cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Indonesian Journal of Human Nutrition
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 24426636     EISSN : 23553987     DOI : https://doi.org/10.21776
Core Subject : Health,
Indonesian Journal of Human Nutrition (IJHN) merupakan jurnal ilmiah yang memuat artikel penelitian di bidang gizi manusia dan di terbitkan oleh Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang dan terbit dua kali dalam setahun (bulan Mei dan November).
Arjuna Subject : -
Articles 199 Documents
Pengetahuan Ibu, Dukungan Sosial, dan Dukungan Tenaga Kesehatan terhadap Keputusan Memberikan ASI Eksklusif Mawaddah, Shohipatul; Barlianto, Wisnu; Nurdiana, Nurdiana
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.869 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2018.005.02.3

Abstract

Abstrak Praktek di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif. Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan daerah yang berhasil memberikan ASI eksklusif. Wilayah Gangga memiliki cakupan terendah di NTB yaitu 30,4%. Penelitian ini mencoba menggali secara bersamaan prediktor munculnya masalah yang ada di wilayah Gangga yaitu berupa pengetahuan ibu, dukungan sosial baik dari suami, keluarga dan teman serta dukungan dari tenaga kesehatan. Desain penelitian observasional analitik cross-sectional digunakan dalam penelitian ini dengan memberikan kuesioner pada 165 responden yang memiliki bayi usia lebih dari 6-12 bulan. Hasil penelitian menunjukkan hanya 38,2% responden memutuskan memberikan ASI eksklusif di Gangga. Hasil uji regresi logistik bineri pada model terbaik menunjukkan variabel yang paling kuat berpengaruh berturut-turut adalah dukungan sosial suami (p=0,001), dukungan tenaga kesehatan (p=0,016), dukungan sosial keluarga (p=0,020) dan dukungan sosial teman (p=0,049). Sedangkan pengetahuan ibu (p=0,171) memiliki pengaruh yang tidak signifikan. Tingginya pengetahuan, besarnya dukungan sosial suami, keluarga, dan teman serta dukungan tenaga kesehatan secara simultan memiliki pengaruh terhadap keputusan ibu dalam memberikan ASI eksklusif.Kata Kunci : Pengetahuan, dukungan sosial, dukungan tenaga kesehatan, ASI eksklusif Abstract The real practices show that there are still many mothers who do not give exclusive breastfeeding. West Nusa Tenggara (NTB) Province is an area that shows successful exclusive breastfeeding. Gangga area has the lowest coverage in NTB, as much as 30.4%. This research tried to simultaneously explore the predictors of the emergence of problems that exist in Gangga region in the form of mother’s knowledge, social supports from husband, family, and friends, and also support from health workers. A cross-sectional observational analytic design was used in this study by providing questionnaires to 165 respondents who had babies older than 6-12 months. The results show only 38.2% of respondents in Gangga decide to give exclusive breastfeeding. From binary logistic regression test result in the best model, the strongest influential variables consecutively are husband’s social support (p=0.001), health personnel support (p=0.016, family’s social support (p=0.020) and friend’s social support (p=0.049). While mother’s knowledge (p=0.171) shows insignificant influence. The high level of knowledge, the amount of social support of husband, family, and friends, and support of health workers simultaneously have an influence on the mother's decision in giving exclusive breastfeeding. Keywords: exclusive breastfeeding, health personnel support, knowledge, social support
Jus Jambu Merah dan Jeruk Siam Menurunkan Trigliserida pada Wanita Dislipidemia Pekerti, Annisaa Catur; Kurniasari, Fuadiyah Nila; -, Inggita Kusumastuty
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.981 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2019.006.01.1

Abstract

Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit degeneratif. Salah satu terapi non farmakologi untuk menangani dislipidemia adalah mengonsumsi makanan tinggi serat. Buah jambu dan jeruk siam merupakan bahan makanan tinggi serat yang dapat menurunkan trigliserida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar trigliserida wanita dengan dislipidemia yang diberikan jus jambu merah dan jeruk siam dibanding kelompok kontrol. Penelitian ini merupakan studi quasi experimental menggunakan desain pre-post test control group design yang dilakukan terhadap pasien dislipidemia wanita usia 50-57 tahun di Puskesmas Cisadea Kota Malang. Responden dipilih secara non probability sampling yang dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok kontrol (n=16) yang hanya diberi konseling gizi dan kelompok perlakuan (n=16) yang diberi konseling gizi serta jus jambu  merah yang dibuat dari 273 g buah dan 1 buah jeruk siam (130 g) dengan kandungan serat 21,5 g selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan trigliserida antara sebelum dan sesudah perlakuan (dari 221,56 ± 60,02 mg/dl menjadi 194,93 ± 50,23  mg/dl dengan p=0,005). Kesimpulan terdapat perbedaan kadar trigliserida yang signifikan sebelum dan sesudah perlakuan selama 14 hari pada kelompok perlakuan.Kata kunci: dislipidemia, trigliserida, jus jambu merah, buah jeruk siamAbstract Dyslipidemia is a risk factor of degenerative diseases. One of the non-pharmacological therapies to treat dyslipidemia is to consume foods high in fiber. Guava and Mandarin orange are high fiber foods that can reduce triglycerides. This study aims to determine differences in triglyceride levels of women with dyslipidemia given red guava juice and orange fruit compared to the control group. This study was a quasi-experimental study using a pre-test post-test control group design conducted on female patients with dyslipidemia aged 50-57 years at Cisadea Health Center in Malang, East Java. Respondents were selected using a non-probability sampling and divided into two groups, namely the control group (n=16) who were given nutritional counseling and the treatment group (n=16) who were given nutritional counseling and guava juice made from 273 g of guava and 1 orange fruit (130 g) containing a fiber content of 21.5 g for 14 days. The results showed a decrease in triglycerides between before and after treatment (from 221.56±60.02 mg/dl to 194.93±50.23 mg/dl with p=0.005). In short, there were significant differences in triglyceride levels before and after 14 days in the treatment group.Keywords: dyslipidemia, triglyceride, guava juice, mandarin orange
Ibu Berpendidikan Rendah Cenderung Memiliki Anak Lebih Kurus Dibandingkan Ibu dengan Pendidikan Tinggi Angkasa, Dudung; Nadiyah, Nadiyah
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2019.006.01.6

Abstract

Penguatan pendidikan merupakan salah satu upaya intervensi gizi sensitif yang dapat  mengatasi masalah gizi dan kesehatan (G&K) pada anak. Tingkat pendidikan ayah atau ibu yang lebih berperan dalam G&K anak sekolah menjadi perhatian menarik di penelitian ini. Tujuan penelitian ini untuk menguji hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan status gizi anak sekolah di setting pedesaan. Penelitian potong lintang dengan menggunakan sub sampel (n=212 dari total 330) Projek GISEL. Kuesioner terstruktur digunakan untuk mengumpulkan data tingkat pendidikan orang tua, umur, jumlah anak, dan pengetahuan gizi. Timbangan digital dan microtoise secara berurutan untuk mengukur berat dan tinggi badan. Aplikasi WHO Antroplus digunakan untuk menghasilkan indeks TB/U (Tinggi Badan menurut Umur) dan IMT/U (Indeks Massa Tubuh menurut Umur). Untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mendapatkan hasil terkontrol, dilakukan uji regresi linear berganda. Hasil menunjukkan bahwa anak dari ibu berpendidikan <9 tahun cenderung secara bermakna memiliki skor IMT/U 0,800 (95% CI = -1,451; -0,149) lebih rendah dibandingkan anak dari ibu berpendidikan >9 tahun. Tingkat pendidikan ibu berhubungan dengan G&K anak sekolah.Kata kunci: pendidikan, ibu, anak sekolah, status gizi, pedesaanAbstract Strengthening the educational level is one of the nutrition sensitive interventions that contribute to prevent nutrition and health (NAH) problem  among children.Whose education (between mother and father) that affect the school children NAH status is paid high attention in current study. Current study tries toexamine the association between maternal educational level and nutritional status of school children in a rural setting, Tangerang. This cross-sectional study involved a sub-sample (n =212, from a total of 330 samples) of GISEL (GIzi dan keSEhatan sekoLah) project. Structured questionnaires were used to collect parental educational level, ages, number of children and parental’s nutritional knowledge. Digital weighing scale and standard microtoies were used to measured children weight and height, respectively. WHO Antroplus apps was used to produce HAZ (Height-for-age) and BAZ (body mass index -or-age) z score index. To answer research question and produce adjusted association, multiple linear regression analyses were performed. Children with mother educational level <9 years more likely to have 0.800 (95% CI = -1.451; -0.149) lower BAZ z-score than children with mother educational level >9 years. Maternal educational level is associated with school children nutritional status. An increase in women's education levels becomes a sensitive intervention to prevent child nutrition problems in rural areas.Keywords: education, maternal, school children, nutritional status, rural setting
Tingkat Pengetahuan Cara Membaca Label Informasi Gizi Mahasiswa Status Gizi Normal Lebih Baik dibandingkan Mahasiswa Obesitas Anggraini, Shinta; Handayani, Dian; Kusumastuty, Inggita
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.905 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2018.005.02.2

Abstract

Abstrak Label informasi gizi adalah informasi kandungan nilai gizi yang wajib dituliskan pada makanan kemasan untuk memudahkan konsumen memilih produk yang tepat sesuai kebutuhan gizi. Pengetahuan cara membaca label informasi gizi sangat diperlukan konsumen karena akan memengaruhi perilaku pemilihan makanan kemasan yang dikonsumsinya sehingga dapat memengaruhi status gizi yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan cara membaca label informasi gizi mahasiswa status gizi obesitas dan normal serta mengetahui hubungan pengetahuan cara membaca label informasi gizi terhadap perilaku pemilihan makanan kemasan. Penelitian ini merupakan penelitian observational analitik dengan pendekatan cross-sectional dengan teknik purposive sampling. Sampel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok status gizi obesitas (n=33) dan kelompok status gizi normal (n=33). Peneliti meng-gunakan instrumen kuesioner yang telah divalidasi sebelumnya. Pada penelitian ini menunjukkan 51,5% mahasiswa status gizi normal memiliki tingkat pengetahuan cara membaca label informasi gizi yang cukup baik dibandingkan mahasiswa obesitas yang hanya 21,2%. Hasil uji beda dengan Mann Whitney juga menyatakan bahwa terdapat perbedaan tingkat pengetahuan cara membaca label informasi gizi dan perilaku pemilihan makanan kemasan antara mahasiswa status gizi obesitas dan normal (p=0,004 dan p=0,000). Penelitian ini menemukan hubungan pengetahuan cara membaca label informasi gizi dengan perilaku pemilihan makanan kemasan pada mahasiswa berstatus gizi obesitas dan normal menggunakan uji Spearman (p=0,004 dan p=0,007). Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan cara membaca label informasi gizi mahasiswa status gizi normal lebih baik daripada mahasiswa obesitas saat memilih makanan kemasan.Kata kunci: pengetahuan label informasi gizi, perilaku pemilihan makanan kemasan, status gizi Abstract Nutrition facts label is information on the nutritional content that must be written on packaged foods to ease the consumers to choose the right product according to their nutritional needs. Consumer’s knowledge on how to read nutritional information labels is very required because it will affect the choosing behavior of packaged food consumed, so it can affect the nutritional status they have. This study aimed to determine the differences in knowledge on how to read nutrition information labels among normal and obesity students and to know the relationship of knowledge on how to read nutritional information labels and the behavior of packaged food selection. This study was an analytical observational study with a cross-sectional approach using purposive sampling. Samples were divided into two groups, namely obese status group (n=33) and normal status group (n=33). The instrument used was questionnaire that had been validated before. In this study, 51.5% of normal status students had good knowledge on reading nutritional information labels compared to obese students, which was only 21.2%. The results of different test with Mann Whitney also stated a difference in the knowledge level on reading nutritional information labels and packaged food selection behavior among obese and normal students (p=0.004 and p=0.000). This study found a relation of knowledge on reading nutritional information labels and the behavior of packaged food selection on obese and normal students using the Spearman test (p=0.004 and p=0.007). Thus, it can be concluded that the level of knowledge on how to read the nutritional information label of students in normal nutritional status is better than obese students when choosing packaged foods. Keywords: behavior of packaged food selection, knowledge on nutrition facts label, nutritional status
Profil Mutu Gizi, Fisik, dan Organoleptik Mie Basah dengan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) Rahmi, Yosfi; Wani, Yudi Arimba; Kusuma, Titis Sari; Yuliani, Syopin Cintya; Rafidah, Gita; Azizah, Tyska Aulia
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.968 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2019.006.01.2

Abstract

Mie adalah produk makanan yang digemari oleh masyarakat. Namun, mie memiliki kandungan protein, serat, dan kalsium yang rendah. Peningkatan nilai gizi pada mie dapat dilakukan dengan menggunakan tepung daun kelor (TDK). Namun, tepung ini rasanya pahit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui profil mutu gizi (protein, lemak, air, abu, karbohidrat, serat kasar, kalsium), fisik (daya putus), dan organoleptik (tingkat kesukaan panelis) dari mie basah dengan TDK. Pada penelitian ini perlakuan adalah perbandingan antara tepung terigu (TT) dan TDK, yaitu 100:0 (kontrol), 95:5, 90:10, dan 85:15. Setiap perlakuan diulang 5 kali. Protein, lemak, air, abu, dan karbohidrat dianalisis proksimat, serat kasar dengan metode analisis asam basa, dan kalsium dengan metode Atomic Absorption Spectrofotometer (AAS). Daya putus mie diukur dengan menggunakan Tensile Strength Instrument. Mutu organoleptik dinilai oleh 20 orang panelis agak terlatih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan TDK secara signifikan memberikan perbedaan pada semua aspek mutu yang diukur (p<0,05), kecuali kandungan air (p>0,05). Kandungan kalsium pada mie basah kelor meningkat minimal 3,5 x kontrol. Daya putus dan tingkat kesukaan panelis terhadap mie menurun drastis sejak peningkatan konsentrasi dari TDK sebanyak 10%. Mie yang paling disukai panelis adalah mie basah dengan TT:TDK=95:5%. Kesimpulan, TDK hanya dapat disubstitusikan pada mie basah maksimal 5%.Kata kunci: mutu gizi, daya putus, organoleptik, mie, tepung daun kelorAbstractNoodles are food product favored by the public. However, noodles have a low content of protein, fiber, and calcium. Increasing the nutritional value in noodles can be done using Moringa leaf flour. However, this flour tastes bitter. This study aimed to determine the profile of food quality including nutrition (protein, lipid, moisture, ash, carbohydrate, crude fiber, calcium), physical quality (breaking strength) and organoleptic property (panelist preferences) from wet noodles with Moringa leaf flour. In this research, the treatment was the ratio between wheat flour and Moringa leaf flour, namely 100:0 (control), 95:5, 90:10, and 85:15. Each treatment was repeated five times. Protein, lipid, and carbohydrate were analyzed using proximate analysis, crude fiber was using the acid-base analysis method, and calcium was using the Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) method. The breaking strength of noodles was measured using Tensile Strength Instrument. Twenty rather-trained panelists assessed the organoleptic quality. The results showed that the use of Moringa leaf flour significantly provided differences in all measured aspects of quality (p<0.05), except for water content (p>0.05). Calcium content in moringa wet noodles increased by at least 3.5 times if compared to control. The breaking strength and the level of preference of panelists to the noodles dropped dramatically since the concentration of Moringa leaf flour increased by 10%. The noodles most liked by panelists are wet noodles with wheat flour : Moringa leaf flour ratio of 95:5. Moringa leaf flour can only be substituted on wet noodles for a maximum of 5%.Keywords: nutritional quality, breaking force, organoleptic, noodles, Moringa leaf flour 
Penyuluhan Gizi untuk Mengubah Pengetahuan dan Sikap Masyarakat terhadap Pengembangan Pangan Lokal Salak Manonjaya Bachtiar, Raden Agus; Sumarto, Sumarto; Aprianty, Deris; Kristiana, Lusi
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1787.33 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2018.005.02.1

Abstract

AbstrakSalak Manonjaya merupakan salah satu varietas asli Indonesia yang saat ini pamornya semakin menurun akibat memiliki kualitas rasa kurang disukai dibandingkan dengan salak yang ada di pasaran. Varietas ini di masa yang akan datang dikhawatirkan hilang, sehingga diperlukan upaya revitalisasi pemanfaatan salak ini yaitu dengan diversifikasi produk olahan serta didukung dengan upaya sosialisasinya. Tujuan penelitian ini adalah melihat perubahan pengetahuan dan sikap masyarakat dalam memahami dan mendukung upaya pengembangan dan diversifikasi olahan salak Manonjaya sebagai pangan lokal untuk mengatasi masalah gizi khususnya di Manonjaya melalui penyuluhan gizi. Penelitian ini menggunakan desain one group pretest - posttest. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tervalidasi. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling. Penelitian dilakukan di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya bulan Mei - Agustus 2016. Media penyuluhan yang digunakan adalah booklet dan demo produk olahan salak Manonjaya. Responden penelitian yaitu siswi SMPN 1 Manonjaya, guru, pengelola kantin, orang tua siswa, dan masyarakat umum dengan jumlah 61 orang. Hasil intervensi penyuluhan gizi menunjukkan rata-rata pengetahuan responden tentang Salak Manonjaya dan hasil olahannya meningkat secara signifikan dari 43,72 sebelum intervensi menjadi 73,11 setelah intervensi. Peningkatan penge-tahuan ini diperkuat dengan komitmennya dalam sikap yang menunjukkan adanya pemahaman dan dukungan untuk memanfaatkan olahan salak Manonjaya sebagai salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat.Kata kunci: pangan lokal, pengetahuan, penyuluhan gizi, salak Manonjaya, sikapAbstractThe trend of Manonjaya salacca (snake fruit) which is one of the native Indonesian varieties is currently declining because its taste is less favorable than the others in the market. In the future, this variety may extinct, thus efforts are needed to revitalize the use of this salacca by diversifying processed products and supported by the socialization. The purpose of this research was to see the changes in knowledge and attitude of community in understanding and supporting the effort to develop and diversify Manonjaya salacca as local food to overcome nutrition problem especially in Manonjaya through nutritional counseling. This study used a one-group pretest-posttest design. The instrument used was a validated questionnaire. The sampling method was purposive sampling. The study was conducted in Manonjaya Subdistrict, Tasikmalaya Regency in May-August 2016.The extension media used were booklets and demonstrations of Manonjaya salacca processed products. The research respondents were students, teachers, canteen managers, parents of students in Junior High School (SMPN) 1 Manonjaya, and public as many as 61 people. The results of the nutrition counseling intervention showed that the average knowledge of respondents about Manonjaya salacca and its processed products increased significantly from 43.72 before the intervention became 73.11 after the intervention. This increase in knowledge is strengthened by the attitudes that show an understanding and support for utilizing processed Manonjaya salacca as an alternative to meeting the nutritional needs.Keywords: attitude, knowledge, local food, Manonjaya salacca, nutritional education
Efektivitas Veggie-Fruit Dart Game terhadap Konsumsi Sayur dan Buah pada Siswa SDN Duri Kepa 05 PG Faridah, Syiva Nurul; Sitoayu, Laras; Nuzrina, Rachmanida
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.991 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2019.006.01.3

Abstract

Konsumsi sayur dan buah anak usia sekolah masih kurang dari yang dianjurkan. Rendahnya konsumsi sayur dan buah tersebut dapat diakibatkan oleh pengetahuan yang kurang mengenai pentingnya konsumsi sayur dan buah.  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas media Veggie-Fruit Dart Game terhadap konsumsi sayur dan buah siswa/i kelas V SDN Duri Kepa 05 PG Jakarta Barat. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental dengan rancangan penelitian Pretest-Posttest Non-Equivalent Control Goup Design. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2018 – Januari 2019 dengan sampel sebanyak 71 siswa, 35 siswa pada kelompok perlakuan dan 36 siswa pada kelompok kontrol. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan Independent Sample T-test. Hasil pada kelompok perlakuan didapatkan adanya pengaruh media Veggie-Fruit Dart Game terhadap konsumsi sayur dan buah (p≤0,05). Pada kelompok kontrol didapatkan tidak ada pengaruh yang signifikan media poster terhadap konsumsi sayur dan buah (p≥0,05). Terdapat perbedaan yang signifikan pada konsumsi sayur dan buah (p≤0,05) antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Media Veggie-Fruit Dart Game efektif meningkatkan konsumsi sayur dan buah pada siswa.Kata kunci : Konsumsi, Veggie-Fruit Dart Game, PosterAbstractVegetable and fruit consumption among school-age children is still less than the recommendation. Lack of knowledge about the importance of vegetable and fruit consumption might cause this low consumption of vegetables and fruits in school-age children. This study aimed to find the effect of Veggie-Fruit Dart Game on vegetable and fruit consumption in fifth-grade students of SDN Duri Kepa 05 PG West Jakarta. This research was a Quasi-Experimental with Pretest-Posttest Non-Equivalent Control Group Design. The study was conducted in November 2018 – January 2019 with a sample of 71 students, 35 students in the treatment group and 36 students in the control group.  The data analysis was using Wilcoxon and Independent Sample T-test. The results in the treatment group showed that there was an influence of Veggie-Fruit Dart Game media on the vegetable and fruit consumption (p≤0.05). In the control group, there was no significant effect of poster media on the vegetable and fruit consumption (p≥0.05). There were significant differences in the vegetable and fruit consumption (p≤0.05) between the treatment and the control group. This study concluded that Veggie-Fruit Dart Game effectively improves the vegetable and fruit consumption among students. Keywords: Consumption, Veggie-Fruit Dart Game, Poster
Asupan Zat Gizi Dan Kadar Hemoglobin Wanita Prakonsepsi Di Kabupaten Semarang Fillah Fithra Dieny; Annisa Khaira Maadi; Hartanti Sandi Wijayanti; A.Fahmy Arif Tsani; Choirun Nissa
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 6 No. 2 (2019)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2019.006.02.2

Abstract

Abstrak Wanita prakonsepsi yang mengalami anemia berisiko mengalami berbagai masalah saat kehamilan. Salah satu faktor risiko anemia yaitu asupan zat gizi yang tidak adekuat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor asupan zat gizi yang berpengaruh terhadap kadar Hb wanita prakonsepsi. Penelitian ini menggunakan desain  cross-sectional dengan 70 subjek pengantin wanita di KUA Kecamatan Sumowono dan Pringapus, berusia 16-35 tahun, dipilih dengan metode consecutive sampling. Data yang diambil yaitu berat badan, tinggi badan, asupan makan, dan kadar hemoglobin. Data asupan makan diperoleh menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Data kadar Hb diukur menggunakan metode Cyanmethemoglobin. Analisis data menggunakan uji regresi linear sederhana dan regresi linear ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi anemia dan status gizi kurang sebanyak 11,4% dan 15,7%. Asupan energi, protein, vitamin B2, seng, besi dan asam folat tergolong kurang. Asupan energi (p=0,004), protein (p=0,007), zat besi (p=0,009), dan status gizi (p=0,055) merupakan faktor yang mempengaruhi kadar Hb. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kadar Hb adalah asupan energi dan status gizi. Kesimpulannya adalah kadar Hb pada wanita prakonsepsi dipengaruhi oleh asupan energi, protein, zat besi dan status gizi. Namun, faktor yang paling berpengaruh adalah asupan energi dan status gizi.Kata kunci: asupan zat gizi, hemoglobin, wanita prakonsepsi Abstract  Preconception women who have anemia are at risk of suffering problems during pregnancy. One of risk factors for anemia is inadequate nutrient intake. This study was aimed to analyze the factors of nutrient intakes that affect the level of Hb in preconception women. This study was conducted by using cross-sectional design study that consisted of 70 brides registered at Office of Religious Affairs in Sumowono and Pringapus Subdistricts, aged 16-35 years selected by consecutive sampling method. Weight, height, food intake, and hemoglobin level were measured. Food intake was obtained by using Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Hb level was measured by Cyanmethemoglobin method. Simple linear regression and multiple linear regression test were used to analyze the data. The result showed that the prevalence of anemia was 11,4% and prevalence of undernutrition status was 15,7%. Energy intake (p=0,004), protein intake (p=0,007), iron intake (p=0,009), nutritional status (p=0,055) were factors that affected Hb level. The most significant  factors of Hb level were energy intake and nutritional status. The conclussion is Hb level in preconception women was affected by energy, protein, iron intake and nutritional status. However, the most significant factors with Hb level were energy intake and nutritional status. Keywords: nutrients intake, hemoglobin, preconception women
Kebiasaan Sarapan Berhubungan dengan Tingkat Kebugaran Jasmani pada Anak Usia Sekolah Dasar di SD Budya Wacana Yogyakarta Ave Maria Rosario; Yoseph Leonardo Samodra; Yanti Ivana Suryanto
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 6 No. 2 (2019)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2019.006.02.7

Abstract

Abstrak Di Indonesia terdapat 40% anak yang melewatkan sarapan. Melewatkan sarapan dapat memengaruhi penurunan aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik ini berdampak pada penurunan kebugaran jasmani, sehingga seseorang akan lebih mudah lelah dan kurang optimal dalam melakukan aktivitas harian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan dengan tingkat kebugaran jasmani pada anak usia sekolah dasar di SD Budya Wacana Yogyakarta. Penelitian menggunakan metode cross sectional dengan subjek penelitian adalah anak usia sekolah dasar kelas IV, V, dan VI di SD Budya Wacana Yogyakarta, yang diambil dengan metode total sampling, yaitu sebesar 157 siswa. Pengambilan data menggunakan kuisioner sarapan dan tingkat kebugaran jasmani dengan lari jarak menengah (1000 meter). Analisis statistik  menggunakan spearman rank, dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan dengan tingkat kebugaran jasmani (p=0.023), serta adanya hubungan antara status gizi dengan tingkat kebugaran jasmani (p=0.000). Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin (p=0.682), usia (p=0.021), penyakit kardiovaskular respirasi (p=0.781) dengan tingkat kebugaran jasmani. Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik hubungan status gizi (p= 0.000) dengan tingkat kebugaran jasmani memiliki hubungan yang lebih besar dibandingkan dengan kebiasaan sarapan (p= 0.011). Status gizi dapat mempengaruhi 11,9% dari kebugaran jasmani siswa dalam penelitian ini. Kata kunci: Kebugaran Jasmani, Kebiasaan Sarapan, Status Gizi, Usia Sekolah DasarAbstract  Globally, linear growth failure is the most common form of childhood malnutrition, with around In Indonesia there are 40% of children who skip breakfast and it can reduce their physical activity. This lack of physical activity will decrease physical fitness, thus someone will be easily tired and non-optimal doing their daily activities. This research aimed to find out the correlation between breakfast habits and physical fitness levels among elementary school-age children at Budya Wacana Elementary School Yogyakarta. The study used cross sectional method and total sampling technique, with 157 students come from IV, V, and VI grades as the subjects. The data were collected using a breakfast questionnaire, as well as physical fitness level with medium distance running (1000 meters). Spearman Rank was used for bivariate analysis, with a confidence level of 95%. The results showed that there was a correlation between breakfast habits and nutritional status with physical fitness level in about p = 0.023 and  p = 0.000, respectively. Moreover, there was no correlation between gender (p = 0.682), age (p = 0.021), cardiovascular respiration disease (p = 0.781) with physical fitness level. From the results of multivariate analysis with logistic regression test the nutritional status has a greater correlation (p = 0.000) with physical fitness level than breakfast habits (p = 0.011). Therefore, this research showed that nutritional status affected in about 11,9% of students’ physical fitness. Keywords: Physical Fitness, Breakfast Habits, Nutritional Status, Elementary School Age
Formulasi Cookies Sagu, Ganyong, Dan Galohgor Sebagai Alternatif Kudapan Bagi Penderita Diabetes Melitus Tipe II Aulia Ratnadianti Suharjo; Katrin Roosita
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 6 No. 2 (2019)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2019.006.02.3

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk cookies sagu, ganyong, dan galohgor sebagai kudapan alternatif bagi penderita diabetes melitus. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan empat taraf formula, yaitu F0 (kontrol), F1 (12.5% tepung ganyong, 0% ekstrak jamu galohgor), F2 (10% tepung ganyong, 2.5% ekstrak jamu galohgor), dan F3 (0% tepung ganyong, 2.5% ekstrak jamu galohgor). Cookies sagu, ganyong, dan galohgor memiliki tingkat penerimaan mencapai 82%. Kandungan zat gizi cookies sagu, ganyong, dan galohgor adalah 5.3% (b/b), abu 2.4% (b/k), lemak 26.8% (b/k), protein 2.4% (b/k), serat kasar 3.1% (b/k), dan karbohidrat 63.1% (b/k). Total flavonoid pada cookies sagu, ganyong, dan galohgor setara dengan 22 mg quercetin equivalen/100 gram. Cookies ganyong galohgor dalam satu kali sajian (40 gram) dapat memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi wanita berusia 50-64 tahun sebagai berikut: 12.9% energi, 1.5% protein, 30.5% lemak, 4.9% serat, dan 10.2% karbohidrat.Kata kunci: diabetes melitus, cookies, ganyong, galohgor Abstract Preconception women who have anemia are at risk of suffering problems during pregnancy. One of risk The aim of this study was to develop sago, ganyong, and galohgor cookies as a healthy snack for diabetes mellitus patients. Study design was Complete Randomized Design. This study using four formula levels F0 (control), F1 (12.5% ganyong flour, 0% galohgor extract), F2 (10% ganyong flour, 2.5% galohgor extract), and F3 (0% ganyong flour, 2.5% galohgor extract). Sago, ganyong, and galohgor cookies had 82% acceptance level. Nutrient contents and characteristics of sago, ganyong, and galohgor cookies were as follows 5.3% (w/w) moisture,  2.4% (d/w) ash, 26.8% (d/w) fat, 2.4% (d/w) protein, 3.1% (d/w) crude fiber, and 63.1% (d/w) carbohydrate. The flavonoid value of sago, ganyong, and galohgor cookies was equal to 22 mg quercetin equivalent/100 g. Sago, ganyong, and galohgor in one serving size (40 grams) might contribute to energy and nutrients requirment of woman aged 50-64 years, as much as  follows: 12.9% energy, 1.5% protein, 30.5% fat, 4.9% fiber and 10.2% carbohydrate. Keywords: diabetes mellitus, cookies, ganyong, galohgor

Page 8 of 20 | Total Record : 199