cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Mechanova
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 247 Documents
MODIFIKASI FLUID BED GRANULATOR GLATT WSG 200 UNTUK PRODUKSI HERBADRINK DI PT KONIMEX Mark Johanes Kristiono; Ekadewi Anggraini Handoyo
Mechanova Vol 1 (2012): Semester genap 2012-2013
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.5 KB)

Abstract

PT. Konimex memiliki mesin Fluid Bed Granulator Glatt WSG 200 yang telah digudangkan danakan digunakan kembali untuk mendukung proses produksi dari divisi lain. Granulator akandipakai untuk menggranulasi Herbadrink dengan kapasitas yang lebih besar dari sistem yanglama sehingga diperlukan perhitungan ulang terhadap pemanas. Disamping itu mesin yang lamatidak memenuhi standar filtrasi BPOM dan perlu untuk diberi penurun kelembaban.Pada tugas akhir ini dilakukan pemilihan filter, perhitungan kebutuhan dehumidifier dan desainpemanas yang diperlukan. Ketiga komponen ini ada di dalam AHU (Air Handling Unit).Kebutuhan udara pengering sebesar 11740 m 3 /jam. Filter yang digunakan adalah 4 buah prefilterCamfil 30/30 G4 dengan nomer referensi 59413001, 4 buah medium filter AAF Varicel VXL F8490x592x292, dan 4 buah HEPA filter AAF MegaCel I H13 610x762x292. Dehumidifier yangdipilih berupa penukar kalor compact dengan kemampuan refrigerasi sebesar 22,5 ton refrigerasi.Pemanas berupa suatu heat exchanger jenis crossflow staggered finned tube dengan jumlah baris6, jumlah pipa/baris 19, S D = S T = 58,8 mm menggunakan pipa stainless steel SS316 1 inci SCH 5panjang 1219,2 mm dengan stainless steel fin yang memiliki tebal 0,02 inci, tinggi 0,5 inci danberjumlah 8 fin per inci panjang pipa. AHU diinsulasi dengan Conrock seri L setebal 56 mm.
STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN PRESSURE DIES DENGAN DIES KONVENSIONAL DAN PEMBUATAN PROSEDUR PENGGUNAAN PRESSURE DIES DI PT. SURABAYA WIRE Yosua Lewi; Didik Wahjudi; Victor Rizal Palapessy
Mechanova Vol 4 (2015): Semester genap 2015-2016
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.901 KB)

Abstract

Keausan dies penarikan kawat dilihat berdasarkan pelebaran diegap yang terjadi. Banyak hal yangmempengaruhi keausan dies salah satunya adalah faktor suhu. Oleh karena itu sistem pendinginandies merupakan hal yang krusial untuk memperlambat keausan dies. PT Surabaya Wiremenggunakan air yang didinginkan oleh cooling tower untuk mendinginkan dies. Cooling toweryang ada sekarang diketahui mampu mendinginkan air hingga suhu 350C dengan efektifitas 33.8%pada putaran pompa 900 RPM, selain itu diketahui juga debit air yang masuk ke diebox adalah0.125 L/s dengan suhu air 350C. Suhu diegap dapat dicari melalui simulasi ANSYS Workbench danANSYS Fluent, setelah dibuat mesh dan ditentukan domain serta melakukan mesh test, simulasidijalankan dan divalidasi dengan suhu permukaan die yang diukur dengan termokopel. Diketahuisuhu diegap saat ini adalah 159.30C, nilai ini masih jauh dari rekomendasi ASM International yaitu1370C, sehingga perlu dilakukan optimasi. Optimasi dilakukan melalui bantuan simulasi ANSYSFluent dengan mengubah besaran suhu dan/atau debit air yang masuk ke diebox. Berdasarkanpenelitian ini, direkomendasikan agar geometri diebox diubah menjadi bentuk silindris agarperpindahan panasnya lebih baik kemudian dilakukan juga instalasi cooling tower baru karenaharganya lebih murah daripada chiller namun dapat memenuhi kriteria pendinginan yang diminta.
REDUKSI EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN MENGGUNAKAN SERBUK TEMBAGA DAN BATU APUNG Stephen Sanjaya; Philip Kristanto
Mechanova Vol 3 (2014): Semester genap 2014-2015
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.666 KB)

Abstract

Penambahan Catalytic Converter pada mesin bensin Toyota Kijang 5K standard yang bertujuan untuk mereduksi emisi gas buang kendaraan bermotor. Catalytic Converter merupakan salah satu alternatif teknologi yang dapat digunakan untuk mereduksi polutan emisi gas buang pada kendaraan bermotor yaitu Carbon Monoksida (CO) dan Hidrokarbon (HC). Penelitian ini dilakukan dengan menguji 3 model yang telah dibuat yaitu Catalytic Converter I (Pellet), Catalytic Converter II (Sekat Tembaga), Catalytic Converter III (Batu Apung). Dapat disimpulkan bahwa Catalytic Converter III (Batu Apung) adalah model yang terbaik untuk digunakan dalam mereduksi emisi gas buang. Dalam pengujian ini juga dilakukan pengukuran tekanan vakum dan terjadi kenaikan tekanan vakum, yaitu sebesar -17 in/Hg. Kenaikan tekanan vakum di intake manifold pada Catalytic Converter III lebih tinggi bila dibandingkan dengan Catalytic Converter II, dapat diakibatkan karena pada Catalytic Converter III menggunakan granular batu apung yang dapat menghambat laju tekanan pada saluran pipa gas buang. Selain itu pengujian ini membuktikan konsentrasi CO menurun cukup signifikan dengan penambahan batu apung pada saluran gas buang, namun untuk konsentrasi HC tidak jauh berbeda dengan hasil pengujian Catalytic Converter II. Hal ini ditunjukkan melalui penurunan konsentrasi CO sebesar 19,75% dan HC sebesar 15,37% dari keadaan standard yaitu tanpa menggunakan Catalytic Converter.
STUDI PENGARUH KAPASITANSI DAN INDUKTANSI CROSSOVER BUTTERWORTH PADA CUTTING FREKUENSI Michael Sunarto Gordon; Teng sutrisno
Mechanova Vol 5 (2016): Semester genap 2016-2017
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (816.736 KB)

Abstract

Pada masa sekarang ini sebagian besar orang Indonesia akan mengganti perangkat audio standar (OEM) darimobilnya, karena kualitas audio yang kurang baik, sehingga dapat diganti dengan speaker jenis 2-way system atau 3-way system. Dengan adanya berbagai macam speaker, maka diperlukan passive crossover yang berisi komponenkapasitor dan induktor, berfungsi sebagai pembagi suara berdasarkan range frekuensi.Studi tentang pengaruh kapasitor,induktor, dan resitor dapat dilakukan terhadap cutting frekuensi yangdihasilkan pada rangkaian crossover butterworth. Passive crossover ini dibuat untuk speaker berjenis 2-way systemdengan orde dua. Untuk mengetahui hasil cutting frekuensi, maka dilakukan pengujian menggunakan bantuan alat ukurRTA (Real Time Analyzer) dan software ARTA. Pada software ARTA akan didapatkan pembacaan respon suara yangdihasilkan speaker. Dari data respon suara yang dihasilkan speaker, maka dapat diketahui cutting frekuensi yangdihasilkan rangkaian passive crossover.Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan hasil cutting frekuensi high pass dan lowpass antara realita dengan rumus. Perbedaan hasil cutting frekuensi high pass terjadi pada rentang frekuensi 1,4-3,5KHz. Sedangkan pada low pass perbedaan cutting frekuensi terjadi pada rentang frekuensi 1,9-8,5 KHz. Konfigurasirangkaian high pass dan low pass yang menghasilkan cutt point pada frekuensi 3 KHZ, 2,7 KHz, 1,7KHz, 1,1KHz,500Hz dapat digunakan pada sistem 2-way. Penambahan resistor yang dirangkai secara L-pad lebih efektif karenadapat menurunkan gain hingga 10 dB. Namun resistor yang digunakan pada rangkaian L-pad nilainya tidak bolehmelebihi 4 Ohm.
PERANCANGAN SISTEM PENDINGIN PAKSA PADA REM CAKRAM TOYOTA KIJANG PICK UP TAHUN 2005 Agustinus Niki Rolando Wijaya; Joni Dewanto
Mechanova Vol 4 (2015): Semester genap 2015-2016
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.58 KB)

Abstract

Di era globalisasi seperti sekarang ini untuk mendukung aktifitas dan kegiatan produksi,sebagian besar orang menggunakan transportasi sebagai sarana bantu untuk mempermudah danmeningkatkan produktifitas kegiatan manusia. Dengan demikian sarana transportasi harusmemadai dan menjamin keselamatan, salah satunya adalah transportasi darat. Yang terpentingpada kendaraan adalah rem. Berbagai pihak perusahaan telah melakukan riset dan pengembangandalam segi keamanan termasuk rem. Tidak hanya pada mobil balap tetapi juga pada mobil pribadi,angkutan umum maupun komersial.Sesuatu yang sangat penting pada mobil adalah rem. Seringkali orang melakukanperjalanan tanpa mengetahui kondisi mobil mereka, bahkan penggunaan yang melebihi kapasitassering membawa bencana. Penggunaan rem akan menghasilkan panas dari hasil gesekan, panasyang dihasilkan membuat koefisien gesek rem berkurang. Tentunya hal ini sangat berbahaya,banyak inovasi untuk menangani hal ini terutama dalam melakukan pendinginan tetapi bersifatpasif dengan membuat vetilasi dan pemanfaatan aerodinamis kendaraan. Tetapi banyak kecelakaanterjadi pada kendaraan komersial atau city car dimana kecepatan terbatas dan beban yang cukupberat. Pada keadaan ini, pendingin pasif yang memerlukan kecepatan udara atau aerodinamissebagai pendingin kurang maksimal. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem pendingin rem yangbekerja sendiri sesuai keadaan rem (suhu).
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PINTU RAPTOR PADA ISUZU PANTHER TAHUN 1997 Michael Sutanto; Ninuk Jonoadji
Mechanova Vol 5 (2016): Semester gasal 2016-2017
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.736 KB)

Abstract

Perkembangan otomotif di dunia menyebabkan bertambahnya jumlah kendaraan danberkurangnya lahan parkir, ketersediaan tempat parker merupakan salah satu kebutuhan dalamsistem transportasi, karena setiap perjalanan dengan kendaraan pribadi umumnya selalu dimulaidan diakhiri di tempat parker, banyak dijumpai mobil saling berdempetan parkir sehinggapengendara sulit untuk keluar dan masuk ke mobil, maka produsen otomotif melakukan perubahanpada engsel pintu mobil standar dengan penambahan model engsel pintu mobil yang lebih inovatifdan memiliki efisiensi parkir yang lebih optimal. Namun belum diketahui seberapa pasti besarpengaruh penambahan inovasi engsel pintu raptor dapat mengefisiensikan tempat parkir sertaperubahan terhadap industri otomotif. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk menunjukanbahwa pemakaian engsel pintu raptor untuk mobil Isuzu Panther tahun 1997 didapatkan hasil yangsangat efisiensi untuk membuka pintu mobil sebesar 90 derajat ke depan dibandingkan denganengsel pintu mobil standar yang membutuhkan sekitar kurang lebih 85 derajat untuk membukapintu dan sering menimbulkan kecelakaan.
PERENCANAAN MESIN PEMOTONG PADI SEDERHANA DENGAN CONVEYOR SEBAGAI PENGUMPUL HASIL POTONGAN Fransiscus Wiguna Kusuma; Suwandi Sugondo
Mechanova Vol 4 (2015): Semester genap 2015-2016
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.401 KB)

Abstract

Indonesia masuk nomor 4 dalam daftar negara dengan penduduk terbanyak di dunia, danIndonesia juga merupakan negara agraris dengan produksi padi terbanyak nomor 3 setelah Indiadan China. Sebagian besar makanan pokok penduduk negara Indonesia adalah beras, oleh karenaitu banyak diseluruh daerah terdapat pengolahan padi dan beras untuk memenuhi kebutuhanpangan masyarakat yang tersebar diseluruh Indonesia. Hampir seluruh daerah di Indonesiaterdapat tempat pengolahan beras. Untuk itu perlu menambah optimalisasi dalam pengolahansebuah produk, salah satu caranya adalah dengan menggantikan / mengurangi kerja manusiadengan mesin. Bentuk nyata yang terlihat pada pengolahan padi adalah dengan adanya mesinpemotong padi dengan konveyor sebagai pengumpul hasil potongan agar tidak berceceran tidaktertata. Mesin ini diharapkan dapat mempermudah para petani dalam pemotongan padi dan jugameningkatkan taraf hidup seorang petani.
PERANCANGAN MODEL CAR COLLISION AVOIDANCE SYSTEM Kevin Christopher Gomuljo; Joni Dewanto
Mechanova Vol 3 (2014): Semester gasal 2014-2015
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.9 KB)

Abstract

Di era yang terus berkembang dalam bidang teknologi dewasa ini, mendorong setiap orang untuk terus berinovasi untuk menciptakan temuan-temuan baru yang sangat berguna untuk memudahkan pekerjaan manusia. Salah satunya dalam dunia otomotif, dimana kendaraan telah berkembang dari zaman ke zaman untuk kesesuaian yang dibutuhkan masing-masing orang.Untuk mengantisipasi kecelakaan terhadap perkembangan-perkembangan yang ada, maka faktor keamanan juga menjadi sangat penting untuk ikut serta berkembang demi mengimbangi perkembangan yang ada.Dalam tugas akhir ini akan dilakukan pembahasan mengenai salah satu perkembangan sistem keamanan dalam berkendara yang turut berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Sistem keamanan ini menggunakan sistem yang terkontrol dengan proses kerja CPU yang sangat akurat. Serta bekerja secara otomatis, dengan bantuan sistem peringatan berupa alarm audio-visual dan sistem pengereman secara sendirinya. Sistem ini rangkaian yang kompleks. Untuk itu, dalam tugas akhir ini dilakukan pendekatan komponen yaitu mengganti komponen yang asli dengan komponen yang lebih sederhana namun memilki fungsional yang sama. Diharapkan sistem ini menjadi lebih mudah dimengerti dan berguna untuk meningkatkan pengetahuan.Setelah dilakukan pengujian, sistem yang telah dirancang bekerja dengan baik.dan memiliki keserupaan dengan sistem yang diaplikasikan pada mobil. Baik terhadap proses tahapan-tahapan yang dilakukan oleh sistem yang melakukan control dan dikontrol oleh sistem yang terkomputerisasi
PERANCANGAN ALAT TRAINING SISTEM PEMULIHAN ENERGI KINETIK PADA PROSES PENGEREMAN MENJADI ENERGI LISTRIK Alvin Febrianto; Joni Dewanto
Mechanova Vol 5 (2016): Semester genap 2016-2017
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.21 KB)

Abstract

 Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk, jumlah permintaan energi semakin meningkat. Hal ini menimbulkan masalah energi berupa penggunaan bahan bakar fosil berlebih. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka salah satu teknologi yang telah dikembangkan oleh para ahli adalah teknologi KERS (Kinetik Energy Recovery System). Saat ini, perkembangan KERS semakin pesat dan sudah mulai diterapkan. Namun mahasiswa Program Studi Teknik Mesin – Program Otomotif masih belum mengetahui secara mendalam mengenai teknologi KERS.  Karena ini perlu dibuat alat training agar mahasiswa dapat mengikuti perkembangannya melalui pembelajaran teoritis maupun praktikum.Setelah dibuat, alat training mampu menghasilkan efisiensi sebesar 7,66%. Praktikum yang dilakukan adalah mengamati Pengaruh Kecepatan Sudut Flywheel pada KERS, Pengaruh Momen Inersia Flywheel pada KERS, dan Pengaruh Beban Kelistrikan Terhadap Pengisian Energi Listrik.
PERANCANGAN BODY MOTORA MK. II UNTUK KOMPETISI INDONESIA ENERGY MARATHON CHALLENGE Alvin Julianto; teng sutrisno
Mechanova Vol 4 (2015): Semester gasal 2015-2016
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.192 KB)

Abstract

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan kompetisi IndonesiaEnergy Marathon Challenge (IEMC). IEMC merupakan kompetisi mobil hemat energi yang diselenggarakan bagimahasiswa di seluruh Indonesia. Program Studi Teknik Mesin Universitas Kristen Petra telah mengikuti kompetisi IEMCpada tahun 2012 dengan mobil kelas urban concept yang diberi nama Motora Mk. I. Mobil Motora Mk I. dikembangkanseluruh sistem–sistemnya agar dapat mengikuti perlombaan IEMC. Pengembangan mobil telah berhasil dilakukan padaseluruh sistemnya, namun belum berhasil membuat body-nya. Metode perancangan yang dilakukan adalah pembuatansurface modeling dengan software SolidWorks. Besarnya nilai koefisien drag (CD) didapatkan dari hasil simulasimenggunakan software ANSYS. Simulasi dijalankan menggunakan model viscous, k-epsilon RNG pada kecepatan udara15 m/s. Hasil simulasi berupa gaya drag kemudian dihitung dengan persamaan sehingga didapatkan nilai CD sebesar0,198. Body dilanjutkan ke proses pembuatan setelah didapatkan hasil simulasinya. Proses pembuatan dilakukan denganmembuat prototype, lalu membuat moulding yang kemudian digunakan untuk mencetak body. Berat body melalui prosesmenimbang didapatkan berat body sebesar 36 kg.