cover
Contact Name
Amirullah
Contact Email
amirullah8505@unm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.pattingalloang@unm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Pattingalloang : Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan
Jurnal Pattigalloang adalah Publikasi Karya Tulis Ilmiah dan Pemikiran Kesejarahan dan ilmu-ilmu sosial.
Articles 332 Documents
Pendudukan Jepang di Pulau Lakkang di Makassar 1942-1945 Darminto, Ardianto Raharjo; Ridha, Muhammad Rasyid; Ahmadin, Ahmadin
PATTINGALLOANG Vol. 5, No. 1, April 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.867 KB)

Abstract

Tulisan ini menjelaskan tentang suatu peristiwa terkait Pendudukan Jepang di Pulau Lakkang Makassar semasa perang dunia II di kawasan Asia-Pasifik. Alasan Jepang memilih Pulau Lakkang sebagai tempat persembunyian dan basis pertahan karena wilayah ini dianggap oleh Jepang sangat strategis untuk menunjang potensi perang. Masuknya Jepang di Pulau Lakkang tidak terlepas karena perang yang semakin memanas pada Tahun 1943 dan pola pendudukan Jepang yang merupakan sandi perang Jepang terbaca oleh sekutu, sandi perang Jepang itu disebut dengan Gurita Timur yang merupakan pola pendudukan yang menunjang gerakan dimana bertujuan untuk mengepung tentara sekutu. Sebagai akibatnya Jepang yang telah berhasil menduduki Makassar dan dengan cepat membentuk pemerintahan angkatan laut agar dapat menyelenggarakan kebijakan demi untuk kepentingannya tidak mampu bertahan lama sebab sekutu melancarkan serangan bom udara secara berangsur-angsur. Pasukan Jepang mundur ke Pulau lakkang yang dianggapnya strategis, setelah berhasil menduduki Lakkang, dengan cepat Jepang mengontrol dan mengawasi gerak-gerik masyarakat dan keadaan sekitar. Semasa pendudukannya, Jepang menerapkan berbagai kebijakan yang bersifat humanis dengan cara tidak menghilangkan nilai demokrasi di tengah masyarakat. Kebijakan Jepang bagi masyarakat berdampak baik dan buruk secara politik, sosial maupun ekonomi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian historis ( Historical Research ), yang terdiri atas beberapa tahapan yakni: (1) Heuristik, dengan melakukan wawancara terhadap warga yang masih hidup sejak pendudukan Jepang seperti, Munding, Dg.Ngona, dll. Mengumpulkan arsip di Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Sulawesi Selatan, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi-selatan, datadata kelurahan, jurnal terkait dll. Selain itu juga digunakan buku-buku yang terkait dengan Pendudukan Jepang . ). (2) Kritik atau proses verifikasi keaslian sumber sejarah. (3) Interpretasi atau penafsiran sumber sejarah, dan (4) Historiografi, yakni tahap penulisan sejarah.
Perpindahan Karena Perluasan: Masuknya Mangasa dalam Wilayah Kota Makassar 1971 Akhmad Akbar Abdullah; Muh. Saleh Madjid; Muh. Rasyid Ridha
PATTINGALLOANG Vol. 5, No. 3, Desember 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.415 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i4.9006

Abstract

Tulisan ini berupaya menjelaskan proses perluasan Kotamadya Makassar dari persiapan hingga terjadinya perluasan Kotamadya Makassar sehingga membuat Mangasa yang sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Gowa berpindah ke dalam bagian wilayah administratif Kotamadya Makassar, perkembangan Kelurahan Mangasa setelah masuk dalam wilayah administratif Kota Makassar serta kehidupan sosial ekonomi yang terdapat di Kelurahan Mangasa. Berpindahnya daerah Mangasa ke dalam wilayah administratif Kota Makassar yang sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Gowa disebabkan karena adanya perluasan Kota Makassar pada tahun 1971. Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan penelitian historis (Historical Research), yang terdiri atas beberapa tahapan yakni: (1) Heuristik, dengan mengumpulkan arsip terkait data-data perluasan Kotamadya Makassar dari Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dan buku-buku maupun karya tulis ilmiah yang terkait dengan Kotamadya Makassar dan Mangasa. (2) Kritik atau proses verifikasi keaslian sumber sejarah. (3) Interpretasi atau penafsiran sumber sejarah, dan (4) Historiografi, yakni tahap penulisan sejarah. This simple work attempts to explain the process of expanding the Municipality of Makassar from preparation to the expansion of the Municipality of Makassar so that Mangasa which was previously part of Gowa Regency moved into the administrative area of Makassar Municipality, the development of Mangasa Village after being included in the administrative area of Makassar City and socio-economic life which is found in Mangasa Village. The transfer of the Mangasa area into the administrative area of Makassar City which was previously part of the territory of Gowa Regency was due to the expansion of Makassar City in 1971. This research was a research with historical research approach, consisting of several stages, namely: (1) Heuristics, by collecting archives related to data on the expansion of the Municipality of Makassar from the Archives and Regional Library of South Sulawesi Province and books and scientific papers related to the Municipality of Makassar and Mangasa. (2) Criticism or the process of verifying the authenticity of historical sources. (3) Interpretation or interpretation of historical sources, and (4) Historiography, namely the stage of historical writing.
PEREMPUAN DALAM GERAKAN KAUM TANI POLONGBANGKENG UTARA KABUPATEN TAKALAR (1998-2015) Buana, Sry; ., Jumadi
PATTINGALLOANG Vol. 3 No. 2 April - Juni 2016
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v3i2.2371

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang keikutsertaan perempuan dalam gerakan petani di Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar, wujud peran perempuan dalam gerakan petani di Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar, pengaruh keikutsertaan perempuan dalam gerakan petani di Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar. Penelitian ini adalah penelitian sejarah yang bersifat deskriftif analisis dengan menggunakan metode sejarah yang melalui tahapan: heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik SDA yang terjadi di Indonesia sejak jaman Belanda telah membawa kesengsaraan bagi perempuan maka sejak saat itu, perempuan sudah menjadi bagian dalam perlawanan perebutan SDA. Perempuan juga terlibat langsung dalam gerakan petani di Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar, yang dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi dalam upaya pemenuhan kebutuan hidup. Mereka bersama suami ikut terlibat dalam gerakan baik melalui organisasi STP maupun dalam aksi demonstrasi menghadapi pihak perusahaan yang dikawal oleh aparat Brimob tanpa menunjukkan rasa takut dan gentar sedikitpun perempuan berada di garis terdepan dalam gerakan. Tanpa tanah maka sumber mata pencarian akan hilang, maka jalan yang harus ditempuh adalah melakukan perlawanan untuk merebut kembali lahannya. Hasil dari perjuangan yang dilakukan membuahkan hasil, baik dari segi dampak terhadap peningkatan kesadaran hukum, ekonomi maupun sosial. Kemenangan-kemenangan kecil yang dihasilkan dari perjuangan tak lepas dari keterlibatan perempuan di dalamnya.
PERDAGANGAN BERAS DI SULAWESI SELATAN 1947-1956 Akbar, Adil
PATTINGALLOANG Vol. 3 No. 2 April - Juni 2016
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.557 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v3i2.7092

Abstract

Penelitian dan penulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisa tentang: pentingnya komoditi beras dalam dunia perdagangan Sulawesi Selatan, perkembangan perdagangan beras di Sulawesi Selatan, keterlibatan militer dalam dunia perdagangan beras, dan dampak dari perdagangan beras di Sulawesi Selatan baik pada masa NIT maupun pada masa gejolak politik kurun tahun 1947-1956. Penulisan ini digolongkan dalam sejarah ekonomi karena ruang lingkup sejarah ekonomi berkaitan dengan aspek perniagaan dan komoditi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode sejarah yang terbagi atas tahapan: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara studi arsip dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beras memiliki nilai penting dalam dunia perdagangan Sulawesi Selatan, baik itu dimasa NIT (1947-1950) maupun dimasa gejolak politik (1950-an). Dimasa NIT komoditi beras menjadi salah satu komoditi dagang yang menggerakkan roda perekonomian Sulawesi Selatan melalui kegiatan ekspor beras di Pelabuhan Makassar. Meningkatnya perekonomian Sulawesi Selatan melalui kegiatan ekspor beras berdampak pada peningkatan ekonomi masyaraktnya. Demikian pula dimasa gejolak politik Sulawesi Selatan ditahun 1950-an, baik militer/TNI dan DI/TII Sulawesi Selatan, memanfaatkan perdagangan beras sebagai salah satu sumber pendapatan ekonomi dalam menunjang logistik perang baik dengan cara penyelundupan beras yang biasa dilakukan DI/TII Sulawesi Selatan dan “oknum” perwira militer dikurun tahun 1950-an, maupun intervensi perdagangan beras melalui OPI.X.TT-VII Wirabuana Sulawesi Selatan dikurun tahun 1955-1956.
PEMBANGUNAN PERTANIAN PADA ERA BOOM MINYAK : KAJIAN SEJARAH PERTANIAN PADI DI DESA URASO (1974-1982) Hamsiruddin, Hamsiruddin; Ridha, Muh. Rasyid; Patahuddin, Patahuddin
PATTINGALLOANG Vol. 2 No. 2 April - Juni 2015
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.905 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v2i2.8437

Abstract

Hadirnya program intensifikasi Padi di Desa Uraso tidak terlepas dari peristiwa Boom Minyak. Melonjaknya harga Minya dunia menyebabkan Indonesia menjadi negara yang kaya secara mendadak saat itu karena pendapatan ekspor migas. Pendapatan negara yang besar ini kemudian dimanfaatkan Pemerintah untuk membangun di bidan Pertanian, kesehatan, dan pendidikan. Untuk bidang pertanian. pemerintah melaksanakan program Intensifikasi pertanian, demi tercapainya kenaikan produksi pangan hingga menuju swasembada beras. Program intensifikasi yang awalnya hanya di Pulau Jawa dan Bali, diperluas keseluruh Indonesia, hingga kepelosok termasuk di Desa Uraso. program Intensifikasi pertanian yang dilaksanakan di Desa Uraso mengikuti program Nasioanal yang telah ditetapkan. Mengintensifkan pertanian padi dengan menerapkan panca usaha tani, bertujuan agar petani yang masih menggunakan cara tradisional bisa beralih pada cara dan peralatan yang lebih modern. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produksi padi secara Nasional dan mencapai target swasembada beras. Juga tentunya bisa meningkatkan perekonomian dan kesejatraan keluarga petani. Langkah-langkah strategi yang dilakukan oleh pemerintah untuk menyukseskan program intensifikasi padi di Desa Uraso, yakni dengan membangun sistem irigasi yang lebih baik, menghadirkan petugas pentuluh lapangan (PPL), mendirikan Koperasi Unit Desa (KUD), dan menjadi Uraso sebagai salah satu lokasi penerimaan transmigrasi dari Pulau Bali.Kata Kunci: Pembangunan pertanian, era boom minyak, pertanian padi di desa uraso 
KAMPUNG KAJANG DI MAKASSAR Jumaisa Jumaisa; Jumadi .
PATTINGALLOANG Vol. 4, No. 2, Agustus 2017
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v4i3.2386

Abstract

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedatangan orang Kajang di Makassar berdasarkan data sejarah yang ada, bisa ditelusuri sejak zaman Belanda sekitar abad ke-17 atau lebih awal dari itu, orang Kajang sudah ada di Makassar tapi belum membentuk perkampungan. Mereka yang datang, didominasi oleh orang Kajang Kawasan Luar. Kedatangannya tidak terlepas dari faktor ekonomi. Sehingga mereka membentuk suatu perkampungan pada tahun 1995 di Kelurahan Tamangapa. Pekerjaan mereka sebagian besar adalah pemulung, dan tenaga honorer di Dinas Kebersihan Kota Makassar. Dalam pergaulan sehari-hari menggunakan  Bahasa Konjo, Bahasa Makassar, Bahasa Bugis, dan Bahasa Indonesia serta  kebiasaan yang masih berlaku yaitu Adat Pa’buntingang dan pesta adat Akkalomba. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa orang-orang Kajang yang saat ini bermukim di Kampung Kajang Makassar merupakan para pendatang dari Kajang Kawasan Luar. Kedatangan mereka telah berhasil menjadikan Kampung Kajang yang sebelumnya hanya berupa rawa-rawa dan hutan, menjadi daerah layak huni hingga saat ini. Meski tinggal selama puluhan tahun di luar daerah Kajang, namun mereka tetap menggunakan Bahasa Konjo sebagai bahasa keseharian mereka. Sehingga interaksi terjalin baik dengan penduduk setempat yang berasal dari suku lain selama puluhan tahun semakin menguatkan keberadaan mereka sebagai kesatuan penduduk Kelurahan Tamangapa
POLEWALI MANDAR PADA MASA PEMERINTAHAN ALI BAAL MASDAR (2004-2014) ., Hajirana
PATTINGALLOANG Vol. 3 No. 1 Januari - Maret 2016
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v3i1.2320

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Strategi kebijakan pembangunan pada masa pemerintahan Ali Baal Masdar serta faktor yang mendukung dan menghambat perkembangan Kabupaten Polewali Mandar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada Tahun 2004-2014, Bupati Polewali Mandar menempuh kebijakan penanggulangan krisis yang dititik beratkan pada upaya penyelamatan dan pemulihan melalui berbagai program baik bidang pemerintahan, pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya. Pemerintahan Ali Baal Masdar menunjukkan berbagai kemajuan dan peningkatan atas perbaikan dalam rangka penyempurnaan manajemen pemerintahan di daerah. Hal ini ditandai dengan semakin membaiknya pengawasan dan minimnya temuan-temuan di samping terlaksananya tindak lanjut hasil pemeriksaan/pengawasan, sehingga dapat meminimalkan, menekan dan mencegah tindakan pelanggaran yang ada pada giliran pelaksanaan pemerintah daerah berjalan sesuai dengan rencana prosedur, kebijakan dan standar yang ditetapkan. Faktor pendukung pembangunan pada masa pemerintahan Ali Baal Masdar adalah: potensi sumber daya alam, partisipasi masyarakat. Sedangkan faktor penghambat: keterbatasan dana pembangunan, masih rancungnya perundang-undangan yang berkaitan dengan pemerintahan daerah, dan beragamnya presepsi   masyarakat tentang otonomi daerah sehingga pelaksanaan pembangunan memuai beberapa kendala. Akhir penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penyelenggara pemerintah daerah di Kabupaten Polewali Mandar khususnya dalam bidang penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan selama periode Ali Baal Masdar 2004-2014, mengalami kemajuan dan perubahan yang signifikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang pada gilirannya dapat berjalan sesuai dengan rencana prosedur, kebijakan dan standar yang ditetapkan.
ORANG BUGIS DI BANTEN LAMA (1984-2014) Subair, Ahmad; Patahuddin, Patahuddin; Ridha, M. Rasyid
PATTINGALLOANG Vol. 2 No. 2 April - Juni 2015
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.905 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v2i2.8422

Abstract

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang hubungan Orang  Bugis-Makassar dengan Kerajaan Banten diawali pasca perang Makaasar abad 17 yang membuat banyak pembesar Kerajaan Gowa dan sekutunya memilih Banten sebagai tempat yang baru untuk melawan  Belanda namun pada periode ini belum ada perkampungan Orang  Bugis di Banten Lama. Pada tahun 1980 barulah berdatangan Orang  Bugis dari Sumatera ke Banten Lama karena disebabkan oleh faktor ekonomi diantaranya terdapat pelabuhan Karangantu yang terbesar ke tiga di Pualu Jawa setelah tanjung priok dan Tanjung Perak. Di Banten Lama Orang  Bugis menekuni bergabagi profesi diantaranya, nelayan tangkap, pedagang, petani, pengusaha kayu industri, pembutan kapal nelayan dan industri rumahan pembutan ragi, semua pekerjaan tersebut diawali pada masa kedatang besar-besaran Orang  Bugis di Banten Lama, dan selanjutnya semakin memperjelas identitas Orang  Bugis, ketika Orang  Bugis mendirikan perkampungan Bugis pada tahun 1984 dengan tujuan sebagai tempat konsentrasi Orang-Orang Bugis di Banten Lama. Pada bidang politik Orang  Bugis juga mengisi posisi penting pemeintahan dalam membangun Provinsi Banten hingga lingkup kecil Kelurahan Banten. Kedatangan Orang  Bugis di Banten Lama juga membawa susana baru bagi Banten Lama seperti adanya akulturasi budaya melalui pernikahan, majelis taklim dan adaptasi sosial lainya. Kata Kunci: Orang  Bugis, Banten Lama 
Meningkatkan Hasil Belajar IPS melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Peserta Didik Kelas VI SLB Negeri 1 Takalar Amiruddin, Amiruddin
PATTINGALLOANG Vol. 5, No. 1, April 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.456 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i2.8476

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VI SLB Negeri 1 Takalar. melalui model kooperatif tipe STAD. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VI TD SLB Negeri 1 Takalar dengan jumlah peserta didik 23 orang yang terdiri dari 11 orang peserta didik Laki dan 12 orang peserta didik perempuan tahun pelajaran 2016/2017.Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dilakukan 2 kali pertemuan dan siklus II juga dilakukan 2 kali pertemuan, yang dilakukan selama 2 bulan dan ditambah dengan merangkum semua hasil penelitian yang ada. Hasilnya peningkatan belajar peserta didik melalui model kooperatif tipe STAD ini adalah (i) Tingkat hasil belajar peserta didik kelas VI TD SLB Negeri 1 Takalar.pada siklus I (Tindakan I dan Tindakan II), masuk dalam kategori sedang dengan jumlah nilai rata-rata 68 sedangkan pada siklus II (Tindakan I dan Tindakan II), mengalami kemajuan dengan kategori tinggi dengan nilai rata-rata 85, (ii) Terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik kelas VI TD SLB Negeri 1 Takalar melalui model kooperatif tipe STAD, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.Sehubungan dengan hasil di atas, maka model pembelajaran ini dinilai cukup efektif serta efisien diterapkan dalam mengajar khususnya pada bidang studi IPS, karena dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik baik dalam mengerjakan tugas-tugasnya di sekolah maupun berusaha memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk selalu mencoba (bereksperimen) dalam setiap kegiatan belajarnya sehingga dapat lebih termotivasi lagi untuk meraih hasil belajar serta prestasi yang maksimal. Abstract          This research is a classroom action research which aims to improve the learning outcomes of class VI students at SLB Negeri 1 Takalar. through the STAD type cooperative model. The subjects of this study were students of class VI TD SLB 1 Takalar with 23 students consisting of 11 male students and 12 female students in 2016/2017 academic year.This research was conducted in two cycles, namely the first cycle was carried out 2 meetings and the second cycle was also conducted two meetings, which were conducted for 2 months and added by summarizing all the results of existing research. Learn the improvement of student learning through the cooperative type STAD model is (i) The level of learning outcomes of students of class VI TD SLB 1 Takalar. In the first cycle (Actions I and Actions II), included in the medium category with an average value of 68 While in the second cycle (Actions I and Actions II), improvements in the high category with an average value of 85, (ii) Related to the increase in learning outcomes of students of class VI TD SLB 1 Takalar through cooperative type STAD models, both professional and quantitative .            In connection with the results above, this learning model is quite effective and efficient applied in special teaching in IPS studios, because it can improve learning outcomes of students both in doing their tasks in school and helping to provide assistance to students to be able to try (experiment) in each learning activity so they can be more motivated to get maximum learning outcomes and achievements.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DENGAN POKOK BAHASAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN INDONESIA PADA SISWA KELAS XII IPS1 SMA NEGERI 2 POLEWALI ., Munira
PATTINGALLOANG Vol. 1 No. 1 Januari - Maret 2014
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v1i1.822

Abstract

Abstrak Jenis dan metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas XII IPS1 SMA Negeri 2 Polewali pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 25 siswa. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi, angket, dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan menggunakan media kartu merupakan suatu strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa Kelas XII IPS1 SMA Negeri 2 Polewali. Peningkatan tersebut ditunjukkan oleh hasil penelitian dari siklus I ke siklus II, yaitu skor rata-rata hasil angket motivasi belajar sejarah siswa dari 74,3% menjadi 82,75% atau berada dalam kategori tinggi. Peningkatan juga terdapat pada aktivitas siswa yang nampak dari hasil observasi siswa selama pembelajaran berlangsung.  Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar dan aktivitas belajar siswa Kelas XII IPS1 SMA Negeri 2 Polewali melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan menggunakan media kartu mengalami peningkatan  Kata kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match, Pembelajaran Sejarah dan Siswa Kelas XII IPS1 SMA Negeri 2 Polewali

Page 8 of 34 | Total Record : 332