cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Indonesian Journal of Human Nutrition
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 24426636     EISSN : 23553987     DOI : https://doi.org/10.21776
Core Subject : Health,
Indonesian Journal of Human Nutrition (IJHN) merupakan jurnal ilmiah yang memuat artikel penelitian di bidang gizi manusia dan di terbitkan oleh Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang dan terbit dua kali dalam setahun (bulan Mei dan November).
Arjuna Subject : -
Articles 199 Documents
Hubungan Aktivitas Fisik dan Kekuatan Massa Otot dengan Kadar Gula Darah Sewaktu Nurman, Kathleen; Nur, Edri Indah Yuliza; Khasanah, Tri Ardianti
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2020.007.01.2

Abstract

Abstrak Aktivitas fisik merupakan salah satu pilar pelaksanaan penanganan pasien diabetes mellitus. Pasien diabetes cenderung memiliki kekuatan massa otot dan fungsi tangan yang menurun yang dapat berakibat pada menurunnya kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan aktivitas fisik dan kekuatan massa otot terhadap kadar glukosa darah sewaktu pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan observasional dan desain cross-sectional melibatkan 77 responden terdiagnosa diabetes mellitus tipe 2 berusia 18-60 tahun diwawancara mengenai aktivitas fisik menggunakan International Physical Activity Questionnare serta pengukuran kekuatan massa otot menggunakan hand dynamometer dan kadar gula darah sewaktu (GDS) menggunakan alat pengukur glukosa darah. Kadar GDS responden didominasi oleh kategori GDS tinggi yaitu 55 orang (71,4%), kategori kekuatan massa otot lemah memiliki persentase terbanyak yaitu 40 orang (51,9%), dan aktivitas fisik sedang sebanyak 46 orang (59,7%). Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dan kekuatan massa otot dengan kadar gula darah sewaktu pasien diabetes mellitus tipe 2. Kata kunci: aktivitas fisik, kekuatan massa otot, gula darah sewaktu, diabetes mellitusAbstractPhysical activity is one of the most important interventions for patients with diabetes mellitus. Patients with this metabolic disease tend to have lower skeletal muscle strength that results in lower quality of life. This study aimed to examine the relation of physical activity and skeletal muscle strength on blood glucose level of type 2 diabetes mellitus patients. This study was an analytic observational study. The research subjects were 77 patients with type 2 diabetes mellitus aged 18-60 years old. Interviews were conducted on their physical activity habits using the International Physical Activity Questionnaire. Handgrip strength was measured using hand dynamometer, while the rapid blood glucose was measured using a blood glucose monitoring device. Most prevalent blood glucose level category in this study was “high” with 71.4% of respondents, 51.9% of respondents had low skeletal muscle strength, and 59.7% of respondents had moderate physical activity level. There is a significant relationship between physical activity and skeletal muscle strength of patients with type 2 diabetes mellitus blood glucose levels. Keywords: physical activity, skeletal muscle strength, blood glucose level, diabetes mellitus
Perbaikan Respon Glisemik dan Profil Lipid Setelah Mengkonsumsi Tepung Pisang Mentah Termodifikasi Firda Yusrina; Rani Puspitasari; Tri Dewanti Widyaningsih; Siti Narsito Wulan
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 7 No. 2 (2020)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2020.007.02.2

Abstract

ABSTRAKPrevalensi diabetes militus meningkat setiap tahunnya. Pisang mentah berpotensi sebagai pangan pengontrol gula darah karena mengandung  pektin dan pati resisten (RS2). Kandungan pati resisten pada pisang dapat ditingkatkan dengan metode modifikasi fisik melalui proses perebusan dan pendinginan berulang untuk meningkatkan sifat resistensi pati termodifikasi (RS3) yang tahan terhadap suhu tinggi selama pemasakan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh efek konsumsi tepung pisang mentah termodifikasi secara fisik (RS3) dibanding dengan tepung tanpa modifikasi tepung pisang mentah (RS2) dan pati jagung sebagai pati kontrol. Tikus dikelompokkan secara acak menjadi 3 group: kelompok 1 adalah kelompok pakan standart berdasarkan rekomendasi AIN-93 M yang mengandung pati jagung (kontrol).  Tetapi kasein diganti menggunakan susu skim; kelompok 2 adalah kelompok  pakan  tepung pisang tidak dimodifikasi (RS2) dan kelompok 3 adalah kelompok pakan  tepung pisang mentah modifikasi (RS3) sebagai pengganti pati jagung. Semua pakan diformulasi secara isokalori dan isoprotein. Pakan diberikan selama 15 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pemberian pakan menggunakan tepung pisang modifikasi (RS3) cenderung menghasilkan kadar glukosa darah yang lebih rendah (P<0,05), kadar HDL lebih tinggi (P,0.05), kadar trigliserida darah lebih rendah (P,0.05).  Nilai  respon glikemik lebih rendah (P<0.05) dengan nilai  AUC (daerah dibawah kurva) yang lebih rendah setelah meal tolerance test. Kata kunci:Diabetes Militus, Pati Resisten, Pengendalian Glukosa Darah, Pisang MentahABSTRACT The prevalence of diabetes mellitus increases every year. Unripe plantains have a potential as food that controls blood sugar due to their pectin and resistant starch (RS2) content. The content of resistant starch in plantains can be elevated by a physical modification method through a repeated boiling-cooling process to produce a more heat-stable resistant starch (RS3). The study aimed to determine the effect of consuming physically modified unripe plantain flour (RS3) compared with unmodified unripe plantain flour (RS2) and standard corn starch as control. Rats were randomly assigned into three groups; group 1 given a standard diet based on AIN-93M diet recommendation containing corn starch but the casein was replaced by skim milk powder, group 2 given unmodified unripe plantain flour (RS2), and group 3 given physically modified unripe plantain flour (RS3) as a substitute for corn starch. All diets were formulated as isocaloric and isoprotein. Diet interventions were provided for 15 days. The results showed that modified banana flour (RS3) feed tended to have lower blood glucose level (P <0.05), higher HDL level (P <0.05), lower blood triglyceride level (P <0.05), and lower glycemic response (P<0.05) indicated by a lower score of the area under the curve (AUC) following the meal tolerance test. Keywords: diabetes mellitus, resistant starch, blood glucose control, unripe plantain  
Lime (Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle) Juice Potential on Preventing Lipid Profile Aberrations as Alternative to Lemon (Citrus limon (L.) Burm.f.) Juice Olivia Anggraeny; Keshya Venesa; Nadia Magdalena; Stefany Dame; Sylvia Winnie; Stephani .Nesya; Nurdiana .
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 7 No. 2 (2020)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2020.007.02.7

Abstract

ABSTRAKHiperlipidemia merupakan penyebab dari berbagai penyakit degeneratif. Mengonsumsi air perasan lemon menjadi tren di Indonesia beberapa tahun ini. Pada penelitian ini, dilakukan perbandingan efektivitas air perasan lemon dan jeruk nipis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan profil lemak darah: kolesterol total, low density lipid (LDL), very low density lipoprotein (VLDL), dan trigliserida (TG) pada tikus yang diberi diet tinggi lemak, air perasan lemon, dan jeruk nipis. Penelitian ini menggunakan 32 tikus jantan galur Wistar yang dibagi menjadi 8 kelompok dosis perlakuan air perasan lemon dan jeruk nipis. Didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan kadar LDL (P0.151; p<0.05), VLDL (P0.187; p<0.05), TG (P0.216; p<0.05), namun ditemukan perbedaan signifikan pada kadar kolesterol total (P0.003; p<0.05). Hewan coba yang diberi perlakuan jeruk nipis memiliki sebagian besar rerata kadar lemak yang tidak berbeda signifikan dengan kelompok perlakuan lemon. Meskipun demikian, kolesterol total pada kelompok jeruk nipis lebih rendah dibandingkan kelompok lemon. Konsumsi jeruk nipis tampaknya memiliki kemungkinan menjadi alternatif dari lemon yang lebih murah dan terjangkau untuk mencegah profil lemak yang buruk.   Kata kunci: lemon, jeruk nipis, kolesterol total, LDL, VLDL, TGABSTRACTHyperlipidemia causes various degenerative diseases. Recently, consuming lemon juice has become a trend in Indonesia to improve blood lipid profiles. This study compared the effectiveness of lemon juice and lime juice. This study aimed to determine differences in blood lipid profile that contains total cholesterol (TC), low-density lipoprotein (LDL), very-low-density lipoprotein (VLDL), and triglycerides (TG) in rats given High Fat Diet (HFD), lemon juice, and lime juice. This study used 32 white male Wistar rats (Rattus norvegicus) divided into eight treatment groups of lemon and lime juice doses. The results showed no significant differences in LDL (P0.151; p<0.05), VLDL (P0.187; p<0.05), and TG (P0.216; p<0.05), but there were significant differences in total cholesterol levels (P0.003; p<0.05). The experimental animals receiving lime juice had mean scores of lipid levels that were not significantly different from those with lemon treatment. However, the total cholesterol levels among groups given lime juice showed lower levels than the control and lemon treatment groups. Lime consumption seems possible to be a cheaper and affordable alternative to lemon to prevent lipid profile aberrations.Keywords: lemon, lime, TC, LDL, VLDL, TG
Profil asupan zat gizi, status gizi, dan status hidrasi berhubungan dengan performa Atlet Sekolah Sepak Bola di Kota Semarang Fillah Fithra Dieny; Nurmasari Widyastuti; Deny Yudi Fitranti; A.Fahmy Arif Tsani; Firdananda Fikri J
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 7 No. 2 (2020)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2020.007.02.3

Abstract

ABSTRAKPrestasi atlet ditentukan salah satunya oleh performa. Kenyataannya banyak atlet mengalami penurunan stamina dalam waktu yang singkat saat pertandingan. Faktor gizi dan hidrasi atlet sangat berpengaruh dalam mencapai prestasi. Pemain sepakbola seharusnya memiliki indeks massa tubuh normal, komposisi tubuh antara massa otot dan lemak yang proporsional. Tujuan penelitian ini menganalisis profil asupan, status gizi, hidrasi dan performa atlet. Penelitian observasional dengan desain cross-sectional di Sekolah Sepak Bola (SSB) Semarang. Besar sampel sebanyak 111 atlet yang dipilih melalui metode consecutive sampling. Variabel dependen adalah performa atlet yang dinilai berdasarkan VO2Max yang diukur menggunakan metode multistage. Variabel independen adalah status gizi, asupan energi, makronutrien, zat besi, kalsium, asupan cairan dan status hidrasi. Status Gizi dinilai berdasarkan IMT, persen lemak tubuh, dan lingkar pinggang. Data asupan dan c presentase perubahan berat badan. Uji korelasi Spearman dan regresi linear ganda digunakan dalam analisis. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara indeks massa tubuh (p=0,007; r=0,254), persen lemak tubuh (p=0,001; r=0,317), asupan energi (p=0,021; r=0,218), asupan protein (p=0,029; r=0,207), asupan lemak (p=0,018; r=0,224), asupan zat besi (p=0,003; r=0,276), asupan cairan sehari (p=<0,001; r=0,397), asupan cairan sebelum latihan (p==0,02; r=0,22) dan status hidrasi berdasarkan % selisih berat badan (p=0,049; r=0,188) dengan skor VO2Max. simpulan penelitian ini adalah Persen lemak tubuh, asupan cairan sehari, dan lingkar pinggang sangat berhubungan dengan skor VO2Max. Kata kunci: status gizi; profil asupan; asupan cairan; status hidrasi; VO2Max ABSTRACT Performance will determine the athlete’s achievements. In reality, many athletes experience a rapidly decreasing stamina during a competition. Athletes’ nutrition and hydration factors are very influential in reaching the achievement. Football players must have a normal body mass index, proportional body composition between muscle mass and fat. This study aimed to analyze the profile of intake, nutritional status, hydration, and performance of athletes. This was an observational study with a cross-sectional design at Semarang Football School. The sample size was 111 athletes selected through the consecutive sampling method. The dependent variable is the performance of athletes assessed based on VO2Max measured using the multistage method. The independent variables were nutritional status, energy intake, macronutrient, iron, calcium, fluid intake, and hydration status. Nutritional status was assessed based on BMI, body fat percentage, and waist circumference. Data were intake and percentage of changes in body weight. The analyses were done using the Spearman correlation test and multiple linear regression. The results showed a relationship among body mass index (p = 0.007; r = 0.254), body fat percentage (p = 0.001; r = 0.317), energy intake (p = 0.021; r = 0.218), protein intake (p = 0.029; r = 0.207), fat intake (p = 0.018; r = 0.224), iron intake (p = 0.003; r = 0.276), daily fluid intake (p = <0.001; r = 0.397), fluid intake before exercise (p == 0.02; r = 0.22) and hydration status based on the differences
Karakteristik Fisikokimia dan Aktivitas Antiemesis Ekstrak dan Mikrokapsul Propolis Trigona itama Cassandra Permata Nusa; Ahmad Sulaeman; Sri Anna Marliyati
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 7 No. 2 (2020)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2020.007.02.4

Abstract

ABSTRAKPropolis merupakan senyawa resin yang dikumpulkan oleh lebah dari bagian tanaman untuk membangun dan melindungi sarangnya. Propolis memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah aktivitas antiemetik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui fisikokimia dan aktivitas antiemetik ekstrak dan mikrokapsul propolis Trigona itama. Propolis diekstraksi menggunakan ultrasonic bath dengan pelarut air. Ekstrak propolis kemudian dikeringkan dengan teknik pengeringan semprot menggunakan maltodekstrin dan gum arab sebagai bahan penyalut. Rendemen ekstrak dan mikrokapsul propolis ditentukan dengan menimbang berat ekstrak kering atau mikrokapsul. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Total flavonoid dan total fenol dianalisis secara berurutan dengan menggunakan metode AlCl3 dan Follin-Ciocalteu. Aktivitas antiemetik diamati pada hewan coba anak ayam yang diinduksi dengan tembaga sulfat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak propolis memiliki rendemen sebesar 13,73%, sementara rendemen mikrokapsul sebesar 32,27%. Aktivitas antioksidan, total flavonoid, dan total fenol ekstrak propolis lebih tinggi dibandingkan mikrokapsul propolis. Penelitian ini menyajikan bahwa ekstrak dan mikrokapsul propolis Trigona itama memiliki aktivitas antiemetik, di mana ekstrak propolis memiliki aktivitas yang lebih tinggi daripada mikrokapsul.Kata kunci: lebah tanpa sengat, mikrokapsul, pengeringan semprot, propolis, Trigona itamaABSTRACTPropolis is a resinous-like substance collected by bees from plant parts to build and protect their hives. Propolis has many benefits, one of which is the antiemetic activity. This study aimed to investigate the physicochemical and antiemetic activity of extract and microcapsule of Trigona itama propolis. Propolis was extracted using an ultrasonic bath with water solvent. Propolis extract was then spray-dried using maltodextrin and gum arabic as a coating agent. The yield of propolis extract and microcapsule was determined by weighing the dry extract or microcapsule. Antioxidant activity assay was conducted using the DPPH method. Total flavonoids and total phenolic were analyzed using AlCl3 and Follin-Ciocalteu methods, respectively. The antiemetic activity was observed on chicks induced with copper sulfate. The results showed that propolis extract has 13,73% produce, while the microcapsule has 32,27% produce. Antioxidant activity, total flavonoid, and total phenolic of propolis extract were higher than those of propolis microcapsule. This study presents that Trigona itama propolis extract and microcapsule have antiemetic activity, where propolis extract has higher activity than microcapsule.Keywords: microcapsule, propolis, spray drying, stingless bee, Trigona itama
Pengaruh Edukasi Gizi terhadap Asupan dan Status Gizi Pasien Sirosis Hati Mustika, Syifa; Nurmalita, Shafira; Samichah, Samichah; Putri, Fildzah Karunia; Sembiring, Frinny; Ruliana, Ruliana; Handayani, Dian
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 7 No. 2 (2020)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2020.007.02.5

Abstract

ABSTRAK Malnutrisi adalah masalah yang umum terjadi pada pasien sirosis hati. Kurangnya pengetahuan tentang gizi sehingga menyebabkan adanya pembatasan diet yang tidak perlu dan kemudian berkontribusi pada kejadian malnutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian edukasi gizi terhadap status gizi dan asupan pasien sirosis hati di Poli Gastroenterohepatologi Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang. Jenis penelitian yang dilakukan termasuk dalam penelitian experimental dengan desain penelitian pre-post test control group design. Kelompok intervensi adalah kelompok yang diberi edukasi gizi pada awal pengambilan data, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi edukasi gizi. Data yang diambil pada penelitian ini adalah data antropometri, data asupan saat pengambilan data awal dan akhir serta data asupan makan partisipan yang dimonitoring selama 1 bulan menggunakan food diary. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapatnya penurunan yang signifikan (p=0.48) pada Indeks Massa Tubuh partisipan di kelompok intervensi dan kontrol. Sedangkan asupan energi dan karbohidrat pada kelompok intervensi mengalami peningkatan yang signifikan (p<0.05). Pemberian edukasi akan memberikan efek positif dan efektif jika dilakukan bersama dengan peningkatan aktivitas fisik. Efek dari pemberian edukasi gizi akan nampak bila durasi monitoring dan evaluasi diperpanjang. Kata kunci: edukasi gizi, sirosis hati, status gizi, asupan zat gizi, antropometri giziABSTRACT Malnutrition is a common problem among liver cirrhosis patients. Lack of knowledge about nutrition causes unnecessary dietary restrictions and leads to the incidence of malnutrition. This study aimed to determine the effect of nutrition education on intake and nutritional status of patients with liver cirrhosis at the Gastroenterohepatology Department, dr. Saiful Anwar General Hospital, Malang. The design used was an experimental study with a pre-post test control group. The intervention group is the group given nutrition education, while the control group is the group without nutrition education. The data taken in this study were anthropometric, intake data when taking initial and final data, and participants' daily food intake monitored for a month using a food diary. The study results showed no significant decrease (p = 0.48) in the body mass index of participants in the intervention and control groups. However, the energy and carbohydrate intake in the intervention group experienced a significant increase (p <0.05). Providing nutrition education will have a positive and effective effect if done together with increased physical activity. The duration of monitoring and evaluation should be extended to see the effectiveness of the nutrition educationKeywords: nutritional education, liver cirrhosis, nutritional status, nutrient intake, nutritional anthropometry
Tepung Pisang Berlin Unripe Meningkatkan Fungsi Kognitif Tikus Yang Diinduksi High Fat Diet Ratih Putri Damayati; Firda Agustin; Ayu Febriyatna
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 7 No. 2 (2020)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2020.007.02.1

Abstract

ABSTRAKKonsumsi lemak yang berlebih berdampak pada ketidakseimbangan sistem saraf utamanya pada otak. Pisang  berlin unripe atau unripe banana flour (UBF) mengandung magnesium dan flavonoid. Tujuan penelitian yakni untuk mengetahui pengaruh tepung pisang berlin unripe terhadap fungsi kognitif tikus yang diinduksi HFD. Tikus wistar sebanyak 18 ekor dikelompokkan menjadi kelompok tikus normal (K-), kelompok tikus yang diinduksi HFD (K+), dan tikus yang diinduksi HFD+UBF. HFD diinduksi selama 9 minggu dan intervensi UBF diberikan selama empat minggu. Parameter yang diuji yakni kandungan pakan HFD+UBF fungsi kognitif tikus setelah diinduksi HFD (Pretest) dan setelah intervensi UBF (Postest). Pengukuran fungsi kognitif dengan menggunakan labirin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus yang diinduksi HFD setelah diberi UBF (posttest) mengalami peningkatan fungsi kognitif dibandingkan sebelum diberi perlakuan UBF (pretest)  (P<0,05). Simpulan diperoleh bahwa tepung pisang berlin unripe mampu memperbaiki fungsi kognitif tikus yang diinduksi HFD. Kata kunci: HFD, Kognitif, UBF ABSTRACT Excessive consumption of a high-fat diet develops nervous system imbalance, particularly in the brain. Unripe banana flour (UBF) from berlin banana has magnesium and flavonoid content. This research aimed to determine the effect of unripe berlin banana flour on the cognitive function of rats induced with HFD. As many as eighteen white male Wistar rats were divided into normal rats group (K-), HFD-induced rats group (K+), and UBF+HFD-induced rats group. HFD induction was carried out for nine weeks, and UBF intervention was given for four weeks. The parameters tested were HFD+UBF feed content and the cognitive function of rats after HFD induction (Pretest) and after the UBF intervention (Postest). The cognitive function measurement was done using a maze. The results showed that HFD induced rats given UBF (posttest) had increased cognitive function compared to rats before treated with UBF (pretest) (P <0.05). In short, unripe berlin banana flour could improve the cognitive function of HFD-induced rats.Keywords: Cognitive, HFD, UBF
Hubungan Indonesian's Healthy Eating Index dengan Biomarker Sindrom Metabolik pada Penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK) Dodik Briawan; Widya Lestari Nurpratama; Woro Riyadina
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 7 No. 2 (2020)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2020.007.02.6

Abstract

ABSTRAKPenilaian konsumsi pangan dengan metode Healthy Eating Index (HEI) belum banyak dilakukan di Indonesia. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis hubungan HEI versi Indonesia dengan biomarker Sindrom Metabolik (SM) pada penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK). Penelitian ini menggunakan data Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular periode tahun 2013-2016. Ditemukan sebanyak 124 kasus baru PJK berdasarkan pengukuran EKG. Pengukuran konsumsi pangan menggunakan konsumsi pangan 1x24 jam setahun sebelum subjek didiagnosa PJK. Penilaian kualitas diet dengan metode US-HEI yang dimodifikasi berdasarkan jumlah porsi pada pedoman gizi seimbang Indonesia. Data biomarker SM yang digunakan meliputi tekanan darah, glukosa darah puasa (GDP), glukosa darah pasca pembebanan (GD2PP), High Density Lipoprotein (HDL), Low Density Lipoprotein (LDL) dan trigliserida yang diukur pada saat pertama kali didiagnosis PJK. Rata-rata skor HEI yaitu 58.6, dan sebanyak 1.6% subjek termasuk kategori baik. Komponen HEI yaitu minuman berpemanis berhubungan signifikan dengan GDP (r=0.271), GD2PP (r=0.191), HDL (r=-0.200) (p<0.05); sedangkan skor Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) berhubungan signifikan dengan HDL (r=0.219) (p<0.05). Hasil studi mengonfirmasi kembali bahwa dalam program pencegahan PJK sebaiknya diikuti dengan mengurangi asupan gula dan meningkatkan konsumsi pangan sumber PUFA.Kata kunci:  healthy eating index, konsumsi pangan, penyakit jantung koroner, sindrom metabolikABSTRACTThe food consumption assessment using the Healthy Eating Index (HEI) method has not been widely applied in Indonesia. This study aimed to analyze the relationship between the Indonesian version of HEI and Metabolic Syndrome (MetS) biomarkers on coronary heart disease (CHD) patients. This study used data from the Cohort Study of Non-Communicable Disease Risk Factors for the 2013-2016 period. There were 124 new cases of CHD based on ECG measurements. The measurement of food consumption used a 24-hour dietary recall a year prior to the CHD diagnosis. The diet quality assessment was done using the modified US-HEI method based on the number of servings in the Indonesian balanced nutrition guidelines. Data on MetS biomarkers were blood pressure, Fasting Blood Glucose (FBG), Postprandial Blood Glucose (PBG), High-Density Lipoprotein (HDL), Low-Density Lipoprotein (LDL), and triglycerides at the time of the CHD diagnosis. The mean HEI score was 58.6, and 1.6% of patients were in good categories. The HEI component, sugar-sweetened beverage, was significantly associated with FBG (r=0.271), PBG (r=0.191), HDL (r=-0.200) (p<0.05); meanwhile, Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) score was significantly associated with HDL (r=0.219) (p<0.05). These results confirm that CHD program prevention is better followed by reducing sugar intake and increasing PUFA food sources.Keywords: coronary heart disease, food consumption, healthy eating index, metabolic syndrome 
Faktor Risiko Anemia pada Anak Sekolah Dasar di Temanggung Netta Meridianti Putri; Dodik Briawan; Yayuk Farida Baliwati
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 8 No. 1 (2021)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2021.008.01.4

Abstract

Anemia pada anak sekolah masih menjadi masalah yang harus segera ditangani di Indonesia. Menurut laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi anemia untuk anak usia sekolah di Indonesia adalah 26.4%. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor risiko (karakteristik subjek, karakteristik keluarga, densitas protein dan asupan zat besi, kecukupan protein dan zat besi, frekuensi konsumsi pangan sumber heme, pola konsumsi enhancer dan inhibitor zat besi serta frekuensi sarapan) terhadap kejadian anemia. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional yang dilakukan pada bulan Januari - Juni 2018. Penelitian ini dilakukan pada anak sekolah dasar kelas 4 - 6 di Temanggung. Sampel sebanyak 318 siswa dipilih menggunakan metode simple random sampling. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi square dan multivariat dengan regresi logistik. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa frekuensi sarapan, frekuensi konsumsi telur, frekuensi konsumsi hati ayam, dan konsumsi obat cacing merupakan faktor risiko terjadinya anemia pada anak sekolah dasar di Temanggung.   
Potensi Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu sebagai Inhibitor Angiotensin Converting Enzyme pada Tikus Hipertensi Rahmawati, Irma Sarita; Soetjipto, Soetjipto; Catur Adi, Annis; Aulanni’am, Aulanni’am; Rizky Maulidiana, Annisa
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 8 No. 1 (2021)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2021.008.01.9

Abstract

There is an increasing amount of evidence that oxidative stress related to hypertension can damage the function of diverse structures such as the aorta and kidney. It is a well-established fact that chlorogenic acid and anthocyanin found in purple sweet potato generates bioactive compound with antihypertensive and anti-ACE activities in RAA system. The present study sought to investigate anti-ACE activities in RAA system of extract ethanol of purple sweet potato (EP) in deoxycorticosterone acetate (DOCA–salt)–induced hypertensive rats (Rattus norvegicus). The rats were orally administrated a 95% ethanol extract of purple sweet potato (var. ayamurasaki) (EP) in a daily dose of 200 and 400 mg/kg body weight also chlorogenic acid (CA) of 700 mg/kg bw for 4 weeks. Activity of renin, ACE, and Ang II concentration were assessed. Inhibiting activity of renin, ACE, and decreasing Ang II concentration after treatment was observed in the DOCA-salt hypertensive rats compared to normotensive group rats; (P<0.05). This is the first report that demonstrates the lowering of blood pressure and anti-ACE in RAA-system effects of an ethanol extract of purple sweet potato, containing chlorogenic acid, in a DOCA–salt model of hypertension.

Page 10 of 20 | Total Record : 199