cover
Contact Name
Amirullah
Contact Email
amirullah8505@unm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.pattingalloang@unm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Pattingalloang : Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan
Jurnal Pattigalloang adalah Publikasi Karya Tulis Ilmiah dan Pemikiran Kesejarahan dan ilmu-ilmu sosial.
Articles 332 Documents
RUNTUHNYA KERAJAAN ISLAM DI GRANADA 1492 Muhammad Ilham
PATTINGALLOANG Vol. 3 No. 2 April - Juni 2016
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.432 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v3i2.7096

Abstract

Runtuhnya Kerajaan Islam di Granada diawali dengan terpecahnya Andalusia menjadi Muluk Ath-Thawaif, pertikaian antara Muluk At-Thawaif itu kemudian mengundang kedatangan dua dinasti dari Afrika Utara yaitu, Dinasti Murabithun dan Dinasti Muwahhidun. Kondisi Kerajaan Granada saat itu sangatlah rapuh ditengah perseteruan keluarga kerajaan yang ingin memperebutkan tahta, kemudian diperparah dengan bersatunya Kerajaan Castilla dan Aragon. Boabdil ketika itu melakukan pemberontakan kepada ayahnya dan sempat menaiki tahta Kerajaan Granada namun disaat melakukan pertempuran melawan pasukan Kerajaan Castilla, ia kemudian ditahan, ayahnya pun kembali naik tahta. Sepeninggal ayahnya Kerajaan Granada diserahkan kepada adiknya yakni Al-Zagal. Boabdil kemudian dilepas dari tahanan oleh Ferdinand dan Isabella agar menjadi pemecah belah dan mampu memuluskan langkahnya merebut Kerajaan Granada. Taktik  Penguasa Kristen pun berhasil, tidak lama setelah itu Boabdil dengan dibantu oleh Kerajaan Castilla menyerang Al-Zagal yang kemudian berhasil mereka kalahkan, Boabdil kemudian kembali naik tahta tetapi Kerajaan Castilla berusaha memastikan kekalahan Kerajaan Granada dengan menyerang dan mengepung seluruh wilayah Kerajaan Granada hingga pada tanggal 2 Januari 1492, Kerajaan Granada pun berhasil diruntuhkan. Penyeba bruntuhnya Granada ialah kehidupan para keluarga kerajaan yang gemar hidup bermewah-mewah sehingga menimbulkan rasa cinta pada dunia dan melupakan jihad, memudarnya peran ulama, serta kubangan maksiat yang kemudian mendatangkan murkanya Allah atas menjauhnya mereka dari Manhaj Rasulullah Shallallahu ‘alahiwasallam. Ketika runtuhnya Granada maka umat Islam ketika itu dihadapkan pada dua pilihan yaitu, masuk agama Kristen atau meninggalkan Granada. Kebanyakan umat Islam hijrah ke Afrika Utara dan Turki Ustmani namun tidak sedikit juga yang memilih untuk tetap menetap di Granada dengan konsekuensi mereka harus murtad. Mereka yang tidak murtad menjadi Kripto-Muslim atau mereka mengaku sebagai Kristen tetapi pada praktiknya mereka masih Islam. Akhirnya, dibentuklah Dewan Inkuisisi yang bertugas untuk mencari dan menghukum penduduk Granada yang masih mempertahankan keislamannya.
AKSI PROTES PEJUANG KEMERDEKAAN LASKAR LIPAN BAJENG DI POLONGBANGKENG (1950-1952) Nurmaningsih Nurmaningsih; Mustari Bosra; Najamuddin Najamuddin
PATTINGALLOANG Vol. 2 No. 3 Juli - September 2015
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.905 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v2i3.8461

Abstract

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang terjadinya aksi protes pejuang kemerdekaan Laskar Lipan Bajeng di Polongbangkeng dikarenakan faktor ekonomi, politik, dan budaya (siri’ na pacce). Adanya rasa kecewa terhadap sikap pemerintah dari para gerilyawan akan nasib mereka yang selama ini berjuang. Adapun bentuk dari aksi protes yang dilakukan yaitu pertama, mengadakan pengrusakan, kekacauan seperti pembakaran rumah maupun pasar, dan penculikan, serta pengancaman. Kedua, adanya aksi perampokan dan pencurian berupa binatang ternak dan barang berharga lainnya. Ketiga, penyerangan terhadap aparat pemerintah, seperti penyerangan terhadap Kepala Distrik Sanrobone dan seorang polisi kampong. Disimpulkan bahwa hasil aksi protes pejuang kemerdekaan Laskar Lipan Bajeng adalah terbentuknya batalyon Infanteri 721 Lipan Bajeng dan pengangkatan para pejuang menjadi Tentara Nasional Indonesia. Aksi protes ini turut memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat yaitu menimbulkan rasa tidak aman dan merosotnya perekonomian masyarakat.Kata Kunci: Aksi Protes, Pejuang Kemerdekaan, Laskar Lipan Bajeng di Polongbangkeng
Kelompok Tani Tebu Rakyat di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone 2006-2016 Andi Suhaeni; Mustari Bosra; Muh. Saleh Madjid
PATTINGALLOANG Vol. 5 No. 2, Agustus 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.861 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i3.8538

Abstract

Tulisan ini membahas mengenai Kelompok Tani Tebu Rakyat di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone (2006-2016) yang akan terurai dalam beberapa submateri yaitu pembentukan kelompok tani, dinamika kelompok tani dan kehidupan sosial ekonomi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang terbentuknya kelompok tani yaitu memanfaatkan peluang berada di wilayah penanaman tebu dan karena keinginan untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat. Kelompok Tani Tebu Rakyat di Kecamatan Libureng pertama kali terbentuk pada tahun 2006, usaha ini merupakan usaha yang cukup menjanjikan meskipun hanya merupakan pekerjaan sampingan. Meskipun kelompok tani mengalami pasang surut dalam pengolahan tebu namun itu hanya merupakan suatu tantangan dalam bertani dan tetap bertahan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Dalam bidang sosial terjalin kerjasama antar petani yag dididukung oleh pembentukan kelompok tani. Dalam bidang ekonomi usaha pengolahan tebu cukup membantu pendapatan petani untuk memenuhi kebutuhannya. Jenis penelitian ini adalah penelitian Kualitatif. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara dan kajian pustaka dengan menggunakan metode sejarah melalui beberapa tahapan yaitu, heuristik (pengumpulan sumber), kritik sumber, interpretasi, dna historiografi.Kata Kunci: Kelompok Tani, Tebu, Kecamatan Libureng
PELABUHAN PENYEBERANGAN LAREA-REA KABUPATEN SINJAI (1993-2014) ., Nurhayati
PATTINGALLOANG Vol. 3 No. 1 Januari - Maret 2016
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v3i1.2349

Abstract

Hasil penelitian menunjukan bahwa pelabuhan Sinjai di bangun pada tahun 1993 dengan tujuan untuk memperlancar arus transportasi laut antara Kabupaten Sinjai dengan Sulawesi Tenggara namun hal itu tidak terpenuhi karna mengalami kendala yaitu dari faktor kedalaman dan fasilitas tidak mendukung. Pada tahun 2003 pelabuhan Larea-rea mengalami perkembangan tidak hanya berfungsi sebagai pelabuhan penyeberangan akan tetapi juga sebagai pelabuhan niaga yang membawa barang ke Nusantara Tenggara Timur dan mengalami peningkatan sejak  Pelabuhan Kelas III di Kabupaten Sinjai melakukan pembangunan besar-besaran terhadap pelabuhan Sinjai. Perkembangan bongkar muat barang di pelabuhan Larea-rea Sinjai menunjukkan peningkatan yang yang cukup pesat, hal ini tidak terlepas dari potensi wilayahnya yang cukup strategis dan berada dekat kota Sinjai, sehingga terjadi peningkatan arus penumpang dan bongkar muat barang, di pelabuhan penyeberangan Larea-rea, selain itu tingkat kebutuhan ekonomi masyarakat yang semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk yang pesat. Dampak keberadaan pelabuhan penyeberangan Larea-rea terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat dimana pelabuhan tidak hanya digunakan sebagai tempat bongkar muat barang dan penumpang, tetapi juga sebagai tempat berlangsungnya kegiatan perekonomian yang menunjang kehidupan masyarakat kota Sinjai dan sekitarnya
Objek Wisata Pantai Lemo-Lemo di Kabupaten Bulukumba 2000-2015 Agustina., Anang; Madjid, Muh. Saleh; Sahabuddin, Jumadi
PATTINGALLOANG Vol. 4, No. 3, Desember 2017
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.049 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i1.6707

Abstract

This research is intended to give an overview To know the background of early existence of Lemo-Lemo Beach Objects in Bulukumba, the development of Lemo-Lemo Coastal Tourism Object in Bulukumba District, and the impact of Lemo-Lemo Beach Object in Bulukumba District around and for the district government bulukumba. This study is a historical research with qualitative descriptive approach, so that in the process of research using research methods in accordance with historical scientific rules consisting of several stages. The stages are heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The results of this study indicate that Bulukumba Regency has tourism potency which can be developed maximally by the government, so that the tourist object of lemo-lemo beach is officially used as tourism object in Bonto Bahari Subdistrict since 2000 by Bulukumba Regency Tourism Office. The existence of lemo-lemo beach attraction gives an impact to the life of the economy, both for the surrounding community in particular and bulukumba district in general.
SINJAI PADA MASA PEMERINTAHAN ANDI BINTANG (1971-1983) Titi Suriani; Jumadi Sahabuddin; M. Rasyid Ridha
PATTINGALLOANG Vol. 2 No. 2 April - Juni 2015
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.905 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v2i2.8426

Abstract

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang keluarga Andi Bintang adalah keluarga bangsawan. Dilihat dari riwayat pendidikannya Andi Bintang termasuk orang yang berpendidikan tinggi, dan merupakan lulusan terbaik Universitas Gajah Mada Jogjakarta, serta riwayat pekerjaan yang telah ditempuh dari guru sampai sebagai Bupati Kabupaten Sinjai selama dua periode. Sebelum pemerintahan Andi Bintang, yang menjadi bupati Sinjai ialah Muhammad Nur Thahir. Fokus pemerintahannya yaitu pada pembangunan sarana dan prasarana di Kabupaten Sinjai, pengembangan pembangunan dibidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan serta sosial dan agama. Perkembangan yang terjadi pada pemerintahan Andi Bintang di Kabupaten Sinjai, yaitu terlihat dibidang pembangunan dan kelengkapan sarana dan prasarana desa seperti papan potensi kecamatan, pengadaan lembaga sosial desa, pembangunan batas-batas desa, pembangunan stadion, pengadaan sumber air bersih (PDAM) serta pembangunan masjid Nujumul Ittihad yang merupakan masjid kebanggaan Kabupaten Sinjai. Kebijakan yang diterapkan Andi Bintang adalah pembangunan disesuaikan dengan pola dasar pembangunan Daerah Tingkat II Sinjai dari Repelita I-V. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa pada masa pemerintahan Andi Bintang telah memajukan berbagai aspek kehidupan seperti aspek politik pemerintahan, ekonomi, serta bidang sosial budaya tanpa mengesampingkan sektor-sektor lain.Kata Kunci: Sinjai, Masa Pemerintahan Andi Bintang (1971-1983)
Pendidikan Formal Masyarakat Adat Kajang Ikbal, Muhammad; Ahmadin, Ahmadin; Amirullah, Amirullah
PATTINGALLOANG Vol. 5 No. 2, Agustus 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.818 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i3.8517

Abstract

Penelitian ini berupaya menjelaskan tentang pendidikan formal masyarakat adat Kajang. Pendidikan formal masyarakat adat Kajang memberikan perubahan pada komunitas adat Kajang sehingga komunitas adat kajang yang awalnya tidak banyak yang mengikuti pendididkan formal dikarenakan takut jika suatu saat anaknya cerdas kemudian diambil oleh pemerintah Belanada untuk dipekerjakan diluar negeri itu tidak benar ,justru masyarakat adat kajang yang mengenyam dunia pendidikan hidupnya lebih baik dari sebelumnya hingga sekarang mengalami peningkatan yang cukup besar.sehingga kehidupan mereka mulai maju kearah kemakmuran dan tidak lagi hidup secara kamase-masea.Komunitas, adat Kajang yang melihat kehidupan orang yang bersekolah,dengan ilmu yang dimilikinya akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik tidak hanya sekedar menjadi petani atau pengembala ternak.Selain itu,kehidupan mereka menjadi lebih mapan dengan kemampuan ekonomi tinggi,hal ini yang kemudian menyebabkan mulai banyak diantara para orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka.. Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan penelitian historis (Historical Research), yang terdiri atas beberapa tahapan yakni: (1) Heuristik, dengan mengumpulkan data mengenai Pendidikan Formal Masyarakat Adat Kajang. (2) Kritik atau proses verifikasi keaslian sumber sejarah. (3) Interpretasi atau penafsiran sumber sejarah, dan (4) Historiografi, yakni tahap penulisan sejarahKata Kunci : Sejarah Pendidikan, Pendidikan Formal, Masyarakat Kajang
MODERNISASI PERIKANAN DI AMASSANGAN POLEWALI MANDAR (1974-2013) Sangga, Marwan
PATTINGALLOANG Vol. 1 No. 2 April - Juni 2014
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v1i2.1646

Abstract

Pola penangkapan ikan pada mulanya masih bersifat tradisional dengan jumlah produksi yang sangat terbatas pada kebutuhan rumah tangga. Selain itu wilayah jangkauan penangkapan masih terbatas pada pesisir pantai. Faktor yang menyebabkan masyarakat di Kelurahan Amassangan mengembangkan profesi sebagai nelayan kerena didukung oleh kondisi alam laut sangat potensial untuk nelayan. Disamping itu pola hidup masyarakat dengan kultur bahari yang diwariskan dari genesi-ke generasi sulit untuk ditinggalkan. Dalam perkembangan selanjutnya mengalami peningkatan, utamanya dalam hal motorisasi perahu dan modernisasi alat-alat penangkapan sehingga produktivitas penangkapan ikan semakin meningkat. Perkembangan tersebut tidak terlapas dari berbagai pihak yang selalu berusa mengembangkan kesejahteraan masyarakat yaitu, pemerintah serta partisipasi aktif dari nelayan yang menerapkan program motorisasi dan modernisasi nelayan merupakan dukungan bagi penerapan teknologi di bidang perikanan, terutama di Kelurahan Amassangan Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar.Kata Kunci: Nelayan dan Modernisasi di Polewali Mandar
PENAKLUKAN MUSA BIN NUSHAIR ATAS ANDALUSIA (711-715 M) Harsudi, Rahmat
PATTINGALLOANG Vol. 2 No. 1 Januari - Maret 2015
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.905 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v2i1.8416

Abstract

Kondisi yang ada dimana terjadinya perselisihan antara Julian dan Rodherick yang akhirnya menimbulkan ketimpangan politik dikalangan kerajaan dan rakyat telah ikut mempermudah usaha penaklukan. Perintis penaklukan ini adalah Musa bin Nushair seorang Gubernur daerah Afrika Utara pada penguasaan Bani Umayyah yang telah menaklukkan kembali Afrika Utara yang pernah memberontak pada periode sebelumnya. Operasi penaklukan dimulai ketika Thariq bin Ziyad menyeberangi Selat Gibraltar dan mendarat di Green Land. Serangkaian pertempuran terjadi, namun yang paling berpengaruh adalah pertempuran Lembah Barbate yang merupakan pembuka jalan bagi kaum Muslimin untuk menaklukkan kota-kota lainnya di Andalusia.Penaklukan ini berlangsung dalam waktu yang cukup singkat, yakni antara kurun waktu tahun 711-715 M tentunya meninggalkan serangkaian dampak yang dirasakan oleh rakyat Andalusia dan Bani Umayyah pada waktu itu. Salah satu dampak yang dirasakan oleh Bani Umayyah adalah bertambah luasnya wilayah kekuasaan Bani Umayyah yang akhirnya memasuki wilayah Eropa, dan dampak yang dirasakan oleh rakyat Andalusia adalah mereka akhirnya terbebas dari penderitaan yang diakibatkan oleh kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh pemerintah. Terbebasnya rakyat dari penderitaan ini tidak terlepas dari kebijakan yang diterapkan oleh Islam kepada daerah yang baru dikuasai.Kata Kunci : Sistem Penaklukan, Musa Bin Nushair
PASAR SENTRAL SINJAI (1993-2015) Nuramalia, Andi; ., Ahmadin; ., Patahuddin
PATTINGALLOANG Vol. 4, No. 1, April 2017
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.909 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v4i2.3859

Abstract

Artikel ini membahas tentang keberadaan Pasar Sentral Sinjai, perkembangan Pasar Sentral Sinjai, dan dampak keberadaan Pasar Sentral Sinjai bagi masyarakat Sinjai. Pasar Sentral Sinjai mulai diresmikan pada tahun 1993, latar belakang keberadaan pasar ini karena adanya kebutuhan masyarakat dan meningkatnya jumlah pertumbuhan ekonomi masyarakat, selain itu lokasinya juga sangat strategis. Pada perkembangannya dari 1993-2015 Pasar Sentral Sinjai semakin rapi dan tertata terbukti dengan adanya relokasi pedagang ikan. Adapun dampak keberadaan Pasar Sentral Sinjai yaitu kontribusi Pasar Sentral Sinjai terhadap PAD, terbentuknya lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, kemudahan memperoleh barang-barang yang dibutuhkan dan sebagai sarana untuk berkomunikasi dan berbagi informasi kepada masyarakat setempat ataupun masyarakat dari luar daerah Sinjai. Keberadaan Pasar Sentral Sinjai yang masih bercirikan pasar tradisional menjadi pusat pemenuhan kebutuhan masyarakat dan sebagai pusat kegiatan perekonomian yang tetap diakui keberadaannya di tengah-tengah persaingan dengan pasar modern. 

Page 7 of 34 | Total Record : 332