Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Jurnal Keperawatan Jiwa publishes articles in the scope of mental nursing broadly but is limited, especially in the field of mental nursing in healthy groups, risks, and disorders. Articles must be the result of research, case studies, results of literature studies, scientific concepts, knowledge and technology that are innovative and renewed within the scope of mental nursing science both on a national and international scale.
Articles
819 Documents
Sistem Dokumentasi Tujuh Diagnosa Asuhan Keperawatan Jiwa Berdasar SDKI,SLKI, dan SIKI
Mulyono, Mulyono;
Sugiyanto, Emilia Puspitasari
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.2.2024.499-504
Dokumentasi keperawatan merupakan salah satu alat tanggung gugat proses keperawatan. Mutu pelayanan asuhan dapat dinilai dari dokumentasi keperawatan. Sistem Informasi Kesehatan adalah perangkat tatanan yang meliputi data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan kesehatan. Sistem dokumentasi keperawatan diharapkan dapat membantu perawat dalam melaksanakan proses asuhan keperawatan mulai dari pengkajian perumusan diagnosa perumusan intervensi dampai kependokumentasian tindakan dan evaluasi tindakan, untuk itu diperlukan sebuah sistem keperawatan yang bisa mempermudah pekerjaan perawat. Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun sistem dokumentasi asuhan keperawatan jiwa. Metode penelitian adalah Tahapan penelitian ini dimulai dari Analisa Kebutuhan Sistem, Perencanaan Basis Data, Perencanaan Aplikasi, dan Perancangan User Interface Hasil penelitian didapatkan gambaran penerapan sistem asuhan keperawatan jwa mulai dari pengkajian perumusan diagnosa intervensi dan evaluasi.
Efektivitas Terapi Hipnotis Lima Jari terhadap Tingkat Stres dan Kecemasan Mahasiswa Keperawatan Tingkat Akhir
Arselina, Arselina;
Rahman, Subhannur;
Mohtar, M. Sobirin
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.1.2024.161-168
Penyusunan tugas akhir menjadi suatu kewajiban yang harus diselesaikan oleh mahasiswa. Kondisi ini memicu stress dan kecemasan yang berdampak negative. Stres dan kecemasan yang dihadapi akibat mahasiswa merasakan tuntutan atau beban dari penyusan skripsi. Upaya mengatasi stres dan kecemasaan bisa memanfaatkan terapi farmakologi dan non farmakolgi. Terapi hipnotis lima jari merupakan salah satu terapi non farmakologi yang dapat digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi hipnotis lima jari terhadap tingkat stres dan kecemasan Mahasiswa Tingkat Akhir di Universitas Sari Mulia Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain pre experimental one grup pre test and post test. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Tingkat Akhir di Universitas Sari Mulia Banjarmasin dengan jumlah 30 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan uji t test. Hasil pretest penelitian didapatkan mayoritas responden mengalami stress sedang (80%) dengan kecemasan ringan (70%). Hasil postest didapatkan hasil 50% stress sedang dan rendah melihat hasil ini tampak ada penurunan angka stress. Hasil posttest juga menyatakan seluruh responden tidak mengalami kecemasan setelah dilakukan intervensi hipnotis lima jari (100%). Hasil uji paired sampel t-test diketahui bahwa nilai p-value dari tingkat stress dan kecemasan adalah 0,000 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh hipnotis lima jari terhadap nilai pretest dan postest stress dan kecemasan.
Application of Social Skills Training for Dementia Patients Experiencing Social Isolation
Fahrizal, Yanuar;
Daulima, Novy Helena;
Mustikasari, Mustikasari
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.2.2024.445-452
Alzheimer's disease is one type of degenerative brain disease, meaning it worsens over time and leads to dementia. The total number of new dementia cases occurs every four seconds. Indonesia is among the countries with a population structure trending towards aging. Dementia has negative economic impacts. Other potential impacts include behavioral and emotional changes. Behavioral and emotional changes in dementia patients can manifest as social inhibition and social-interpersonal alterations. Dementia patients tend to experience social isolation. Nursing intervention in the form of Social Skills Training is required to enhance socialization skills. The objective of this case study is to assess the impact of social skills training treatment on the manifestation of social isolation symptoms in individuals with dementia. This study was a case report with a descriptive observational design. The sample of the case report consisted of 2 dementia patients who met the inclusion criteria of experiencing difficulties in socialization and receiving social skills training therapy for five sessions. Changes occurred after receiving the nursing intervention of social skills training, namely a decrease in signs and symptoms of social isolation. Nursing intervention through social skills training can reduce signs and symptoms of social isolation in dementia patients.
Hubungan Peran Keluarga dan Motivasi Intrinsik dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Rahmah, Siti;
Manto, Onieqie Ayu Dhea;
Tjomiadi, Cynthia Eka Fayuning;
Syahlani, Ahmad
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.657-666
Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) merupakan salah satu penyakit kronis yang apabila tidak dikendalikan akan menyebabkan berbagai komplikasi bahkan sampai mengancam nyawa. Pada jangka panjang DMT2 bisa menyebabkan masalah fisik, psikologis, sosial, spritual dan lingkungan sehingga mempengaruhi kualitas hidup penderita. Melihat hal ini diperlukan adanya faktor yang bisa memperbaiki kualitas hidup pasien DMT2. Tujuan: Mengetahui hubungan Peran Keluarga dan Motivasi Intrinsik dengan Kualitas Hidup Pasien DMT2. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 55 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling turut berpartisipasi sebagai sempel pada penelitian ini. Data di uji dengan chi-square dan dilakukan analisis univariat dan bivariat. Hasil: Hasil analisis bivariat dengan metode chi-square menunjukan p-value sebesar 0,000 (p < 0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara peran keluarga dengan kualitas hidup pada pasien diabetes melitus tipe 2 dan didapatkan hasil p-value sebesar 0,015 (p < 0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi intrinsik dengan kualitas hidup pasien diabetes melitus tipe 2. Simpulan: Kualitas Hidup Pasien DMT2 sangat dipengaruhi dengan adanya koordinator, motivator dan kontributor dari keluarga sehingga peran keluarga sangat penting terhadap kualitas hidup dan motivasi intrinsik juga sangat penting sebagai penguatan diri untuk meningkatkan kualitas hidup.
Pengaruh Cognitive Behavioral Therapy (CBT) pada Remaja yang Mengalami Harga Diri Rendah: A Systematic Review
oktaviana, Wita;
Apriliana, Anna
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.1.2024.89-96
Remaja merupakan kelompok usia yang rentan mengalami masalah kesehatan jiwa. Paparan jangka panjang terhadap stres yang berkaitan dengan bermacam-macam masalah kesehatan jiwa maupun masalah fisiologis pada remaja mampu mendorong rendahnya harga diri pada remaja. Salah satu terapi terapeutik pada harga diri rendah adalah Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh CBT pada harga diri rendah yang dialami oleh remaja. Metode penulisan menggunakan systematic literature review. Artikel didapat dengan pencarian elektronik dari 8 databased jurnal. Kriteria inklusi yang digunakan adalah subjek manusia, berbahasa inggris, dan free fulltext. Artikel yang dianalisis sebanyak 10 artikel. Hasil menunjukkan bahwa intervensi CBT berpengaruh dan efektif meningkatkan harga diri rendah pada remaja baik aibat stressor fisilogis maupun psikologis.
Identifikasi Hubungan Tingkat Pengetahuan terhadap Penggunaan Vape pada Siswa
Wardhana, Indra Kusuma;
Ariani, Malisa;
Nito, Paul Joae Brett;
Mahmudah, Rifa'atul
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.2.2024.371-376
Vape atau rokok elektrik semakin populer di dunia dalam beberapa tahun terakhir. Vape tidak hanya digunakan oleh orang dewasa tetapi remaja seperti siswa juga menggunakannya. Bagi remaja yang menggunakan vape, vape dapat menyebabkan gangguan kognitif dan perilaku, termasuk berdampak pada ingatan dan perhatian. Pengetahuan merupakan bidang yang sangat penting dalam membentuk perilaku, kurangnya pengetahuan tentang bahaya rokok dan dampak merokok pada remaja dapat mendorong perilaku untuk merokok. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap penggunaan vape pada siswa di SMKN 1 Palangka Raya Tahun 2023. Metode: Penelitian ini memilih jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling sebanyak 78 siswa. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin mayoritas laki-laki (84.6%) dan berdasarkan usia responden mayoritas 17 Tahun (52.6%). Berdasarkan pengetahuan mayoritas berpengetahuan baik (47.4%). Berdasarkan penggunaan vape mayoritas siswa menggunakan vape (67.9%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan siswa terhadap penggunaan vape dengan hasil p value 0.000 < 0.05. Simpulan: ditemukan banyak siswa yang menggunakan vape diharapkan kedepannya untuk melakukan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan menjalani hidup yang sehat tanpa menggunakan rokok elektrik maupun konvensional.
Hubungan Body Shaming dengan Tingkat Kecemasan pada Mahasiswa
Andi, Andi;
Nito, Paul Joae Brett;
Latifah, Latifah
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.4.2024.847-858
Bentuk fisik merupakan alasan perlakuan bullying yang paling sering ditemukan dengan prevalensi 15,3% pelajar dan mahasiswa yang mengalaminya di seluruh dunia dan 19,2% di Asia. Perundungan bentuk fisik atau body shaming pada korban biasanya dikaitkan dengan bentuk tubuh atau wajah korban dengan persentase sebesar 15,3%; dikaitkan dengan ras, kebangsaan atau warna kulit sebesar 10,9% dan penampilan agamis sebesar 4,6%. Body shaming sering kali terjadi pada remaja dan kelompok remaja yang paling rentan mengalami gangguan kesehatan mental adalah mahasiswa baru. Body shaming diduga dapat menimbulkan kecemasan yang menganggu prestasi belajar. Menganalisis hubungan body shaming dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa Universitas Sari Mulia Banjarmasin. Penelitian kuantitatif dengan rancangan analitik dan pendekatan cross sectional pada 200 mahasiswa tahun pertama Universitas Sari Mulia yang dipilih dengan teknik proportional random sampling menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Uji validitas pada penelitian ini menggunakan produck moment dengan r tabel 0,444 untuk jumlah 20 responden. Hasil uji reliabiltas alpha Cronbach dinyatakan reliabel dengan nilai 0,79. Hipotesis dianalisis dengan uji chi square. Sebagian besar mahasiswa baru Universitas Sari Mulia Banjarmasin pernah mengalami body shaming sebanyak 112 orang (52%), mengalami kecemasan tingkat ringan sebanyak 121 orang (60,5%) dan hasil uji hipotesis menunjukkan p value = 0,000. Ada hubungan body shaming dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa Universitas Sari Mulia Banjarmasin.
Korelasi Usia terhadap Kecemasan pada Pasien Pre Operasi Histerectomi
Rohmawati, Riska;
Sudarti, Erna;
Faizah, Imamatul;
Sari, Ratna Yunita;
Hasina, Siti Nur
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.1.2024.9-16
Tindakan histerektomi dapat memberikan efek baik secara fisiologi, psikologi maupun psikososial. Tindakan histerektomi dengan menghilangkan Rahim, dapat membawa dampak negative seperti menopause dini, infertilitas, ketidak-seimbangan hormone dan kecemasan. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan dan menganalisa usia dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi histerectomi. Desain penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebesar 36 responden dan besar sampel sebesar 36 responden dengan teknik total sampling. Variabel independen penelitian ini adalah usia dan variabel dependen adalah tingkat kecemasan pre operasi histerektomi. Instrument penelitian menggunakan kuisioner dengan skala HADS. Analisis data menggunakan uji Rank Spearman’s dengan nilai kemaknaan α= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 36 responden hampir setengahnya 17 responden (47,2%) dengan usia 26-35 tahun dan hampir setengahnya 17 responden (47,2%) mempunyai tingkat kecemasan berat. Hasil uji Rank Spearman’s ρ = 0,001 < α= 0,05 menunjukkan ada hubungan usia dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi histerectomi semakin tinggi usia wanita maka dapat menurunkan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi histerektomi.
Terapi Dzikir pada Trauma Psikologis Penyintas Post Pandemic Covid-19
Darmawan, Ardhian Indra;
Setyaningrum, Niken
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.2.2024.291-296
Pandemi covid yang berlangsung panjang memberikan dampak dalam segala aspek kehidupan. Muara dari dampak pandemic adalah trauma psikologis. Dampak trauma psikologis diterima manusia secara langsung atau dari akumulasi dampak aspek kehidupan yang lain. Penelitian dilakukan bertujuan mengetahui peran terapi dzikir pada trauma psikologis yang dialami oleh warga yang pernah mengalami covid. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan Quasy Eksperimen, dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 40 responden penyintas covid 19. Alat ukur trauma psikologis menggunakan DSM-PCL 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi dengan dzikir memberikan efek kearah positif yaitu penurunan trauma psikologis yang dialami oleh responden dengan nilai Asymp Sig (2-tailed) 0,000 (0<0,05), yang artinya adanya pengaruh terapi dzikir terhadap trauma psikologis responden. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi dzikir memberikan efek positif kepada responden yang mengalami trauma psikologis yaitu penurunan trauma psikologis
The Ability of Family Caregivers to Prevent Relapse of Schizophrenia
Iswanti, Dwi Indah;
Lestari, Sri Puji;
Mendrofa, Fery Agusman Motuho
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.569-576
Schizophrenia relapse occurs due to the family's inability to care for and modify the environment at home. This occurs due to low knowledge of family care, not being taken to mental health services, refusal of treatment from patients, and high emotional expression in the family environment. This study aimed to analyze the ability of family caregivers to prevent relapse of schizophrenia. Quantitative research design with a cross-sectional approach. The sample was 70 families who are caregivers of schizophrenia at the health center in Semarang City with a purposive sampling technique. Instruments in the form of a questionnaire developed from several concepts and tested validity reliability again. Data analysis using Spearman rank correlation with 95% significance. The results showed that there was a strong and unidirectional relationship between the family's ability to care for schizophrenia and relapse prevention (p=0.000, r=0.628). The better the family's ability to care, the better the relapse prevention efforts made. Mental nurses can provide repeated education and training to improve family knowledge of caring for schizophrenia at home.