Articles
173 Documents
PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN MELALUI KEGIATAN OSIS DI SMA NEGERI 1 KUTA BARO
ahmadi, ahmadi;
Nurdin, Ambia;
Fitria, Ully;
Dinen, Kiki Asrifa
Public Health Journal Vol. 1 No. 2 (2024): April
Publisher : Teewan Journal Solutions
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62710/d0es7x03
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembiasaan menjaga kebersihan sekolah, ketersediaan tempat pembuangan sampah, pembiasaan memisahkan jenis sampah, penyediaan peralatan kebersihan dan memprogramkan program cinta bersih lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Sedangkan alat pengumpulan data adalah panduan observasi, panduan wawancara, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiasaan menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan disekolah dilaksanakan melalui kegiatan piket harian, kegiatan jumat bersih dan agenda komunitas go green. Ketersediaan tempat pembuangan sampah disekolah memiliki kondisi yang layak, pembiasaan memisahkan jenis sampah organik dan anorganik belum dilaksanakan secara konsisten, penyediaan peralatan kebersihan disekolah dilaksanakan secara maksimal, serta program cinta bersih lingkungan melalui komunitas sekolah hijau.
HUKUM KESEHATAN
fausi, ahma;
Nurdin, Ambia;
Lestari, Diana;
Rahayu, Dian
Public Health Journal Vol. 1 No. 2 (2024): April
Publisher : Teewan Journal Solutions
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62710/bhxvxs11
Jelas tercantum pada sumber hukum negara Indonesia yakni pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 memuat cita-cita dan tujuan nasional bangsa yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam upaya meraih tujuan nasional tersebut di atas dilaksanakan langkah-langkah pembangunan berkesinambungan sebagai serangkaian pembangunan yang menyeluruh dan tersusun dan sistematis, termasuk salah satu diantaranya pembangunan dalam bidang kesehatan.
Kesehatan Reproduksi Remaja
Nurdin, Ambia;
diana;
dian
Public Health Journal Vol. 1 No. 2 (2024): April
Publisher : Teewan Journal Solutions
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62710/vpjrme30
Masa remaja (usia 11 – 20 tahun) adalah masa yang khusus dan penting, karena merupakan periode penuaan organ reproduksi manusia. Masa remaja disebut juga masa pubertas, merupakan masa transisi yang unik yang ditandai dengan berbagai perubahan fisik, emosi dan psikologis. Remaja berada dalam situasi yang sangat peka terhadap pengaruh nilai baru, terutama bagi mereka yang tidak mempunyai daya tangkal. Mereka cenderung lebih mudah melakukan penyesuaian dengan arus globalisasi dan arus informasi yang bebas yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan perilaku menyimpang karena adaptasi terhadap nilai- nilai yang datang dari luar. Masalah yang paling menonjol dilakangan remaja saat ini, misalnya masalah seksualitas, sehingga hamil di luar nikah dan melakukan aborsi. Kemudian rentan menular penyakit menular seksual (IMS), HIV dan AIDS serta keterlibatan Narkoba. Adanya motivasi dan pengetahuan yang memadai untuk Menjalani masa remaja secara sehat, diharapkan remaja mampu memelihara kesehatan dirinya sehingga mampu memasuki masa kehidupan berkeluarga dengan reproduksi sehat
Kegiatan Aktivitas Senam Olahraga Di Setiap Minggu
roza tamania darisma;
Nurdin, Ambia;
Fitria, Ully;
Dinen, Kiki Asrifa
Public Health Journal Vol. 1 No. 2 (2024): April
Publisher : Teewan Journal Solutions
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62710/2dnpf856
Upaya kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan berupa aktivitas fisik atau olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan aktivitas fisik atau olahraga merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya sebagai makhluk sosial bergerak atau aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi atau pembakaran kalori dan olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani kebiasaan olahraga adalah salah satu wujud dari pelaku hidup sehat terkait dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan manusia kebiasaan olahraga akan meningkatkan force vital capacity atau (fvc) seperti yang terjadi pada seorang atlet (fvc) akan meningkat 30% sampai dengan 40% tujuan penelitian ini untuk mengukur perbandingan kapasitas vital paru atau KV dan volume ekspirasi paksa.
Analisis aborsi dalam pandangan hukum dan medis
IBON, MAIBON;
Lestari, Diana;
Rahayu, Dian;
Khairuman;
Nurdin, Ambia
Public Health Journal Vol. 1 No. 2 (2024): April
Publisher : Teewan Journal Solutions
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62710/syvan149
Aborsi merupakan suatu tindakan menggugurkan kandungan. Di negara Indonesia tindakan tersebut merupakan yang dilarang, dan masuk dalam bab kejahatan terhadap nyawa dalam kitab undang-undang hukum pidana. Meskipun aborsi secara hukum terlarang tetapi kenyataannya aborsi masih dilakukan oleh perempuan dengan berbagai alasan disebabkan peraturan dan hukum yang kurang akomodatif terhadap alasan
HUKUM DAN HAK-HAK PASIEN DALAM PERATURAN UNDANG-UNDANG KESEHATAN DI INDONESIA
Mudawali, Fazlil;
Rahayu, Dian;
Khairuman;
Lestari, Diana;
Nurdin, Ambia
Public Health Journal Vol. 1 No. 2 (2024): April
Publisher : Teewan Journal Solutions
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62710/m5qjn415
Hubungan antara dokter pasien,bila kita melihat hubungan ini dari perspektif kedokteran maka hubungan dokter pasien adalah hubungan medik, namun selain hubungan medik dalam hubungan dokter pasien juga dikenal hubungan hukum. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apa saja hak pasien dan bentuk perlindungan hukumnya. Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan yuridis normatif khususnya pada pendekatan perundang-undangan, Jenis data yang dipakai dalam penulisan hukum ini adalah data sekunder. Hasil dari penelitian pasien berhak mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan keadaan penyakit, yakni tentang diagnosis, tindak medik yang akan dilakukan.
Asupan Energi Dan Protein Dengan Status Gizi Pada Balita Dan Gizi Ibu Menyusui
Felizar, Annisa;
Fitria, Ully;
Dinen, Kiki Asrifa;
Kurnia, Reza
Public Health Journal Vol. 1 No. 1 (2024): Maret, 2024
Publisher : Teewan Journal Solutions
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62710/9k73z218
Masalah status gizi balita masih menjadi perhatian dunia, sekitar 45% kematian balita dikarenakan gizi kurang. Status gizi balita dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yaitu asupan energi dan protein. Kurangnya asupan energi dan protein secara berkepanjangan dapat menyebabkan masalah gizi pada balita salah satunya adalah Kurang Energi Protein (KEP). Pemenuhan gizi seimbang pada ibu menyusui sangat penting untuk dipahami para orang tua karena mengingat usia anak balita merupakan masa periode emas yang akan menentukan proses perkembangannya pada masa mendatang. ASI yang dikonsumsi bayi tidak cukup hanya secara kuantitas tapi kualitas ASI. Ini bertujuan untuk mengetahui tentang asupan energi dan protein dengan status gizi pada balita dan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi ibu menyusui. Metode yang digunakan adalah mixed metode, Artikel dikumpulkan dengan menggunakan database Google Scholar. Hasil penelusuran didapatkan 5 artikel pada Google Scholar tentang asupan energi dan protein dengan status gizi pada balita dan tentang gizi ibu menyusui. Terdapat 2 artikel yang dijadikan rujukan dalam penulisan ini yang menunjukkan bahwa asupan energi dan protein berkaitan dengan status gizi pada balita dan ibu menyusui. Asupan energi berguna untuk aktivitas serta pertumbuhan balita dan berkaitan dengan status gizi balita. Pemenuhan gizi seimbang pada ibu menyusui sangat penting untuk dipahami para orang tua karena mengingat usia anak balita merupakan masa periode emas yang akan menentukan proses perkembangannya pada makanan atau asupan gizi yang sempurna bagi bayi. Khususnya pada enam bulan pertama kehidupan bayi, karena ASI merupakan komposisi gizi terlengkap untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi. Saran dalam penelitian ini bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan edukasi kepada orang tua khususnya ibu menyusui, dan balita terkait pentingnya asupan zat gizi dan status gizi balita dan ibu menyusui.
Basmi Scabies Dan Faktor Yang Menyebabkan TertularnyaScabies Pada Santri
Bustamam, Dita Safira;
Nurdin, Ambia;
Kiki Asrifa;
Khairuman;
Meylissa
Public Health Journal Vol. 1 No. 2 (2024): Mai
Publisher : Teewan Journal Solutions
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62710/xaxqa658
Skabies merupakan infeksi ektoparasit pada manusia yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei var hominis. Sarcoptes scabies termasuk ke dalamfilum Artropoda, kelas Arachnida, dan ordo Acarina. Infeksi skabies terjadi akibat kontak langsung kulit ke kulit atau transmisi dari tungau yang melekat pada pakaian, selimut, atau handuk. Skabies terjadi di seluruh dunia dengan prevalensi sekitar 300 juta kasus per tahun. Infeksi skabies menjadi endemik di kalangan masyarakat miskin, namun tingkat pervalensinya bervariasi. Manifestasi klasik skabies adalah gatal yang lebih sering pada malam hari dengan wajah dan leher yang tidak terpengaruh. Temuan khas pada penyakit ini adalah terowongan yang mungkin tidak selalu terlihat. Masa inkubasi sebelum gejala terjadi adalah 3-6 minggu. Individu yang didiagnosis skabies dan setiap orang yang kontak dengannya harus mendapatkan terapi meskipun tidak disertai tanda dan gejala. Skabisid harus digunakan ke seluruh tubuh dari mulai daerah dagu dan telinga ke bawah. Pasien dengan imunokompromais dan dengan krusta skabies dapat menunjukkan resistensi terhadap terapi topikal dan membutuhkan terapi insektisida sistemik seperti ivermektin oral.
AKIBAT HUKUM MALPRAKTIK YANG DILAKUKAN OLEH TENAGA MEDIS
Khesya Nayla Puspita Sari Ponda;
Lestari, Diana;
Rahayu, Dian;
Nurdin, Ambia;
Khairuman
Public Health Journal Vol. 1 No. 2 (2024): April
Publisher : Teewan Journal Solutions
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62710/rw048x78
Malpraktik merupakan suatu tindakan kelalaian atau suatu tindakan dengan standar operasional prosedur yang benar tetapi mengakibatkan kerugian pada konsumen dalam ini adalah pasien dan ini dapat mengancam kesehatan dan keselamatan pasien. Malpraktik yang dilakukan oleh tenaga medis tentunya sangat merugikan pihak-pihak yang membutuhkan penanganan medis dan sangat mempengaruhi kaulitas rumah sakit yang tentunya merupakan central dari segala tindakan medis. Berdasarkan hal ini, penelitian ini mengkaji tentang bagaimana pengaturan hukum bagi tenaga medis yang melakukan malpraktik dan bagaimana sanksi pidannya. Untuk menjawab permasalahan ini digunakan metode penelitian normatif dengan melakukan pendekatan perundang-undangan yang mengkaji peraturan perundang-undangan yang berlaku dan pendekatan konseptual untuk mengkaji bahan-bahan kepustakaan dalam bentuk teori-teori dan para pendapat pakar hukum. Pengaturan hukum bagi tindakan malpraktik oleh tenaga medis diatur dalam beberapa peraturan perundang-undangan yang memberikan dasar-dasar pedoman seputar tindakan malpraktik yang dilakukan oleh tenaga medis. Adapun peraturan tersebut ditemukan dalam undang-undang kedokteran dan undang-undang kesehatan dimana memberikan suatu kepastian hukum bagi yang dirugikan. Hal ini merupakan ciri dari hukum itu sendiri dalam menegakkan keadilan. Perbuatan malpraktik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan sudah diatur hukumnya dalam peraturan perundang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan Kode Etik Kedokteran yang berlaku. Selain itu terdapat sanksi terhadap perbuatan tindakan tenaga medis yang melakukan malpraktik, antara lain yaitu sanksi pidana, sanksi perdata, sanksi administrasi dan sanksi moral.
Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penyakit scabies,dan hubungan prilaku hidup bersih sehat [PHBS] dan sanitas lingkungan terhadap kejadian penyakit scabies
Purnama, Deri Rahmat Ihram;
nurdin, ambia;
Meylissa;
Khairuman
Public Health Journal Vol. 1 No. 2 (2024): Mai
Publisher : Teewan Journal Solutions
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62710/m1qcn392
Penyakit Menular masih menjadi perhatian oleh negara Indonesia. Salah satu penyakit menular adalah scabies (penyakit kulit) disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap tungau sarcoptes scabiei. Hal ini sering terjadi pada masyarakat yang tinggal secara kelompok, hunian padat, pengetahuan rendah, personal hygiene yang kurang baik. pemeliharaan personal hygiene sangat menentukan status kesehatan, dimana individu secara sadar dan inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi tentang penyakit scabies. Metode : penelitian ini kuantitatif denggan desain penelitian cross sectional. Jumlah sampel 58 responden dengan teknikHasil : Uji korelasi Rank Spearman didapatkan hasil faktor PHBS dan sanitasi lingkungan berhubungan dengan scabies dimana nilai signifikan (p) sebesar 0,000>α=0,05. Hasil: penilaian ini diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pencegahan penyakit scabies dan dapat menjaga personal hygiene yang sangat baik.