Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

FEMINISASI PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio) DENGAN PERENDAMAN EKSTRAK DAUN-TANGKAI BUAH TERUNG CEPOKA (Solanum torvum) PADA LAMA WAKTU PERENDAMAN BERBEDA Wihardi, Yedi; Yusanti, Indah Anggraini; Kusuma Haris, Rangga Bayu
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 9, No 1 (2014): JURNAL ILMU - ILMU PERIKANAN DAN BUDIDAYA VOL. 9 NO.1 DESEMBER 2014
Publisher : Faculty Fisheries Departement Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.201 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama perendaman ekstrak daun-tangkai buah terung cepoka (Solanum torvum) yang tepat pada feminisasi Ikan Mas (Cyprinus carpio). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2014 di Kampus C, (WSPI) Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang dan di Laboratorium Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Indralaya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 taraf  perlakuan, masing-masing perlakuan dilakukan 3 (tiga) kali ulangan.  Perlakuan pada penelitian ini berupa lama perendaman ekstrak daun-tangkai buah terung sepoka yang berbeda yaitu : tanpa perlakuan, 20 jam, 25 jam, 30 jam, 35 jam. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : dilihat dari hasil pembedahan gonad, persentase betina ikan mas (Cyprinus carpio) tertinggi secara statistik terdapat pada perlakuan P3 (30 Jam perendaman ) dengan 93,63 %, dilihat dari kelangsungan hidup ikan mas (Cyprinus carpio) yang tertinggi secara statistik terdapat pada perlakuan P0 (Tanpa perlakuan) peningkatan lama perendaman untuk spesies tertentu akan menimbulkan efek berlawanan dan dapat berakibat tingginya mortalitas, dilihat dari bobot mutlak ikan mas (Cyprinus carpio) terbaik terdapat pada perlakuan P3 (30 jam perendaman ) dengan berat 1,08 g sedangkan yang terendah pada perlakuan P4 (35 jam perendaman) dengan berat 0,58 g hal ini disebabkan perendaman hormon terlalu lama atau berlebihan pada spesies tertentu akan menimbulkan rendahnya tingkat pertumbuhan. Kata Kunci : Terung cepoka, ikan mas, feminisasi.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PADA PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN BANDENG (Chanos chanos Forks) DI KECAMATAN KAYEN KABUPATEN PATI PROVINSI JAWA TENGAH Kusuma Haris, Rangga Bayu
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 9, No 1 (2014): JURNAL ILMU - ILMU PERIKANAN DAN BUDIDAYA VOL. 9 NO.1 DESEMBER 2014
Publisher : Faculty Fisheries Departement Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberdayaan Kelompok Pada Pengembangan Usaha Pembesaran Ikan Bandeng (Chanos – chanos Foks) Di Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Ikan bandeng masih sedikit dibudidayakan oleh pembudiya ikan khususnya pembudidaya di Kecamatan Kayen. Tujuan yang ingin dicapai dalam Pemberdayaan Kelompok Pada Pengembangan Usaha Pembesaran Ikan Bandeng (Chanos – chanos Foks) Di Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah adalah : 1. Meningkatkan produksi dari 120 ton/tahun menjadi 150 ton/tahun untuk memenuhi peluang pasar dengan pengembangan teknologi.            2. Meningkatkan peran anggota kelompok pembudidaya pembesaran ikan bandeng melalui pemberdayaan kelompok terhadap kelompok pembudidaya ikan bandeng.Kondisi usaha pembesaran ikan bandeng di Kecamatan Kayen terdapat 18 RTP. Sebagai gambaran analisa usaha pembesaran ikan bandeng di Kecamatan Kayen pada umumnya menghabiskan biaya sebesar Rp. 2.637.000,00. Penerimaan sebesar Rp. 9.603.000,00.  Keuntungan sebesar Rp. 6.966.000,00. Dengan R/C Ratio 3,6. BEP Rp. 2.471,00 dan BEP Unit Rp. 293,00 kg. Analisa ini disesuaikan dengan beberapa dengan beberapa asumsi sebagai berikut : a). Luas Tambak, b). SR, c). Konversi Pakan, d). Padat Tebar, e). Berat rata – rata panen,       g). Periode siklus produksi. Analisa yang digunakan dalam identifikasi permasalahan adalah anilisis LUI. Rumusan masalah yang dihasilkan adalah sebagai berikut : 1. Rendahnya kerjasama dalam berkelompok disebabkan karena adanya kecemburuan sosial dan belum berjalannya fungsi dan peran kelompok. 2. Poduksi yang dicapai masih rendah yaitu 120 ton/tahun sedangkan permintaan pasar 150 ton/tahun hal ini disebabkan pemanfaatan lahan yang belum optimal dan penggunaan saprodi belum secara terkendali. Berdasarkan rumusan tersebut diperoleh program pengembangan usaha pembesaran ikan bandeng adalah : Optimalisasi pemanfaatan lahan dan Intensifikasi penggunaan saprodi secara terkendali. Kata kunci: Pengembangan, Pembesaran, Ikan Bandeng
ANALISIS TINGKAT PEMANFAATAN LAHAN, TOTAL PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS IKAN BANDENG (Chanos chanos Forskal 1775) DI KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH Kusuma Haris, Rangga Bayu; Anwar, Syaeful
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 12, No 1 (2017)
Publisher : Faculty Fisheries Departement Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.064 KB)

Abstract

Abstrak Potensi budidaya bandeng di Kota Semarang seluas 139,40 Ha, permintaan pasar sekitar 600 ton/tahun, dan produksi 345,02 ton/tahun pada tahun 2011. Kegiatan usaha budidaya ikan bandeng tersebar di 4 desa di wilayah Kecamatan Tugu. Budidaya bandeng di Kota Semarang belum berjalan secara optimal dan produktivitas rendah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pemanfaatan lahan, total produksi, dan produktivitas. Penelitian telah dilakukan di Desa Mangkang Kulon, Desa Mangunharjo, Desa Mangkang Wetan, dan Desa Randugarut. Metode analisis data meliputi: analisis tingkat pemanfaatan lahan, produksi, dan produktivitas. Kecamatan Tugu memiliki total potensi dan tingkat pemanfaatan lahan bandeng 139,40 Ha serta produktivitas total 119,65 Ha/tahun. Program pengembangan usaha pembesaran ikan bandeng dari tingkat pemanfaatan lahan  melalui: optimalisasi pemanfaatan lahan kelas madya. Kata Kunci  : tingkat pemanfaatan lahan, total produksi, dan produktivitas
PRODUKSI DAN KANDUNGAN NUTRISI MAGGOT (Chrysomya Megacephala) MENGGUNAKAN KOMPOSISI MEDIA KULTUR BERBEDA Azir, Akhmad; Harris, Helmi; Kusuma Haris, Rangga Bayu
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 12, No 1 (2017)
Publisher : Faculty Fisheries Departement Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.824 KB)

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Mengetahui  jumlah  produksi  maggot  dari perlakuan  limbah  ikan dengan komposisi media kultur yang berbeda. 2. Mengetahui nilai nutrisi yang terkandung dalam maggot. Penelitian ini telah pada bulan November sampai bulan  Desember 2015 di kampus  C Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang, Kecamatan Sematang Borang Palembang. Dari hasil  identifikasi  siklus  pertumbuhan  maggot,  maggot  akan melalui  tahapan  pertumbuhan  yang dimulai dari telur (24 jam), maggot instar 1 (18 jam), maggot instar 2 (3 hari), maggot instar 3 (3 hari), pupa (7 hari) dan lalat deawasa. Dari tahapan tahapan-tahapan siklus pertumbuhan maggot yang dimulai dari telur sampai menjadi lalat dewasa membutuhkan waktu 14 hari 18 jam. Produksi maggot tertinggi terjadi pada perlakuan D (limbah ikan 3 kg + ampas kelapa 3 kg)  dimana maggot yang  dihasilkan  mencapai  1.149,88  gram.  Biaya  produksi  pada  perlakuan  D  sebesar  Rp.72/gr dengan  rendemen sebesar 8,2347%.Untuk  produksi berat maggot terendah terjadi pada perlakuan A (limbah ikan 6 kg), maggot  yang dihasilkan hanya 494,08 gram dengan biaya produksi Rp. 72/gr  dan rendemen sebesar  8,2347%.  Kandungan  nutrisi  kandungan  protein  maggot  tertinggi diperoleh pada perlakuan C. Pada perlakuan C kandungan protein yang terkandung pada maggot sebesar 41,22% dan protein terendah terjadi pada perlakuan A dimana   protein yang terkandung sebesar 25,22%.  Kata Kunci  : Maggot, Produksi, Kandungan Nutrisi.
ANALISIS PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN BANDENG (Chanos chanos Forskal 1775) DI KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH Kusuma Haris, Rangga Bayu; Nurbambang, Azis; Anggoro, Sutrisno
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 16
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Potensi budidaya bandeng di Kota Semarang seluas 139,40 Ha, permintaan pasar sekitar 600 ton/tahun, dan produksi 345,02 ton/tahun pada tahun 2011. Kegiatan usaha budidaya ikan bandeng tersebar di 4 desa di wilayah Kecamatan Tugu. Budidaya bandeng di Kota Semarang belum berjalan secara optimal dan produktivitas rendah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pemanfaatan lahan, total produksi, dan produktivitas; menganalisis tingkat kesesuaian lahan; menganalisis penerimaan, pendapatan dan kelayakan usaha; menganalisis prospek pengembangan usaha; dan merumuskan rekomendasi strategi pengembangan usaha pembesaran ikan bandeng di Kecamatan Tugu Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Penelitian telah dilakukan di Desa Mangkang Kulon, Desa Mangunharjo, Desa Mangkang Wetan, dan Desa Randugarut pada bulan Maret 2013 sampai Juli 2013. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara, pengamatan langsung, dan uji laboratorium. Data sekunder diperoleh dari hasil penelitian terdahulu, Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang, BAPPEDA Kota Semarang, dan kantor Kecamatan Tugu. Metode penentuan responden dengan metode survei dan quoted sampling. Metode analisis data meliputi: analisis tingkat pemanfaatan lahan, produksi, dan produktivitas; analisis kesesuaian lahan; analisis penerimaan, pendapatan, dan kelayakan usaha; dan analisis SWOT. Kecamatan Tugu memiliki total potensi dan tingkat pemanfaatan lahan bandeng 139,40 Ha serta produktivitas total 119,65 Ha/tahun. Program pengembangan usaha pembesaran ikan bandeng dari tingkat pemanfaatan lahan melalui : optimalisasi pemanfaatan lahan kelas madya. Kesesuaian lahan tergolong dalam kelas sesuai dan layak untuk kegiatan pembesaran ikan bandeng. Berdasarkan analisis eksternal dan internal usaha pembesaran ikan bandeng di Kecamatan Tugu dikategorikan sebagai jenis usaha yang ideal, kuat dalam persaingan, dan memiliki kemungkinan untuk berkembang. Strategi pengembangan usaha pembesaran ikan bandeng di Kecamatan Tugu adalah peningkatan produksi dari 345,02 ton/tahun menjadi 600 ton/tahun; ekstensifikasi skala usaha dengan memanfaatkan lahan potensial dari 139,40 Ha menjadi 175,13 Ha; dan pemanfaatan kerjasama lembaga ekonomi guna menunjang permodalan. Kata Kunci : Prospek Pengembangan, Usaha Pembesaran, Ikan Bandeng
TINGKAT PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP, PADA PEMBESARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii de Man 1879) STRAIN SIRATU DAN STRAIN GIMACRO II Parulian Manurung, Albert; Anggraini Yusanti, Indah; Bayu Kusuma Haris, Rangga
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty Fisheries Departement Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.974 KB)

Abstract

Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii de Man 1879) merupakan udang yang paling populer dari keseluruhan udang air tawar dikarenakan ukuran tubuhnya yang besar dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi baik di pasar domestik maupun luar negeri. Pada Tahun 2014 dan 2015 KKP Merilis hasil Pemulian Strain Baru yaitu GIMacro II dan Siratu. Kedua strain ini memiliki silsilah yang berbeda dan perlu melihat tingkat pertumbuhan, dan kelangsungan hidup dari kedua strain tersebut. Penelitian ini dilaksanakan selama 90 hari pada Bulan September-November 2017 bertempat di Instalasi Pembenihan Udang Galah (IPUG) Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Jalan Raya Cisolok KM.12 Desa Karangpapak Pelabuanratu, Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 (tiga) taraf perlakuan, masing-masing perlakuan dilakukan 3 (tiga) kali ulangan, yaitu P1 (Strain Siratu 100%), P2 (Strain GIMacro II 100%), dan P3 (Strain Siratu 50% dan Strain GIMacro II 50%). Wadah yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk bak persegi panjang berukuran 3x5 m. Hasil penelitian Menunjukkan bahwa P1 (Strain Siratu 100%) memberikan hasil terbaik yaitu pertumbuhan panjang sepanjang 10,14 cm serta pertambahan bobot sebesar 19,75 gram dan kelangsungan Hidup sebesar 72,89%. Kata Kunci  :   Udang Galah, Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup.
PENAMBAHAN MINYAK MENTAH DENGAN KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP FISIOLOGI IKAN CLOWNFISH (Amphiprion percula) Devilarashati, Kade; Bayu Kusuma Haris, Rangga; Anwar, Syaeful; Yulianti, Yuli
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty Fisheries Departement Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.412 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk menganalisis penambahan minyak mentah dengan konsentrasi yang berbeda terhadap fisiologi meliputi tingkah laku, bentuk badan, kulit dan insang pada ikan Clownfish (Amphiprion percula). Kegiatan penelitian dilaksanakan bulan Desember 2017 - Januari 2018 di Laboratorium Basah Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 taraf perlakuan dan 3 taraf ulangan.Perlakuan penambahan minyak mentah adalah sebagai berikut, P0 (tanpa penambahan), P1 (konsentrasi 0,013 mg/l), P2 (konsentrasi 0,130 mg/l) dan P3 (konsentrasi 1,295 mg/l). Hasil penelitian diperoleh meliputi tingkah laku, bentuk badan, kulit dan insang pada ikan Clownfish (Amphiprion percula)  menunjukan bahwa ikan Clownfish (Amphiprion percula)  masing-masing perlakuan mengalami stress karena adanya kandungan senyawa hidrokarbon mengakibatkan tingkah laku ikan tidak menentu. Selain itu hal ini juga berpengaruh pada senyawa kimia pada minyak mentah dapat merusak bentuk badan dan insang karena adanya tumpuk minyak mentah pada lampiran filament yang menghalangi proses respirasi, pada kulit dalam penelitian ini dalam kondisi normal tidak ada luka. Kata Kunci  :   Minyak Mentah, Ikan Clownfish (Amphiprion percula), fisiologi
STUDI PARAMETER FISIKA KIMIA AIRUNTUK KERAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN SIRAH PULAU PADANG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN haris, rangga bayu kusuma; yusanti, indah anggraini
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 2 (2018): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.886 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis parameter fisika–kimia yang meliputi suhu, pH, DO, kecerahan, amoniak, nitrat, fosfor, CO2, Arus air, Kedalaman, Kecerahan dan material dasar. Dari hasil penelitian Analisis Kesesuaian Lahan Keramba Jaring Apung Di Sungai Komering Desa Serdang Menang Kabupaten OKI Sumatera Selatan bahwa untuk Stasiun 1, Stasiun 2, dan Stasiun 3 dengan nilai48 % dengan keterangan kelayakan baik. Dari hasil pengukuran parameter kualitas air didapat pH kisaran 6.6 – 6.7, suhu berkisar 24.,53 – 26.93oC, DO3.93 – 4.36 mg/l, ammonia 0.78 – 0,16 mg/l, kecerahan perairan berkisar 34.67 – 43.33 cm,CO24.53 – 5.03 mg/l, kedalaman 2.36 – 2.47 m, kecepatan arus 0.38 – 0.44 m/s, nitrat 0.37 – 0.439  mg/l, fosfat 0.009 – 0.225 mg/l dan subtrat dasar perairan adalah lumpur. Kata Kunci: Parameter Fisika dan Kimia, Keramba Jaring Apung,
SEBARAN DAERAH PENANGKAPAN ALAT TANGKAP SONDONG DI SELAT RUPAT PERAIRAN KOTA DUMAI Sarianto, Deni; Asrina Ikhsan, Suci; Kusuma Haris, Rangga bayu; Djunaidi, Djunaidi
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1504.086 KB)

Abstract

Selat Rupat merupakan selat perairan penghubung transportasi dari kota Dumai ke pulau Rupat. Aktifitas kapal transportasi yang menggunakan Selat Rupat membuat aktivitaspenangkapan ikan terganggu. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi sumberdaya ikan dengan alat tangkap sondong dan mengkaji sebaran daerah penangkapan ikan dengan alat tangkap Sondong di perairan Kota Dumai. Hasil penelitian menunjukkan hasil tangkapan utama sondong berupa Udang putih (Pennaeus sp) dan  udang merah (Panaeus monodon). Penangkapan  ikan dengan sondong hanya terdapat di kecamatan Sungai Sembilan yaitu pada perairan Tanjung Ketam, Tanjung Bakau Tua sampai tanjung Senapies. Kegiatan dilakukan pada saatair bergerak pasang dan pada saat air bergerak surut dengan kedalaman perairan 1.5 meter sampai 4 meter. Perairan Selat Rupat sudah tidak berpotensial sebagai daerah penangkapan ikan terutama untuk daerah penangkapan sondong dimana perairan ini telah banyak beralih fungsi menjadi tempat berlabuh kapal-kapal niaga. Kata Kunci: Selat Rupat, Sondong, Daerah Penangkapan Ikan
KOMBINASI MAGGOT PADA PAKAN KOMERSIL TERHADAP PERTUMBUHAN, KELANGSUNGAN HIDUP, FCR DAN BIAYA PAKAN IKAN PATIN SIAM (Pangasius hypophthalmus) Romadhona Putri, Widya; Harris, Helmi; Kusuma Haris, Rangga bayu
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1445.822 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Menganalisis pengaruh perbandingan pemberian pakan komersil dan maggot terhadap pertumbuhan, kelangsungan hidup, FCR dan biaya pakan ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus). Penelitian dilaksanakan di kampus C Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang. Kegiatan penelitian dilakukan selama 30 hari. Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan patin ukuran 5-7 cm. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri 5 taraf perlakuan dengan 3 kali ulangan yaitu perlakuan A (Pakan komersil 100%), B (Pakan komersil 75% dan Maggot 25%), C (Pakan komersil 50% dan Maggot 50%). D (Pakan komersil 25% dan Maggot 75%) dan E (Maggot 100%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan berat rata-rata dan panjang benih ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus) yang terbaik terdapat pada perlakuan D dengan berat 3,06 gram dan panjang 2,25 cm. Untuk kelangsungan hidup ikan patin siam (pangasius hypophtalmus) nilai tertinggi tertinggi terdapat pada perlakuan B dan E sebesar 90%. Konversi pakan nilai terendah terdapat pada perlakan A dengan rata-rata 1,45 dan untuk biaya pakan maggot memiliki harga yang lebih murah yaitu sebesar 4.200 pada perlakuan E. Serta secara keseluruhan dari perhitungan nilai pertumbuhan, kelangsungan hidup, FCR dan biaya pakan perlakuan terbaik selama masa pemeliharaan terdapat pada perlakuan D yang dilihat dari pertumbuhan yang baik serta biaya pakan yang murah. Kata Kunci  : Ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalmus), Pakan komersil dan Maggot