cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Dinamika Penelitian Industri
ISSN : 20888996     EISSN : 24774456     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Menyajikan karya tulis ilmiah yang berkualitas yang telah terseleksi dan direview untuk penelitian dan perekayasaan bidang teknologi industri karet, tekstil, pangan, lingkungan dan kimia lingkungan.
Arjuna Subject : -
Articles 387 Documents
APLIKASI LABU KUNING SEBAGAI SUBSTITUSI ZAT WARNA KUNING PADA PEMBUATAN KEMPLANG Alhanannasir Alhanannasir; Asep Dodo Murtado; Mukhtarudin Muchsiri; Fajar Rudi; Sri Agustini
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 32, No 1 (2021): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28959/jdpi.v32i1.6896

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan labu kuning sebagai substitusi pewarna kuning terhadap sifat fisika kemplang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok non Faktorial dengan Formulasi labu kuning dan tepung tapioka sebagai perlakuan dan diulang sebanyak empat kali. Sifat fisika yang diamati meliputi diameter pori, kadar air, aktivitas air dan warna (lightness, redness, yellowness, hue, dan chroma). Hasil penelitian menunjukkan formulasi labu kuning dan tepung tapioka berpengaruh nyata terhadap  diameter pori, kadar air, aktivitas air, dan warna (lightness, redness, yellowness, hue, dan chroma) kemplang. Penambahan labu kuning pada pembuatan kemplang menyebabkan penurunan diameter pori, kadar air dan, aktivitas air, namun meningkatkan warna (derajat kemerahan, derajat kekuningan, chroma dan hue) kemplang. Diameter pori, kadar air dan aktivitas air tertinggi didapat pada perlakukan kontrol (F0) dan terendah terdapat pada perlakuan formulasi 20% labu kuning (F4). Sifat fisika kemplang formulasi labu kuning berbeda nyata dengan perlakuan kontrol (F0). Sifat fisika kemplang formulasi F3 berbeda tidak nyata dengan formulasi F4, namun demikian formulasi labu kuning 15 % (F3) memberikan sifat fisika terbaik. Formulasi labu kuning dan tapioka berhasil memberikan warna kuning pada kemplang dengan rerata nilai chroma berkisar 46,64-50,31 dan nilai hue 93,36-94,05. Kata kunci : Kemplang, formulasi, labu kuning, tepung tapioka.
GRAFTING MONOMER STIRENA PADA KARET ALAM LATEKS DENGAN VARIASI RASIO KOPOLIMERISASI DAN TEMPERATUR Prahady Susmanto; Tuti Indah Sari; Muhammad Hatta Dahlan; Indah Statiska; Sila Amelia Ayu Syifa
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 32, No 1 (2021): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28959/jdpi.v32i1.7015

Abstract

Proses kopolimerisasi cangkok emulsi pada penelitian ini dilakukan untuk optimalisasi penggunaan karet alam lateks dan meningkatkan sifat karet alam lateks sebagai bahan intermediet dalam berbagai aplikasi produk karet. Optimalisasi proses dilakukan dengan memvariasikan rasio kopolimerisasi antara karet alam lateks dengan monomer (60:40, 70:30, dan 80:20) dan temperatur reaksi (60oC, 70oC, 80oC, dan 90oC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi cangkok monomer stirena tertinggi pada rasio kopolimerisasi KA:ST sebesar 70:30 saat temperatur 60oC sebesar 87,9893%, dibuktikan dengan analisa berat molekul menggunakan viskometer Ostwald sebesar 800.295,9067 g/mol. Pengujian FTIR juga menunjukkan adanya gugus benzena pada daerah panjang gelombang sekitar 696,77 cm-1 untuk vibrasi tekuk ikatan CH, 1494,12 cm-1 untuk vibrasi ulur ikatan C=C dan 1630,56 cm-1 untuk vibrasi ulur cincin benzena pada molekul stirena yang mengidentifikasi adanya cabang monomer stirena pada backbone karet alam lateks. Struktur permukaan sampel dengan pengujian SEM-EDX terlihat lebih halus dan tidak bergelombang dibandingkan sampel karet alam lateks tanpa perlakuan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan karet alam lateks setelah diberi perlakuan dapat digunakan sebagai bahan intermediet dalam berbagai produk karet, namun perlu divalidasi Standard Indonesian Rubber (SRI).
Cover, Redaksi, Daftar Isi, Kata Pengantar dan Acknowledgement Aditya Krisna Nugroho
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 32, No 1 (2021): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28959/jdpi.v32i1.7090

Abstract

KOMPOSIT KARET ALAM DAN GRAPHENA TERHADAP KARAKTERISTIK MEKANIK VULKANISAT VELG BAN BUSA PADAT Popy Marlina; Hari Adi Prasetya
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 32, No 1 (2021): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28959/jdpi.v32i1.6962

Abstract

Penelitian ini fokus pada penggunaan graphena sebagai filler karet alam. Tujuan penggunaan graphena  untuk meningkatkan sifat mekanik vulkanisat velg ban busa padat.  Graphene adalah bahan pengisi yang penting bagi polimer untuk meningkatkan sifat listrik, mekanik atau barrier karena sifat mekaniknya yang baik.  Graphena dengan muatan berbeda (10, 20 dan 30 phr) divariasikan dengan sulfur (10 dan 20 phr), kemudian dikompositkan dengan karet alam.   Pengaruh variasi muatan pengisi graphena dan sulfur pada pampatan tetap dan ketahanan usang untuk kekerasan, tegangan putus dan perpanjangan putus vulkanisat velg ban busa padat dipelajari.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan pengisi dan sulfur dengan muatan paling efektif dalam karet alam pada 30 dan 20 phr.  Perlakuan H6 menunjukkan sifat mekanik yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan H7 menggunakan bahan pengisi carbon black.  Graphena dapat digunakan sebagai bahan pengisi produk karet, khususnya velg ban busa padat, dan alternatif bahan pengisi komersil.
KARAKTERISTIK KUE TRADISIONAL KHAS LAMPUNG (BABON) TERSUBSTITUSI MOSEP RED FLOUR DAN TEPUNG TEMPE Sefanadia Putri; Arie Nugroho
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 32, No 1 (2021): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28959/jdpi.v32i1.6968

Abstract

Pengembangan kue babon yang merupakan salah satu makanan khas Lampung dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber pangan lokal yang ada. Penelitian ini bertujuan mengkaji sifat organoleptik dan kandungan gizi kue tradisional khas lampung (babon) tersubstitusi mosep red flour dan tepung tempe. Desain penelitian menggunakan metode RAL yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari perbedaan komposisi dasar kue babon yang terdiri dari tapioka: mosep red flour (HKI no 000179513): tepung tempe. Perbandingan perlakuan yaitu K1 (100 : 0 : 0), K2 (60 : 20 : 20), K3 (50 : 25 : 25), K4 (40 : 30 : 30), K5 (30 : 35 : 35). Data hasil pengamatan untuk uji organoleptik, kandungan gizi dan energi dianalisis dengan Analisys of Variance (Anova) dan dilanjutkan dengan uji (DMRT). Hasil penelitian menunjukan bahwa kue babon terbaik dan paling disukai panelis didapat pada formulasi K2 dengan perbandingan tapioka: tepung ubi jalar merah termodifikasi: tepung tempe = 60 : 20 : 20. Kue babon terbaik memiliki kandungan gizi air 6,82%, abu 1,23 %, protein 6,18%, lemak 17,02%, serat kasar 1,07% serta karbohidrat 67,66%. Nilai energi yang dihasilkan pada berbagai jenis kue babon termodifikasi berkisar 430,35 – 524,3 kkal/100g.
SINTESIS BAHAN BAKAR PADAT BERBAHAN BAKU RESIDU (CHAR) HASIL PIROLISIS LIMBAH PLASTIK Selpiana Selpiana; RR Yunita Bayu Ningsih; Rizka Wulandari Putri; M Daffa Umar Syauqi; Nur Hidayatullah
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 32, No 1 (2021): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28959/jdpi.v32i1.6945

Abstract

Penggunaan produk berbahan plastik memiliki banyak keunggulan yaitu ringan, kuat dan kedap air. Keunggulan plastik ini menyebabkan semakin meningkatnya penggunaan plastik di masyarakat. Plastik memiliki sifat non biodegradable yang menyebabkan penumpukan limbah plastik. Hal tersebut menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan bagi makhluk hidup. Beberapa jenis plastik bersifat termoplastik sehingga dapat berubah sifat jika dipengaruhi oleh temperatur. Sifat ini menjadi dasar  bahwa plastik dapat mengalami perubahan sifat baik secara fisika maupun kimia melalui proses pirolisis. Konversi limbah Plastik melalui proses pirolisis dapat merubah wujud plastik menjadi fase liquid, gas dan padat (residu). Pesidu (char) dari hasil proses pirolisis limbah plastik dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku sintesis Bahan Bakar Padat. Variabel bebas pada penelitian ini adalah variasi ukuran partikel (50 dan 150 mesh) dan variasi perekat (damar: turpentine, minyak jelantah: oli bekas). Rasio damar: turpentine (30:70, 40:60, 50:50, 60:40, dan 70:30) dan rasio minyak jelantah: oli bekas (100:0, 0:100 dan 50:50). Sampel dikarakterisasi menggunakan analisa proksimat. Hasil analisa sampel yang memenuhi standar Bahan Bakar Padat berdasarkan SNI, nilai kalor optimum 7.843,7 cal/g diperoleh dari sampel dengan ukuran 150 mesh dan perekat  oli bekas.
TINJAUAN MENGENAI PENERAPAN FISIKA PLASMA PADA BIDANG TEKSTIL Valentinus Galih Vidia Putra; Tri Susanto
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 32, No 1 (2021): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28959/jdpi.v32i1.6683

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan fisika plasma telah menarik beberapa peneliti di industri tekstil untuk dipelajari, dikarenakan teknologi ini dapat menghemat biaya produksi dan adanya sifat ramah lingkungan sehingga penerapan fisika plasma dapat diimplementasikan dalam berbagai proses tekstil. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang penerapan plasma korona non-termal dalam industri tekstil. Efisiensi pengolahan plasma korona dipengaruhi oleh beberapa karakteristik antara lain sifat bahan tekstil, jenis pembangkit plasma korona, dan kondisi perlakuan plasma korona. Namun meskipun begitu, penerapan fisika plasma pada tekstil belum sepenuhnya dipelajari serta dimanfaatkan secara maksimal. Karena banyaknya aplikasi plasma korona di bidang industri tekstil, maka pada artikel ini diulas tentang pengaruh perlakuan plasma dan penerapan plasma, terutama oleh plasma korona, terhadap bahan tekstil.
EFEKTIVITAS ANTIMIKROBA BUBUK BIJI KEPAYANG (PANGIUM EDULE REINW.) SEBAGAI PENGAWET ALAMI CUKO PEMPEK Mukhtarudin Muchsiri; Suyatno Suyatno; Alhanannasir Alhanannasir; Sri Agustini; Yando Agus Kurniawan
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 32, No 2 (2021): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28959/jdpi.v32i2.7428

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kemampuan antimikroba bubuk biji kepayang sebagai pengawet alami cuko pempek untuk  meningkatkan umur simpan hingga 12 hari penyimpanan. Metode yang digunakan yaitu RAK non faktorial dengan enam taraf perlakuan yaitu penambahan bubuk biji kepayang 0% (B0), 1% (B1), 2% (B2), 3% (B3), 4% (B4), dan 5% (B5) dengan 3 replikasi. Parameter yang diamati yaitu total asam, pH, Total Plate Count (TPC), uji organoleptik aroma dan rasa. Total asam cuko pempek tertinggi sebelum penyimpanan adalah B5 yaitu 0,604%, diikuti oleh B4, B3, B2 B1 dan B0 secara berurutan yaitu 0,602 %, 0,600 %, 0,599%, 0,598 % dan 0,596 %. Setelah 12 hari penyimpanan, total asam tertinggi terdapat pada B0 yaitu 1,427 sedangkan total asam terendah pada B3 yaitu 0,805 %. Sebelum penyimpanan, nilai pH terendah terdapat pada B5 yaitu 4,80 dan pH tertinggi terdapat pada B0 yaitu 4,92. Setelah 12 hari penyimpanan, pH terendah terdapat pada B0 yaitu 3,10  dan tertinggi pada B3 yaitu 4,63. TPC tertinggi terdapat pada B0 yaitu 2,6 x 102 CFU/mL setelah 12 hari penyimpanan sedangkan TPC terendah terdapat pada B3 yaitu 9,0 x 10 CFU/mL. Setelah 12 hari penyimpanan aroma dan rasa cuko perlakuan B3 paling disukai oleh panelis dengan skor 4,05 dan 4,25. Aroma dan rasa paling tidak disukai panelis terdapat pada B0 dengan skor yang sama yaitu 2,45. Penambahan bubuk biji kepayang 3% (B3) pada cuko pempek efektif menghambat pertumbuhan mikroba kontaminan selama 12 hari penyimpanan dan paling disukai oleh panelis dari segi aroma dan rasa.
ANALISA KEMAMPUAN DAN KINETIKA ADSORPSI KARBON AKTIF DARI CANGKANG KETAPANG TERHADAP ZAT WARNA METIL ORANYE Eko Ariyanto; Dian Dwi Lestari; Dian Kharismadewi
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 32, No 2 (2021): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28959/jdpi.v32i2.7028

Abstract

Ketapang (Terminalia catappa) merupakan tanaman pohon peneduh yang banyak ditanam di taman dan tepi jalan. Buah bercangkang keras dari pohon ketapang ini belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, karenanya potensi pemanfaatannya masih terus diteliti. Cangkang buah ketapang dijadikan sebagai adsorben untuk menyerap zat warna metil oranye (MO) pada penelitian ini. Cangkang ketapang dibuat menjadi karbon aktif dengan diaktivasi menggunakan asam klorida 0,1 M. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas adsorpsi dari karbon aktif yang telah diaktivasi dan mempelajari kinetika adsorpsinya, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai adsorben dalam menanggulangi pencemaran air. Standar baku mutu SNI 06-3730-1995 digunakan untuk menguji karbon aktif yang dihasilkan yaitu untuk uji kadar air, abu, zat terbang, dan daya serap iodium. Hasil analisa uji mutu karbon aktif yang dihasilkan didapatkan persentase nilai kadar air sebesar 2,87%, kadar abu sebesar 0,66%, kadar zat terbang sebesar 14,55%, dan daya serap iodium sebesar 818,90 mg/g. Morfologi dan pori permukaan karbon aktif dikarakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscopy, dimana didapatkan ukuran pori setelah diaktivasi yaitu antara 6 – 14 mm. Hasil analisa adsorpsi zat warna metil oranye didapatkan kapasitas adsorpsi optimum sebesar 3,77 mg/g pada pH 4,2 dan waktu optimum 15 menit. Proses adsorpsi dari karbon aktif cangkang ketapang mengikuti model kinetika Lagergren pseudo orde satu dengan nilai R2 sebesar 0,993 dan memenuhi model isoterm Freundlich dengan nilai R2 sebesar 0,984.
PEMANFAATAN EKSTRAK GAMBIR (Uncaria gambir Roxb) PADA PEMBUATAN PERMEN JELLY FUNGSIONAL Budi Santoso; Dian Nurul Huda; Aldila Din Pangawikan
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 32, No 2 (2021): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28959/jdpi.v32i2.7190

Abstract


Filter by Year

2010 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 33, No 1 (2022): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 32, No 2 (2021): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 32, No 1 (2021): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 31, No 2 (2020): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 31, No 1 (2020): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 30, No 2 (2019): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 30, No 1 (2019): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 29, No 2 (2018): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI0 Vol 29, No 2 (2018): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 29, No 1 (2018): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 29, No 1 (2018): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 28, No 2 (2017): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 28, No 2 (2017): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 28, No 1 (2017): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 28, No 1 (2017): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 27, No 2 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 27, No 2 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 27, No 1 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 27, No 1 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 26, No 2 (2015): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 26, No 2 (2015): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 26, No 1 (2015): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 26, No 1 (2015): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 25, No 2 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 25, No 2 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 25, No 1 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 25, No 1 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 24, No 2 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 24, No 2 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 23, No 2 (2012): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 23, No 2 (2012): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 23, No 1 (2012): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 23, No 1 (2012): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 22, No 2 (2011): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 22, No 2 (2011): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 22, No 1 (2011): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 22, No 1 (2011): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI Vol 21, No 2 (2010): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN Vol 21, No 2 (2010): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN Vol 21, No 1 (2010): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN Vol 21, No 1 (2010): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN More Issue