cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
EDUTECH: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
ISSN : 24426024     EISSN : 24427063     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Arjuna Subject : -
Articles 285 Documents
Pertanggungjawaban Pidana Perbuatan Penggunaan Merek Yang Sama Pada Pokoknya Tanpa Izin (Analisis Putusan MA.RI No. 2037/ Pid.Sus/2015) Ibrahim Nainggolan
EDUTECH Vol 5, No 1 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.241 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v5i1.2759

Abstract

Berdasarkan hasil penelitian dipahami bahwa Pengaturan hukum pidana mengenai perbuatan penggunan merek yang sama pada pokoknya di atur pada Bab XVIII Pasal 100-101 undang-undang No. 20 tahun 2016 tentang merek dan indikasi geografis perubahan atas undang-undang No. 15 tahun 2001 tentang merek. pertangungjawaban pidana terkait dengan tindak pidana yang penulis kaji, bahwa harusnya terdakwa dinyatakn melakukan sebuah tindak pidana karena merek yang dimiliki terdakwa berupa VIM KHO mengandung bahan pemutih yang sejatinya sama pada pokoknya dengan merek VIN KHO milik korban. Kebijakan hukum pidana (penal police) terkandung di dalamnya tiga kekuasaan/kewenangan, yaitu kekuasaan legislatif/formulatif berwenang dalam hal menetapkan atau merumuskan perbuatan apa yang dapat dipidana yang berorientasi pada permasalahan pokok dalam hukum pidana meliputi perbuatan yang bersifat melawan hukum, kesalahan/pertanggungjawaban pidana dan sanksi apa yang dapat dikenakan oleh pembuat undang-undang. Dengan demikian diperhatikannya tahap ini mampu mengimbangi perkembangan kejahatan ataupun tindak pidana merek, kebijakan hukum pidana yang di buat legislatif melalui undang-undang yang di terbitkannya mampu mencegah peluku tindak pindana merek, baik itu pada peningkatan hukuman maupun pada perluasn terhadap tindak pidana merek. Tahap aplikasi oleh aparat penegak hukum atau pengadilan, dan tahapan eksekutif/administratif dalam melaksanakan hukum pidana oleh aparat pelaksana/eksekusi pidana.  Dalam tahap ini kita dapat melihat bahwa penerapan hukum oleh aparat penegak hukum terkait dengan tindak pidana merek haruslah melihat fakta-fakta dilapangan, dengan demikian penegakan hukum terhadap merek dapat menjadi lebih baik. Terkait dengan hal demikian, kebijakan hukum non penai juga sagat menentukan dalan perkembangan hukum merek di indonesia, hal ini dapat kita perhatikan dari efektifitas pencegahan yang dilakukan oleh aparatur penegak hukum dalam mengurangi kejahatan merek
Ajaran Islam Tentang Prinsip Dasar Konsumsi Oleh Konsumen Ida Martinelli
EDUTECH Vol 5, No 1 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.085 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v5i1.2803

Abstract

Budaya konsumerisme yang menjangkiti masyarakat modern saat ini, sebenarnya memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan dan kestabilan ekonomi di masyarakat. Konsep Islam tentang konsumsi mengajarkan bahwa pemenuhan kebutuhan hidup harus selaras dan seimbang dengan kondisi keuangan dan memang yang benar-benar dibutuhkan. Islam juga mengajarkan tentang pemenuhan kebutuhan hidup manusia tidak boleh berlebih-lebihan dan tidak boros. Ketentuan tersebut merupakan bagian dari konsep maslahah yang memberikan kebaikan kepada manusia baik di dunia maupun di akhirat. Berdasarkan hal itu maka dalam hal konsumsi Islam juga harus sesuai dengan moral dan etika yang menjadi ajaran dasar dalam Islam.
Sanksi Terhadap Pelaku Penculikan Anak Menurut Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dan Hukum Islam Khairil Azmi Nasution
EDUTECH Vol 5, No 1 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.324 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v5i1.2760

Abstract

Permasalahan yang dikaji dalam  tuisan  ini adalah mengenai sanksi hukum bagi pelaku penculikan anak menurut  Hukum Islam .  tulisan  ini bertujuan   untuk mengetahui  bagaimana  sanksi terhadap pelaku penculikan anak dan mengetahui relevansinya   dengan Undang-Undang  Perlindungan Anak. Tulisan ini  menggunakan pendekatan falsafi yaitu pendekatan sistematis yang didasarkan pada pemikiran ulama, juga digunakan metode content analyst (analisa isi) yaitu metode yang berusaha memaparkan kembali (merekonstruksi) kerangka pemikiran ulama terhadap persoalan yang diteliti sehingga nantinya dapat ditarik suatu kesimpulan terhadap pendapat mereka, yakni dengan menggunakan metode deduktif dan induktif.  Tulisan  ini menunjukkan   bahwa pelaku penculikan anak tidak dikenakan hukuman had berupa potong tangan akan tetapi adalah hukuman ta’zir karena anak bukan merupakan harta sehingga tidak dapat dijadikan objek pencurian. Landasan hukumnya    adalah hadis yang diriwayatkan oleh imam al-Bukhari, Muslim dan Ahmad bin Hambal yang bersumber dari Aisyah r.a  juga  relevan   dengan Undang-Undang Perlindungan Anak.
Pemahaman Dan Sikap Masyarakat Terhadap Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum Melalui Penyuluhan Hukum Keliling (Studi Kasus di Pasar Setia Budi, Kota Medan) Lamria Fitriani Manalu
EDUTECH Vol 5, No 2 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.764 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v5i2.3267

Abstract

Kesadaran hukum adalah sesuatu yang bersifat abstrak, dan baru bersifat konkret setelah diwujudkan dalam perilaku nyata dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat, perlu dilakukan penyuluhan hukum dengan tujuan agar masyarakat tahu hukum, paham hukum, dan sadar hukum, yang bermuara pada kepatuhan pada hukum tanpa ada adanya paksaan, melainkan menjadikannya sebagai suatu kebutuhan. Penyuluhan hukum dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu penyuluhan hukum langsung dan tidak langsung. Penyuluhan Hukum Keliling (Penyuling) merupakan salah satu bentuk penyuluhan langsung dengan menggunakan sarana Mobil Penyuluhan Keliling (Mobil Penyuling). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan sikap masyarakat tentang bantuan hukum sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum yang disampaikan melalui Penyuling di salah satu pasar tradisional di Kota Medan, yaitu Pasar Setia Budi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan metode pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat dapat memahami informasi tentang bantuan hukum untuk orang atau kelompok miskin yang disampaikan oleh penyuluh hukum yang bertugas pada penyuluhan hukum keliling serta bersikap optimis terhadap informasi tersebut. Masyarakat bahkan menginginkan agar penyuluhan hukum keliling dapat dilakukan secara berkala di daerah mereka.
Kurikulum Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam Agus Salim
EDUTECH Vol 5, No 2 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.229 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v5i2.3268

Abstract

Dalam  perspektif filasafat pendidikan Islam kurikulum dibangun di atas dasar yang kuat dan kokoh, yaitu Alquran dan hadis. Dari dasar inilah manusia melalui jalan terang-benderang untuk menjalankan fungsinya sebagai khalifah dan memperoleh kehidupan yang hakiki di dunia dan akhirat melalui yang namanya pendidikan Islam. Oleh karena dasar kurikulum pendidikan Islam adalah wahyu maka orientasi pendidikan  bukan hanya sebagai penguasa ilmu tetapi pengamal ilmu. Dengan demikian kurikulum didesain agar lahirnya manusia yang memiliki ilmu, karakter dan keterampilan (skill).
Lembaga Pemasyarakatan Dalam Menjalankan Rehabilitasi Terhadap Narapidana Narkotika Ibrahim Nainggolan
EDUTECH Vol 5, No 2 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.158 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v5i2.3388

Abstract

Sistem peradilan pidana lebih diarahkan pada masalah pemidanaan. Pembalasan (The retributivist approach) memandang pemidanaan sebagai suatu tanggapan moral yang pantas dan/atau diperlukan terhadap tindakan terlarang.  Di antara berbagai jenis pemidanaan, pidana penjara (pemasyarakatan) merupakan yang paling populer, dan jumlah penghuninya terus meningkat. Lembaga permasyarakatan diharapkan menjalankan sistem pemasyarakatan agar terpidana narkotika (atau yang dikenal sebagai warga binaan pemasyarakatan/WBP) menyadari kesalahan, memperbaiki diri, tidak mengulangi tindak pidana sehingga, dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab, dan tidak menjadi residivis. Penulisan ini menggunakan metode penelitian hukum yuridis normatif (normatif research) dengan spesifikasi penelitian deskriptif analistis yang memggunakan data skunder. Prosedur pengumpulan datanya adalah berupa dokumentasi catatan atau kutipan, penelusuran literatur hukum, buku-buku dan lainnya yang bertalian dengan identifikasi masalah baik secara cara offline maupun online yang kemudian dianalisa melalui metode analisa konten (centent analysis method)  dengan fokus pada permasalahan tentang Bagaimana rehabilitasi terhadap pelaku tindak pidana penyalahgunaan narkotika yang diselenggarakan Lembaga Pemasyarakatan?, Bagaimana kebijakan Lembaga Pemasyarakatan dalam pelaksanaan rehabilitasi terhadap pelaku tindak pidana penyalahgunaan narkotika?.  Dari hasil penelitian diketahui bahwa Penetapan pelaksanaan rehabilitasi terhadap pengguna narkoba merupakan salah satu bagian dari vonis yang dijatuhkan oleh Hakim dan tempat dimana Vonis itu dilaksanakan seharusnya adalah adalah lembaga Pemasyarakatan, bukan ditempat lain. Hal yang sangat disayangkan adalah kurangnya perhatian pemerintah maupun pihak-pihak pembuat kebijakan lain untuk mengatur hal-hal yang bersifat detail mengenai bagaimana hal itu diterapkan. Akibatnya adalah aturan hukum sebagaimana yang disebutkan dalam Undang-undang Psikotropika maupun Narkotika mengenai penerapan hukuman rehabilitasi tersebut hanyalah tinggal pemanis undang-undang tersebut saja tanpa dapat benar-benar secara nyata dan menyeluruh diterapkan dalam aplikasinya dilapangan. Lembaga Pemasyarakatan, harus diakui sudah banyak mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat mengakomodir hak-hak dari para Terpidana kasus Narkoba. Namun hal itu masih dalam taraf yang bersifat umum, sedangkan dalam hal-hal khusus seperti penanganan terhadap Terpidana Narkoba yang berada pada tingkat hanya sebagai pengguna masih belum cukup diperhatikan
Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis Dan Minat Belajar Matematika Peserta Didik Melalui Pendekatan Realistik Berbasis Budaya Melayu Langkat di MTS Negeri Tanjung Pura Kabupaten Langkat Khairunnisa Khairunnisa
EDUTECH Vol 5, No 2 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.757 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v5i2.3397

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis peningkatan kemampuan representasi matematis peserta didik yang diajar melalui pendekatan realistik berbasis budaya Melayu Langkat; (2) Menganalisis peningkatan minat belajar matematika peserta didik yang diajar melalui pendekatan realistik berbasis budaya Melayu Langkat; (3) Menganalisis interaksi antara pembelajaran dengan kemampuan awal matematika (tinggi, sedang, rendah) peserta didik terhadap kemampuan representasi matematis peserta didik; dan (4) Menganalisis interaksi antara pembelajaran dengan kemampuan awal matematika (tinggi, sedang, rendah) peserta didik terhadap minat belajar matematika peserta didik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik MTs Negeri Tanjung Pura Kabupaten Langkat pada kelas VII yang terdiri dari 7 kelas parallel dan terpilih secara acak dua kelas. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari tes kemampuan representasi matematis dan  angket minat belajar matematika. Instrumen tersebut dinyatakan telah memenuhi syarat validitas isi, serta koefisien reliabilitas sebesar 0,431 dan 0,791 berturut-turut untuk kemampuan representasi matematis dan minat belajar matematika. Analisis data yang digunakan adalah ANAVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat peningkatan kemampuan representasi matematis peserta didik yang diajar melalui pendekatan realistik berbasis budaya Melayu Langkat; (2) Terdapat peningkatan minat belajar matematika peserta didik yang diajar melalui pendekatan realistik berbasis budaya Melayu Langkat; (3) Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran dengan kemampuan awal matematika (tinggi, sedang, rendah) peserta didik terhadap peningkatan kemampuan representasi matematis peserta didik; dan (4) Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran dengan kemampuan awal matematika (tinggi, sedang, rendah) peserta didik terhadap peningkatan minat belajar matematika peserta didik
English Teachers’ Strategies In Teaching Conversation Materials At High School Level In Medan Erikson Saragih; Audina Nauli; Rina Septiyan Damaiyana Simbolon; Gabriella Patricia L.Tobing; Rany Octorita Nababan; Novi Triani Hutagalung
EDUTECH Vol 5, No 2 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.832 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v5i2.3399

Abstract

This study is aimed at findings the strategies that used by English teachers’ in teaching conversation material at high school level in Medan. It is investigated five English teachers in teaching conversation materials through strategies. In collecting the data, interview, classroom observation and FGD were used as instruments to identify teachers’ strategies in teaching conversation. The result showed that the strategy used by the English teachers’ strategies in teaching conversation materials at high school level in Medan were role play, pair work, drilling and group discussion. The first and second English teachers’ used group discussion strategy, because through strategy the teaching learning process more enjoyed, relaxed, and it can make the students active in speaking. The third teacher used the role play strategy because students could practice their speaking skills directly in front the class. The forth teacher used drilling strategy, because it helped the students in improving their pronunciation. And the last teacher used pair work strategy, because the strategy could make students be more active in the class and they had an opportunity to speak English in pair.  Students could be more confident when speak in front of their pair, and also they could be more active in the class
Pengaruh Model Pembelajaran Jigsaw dan Stad Terhadap Hasil Belajar Puisi Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 19 Medan Tahun Pelajaran 2018/2019 Lasroha Marito Simanullang; Roma Ito Purba; Nasrah Bancin; Oktaviandi Bertua Pardede
EDUTECH Vol 5, No 2 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.379 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v5i2.3385

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, STAD dan Konvensional pada hasil belajar puisi oleh siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Medan. Teknik pengambilan sampling menggunakan teknik random sampling. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 19 Medan, setiap kelas ada 34-35 siswa yang di pilih untuk eksperimen pembanding adalah tiga kelas. Hasil uji hipotesis menunjukkan ada perbedaan pengaruh yang signifikan  antara model pembelajaran Stad dengan konvensional terhadap hasil belajar puisi.  Hal ini dibuktikan dari harga Fhitung sebesar 3,230. Diperoleh bahwa sig < α yakni 0,044 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diterima adalah Ha. Dapat diketahui bahwa harga sig yang diperoleh maing-masing pasangan yaitu 0,884 (Jigsaw-Stad), 0,436 (Jigsaw-konvensional) dan 0,039 (Stad-konvensional). Untuk mengetahui kriteria apa yang dimiliki setiap pasangan maka dibandingkanlah sig dengan α. Untuk Jigsaw-Stad (0.884 > 0,05), Jigsaw-koonvensional (0,436 > 0,05) dan Stad-konvensional (0,039 < 0,05). Dengan demikian dapat diketahui bahwa pasangan Jigsaw-Stad menerima H0, pasangan Jigsaw-konvensional menerima H0 dan hanya pasangan Stad-konvensional saja yang menerima Ha. Jadi dapat disimpulkan penerapan model Stad  berpengaruh pada hasil belajar puisi di kelas VIII SMP Negeri 19 Medan Tahun Ajaran 2018/2019.
An Error Analysis On Changing Active Voice Into Passive Voice At Ninth Grade Of Smp Amir Hamzah Medan Bambang Nur Alamsyah Lubis; Tazari Putri Afrilyani; Sri Wahyuni Girsang; Bintang Mangasih Tua Sihite; Shandy Chandra; Agus Permadi
EDUTECH Vol 5, No 2 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.075 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v5i2.3400

Abstract

This study focuses to analyze the errors probably make on changing active voice into passive voice. Was the study was conducted at SMP YPI Amir Hamzah Medan. The subject of the research was class VIII consisted of 24 students. The type of research is quantitative research. Based on the problem study aimed (1) to to identify and analyze the errors probably make on changing active voice into passive voice. (2) to find out the dominant tense has more errors on changing active voice into passive voice. The instruments of data collection is test. The data were obtained and used in quantative form. Based on data analysis, researchers found that the total errors made by students were 277. The types of errors students made were ommission(56 or 20.22%), misformation (168 or 60.65%), addition (28 or 10.11%) and misordering (25 or 9.03 %). The data also shows that the dominant tense has more errorson changing active voice into passive voice is misformation

Page 10 of 29 | Total Record : 285


Filter by Year

2015 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 11, No 2 (2025): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 11, No 1 (2025): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 10, No 2 (2024): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 10, No 1 (2024): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 9, No 2 (2023): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 9, No 1 (2023): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 8, No 2 (2022): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 8, No 1 (2022): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 7, No 2 (2021): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 7, No 1 (2021): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 6, No 2 (2020): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 6, No 1 (2020): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 5, No 2 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 5, No 1 (2019): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 4, No 2 (2018): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 4, No 1 (2018): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 4, No 1 (2018): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 3, No 2 (2017): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 3, No 1 (2017): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 2, No 2 (2016): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 2, No 1 (2016): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 1, No 02 (2015): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol 1, No 01 (2015): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial More Issue