cover
Contact Name
Eko Rahmadi
Contact Email
eko.rahmadi@eng.unila.ac.id
Phone
+6285228200022
Journal Mail Official
datum@eng.unila.ac.id
Editorial Address
Universitas Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics
Published by Universitas Lampung
ISSN : -     EISSN : 27769283     DOI : https://doi.org/10.23960/datum
Datum Journal of Geodesy and Geomatics is a scientific journal managed by the Geodetic Engineering Study Program, Faculty of Engineering, University of Lampung. This journal publishes scientific articles based on research, case studies, and literature reviews in the fields of geodesy, geomatics, and related disciplines. The scope of the journal includes, but is not limited to: Topographic Surveying and Mapping Geographic Information Systems (GIS) Remote Sensing Physical and Satellite Geodesy GNSS and Navigation Cartography and Spatial Data Visualization Spatial Modeling and Analysis Applied Geomatics for Natural Resources, Environment, and Regional Planning
Articles 62 Documents
KAJIAN WILAYAH POTENSI PENYEBARAN COVID-19 MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANALITIK DENGAN ELLIPS KESALAHAN Aulia, Miya; Armijon, Armijon; Murdapa, Fauzan
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v3i1.3569

Abstract

The error ellipsoid method is used to analyze the distribution or spread of people exposed to Covid-19 in Sukarame District, Sukarame District. The spatial distribution or spread pattern of Covid-19 (location) was analyzed using an error ellipsoid from the standard deviation results of the patient's distance to the center of the high distribution location to understand the direction of spread of Covid-19. From the results of the analysis, it can be seen that the pattern of Covid-19 spread as a whole and has a movement in a certain direction indicated by the center of gravity or centroid. This study discusses the potential spread of Covid-19 in Sukarame District by utilizing the elliptical error method. The purpose of this thesis is to determine the direction of movement of the potential spread of Covid-19 in Sukarame District. The use of this error ellipsoid method is to focus on preventing or reducing people exposed to Covid-19 by knowing the movement of the spread of Covid-19 so that the government can issue policies that are expected to reduce the potential spread of Covid-19 in Sukarame District.Kata kunci: elips kesalahan, Covid-19, Potensi Penyebaran, Sukarame
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN SAWAH EKSISTING TERHADAP KAWASAN PERUNTUKAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B) DI KAWASAN PERKOTAAN PRINGSEWU Manullang, Intan Agnes; Dewi, Citra; Susanti, Ida
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v3i1.3572

Abstract

Kabupaten Pringsewu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang mengalamidegradasi lahan pertanian. Seperti pada tahun 2012-2014 di  Kabupaten Pringsewu terjadi alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman seluas 515,74 ha (Faturrakhman, 2016). Kabupaten Pringsewu terbagi menjadi 11 kawasan, salah satu kawasan tersebut adalah kawasan perkotaan. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pringsewu tahun 2011-2031 terdapat 2342,99 ha lahan yang ditetapkanperuntukannya sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di kawasan perkotaan Pringsewu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi lahan sawah eksisting dan menganalisis tingkatkesesuaian lahan sawah yang sesuai dengan peruntukan kawasan LP2B. Penelitian ini menggunakan metode interpretasi visual/digital untuk mengidentifikasi lahan sawah eksisting dari data citra SPOT 7 tahun 2020dan overlay untuk menganalisis kesesuaian lahan sawah eksisting terhadap kawasan peruntukan LP2B. Dari hasil interpretasi diketahui bahwa luas lahan sawah eksisting yang ada di kawasan perkotaan pringsewu adalah 3550,73 ha. Di kawasan perkotaan Pringsewu terdapat 2295,25 ha yang sesuai dan 1255,48 ha tidak sesuai dengan peruntukan kawasan LP2B.Kata Kunci: kawasan perkotaan Pringsewu, lahan sawah, LP2B
KAJIAN RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR DAN GEMPA BUMI KABUPATEN PRINGSEWU PROVINSI LAMPUNG Ariani, Dwi Mega; Armijon, Armijon; Murdapa, Fauzan
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v3i1.3573

Abstract

Potensi bencana pada daerah Kabupaten Pringsewu berdasarkan RTRW daerah tersebut diantaranya tanah longsor dan gempa bumi, sehingga diperlukannya Kajian Risiko Bencana terhadap dua bencana tersebut agardapat dilakukan kesiapsiagaan penanggulangan bencana. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat ancaman, tingkat kerentanan, tingkat kapasitas dan risiko pada bencana tanah longsor dan gempa bumi.Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung pada bulan Juni sampai September 2022. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menerapkan metode skoring dan overlay dalampelaksanaannya. Tingkat ancaman dihasilkan dari RTRW Kabupaten Pringsewu namun divalidasi dengan data-data yang lebih terkini. Tingkat kerentanan dapat dihasilkan jika tingkat ancaman telah dihasilkan juga,dimana tingkat kerentanan disusun dari potensi jumlah penduduk terpapar dan potensi kerugian. Tingkat kapasitas dihasilkan melalui wawancara dengan narasumber dari berbagai instansi terkait seperti BPBD Kabupaten Pringsewu. Tingkat risiko dihasilkan dari penggabungan tingkat kapasitas dan tingkat kerugian. Penyusunan tingkat risiko mengacu pada Peraturan Kepala BNPB Nomor 02 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ancaman tanah longsor yang paling dominan berada di kelas rendah untuk seluruh Kecamatan di Kabupaten Pringsewu, sedangkan untuk kelas tinggi yang memiliki luasan paling tinggi berada di Kecamatan Pagelaran Utara yaitu sebesar 7.489,310 Ha dan Kecamatan Pardasuka dengan luas sebesar 855,504 Ha. Tingkat ancaman gempa bumi menghasilkan bahwa Kabupaten Pringsewu tidak memiliki tingkat ancaman pada kelas tinggi. Tingkat kerentanan tanah longsor menghasilkan potensi jumlah penduduk terpapar tinggi dan potensi kerugian berada pada kelas sedang, untuk tingkat kerentanan gempa bumi pada potensi jumlah penduduk terpapar dan potensi kerugian berada pada kelas sedang. Tingkat kapasitas menghasilkan Kabupaten Pringsewu berada pada level 2 untuk seluruh bencana yang berarti pada kelas sedang. Tingkat risiko tanah longsor dan gempa bumi di Kabupaten Pringsewu berada pada kelas rendah.Kata kunci: Kabupaten Pringsewu, Tingkat Ancaman, Tingkat Kapasitas, Tingkat Kerentanan dan Tingkat Risiko.
Monitoring Habitat Terumbu Karang Di Pulau Pahawang Kabupaten Pesawaran Yusma Sari, Nia Hana; Zakaria, Ahmad; Dewi, Citra
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v3i1.3574

Abstract

Provinsi Lampung merupakan bagian minor ekosistem terumbu karang, khususnya Pulau Pahawang yang merupakan destinasi wisata unggulan habitat terumbu karang. Maka dari itu, proses monitoring terumbukarang menjadi satu langkah penting dalam konservasi sumber daya laut. Penelitian ini menggunakan data berupa citra landsat 8 dan data suhu permukaan laut pada tahun 2013, 2017 dan 2022. Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui persebaran habitat terumbu karang di Pulau Pahawang pada tahun 2013,2017 dan 2022 serta mengetahui hubungan antara suhu permukaan laut dengan sebaran habitat terumbu karang yangterdapat di Pulau Pahawang. Metode pengolahan citra yang dilakukan menggunakan algoritma lyzenga dengan klasifikasi unsuppervised, yang setelahnya dilakukan uji akurasi berdasarkan Peraturan Kepala BIGNo. 8 Tahun 2014. Sedangkan pengolahan data suhu permukaan laut digunakan metode IDW yang kemudian dilakukan uji korelasi terhadap hasil yang diperoleh. Dari pengolahan citra Landsat 8 diperoleh luasanhabitat terumbu karang sebesar 914400 m² pada tahun 2013 ; 858148,125 m² pada tahun 207 dan 569097,177 m² pada tahun 2022. Sehingga perubahan luasan yang terjadi dari tahun 2013 sampai tahun 2022 sebesar345302,823 m². Hasil pengolahan ini cukup akurat, dari hasil perhitungan akurasi pada tahun 2022 sebesar 74.28%. Adapun suhu rata-rata di Pulau Pahawang adalah 29˚C pada tahun 2013 ; 29,7 ˚C pada tahun 2017 dan 30,2 ˚C pada tahun 2022. Pada hasil nilai suhu rata-rata yang diperoleh dilakukan uji korelasi yang bernilai 0,8928. Sehingga disimpulkan bahwa suhu permukaan laut saling berkorelasi dan berhubungan terhadap persebaran habitat terumbu karang di Pulau Pahawang.Kata kunci:, Algoritma Lyzenga, Suhu Permukaan, Terumbu Karang
MONITORING KONDISI PERTUMBUHAN MANGROVE KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Kurniawan, Deri Rahli; Zakaria, Ahmad; Dewi, Citra
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v3i1.3575

Abstract

Mangrove merupakan ekosistem peralihan antara darat dan laut yang biasanya tumbuh dan berkembang di kawasan pesisir yang memiliki peran dan fungsi yang sangat penting bagi biota laut dan masyarakat setempat.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis pertumbuhan mangrove dari tahun 2013, 2015, 2017, 2020, 2022 dan mengetahui hubungan keterkaitan antara suhu dan salinitas dengan pertumbuhanmangrove. Penelitian ini dilakukan di Daerah Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode EVI (Enhanced Vegetation Index) dalam penentuan kerapatan mangrove dan metode LST (Land Surface Temperature) dalam penentuan suhu rata-rata dengan data citra Landsat 8 tahun 2013, 2015, 2017, 2020, dan 2022. Sedangkan untuk mengetahui kondisi salinitas dilakukan dengan pengamatan langsung lapangan dengan beberapa titik pengamatan. Hasil dari penelitian menunjukan adanya peningkatan luas hutan mangrove dari tahun 2013 dengan luas 350.12 ha menjadi 817.68 ha pada tahun 2022. Sedangkan kondisi kerapatan tajuk mangrove dalam kondisi kurang baikditunjukkan dengan tingginya kondisi kerapatan tajuk dengan kondisi jarang setiap tahunnya. Pertumbuhan mangrove tersebut dipengaruhi oleh suhu permukaan dan salinitas air laut yang dibuktikan dengan diperolehnya nilai sebesar 0,21 yang berarti suhu memiliki korelasi rendah terhadap pertumbuhan mangrove pada kerapatan tajuk rapat, 0,68 yang berarti suhu memiliki korelasi kuat terhadap pertumbuhan mangrove pada tajuk sedang dan 0,69 yang berarti suhu memiliki korelasi kuat terhadap pertumbuhan mangrove pada kerapatan tajuk jarang. Sedangkan salinitas memiliki korelasi yang sangat kuat terhadap pertumbuhan mangrove dibandingkan dengan suhu, ditunjukkan dengan adanya nilai korelasi sebesar 0,95 pada salinitas terhadap pertumbuhan mangrove.Kata kunci: kerapatan mangrove, suhu permukaan, salinitas, evi (enhanced vegetation index)
Analisis Spasial Rawan Penyebaran Covid-19 Di Kecamatan Sukarame Pada Tahun 2020 Hingga Tahun 2023 Fresia, Malinda Rosy; Armijon, Armijon; Murdapa, Fauzan
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v3i2.3995

Abstract

Kecamatan Sukarame merupakan salah satu Kecamatan yang menyumbang kasus Covid-19 terbesar di Kota Bandarlampung dengan jumlah 1.049 kasus Covid-19 dan termasuk salah satu daerah yang memiliki resikotinggi Covid-19. Salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 yaitu dengan cara membatasi akses dan menjaga jarak pada wilayah yang berpotensi sebagai daerah rawanpenyebaran Covid-19.  Oleh karena itu perlu dilakukan analisis daerah rawan penyebaran Covid-19 agar membantu pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait daerah rawan Covid-19 untuk menekan angka kasus Covid-19.Metode yang digunakan yaitu scoring, pembobotan parameter menggunakan AnalyticalHierarchy Process (AHP) untuk mengetahui parameter yang mempengaruhi dalam penyebaran Covid-19 dan interpolasi spasial menggunakan metode Inverse Distance Weighting dalam menentukan sebaran daerahrawan Covid-19 serta dilakukan uji akurasi terhadap daerah rawan Covid-19 dengan perhitungan menggunakan metode confusion matrix berdasarkan pengambilan data sample dilapangan. Hasil penelitian menunjukan faktor yang mempengaruhi penyebaran Covid-19 menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah mobilitas dari pekerja yaitu sebanyak 64%,  mahasiswa sebanyak 28% dan pelajar sebanyak 8%. Hasil interpolasi sebaran daerah rawan Covid-19 dengan tingkat kerawanan tinggi tersebar di arah utara, barat dan selatan Kecamatan Sukarame yaitu Kelurahan Korpri Raya, Korpri Jaya, Way Dadi, Way Dadi Baru dan Kelurahan Sukarame. Perhitungan uji akurasi menggunakan confussion matrix menunjukannilai akurasi keseluruhan yaitu 87,5% dan dianggap sudah baik (acceptable result) Kata kunci: AHp, Covid-19, Interpolasi IDW
Pemodelan Penyebaran Covid-19 Dengan Teknik Interpolasi Spasial (Studi Kasus : Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung) Pertiwi, Dewi; Armijon, Armijon; Rahmadi, Eko
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v3i2.3996

Abstract

Coronavirus disease 2019 atau Covid-19 muncul pertama kali tanggal 31 Desember 2019 di Wuhan Tiongkok. Covid-19 merupakan penyakit yang mudah menular dan cepat dalam laju pertumbuhan dan penyebarannya. Penyebaran penyakit Covid-19 berdasarkan unsur spasial tidak lepas pada jarak antara si penderita Covid-19 atau penyebar dengan yang terkena sebar sehingga peneliti ingin menggunakan teknologi interpolasi spasial untuk menentukan penyebaran penularan penyakit Covid-19 secara spasial dengan memperhitungkan pengaruh posisi dan jarak penderita dalam menyebarkan penyakit Covid-19. Analisis spasial yang dilakukan menggunakan data sebaran titik koordinat penderita Covid-19 tahun 2020 dan jarak jangkauan posisi penderita dalam menularkan penyakit Covid-19. Sebaran titik koordinat penderita dan aktifitas (jarak) penularan sebagai pusat persebaran digunakan untuk membuat simulasi model supaya diketahui daerah yang berpontesi bahaya persebaran penularan Covid-19 secara spasial menggunakan teknik interpolasi dengan metode kriging. Dalam pembuatan pemodelan penyebaran penyakit Covid-19 peneliti menggunakan model geometric. Penggunaan teknik interpolasi spasial mengindentifikasi Kelurahan Sukarame, Sukarame Baru, Way Dadi dan Korpri Raya berpotensi dalam penularan penyakit Covid-19 di Kecamatan Sukarame. Simulasi model yang dilakukan memiliki tingkat akurasi sangat baikdihitung menggunakan MAPE(Mean Absolute Percentage Error). Sebaran penyakit Covid-19 di Kecamatan Sukarame berpola Cluster(mengelompok).Kata Kunci: Covid-19, Interpolasi Spasial, Kriging, Model Geometrik, Kecamatan Sukarame  
Pengaruh Jumlah Titik Ikat Pada Pengamatan GNSS Metode Post Processing Kinematik Long Baseline Menggunakan Gamit Track Septanza, Rasta Sukma; Fajriyanto, Fajriyanto; Rahmadi, Eko
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v3i2.3997

Abstract

Analisis pengaruh jumlah titik ikat dengan GNSS metode kinematik, bertujuan untuk mengetahui hasil ketelitian GNSS. Pada penentuan posisi dengan GPS, cukup umum digunakan lebih dari satu monitor station. Secara teoritis, penggunaan beberapa monitor station sekaligus akan lebih baik dibandingkan dengan hanya menggunakan satu monitor station saja. Dengan menggunakan beberapa monitor station sekaligus, maka jumlah baseline yang diamati akan semakin banyak. Dengan itu maka dapat diharapkan bahwa tingkat kepresisian dan ketelitian dari posisi akan meningkat. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa tingkat ketelitian suatu objek pengamatan. GAMIT TRACK merupakan salah satu program pengolahan data GNSS, program tersebut menggunakan algoritma Melbourne-Wubbena Wide Lane (MW-ML) untuk mengatasi ambiguitas fase dari channel L1-L2 secara terpisah dan penggunaannya yang cukupsederhana. Penulis mencoba menerapkan pengukuran GNSS metode kinematik dengan pengolahan post processing dengan objek pengamatan yang membentuk lingkaran dengan radius 0,5 m menggunakan program GAMIT TRACK. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semakin banyak jumlah titik ikat yang diigunakan maka hasilnya semakin baik, ini dibuktikan pada masing – masing titik pengamatan dengan nilai RMSe terkecil pada pengukuran 4 titik ikat GMA yaitu 0,027423465 meter, pada pengukuran 4 titik ikat TMP yaitu 0,102065246 meter. Hasil pengamatan dan pengolahan data pada penelitian ini mendapatkan hasil perhitungan yangsemakin mendekati 0, maka penelitian ini cukup baik karaena menghasilkan kepresisian hingga orde sentimeter.Kata kunci: GAMIT TRACK, GNSS, Ketelitian, Kinematik, RMSe
PENGARUH JUMLAH TITIK IKAT PADA PENGAMATAN GPS METODE RAPID STATIC SHORT BASELINE MENGGUNAKAN GAMIT TRACK Suwanta, Thomas Aquino; Fajriyanto, Fajriyanto; Rahmadi, Eko; Fadly, Romi
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v3i2.4575

Abstract

Penggunaan jumlah titik ikat dan panjang baseline yang dipakai pada pengamatan GPS sangat mempengaruhi ketelitian yang diperoleh, karena itu untuk melihat nilai akurasi/ ketelitian dan pengaruh dari masing-masing jumlah titik ikat yang digunakan maka dilakukan penelitian pengaruh jumlah titik ikat yang digunakan pada pengamatan GPS short baseline. Data yang digunakan adalah data pengamatan statik selama 6 jam dan data pengamatan rapid static selama 20 menit. Dimana data pengamatan statik digunakan untuk mendefinisikan titik yang digunakan sebagai titik tetap dan titik pengamatan dan juga sebagai data pembanding dari pengamatan rapid static. Adapun titik ikat yang digunakan berjumlah 4 buah, yakni ULPC, PKOR, CMPG, SDN3 dan titik pengamatan yang dipakai adalah GGMA dan TNMP. Perangkat lunak yang digunakan untuk pengolahan data adalah perangkat lunak GAMIT/GLOBK untuk mengolah data pengamatan statik dan GAMIT TRACK untuk mengolah data pengamatan rapid static. Adapun panjang baseline yang digunakan berjarak kurang dari 10 Km dari titik pengamatan. Metode analisis yang digunakan adalah RMSExy untuk menentukan nilai akurasi posisi horizontal dan RMSEz untuk menentukan nilai akurasi posisi vertikal. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa jumlah titik ikat yang digunakan berpengaruh terhadap ketelitian yang diperoleh. Dari perhitungan RMSE dapat diketahui bahwa ketelitian horizontal yang dihasilkan pada pengamatan rapid static berada pada orde milimeter (mm) sampai sentimeter (cm), yakni sebesar 0,954 cm sampai 0,954 cm dan untuk ketelitian vertikal berada pada orde sentimeter (cm) hingga desimeter (dm), yakni sebesar 3,6 cm sampai 10,943 cm.Kata kunci : akurasi, GAMIT TRACK, GPS, rapid static, short baseline
PENGARUH JUMLAH TITIK IKAT PADA PENGAMATAN GPS METODE RAPID STATIC LONG BASELINE DENGAN PENGOLAHAN MENGGUNAKAN SOFTWARE GAMIT TRACK Fazli, Ilzam; Fajriyanto, Fajriyanto; Rahmadi, Eko
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v3i2.4576

Abstract

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi ketelitian posisi dalam pengataman GPS adalah jumlah titik ikat yang digunakan. Namun, penambahan jumlah titik ikat dalam pengamatan GPS akan mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan data. Penelitian ini bertujuan untukmemberikan referensi bagi kalangan pengguna GPS dapat membantu menentukan jumlah titik ikat yang optimal untuk digunakan dalam pengamatan GPS.Penelitian ini menggunakan dua titik sampel dengan metode pengamatan Rapid static selama 30 menit dan pengamatan statik selama 6 jam sebagai titik banding yang tersebar di kota Bandar Lampung yaitu Taman Makam Pahlawan, Tanjung Karang dengan nama titik TMPR dan Graha Mandala Alam, Kedaton dengan nama titik GMAR. Jaring GPS yang diteliti pada penelitian ini termasuk dalam klasifikasi jaring GPS long baseline, dengan panjang baseline 48 km hingga 149 km Adapun titik ikat yang digunakan adalah 4 stasiun Ina-CORS yang tersebar di Provinsi Lampung yaitu CORS CBKA, CORS CKRI, CORS CBJY, CORS CWJP. Skema yang dilakukan pada penelitian ini untuk 1 titik ikat menggunakan CORS CBKA, 2 titik ikat CORS CBKA dan CKRI, 3 titik ikat CORS CBKA, CKRI, dan CBJY, 4 titik ikat CORS CBKA, CKRI, CBJY, dan CWJP data yang sudah terkumpul akan di olah dengan perangkat lunak GAMIT TRACK. Hasil pengolahan rapid static 30 menit akan di uji akurasinya terhadap titik banding atau titik yang dianggap benar yaitu statik 6 jam menggunakan RMSE.Hasil ketelitian akurasi posisi rapid static 30 menit pada dua titik sampel TMPR dan GMAR dengan 1 titik ikat mendapat ketelitian 7,6 cm dan 7,7 cm, dengan 2 titik ikat mendapat ketelitian 7,5 cm dan 7,3 cm, dengan 3 titik ikat mendapat ketelitian 6,5 cm dan 6,2 cm, dengan 4 titik ikat mendapat ketelitian 6,3 cm dan 5,9 cm. Dari hasil penelitian ini penulis merekomendasikan jika terdapat pilihan hanya menggunakan 1 titik ikat sampai 4 titik ikat maka, 3 titik ikat sudah cukup untuk mendapat ketelitian akurasi yang baik yang baik.Kata kunci: Jumlah titik ikat, Rapid static, Baseline, CORS, GAMIT TRACK