cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Indonesian Journal of Human Nutrition
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 24426636     EISSN : 23553987     DOI : https://doi.org/10.21776
Core Subject : Health,
Indonesian Journal of Human Nutrition (IJHN) merupakan jurnal ilmiah yang memuat artikel penelitian di bidang gizi manusia dan di terbitkan oleh Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang dan terbit dua kali dalam setahun (bulan Mei dan November).
Arjuna Subject : -
Articles 199 Documents
Pengaruh Diet Tinggi Lemak dan Tinggi Fruktosa Serta Pemberian Karbon Tetraklorida Terhadap Kadar Prostate-Specific Antigen Pada Tikus clarissa nathasia sadikin; Muh. Husni Cangara; Arif Santoso; Marhaen Hardjo; Liong Boy Kurniawan
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 8 No. 2 (2021)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2021.008.02.7

Abstract

Angka kejadian kanker prostat di Asia meningkat beberapa tahun terakhir. Diketahui bahwa gaya hidup seperti Western Diet (Tinggi Lemak Tinggi Fruktosa/ HFHFD) berperan dalam terjadinya kanker prostat. Karbon Tetraklorida (CCl4) merupakan senyawa yang dahulu ditemukan pada cairan pembersih dan bersifat karsinogenik pada manusia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh diet tinggi lemak tinggi fruktosa serta pemberian karbon tetraklorida terhadap kadar Prostate Specific Antigen (PSA). Penelitian menggunakan desain eksperimental dengan post test with control group design.  Subjek penelitian dilakukan kepada duapuluh empat tikus putih Rattus Norvegicus Wistar jantan yang dibagi kedalam empat kelompok. Kelompok P1 adalah kelompok kontrol dengan perlakuan diet standar, kelompok P2  dengan perlakuan perlakuan diet tinggi lemak (40%) tinggi fruktosa (30%), kelompok P3 dengan perlakuan diet tinggi lemak (40%) tinggi fruktosa (30%) dan injeksi intraperitoneal karbon tetraklorida dosis mikro 0,08 ml/kg dan kelompok P4 dengan perlakuan diet standar dan injeksi intraperitoneal CCl4 dosis mikro 0,08 ml/kg. Penelitian dilakukan selama 8 minggu. Dilakukan penimbangan berat badan di awal dan akhir penelitian. Parameter penelitian menggunakan kadar PSA serum dengan metode ELISA. Uji statistik menggunakan Uji T-berpasangan, uji ANOVA dan uji Mann Whitney. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat peningkatan berat badan pada ketiga kelompok perlakuan yaitu kelompok dengan diet standar, kelompok HFHFD dengan atau tanpa CCl4. Peningkatan berat badan secara signifikan terjadi pada kelompok kontrol (p=0,001) diikuti oleh kelompok kombinasi HFHFD dengan CCl4 (p=0,003) dan kelompok HFHFD (p=0,006). Sedangkan kelompok dengan pemberian CCl4 mengalami penurunan berat badan di akhir 
Dietary Intake and Nutritional Status of Javanese Women in Rice Producing Areas: a Comparison between Lactating and Non-lactating Women Ilmia Fahmi; Ratna C Purwestri; Judith Lauvai; Ziba Barati; Whelma Bell; Nia Novita Wirawan
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 8 No. 2 (2021)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2021.008.02.5

Abstract

Maintaining optimal maternal nutrition is essential for the mother’s health and the child’s growth and development. Throughout the lactating period, maternal nutrition is significant due to the child’s high nutritional needs. Therefore, an increase in food consumption is necessary. This research aimed to analyze the dietary intake and nutritional status of lactating and non-lactating women living in rice-producing areas in Central Java, Indonesia. A cross-sectional study was conducted from December 2014 to February 2015 in Demak Regency. As many as 375 participants were recruited and analyzed in this study. The results showed that the mean BMI-score of non-lactating mothers was higher than that of breastfeeding mothers (p=0.039). However, the nutritional status between the two groups of women was not significantly different. Significantly more lactating women consumed dark green leafy-colored vegetables (68.8%) and other vegetables (59.2%) than the non-lactating mothers (54.4%, p=0.065 and 36.8%, p=0.001, respectively). Regarding the selected macro and micronutrient intakes, statistically significant differences between the two groups of women could not be proven. In short, dietary intake between women within the different physiological statuses and BMI categories showed that they consumed around the same amount of macro-and micronutrient intakes and food groups, except for the high vegetable consumption among lactating women.
Hubungan Status Anemia dan Status Gizi dengan Tingkat Kebugaran Remaja Putri Pesantren Al-Falak Bogor Dwi Yanti Winda Pratiwi; Sri Anna Marliyati; Mira Dewi; Dwinita Wikan Utami
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 8 No. 2 (2021)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2021.008.02.1

Abstract

Anemia berisiko dialami pada semua kelompok usia terutama wanita usia subur, wanita hamil, anak-anak, dan remaja. Defisiensi besi berhubungan dengan penurunan tingkat kebugaran, khususnya pada wanita. Selain itu status gizi yang baik diperlukan untuk mempertahankan tingkat kebugaran dan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan status anemia dan status gizi dengan tingkat kebugaran remaja putri di Pondok Pesantren Al Falak Bogor Jawa Barat. Jenis penelitian ini penelitian observasional dengan menggunakan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri Pondok Pesantren Al Falak di Kota Bogor Jawa Barat dengan jumlah 43 subjek. Kadar hemoglobin dan feritin serum berasal data sekunder. Status gizi dinilai berdasarkan indikator IMT/U. Tingkat kebugaran subjek diukur dengan menggunakan bleep test. Uji statistik yang digunakan adalah uji statistik korelasi Spearman. Tingkat kebugaran secara signifikan tidak berhubungan dengan status anemia (p=0,622; r=0,077) dan status gizi (p= 0,879; r=-0,024) pada remaja putri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah status anemia dan status gizi tidak berhubungan dengan tingkat kebugaran remaja putri remaja putri di Pondok Pesantren Al Falak Bogor.
Exclusive breastfeeding practice and sources of support during COVID-19 pandemic in Indonesia Cahya Ayu Agustin; Judhiastuty Februhartanty; Saptawati Bardosono
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 8 No. 2 (2021)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2021.008.02.10

Abstract

In 2018, the national coverage of exclusive breastfeeding among infants aged 0-5 months in Indonesia was still low. The COVID-19 pandemic can be a challenge to increase the coverage of exclusive breastfeeding. This study investigated the association between sources of breastfeeding supports and exclusive breastfeeding practices among mothers with infants aged under 6 months during the COVID-19 pandemic in Indonesia. This study used a cross-sectional study design through an online survey from November 2, 2020, to February 8, 2021. A total of 248 subjects were obtained through convenience sampling. Data analysis was done by bivariate analysis using Chi-square or Fisher’s exact test. Most of the subjects were aged 18-34 years old (90.7%), had higher education level (86.7%), had household income range Rp.3,000,000 – Rp.7,199,999 (39.2%), lived in Java Island (83.1%), had an infant aged ≤ 4 months (76.2%), and had a baby boy (51.2%). The proportion of exclusive breastfeeding was 79.0%. The most common sources of breastfeeding support were obtained from husband (91.1%) and health workers (65.7%), followed by family (62.9%). No significant association was found among all support sources on breastfeeding with exclusive breastfeeding. However, the proportion of exclusive breastfeeding among mothers who received husband support (80.1%) was higher than those who did not (68.2%). The most convenient and feasible breastfeeding supports that mother could obtain during pandemics were home-based supports. Mothers, their husbands, and families should be the priority target for health professionals to provide preventive and promotive breastfeeding intervention.
Perbedaan Lemak Jenuh dan Tak Jenuh Keripik Labu Kuning Metode Vacuum Frying dengan Menggunakan Minyak Berulang Titis Sari Kusuma; Adelya Desi Kurniawati; Rizal Fakih Firmansyah; Elly Septiana
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 8 No. 2 (2021)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2021.008.02.6

Abstract

Masyarakat saat ini cenderung untuk mengonsumsi fast food yang mengandung tinggi kalori, rendah serat, tinggi lemak jenuh dan kolesterol yang dapat memicu terjadinya sindrom metabolik salah satunya dislipidemia. Labu kuning memiliki kadar kolesterol rendah dan pengolahan menjadi keripik dengan metode Vacuum Frying bertujuan untuk mempertahankan kualitas bahan pangan dan mengurangi kerusakan pada minyak goreng akibat hidrolisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar asam lemak jenuh dan tak jenuh keripik labu kuning metode Vacuum Frying dengan penggunaan minyak berulang pada kelipatan penggorengan ke 1, ke 5 dan ke 10.  Metode penelitian ini bersifat Quasi Eksperimental dengan 3 kelompok dan 2 kali replikasi. Pengujian kadar asam lemak jenuh menggunakan metode GC FID dan asam lemak tak jenuh dengan metode kromatografi gas. Data dianalisa menggunakan SPSS Versi 21.0 dengan uji shapiro wilk dilanjutkan uji kruskal wallis. Hasil penelitian ini adalah tidak ada perbedaan kadar asam lemak jenuh (p>0,05), tidak ada penurunan kadar asam palmitoleat (p=0,565) , asam alpha linolenat (p=0,156 ) dan asam gamma linolenat (p=0,276) pada keripik labu kuning. Karena tidak ada perubahan kadar asam lemak jenuh  dan tak jenuh, maka keripik labu kuning dapat dijadikan alternatif snack bagi penderita dislipidemia. 
Maternal Attributes and Child Minimum Acceptable Diet during COVID-19 Pandemic in Indonesia Athiya Fadlina; Judhiastuty Februhartanty; Saptawati Bardosono
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 8 No. 2 (2021)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2021.008.02.2

Abstract

Appropriate complementary feeding practices must be sustained during the COVID-19 pandemic for optimal growth and development of a child. However, the studies assessing factors associated with complementary feeding practices during COVID-19 are still limited. The objective of this study was to evaluate maternal attributes and minimum acceptable diet (MAD) of 6-11-month-old children during the COVID-19 pandemic in Indonesia. This study was part of the “COVID-19 Mom-Infant Study” and was conducted in all regions of Indonesia using an online survey. Chi-square or Fisher's exact test was performed to examine the relationship between MAD and maternal attributes, with a significant level at p-value <0.05. From a total of 262 data collected, 74%, 77.1%, 94.3% of the children aged 6-11 months have met MAD, MDD (minimum dietary diversity), and MMF (minimum meal frequency), respectively. Mother’s education level (OR= 3.625; 95%CI [1.805 – 7.280]) and working status (OR= 2.197; 95%CI [1.291 – 3.895] were found associated with child’s MAD. One-third of children did not receive the recommended infant and young children feeding practices. Conducting nutrition interventions to mothers with lower education and not working should be a priority under these circumstances.
Asupan Magnesium Hubungannya dengan Kontrol Glukosa Darah pada Penderita DM Tipe 2 Setelah Diberi Intervensi Beras Putih dan Beras Coklat Etik Sulistyowati; Dian Handayani; Achmad Rudijanto
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 9 No. 2 (2022)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2022.009.02.1

Abstract

Terapi gizi medis (MNT) sangat penting dalam rencana manajemen diabetes secara keseluruhan. Beras coklat berpotensi mengendalikan kadar glukosa darah, karena indeks glikemiknya yang lebih rendah, serat dan magnesium yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras putih. Namun, masih belum diketahui perbedaan pengaruh nasi coklat dan nasi putih terhadap kontrol glukosa darah pasien diabetes tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perubahan kontrol glukosa darah pasien diabetes tipe 2 yang diberikan diet berbasis nasi coklat dan nasi putih. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental cross over design pada 18 pasien wanita diabetes tipe 2 yang memenuhi kriteria inklusi. Subyek diberikan diet beras coklat selama 12 minggu berturut-turut, dilanjutkan dengan wash out selama 2 minggu, dan diet berbasis nasi putih selama 12 minggu berturut-turut. Data glukosa darah diukur sebelum dan sesudah 2 periode intervensi. Riwayat diet sebelum intervensi dikumpulkan melalui Kuesioner Frekuensi Makanan Semi-Kuantitatif, dan asupan makanan selama intervensi dipantau menggunakan formulir catatan makanan, kemudian dianalisis dengan perangkat lunak NutriSurvey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dibandingkan dengan diet berbasis nasi putih, diet berbasis beras coklat secara signifikan meningkatkan asupan magnesium, serta menurunkan kadar glukosa darah puasa (FBG), glukosa darah 2 jam postprandial (PBG 2 jam) dan HbA1c (p<0,05). Kesimpulannya, pasien diabetes tipe 2 yang diberi diet beras coklat selama 12 minggu terbukti mengalami peningkatan asupan magnesium dan menurunkan kadar glukosa darah, dibandingkan saat diberi diet berbasis nasi putih. Oleh karena itu, beras coklat dapat dijadikan sebagai alternatif makanan pokok sehat bagi penderita diabetes tipe 2.
Pengetahuan, Sikap, dan Indeks Masa Tubuh pada Kejadian Kurang Energi Kronis di Remaja Putri Fakhriyah Fakhriyah; Hadrianti H D Lasari; Meitria Syahadatina Noor; Andini Oktaviani Putri; Muhammad Irwan Setiawan
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 9 No. 2 (2022)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2022.009.02.2

Abstract

Asupan gizi yang kurang merupakan salah satu masalah gizi yang khas pada remaja putri yang dapat menyebabkan gizi buruk, kekurangan energi-protein kronis, dan anemia. Permasalahan tersebut dapat berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat, seperti menurunnya konsentrasi belajar pada remaja, melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) pada wanita usia subur, dan menurunnya kebugaran jasmani. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, kejadian Kekurangan Energi Kronis pada remaja putri berfluktuasi dengan hasil sebesar 36,5%. Sedangkan menurut data Riskesdas di Kalimantan Selatan, angka KEK pada ibu hamil sebesar 19,45% dan pada ibu tidak hamil sebesar 14,42%. Sedangkan di Kecamatan Aluh-Aluh terdapat 58,3% remaja mengalami kekurangan energi kronis. Urgensi penelitian ini adalah menganalisis perbedaan pengetahuan, sikap, dan IMT dengan KEK pada remaja putri SMA. Penelitian ini menggunakan analisis observasional dengan pendekatan desain cross sectional dengan purposive sampling di SMA. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata sikap (p=0,848) dan pengetahuan (p=0,850) antara remaja putri KEK dengan kelompok lawannya. Sedangkan ada perbedaan rata-rata nilai IMT remaja putri KEK (p=0,0001).
Pengaruh Gula Merah Tebu terhadap Laktat Darah dan Glikogen Hati pada Tikus dengan Olahraga Renang Ameliora Dwi Astani; Suroto; Etika Ratna Noer
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 9 No. 2 (2022)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2022.009.02.3

Abstract

Kelelahan dalam olahraga dapat dipengaruhi oleh ketersediaan substrat energi. Ketersediaan energi yang rendah selama latihan dapat mempengaruhi metabolisme glikogenolisis hati dan produksi laktat di jaringan. Manfaat suplementasi karbohidrat sebelum olahraga diketahui dapat mencegah penipisan glikogen hati dan meningkatkan oksidasi laktat. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh tebu pada glikogen hati dan laktat darah. Penelitian ini menggunakan 36 ekor tikus Sprague Dawley berumur 8 minggu. Hewan dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol menetap dengan tebu merah (Sedentairl), tebu + renang (GMT), glukosa + renang (Glu), dan aquades + renang (Aqu). Semua kelompok diberi makan glukosa atau sukrosa 0,3 g/100 g berat badan tikus yang dilarutkan dalam 1 ml aquades/100 g berat badan tikus, 10 menit sebelum latihan. Suplemen tebu coklat yang diberikan pada kelompok GMT menghasilkan glikogen hati pasca-intervensi yang lebih tinggi (5,56 mg/dl) dibandingkan kelompok latihan lainnya (p=0,000). Selain itu, peningkatan laktat darah juga ditemukan 50% lebih rendah dibandingkan kelompok Glu dan Aqu (p=0,000). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan suplementasi tebu merah sebagai makanan sebelum latihan dapat mempengaruhi pemecahan glikogen hati dan pergantian laktat selama latihan.  
Contribution of School Canteen's Snacks to The Iron Fulfillment in Malang High Schools Adelya Kurniawati; Titis Sari Kusuma; Wahyu Winariyanti; Dedy Iskandar Putra
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 9 No. 2 (2022)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2022.009.02.4

Abstract

Inadequate dietary iron, impaired iron absorption, bleeding, or loss of body iron in the urine may cause anemia. The prevalence of anemia due to iron (Fe) deficiency in Indonesia reaches 22.7% in females and 12.4% in males. Indonesian students spent 7-8 hours/day, mainly the iron daily intake influenced by school canteen snacks. This study aimed to determine the contribution of Fe content in canteen snacks in high schools in Malang. This research was an analytic observational study using a cross-sectional design with the AAS (Atomic Absorption Spectrometry) method as a quantitative iron analysis technique. Food samples were selected purposively according to the inclusion criteria from 10 high schools consisting of junior high and senior high school groups. The snack samples studied were fried chicken, fried Tempe, and noodles. The average Fe content in snacks was analyzed using the independent T-test in the junior and senior high school groups. The iron content in fried Tempe and noodle showed a significant difference with p> 0.05, while the iron content in fried chicken in the two school groups did not show different results. However, the percentage contribution of Fe to the Nutrition Adequacy Rate (RDA) is still minimal, with the most significant contribution coming from noodles, reaching 17.85% in the male group.