Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Jurnal Keperawatan Jiwa publishes articles in the scope of mental nursing broadly but is limited, especially in the field of mental nursing in healthy groups, risks, and disorders. Articles must be the result of research, case studies, results of literature studies, scientific concepts, knowledge and technology that are innovative and renewed within the scope of mental nursing science both on a national and international scale.
Articles
30 Documents
Search results for
, issue
"Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024"
:
30 Documents
clear
Hubungan Fungsi Kognitif terhadap Interaksi Sosial pada Lansia
Sa’diah, Halimatus;
Irawan, Angga;
Latifah, Latifah;
Nito, Paul Joae Brett
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.559-568
Usia lanjut sering kali mengalami ketidakberdayaan karena penurunan kemampuan fisik, sosial, motorik dan psikologis. Ketidakberdayaan menyebabkan perubahan seperti pada fungsi kognitif dan sosial. Pada lansia dengan penurunan kognitif dapat mengalami kelemahan gerak, berpikir serta gangguan komunikasi secara verbal, hal ini dapat menjadi faktor penghambat dalam melakukan interaksi sosial. Tujuan: Melakukan analisa hubungan fungsi kognitif dengan interaksi sosial pada lansia di Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budi Sejahtera. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan studi cross sectional. Sampel sebanyak 47 responden diambil menggunakan rumus slovin dan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakna uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden adalah lansia muda yaitu usia 60-69 tahun dengan jenis kelamin perempuan. Mayoritas responden dengan tingkat pendidikan Sekolah Dasar. Berdasarkan fungsi kognitif mayoritas dengan permasalahan kognitif ringan (53,2%) dan berat (46,8%). Berdasarkan data interaksi sosial mayoritas memiliki interaksi sosial yang baik (68,1%) dan kurang (31,9%). Berdasarkan hasil analisis Chi Square, diperoleh nilai p= 0,000. Simpulan : Hasil tersebut membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara fungsi kognitif dengan interaksi sosial pada lansia di Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budi Sejahtera.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Agresif Verbal Remaja Indonesia di Media Sosial
Waluyo, Agus
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.767-788
Gawai atau gadget sudah menjadi kebutuhan keseharian masyarakat di Indonesia termasuk remaja, hal yang sedang menjadi perhatian praktisi tumbuh kembang anak-remaja adalah fenomena agresif verbal remaja Indonesia dimedia sosial. Perilaku agresif di media sosial gadget adalah hasil dari proses belajar sosial remaja melalui pengamatan keseharian dan penentuan sikap/perilaku pada media sosial yang dimiliki. Pemicu terjadinya perilaku agresif adalah ketika remaja dalam emosi marah. Perasaan marah berlanjut pada keinginan untuk melampiaskannya dalam bentuk perilaku agresif pada seseorang di aplikasi media sosial gadget. Penelitian sistematik review ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor berhubungan dengan agresif verbal remaja Indonesia di media sosial gadget. Penelitian ini dibuat secara sistematik review, data diperoleh secara oline dari open journal system: google scholar, rentang waktu antara tahun 2017-2023, kata kunci yang digunakan adalah agresif verbal, remaja, sosial media. Didapatkan 295 artikel selanjutnya dipilih 10 artikel penelitiansebagi sumber data untuk ditampilkan. Hasil penelitian menunjukkan adanya faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku agresif verbal remaja Indonesia di media sosial yaitu: Intensitas atau tingkat keseringan berinteraksi dengan media sosial; Fanatisme atau kecintaan terhadap suatu objek; Konsep diri atau penilaian seseorang mengenai dirinya sendiri; Ketidaksukaan, Kebencian dan Iri; Faktor social; Faktor psikologis; Faktor lingkungan; Faktor keluarga; dan Faktor kognisi. Faktor-faktor yang berhubungan dengan agresif verbal remaja Indonesia dimedia sosial adalah 1) Intensitas atau tingkat keseringan berinteraksi dengan media sosial; 2) Fanatisme atau kecintaan terhadap suatu objek; 3) Konsep diri atau penilaian seseorang mengenai dirinya sendiri; 4) Ketidaksukaan, Kebencian dan Iri; 5) Faktor social; 6) Faktor psikologis; 7) Faktor lingkungan; 8) Faktor keluarga; dan 9) Faktor kognisi.
Gambaran Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Memiliki Riwayat Hipertensi di Ruangan Hemodialisa
Aga, Maria Sofia Anita;
Reong, Antonia Rensiana;
Mane, Gabriel;
Lukas, Caecillia Nadia Lolita Ira Lani;
Irianto, Irni Dwiastiti
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.691-698
Hipertensi dapat menyebabkan pembuluh darah pada ginjal menyempit sehingga aliran zat makanan ke ginjal terganggu dan mengakibatkan kerusakan sel ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran pasien gagal ginjal kronik yang mempunyai riwayat hipertensi di ruang Hemodialisis Maumere. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada responden dengan variabel yang diteliti yaitu lama menderita hipertensi sebelum terjadi gagal ginjal kronik, lama pengobatan hipertensi, dan keteraturan. pengobatan hipertensi di Unit Hemodialisis Maumere Kabupaten Sikka. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien Gagal Ginjal Kronik yang mempunyai riwayat hipertensi dengan jumlah sampel sebanyak 44 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam teknik pengambilan sampel ini adalah Non Probability Sampling dengan teknik Accidental Sampling. Analisis data menggunakan univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 44 responden penderita gagal ginjal kronik yang mempunyai riwayat hipertensi dan menjalani pengobatan hipertensi tidak teratur dengan jumlah responden terbanyak pada kelompok lanjut usia (usia 55 – 65 tahun) yaitu 19 orang. responden (44%), jenis kelamin 25 responden (58%) berjenis kelamin laki-laki, 19 responden (44%) berpendidikan sebagian besar SD, jumlah pekerjaan sama sebagai petani dan ibu rumah tangga sebanyak 14 responden (32%), lamanya waktu mereka pernah menderita hipertensi sebelum gagal ginjal kronik 1 – 5 tahun dan 6 – 10 tahun dengan jumlah yang sama yaitu 16 responden (36%), dan lama pengobatan hipertensi 1 – 5 tahun dan > 10 tahun yaitu 11 responden ( 26%). Dari hasil penelitian ini, penderita hipertensi harus menjalani pengobatan hipertensi secara rutin untuk mencegah gagal ginjal kronis.
Aplikasi Terapi Tought Stopping pada Halusinasi Pendengaran pada Pasien Skizofrenia: Laporan Kasus
Putri, Khansa Aisah;
Amira, Iceu;
Sriati, Aat
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.611-622
Halusinasi merupakan salah satu gejala gangguan jiwa yang mengalami perubahan persepsi sensorik terhadap rangsangan internal dan eksternal disertai respon berkurang, berlebihan atau menyimpang. Skizofrenia adalah suatu kondisi mental dimana terjadi disfungsi kepribadian, penurunan fungsi sosial dan distorsi realitas disertai halusinasi dan delusi. Salah satu intervensi non farmakologis adalah terapi penghentian pikiran yang bertujuan untuk menghilangkan pikiran-pikiran yang tidak diinginkan dan mengganggu. Tujuan dari laporan kasus ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan terapi penghentian pikiran pada klien skizofrenia dengan halusinasi pendengaran. Penelitian ini menggunakan metode laporan kasus yang diuraikan secara deskriptif dan pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan intervensi, pelaksanaan dan evaluasi. Subyek penelitian dalam laporan kasus ini adalah pasien skizofrenia yang mengalami halusinasi pendengaran. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, pemeriksaan fisik dan rekam medis. Intervensi diberikan sebanyak 5 sesi dalam 3 hari. Hasil penelitian dievaluasi menggunakan instrumen Psychotic Symptom Rating Scales (PSYRATS) untuk melihat penurunan frekuensi, durasi dan isi halusinasi pada klien. Hasil evaluasi menunjukkan pemberian terapi penghentian pikiran efektif dengan penurunan frekuensi halusinasi pada klien dari 4 kali menjadi 1 kali sehari. Intervensi ini perlu dibarengi dengan penerapan generalis dalam mengendalikan halusinasi.
Kajian Literatur: Gambaran Harga Diri Korban Perundungan pada Anak Remaja
Putri, Triyana Harlia;
Fahdi, Faisal Khalid;
Asseggaf, Syarifah Nurul Yanti Rizki Syahab
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.525-536
Lingkungan sekolah menjadi salah satu tempat mencuatnya kasus perundungan. Remaja yang merupakan korban perundungan memiliki kecenderungan mengalami penurunan harga diri. Kondisi ini apabila diabaikan dan terjadi terus menerus akan berdampak ke paling serius. Studi ini bertujuan mengidinetifikasi gambaran harga diri korban perundungan menggunakan metode kajian literatur dengan framework SPIDER. Proses review artikel diperoleh dari beberapa pangkalan data seperti Google Scholar, Garuda, Neliti, Pubmed, ScienceDirect, Sage, Research Gate, EBSCO. Teknik analisis hasil berupa analisis kontem yang menggunakan metode PRISMA. Berdasarkan hasil dari analisa ekstraksi artikel temuan utama dari telaah literatur sebanyak 12 artikel dari 39.721 artikel pada tahun 2020-2024 melaporkan bahwa korban perundungan pada remaja merasakan penurunan harga diri mulai dari level rendah hingga sedang yang diidentifikasi secara kuantitaif maupun kualitatif. Perundungan dapat terjadi di negara maju maupun negara berkembang. Korban maupun pelaku perundungan memiliki perbedaan tingkat harga diri yang terlihat dalam aspek harga diri korban perundungan. Remaja laki-laki maupun perempuan sama-sama berisiko menjadi korban perundungan. korban perundungan yang mengalami harga diri rendah rentan merasakan perubahan kognitif, afektif, psikomotor, fisologis, perilaku, sosial hingga terjadinya depresi, alextymia serta kecenderungan NSSI. Perundungan jenis verbal, resiliensi, keterampilan sosial serta tritmen seperti instruksi diri memiliki pengaruh pada korban perundungan. Instrumen korban perundungan paling banyak digunakan adalah Olweus Bully/Victim Questionnaire(OBVQ) dan Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) sebagai instrumen harga diri paling banyak digunakan.
Gambaran Dimensi Pola Asuh Orang Tua atau Wali Anak Penderita Stunting
Wega, Marianus Oktavianus;
Kuwa, Maria K. Ringgi;
Mane, Gabriel;
Noni, Maria Indriyati;
Aisyah, Siti
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.597-610
Stunting merupakan kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak lain pada umumnya dilihat dari nilai Z-skor <-2SD yang dipengaruhi Faktor - faktor seperti orangtua khususnya pola asuh pada anak stunting. Stunting dapat berakibat meningkat resiko terjadi penyakit, imun yang lemah, kurangnya kecerdasaan produktifitas yang rendah dan perkembangan otak subobtimal sehingga perkembangan motorik terhambat dan terlambatnya pertumbuhan mental. Intervensi yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting yaitu dimulai dari 1000 hari pertama kelahiran (HPK). Jumlah balita stunting di kabupaten sikka pada tahun 2022 sebanyak 3174 anak (13,8%), dan prevalensi stunting di puskesmas lekebai pada tahun 2022 sebanyak 40 Balita. Mengetahui gambaran dimensi pola asuh orang tua penderita stunting di puskemas lekebai. Desain penelitian ini deskriptif dengan populasi adalah seluruh orang tua penderita stunting di puskesmas lekebai dengan jumlah sampel 40 orang. Dalam penelitian ini menggunakaan total sampling, pengumpulan data menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan dimensi pola asuh orangtua pada anak penderita stunting terbanyak kategori baik pada dimensi kehangatan dengan jumlah sebanyak 37 responden 92,5%. Gambaran dimensi pola asuh orng tua atau wali anak penderita stunting yang terdiri dari umur, pendidikan, pekerjaan, dan hubungan.
Hubungan Penyesuaian Diri, Mekanisme Koping dan Dukungan Sosial dengan Kecemasan pada Mahasiswa Baru
Meliantini, Ni Putu Dewi;
Krisnawati, Komang Menik Sri;
Sulistiowati, Ni Made Dian;
Febriyanti, Putu Sri
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.779-792
Perubahan besar yang dialami oleh mahasiswa tahun pertama diantaranya penyesuaian diri pada lingkungan dan sistem pendidikan yang sangat rumit sehingga menyebabkan mahasiswa mengalami kecemasan cukup tinggi. Kemampuan penyesuaian diri dan mekanisme koping menjadi faktor internal penyebab kecemasan, sedangkan dari faktor eksternal berasal dari dukungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memahami hubungan antara penyesuaian diri, mekanisme koping dan dukungan sosial dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa baru jenjang sarjana di Fakultas Kedokteran. Desain penelitian ini menggunakan metode analitik cross-sectional, dengan metode stratified proportioned random sampling. Responden merupakan mahasiswa baru jenjang sarjana berjumlah 98 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan signifikan antara penyesuaian diri dan tingkat kecemasan (p value = 0,003; r = 0,293), antara mekanisme koping dan tingkat kecemasan (p value = 0,000; r = 0,423), serta antara dukungan sosial dan tingkat kecemasan pada mahasiswa baru (p value = 0,007; r = 0,269). Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan penyesuaian diri, mekanisme koping dan dukungan sosial dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa baru jenjang sarjana.
Kesehatan Mental di Kalangan Remaja Panti Asuhan
Fitriyani, Fitriyani;
Siagian, Ira Ocktavia
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.699-704
Salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan di dunia, termasuk di Indonesia diantaranya adalah kesehatan mental. Psikoedukasi dapat menjadi salah satu terapi yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kesehtan mental. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Psikoedukasi terhadap Literasi Kesehatan Mental dikalangan remaja Panti Asuhan Nurul Falaah Soreang. Jenis penelitian ini adalah pre-eksperimental dengan rancangan one group pretest posttest, subjek penelitian berjumlah 30 responden melalui teknik pengambilan total sampling. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner. Analisa data menggunakan uji Paired Sampel T Test. Hasil analisis didapatkan sebagian besar responden sebelum diberikan Psikoedukasi memiliki pengetahuan sedang (63%) dan sebagian besar responden setelah diberikan Psikoedukasi memiliki pengetahuan Tinggi (70%). Hasil uji Paired Sampel T Test didapatkan (sig.(2-tailed)) 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang bermakna terhadap perbedaan perilaku yang diberikan pada masing-masing responden. Diharapkan hasil ini berdampak positif bagi remaja, sehingga mengubah sudut pandang terhadap pentingnya pengetahuan dan ketrampilan dalam literasi kesehatan mental remaja.
Pengaruh Pelatihan Relaksasi Otot Progresif terhadap Penurunan Kecemasan Penderita Penyakit Kronis pada Lansia
Ardika, Noviana Ayu;
Prasetyo, Rian
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.623-632
Hipertensi adalah suatu keadaan yang dialami oleh seseorang terhadap peningkatan tekanan darah di atas normal secara konsisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolistik di atas 90 mmHg. Salah satu penatalaksanaan kecemasan yaitu dengan metode psikoterapi. Salah satu penatalaksanaan kecemasan dengan metode psikoterapi yaitu dengan melakukan terapi relaksasi otot progresif. Relaksasi Otot Progresif teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan rileks, sehingga dapat mengurangi rasa cemas dan stress. Tujuan penelitian untuk mengetahui penerapan terapi Relaksasi Otot Progresif untuk mengurangi kecemasan pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan metode deshain eksperimen semu (quasi-eksperimen design), dengan rancangan yang digunakan adalah rancangan one group pretest and post tes design. Rancangan ini tidak menggunakan kelompok pembanding (kontrol), tetapi menggunakan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan menguji dalam perubahan yang terjadi setelah dilakukan perlakuan atau post tes. Jumlah responden ada 26, Diperoleh nilai p value 0,000 (p< 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaaan rata-rata nilai pada pre test & post test tingkat kecemasan, sehingga terdapat pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap kecemasan lansia dengan penyakit kronis di Posyandu Lansia Desa Madegondo Sukoharjo.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri dengan Tindakan Cara Membersihkan Vulva pada Saat Menstruasi
Gaharpung, Mediatrix Santi;
Kuwa, Maria Kornelia Ringgi;
Aga, Maria Sofia;
Toko, Maria Nofita;
Supiana, Nia
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.749-758
Menstruasi sering kali disertai dengan berbagai kesalahpahaman mengenai praktik kebersihan diri yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan remaja. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja putri di SMPS Tananuwa kelas VII dengan tindakan membersihkan vulva selama menstruasi. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik kuantitatif dengan desain cross sectional, yang data diperoleh melalui kuesioner. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 60 responden. Hasil Penelitian: Temuan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan remaja putri dan tindakan membersihkan vulva saat menstruasi. Hasil uji chi square menunjukkan nilai 0.509 < 0.005, sehingga hipotesis alternatif ditolak dan hipotesis nol diterima. Ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dan tindakan membersihkan vulva pada saat menstruasi di SMPS Tananuwa kelas VII. Sebaliknya, hasil uji chi square menunjukkan nilai 0.000 > 0.005, yang berarti hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nol ditolak, menunjukkan adanya hubungan antara sikap remaja putri dan tindakan membersihkan vulva saat menstruasi di SMPS Tananuwa kelas VII. Diketahui bahwa kelompok usia terbanyak berada pada rentang 12-15 tahun dengan jumlah 47 responden, yang merupakan 78,3% dari total responden. Responden dengan pengetahuan baik berjumlah 32 orang (53,3%), sikap positif terbanyak adalah 50 responden (83%), dan tindakan yang mendukung terdapat pada 40 responden (67%). Kesimpulan: Dari 60 responden, sebagian besar berada dalam rentang usia 12-15 tahun (remaja awal) di SMPS Tananuwa kelas VII, dengan 47 responden (78,3%) memiliki pengetahuan baik sebanyak 32 responden (53,3%), sikap positif terbanyak 50 responden (83%), dan tindakan yang mendukung sebanyak 40 responden (67%).