cover
Contact Name
Rangga Bayu Kusuma Haris
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
perikanan.pgri@gmail.com
Editorial Address
9 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30116
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
ISSN : 16936442     EISSN : 26204622     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perikanan ber ISSN 1693-6442 diterbitkan oleh Jurnal Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang dengan focus bidang Perikanan, Budidaya Perikanan, pengolahan hasil perikanan dan sumberdaya perairan.
Articles 260 Documents
PENGARUH PENAMBAHAN BUAH NAGA MERAH (Hylocereus costaricensis) TERHADAP MUTU KIMIA PEMPEK IKAN GABUS (Channa striata) Tisnaamijaya, Dodi; Widayatsih, Tri; Mulia Jaya, Fitra
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.159 KB)

Abstract

Pempek adalah salah satu makanan tradisional yang ada di kota Palembang. umumnya berbahan dasar daging ikan giling, tepung tapioka, air dan garam. Pempek ikan Gabus (Channa striata) memiliki kandungan gizi yang cukup tingi, salah satu kandungan yang terdapat dalm pempek ini adalah protein yang cukup tinggi. Kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat membuat masyarakat berinofasi membuat olahan makanan yang sehat. Salah satu cara untuk meningktakan pangan yang bernilai gizi tinggi, pangan yang telah ada ditambah dengan bahan makanan lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pempek Ikan Gabus (Channa striata)  yang ditambah Buah Naga (Hylocereus costaricensis). Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan faktor tunggal persentase buah naga yang berbeda. Penelitian ini menggunakan 4 taraf perlakuan dengan 3 kali ulangan. Perlakuan pada penelitian ini yaitu penambahan buah naga merah (Hylocereus costaricensis) dengan komposisi yang berbeda (b/b)  yaitu : 0%, 5%, 10%, dan 15% (dari berat bahan baku) pada pengolahan pempek ikan gabus (Channa striata). Hasil penelitian didapat perlakuan terbaik yaitu perlakuan D2 (Penambahan buah naga (10%). hasil uji kimia yaitu : kadar air  61.63 %, abu 2.24 %, protein 9.84 %, lemak 0.91 %, karbohidrat 25.33 %. Kata Kunci  :         Pempek, Buah Naga Merah, Uji Proksimat
RENCANA ZONASI KAWASAN KONSERVASI MANGROVE DI DESA SUNGAI DUALAP KECAMATAN KUALA BETARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PROPINSI JAMBI Djunaidi, Djunaidi; Kusuma Haris, Rangga Bayu; Putra Kelana, Perdana; Dita Pramesthy, Tyas; Arumwati, Arumwati
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan hutan mangrove di Desa Sungai Dualap memiliki potensi yang cukup besar mempunyai luas lebih kurang 450 ha dengan ketinggian tegakan 3-20 meter telah memberikan kontribusi kesuburan perairan laut Kecamatan Kuala Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Keadaan ini telah menjadikan Desa Sungai Dualap sebagai salah satu sentra produksi perikanan (ikan, udang, kepiting bakau, kerang dan lain sebagainya) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah potensi dan kondisi mangrove serta menyusun rencana zonasi kawasan konservasi mangrove di Desa Sungai Dualap Kecamatan Kuala Betara Kabupatan Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan kajian terhadap potensi dan kondisi mangrove yang ada di sepanjang wilayah pesisir Desa Sungai Dualap dan tersusunnya zonasi kawasan konservasi mangrove dalam mendukung konservasi dan rehabilitasi kawasan hutan mangrove di Desa Sungai Dualap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rencana zonasi kawasan konservasi mangrove di Desa Sungai Dualap adalah seluas 601.49 ha yang terdiri dari zona inti dengan luas 432.35 ha, zona penyangga dengan luas 81.27 ha dan zona pemanfaatan/ekonomi seluas 87.87 ha. Jenis vegetasi mangrove yang ditemukan baik mangrove sejati maupun mangrove ikutan. Mangrove sejati meliputi jenis api-api (Avicennia marina), pidada (Sonneratia alba), bakau minyak (Rhizophora apiculata), bakau merah (Rhizophora stylos) nipah (Nypa fruticans), jeruju (Achantus ilicifolius), kalimuntung (Carbera mingas) dan lain sebagainya. Sedangkan mangrove ikutan yang dapat ditemui di sepanjang kawasan pesisir Desa Sungai Dualap seperti : nibung (Anchupermatrgillaria), paku laut (Agrostichum aereum), tuba laut (Derris trifoliate), pandan (Pandanus tectorius) dan seduduk (Melastomacandidum). Kata Kunci: Ekosistem, Mangrove, Zonasi, Konservasi
PENGGUNAAN SUBSTRAT YANG BERBEDA TERHADAP FEKUNDITAS, DERAJAT PENETASAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP PADA PEMIJAHAN IKAN MASKOKI (CARRASIUS AURATUS) S, Yufika; Harris, Helmi; Anwar, Syaeful
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komoditas perikanan yang berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia dan memiliki peluang pasar yang besar, baik di dalam maupun luar negeri salah satunya adalah komoditas ikan hias. Ikan Maskoki (Carrasius auratus) merupakan ikan hias air tawar yang banyak digemari oleh para penghobi ikan hias karena corak warnanya dan bentuk tubuh yang menarik. Ketersediaan ikan maskoki sangat ditentukan pada keberhasilan pemijahan. Cara yang dapat dilakukan untuk merangsang induk ikan Maskoki (Carrasius auratus) adalah dengan pengadaan substrat tempat meletakkan telur. Pemilihan substrat yang tepat untuk pemijahan ikan Maskoki (Carrasius auratus) masih menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh para pembudidaya. Untuk itu, dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui jumlah telur, telur terbuahi (FR), telur menetas (HR), dan kelangsungan hidup (HR) Ikan Maskoki (Carrasius auratus) menggunakan substrat ijuk, eceng gondok, dan kombinasi antara ijuk dan eceng gondok. Penelitian dilaksanakan di UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Gandus, Kota Palembang. Pengujian Kualitas air dilakukan di Laboratorium Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ogan Komering Ilir. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 taraf perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan substrat penempatan telur ikan maskoki tertinggi diperoleh pada substrat eceng gondok dengan rata rata jumlah telur yang dihasilkan sebesar 714.67 butir telur, telur yang terbuahi berjumlah 259.10 telur dengan rata rata 86.37%, jumlah telur menetas berjumlah 243.23 butir telur dengan rata rata 81.08%. dan nilai kelangsungan hidup larva Ikan Maskoki (Carrasius auratus) diperoleh nilai tertinggi  yaitu substrat eceng gondok berjumlah 208.30 larva dengan rata rata 69.43%. Kata Kunci: Kelangsungan Hidup, Eceng Gondok, Ijuk, Ikan Maskoki (Carrasius auratus)
ANALISIS DAERAH PENANGKAPAN IKAN LAYANG (DECAPTERUS MACROSOMA) DI SEKITAR SELAT KELANG Kemhay, Djalaludin; Sarianto, Deni; Jais Ely, Achmad; Kusuma Haris, Rangga Bayu
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perairan Maluku merupakan daerah potensial bagi penangkapan ikan. Alat tangkap yang banyak di gunakan masyarakat selain Pole and Line adalah menggunakan alat tangkap mini purse seine. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk  menentukan komposisi jumlah dan ukuran ikan layang secara temporal dan spasial serta menentukan sebaran kandungan klorofil-a dan suhu permukaan laut di Teluk Piru. Hasil tangkapan utama mini purse seine yang beroperasi di Teluk Piru adalah layang, selar dan kembung. Layang merupakan tangkapan yang paling dominan sebanyak 41700 kg di  ikuti oleh  selar sebanyak 2550 kg dan kembung sebanyak 2050 kg. Ikan layang yang tertangkap selama penelitian di dominasi dengan ukuran layak tangkap sebesar  95 persen dari total sampel yang di ambil. Ukuran ikan yang tidak layak tangkap berkisar 5%. Kandungan klorofil-a pada lokasi penelitian memiliki kisaran 0,248 ? 0.565 mg/m3dengan suhu permukaan laut (SPL) 26,115-28,658 oC. Musim Timur tidak memberikan perubahan yang besar terhadap hasil tangkapan ikan, tetapi daerah selat memberikan pengaruh yang besar terhadap  sebaran Klorofil-a dan SPL di permukaan laut. Kata Kunci: layang, klorofil-a, suhu permukaan laut.
PERBANDINGAN PROSES PENGASAPAN IKAN CAKALANG MENGGUNAKAN ALAT KONVENSIONAL DAN LEMARI PENGASAPAN DI DESA DARUBA PANTAI KABUPATEN PULAU MOROTAI Wahab, Iswandi; Kore, Juwita; M Nur, Rinto
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan  merupakan  produk  usaha  tangkap  perikanan  yang mudah membusuk  dan cepat rusak, sehingga sering diawetkan. Terhadap beberapa cara untuk mengawetkan ikan, salah satunya dengan cara pengasapan. Pada umumnya  masyarakat  Kabupaten Pulau Morotai melakukan proses pengasapan ikan secara tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggunakan proses pembuatan ikan asap dengan alat konvensional  dan lemari pengasapan dalam pengolahannya di Desa Daruba Pantai, Kabupaten Pulau Morotai. PKL ini dilakukan pada bulan September 2019 di tempat Bapak Rahim dan mengukur efisiensi. Tahap pengasapan ikan dengan alat konvensional dan lemari pengasapan di Desa Daruba Pantai secara umum sama. Proses ikan asap meliputi ikan dibelah, dibuang isang dan isi perut, dicuci, dijepit dengan bambu, dicuci kembali, disiangi, diasap dan dioles minyak. Membutuhkan bahan bakar lebih banyak (30kg) dibandingkan dengan menggunakan lemari pengasapan (15kg). Selain itu, waktu pengasapan dengan menggunakan alat konvensional lebih lama (48 jam) dibandingkan dengan menggunakan lemari pengasapan (23 jam). (Kata kunci:ikan cakalang asap, alat Konvensional, dan Lemari pengasapan). Kata Kunci: Ikan Cakalang Asap, Alat Konvensional, dan Lemari Pengasapan.
PADAT PENEBARAN BERBEDA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP, FCR DAN PERTUMBUHAN IKAN BAWAL AIR TAWAR (COLOSSOMA MACROPOMUM) PADA PEMELIHARAAN DI WARING Arianto, Detri; Harris, Helmi; Anggraini Yusanti, Indah; Arumwati, Arumwati
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan kelangsungan hidup  Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum) pada peliharaan di waring dengan padat tebar yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Kampus C Fakultas Perikanan Universitas PGRI, Kelurahan Srimulia Kecamatan Sematang Borang Palembang. Ikan uji yang digunakan adalah Ikan Bawal Air Tawar dengan panjang awal 4 -5 cm dengan berat awal 0,95 -1,65 gram, yang dipelihara di waring berukuran 1m x 1m x 1,2m. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri 5 taraf  perlakuan dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa perlakuan A (Padat tebar 10 ekor/m2) menunjukkan pertumbuhan tertinggi yaitu 12,47 gram, dengan panjang 10,4 cm, kelangsungan hidup 100%, dan FCR sebesar 0,70. Pertumbuhan terendah ada pada perlakuan E (padat tebar 50 ekor/m2) yaitu 8,09 gram, dengan panjang 3,5 cm, kelangsungan hidup 97% dan FCR sebesar 0,82. Hasil pengamatan kualitas air yang diukur selama penelitian masih dalam batas toleransi untuk tumbuh dan berkembang Ikan Bawal Air Tawar. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui padat tebar terbaik untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup dalam pemeliharaan  Ikan Bawal Air Tawar adalah perlakuan A (padat tebar 10 ekor/m2) yaitu dengan rata-rata berat mutlak sebesar 12,47 gram, laju pertumbuhan 0,25 gram/hari panjang mutlak 10,4 cm, laju pertambahan panjang 0,12 cm/hari, kelangsungan hidup 100%. Kata Kunci: Ikan Bawal Air Tawar, Padat Tebar, Pertumbuhan, Kelangsungan Hidup
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN SIAM (PANGASIUS HYPOPHTHALMUS) PADA SUHU MEDIA PEMELIHARAAN YANG BERBEDA Putra Wangni, Goriang; Prayogo, Sugeng; Sumantriyadi, Sumantriyadi
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus) berpotensi untuk dibudidayakan namun dalam proses budidayanya terdapat beberapa kendala yaitu ketersediaan benih yang akan ditebar. Ini disebabkan oleh tingginya kematian pada saat stadia larva ke fase calon benih akibat perubahan suhu lingkungan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu yang baik bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalmus). Penelitian dilaksanakan di Balai Benih Ikan Lokal Tanjung Putus Ogan Ilir. Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan Patin Siam yang berumur 6 hari dengan panjang rata-rata sebesar 1,30 cm dan berat rata-rata sebesar 0,02 gram. Benih ikan dipelihara di akuarium berukuran 50 x 40 x 50 cm. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri 4 taraf perlakuan dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan C (suhu media pemeliharaan 30 ± 0,80C) menghasilkan SR terbaik dari perlakuan lain yaitu sebesar 86,5 % dengan pertumbuhan panjang rata-rata sebesar 4,13 cm dan berat rata-rata sebesar 1,39 gram. Perlakuan D (suhu media pemeliharaan 32 ± 0,80C) menghasilkan SR sebesar 83,3 %, dengan pertumbuhan panjang rata-rata sebesar 3,65 cm dan berat rata-rata sebesar 1,05 gram. Perlakuan B (suhu media pemeliharaan 28 ± 0,80C) menghasilkan SR sebesar 75,7 %, dengan pertumbuhan panjang rata-rata sebesar 3,39 cm dan berat rata-rata sebesar 0,87 gram. Sedangkan perlakuan A (suhu media pemeliharaan 26 ± 0,80C) menghasilkan nilai yang paling rendah diantara perlakuan lain. Perlakuan A menghasilkan SR sebesar 65,7 %, pertumbuhan panjang rata-rata sebesar 3,00 dan berat rata-rata sebesar 0,62 gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan C mempunyai kualitas air yaitu suhu berkisar antara 29,5-30,8, 0C pH 6,07-6,10, DO 2,05-3,06 mg/l. Hasil pengamatan kualitas air selama penelitian masih dalam batas toleransi untuk benih ikan Patin Siam. Kata Kunci: Ikan Patin Siam, Suhu, Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan
ANALISIS PEMBESARAN IKAN PATIN SIAM (PANGASIUS HYPOPHTHALMUS) TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI KOMERING DI KECAMATAN SIRAH PULAU PADANG Sumantriyadi, Sumantriyadi; Wildayana, Elisa; Syaifudin, Mochamad
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan : Menganalisis kualitas air diperairan  sekitar budidaya ikan patin siam dalam keramba sebagai upaya pengelolaan perairan Sungai Komering di Sirah Pulau Padang. Penelitian dilakukan di Kecamatan Sirah Pulau Padang Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan yang banyak budidaya ikan dalam keramba bulan Mei 2017. Lokasi pengambilan sampel ditentukan sebanyak  3 stasiun pengambilan sampel yang dianggap mewakili lokasi penelitian yaitu stasiun 1 (Ulak Jermun) berjarak 100 m sebelum lokasi budidaya, stasiun 2 (Desa Mangun Jaya) pada lokasi budidaya dan stasiun 3 (Desa Terusan Menang) berjarak 100 m setelah lokasi budidaya ikan dalam keramba. Sampling dilakukan 3 hari sekali. Titik pengambilan sampel pada setiap stasiun sebanyak 3 kali pengambilan dengan stasiun pengambilan sampel.Berdasarkan hasil pengukuran nilai  kualitas air, suhu berkisar 27,3-28,0 oC, kecerahan 40-42,44 cm, oksigen terlarut berkisar 3,31-4,18 mg/l, pH berkisar 6,5-6,6, karbondioksida 3,83-3,85 mg/l, amonia berkisar 0,178-0,244 mg/l, fosfat berkisar 0,21-0,22 mg/l dan nitrat sebesar 0,112-0,158 mg/l , maka kualitas air perairan sungai Komering Kecamatan Sirah Pulau Padang masih baik untuk peruntukan perikanan. Kata Kunci : Ikan Patin, Kualitas Air, Sungai Komering
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) DENGAN DOSIS VITAMIN MIX YANG BERBEDA Aidia Mutia, Siti; Kaban, Siswanta; Sumantriyadi, Sumantriyadi
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengenai Pertumbuhan dan Sintasan Benih Ikan Nila dengan Dosis Vitamin Mix Yang Berbeda. Penelitian dilaksanakan bertempat di Kelompok Tani Tambak Mulia, Kota Palembang. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan D (penambahan Vitamin mix sebesar 3 % dari jumlah pakan)  dipilih sebagai perlakuan terbaik dibandingkan perlakuan lainya. Pada perlakuan D memberikan pertambahan pertumbuhan dan sintasan terbaik yaitu panjang mutlak sebesar 5,77 cm dengan berat sebesar 19,48 gr dan nilai SR sebesar 86,67 %. Untuk perlakuan C pertambahan pertumbuhan panjang mutlak sebesar 5,49 cm dengan berat 17,64 gr dan nilai SR sebesar 80 %. Perlakuan B pertambahan pertumbuhan panjang mutlak sebesar 5,20cm dengan berat 15,35 gr dan nilai SR sebesar 76,67 %. Sedangkan perlakuan  A memberikan pertambahan pertumbuhan terendah yaitu panjang mutlak sebesar 5,01 cm dengan berat sebesar 15,03 gr dan nilai SR sebesar 76,67 %. Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian masih dalam batas toleransi untuk tumbuh dan berkembang benih Ikan Nila. Dari hasil penelitian yang dilakukan untuk penambahan vitamin mix pada pakan sebaiknya menggunakan dosis 3 %, karena memberikan pertumbuhan dan sintasan yang terbaik. Kata Kunci: Ikan nila, Kandungan Gizi, Vitamin Mix
Pendugaan Selang Frekuensi Pembelian, Jumlah Permintaan dan Harga Beli Ikan Patin (Pangasius sp.) di Kota Palembang Yulia Puspita Sari; Lia Perwita Sari
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 2 (2018): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v13i2.2759

Abstract

Permintaan Ikan Patin di Kota Palembang semakin meningkat setiap tahunnya dan merupakan produksi tertinggi di Sumatera Selatan dalam kategori ikan air tawar. Harga ikan Patin cenderung mengalami kenaikan setiap tahun dan mempengaruhi frekuensi pembelian dan jumlah permintaan Ikan Patin.Tujuan dari penelitian ini untuk menduga harga ikan patin, frekuensi pembelian pembeli dan jumlah permintaan ikan Patin di Kota Palembang. Data diperolah melalui wawancara pada pembeli ikan patin di Pasar KM 5, Pasar Cinde, Pasar Kuto, Pasar Soak Bato, Pasar Alang-alang Lebar, Pasar Satelit Multi Wahana, Pasar Jakabaring, dan Pasar Kertapati. Pemilihan sampel penelitian menggunakan metode accidental sampling, yaitu konsumen yang sedang membeli Ikan Patin yang dijumpai. Hasil penelitian diperoleh frekuensi pembelian ikan patin di Kota Palembang berkisar antara 2 sampai 5 kali pembelian perbulan, dan untuk dugaan jumlah permintaan ikan patin di Kota Palembang banyaknya antara 3,9 kg sampai 10,7 kg per bulan setiap pembelian. Sedangkan dugaan harga beli ikan patin di Kota Palembang adalah antara Rp.20.630/kg sampai Rp.21.670/kg.

Page 9 of 26 | Total Record : 260


Filter by Year

2003 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 20 No. 1 (2025): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 19 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 19 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 18 No. 2 (2023): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 18 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 17 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 17, No 1 (2022): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 16, No 2 (2021): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 15, No 1 (2020): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 2 (2018): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 2 (2018): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 12, No 2 (2017) Vol 12, No 2 (2017): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 12, No 2 (2017) Vol 12, No 1 (2017) Vol 12, No 1 (2017): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 9, No 1 (2014): JURNAL ILMU - ILMU PERIKANAN DAN BUDIDAYA VOL. 9 NO.1 DESEMBER 2014 Vol 9, No 1 (2014): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 6, No 1 (2011): Jurnal Ilmu - ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Desember 2011 Vol 6, No 1 (2011): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan JURNAL ILMU PERIKANAN VOLUME 6 TH 2011 Vol 2, No 1 (2004): Jurnal Ilmu - ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Juni 2004 Vol 2, No 1 (2004): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Ilmu - ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Desember 2003 Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan More Issue