anzusi, Syannajma; Effendi, Aisyah; Aidil, Muhammad; Wulandari, Eka Pratiwi; Untari, Elbunia; Emilza, Lovia Phica Yola; Prayoga, Ferry Ferdian; Gea, Reri Damai; Nugraha, Muhammad Ridho; Wahyuni, Ameydea Nistrail
Social Empirical Vol. 1 No. 1 (2024): Social Empirical: Prosiding Berkala Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scemp.v1i1.18

Abstract

Artikel ini mengkaji tentang strategi dan inovasi dalam mengelola sampah di Kafe Rantiang yang berlokasi di Jalan Parkit, Kota Padang. Penelitian ini dilakukan melalui observasi langsung, wawancara dengn pemilik kafe serta studi literatur untuk menemukan strategi dan inovasi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan. Tujuan penulisan ini untuk menggali strategi dan inovasi yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah terutama sampah yang ada di Kafe Rantiang dalam meminimalkan dampak lingkungan dari limbah sampah yang dihasilkan.  Penelitian  ini  memberikan  wawasan  mendalam  tentang  bagaimana  strategi  dan inovasi dapat menjadi kunci dalam menciptakan model pengelolaan sampah yang berkelanjutan di sektor usaha kuliner. Implikasi temuan ini dapat memberikan inspirasi dan panduan bagi pelaku usaha serupa serta pemerintah daerah dalam upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Bagian 2. Pendidikan, Kekuatan Mimpi, dan Persahabatan Armelinda, Armelinda; Latifa Aulia Hasanah; Putri Khaira Waliden; Taufik Hidayatullah; Atiqah Zulfa Rahayu; Gusti Dini Suryanti; Amira Putri Salsabila; Lidya Maqfirah; Sukma Ramadhani; Agung Saputra
Social Empirical Vol. 2 No. 1 (Special Issue) (2025): Social Empirical: Prosiding Berkala Ilmu Sosial (Special Issue)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scemp.v2i1 (Special Issue).21

Abstract

Artikel ini membahas representasi ketimpangan sosial dan peran guru dalam film Laskar Pelangi sebagai sarana literasi politik bagi generasi milenial. Dalam konteks rendahnya literasi politik di kalangan anak muda, film sebagai media populer dinilai mampu menyampaikan pesan-pesan sosial secara efektif dan emosional. Dengan pendekatan kualitatif dan metode analisis isi, penelitian ini menelaah berbagai aspek dalam film seperti kesenjangan sosial, diskriminasi, ketimpangan akses pendidikan, serta peran guru dan motivasi belajar. Hasil analisis menunjukkan bahwa Laskar Pelangi merefleksikan realitas ketidakadilan sosial dalam sistem pendidikan Indonesia, di mana anak-anak dari kalangan miskin harus menghadapi berbagai hambatan struktural untuk mengenyam pendidikan. Di sisi lain, tokoh guru dalam film ini digambarkan sebagai agen perubahan yang penuh dedikasi dan mampu menumbuhkan semangat belajar anak-anak di tengah keterbatasan. Film ini juga menyoroti perbedaan antara pendidikan inklusif dan eksklusif, serta pentingnya membangun sistem pendidikan yang adil dan merata. Dengan demikian, Laskar Pelangi tidak hanya menjadi karya seni, tetapi juga media edukatif yang dapat membangun kesadaran kritis dan nilai-nilai keadilan sosial di kalangan generasi muda.
Bagian 3. Guru yang Berdedikasi dan Keterbatasan Poni Setiawati; Nada Ramadani; Sa’id Ramadhan; Aulia Rahmi; Rahmi Mailani Putri; Zakiyatul Itsmi; Nurhafizah Aziz; Habib Habiburrahman; M. Aqil Shahzada; Qurratul Aulia
Social Empirical Vol. 2 No. 1 (Special Issue) (2025): Social Empirical: Prosiding Berkala Ilmu Sosial (Special Issue)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas representasi ketimpangan sosial dan peran guru dalam film Laskar Pelangi (2008) dengan pendekatan kualitatif deskriptif melalui metode analisis isi. Tujuan penelitian ini adalah memahami bagaimana media film merefleksikan realitas sosial, khususnya terkait pendidikan di daerah terpencil. Film Laskar Pelangi, yang diadaptasi dari novel Andrea Hirata dan disutradarai Riri Riza, dipilih karena menggambarkan perjuangan anak-anak dari keluarga miskin untuk mendapatkan pendidikan, serta pengabdian guru dalam kondisi terbatas. Data diperoleh dari observasi adegan, dialog, latar, dan simbol visual. Hasil analisis menunjukkan bahwa film ini secara jelas merepresentasikan ketimpangan pendidikan, seperti perbedaan fasilitas belajar, akses pendidikan, dan kondisi sekolah antara SD Muhammadiyah Gantong dan SD PN Timah. Film ini juga menyoroti peran guru sebagai agen perubahan. Tokoh Bu Muslimah dan Pak Harfan digambarkan tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendidik sejati yang membentuk karakter, semangat, dan harapan murid-muridnya. Dengan demikian, film Laskar Pelangi tidak hanya menyampaikan kisah inspiratif, tetapi juga menyajikan kritik sosial terhadap realitas ketimpangan pendidikan di Indonesia. Meskipun digambarkan dalam keterbatasan, pendidikan tetap ditampilkan sebagai harapan masa depan. Film ini memperlihatkan bahwa dengan semangat dan dedikasi guru, pendidikan dapat menjadi sarana penting untuk mengangkat derajat kehidupan masyarakat di daerah terpencil.
Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Pelestarian Cagar Budaya Kota Lama Sawahlunto Sebagai Daya Tarik Wisata Silfia Rahmi; Delmira Syafrini; Nara Ramadani; Ririn Desti Putri; Salma Hayati; Siti Roziana; Salsabila Muhadi; , Siti Nurhaliza; Nathania, Callista Salma; Tiara Syabrina Wulandari; Syarah Maulina Putri; Permata, Bunga Dinda
Social Empirical Vol. 1 No. 2 (2024): Social Empirical: Prosiding Berkala Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scemp.v1i2.24

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan partisipasi masyarakat Kota Sawahlunto dalam melestarikan cagar budaya. Penelitian ini menarik untuk dikaji karena partisipasi lokal dalam pelestarian Cagar Budaya sangat krusial untuk keberlanjutan pariwisata sehingga partisipasi masyarakat sangat penting sebagai upaya keberhasilan wisata cagar budaya Kota Lama Sawahlunto. Teori yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini adalah Teori Asset Based Community Develovment oleh John McKnight dan Jody Kretzmann. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitiatif dengan jenis studi kasus. Teknik pemilihan informan yang digunakan yaitu teknik purposive sampling. Adapun kriteria informan dalam penelitian ini diantaranya masyarakat lokal, pemerintah, dan pedagang.  Dalam pengumpulan data menggunakan observasi dimana peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan pelestarian cagar budaya. wawancara yaitu mengumpulkan informasi-informasi mengenai partisipasi masyarakat dalam pelestarian cagar budaya Kota Lama Sawahlunto, dan dokumentasi dengan mengumpulkan dokumen terkait seperti foto, video, laporan kegiatan, dan data-data terkait pelaku wisata pendirian cagar budaya.  Analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif seperti reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan pertama, partisipasi masyakarat Kota Sawahlunto adalah ikut serta dalam melestarikan cagar budaya, kedua, menjaga warisan budaya tersebut dengan tidak mengubah bentuk fisik bangunan atau melakukan konservasi, ketiga, adanya peran dan dukungan dari pemerintah, seperti memberikan dana dan menyediakan fasilitas.
Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat: Pengelolaan Wisata di Kawasan Danau Atas Sumatra Barat Dwi Kurnia Putri; Delmira Syafrini; Gustila Hasanah; Enjhel Tyara; Maitri Pinta; Fitri Yulianti; Jannatul Arifa; Jessica Devani; Diella Nanda Paramitha; Diah Handayani Lubis; Permata, Bunga Dinda
Social Empirical Vol. 1 No. 2 (2024): Social Empirical: Prosiding Berkala Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scemp.v1i2.25

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengelolaan wisata berbasis masyarakat di kawasan Danau Atas, Alahan Panjang. Penelitian ini menarik untuk dikaji karena pengelolaan berbasis pariwisata masyarakat masih jarang diterapkan secara optimal sehingga berdampak kepada pengelolaan pariwisata berkelanjutan. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori AGIL oleh Talcott Parsons. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengambilan informan dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak lima orang yang terdiri dari pengelola wisata, pedagang, wisatawan, dan petugas kebersihan. Pengumpulan data dilakukan dalam bentuk observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi yang diamati adalah kegiatan di kawasan wisata Danau Atas, termasuk interaksi antara pengunjung, pedagang, pengelola, dan petugas kebersihan, serta upaya masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Wawancara dilakukan dengan pengelola wisata, pedagang, wisatawan, dan petugas kebersihan untuk menggali pandangan mereka tentang peran dalam pengelolaan wisata, dampaknya terhadap ekonomi lokal, dan upaya menjaga lingkungan. Dokumentasi yang dikumpulkan mencakup foto-foto kegiatan wisata, kondisi kawasan, serta catatan dari observasi dan wawancara yang mendukung temuan dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Kawasan danau atas Alahan Panjang yang pertama, Peran Aktif Dalam Pengelolaan Wisata. Kedua, Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Ekonomi Lokal. Ketiga, Kolaborasi Dalam Menjaga Keseimbangan Lingkungan.
Dampak Pembangunan Kawasan Permukiman Kumuh di Desa Pauh Barat Kecamatan Pariaman Tangah Kota Pariaman Bella Irwani; Ayu Mustika Putri; Alifa Yurika Ananda; Akbar Aprialcan; Afsi Lailatul Salsabil; Angri Maiwiza; Adinda Putri Forendra; Anisa Afdila; Alya Karlina; Alfitri Julia Sandra; Fadilla Saputri
Social Empirical Vol. 1 No. 2 (2024): Social Empirical: Prosiding Berkala Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scemp.v1i2.26

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari pembangunan kawasan permukiman kumuh di Desa Pauh Barat Kec. Pariaman, Kota Pariaman terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Penelitian ini menarik untuk dilakukan karena di Desa Pauh Barat terdapat banyak tempat wisata, sehingga kawasan tersebut termasuk ke dalam kawasan permukiman kumuh yang menyebabkan masyarakat sekitar merasa tidak nyaman. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan tipe studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi dokumentasi. Informan penelitian ini terdiri dari 5 narasumber dengan kriteria yaitu berada di daerah yang di, mengetahui kejadian atau permasalahan dan bisa berargumen dengan baik. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman. Teknik analisis ini mencakup pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pembangunan kawasan permukiman baru di Desa Pauh Barat membawa dampak positif yang sangat signifikan bagi masyarakat dan lingkungan setempat. Lingkungan perumahan yang awalnya kumuh tidak beraturan dan tidak tertata dengan rapi kini menjadi lebih bersih, sehat, dan terorganisasi dan menciptakan suasana hidup yang lebih nyaman. Kawasan yang sebelumnya kumuh kini bertransformasi menjadi area potensial untuk pariwisata pantai, sehingga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal.
Bagian 4. Laskar Pelangi-Kumpulan Resensi Arrifah Miranti; Aza Afrilia; Nabila Ramadhani; Aisyah Rahmadani; Alpindo Gustiawan; Kholisah Mardhiyah; Lailatul Ma’wa; Putri Rahmawati; Rani Salsabila; Fitra Nengsih; M. Hakim Al Juon; Tina Desriani
Social Empirical Vol. 2 No. 1 (Special Issue) (2025): Social Empirical: Prosiding Berkala Ilmu Sosial (Special Issue)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scemp.v2i1 (Special Issue).27

Abstract

Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode analisis isi untuk menganalisis representasi ketimpangan sosial dan peran guru dalam film Laskar Pelangi (2008). Studi ini mengkaji bagaimana film tersebut merepresentasikan kesenjangan ekonomi dan akses pendidikan melalui analisis adegan, dialog, latar, dan simbol visual. Hasil penelitian menunjukkan film Laskar Pelangi menggambarkan ketimpangan sosial yang signifikan antara siswa SD Muhammadiyah dari keluarga kurang mampu dan siswa SD PN Timah yang lebih beruntung, terlihat dari kondisi sekolah, fasilitas, dan akses terhadap sumber daya pendidikan. Meskipun demikian, film ini juga menyoroti semangat belajar yang tinggi dari siswa SD Muhammadiyah dan peran penting guru, khususnya Bu Muslimah dan Pak Harfan, sebagai agen perubahan yang memotivasi dan memperjuangkan pendidikan inklusif dan merata. dari film Laskar Pelangi memberikan gambaran kritis tentang relasi antara sistem pendidikan dan struktur sosial di Indonesia, menekankan pentingnya pendidikan yang merata dan peran guru dalam mengatasi ketimpangan sosial. Abstrak terdiri dari 150 sampai 250 kata berbahasa Indonesia dengan huruf Times New Roman 11 poin, spasi 1 dan rata kiri. Abstrak meliputi masalah penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, dan hasil penelitian.
Revitalisasi Stasiun Lambuang: Dampak Transformasi dari Sta-siun ke Pusat Kuliner Terhadap Ekonomi Masyarakat Lokal Ko-ta Bukittinggi Suarni, Yoga Hadi Prasetya; Tari Fitriani; Rani Kartika; Widia Delfita Sari; Fikry Awaludin; Rahmi Atika Azwir; Windi Mardiani; Ega Bayolla; Fauzan Fauzan; Clara Risti Mulana; Berthan Kurniawan; Bunga Dinda Permata
Social Empirical Vol. 1 No. 2 (2024): Social Empirical: Prosiding Berkala Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scemp.v1i2.28

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pentingnya revitalisasi Stasiun Lambuang sebagai bentuk perubahan fungsi Kawasan, dari stasiun ke pusat kuliner dan dampaknya terhadap perekonomian masyarakat lokal. Penelitian ini menarik untuk dikaji karena terdapat peningkatan UMKM akibat perubahan fungsi stasiun lambuang menjadi pusat kuliner. Teori yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini menggunakan teori struktural fungsional oleh Talcott Parsons. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus. Lokasi penelitian di Stasiun KA Bukittinggi, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguak Panjang, Kota Bukittinggi. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dengan 7 orang informan dengan kriteria masyarakat, pedagang, wisatawan, dan pelaku wisata. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan dengan mengamati bagaimana aktivitas masyarakat dan pedagang khususnya di stasiun. Wawancara yang peneliti lakukan dengan menanyakan hal-hal yang berkaitan dampak perubahan pada sektor ekonomi. Dokumentasi yang digunakan peneliti kondisi Pasar Kuliner di Stasiun Lambuang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Revitalisasi Stasiun Lambuang ini memberikan manfaat signifikan, yaitu pertama, Revitalisasi ini menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi Masyarakat lokal. Kedua, Revitalisasi Stasiun Lambuang mendorong pertumbuhan UMKM di sekitarnya yaitu sebanyak 116 pelaku UMKM di kawasan kuliner Stasiun Lambuang. Ketiga, Revitalisasi tersebut meningkatkan daya tarik wisatawan. Keempat, Revitalisasi ini memperkuat identitas budaya lokal melalui pengembangan infrastruktur yang masih mempertahankan aspek historis dan arsitektur bangunan. Kelima, terdapat penurunan pendapatan UMKM karena masih kurangnya pelatihan dan promosi dari pihak terkait.