cover
Contact Name
Amirullah
Contact Email
amirullah8505@unm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.pattingalloang@unm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Pattingalloang : Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan
Jurnal Pattigalloang adalah Publikasi Karya Tulis Ilmiah dan Pemikiran Kesejarahan dan ilmu-ilmu sosial.
Articles 332 Documents
POLITIK TANA’ SEMPUGI KERAJAAN BONE; STRATEGI PENYATUAN KERAJAAN-KERAJAAN LOKAL DI SULAWESI SELATAN (ABAD XVII-XVIII) Haeruddin Haeruddin
PATTINGALLOANG Vol. 1 No. 2 April - Juni 2014
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v1i2.1634

Abstract

 Pasca Perang Makassar telah  tercipta asseajingeng (ikatan persaudaraan atau kekerabatan) antar kerajaan-kerajaan lokal di Sulawesi Selatan dengan Kerajaan Bone sebagai basisnya yang pelaksanaannya dimotori oleh Latenritatta Arung Palakka, saudara-saudara perempuannya, La Patau Matannatikka, putra-putri dan cucu La Patau serta dengan bangsawan Bone lainnya melalui politik kawin mawin yang kemudian melahirkan tana’ sempugi (negeri yang bersatu dalam ikatan sekuturunan dan genealogi). Dengan terciptanya tana’ sempugi tersebut itu kemudian telah merajut rasa menyatu atau pengintegrasian antar masing-masing Kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan yang kemudian menjadi kekuatan utama untuk menghadapi penjajahan Kompeni Belanda (VOC) di kawasan ini. Kata Kunci: Politik Tana’ Sempugi, Kerajaan Bone dan Penyatuan Kerajaan di Sulawesi Selatan 
Jejak Aroma Kopi Arabika di Massenrempulu 1970-2016 Ismail Muslimin; Ahmadin Ahmadin; Patahuddin Patahuddin
PATTINGALLOANG Vol. 4, No. 3, Desember 2017
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.785 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i1.7075

Abstract

This study aims to determine the background of coffee farming, coffee agriculture development to agricultural impacts of Arabica Coffee in Benteng Village Alla Utara District Baroko. This type of research is qualitative research. This research is done through interview and literature study using historical method through several stages: heuristic (source collection), source critic, interpretation, and historiography. The results showed that the existence of Arabica Coffee farm in Benteng North Alla Village began in 1750 after the Dutch managed to colonize the North Alla Fort Village. The development of coffee plantations began to be re-enacted when the arrival of Ir. Sugiyo from Jember, East Java. Ir. Sugiyo is an agricultural employee from Java. Ir. Sugiyo introduced a kind of Arabica Coffee that has good quality. Based on the result of the research, it can be concluded that Arabica Coffee has an impact to the society economy in Benteng Alla Utara village which is providing employment such as season laborer and day laborer, ownership of property for Arabica coffee farmer, and giving impact to regional income.
PERTEMPURAN PANDANG-PANDANG DI SULAWESI SELATAN TAHUN 1950 Viky Rezky Dewi
PATTINGALLOANG Vol. 2 No. 1 Januari - Maret 2015
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.905 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v2i1.8417

Abstract

Abstrak          Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian atau peristiwa yang terjadi di Sulawesi Selatan tepatnya di Asrama Pandang-pandang terjadi akibat adanya penolakan terhadap kedatangan pasukan APRIS dari Jawa yang pada akhirnya penyerangan dilakukan di Asrama Pandang-pandang pada tanngal 5 April 1950, sekitar jam 05.00 pagi. Penyerangan yang dilakukan KNIL tidak dapat di hindarkan sebab jumlah pasukan APRIS di asrama tidak sebanding dengan pasukan KNIL yang begitu banyak.          Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa KNIL merasa terancam dengan kabar kedatangan psukan APRIS, ditambah lagi dengan ikut campur tangan Andi Azis yang menjadi pemimpin pemberontakan. Namun disisi lain hal dapat di terima yakni bilamana pejuang di Asrama Pandang-pandang tidak melakukan perlawanan, maka tidak menutup kemungkinan Negara Indonesia Timur akan tetap ada. Dalam perspektif itulah, maka Pertempuran Pandang-pandang menjadi barometer terhapusnya Negara Indonesia Timur. Kata Kunci : Pertempuran Pandang-Pandang, Sulawesi Selatan Tahun 1950
Penggunaan Media Pengajaran dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SD Inpres Tangkala II Makassar Bennu Bennu
PATTINGALLOANG Vol. 5, No. 1, April 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.89 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i2.8472

Abstract

Karya ilmiah ini merupakan suatu kajian  mengenai “Penggunaan Media Pengajaran dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Inpres Tangkala II Makassar ”. Pokok permasalahan adalah bagaimana penggunaan media pengajaran di SD Inpres Tangkala II Makassar , dan bagaimana tingkat prestasi belajar siswa di SD Inpres Tangkala II Makassar  serta upaya guru dalam meningkatkan presatsi belajar siswa melalui penggunaan media pengajaran di SD Inpres Tangkala II Makassar . Dalam melakukan penelitian, metode yang penulis gunakan adalah metode observasi, angket dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, kemudian penulis mengolah data tersebut dengan menggunakan teknik statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pengajaran memperlancar kegiatan belajar mengajar ditambah dengan wawasan pengetahuan yang dimiliki guru. Hal ini terlihat pada prestasi belajar siswa yang diperoleh melalui hasil angket, menunjukkan prestasi belajar siswa SD Inpres Tangkala II Makassar  tergolong  baik.  Kata Kunci:  Media Pengajaran,  Agama Islam
GALESONG PADA MASA PEMERINTAHAN I LARIGAU DAENG MANGINGRURU (1913-1951) Indriana .; Najamuddin .; Mustari Bosra
PATTINGALLOANG Vol. 4, No. 1, April 2017
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.214 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v4i2.3860

Abstract

Penelitian dan penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum Kerajaan Galesong, peristiwa yang terjadi sebelum masa pemerintahan I Larigau Daeng Mangingruru, kondisi Pemerintahan I Larigau Daeng Mangingruru, dan kebijakan I Larigau Daeng Mangingruru. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi heuristik dengan teknik yang digunakan yaitu studi pustaka, penelitian lapangan (observasi dan wawancara) dan dokumentasi. Melakukan kritik sumber (kritik ekstern dan kritik intern) terhadap sumber yang telah dikumpulkan kemudian melakukan interpretasi (penafsiran sumber) terhadap sumber tersebut, serta historiografi (penulisan sejarah). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum pemerintahan I Larigau Daeng Mangingruru, terjadi beberapa peperangan terhadap pasukan spelman Belanda d mana pada tahun 1670 Benteng Karaeng Galesong jatuh ketangan Belanda dan itupun tidak berlangsung lama karaena pasukan Belanda berhasil dikalahkan. Hingga pada akhirnya tahun 1740 terjadi peperangan antara kerajaan-kerajaan kecil di Sulawesi-selatan dimana pada waktu itu Karaeng Galesong yang bernama I Jakkalangi Daeng Magassing Berjuang dalam mempertahankan Galesong dari serangan-serangan local. Setelah I Laringau Daeng Mangingruru di angkat menjadi Karaeng Galesong maka wilayah Galesong menjadi aman dan tidak terjadi peperangan lagi di wilayah Galesong karena Karaeng Galesong I Larigau bersekutu dengan Belanda tetapi hanya untuk kemakmuran rakyatnya agar tidak di bumihanguskan terhadap Belanda. Ini juga bertujuan untuk mempercepat Kemerdekaan Indonesia, meskipun begitu beliau tetap berperan dalam mempertahankan dan memperjuangkan kemerdekaan.Kata kunci : Galesong, Pada Masa Pemerintahan, I Larigau Daeng Mangingruru
Peristiwa Teppo di Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap Tahun 2013 Eri Gustiawan; Patahuddin Patahuddin; Ahmadin Ahmadin
PATTINGALLOANG Vol. 4, No. 3, Desember 2017
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.872 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i1.8399

Abstract

This is study aims to determine the background of Teppo events and the process of occurrence and impact of Teppo's event in Tellu Limpoe Sub-district of Sidrap Regency. This research is descriptive analysis by using the historical method through stages include Heuristik that collects the source or data as much as possible, source criticism is to determine the authenticity and rehabilitation of sources that have been collected to mngetahui original or not the source, Interpretation is determining the position of fact history professionally, and Historiography or presentation which is a written expression.The results of this study indicate that the occurrence of the Teppo event is the conflict between Teppo community group and Amparita society group which is motivated by social factors, religious factors and juvenile delinquency factor. The incident only lasted for one day on May 23, 2013, starting from the stabbing action conducted by one of the Amparita community to continue at night. As for the impact, among others, in the social field, in the field of economy and education. In the social field, the emergence of fear and hatred between the two groups of people. In the economic field, the cessation of the selling process at Amparita Market and the community owned fields did not manage for a while due to fear and anxiety. In the field of education, the learning process becomes disrupted so that many students and teachers who choose not to go to school or teaching. Keyword : Society Teppo , Teppo Event and District of Tellu Limpoe Sidrap Regency
Museum Latemmamala sebagai Media Pembelajaran Sejarah 2008-2017 Ilham Annas Yunus; Patahuddin Patahuddin; Muh. Rasyid Ridha
PATTINGALLOANG Vol. 5, No. 3, Desember 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.518 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i4.9007

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Fungsi Museum Latemmamala sebagai media dan sumber belajar sejarah, respon pengunjung serta faktor pendukung dan penghambat yang memengaruhi Museum Latemmamala sebagai media pembelajaran sejarah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif.  Penelitian ini dilakukan melalui wawancara dan kajian pustaka dengan menggunakan metode sejarah melalui beberapa tahapan: heuristik (pengumpulan sumber), kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangunan yang dulunya dikenal dengan bangunan Villa Yuliana yang dibangun pada tahun 1905, dimana bangunan ini diperuntukkan untuk menyambut Ratu Yuliana dialihfungsikan dan secara resmi menjadi Museum Latemmamala pada Tahun 2008. Selanjutnya bersamaan dengan perkembangannya Museum Latemmamala ini dijadikan sebagai pusat memperoleh pengetahuan sejarah oleh beberapa orang maupun instansi terkait, dengan mendukungnya sumber yang dipamerkan dan pengelolaaan tempat yang baik memuat museum ini tetap eksis sampai sekarang. This study aims to determine the functions of the Latemmala Museum as a medium and source of historical learning, the response of visitors and supporting and inhibiting factors that influence the Latemmamala Museum as a medium for learning history. This type of research is qualitative research. This research was conducted through interviews and literature review using historical methods through several stages: heuristics (source gathering), source criticism, interpretation, and historiography. The results showed that the building that was formerly known as the Villa Yuliana building was built in 1905, where the building was intended to welcome Queen Yuliana converted and officially became the Latemmamala Museum in 2008. Later along with its development the Latemmamala Museum was used as a center for gaining historical knowledge by several people and related institutions, by supporting the resources on display and managing a good place to load this museum, it still exists today
MASYARAKAT PESISIR KAMPUNG GAMPANGCAYYA KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR 1990-2010 Ayu Suriani; Muhammad Rasyid Ridha
PATTINGALLOANG Vol. 3 No. 2 April - Juni 2016
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v3i2.2381

Abstract

ABSTRAKHasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Kampung Gampangcayya mengalami pergeseran mata pencaharian dari mata pencahariannya sebagai nelayan ke mata pencaharian sebagai pekerja yang bergerak di bidang industri. Disebabkan Munculnya perusahaan-perusahaan industri didekat daerah tersebut, menyebabkan masyarakat kampung Gampangcaya mengalami pergeseran atau transisi mata pencaharian utama. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya peralihan mata pencaharian kampung Gampangcayya adalah banyaknya kapal katrol yang masuk dalam kawasan tersebut, dan kapal fiber,  terjadinya pasang surut air laut, serta adanya konflik antara pemilik kapal besar dengan kapal kecil (masyarakat Kampung Gampangcayya). Dampak yang ditimbulkan dari peralihan atau pergeseran mata pencaharian masyarakat kampung gampangcayya adalah terjaminnya kehidupan mereka khsusnya dibidang sosial, ekonomi dan pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peralihan mata pencaharian dari nelayan menjadi pekerja yang bergerak dibidang industri masyarakat pesiisr Kampung Gampangcayya memberikan dampak yang postif terhadap peningkatan ekonomi dan kesejatraan baik dalam segi sosia, ekonomi dan pendidikan. 
MASSOMPA’: KAJIAN MIGRASI ORANG KASSA KE MALAYSIA TIMUR (1959-1998) Ulfi Rahmi
PATTINGALLOANG Vol. 3 No. 2 April - Juni 2016
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.094 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v3i2.7093

Abstract

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa massompa’ tahun 1959 didominasi oleh faktor keamanan meskipun massompa’ telah dilakukan oleh orang Kassa dalam kurun waktu yang sudah lama. Dalam perkembangannya, terjadi perubahan terhadap jumlah passompa’, dimana sejak tahun 1959 meningkat hingga 1980an dan mulai menurun pada tahun 1990an. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ekonomi dan keamanan di Kassa sudah mulai stabil serta orientasi masyarakat sudah mulai cenderung ke pendidikan. Dampak dari massompa’ baik di Kassa maupun di Malaysia Timur mencakup tiga hal, dalam bidang sosial di Kassa ialah sikap budaya dan renovasi rumah sedangkan di Malaysia Timur ialah berdirinya organisasi Bugis, pindahnya kewarganegaraan dan status passompa’ yang legal dan ilegal. Dalam bidang ekonomi di Kassa ialah mampu membeli  investasi berupa sawah dan lainnya sedangkan di Malaysia Timur secara umum passompa’ turut meningkatkan taraf perekonomian. Dalam bidang budaya, di Kassa mencakup bahasa, pakaian serta tanaman, sedangkan di Malaysia Timur ialah maraknya penggunaan bahasa Bugis di tempat umum.
PENAMBANG PASIR DI KELURAHAN BONGKI, KABUPATEN SINJAI (1995-2011) Muhammad Anis; Muh. Saleh Madjid; M. Rasyid Ridha
PATTINGALLOANG Vol. 2 No. 2 April - Juni 2015
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.905 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v2i2.8438

Abstract

Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang munculnya penambang pasir di Kelurahan Bongki yakni: rendahnya pendapatan ekonomi masyarakat, rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, keberadaan sungai tangka, letak wilayah Kelurahan Bongki yang strategis dan besarnya permintaan akan material pasir seiring dengan kemajuan pembangunan di Kabupaten Sinjai. Penambang pasir pada awalnya hanya menggunakan peralatan yang sederhana namun seiring berkembangnya zaman ada juga penambang pasir yang menggunakan peralatan yang bersifat modern dan hal ini pula yang mempengaruhi pendapatanya. Munculnya penambang pasir ternyata mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menunjang pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sinjai yang berdampak pada perubahan lingkungan sosial-ekonomi masyarakat, tetapi hal ini juga memicu terjadinya kerusakan lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa  masyarakat Kelurahan Bongki memilih menjadi penambang pasir agar mampu meningkatkan taraf perekonomiannya dan meskipun penambangan pasir yang mereka lakukan tidak memiliki izin, namun tidak serta merta harus melupakan kewajibannya untuk tetap menjaga kelestarian lingkungannya.Kata Kunci: Penambang Pasir, Kelurahan Bongki, Kabupaten Sinjai

Page 10 of 34 | Total Record : 332