cover
Contact Name
Umi Narsih
Contact Email
uminars@gmail.com
Phone
+6281336240199
Journal Mail Official
jikeshafshawaty@gmail.com
Editorial Address
https://journal.unhasa.ac.id/index.php/jikes/about/editorialTeam
Location
Kab. probolinggo,
Jawa timur
INDONESIA
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
ISSN : -     EISSN : 25797913     DOI : https://doi.org/10.333006/jikes
Core Subject : Health,
JI-KES (Jurnal of Health Sciences) is a journal published by LP2M Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan. This journal publishes research articles in the health care field, including nursing, midwifery, public health, nutrition, pharmacy, and others. The management of this journal accept articles from research lecturers and health experts to be published twice a year in February and August.
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 2 (2023): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)" : 15 Documents clear
Pengaruh Ekstrak Etanol Kunyit (Curcuma longa) terhadap Pembentukan Biofilm Candida albicans Fauzan, Laili Shafarina; Masfufatun, Masfufatun; Inawati, Inawati
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 6 No. 2 (2023): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v6i2.481

Abstract

Abstrak Kunyit (curcuma longa) merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki zat bioaktif yang dapat menghambat jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari aktivitas antibiofilm ekstrak kunyit yang dapat menghambat pertumbuhan biofilm Candida albincans. Jenis penelitian menggunakan eksperimental labolatorik secara in vitro dengan rancangan penelitian post-test only control group. Kunyit dimaserasi dengan pelarut etanol. Ekstrak dibuat menjadi konsentrasi 1%; 0,5%; 0,25%; 0,125% dan 0,625%. Uji antibiofilm menggunakan metode mikrodilusi yang diawali dengan tahap adherent sel dan ditambahkan kristal violet 0,01% untuk pengukuran matriks biofilm C.albicans melalui microplate reader (λ = 490 nm) dan dihitung nilai absorbansinya. Data dianalisis dengan menggunakan ANOVA satu arah One Way Analysis of Varians) dengan taraf kepercayaan 5%, kemudian dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi ekstrak kunyit 1%; 0,5%; 0,25%; 0,125% dan 0,625% memiliki kemampuan sebagai antibiofilm dengan persentase penghambatan masing-masing sebesar 70,595; 63,413; 56,4785; 48,764 dan 34,043%. Berdasarkan analisis probit, diperoleh nilai KHBM50 ekstrak kunyit sebesar 0,546%. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kunyit memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan biofilm Candida albicans sehingga bisa dimanfaatkan sebagai agen alternatif antibiofilm. Kata kunci: ekstrak kunyit (Curcuma longa), antibiofilm, Candida albicans   Abstract Turmeric (curcuma longa) is one type of plant that has bioactive substances that can inhibit fungi. This study aims to evaluate the antifungal and antibiofilm activity of turmeric extract as that can inhibit the growth of the fungus Candida albincas. This research used laboratory experimental in vitro with a post-test only control group research design. Turmeric macerated with ethano. Extracts were made into concentrations of 1,0; 0,5: 0,25; 0,125 and 0,625%. Antibiofilm test used microdilution method, starting with the adheren cell stage and adding crystal violet 0.01% for testing. Then it was observed using a microplate reader (λ = 595 nm) and absorbance value was calculated. The data were analyzed using one-way ANOVA (One Way Analysis of Variance) with a 5% confidence level, then continued with LSD test. The results showed that the concentration of turmeric extract 1,0; 0,5: 0,25; 0,125 and 0,625% had the ability as antibiofilm with the percentage inhibition of 54,9; 52,16; 49,28; 12,89 and 15,98%, respectively. Based on probit analysis, the KHBM50 value was 0.546%. Based on this research, it can be concluded that turmeric extract has ability to inhibit the growth of Candida albicans so that it can be used as an alternative antibiofilm agent. Keywords: turmeric extract (Curcuma longa), antibiofilm, Candida albicans
Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Audiovisual terhadap Perilaku Lansia tentang Personal Hygiene Wiliyanarti, Pipit Festi; Barroqoh, Lu’lu’il; Aisyah, Siti
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 6 No. 2 (2023): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v6i2.502

Abstract

Abstrak Personal hygiene mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan fisik lansia. Gangguan personal hygiene pada lansia diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan serta kelemahan fisik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audiovisual terhadap perilaku lansia tentang personal hygiene di RT 02 RW 02 Kelurahan Dalpenang Sampang. Desain penelitian adalah pre-experimental design yang berfokus pada one group pretest-posttest design. Populasi semua lansia yang mengalami gangguan personal hygiene sebanyak 35 lansia dengan sampel sebesar 32 lansia. Teknik sampling yang digunakan adalah non probability purposive sampling. Data yang terkumpul melalui kuesioner yang terdiri dari pengetahuan, sikap dan perilaku personal hygiene lansia, selanjutnya  dianalisis dengan uji Wilcoxon signed ranks test untuk mengetahui pengaruh antar variabel. Hasil analisis dengan uji Wilcoxon signed ranks test didapatkan p = 0,000 menyatakan ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audiovisual terhadap perilaku lansia tentang personal hygiene. Pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan media yang tepat mampu meningkatkan pemahaman lansia terhadap pentingnya personal hygiene. Perilaku personal hygiene secara tidak langsung dapat meningkatkan status kesehatan pada lansia. Dibutuhkan kerjasama pelayanan kesehatan dan support keluarga dalam personal hygiene. Kata kunci: audiovisual, lansia, pendidikan kesehatan, personal hygiene   Abstract Personal hygiene affects the health and physical well-being of the elderly. Many elderly people suffer from personal hygiene problems as a result of a lack of knowledge. The purpose of this study was to determine the effect of health education with audiovisual media on elderly behavior about personal hygiene in RT 02 RW 02 Dalpenang Village Sampang. The research design used was pre-experimental design which focused on one group pretest-posttest design. The total number of elderly people who had personal hygiene problems was 35 and the sample size was 32. This study used non probability purposive sampling technique. The questionnaire data contained knowledge, attitude and personal hygiene behavior of the elderly. The Wilcoxon signed ranks test was used to determine the effect on the data. The Wilcoxon signed ranks test results showed that p = 0,000, indicating that health education through audiovisual media has an effect on the behavior of the elderly regarding personal hygiene. Implementing health education through appropriate media can help the elderly understand the importance of personal hygiene. Personal hygiene practices can indirectly improve the health of the elderly. Personal hygiene required collaboration between health services and family support. Keywords: audiovisual, elderly, health education, personal hygiene
Identifikasi Risiko Terjadinya Ulkus Diabetik Berbasis Diabetic Foot Screening pada Pasien DM Tipe 2 Nistiandani, Ana; Hakam, Mulia; Sutawardana, Jon Haffan; Widayati, Nur; Siswoyo, Siswoyo; Kurniawan, Fandi Ahmad
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 6 No. 2 (2023): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v6i2.521

Abstract

Abstrak Ulkus diabetik adalah komplikasi DM yang paling sering terjadi. Angka mortalitas diabetisi dengan ulkus diabetik juga semakin meningkat, sehingga dibutuhkan strategi pencegahan untuk mengidentifikasi risiko. Tujuan penelitian adalah teridentifikasi diabetisi yang berisiko mengalami ulkus diabetikum berbasis Diabetic Foot Screening di wilayah Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel sebesar 100 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah multistage random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian Michigan Diabetic Neuropathy Score (MDNS), Michigan Neuropathy Screening Instrument (MNSI), Ipswich Touch Test (IpTT) dan Monofilament Test. Alat pengumpulan data berupa ceklist yang telah disesuaikan dengan diabetic foot screening, tensimeter aneroid, dan stetoskop. Penelitian ini dianalisis secara univariat, ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian memberikan gambaran identifikasi risiko ulkus diabetik berdasarkan nilai neuropathy perifer diabetik, nilai ankle brachial index (ABI), deformitas pada kaki, gangguan mobilisasi, kuku patologis, riwayat ulkus dan amputasi. Diabetisi memiliki risiko ulkus diabetik dengan kategori rendah sebanyak 41 diabetisi (41%), risiko sedang sebanyak 56 diabetisi (56%) dan kategori risiko tinggi sebanyak 2 diabetisi (2%). Diabetisi di Kabupaten Jember memiliki risiko ulkus diabetik. Identifikasi risiko terjadinya ulkus diabetik dibutuhkan oleh diabetisi sebagai rujukan untuk melakukan tindakan preventif agar tidak terjadi perburukan komplikasi dari DM. Kata kunci: diabetic foot screening, DM tipe 2, ulkus diabetik   Abstract The most common complication of diabetes is diabetic ulcers. The mortality rate of people with diabetes who have diabetic ulcers is also increasing, prevention strategies to identify risks are required. The study sought to identify diabetics in Jember that were at risk of developing diabetic ulcers. With a sample size of 100 respondents, this study takes a quantitative approach. The sampling technique used is multistage random sampling. The instruments used were Michigan Diabetic Neuropathy Score, Michigan Neuropathy Screening Instrument, Ipswich Touch Test, and Monofilament Test. Data collection are a checklist form that has been adjusted to the diabetic foot screening, aneroid sphygmomanometer, and stethoscope. This was analyzed univariately and displayed as a frequency distribution table. The results provide an overview of ulcer risk identification based on diabetic peripheral neuropathy values, ankle-brachial index values, foot deformities, impaired mobilization, pathological nails, history of ulcers, and amputations. Diabetes patients have a low risk of diabetic ulcers 41 people (41%), a moderate risk 56 people (56%), and a high risk 2 people (2%). Diabetics in Jember are at risk of developing diabetic ulcers. Identifying the risk of diabetic ulcers is necessary for people with diabetes to take prevention. Keywords: diabetic foot screening, DM type 2, diabetic ulcer
Persepsi tentang Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kepatuhan pada Klien Hipertensi Wibrata, Dwi Ananto; Fadilah, Nikmatul; Wijayanti, Dyah; Kholifah, Siti Nur
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 6 No. 2 (2023): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v6i2.529

Abstract

Abstrak Perawatan hipertensi memerlukan jangka waktu yang panjang. Faktor perilaku kepatuhan klien merupakan komponen penting dalam keberlanjutan perawatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi persepsi tentang faktor yang mempengaruhi perilaku kepatuhan klien hipertensi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi fenomenologi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Jumlah partisipan 20 penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Krembangan Selatan Surabaya. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data. Hasil penelitian menemukan empat tema yaitu kepercayaan diri, penerimaan diri, dukungan keluarga, ketersediaan informasi. Kesimpulan penelitian ini adalah kemampuan mengambil keputusan pada klien, penerimaan klien hipertensi terhadap penyakitnya, dukungan dari keluarga dan tersedianya informasi yang sangat memadai mempengaruhi kepatuhan perawatan klien hipertensi. Keluarga perlu memberikan kapasitas pada klien untuk mengambil keputusan dan menfasilitasi kebutuhannya. Keluarga juga sebagai sumber informasi perlu meningkatkan pemahaman tentang perawatan hipertensi. Kata kunci: persepsi, perilaku merawat diri, hipertensi   Abstract Treatment of hypertension requires a long period of time. The client's compliance behaviour factor is an important component in the continuity of care. The purpose of this study was to identify perceptions of factors that influence the compliance behavior of hypertension clients. This study used a qualitative approach with a phenomenological study. The number of participants is 20 people with hypertension in the working area of the Krembangan Selatan Health Center. Data collection techniques used interviews and observations. The validity of the data used triangulation of data sources. The results found 4 themes, namely self-confidence, self-acceptance, family support, availability of information. The conclusion of this research is the ability to make decisions on the client, the client's acceptance of hypertension for their disease, support from the family and the availability of adequate information affect the adherence to care for hypertensive clients. Families need to give the client the capacity to make decisions and facilitate their needs. Families as well as sources of information need to increase understanding of hypertension treatment. Keywords: perception, self-care behavior, hypertension
Hubungan Pola Asuh Ibu dan Pola Pemberian Makanan terhadap Kejadian Stunting Wibowo, Diki Prayugo; S, Irmawati; Tristiyanti, Deby; Normila, Normila; Sutriyawan, Agung
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 6 No. 2 (2023): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v6i2.543

Abstract

Abstrak Stunting menjadi salah satu sorotan utama di Indonesia, karena kejadiannya selalu meningkat. Faktor pola asuh yang buruk dan pola pemberian makanan tidak tepat pada balita merupakan faktor risiko penyebab stunting. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pola asuh ibu dan pola pemberian makanan terhadap kejadian stunting pada balita. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan  di wilayah kerja Puskesmas Cipadung pada bulan Januari-Maret 2022. Populasi penelitian ini yaitu ibu yang memiliki balita. Sampel sebesar 84 responden diambil secara acak. Instrumen yang digunakan adalah alat ukur tinggi badan dan kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan bahwa pola asuh ibu (p=0,045 dan POR=2,9) dan pola pemberian makanan (p=0,014 dan POR=3,3) berhubungan dengan kejadian stunting. Pola asuh dan pola pemberian makanan berhubungan dengan kejadian stunting. Pola asuh ibu yang baik dapat mencegah anak mengalami stunting, begitu juga dengan pemberian makanan, jika ibu memberikan makanan yang tepat untuk anaknya, maka anak dapat terhindar dari stunting. Keywords: stunting, pola asuh, pola pemberian makanan, balita   Abstract Stunting is one of the main highlights in Indonesia, and its prevalence is on the rise. Poor parenting and feeding patterns in children are risk factors for stunting. The goal of this study was to investigate the relationship between maternal parenting and feeding patterns and the prevalence of stunting in toddlers. This was a cross-sectional quantitative study. The population of this study was mothers who have toddlers. Samples were taken as many as 84 respondents were taken randomly. The instruments used are height measuring devices and questionnaires. Data analysis used the chi square test. The results of the study found that maternal parenting was related to stunting events (p = 0.045 and POR = 2.9). Feeding patterns are associated with stunting events (p=0.014 and POR=3.3). Parenting and feeding patterns are related to stunting events, good maternal parenting can prevent children from stunting, as well as feeding, if the mother provides the right food for her child, then the child can avoid stunting. Keywords: stunting, parenting, feeding patterns, toddlers
Uncertainty of Disease Process with Self Empowerment in Hypertension Patients Kustin, Kustin; Budiman, M. Elyas Arif; Silvanasari, Irwina Angelia; Putri, Adinda Oktavia
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 6 No. 2 (2023): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v6i2.545

Abstract

Abstrak Ketidakpastian proses penyakit hipertensi menyebabkan stres karena ketidakpastian di sekitar penyakit, proses penyakit, pengobatan dan efek samping. Ketidakpastian ini disebabkan karena self empowerment yang buruk. Strategi self empowerment dikembangkan pada penyakit hipertensi untuk meningkatkan kontrol mereka terhadap penyakitnya dan meningkatkan kesehatan mental yang lebih baik dan sejahtera. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan ketidakpastian proses penyakit dengan self empowerment pada pasien hipertensi di Klinik Silo Sehat Kabupaten Jember. Metode penelitian ini adalah cross-sectional dengan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 58 pasien penderita hipertensi diambil dengan teknik simple random sampling. Alat ukur yang digunakan pada variabel self empowertment menggunakan self empowerment questionnaire dan variabel ketidakpastian menggunakan kuesioner Uncertainty in Illness questionnaire dengan analisis data menggunakan contingency coefficient. Hasil analisis dengan uji contingency coefficient pada α=0,05 didapat  p-value 0,00 < α (0,05) sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan ketidakpastian proses penyakit dengan self empowerment pada pasien hipertensi. Self empowerment dapat menurunkan ketidakpastian (uncertainty) dan dapat meningkatkan adaptasi psikososial sehingga sangat perlu bagi klien hipertensi dalam menangani potensi stressor dan ketidakpastian proses penyakit hipertensi. Kata kunci: hipertensi, ketidakpastian, self empowerment   Abstract The uncertainty of the hypertension disease process causes stress because of the uncertainty surrounding the disease, the disease process, treatment, and side effects. The uncertainty was caused by bad self empowerment. The self-empowerment strategies for hypertension patients were developed in order to improve disease control and promote better mental health and well-being. The purpose of this study was to determine the relationship between uncertainty of the disease process and self empowerment in hypertension patients at Silo Sehat Clinic, Jember. This research method was cross-sectional with the number of samples in this study were 58 patients with hypertension taken by simple random sampling technique. The measuring instrument used for the self empowerment variable is the self empowerment questionnaire and the uncertainty variable is the MUIS/Mishel Uncertainty in illness questionnaire. In this study, data analysis was performed using the contingency coefficient. The results of the analysis using the contingency coefficient test 0.05 obtained p-value (0.00 (0.05), indicating that there is a relationship between disease process uncertainty and self empowerment in hypertension  patients. With sufficient self empowerment, the information about the disease obtained from health workers was quite good and helped clients in dealing with potential stressors and increasing self empowerment. Keywords: hypertension, uncertainty, self empowerment
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Baccaurea Lanceolata Fructus dengan Metode ABTS dan DPPH Rahman, Rauli Dimas Nur; Supomo, Supomo; Warnida, Husnul
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 6 No. 2 (2023): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v6i2.546

Abstract

Abstrak Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh yang berlanjut kepada penyakit kronis seperti kanker, penyakit neurodegeneratif dan diabetes. Antioksidan merupakan suatu zat yang memiliki kemampuan untuk memperlambat proses oksidasi yang disebabkan radikal bebas. Ekstrak buah limpasu (Baccaurea lanceolata) memiliki kandungan senyawa flavonoid dan tannin. Metabolit sekunder seperti flavonoid dan tanin ini memiliki aktivitas antioksidan.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak buah limpasu menggunakan metode ABTS (2,2-azinobis-3-Ethylbenzothiazoline-6-Sulfonic Acid) dan DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) melalui nilai IC50. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental. Objek penelitian ini adalah aktivitas antioksidan dari metode ABTS dan DPPH. Konsentrasi ekstrak etanol buah limpasu diukur menggunakan spektrofotometri UV-Vis untuk mendapatkan persen inhibisi dari sampel. Persen inhibisi dimasukkan ke dalam persamaan regresi linear untuk mendapatkan nilai IC50 dari kedua metode uji. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai IC50 sebesar 721,19 ppm pada metode DPPH yang termasuk kategori antioksidan tidak aktif, sedangkan pada uji ABTS didapatkan nilai IC50 sebesar 118,70 ppm yang termasuk kategori antioksidan sedang. Keywords: antioksidan, buah limpasu, ABTS, DPPH, IC50    Abstract Free radicals can harm the body and cause chronic diseases such as cancer, neurodegenerative diseases, and diabetes. Antioxidants are substances that have the ability to slow the oxidation process caused by free radicals. Limpasu fruit extract (Baccaurea lanceolata) contains flavonoid and tannin. Flavonoids and tannins have antioxidant activity. The goal of this study was to determine the antioxidant activity of limpasu fruit extract using the ABTS (2,2-azinobis-3-ethylbenzothiazoline-6-sulfonic acid) and DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil) methods using the IC50 value. This study is an experiment. The antioxidant activity of the ABTS and DPPH methods is the focus of this study. Independent variables of this study were limpasu fruit extract with concentration of 100; 200; 300; 400 500 ppm in DPPH and 30; 40; 50; 60; 70 ppm in ABTS, dependent variable is the antioxidant activity of limpasu fruit extract. The concentration of limpasu fruit extract measured using UV-Vis spectrophotometry to obtain the inhibition percentage of sample. The inhibition percentage was then entered into a linear regression equation to calculate the IC50 value for both methods. According to the study's findings, the IC50 value in the DPPH method was 721.19 ppm, indicating that it was an inactive antioxidant, whereas the IC50 value in the ABTS test was 118.70 ppm, indicating that it was a moderate antioxidant. Keywords: antioxidants, limpasu fruit, ABTS, DPPH, IC50
Komitmen Organisasi dan Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap RS Dadi Keluarga Sumarni, Tri; Rakhmawati, Arni Nur; Suhendro, Anton
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 6 No. 2 (2023): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v6i2.550

Abstract

Abstrak Isu penting dari perawatan pasien adalah akses ke tempat perawatan yang tepat dan meningkatkan kepuasan pasien. Kinerja perawat dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya komitmen organisasi. Komitmen organisasi berpengaruh terhadap interaksi sosial, preferensi, sikap, perilaku, dan posisi individu dalam organisasi, keberhasilan organisasi dan kualitas perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komitmen organisasi dengan perilaku caring perawat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel dihitung menggunakan rumus Slovin, jumlah sampel perawat 83 orang, sampel pasien 83 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner Caring Behaviour Inventory (CBI) sebanyak 24 pertanyaan dan kuesioner komitmen organisasi Meyer-Allen sebanyak 24 pertanyaan. Analisis bivariat menggunakan uji statistik spearman rank. Komitmen organisasi perawat sebagian besar tinggi (59%). Perilaku caring responden mayoritas pada kategori baik (77,1%). Ada hubungan positif antara komitmen organisasi dengan perilaku caring sehingga dengan meningkatkan komitmen organisasi, perilaku caring perawat meningkat (r=3,19 p value=0,03). Manajer dan pimpinan perawat harus lebih memperhatikan untuk meningkatkan komitmen organisasional perawat, guna meningkatkan kinerja perawat.  Kata kunci: komitmen organisasi, perilaku caring, kinerja perawat   Abstract An important issue of patient care is access to appropriate care and increasing patient satisfaction. Nurse performance is influenced by many factors including organizational commitment. Organizational commitment influences social interactions, preferences, attitudes, behaviors, and individual positions in the organization, organizational success, and quality of care. This study aims to determine the relationship between organizational commitment and nurses' caring behavior. This research is a descriptive correlation study with a cross sectional approach. The sampling technique used purposive sampling technique. The sample size was calculated using the Slovin formula, the nurse sample was 83 people, and the patient sample was 83 people. The research instruments were the Caring Behavior Inventory (CBI) questionnaire with 24 questions and the Meyer-Allen organizational commitment questionnaire with 24 questions. Bivariate analysis used the Spearman rank statistical test. Most of the nurses' organizational commitment was high (59%). The caring behavior of the majority of respondents was in the good category (77.1%). Organizational commitment and caring behavior have a positive relationship, with increasing organizational commitment increasing nurses' caring behavior (r=3.19 p value=0.03). In order to improve nurse performance, managers and nurse leaders must focus more on increasing nurse organizational commitment. Keywords : Organizational commitment, caring behavior, nursing performance
Studi Korelasional Self Efficacy dan Burnout Syndrome Perawat Ruang Kritis pada Masa Pandemi Covid-19 Rudiyanto, Rudiyanto; Purnamasari, Andita; Barata, Brian Putra
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 6 No. 2 (2023): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v6i2.553

Abstract

Abstrak Peningkatan jumlah pasien terjadi selama masa pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan beban pekerjaan terhadap perawat yang bekerja di ruang kritis yang berisiko menyebabkan burnout, sehingga dibutuhkan self efficacy untuk mencegah terjadinya burnout. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan self efficacy dan burnout syndrome pada perawat ruang kritis di masa pandemi Covid-19. Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah study correlation dengan metode penelitian cross sectional. Sampel yang didapatkan sebanyak 55 responden dengan menggunakan total sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Chi-square dengan uji Fisher’s Exact Test. Pengumpulan data menggunakan kuesioner self efficacy dan MBI-HSS (Maslach Burnout Inventory Human Service Survey). Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruh perawat memiliki self efficacy yang tinggi (78,2%) dan sebagian besar perawat tidak mengalami burnout syndrome (60,0%). Diperoleh nilai sig. (2-sided) 0,006 (p<0,05) maka ada hubungan yang signifikan antara self efficacy dan burnout syndrome pada perawat ruang kritis di masa pandemi Covid-19. Upaya peningkatan self efficacy pada diri perawat dengan berbagai upaya pengalaman dan belajar akan mampu meminimalisir kejadian burnout meskipun dengan beban kerja yang tinggi. Kata kunci: self efficacy, burnout, perawat kritis   Abstract The increased number of patients during the Covid-19 pandemic increased the workload of nurses working in a critical room, putting them at risk of burnout. Thus, self-efficacy is required to prevent burnout. The goal of this study was to see if there was a link between self-efficacy and burnout syndrome in the nurses' critical care unit during the Covid-19 pandemic. This study was a correlation study using a cross-sectional research method. The total sampling technique was used to obtain 55 respondents for the sample. The data in this study was analyzed using Chi-square and Fisher's Exact Test. The data were gathered using self-efficacy questionnaires and the MBI-HSS (Maslach Burnout Inventory Human Service Survey). The results showed that almost all nurses had high self-efficacy (78.2%) and most nurses did not experience burnout syndrome (60.0%). From the data analysis, it was obtained sig. (2-sided) value of 0.006 (p <0.05). During the Covid-19 pandemic, there was a significant correlation between self efficacy and burnout syndrome in the nurses' critical care unit. Attempts to improve self efficacy through experience and learning will help minimize burnout even with a high workload. Keywords: Self efficacy, burnout, critical nurse
Penerapan Sistem Manajemen K3 dan Pengaruhnya pada Pengetahuan Perawat Rumah Sakit Nawawi, Bara Mega; Sukwika, Tatan; Hasibuan, Bernard
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 6 No. 2 (2023): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v6i2.559

Abstract

Abstrak Perawat harus terbuka untuk tugas rutin merawat pasien. Selanjutnya perawat harus mengetahui tentang pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3), pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan kebakaran, pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja dan kesehatan kerja. Penelitian ini mengkaji penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) dan pengaruhnya terhadap pengetahuan perawat di Instalasi Rawat Inap Terpadu (Rindu) Gedung B Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H. Adam Malik Medan. Penelitian kuantitatif ini menggunakan sampling sebanyak 85 perawat dengan teknik purposive sampling. Data statistik responden diolah dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh peningkatan pengetahuan perawat dengan penerapan SMK3 yaitu p-value 0,001 (P˂0,05). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada pengaruh peningkatan pengetahuan perawat dengan penerapan SMK3. Disarankan perawat perlu meningkatkan pengetahuan lebih lanjut melalui kegiatan rutin serupa agar perawat lebih memahami pentingnya bekerja dengan standar keamanan dan kenyamanan saat bertugas. Kata kunci: pengetahuan perawat, limbah B3, pengendalian kebakaran, keselamatan dan kesehatan kerja   Abstract Nurses should be open to the routine task of caring for patients. Furthermore, nurses must know about the management of hazardous and toxic materials (B3), the implementation of fire prevention and control, the implementation of prevention and control of occupational accidents and occupational health. This study examines the application of the occupational safety and health management system (OHSMS) and its effect on nurse knowledge in the Integrated Inpatient Installation (Rindu) B Building at the Central General Hospital (RSUP) H. Adam Malik Medan. This quantitative study used a sampling of 85 nurses with a purposive sampling technique. Statistical data of respondents was processed by chi-square test. The results showed an effect of increasing nurses' knowledge with the application of OHSMS, namely the p-value of 0.001 (P˂0.05). The study concludes that there is an effect of increasing nurses' knowledge with the implementation of OHSMS. It is recommended that nurses need to increase further knowledge through similar routine activities so that nurses better understand the importance of working with safety and comfort standards while on duty. Keywords: nurse knowledge, hazardous waste, fire control, occupational safety and health

Page 1 of 2 | Total Record : 15