cover
Contact Name
Jurnal Budaya
Contact Email
jurnalbudayaub@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalbudayaub@gmail.com
Editorial Address
Jalan Veteran Malang 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Budaya
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 27455726     DOI : -
Core Subject : Humanities,
Jurnal Budaya adalah jurnal akses terbuka dengan penilaian sejawat yang diterbitkan oleh Jurusan Bahasa dan Sastra di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun pada bulan Agustus dan November, dan menerima pengajuan artikel bahasa, sastra, budaya, dan pengajaran bahasa. Artikel-artikel tersebut ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.
Articles 39 Documents
Bahasa dan Gender: Karakteristik Kebahasaan Perempuan Jawa dalam Film ‘Tilik’ Hasanah, Holifatul; Wicaksono, Nur Hanifa
Jurnal Budaya Vol. 2 No. 1 (2021): JBB Edisi Agustus 2021, Tahun 2 Vol. 1
Publisher : Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik kebahasaan perempuan Jawa yang digunakan dalam film Tilik, dan representasi perempuan Jawa yang tercermin dalam tuturan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tuturan para tokoh perempuan, dan sumber data penelitian ini yaitu film Tilik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak. Metode ini diwujudkan dengan menggunakan teknik dasar berupa teknik sadap, dan teknik lanjutan berupa teknik simak bebas cakap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter perempuan menggunakan kriteria kebahasaaan perempuan menurut teori Lakoff. Pada penelitian ini ditemukan empat karakteristik bahasa perempuan yang paling dominan dalam film Tilik,  yaitu: (1) Avoidance of strong swear words (perempuan cenderung menggunakan interjeksi makian halus); (2) Tag questions (perempuan sering menggunakan pertanyaan yang direkatkan dalam kalimat, guna mendapat persetujuan atau memastikan sesuatu); (3) Hedges (perempuan sering menggunakan hedges untuk menunjukkan ketidakyakinan atas apa yang dituturkan); (4) Intensifiers (perempuan sering menggunakan intensifiers untuk menunjukkan penekanan dalam kata tertentu dalam menegaskan sesuatu yang dirasa penting). Selain itu, Film Tilik juga merepresentasikan perempuan yang mirip dengan beberapa stereotip mengenai perempuan yang berkembang di masyarakat tradisional pada umumnya, seperti: perempuan digambarkan senang bergosip, cerewet, dan inferior.
Interjeksi Emotif dan Deskriptif pada Komik ‘Muslim Show’ Karangan Norédine Alam Wicaksono, Nur Hanifa
Jurnal Budaya Vol. 2 No. 1 (2021): JBB Edisi Agustus 2021, Tahun 2 Vol. 1
Publisher : Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komik merupakan karya seni berupa gambar yang dilengkapi dengan informasi berupa dialog atau monolog. Isi dari informasi tersebut dapat dipahami melalui interjeksi. Interjeksi merupakan ungkapan yang menunjukkan ekspresi dan emosi dari penutur seperti yang ada pada Komik Muslim Show karya Norédine Alam. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui bentuk-bentuk interjeksi emotif dan deskriptif pada Komik Muslim Show, dan (2) mengetahui makna interjeksi emotif dan deskriptif yang terkandung dalam Komik Muslim Show. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan membaca, mengamati, dan mencatat data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknis analisis data dilakukan dengan cara mengklasifikasikan interjeksi sesuai dengan teori Bobinska. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh interjeksi pada komik Muslim Show mendeskripsikan interjeksi deskriptif yang memiliki makna interjeksi diucapkan oleh manusia. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat fenomena satu kata interjeksi dapat memiliki makna yang berbeda-beda, sebagai contoh, interjeksi ‘Macha Allah’ dapat bermakna kekaguman dan kebahagiaan. Peneliti juga mengambil kesimpulan bahwa interjeksi deskriptif suara manusia juga memiliki makna interjeksi emotif dengan melihat kalimat yang diucapkan penutur. Sedangkan, interjeksi deskriptif yang bermakna suara benda, suara suatu peristiwa, dan suara hewan tidak memiliki makna emotif. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk mengambil data pada komik lain yang belum digunakan sebagai penelitian guna melengkapi variasi interjeksi Bahasa Prancis.
ANALISIS PENGGUNAAN CAMPUR KODE DAN ALIH KODE DALAM VIDEO AKUN YOUTUBE LONDOKAMPUNG Wirawan, Sandy; Shaunaa, Roaini
Jurnal Budaya Vol. 2 No. 1 (2021): JBB Edisi Agustus 2021, Tahun 2 Vol. 1
Publisher : Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berfokus untuk melihat fenomena alih kode dan campur kode yang terjadi di masyarakat. Dalam komunikasi yang terjadi dalam masyarakat, dapat ditemukan individu yang menggunakan lebih dari satu bahasa untuk menyampaikan gagasan atau mengekspresikan perasaannya. Penggunaan ragam bahasa Indonesia serta bahasa daerah yang bercampur dengan bahasa asli oleh para Youtuber asing merupakan fenomena bahasa yang menarik untuk dikaji. Tiga (3) video dari kanal Youtube Londokampung dipilih untuk menjadi sumber data yang kemudian dicari ujaran yang mengandung alih kode dan campur kode. Data berupa ujaran kemudian dianalisis menggunakan pendekatan sumatif untuk mencari kesimpulan data. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa 18 temuan data terjadi dalam video tersebut yang terbagi dalam bentuk alih kode maupun campur kode. Semua temuan tersebut merupakan contoh empiris dari unsur peralihan kode atau penyisipan berbentuk kata hingga klausa oleh penutur bahasa Indonesia asing. Dapat disimpulkan bahwa kemungkinan terjadinya alih kode maupun campur kode dalam video Londokampung disebabkan oleh berbagai faktor seperti situasi percakapan dan lawan bicara.
Analisis Penggunaan Bahasa Jawa dalam Video Singkat Berjudul “Pitutur” Agustin, Herastanti Putri; Rohmawati, Inayah Ahyana
Jurnal Budaya Vol. 2 No. 1 (2021): JBB Edisi Agustus 2021, Tahun 2 Vol. 1
Publisher : Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam penerapannya, bahasa Jawa memiliki tingkatan special yaitu Bahasa Jawa Ngoko (kasar) dan Bahasa Jawa Krama (halus). Masing-masing tingkatan Bahasa Jawa memiliki fungsi yang berbeda, fungsi-fungsi tersebut berkaitan dengan siapa lawan bicaranya. Di zaman modern ini, tidak banyak remaja yang berasal dari Jawa menerapkan hal ini dan bahkan mereka tidak mengetahui cara pengunaannya. Padahal Bahasa ibu mereka adalah Bahasa Jawa namun mulai tergeser dengan penggunaan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini mengobservasi tingkatan bahasa Jawa yang digunakan oleh remaja yang tinggal di Jawa pada Video berjudul “Pitutur” yang berdurasi sekitar 18:16 menit. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan mengamati dan menganalisa ujaran remaja asal Jawa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa remaja dalam video hanya menggunakan sedikit tutur kata dengan tingkatan yang benar ketika berbicara dengan orang tua atau orang yang lebih tua.
The Verbal Marker KonaɁ in Dayak Desa Nurhayani, Ika; Toliang, Ermina
Jurnal Budaya Vol. 2 No. 1 (2021): JBB Edisi Agustus 2021, Tahun 2 Vol. 1
Publisher : Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dayak Desa, spoken in West Kalimantan, has a single marker, konaɁ, to mark both causative and passive construction. The verbal marker can be fronted away from the main verb which indicates that it is not a suffix. This paper argues that konaɁ is a particle which can serve as both causative and passive markers. Comparisons with other languages displaying similar markers confirm that the argument is solid. Moreover, the authors also argue that konaɁ is a result of the influence of Malay used in West Kalimantan since Malay has a marker, kena, which displays similar functions.
The practice of English as a medium of instruction in an Indonesian higher education: Learners’ voices Endrayanto, Nanang
Jurnal Budaya Vol. 2 No. 1 (2021): JBB Edisi Agustus 2021, Tahun 2 Vol. 1
Publisher : Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study investigates teachers and students’ perceptions toward English instruction for international class program in Study Program of English, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya in Indonesia. This study examines two issues: (1) students’ perception about the international class program and (2) students’ perception about English as a medium of instruction in the international program (bilingual or monolingual approach). This study employs quantitative method; Likert-scale survey with 34 university learners at undergraduate program participating in this study. The results revealed that learners were highly satisfied with the program and expecting more of monolingual approach than bilingual approach in the L2 classroom. It is recommended that the program have a minimum requirement of English proficiency to enroll in this program. It is expected that the results will provide a recommedation for policy maker to better generate an international class programs in the future.
ANALISIS TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA BERITA COVID-19 VARIAN OMICRON DI SALURAN YOUTUBE CNN INDONESIA Mujtaba, Nadzirul; Fizriyani, Wilda; Margaretta, Iga Shevy; Ilahiyati, Nasru
Jurnal Budaya Vol. 2 No. 2 (2021): JBB November Tahun 2 Volume 2
Publisher : Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tindak tutur ilokusi dan perlokusi pada berita Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) varian omicron yang diunggah di saluran YouTube CNN Indonesia pada 27 November 2021. Siaran yang sudah dilihat sebanyak 322.222 kali hingga 3 Desember 2021 ini mendapatkan beragam respons dari warganet di kolom komentar. Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti berupaya menganalisis tindak tutur ilokusi dan perlokusi yang diujarkan oleh narasumber dan komentar pada berita tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sementara itu, teknik yang digunakan adalah menyimak dan mencatat. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan beberapa langkah yakni pertama melihat salah satu video berita di kanal YouTube CNN Indonesia mengenai varian baru COVID-19 yakni varian omicron; kedua, melakukan transkripsi dari data yang telah dipilih; ketiga, mengklasifikasikan data sesuai dengan teori; keempat, menganalisa serta menginterpretasi data yang telah didapatkan; kelima, memberikan kesimpulan dan saran. Melalui sejumlah tahapan analisis ini, peneliti menemukan empat jenis tindak ilokusi yang diujarkan yakni, expositives, exertives, behabitives, dan commissive. Selain itu, peneliti juga menemukan tindak perlokusi yang ditampilkan warganet berwujud ketidakpercayaan, sindiran, harapan dan dukungan, serta apresiasi atas kinerja pemerintah sebagai penutur.
SINDIRAN MELALUI PELANGGARAN MAKSIM KUANTITAS DI ACARA TV LAPOR PAK! Fibiani, Mufadila; Devina, Nadia Irma Della; Astutiningtyas, Dessy; Nurhayani, Ika
Jurnal Budaya Vol. 2 No. 2 (2021): JBB November Tahun 2 Volume 2
Publisher : Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study focuses on the form of satire through the violation of the maxim of quantity in the TV show Lapor Pak! and the government's response to the satire that was conveyed. This type of research is qualitative. The data is taken from the utterances of the cast of the TV show Lapor Pak!. The data source is the tiktok account @laporpak_trans7. The data was collected using the free-of-conversation listening technique which was then analyzed through the interactive model of Miles and Huberman. The results showed that the satire was conveyed through the violation of the maxim of quantity. As for the practice, despite having to violate the maxim of quantity, the goal in communication has been achieved, namely in the form of satire. The types of satire expressed in the form of irony, parody, and satire itself.
Lacanian Perspective on Absurdity as an Insoluble Irony in Albert Camus' The Fall Baskoro, Taufan H
Jurnal Budaya Vol. 3 No. 1 (2022): JURNAL BUDAYA, August 2022
Publisher : Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper examines the absurdity depicted in Camus' The Fall. Its thesis is that absurdity isjust a discourse without Master Signifier resulting the insoluble irony at its every aspect. Inthis paper I will start by defining the term 'absurdity' and then explain its relation to Lacan'sMaster Signifier. On the next part I will discuss about The Fall and its absurdity which finallyend up with insoluble irony. In the conclusion I argue that absurd condition faced by JeanBaptisteis because he tries to remove Master Signifier which always leads him intocontradictive situation or in other word in insoluble irony.
Kajian Folklor Prosesi Turun Mandi Di Nagari Tanjung Bonai Aur Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung Gusman, Wiranti
Jurnal Budaya Vol. 3 No. 1 (2022): JURNAL BUDAYA, August 2022
Publisher : Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Turun mandi merupakan salah satu folklor Indonesia. Pada penelitian ini peneliti mengkajiprosesi tradisi Turun Mandi sebagai sebuah folklor. Penelitian ini merupakan penelitiankualitatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode wawancara dan pengamatan.Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah: (a)mendeskripsikan bentuk folklor Turun Mandi; (b) mengidentifikasi kategori folklor TurunMandi; (c) mengidentifikasikan struktur folklor Turun Mandi; (d) menjelaskan tata caraTurun Mandi; (e) menjelaskan benda-benda dan sesajen yang digunakan dalam Turun Mandi;dan (f) mendeskripsikan fungsi folklor Turun Mandi. Turun Mandi termasuk ke dalam bentukfolklor sebagian lisan karena terdiri atas unsur-unsur lisan dan bukan lisan. Pembahasandalam penelitian ini adalah unsur bukan lisan, yaitu prosesi. Prosesi Turun Mandi memuatempat prosesi di dalamnya, yaitu prosesi mamanggigh, prosesi mandi kasumu, prosesimanimanisi, serta prosesi potong rambut dan kuku dimana semua prosesi tersebut memilikifungsi masing-masing.

Page 2 of 4 | Total Record : 39