cover
Contact Name
Jurnal Budaya
Contact Email
jurnalbudayaub@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalbudayaub@gmail.com
Editorial Address
Jalan Veteran Malang 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Budaya
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 27455726     DOI : -
Core Subject : Humanities,
Jurnal Budaya adalah jurnal akses terbuka dengan penilaian sejawat yang diterbitkan oleh Jurusan Bahasa dan Sastra di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun pada bulan Agustus dan November, dan menerima pengajuan artikel bahasa, sastra, budaya, dan pengajaran bahasa. Artikel-artikel tersebut ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.
Articles 39 Documents
Intensitas Penggunaan Bahasa Jawa dalam Keseharian Mahasiswa FIB UB Sebagai Upaya Pemertahanan Bahasa Lokal Fathasya Auliya Salsabila; Nevada Hildatya Estu Nugraha; Sevira; Mochammad Azharul Faizzin; Eka Bibit Santikasari; Indah Ayu Sobrina Rahmawati; Silvia Umika Putri Anggraini
Jurnal Budaya Vol. 5 No. 1 (2024): JURNAL BUDAYA
Publisher : Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan bahasa tidak dapat terlepas dari faktor sosial dan budaya masyarakat. Bahasa adalah bagian dari budaya yang lahir dan tumbuh di masyarakat. Variasi bahasa seperti pola umum dalam bahasa tercipta dari pemakaian bahasa serta kombinasi faktor linguistik dan nonlinguistik. Variasi tersebut menimbulkan pergeseran bahasa sehingga menghadirkan upaya pemertahanan bahasa. Salah satu dari sekian banyak bahasa daerah di Indonesia adalah bahasa Jawa, yang mana penggunaannya kian tergeser dengan bahasa nasional atau internasional karena dianggap memiliki nilai prestise yang lebih tinggi. Penelitian inimencoba untuk mendeskripsikan intensitas penggunaan bahasa Jawa yang digunakan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Brawijaya (UB) sebagai upaya agar kelestarian bahasa terjaga. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik analisis data berupa reduksi, kemudian data display, dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis yang ditemukan menunjukkan bahwa intensitas penggunaan bahasa Jawa di kalangan mahasiswasebagai bahasa utama tergolong masih rendah meskipun sebagian besar dari mereka adalah masyarakat Jawa. Namun, penggunaannya dilakukan cukup konsisten dan tidak terbatasdalam lingkungan kampus namun juga dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan bahasa Jawa cenderung dipakai untuk berkomunikasi dengan teman sebaya dibandingkan kepadadosen. Walaupun penggunaannya tidak bisa dikatakan tinggi, namun pemertahanan bahasa Jawa dalam lingkungan kampus dapat menjadi salah satu cerminan identitas budaya mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya. Penerapan bahasa Jawa juga dinilaicukup mendominasi dibandingkan dengan bahasa daerah lainnya. Melalui upaya pemertahanan bahasa, dampak positif yang timbul diantaranya adalah memperkaya warisan budaya, memperkuat identitas lokal dan mendukung pengembangan kesenian tradisional. Kata Kunci: Intensitas Bahasa, Penggunaan Bahasa Jawa, Pemertahanan Bahasa, Pemertahanan Bahasa Lokal
Bentuk Pemertahanan Bahasa Jawa pada Interaksi Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Yolla, Eksanti; Vega Ari Prihartono; Nisrina Adnin Naqiyya; Aulia Latifah; Muhammad Rakha Badrudduja
Jurnal Budaya Vol. 5 No. 1 (2024): JURNAL BUDAYA
Publisher : Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was conducted to examine the maintenance of the Javanese language with a focus on the forms and factors causing the maintenance of the language in the interactions of FCS UB students. The method in this research uses a qualitative descriptive method with the aim of describing the forms and factors of Javanese language defense in FCS UB student interactions. The research techniques used were field observation and interviews. Which is then complemented by Milles and Huberman's interactive analysis techniques, namely data reduction, presenting data, and drawing conclusions. The results of this research are (1) various forms of Javanese language maintenance, (2) supporting and inhibiting factors for Javanese language maintenance, namely the family environment and loyalty to Javanese as a mother tongue. Keywords: maintenance, language, javanese
ANALISIS PSIKOLOGIS LUKISAN “IBU DAN KUCINGNYA” oleh GARIS EDELWEISS: Psychological Analysis of the Painting 'Mother and Her Cat' by Garis Edelweiss Muhayya, Viky
Jurnal Budaya Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL BUDAYA
Publisher : Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini memberikan analisis psikologis terhadap lukisan "Ibu dan Kucingnya" karya Garis Edelweiss yang dibuat selama pandemi COVID-19. Meskipun judulnya demikian, lukisan ini merupakan hasil kolaborasi antara seniman dan anaknya, yang menggambarkan ikatan emosional antara seorang ibu dan anaknya. Studi ini menggunakan psikologi seni untuk menafsirkan makna simbolis dari karya seni tersebut dan pengaruhnya terhadap persepsi dan perasaan. Analisis ini mengkaji bagaimana proses kreatif berfungsi sebagai alat terapi untuk mengelola stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional. Komposisi surealis yang menggabungkan gaya realis seniman dengan coretan naif anaknya melambangkan hubungan emosional yang mendalam dan dunia imajinatif anak-anak. Proses kolaboratif ini tidak hanya memperkuat ikatan antara Garis sebagai ayah dan anaknya tetapi juga menyediakan medium untuk ekspresi emosional dan pengelolaan stres selama isolasi. Studi ini menekankan pentingnya seni dalam memfasilitasi komunikasi emosional, pertumbuhan pribadi, dan penyembuhan psikologis. Kata kunci: seni rupa, psikologi seni, terapi seni
MENGEMBANGKAN WAYANG SUKET UNTUK MEMPERKUAT IDENTITAS BUDAYA MASYARAKAT PURBALINGGA DITA MEI SETIANINGSIH; Widya Putri Ryolita
Jurnal Budaya Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL BUDAYA
Publisher : Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penilitian ini berfokus untuk mengembangkan Wayang Suket sebagai upaya memperkuat identitas budaya masyarakat Purbalingga. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Suket Wayang memiliki potensi besar untuk memperkuat identitas budaya melalui nilai-nilai tradisional dan potensi pendidikan dan pariwisata. Namun, Wayang Suket juga menghadapi tantangan, seperti kurangnya minat dari generasi muda, dukungan keuangan yang terbatas, dan tekanan modernisasi. Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan berbagai upaya, antara lain program pendidikan dan pelatihan, promosi, kerja sama dengan lembaga pendidikan dan kebudayaan, pembangunan infrastruktur, serta pengembangan pasar dan produk. Dengan berkolaborasi antara pemerintah, masyarakat lokal, dan pemangku kepentingan, Suket Wayang dapat terus mengembangkan dan memperkuat identitas budaya masyarakat Purbalingga. Dapat disimpulkan bahwa kemungkinan upaya ini akan memastikan Wayang Suket tetap menjadi simbol kebanggaan dan warisan budaya yang berharga bagi Purbalingga dan Indonesia secara keseluruhan. Keywords: Wayang Suket, identitas budaya, Purbalingga, pelestarian, pengembangan
Tarian Sumatera Utara Peran Tari Batak Toba Dalam Ritual Upacara Budaya Adat Batak Toba: Tarian Batak Toba Agresianopela; Drs. Yoe Anto Ginting, MA
Jurnal Budaya Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL BUDAYA
Publisher : Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas peran tari Batak Toba dalam ritual upacara budaya adat Batak Toba. Tari Batak Toba merupakan salah satu elemen penting dalam budaya Batak Toba, yang tidak hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga memiliki makna spiritual dan sosial yang mendalam. Dalam upacara adat, tari Batak Toba sering digunakan sebagai sarana komunikasi dengan leluhur, serta sebagai media untuk menyampaikan doa dan harapan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi, wawancara mendalam, dan studi pustaka untuk mengungkap makna dan fungsi tari Batak Toba dalam konteks upacara adat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari Batak Toba memiliki peran yang signifikan dalam memperkuat identitas budaya dan solidaritas komunitas Batak Toba, serta berfungsi sebagai simbol penghormatan terhadap tradisi dan leluhur. Selain itu, tari ini juga berperan dalam proses pendidikan generasi muda tentang nilai-nilai budaya dan sejarah Batak Toba. Temuan ini menegaskan pentingnya pelestarian tari Batak Toba dalam menghadapi perubahan sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat modern. Tari Batak Toba, atau tarian tradisional masyarakat Batak Toba, berperan penting dalam berbagai upacara dan ritual budaya tradisional. Tarian ini sangat terkait dengan tatanan keagamaan dan sosial masyarakat Batak Toba. Tari Batak Toba memegang tempat sentral dalam upacara adat Batak Toba, termasuk namun tidak terbatas pada pernikahan, pemakaman, dan acara budaya penting lainnya. Tarian ini bukan sekedar bentuk hiburan tetapi sangat simbolis dan membawa makna spiritual dan sosial dalam masyarakat.Pertunjukan Tari Batak Toba seringkali dilakukan dalam konteks keagamaan, yang mencerminkan keyakinan dan praktik spiritual masyarakat Batak Toba. Ini berfungsi sebagai sarana untuk berhubungan dengan warisan budaya mereka dan mengekspresikan nilai-nilai agama dan sosial mereka. Pelestarian Tari Batak Toba melalui penyertaannya dalam upacara adat berfungsi untuk memperkuat identitas budaya masyarakat Batak Toba. Hal ini juga menumbuhkan rasa persatuan dan kekeluargaan di antara anggota masyarakat, berkontribusi terhadap kohesi masyarakat secara keseluruhan.
Etnografi Suku Kokoda Juriyah; Sulfiani; Siti Fatimah Az-Zahra; Ristin Muharomah; Indria Nur
Jurnal Budaya Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL BUDAYA
Publisher : Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan asal-usul sejarah, bahasa, sistem teknologi tradisional, sistem mata pencaharian, sistem pengetahuan, sistem kesenian, dan sistem religi, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji etnografi Suku Kokoda. Teknik penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan pendekatan studi kasus. Wawancara, observasi, dan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan informasi dari para informan kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Suku Kokoda adalah suku yang tinggal di wilayah Papua Barat Daya, dengan pemukiman yang tersebar di wilayah penting: Kelurahan Klasabi, Man di Kota Sorong, dan wilayah IMEKO (Inanuatan, Matemani, Kais, dan Kokoda). Terbatasnya dokumen sejarah suku Kokoda dan akses yang terbatas, sehingga cerita asal-usul suku ini sedikit berbeda di setiap kampung. Suku Kokoda yang tinggal di Kota Sorong pada umumnya telah mengenal penggunaan inovasi, mengingat wilayah kota mereka yang dekat dengan lapangan terbang DEO, Kota Sorong. Sementara itu, suku Kokoda yang tinggal di wilayah IMEKO masih hidup secara tradisional, seperti mengasapi sagu dan memancing ikan di sungai dengan menggunakan alat yang disebut ayang yang dianyam dari pelepah sagu. Kata kunci: Etnografi, Suku, Kokoda ABSTRACT Based on the historical origins, language, traditional technology system, livelihood system, knowledge system, art system, and religious system, this research aims to examine the ethnography of the Kokoda Tribe. The research technique used is field research with a case study approach. Interviews, observations, and documentation were used to gather information from key informants. The results showed that the Kokoda Tribe is a tribe living in the Southwest Papua region, with settlements scattered in important areas: Klasabi Town, Man in Sorong City, and IMEKO areas (Inanuatan, Matemani, Kais, and Kokoda). The limited collection of historical documents of the Kokoda tribe makes it impossible for anyone to access them, so the story of the tribe's origins is slightly different in each village. The Kokoda living in Sorong City are generally familiar with the use of innovation, given the proximity of their town to the DEO airstrip in Sorong City. Meanwhile, the Kokoda living in the IMEKO area still live traditionally, such as smoking sago and fishing in the river using a tool called ayang woven from sago fronds. Keywords: Ethnography, Kokoda Tribe
Budaya Wayang Topeng Malang dalam Perspektif Antropologi Budaya Menurut Koetjaraningrat Koten, Santo Ignasius
Jurnal Budaya Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL BUDAYA
Publisher : Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karya tulis ini berisi tentang Wayang Topeng Malang yang merupakan salah satu produk budaya lokal di kota Malang. Meskipun hanya sebuah produk budaya, Wayang Topeng Malang memiliki nilai-nilai yang mendalam dan kompleks yang tersimpan dalamnya. Namun, kekayaan budaya ini kini mengalami penurunan minat karena dipandang sebagai budaya yang usang dan tidak relevan. Tujuan dari karya tulis ini untuk memaparkan nilai-nilai yang terkandung dalam Wayang Topeng Malang dan kaitannya dalam ilmu antropologi budaya. Karya tulis ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu dengan studi pustaka. Dari penelitian tersebut, Wayang Topeng Malang dianalisa dengan sudut pandang antropologi budaya, secara khusus menurut teori dari Koetjaraningrat. Berdasarkan analisis tersebut, didapatkan bahwa Wayang Topeng Malang memiliki banyak nilai-nilai yang masih relevan di zaman ini karena mencakup nilai-nilai keutamaan dasar manusia. Selain itu, Wayang Topeng merupakan peleburan dua budaya yaitu budaya Topeng Malang yang sudah ada sejak kerajaan Kanjuruhan dengan kisah-kisah legendaris yang juga sudah bertumbuh sejak berabad-abad yang lalu. Peleburan kedua budaya ini menciptakan suatu budaya baru yang semakin kompleks, yaitu Tari Topeng Malang. Adapun budaya tersebut memiliki nilai-nilai tata kelakuan manusia dan bersifat edukatif melalui pesan-pesan moral kisah-kisahnya. Keywords: Wayang topeng Malang, tari topeng Malang, antropologi, nilai, simbol
ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA PIDATO PELANTIKAN PRESIDEN RI PRABOWO SUBIANTO DI SURAT KABAR ANTARA NEWS safitri, elza
Jurnal Budaya Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL BUDAYA
Publisher : Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tindak tutur ilokusi pada pidato pelantikan Presiden Republik Indonesia (RI) yang diunggah dalam surat kabar antaranews.com edisi 20 Oktober 2024. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi tindak tutur ilokusi. Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti berupaya menganalisis tindak tutur ilokusi yang diujarkan oleh presiden RI Prabowo Subianto dalam pidato pelantikannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, kualitatif dengan teknik simak dan catat. Penelitian ini menggunakan teori dari Austin dan Searle (dalam Rahayu, 2016). Sementara itu tahapan-tahapan yang dikerjakan dalam penelitian ini ialah, pertama membaca kalimat pidato yang ada pada surat kabar antaranews.com; kedua, mengklasifikasikan data sesuai dengan teori; ketiga, menganalisis dan mengklasifikasikan data yang telah didapatkan; keempat, memberikan kesimpulan dan saran. Hasil dari penelitian ini telah ditemukan dari ke lima tuturan ilokusi hanya ditemukan tindak tutur asertif, direktif, ekspresif, dan komisif. Kemudian dalam pidato tersebut terdapat 81 fungsi tindak tutur.
Analisis Prosesi Kebudayaan Tradisi Jamasan, Pencucian Pusaka Milik Keraton Aisha Sabrina Salsabila, Aisha; Aisha
Jurnal Budaya Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL BUDAYA
Publisher : Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tradisi jamasan merupakan tradisi yang diadakan setiap bulan suro di Keraton Yogyakarta, tradisi ini bisa diartikan sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur. Tradisi kebudayaan ini selalu rutin dilaksanakan setiap tahun untuk membersihkan dan merawat pusaka milik keraton, kebudayaan ini juga sebagai simbol menyambut tahun jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna, nilai-nilai yang terkandung, dan prosesi pelaksanaan tradisi jamasan Keraton Yogyakarta, serta meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai perawatan benda pusaka milik keraton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan Teknik pengumpulan data melalui kumpulan teori kebudayaan dengan analisis jurnal, dokumen yang terkait dan akurat, sedangkan teknik analisis data dilakukan melalui identifikasi dari informasi mengenai prosesi jamasan. Hasil penelitian ini berupa: a) deskripsi mengenai pelaksanaan tradisi jamasan pusaka keraton; b) prosesi yang diadakan pada tradisi jamasan pusaka keraton; c) tujuan diadakannya tradisi jamasan pusaka keraton.

Page 4 of 4 | Total Record : 39