cover
Contact Name
Rangga Bayu Kusuma Haris
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
perikanan.pgri@gmail.com
Editorial Address
9 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30116
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
ISSN : 16936442     EISSN : 26204622     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perikanan ber ISSN 1693-6442 diterbitkan oleh Jurnal Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang dengan focus bidang Perikanan, Budidaya Perikanan, pengolahan hasil perikanan dan sumberdaya perairan.
Articles 260 Documents
KOMBINASI UJI AKTIVITAS ANTIFOULINNG (Rhizophora apiculata) DI KABUPATEN PULAU MOROTAI M. Nur, Rinto; Rahmawati, Rahmawati
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1325.165 KB)

Abstract

Penggunaan cat yang mengandung TBT sebagai pelapis dan antifouling sering dilakukan untuk mengurangi dampak penempelan biota pada permukaan bangunan maupun benda yang selalu terendam air. Hal ini menjadi salah satu penyebab pencemaran kimia di perairan yang lambat laun akan terakumulasi dan membahayakan biota maupun lingkungan. Namun, penggunaan bahan alami dari suatu organisme sebagai bioantifouling dapat mengurangi pencemaran kimia di perairan. Beberapa jenis mangrove mengandung senyawa bioaktif yang memiliki daya antifouling. Rhizophora apiculata merupakan salah satu jenis mangrove yang dilaporkan memiliki aktivitas anti-microfouling. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi R. apiculata dan senyawa bioaktifnya sebagai bahan antifouling. Sampel R. apiculata diambil dari Perairan Pulau Morotai. Ekstraksi dan identifikasi golongan senyawa bioaktif R. apiculata dilakukan di Laboratorium FPIK, Unipas Morotai. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi berulang selama 48?72 jam menggunakan pelarut metanol. Pengujian antifouling dilakukan dengan mengecat ekstrak R. apiculata di permukaan papan (10×10×2 cm3) kemudian direndam dalam laut selama 12 minggu. Sebagai pembanding, juga digunakan cat yang umumnya digunakan untuk mengecat perahu dan bangunan lainnya. Masing-masing pengujian dibuat dalam 3 kali ulangan. Pengamatan dilakukan setiap minggu dengan melihat jumlah biota yang melekat pada papan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perolehan rendemen ekstrak metanol daun R. apiculata (EDRA) sebesar 8,2%. Hasil uji antifouling menunjukkan EDRA memiliki aktivitas antifouling. Identifikasi senyawa bioaktif menunjukkan bahwa daun R. apiculata mengandung senyawa bioaktif flavonoid, saponin, steroid, dan quinon. Kata Kunci  : antifouling, rhizophora apiculata, senyawa bioaktif, makrofouling
INDEKS PREVALENSI DAN INTENSITAS EKTOPARASIT PADA IKAN BOTIA (Chromobotia macracanthus ) DI SUMATERA SELATAN Ariyanto, Erik; Anwar, Syaeful; sofian, sofian
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1289.139 KB)

Abstract

Ikan Botia (Chromobotia macracanthus) merupakan salah satu ikan hias air tawar asli dari provinsi Sumatera Selatan dan Kalimantan yang paling banyak di ekspor keluar negeri. Serangan penyakit ikan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan usaha sebagai ekspotir ikan hias Botia.Salah satu jenis penyakit yang menyerang yaitu parasit. Parasit dapat didefinisikan sebagai organisme yang hidup pada organisme lain yang disebut inang dan mendapat keuntungan dari inang yang ditempatinya hidup, sedangkan inang menderita kerugian. Penelitian tentang indeks prevalensi dan intensitas ektoparasit pada ikan Botia di Sumatera Selatan, telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2018. Bertempat di penampungan ikan hias eksportir di provinsi Sumatera Selatan, sedangkan untuk pengamatan ektoparasit dilakukan di Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Palembang. Tujuan penelitian mengidentifikasijenis ektoparasit, menentukan nilai prevalensi dan nilai intensitas  yang menyerang ikan Botia siap ekspor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif. Untuk penentuan pengambilan sampel dilakukan secara purposive random sampling.sebanyak 3 stasiun yaituKelurahan 18 Ilir, Kelurahan Sukabangun dan Kelurahan Sukajadi  Banyuasin. Hasil pengamatan selama penelitian mengenai indeks prevalensi dan intensitas ektoparasit pada ikan Botia di Sumatera Selatan yang siap untuk di ekspor hanya ditemukan satu jenis ektoparasit yaitu Trichodina sp.Nilai prevalensi parasit pada ikan Botia di Stasiun I  18 Ilir adalah 100 %, staSiun II Sukabangun adalah 100 % dan Stasiun III Sukajadi adalah 100 %.  Sedangkan nilai intensitas serangan parasit pada masing-masing lokasi adalah stasiun I 18 Ilir 152,13 ind/ekor, stasiun I Sukabangun 33,1 ind/ekor dan stasiun III Sukajadi112 ind/ekor.Kata Kunci: Ektoparasit, Ikan Botia, Intensitas, Prevalensi.
UJI ORGANOLEPTIK SAGU LEMPENG DENGAN PENAMBAHAN DAGING IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DAN PENYEDAP RASA Asy?ari, Asy?ari; Sidin, Jana
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1285.508 KB)

Abstract

Diversifikasi produk perikanan dimaksudkan agar ikan dimanfaatkan dalam bentuk yang lain seperti mie instan, biskuit, dan produk tradisional seperti pembuatan sagu lempeng yang dicampurkan dengan daging ikan. Sagu lempeng yang diproduksi oleh para pembuat sagu di Kabupaten Pulau Morotai kebanyakan hanya menggunakan sagu lempeng tanpa campuran bahan tambahan. Sagu lempeng yang diproduksi memiliki kandungan protein yang sangat rendah karena tidak ada penambahan bahan lain untuk meningkatkan kandungan protein yang ada dalam produk sagu yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat.  Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penambahan daging ikan cakalang dan adanya bahan tambahan seperti lada dan penyedap rasa untuk dapat menambah cita rasa serta kandungan protein pada produk tersebut. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah menentukan tingkat penambahan ikan cakalang yang optimal dengan menggunakan lada dan penyedap rasa dalam pembuatan sagu lempeng, dan untuk mengevaluasi uji organoleptik produk sagu lempeng setelah penambahan daging ikan cakalang dengan penambahan lada dan penyedap rasa. Penelitian ini dilakukan di Desa Dehegila Kabupaten Pulau Morotai. Hasil uji organoleptik dapat disimpulkan bahwa tingkat penambahan daging ikan cakalang (Katsuwonus Pelamis) yang optimal dengan mengunakan lada dan penyedap rasa dalam pembuatan sagu lempeng dari perlakuan Ao, A1, A2, dan A3 yang diterima oleh panelis adalah perlakuan A2 dengan konsentrasi ikan 35 g pati ikan + pati ubi kayu + 2 bungkus royco + 1 bungkus lada. Uji organoleptik produk sagu lempeng setelah penambahan daging ikan cakalang dengan penambahan lada dan penyedap rasa dapat berpengaruh nyata terhadap penampakan, warna, aroma, rasa, dan tekstur pada masing- masing perlakuan dengan konsentrasi ikan yang berbeda. Kata Kunci: Uji organoleptik, sagu lempeng, Katsuwonus pelamis, penyedap rasa.
KOMBINASI PAKAN KOMERSIL DENGAN CACING DARAH (Chironomus sp) TERHADAP PERTUMBUHAN, DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN MAS KOKI (Carrassius auratus) Suhendri, Herman; Harris, Helmi; Laksmi Utpalasari, Rih
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.72 KB)

Abstract

Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei 2017 sampai dengan Juni 2017 di Kampus C Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang, Kecamatan Sematang Borang Palembang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mengetahui pertambahan pertumbuhan dan kelangsungan hidup Ikan Mas Koki. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yang masing masing perlakuan dilakukan 3 kali ulangan. P0 : Tanpa Cacing Darah (kontrol), P1 : Pemberian tepung Cacing Darah 25%  pada pakan pellet 75%, P2 : Pemberian tepung Cacing Darah 50%  pada pakan pellet 50%, dan P3 : Pemberian tepung Cacing Darah 75%  pada pakan pellet 25%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambahan berat Ikan Mas Koki (Carrassius auratus) tertinggi terletak pada perlakuan P2 yaitu pemberian tepung Cacing Darah 50% pada pakan pellet 50% dengan rata-rata pertambahan berat sebesar 0.694 gram, sedangkan pertambahan panjang Ikan Mas Koki (Carrassius auratus) tertinggi terletak pada perlakuan P3 yaitu pemberian tepung Cacing Darah 75% pada pakan pellet 25% dengan rata-rata pertambahan panjang sebesar 0.96 cm. Kelangsungan hidup Ikan Mas Koki (Carrassius auratus) tertinggi terletak pada perlakuan P3 yaitu pemberian tepung Cacing Darah 75% pada pakan pellet 25% dengan rata-rata persentase sebesar 83,33%. Kata Kunci  :   Cacing Darah (Chironomus sp), Pertumbuhan, dan Kelangsungan Hidup.
PEMBESARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii de Man) DENGAN SISTEM MONOSEKS DAN CAMPURAN TERHADAP PERTUMBUHAN, KELANGSUNGAN HIDUP, DAN FCR Syatriawan, Derri; Anggraini Yusanti, Indah; Anwar, Syaeful
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1299.679 KB)

Abstract

Giant Freshwater Prawns (Macrobrachium rosenbergii de Man) is a potential freshwater fishery commodity for commercial cultivation. Rapid growth, large size, low prevalence of diseases and widespread market demand, both domestic and export markets, are potentials that make these commodities play an important role in freshwater fisheries business in Indonesia. The purpose of this research is to know growth, survival, conversion of Giant Freshwater Prawnsfeed (Macrobrachium rosenbergi de Man) on monosex and mixed cultivation systems. This research was conducted for three months from September to November 2017. In Installation of Giant Freshwater Prawn Hatchery (IPUG) Central Freshwater Aquaculture (BBPBAT) in Sukabumi, Cisolok KarangPapak, PelabuhanRatu, Sukabumi, West Java. The research method is experimental using Completely Randomized Design (RAL). In this research, there are three treatments and three replications, namely the maintenance of prawns in research containers based on male sex. Treatment P1 (100% male), P2 (100% female), and P3 (mixture of 50% male and 50%  female). The results of this research showed that best total growth and weight were shown by treatment P1 namely of 3.85 cm and 14.62 gram. The best survival rate (SR) was 76.67%in treatment P2, and the best feed conversion (FCR) was 2.50 intreatment P3. The statistical test results showed that H0was accepted and H1was rejected for all treatments. Keywords : Giant Freshwater Prawns, Growth, Survival, FCR
SEBARAN DAERAH PENANGKAPAN ALAT TANGKAP SONDONG DI SELAT RUPAT PERAIRAN KOTA DUMAI Sarianto, Deni; Asrina Ikhsan, Suci; Kusuma Haris, Rangga bayu; Djunaidi, Djunaidi
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1504.086 KB)

Abstract

Selat Rupat merupakan selat perairan penghubung transportasi dari kota Dumai ke pulau Rupat. Aktifitas kapal transportasi yang menggunakan Selat Rupat membuat aktivitaspenangkapan ikan terganggu. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi sumberdaya ikan dengan alat tangkap sondong dan mengkaji sebaran daerah penangkapan ikan dengan alat tangkap Sondong di perairan Kota Dumai. Hasil penelitian menunjukkan hasil tangkapan utama sondong berupa Udang putih (Pennaeus sp) dan  udang merah (Panaeus monodon). Penangkapan  ikan dengan sondong hanya terdapat di kecamatan Sungai Sembilan yaitu pada perairan Tanjung Ketam, Tanjung Bakau Tua sampai tanjung Senapies. Kegiatan dilakukan pada saatair bergerak pasang dan pada saat air bergerak surut dengan kedalaman perairan 1.5 meter sampai 4 meter. Perairan Selat Rupat sudah tidak berpotensial sebagai daerah penangkapan ikan terutama untuk daerah penangkapan sondong dimana perairan ini telah banyak beralih fungsi menjadi tempat berlabuh kapal-kapal niaga. Kata Kunci: Selat Rupat, Sondong, Daerah Penangkapan Ikan
TINGKAT PERTUMBUHAN DAN KECERAHAN WARNA IKAN KOMET (Carassius auratus) DENGAN PENAMBAHAN KONSENTRASI TEPUNG Spirulina sp PADA PAKAN Mbarep Rosid, Muhammad; Anggraini Yusanti, Indah; Mutiara, Dian
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1374.585 KB)

Abstract

Ikan Komet (Carassius auratus) merupakan salah satu komoditas ikan hias air tawar yang banyak digemari oleh para penghobi ikan hias karena corak warnanya dan bentuk tubuh yang menarik. Usaha untuk mendapatkan warna yang cerah pada ikan Komet dapat dilakukan dengan penambahan sumber pigmen ke dalam pakan untuk meningkatkan kecerahan warna ikan. Spirulina sp dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan tambahan pada ikan Komet karena memiliki kandungan protein sekitar 40-60 %, vitamin A, mineral 3-7% dan beta-karoten. Penelitian mengenai tingkat pertumbuhan dan kecerahan warna ikan Komet dengan penambahan konsentrasi tepung Spirulina sp pada pakan dilaksanakan pada bulan Januari 2017 sampai dengan Februari 2017 di Kampus C Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 taraf pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Spirulina sp terhadap pertumbuhan dan kecerahan warna ikan komet diperolehperlakuan terbaik pada perlakuan P3 dengan pemberian tepung Spirulina sp sebanyak 2,1 gr pada pakan pellet 100 gr yang menghasilkan berat sebesar 4,33 gr, panjang sebesar 1,95 cm, kelangsungan hidup sebesar 8,33 dan rata-rata tingkat kecerahan warna sebesar 25,183. Kata Kunci  : Pertumbuhan, Kecerahan Warna, Ikan Komet, Spirulina sp, Pakan Ikan
PENAMBAHAN TEPUNG Spirulina PADA PAKAN TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii de Man) Zulmi, Rahmat; Sumantriyadi, Sumantriyadi; Supriyadi, Supriyadi
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.551 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis terbaik penambahan tepung spirulina pada pakan egg custard, untuk mengukur tingkat kelangsungan hidup larva Udang Galah dan untuk mengukur perkembangan larva Udang Galah. Penelitian ini dilakukan di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) di Instalasi Pembenihan Udang Galah (IPUG), Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Metode penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari  4 taraf perlakuan dan 3 ulangan. Pada P0 (kontrol), P1 (penambahan tepung spirulina 5 gram), P2 (penambahan tepung spirulina 10 gram) dan P3 (penambahan tepung spirulina 15 gram). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung spirulina pada pakan berpengaruh tidak nyata terhadap tingkat kelangsungan hidup dan perkembangan larva udang galah. Tingkat Kelangsungan Hidup rata-rata larva udang galah pada perlakuan yaitu P3 25,67%, P0 25,17%, P1 21,83% dan P2 20,67%. Perkembangan rata-rata larva Udang Galah dimulai dari stadia 4,86 sampai stadia 11,85. Kualitas air berkisar P0: pH 7,14-8,35, DO 5,6-6,0 mg/l, salinitas 14-15 ppt, suhu 28-30 0C dan amonia 0,34-1,17 mg/l. P1: pH 7,15-8,0, DO 5,7-5,8 mg/l, salinitas 14-15 ppt, suhu 28-300C dan amonia 0,79-1,17 mg/l. P2: pH 7,12-8,30, DO 5,3-5,6 mg/l, salinitas 14-15 ppt, suhu 28-300C dan amonia 1,17-1,40 mg/l. P3: pH 7,12-8,0, DO 5,3-5,8 mg/l, salinitas 14-15 ppt, suhu 28-300C dan amonia 1,05-1,17 mg/l. Kata Kunci  :   Larva Udang Galah, Spirulina, tingkat kelangsungan hidup, perkembangan
KOMBINASI MAGGOT PADA PAKAN KOMERSIL TERHADAP PERTUMBUHAN, KELANGSUNGAN HIDUP, FCR DAN BIAYA PAKAN IKAN PATIN SIAM (Pangasius hypophthalmus) Romadhona Putri, Widya; Harris, Helmi; Kusuma Haris, Rangga bayu
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1445.822 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Menganalisis pengaruh perbandingan pemberian pakan komersil dan maggot terhadap pertumbuhan, kelangsungan hidup, FCR dan biaya pakan ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus). Penelitian dilaksanakan di kampus C Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang. Kegiatan penelitian dilakukan selama 30 hari. Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan patin ukuran 5-7 cm. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri 5 taraf perlakuan dengan 3 kali ulangan yaitu perlakuan A (Pakan komersil 100%), B (Pakan komersil 75% dan Maggot 25%), C (Pakan komersil 50% dan Maggot 50%). D (Pakan komersil 25% dan Maggot 75%) dan E (Maggot 100%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan berat rata-rata dan panjang benih ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus) yang terbaik terdapat pada perlakuan D dengan berat 3,06 gram dan panjang 2,25 cm. Untuk kelangsungan hidup ikan patin siam (pangasius hypophtalmus) nilai tertinggi tertinggi terdapat pada perlakuan B dan E sebesar 90%. Konversi pakan nilai terendah terdapat pada perlakan A dengan rata-rata 1,45 dan untuk biaya pakan maggot memiliki harga yang lebih murah yaitu sebesar 4.200 pada perlakuan E. Serta secara keseluruhan dari perhitungan nilai pertumbuhan, kelangsungan hidup, FCR dan biaya pakan perlakuan terbaik selama masa pemeliharaan terdapat pada perlakuan D yang dilihat dari pertumbuhan yang baik serta biaya pakan yang murah. Kata Kunci  : Ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalmus), Pakan komersil dan Maggot
KARAKTERISTIK RENGGINANG DENGAN PENAMBAHAN SURIMI IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) PADA KOMPOSISI YANG BERBEDA Fiertarico, H. B.; Harris, Helmi; mulia Jaya, fitra
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1334.021 KB)

Abstract

Rengginang adalah sejenis kerupuk tebal yang terbuat dari nasi ketan yang dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari lalu digoreng dengan minyak panas dalam jumlah yang banyak.Umumnya makanan rengginang terbuat dari nasi sisa dan beras ketan dan juga kerak nasi sisa menanak yang melekat pada dandang atau periuk nasi yang kemudian dikeringkan dan digoreng, namun seiring perkembangan jaman Rengginang sudah banyak mengalami perubahan bahan baku, salah satunya rengginang yang diolah dengan bahan baku Singkong. Kandungan gizi pada rengginang singkong dapat ditingkatkan lagi dengan cara menambahkan surimi ikan Patin (Pangasius hypophthalmus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik rengginang yang diberi perlakuan penambahan surimi ikan Patin (Pangasius hypophthalmus). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian eksperimen Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 taraf perlakuan dan dilakukan 3 kali ulangan, dengan perlakuan faktor tunggal persentase surimi ikan Patin (Pangasius hypopthalamus) yang berbeda (b/b)  yaitu : 0%, 50%, 100%, dan 150% (dari berat bahan baku singkong) Hasil penelitian didapat perlakuan terbaik yaitu perlakuan R150 % (Dari bahan baku Singkong parut), dengan hasil uji fisik yaitu : tekstur 1288,57, warna (lightness38.63, chroma 23.93, hue 34.33), daya kembang : 25.00 % Kata Kunci: Ikan Patin, Rengginang, Singkong

Page 8 of 26 | Total Record : 260


Filter by Year

2003 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 20 No. 1 (2025): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 19 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 19 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 18 No. 2 (2023): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 18 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 17 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 17, No 1 (2022): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 16, No 2 (2021): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 15, No 1 (2020): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 2 (2018): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 2 (2018): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 12, No 2 (2017) Vol 12, No 2 (2017) Vol 12, No 2 (2017): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 12, No 1 (2017) Vol 12, No 1 (2017): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 9, No 1 (2014): JURNAL ILMU - ILMU PERIKANAN DAN BUDIDAYA VOL. 9 NO.1 DESEMBER 2014 Vol 9, No 1 (2014): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 6, No 1 (2011): Jurnal Ilmu - ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Desember 2011 Vol 6, No 1 (2011): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan JURNAL ILMU PERIKANAN VOLUME 6 TH 2011 Vol 2, No 1 (2004): Jurnal Ilmu - ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Juni 2004 Vol 2, No 1 (2004): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Ilmu - ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Desember 2003 Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan More Issue