cover
Contact Name
Amirullah
Contact Email
amirullah8505@unm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.pattingalloang@unm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Pattingalloang : Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan
Jurnal Pattigalloang adalah Publikasi Karya Tulis Ilmiah dan Pemikiran Kesejarahan dan ilmu-ilmu sosial.
Articles 315 Documents
PERANG KOREA (1950-1953) Fitriyawati Fitriyawati; Patahuddin Patahuddin; M. Rasyid Ridha
PATTINGALLOANG Vol. 2 No. 2 April - Juni 2015
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.905 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v2i2.8433

Abstract

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa latar belakang Perang Korea (1950-1953) didasarkan pada faktor adanya perbedaan ideologi antara komunis bagi Korea Utara dan kapitalis bagi Korea Selatan sehingga terjadi pemisahan wilayah yang dibatasi oleh garis paralel ke 380 meskipun masing-masing pemimpin Korea ingin melakukan reunifikasi secara paksa/kekerasan demi memperluas pengaruhnya. Adapun proses jalannya perang Korea (1950-1953) di mulai dari penyerbuan Korea Utara terhadap Korea Selatan sehingga terdapat intervensi dari berbagai negara yang akhirnya terjadi (gencatan senjata). Dampak yang ditimbulkan dari Perang Korea bagi masyarakat Korea dan dunia internasional yaitu terbentuknya dua negara Korea dimana Korea Selatan muncul sebagai negara ekonomi industri kapitalis sedangkan Korea Utara muncul sebagai negara militer komunis, serta adanya ancaman keamanan bagi dunia internasional oleh program nuklir Korea Utara sehingga negara Asia Timur memperkuat kekuatan militer mereka yang disebabkan gencatan senjata belum permanen sehingga konflik dapat saja terjadi hingga saat ini, yang dapat melibatkan banyak Negara.Kata Kunci: Perang, Korea (1950-1953)
Kertas Minor dari Timur: Koran Tribun Timur 2004-2016 Sucipto, Adi; Patahuddin, Patahuddin; Ridha, Muh. Rasyid
Jurnal Pattingalloang Vol. 5 No. 1 Januari - Maret 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.214 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i1.8521

Abstract

Kertas Minor dari Timur adalah sebuah judul yang membahas tentang sebuah Koran harian yang ada di Makassar. Maksud dari kata Kertas dalam judul tersebut adalah penyebutan untuk Koran Tribun Timur. Sedangkan Minor, dikarenakan Koran Tribun Timur adalah Koran yang terbilang masih muda atau baru, namun dapat menyaingi bahkan mengungguli Koran yang telah terbit sebelumnya. Untuk Timur sendiri, karena Koran Tribun Timur berada di wilayah Indonesia Timur, yaitu Makassar. Penelitian ini membahas tentang proses lahirnya dan perkembangan Koran Tribun Timur sejak tahun 2004-2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Koran Tribun Timur  mulai digagas pada tahun 2003, dan mulai terbit untuk pertama kali pada 9 Februari 2004. Koran Tribun Timur berada di bawah naungan PT. Bosowa Media Grafika. Hal menarik dari latar belakang berdirinya Koran Tribun Timur ini adalah keterlibatan Jusuf Kalla. Dalam proses perkembangannya Koran Tribun Timur mengalami dua kali pergantian pemimpin redaksi yaitu Uki M Kurdi dan Dahlan Dahi. Oplah dan readership mengalami perkembangan, rubrik pun mengalami penambahan guna memenuhi kebutuhan informasi masyarakat khususnya Kota Makassar. Koran Tribun Timur memiliki keunikan dibandingkan Koran lain, yaitu dengan adanya rubrik Citizen Report. Dengan adanya rubrik tersebut, maka masyarakat dapat mengirim berita ke Tribun Timur dan setelah diseleksi akan diterbitkan. Sehingga berita dari Koran Tribun Timur bervariasi karena masyarakat yang mengirimkan berita berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yaitu heuristik (mencari dan mengumpulkan sumber), kritik sumber (kritik ekstern dan kritik intern), interpretasi (penafsiran sumber) dan historiografi (penulisan sejarah). Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penelitian pustaka, penelitian lapangan (wawancara) dan dokumentasi. Akhir dari penelitian, ditarik kesimpulan bahwa proses lahirnya Koran Tribun Timur disebabkan oleh  tingginya populasi penduduk Makassar, tingginya daya beli, permintaan Jusuf Kalla untuk menerbitkan Koran di Makassar, sera kurangnya koran harian yang terbit di Makassar.Kata Kunci : Tribun Timur, Media, Makassar
PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN KABUPATEK KOLAKA UTARA (2003-2015) Jumriani .
PATTINGALLOANG Vol. 3 No. 1 Januari - Maret 2016
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v3i1.2325

Abstract

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Latar Belakang munculnya gagasan pembentukan dan perkembangan Kabupaten Kolaka Utara yaitu karena rentang kendali pemerintah daerah yang terlalu luas, sehingga muncul keinginan dari masyarakat untuk membentuk daerah otonomi baru. Respon dari masyarakat dan pemerintah sangat positif buktinya banyak masyarakat mendukung dan ikut serta dalam tim pembentukan dan perkembangan hasilnya pemerintahan daerah mengeluarkan surat tiga tahun yaitu dari tahun 2000 sampai dengan 2003, dan melewati perjuangan yang cukup berat. adapun kondisi Kolaka Utara pasca menjadi kabupaten baru segera melakukan pembenahan diberbagai bidang sampai dengan tahun 2007 sudah menunjukkan kemajuan dan perkembangan dibanding sebelum pemekaran. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembentukan Kabupaten Kolaka Utara berawal dari keinginan masyarakat Kabupaten Kolaka Utara dan kemudian mendapat respon positif dari masyarakat dan pemerintahan. Proses yang cukup berat dan kemudian selanjutnya menjadi kabupaten yang mandiri
Eksistensi Bendung Leko Pancing di Kabupaten Maros 1973-2016 Nurhaidah Yusuf; Muh. Saleh Madjid; Jumadi Sahabuddin
PATTINGALLOANG Vol. 4, No. 3, Desember 2017
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.454 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i1.7080

Abstract

This Paper discusses Leko Pancing Dam in Maros district (1973-2016) which will be decomposed in several sub-material that is the background of the contruction of Leko Pancing Weir, the  development of Leko Pancing Dam from the beginning of the  development in 1973 until 2016 and the impact of the existence of Weir for the community. The Problem studied in this paper is Leko Pancing Dam located in Maros regency build in Maros District administration area but untilized as raw water source by PDAM Makassar thorough water treatment plant (IPA) Panaikang to fulfill the need of clean water of Makassar City community. The result of research shows that Leko Pancing Dam in Maros Regency development is in the background against the unavailability of surface water in Makassar city which can be used as a sourch of raw water that can be used as if the water source of PDAM Makassar in Panaikang Water Treatment Plant, and in Makassar only has one processing installation water is IPA I Ratulangi with a capacity of 50 liters/second that can not meet the need for clean water Makassar city community. Impact of existence of Leko Pancing Dam which reside in Maros Regency as raw water supply for three water Treatment Plant that is water treatment plant (IPA) II Panaikang, water treatment plant (IPA) III Antang, water treatment plant (IPA) II Pattontongan has benefits so that the need for clean water can be available although it can not be available althoughout the year because during the dry season the water supply from the lute of fishing lute is reducer and other problems such as public complaint that feel the water is less clean and sometimes smelly. Another impact is because water from the weir to the installation uses an open channel then the community uses its water to meet daily needs. This research is descriptive analysis using historis method. Through the stages of heuristics by finding sources related to researce either in the form books, brochures, or visiting the location of research and conduct interviews that have to do with research, the next stage of criticism both in the form of internal criticism and external critism to get historical facts about Leko Pancing weir in Maros district, from these facts which are further interpreted chronologically then presented in a historical writing.
KETERLIBATAN KERAJAAN SOPPENG DALAM PERANG MAKASSAR (1666-1669) Muchlas A
PATTINGALLOANG Vol. 2 No. 1 Januari - Maret 2015
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.905 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v2i1.8420

Abstract

Keterlibatan Kerajaan Soppeng dalam Perang Makassar tahun 1666-1669 dilatari oleh faktor budaya Siri’ na Pacce/ Pesse, keinginan Soppeng untuk merebut kembali kedaulatan dan kemerdekaan negerinya dari pengaruh Kerajaan Gowa, hubungan emosional atau hubungan garis darah (geneologi) antara bangsawan Soppeng dengan Bone yang mempengaruhi arah politik Kerajaan Soppeng pada persekutuan dalam Perang Makassar (apakah berpihak ke Gowa atau pada Bone).Keterlibatan Soppeng dalam persekutuan dengan Bone ditandai dengan disepakatinya perjanjian Attapang antara Soppeng dan Bone dalam menghadapi pengaruh Gowa. Dalam perjalanannya keterlibatan Kerajaan Soppeng dalam Perang Makassar dapat dilihat pada keterlibatan politik, keterlibatan perang dengan dimulai pada penghancuran pengaruh Gowa di kerajaan-kerajaan bagian Utara Gowa (Tanete, Barru ri Aja, Siang, Nepo, Cilellang, Labakkang, dll) dan pertempuran di Benteng Somba Opu. Dengan kemenangan Belanda bersama sekutunya Bone, Soppeng, Buton, dampak terhadap Soppeng tertuang dalam pasal Perjanjian Bongaya berupa kemerdekaan Soppeng bahwa Soppeng lepas dari pengaruh Gowa dan memiliki kewenagan dalam melakukan hubugan dengan bangsa luar baik politik, ekonomi, dll. Selain itu, Soppeng mendapat perlindungan langsung dari Belanda dan kesetaraan Soppeng dengan sekutu-sekutu Belanda lainnya seperti Buton, Bone, Ambon.Kata Kunci: Kerajaan Soppeng, Perang Makassar                       
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif pada Peserta Didik Kelas VIII B SMP Negeri 32 Makassar Yuli Hartati Kusnindar
PATTINGALLOANG Vol. 5, No. 1, April 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.065 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i2.8475

Abstract

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk mendeskripsikan proses penggunaan media pembelajaran interaktif yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA kelas VIII B SMP Negeri 32 Makassar tahun pelajaran 2017/2018. Subjek penelitian ini adalah Peserta Didik kelas VIII B SMP Negeri 32 Makassar tahun pelajaran 2017/2018.  Penelitian ini dikatakan berhasil jika pencapaian aktivitas belajar peserta didik mencapai 70,00% dari seluruh peserta didik untuk setiap indikator aktivitas belajar dan  indikator pencapaian hasil belajar peserta didik mencapai skor rata-rata 70,00% dari skor ideal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase aktivitas belajar peserta didik pada siklus I 73,33% sedangkan pada siklus II 84,58%, sedangkan skor rata-rata hasil belajar peserta didik pada siklus I dan II berturut-turut 63,00% dan 71,50%. Berdasarkan indikator keberhasilan aktivitas belajar peserta didik sudah memenuhi standar yang ditetapkan dimana pencapaian aktivitas belajar peserta didik mencapai 70,00% dari seluruh peserta didik untuk setiap indikator aktivitas belajar, begitu pula dengan indikator keberhasilan hasil belajar IPA peserta didik dimana skor rata-rata hasil belajar telah mencapai 70,00% dari skor ideal, maka penelitian ini dihentikan pada siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran interaktif dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik sebesar 11,25% dan hasil belajar peserta didik sebesar 8.50%. Kata kunci: Media pembelajaran interaktif, Aktitivitas belajar dan Hasil belajar. AbstractThis study is a Classroom Action Research which aims to describe the process of using interactive learning media that can increase the activity and learning outcomes of science in class VIII B of SMP Negeri 32 Makassar in the academic year 2017/2018. The subjects of this study were students of class VIII B of SMP Negeri 32 Makassar in the academic year of 2017/2018. This study is said to be successful if the achievement of learning activities of students reaches 70.00% of all students for each indicator of learning activities and indicators of achievement of learning outcomes of students achieving an average score of 70.00% of the ideal score. The results showed that the percentage of learning activities of students in the first cycle was 73.33% while in the second cycle 84.58%, while the average score of the learning outcomes of students in the first and second cycle respectively 63.00% and 71.50 %. Based on the indicators of success of learning activities students have met the established standards where the achievement of learning activities of students reaches 70.00% of all students for each indicator of learning activities, as well as indicators of success of students' learning outcomes where the average score of learning outcomes has reached 70.00% of the ideal score, then this study was stopped in cycle II. The results showed that the use of interactive learning media could increase the learning activities of students by 11.25% and the learning outcomes of students by 8.50%. Keywords: Interactive Learning Media, Learning Activities And Learning Outcomes.
TRADISI ABBARASANJI PENGANUT TAREKAT KHALWATIAH SAMMAN DI KELURAHAN TOMPOBALANG KABUPATEN GOWA (1952-2012) Rahmayanti .
PATTINGALLOANG Vol. 1 No. 1 Januari - Maret 2014
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v1i1.821

Abstract

AbstrakPenelitian ini menggunakan metode sejarah yang menggunakan empat tahap, yaitu: Heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Heuristik adalah tahap pengumpulan sumber-sumber sejarah, sumber tersebut kemudian dikritik, untuk mendapatkan fakta, selanjutnya dilakukan interpretasi guna menggabungkan antara satu fakta dengan fakta yang lainnya. Sebagai tahap terakhir adalah historiografi atau penyajian yaitu merekontruksi peristiwa-peristiwa sejarah menjadi kisah sejarah dalam bentuk deskriptif historis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Abbarasanji masih terus dilakukan oleh masyarakat khususnya penganut tarekat khalwatiyah Samman di Kelurahan Tompobalang, Kabupaten Gowa karena merupakan tradisi yang dilakukan secara turun temurun dan dianggap sebagai sesuatu yang sakral dan dipercaya dapat mendatangkan keberkahan bagi yang melakukan acara-acara tertentu yang didalamnya terdapat pembacaan Barasanji. Di dalam Tradisi Abbarasanji mengandung nilai histori kebudayaan, mengungkapkan dan menceritakan kisah-kisah Nabi Muhammad Saw dan juga mengandung banyak shalawat yang dapat dijadikan suatu pelajaran bagi umat Islam. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Tradisi Abbarasanji bagi pengikut Tarekat Khalwatiyah Samman sampai saat ini masih terus dilakukan oleh masyarakat yang menyakini bahwa melakukan tradisi tersebut dapat mendatangkah berkah karena mempunyai dasar pegangan yaitu Al-Quran dan Hadits Rasulullah SAW. Kata kunci: Tradisi Abbarasanji di Kabupaten Gowa
MODERNISASI PERTANIAN TANAMAN SAYUR MAYUR DI KELURAHAN TANATE KABUPATEN ENREKANG (2005-2015) Tuti Sulfiani; Jumadi .; La Malihu
PATTINGALLOANG Vol. 4, No. 1, April 2017
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.421 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v4i2.3866

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui awal masuknya modernisasi pertanian di Kelurahan Tanete Kabupaten Enrekang, sistem kerja dari mesin pertanian pada kegiatan pengolahan lahan pertanian, Dampak modernisasi teknologi pertanian bagi kehidupan masyarakat petani, pada bidang sosial budaya dan ekonomi di Kelurahan Tanete (2005-2015). Adanya kesadaran masyarakat, mengubah pola hidup dan sebagian besar sudah menggunakan mesin-mesin pertanian walaupun masih dengan sistem sewa. Faktor lain yang mendukung petani menggunakan mesin-mesin pertanian ini adalah jalur antara lahan pertanian dan pemilik mesin tersebut dapat dijangkau. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pertanian masih tradisional mulai dari alat-alat yang digunakan sampai dengan pengolahan lahannya, masuknya modernisasi pada tahun 2005 merubah sistem ekonomi dan sosial kearah yang modern hal tersebut menjadi salah satu faktor peningkatan kesejahteraan petani.Kata kunci : Modernisasi Petanian Tanaman Sayur Mayur, Kelurahan Tanete, Kabupaten Enrekang
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH MELALUI PENERAPAN TEKNIK COURSE REVIEW HORAY (CRH) PADA KELAS XI IPS2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR Ni Putu Asri Utami; Patahuddin Patahuddin
PATTINGALLOANG Vol. 2 No. 1 Januari - Maret 2015
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.905 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v2i1.8411

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah melalui penerapan model pembelajaran Course Review Horay di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 5 Makassar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) prosedur penelitian meliputi yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket motivasi belajar dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif.  Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 5 Makassar pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014 dengan 30 siswa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran Course Review Horay menunjukkan adanya peningkatan dalam motivasi belajar sejarah, baik pada aktivitas guru dan siswa. Peningkatan itu dapat dilihat dari siklus I ke siklus II, yaitu persentase rata-rata hasil angket motivasi belajar Sejarah siswa dari 73,04% menjadi 82,59% atau berada dalam kategori tinggiKata Kunci: Peningkatan Motivasi Belajar, Penerapan Teknik Course Review Horay
KAMPUNG KAJANG DI MAKASSAR (1995-2015) Jumaisa .; Jumadi .
PATTINGALLOANG Vol. 3 No. 2 April - Juni 2016
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v3i2.2387

Abstract

ABSTRAKHasil penelitian menunjukkan bahwa kedatangan orang Kajang di Makassar berdasarkan data sejarah yang ada, bisa ditelusuri sejak zaman Belanda sekitar abad ke-17 atau lebih awal dari itu, orang Kajang sudah ada di Makassar tapi belum membentuk perkampungan. Mereka yang datang, didominasi oleh orang Kajang Kawasan Luar. Kedatangannya tidak terlepas dari faktor ekonomi. Sehingga mereka membentuk suatu perkampungan pada tahun 1995 di Kelurahan Tamangapa. Pekerjaan mereka sebagian besar adalah pemulung, dan tenaga honorer di Dinas Kebersihan Kota Makassar. Dalam pergaulan sehari-hari menggunakan  Bahasa Konjo, Bahasa Makassar, Bahasa Bugis, dan Bahasa Indonesia serta  kebiasaan yang masih berlaku yaitu Adat Pa’buntingang dan pesta adat Akkalomba. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa orang-orang Kajang yang saat ini bermukim di Kampung Kajang Makassar merupakan para pendatang dari Kajang Kawasan Luar. Kedatangan mereka telah berhasil menjadikan Kampung Kajang yang sebelumnya hanya berupa rawa-rawa dan hutan, menjadi daerah layak huni hingga saat ini. Meski tinggal selama puluhan tahun di luar daerah Kajang, namun mereka tetap menggunakan Bahasa Konjo sebagai bahasa keseharian mereka. Sehingga interaksi terjalin baik dengan penduduk setempat yang berasal dari suku lain selama puluhan tahun semakin menguatkan keberadaan mereka sebagai kesatuan penduduk Kelurahan Tamangapa. 

Page 6 of 32 | Total Record : 315