cover
Contact Name
Anggriana Irwan
Contact Email
anggrianairwan8@gmail.com
Phone
+6285231750836
Journal Mail Official
lkim-pena@unismuh.ac.id
Editorial Address
Universitas Muhammadiyah Makassar, Jalan Sultan Alauddin No.259 Makassar
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal PENA : Penelitian dan Penalaran
ISSN : 23553766     EISSN : 27227685     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 238 Documents
PENGARUH PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS KECAMATAN RAPPOCINI KOTA MAKASSAR Yunita Yunita
JURNAL PENA Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.46 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan Whole Language berbasis lingkungan terhadap keterampilan menulis siswa di kelas V SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah pre-experimental design. Penelitian ini menyelidiki pengaruh variabel bebas (whole language berbasis lingkungan) terhadap variabel terikat (keterampilan menulis). Populasi dalam penelitian ini adalah  seluruh siswa/siswi kelas V SD Muhammadiyah Perumnas sedangkan sampel yang dipilih adalah seluruh siswa/siswi kelas V SD Muhammadiyah Perumnas sebanyak 20 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat  pengaruh signifikan antara hasil keterampilan menulis siswa yang diajar dengan cara konvensional dengan pendekatan whole language berbasis lingkungan,  hal ini dapat dilihat dari hasil analisis statistik deskriptif dan peningkatan hasil keterampilan setelah diberi perlakuan. Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan whole language berbasis lingkungan memiliki pengaruh  terhadap keterampilan menulis siswa kelas V SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar setelah  diperoleh t Hitung = 6,63 dan t Tabel = 2,093 maka diperoleh t Hitung  t Tabel atau 6,63 2,093. Kata Kunci : Keterampilan Menulis, Pendekatan Whole Langage Berbasis Lingkungan
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR MENYIMAK DONGENG SISWA KELAS II SDN 88 LONRONG KABUPATEN SOPPENG Muhammad Yusuf Abdullah
JURNAL PENA Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.284 KB)

Abstract

Masalah utama dalam penelitian ini adalah masih banyaknya siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM, hal ini ditemukan peneliti saat melakukan observasi awal di Kelas II SDN 88 Lonrong pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menyimak dongeng. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar menyimak dongeng siswa Kelas II SD Negeri 88 Lonrong Kabupaten Soppeng dengan menggunakan media boneka tangan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen dengan model one group pre test-post test yaitu hanya melibatkan satu kelas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan media boneka tangan pada Siswa Kelas II SD Negeri 88 Lonrong Kabupaten Soppeng. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas II yang berjumlah 15 orang. Penelitian dilaksanakan selama 5 kali pertemuan dengan interval waktu 2 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kegiatan pretest (tanpa menggunakan media), terdapat 11 siswa atau sebesar 73 % yang berada pada kategori tidak tuntas dan 4 orang siswa atau 27 % yang mengalami ketuntasan. Adapun rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa saat pretest hanya mencapai 57,33. Secara klasikal belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Sedangkan pada kegiatan posttest dengan menggunakan media boneka tangan, terdapat 14 orang siswa yang memperoleh nilai di atas KKM dengan rata-rata nilai 83,33. Hal ini menandakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar setelah diberikan perlakuan (treatment). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media boneka tangan memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil belajar menyimak dongeng siswa Kelas II SD Negeri 88 Lonrong Kabupaten Soppeng Kata Kunci : Hasil Belajar, Media Boneka Tangan, Menyimak Dongeng
PUPUK MUSACARICA SOLUSI MEMINIMALISIR PENGGUNAAN AGROKIMIA PADA PETANI SAYUR UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA FOOD SOVEREIGNTY Maryam Maryam; Muh. David
JURNAL PENA Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (854.974 KB)

Abstract

Penggunaan pupuk kimia yang berkonsentrasi tinggi dan dengan dosis yang tinggi dalam kurung waktu yang panjang menyebabkan menurunnya kesuburan tanah karena terjadi ketimpangan hara atau kekurangan hara lain, serta menurunnya kandungan bahan organik tanah. Penggunaan pestisida yang berlebihan dalam kurung waktu yang panjang, akan berdampak pada kehidupan dan keberadaan musuh alami hama dan penyakit, dan juga berdampak pada kehidupan biota tanah. Adapun jenis penelitian yang digunakan pada penulisan karya tulis ilmiah ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep penerapan dan mengetahui keunggulan dari pupuk Musacarica sehingga dapat mewujudkan food sovereignty yaitu sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, tetapi program tersebut belum terealisasikan dengan baik. Upaya yang dilakukan untuk meminimalisir penggunaan pestisida dan pupuk kimia yaitu, dengan hadirnya berbagai jenis pupuk organik diantaranya pupuk kompos, pupuk hayati, pupuk hijau, dan pupuk mikroba. penggunaan pupuk tersebut masih dianggap belum efektif dan efisien karena hanya berfokus pada penyuburan tanaman, Salah satu alternatif pilihan adalah penggunaan pupuk organik cair yang memiliki dua fungsi sekaligus yaitu, sebagai penyubur tanaman sekaligus sebagai pembasmi hama yang bahan bakunya berasal dari tumbuhan. Pupuk Musacarica merupakan produk dalam bentuk kemasan yang dilarutkan berupa cairan sebagai penyubur tanaman sekaligus pembasmi hama. Penyubur tanaman itu sendiri berasal dari batang pisang yang diketahui mengandung hingga 80% air, selama ini batang pisang telah banyak diteliti untuk digunakan sebagai pakan ternak karena kandungan selulosanya yang berkadar lignin rendah. Kemudian pada daun pepaya itu sendiri memiliki getah yang menghasilkan senyawa-senyawa golongan alkaloid, terpenoid, flavonoid dan asam amino nonprotein yang sangat beracun bagi serangga pemakan tumbuhan sehingga serangga pada tumbuhan dapat mematikan organisme pengganggu. Pupuk Musacarica yang merupakan hasil fermentasi Musa paradisiaca (batang pisang) dan Carica papaya (daun pepaya) dapat digunakan sebagai alternatif dari penggunaan agrokimia dan juga sebagai multifungsi (penyubur tanaman sekaligus pembasmi hama). Kata kunci : Agrokimia, Food Sovereignty, Pupuk Musacarica
MC-PS (MATH CARD PECAHAN SENILAI) BERBASIS KEARIFAN LOKAL SIRI’ NA PACCE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KONSEP PECAHAN SENILAI PADA SISWA KELAS VII SMP Hidayah, Ashar
JURNAL PENA Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1213.318 KB) | DOI: 10.26618/jp.v9i1.1659

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal Siri’Na Pacce dalam pembelajaran matematika konsep pecahan senilai dengan penerapan Domika pada siswa kelas VII SMP.  “MC-PS (Math Card Pecahan Senilai) Berbasis Kearifan Lokal Siri’Na Pacce adalah alat peraga pecahan senilai digunakan melalui sebuah permainan kartu pecahan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII F SMP Kemala Bhayangkari Makassar yang berjumlah 24 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah teknik observasi dan tes tertulis. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penerapan MC-PS (Math Card Pecahan Senilai) Berbasis Kearifan Lokal Siri’Na Pacce yaitu dapat meningkatkan sikap antusias siswa dalam belajar, sikap partisipasi, kerja sama serta prakarsa atau hasil kerja. Peningkatan hasil  belajar matematika yang diperoleh siswa dari pra tindakan ke siklus I sebesar 13,9 (dengan rata-rata nilai pada pra tindakan sebesar 63,18 sedangkan pada siklus I sebesar 77,08). Peningkatan hasil belajar matematika dari siklus I dan siklus II sebesar 8,33 (dengan rata-rata nilai pada siklus I sebesar 77,08 sedangkan pada siklus II sebesar 85,41). Sedangkan siswa yang tuntas belajarnya juga mengalami peningkatan pada pra tindakan siswa yang tuntas belajarnya 10 siswa (41,67%), pada siklus I yaitu 15 siswa (62,5%) dan pada siklus II siswa yang tuntas 21 siswa (87,5%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan MC-PS (Math Card Pecahan Senilai) Berbasis Kearifan Lokal Siri’Na Pacced apat meningkatkan pemahaman  siswa tentang makna dari budaya lokal yang diterapkan dalam pembelajaran serta mampu menigkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci : Kearifan  Lokal Siri’Na Pacce, Matematika, MC-PS (Math Card Pecahan Senilai) 
TURATEA WEDANG INSTANT; INOVASI PEMANFAATAN POTENSI LOKAL POHON LONTARA DALAM MENGATASI DAERAH 3T (TERTINGGAL, TERDEPAN DAN TERLUAR) DI KABUPATEN JENEPONTO Yayuk Basuki; Sukmawati Sukmawati; Indra Saputra Jaya
JURNAL PENA Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (930.655 KB)

Abstract

Kabupaten Jeneponto dikenal sebagai penghasil air nira pohon lontara di Sulawesi Selatan dan tidak sedikit dari masyarakatnya yang penghasilannya berasal dari mengelola air nira pohon lontara.  Kebanyakan masyarakat Kabupaten Jeneponto hanya mengelola buah lontara dengan cara mengupas kulitnya, memotong daging buah dan mengemasnya dalam kantong plastik. Cara pengemasan tersebut tidak menjamin daya tahan lama produk dan hanya akan merugikan penjual. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan meningkatkan pemanfaatan pohon lontara di Kabupaten Jeneponto sebagai salah satu potensi lokal yang kurang dimanfaatkan keberadaanya melalui produk berbentuk minuman dalam bentuk kemasan instan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka (library research) yang bersifat deskriptif dengan objek tulisan yaitu masyarakat khususnya remaja sebagai generasi penerus bangsa yang dituntut untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi lokal yang ada di setiap daerah sehingga menjadi sebuah produk andalan atau menjadi ciri khas dari daerah Jeneponto. Adapun teknik pengumpulan data berupa observasi dan dokumentasi sedangkan teknik analisis data yang digunakan menurut Miles Huberman terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Turatea Wedang Instantt merupakan produk yang di buat untuk pemanfaatan potensi lokal daerah Kabupaten Jeneponto yaitu buah lontara yang di buat menjadi sebuah minuman serbuk yang dikemas dengan lebih menarik sehingga dapat menarik perhatian konsumen dan dapat meningkatkan nilai jual buah lontara yang sangat melimpah di Kabupaten Jeneponto. Bahan-bahan untuk membuat Turatea Wedang Instantt yaitu air nira, jahe, air, gula pasir, garam dan daun pandan. Turatea Wedang Instantt akan dipasarkan dan menjadi minuman khas dari Jeneponto serta dikenal secara lokal maupun internasional. Kata Kunci: Daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), Pohon Lontara, Turatea Wedang Instantt
MR. PARKER: MEDIA REVOLUSI KARAKTER ANAK BANGSA BERBASIS ADVENTURE GAMES MENUJU INDONESIA EMAS 2045 Nur Afia Awalia; Amzal Adam; Muhammad Agung
JURNAL PENA Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1058.548 KB)

Abstract

Pendidikan merupakan kebutuhan utama karena berperan penting dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia bagi pembangunan bangsa yang mampu mengasah skills, kecerdasan serta pembentukan karakter agar terhindar dari berbagai perilaku menyimpang. Revolusi karakter merupakan nawacita kedelapan pemerintah, pembangunan revolusi karakter sebaiknya dimulai dari usia dini yang disebut sebagai fase Golden Age karena masa ini sangat menentukan seperti apa perilaku anak kedepannya. Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2007: 133) perilaku merupakan suatu kegiatan makhluk hidup yang pada hakikatnya adalah suatu tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri. Lemahnya pendidikan karakter sejak dini mengakibatkan maraknya tindakan kriminal. Kasus yang mencuri perhatian publik yaitu seorang guru dipukuli oleh orangtua siswa lantaran tidak terima anaknya diberi sanksi karena melakukan pelanggaran, ditambah lagi siswa tersebut ikut memukuli gurunya. Kini mereka dikenakan pasal 170 KUHP dengan hukuman maksimal 7 tahun penjara. (Hendra, 2016). Berdasarkan hal tersebut diperlukannya sebuah media yang dapat mengatur pola perilaku yang membiasakan anak agar dapat terhindar dari berbagai perilaku menyimpang dengan penanaman budi pekerti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif-deskriptif dengan pendekatan Research and Development, subjeknya ialah pendidikan karakter dan objeknya ialah anak usia dini. Mr Parker merupakan sebuah media pendidikan karakter yang didesain dengan mengkombinasikan sebuah permainan penjelajahan dengan menanamkan budi pekerti. Adapun langkah dalam memainkan Mr Parker ialah: persiapan, permulaan, pelaksanaan, rekapitulasi dan evaluasi. Manfaat Mr Parker ialah sebagai media revolusi karakter dalam mewujudkan nawacita kedelapan presiden Republik Indonesia melalui pengajaran nilai-nilai budi pekerti berbasis adventure games yang menanamkan lima nilai utama bersumber dari pancasila, yaitu: religius, nasionalisme, integritas, kemandirian dan gotong royong. Kata Kunci : Adventure Games, Anak Usia Dini, Indonesia Emas 2045, Revolusi Karakter
SARINGGAN SEBAGAI ALAT ALTERNATIF PENGELOLAHAN LIMBAH CAIR UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PRIMER MASYARAKAT PERIFER MENUJU INDONESIA SEHAT Ade Lin Osti; Neni Indrawati; Dian Astuti
JURNAL PENA Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.497 KB)

Abstract

Masalah air limbah di Indonesia baik limbah domestik maupun air limbah Industri sampai saat ini masih menjadi masalah yang serius. Limbah berasal dari kegiatan pemukiman, industri, pertambangan dan kegiatan lainnya yang menghasilkan limbah. Limbah cair yang dibuang ke perairan akan mengotori air yang dipergunakan untuk beragai keperluan dan mengganggu kehidupan biota air, limbah padat akan mencemari tanah dan sumber air tanah. Pencemaran air akibat pembuangan limbah ke sungai dan limbah air pabrik ke pemukiman dan sumber air penduduk akan tercemarJenis pendekatan yang dipakai pada penelitian ini yaitu pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan yang diperoleh dari berbagai sumber yang relevan kemudian kami sajikan dalam bentuk karya tulis ilmiah. Saringgan merupakan singkatan dari (saringgan ramah lingkungan) alat yang bermanfaat untuk mengelolah limbah cair menjadi air yang layak untuk di konsumsi dan digunakan oleh masyarakat di sekitar periferatau masyarakat perifer. Proses pembuatan saringgan melewati tiga tahap yaitu tahap pertama pengendapan, kemudian pada tahap kedua penyaringan, dan selanjutnya pada tahap ketiga pemanasan. Pemanfaatan alat ini yaitu mengelolah air limbah menjadi air yang lebih bersih, mengefisiensi pengeluaran tentunya menciptakan lingkungan yang bersih. Selain itu dengan adanya alat saringgan ini dapat membantu masyarakat yang tinggal di sekitar perifer agar dapat meninggalkan kebiasan buruk menggunakan air yang seadanya menggantikan dengan air yang bersih dalam rangka menuwujudkan masyarkat Indonesia khususnya masyarakat perifer yang kurang mendapat perhatian tentang kebutuhan air yang bersih. Alat saringgan limbah cair di perifer dan limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga dapat berkurang dengan pemanfaatan alat saringganini. Kata kunci : Saringgan, Limbah Cair, Masyarakat Perifer, Indonesia Sehat
TAMAN KONSERVASI KIMA BERBASIS EKOWISATA DAN EDUKASI UPAYA MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT PULAU SEMBILAN KABUPATEN SINJAI Nurul Aynul; Nurul Pratiwi
JURNAL PENA Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.105 KB)

Abstract

Kima (Tridacnidae) merupakan moluska laut yang hidup di ekosistem terumbu karang dan ditemukan di wilayah perairan Indo-Pasifik. Kima memiliki banyak manfaat, sehingga banyak yang melakukan eksploitasi Kima secara berlebihan sehingga menyebabkan penurunan jumlah kima di dunia. Konservasi kima merupakan upaya yang dilakukan dalam melindungi dan melestarikan populasi Kima yang telah menurun jumlah populasinnya serta meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir salah satunya pada perekonomian masyarakat pesisir Pulau Sembilan, Kabupaten Sinjai. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (Library reasearch) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data  dalam penelitian ini yakni jenis data sekunder yang diperoleh melalui studi literature dan internet searching yang berupa Buku, Jurnal, Skripsi, dan website resmi. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Rancangan taman konservasi kima, terbagi atas tiga sub utama yakni (1) under sea area (area bawah laut), (2) indoor area (area dalam), (3) outdoor area (area luar). Penerapan Taman Konservasi Kima Berbasis Ekowisata dan Edukasi untuk  menarik perhatian pengunjung berwisata di Pulau Sembilan, sehingga memberikan peluang kepada masyarakat setempat upaya meningkatkan perekonomian Masyarakat Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai melalui: (1) layanan transportasi Air bagi Wisatawan, (2) biaya tiket kunjungan wisata Taman Konservasi Kima, dan (3) hasil budidaya Kima. Taman Konservasi Kima berupa gagasan atau rancangan, sehingga perlu adanya strategi dalam merealisasikan gagasan tersebut  upaya meningkatkan perekonomian masyarakat serta melestarikan populasi Kima di pulau Sembilan, Kabupaten Sinjai. Kata kunci: Edukasi, Ekowisata,  Perekonomian Masyarakat,  Taman Konservasi Kima
MOPEKER (MONOPOLI PENDIDIKAN KARAKTER) SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK USIA DINI Kasma Kasma; Amzal Adam; Nur Azmi
JURNAL PENA Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.81 KB)

Abstract

Pendidikan terdiri dari pendidikan formal dan informal. Pendidikan formal merupakan hal yang wajib ditempuh setiap warga Negara Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam UU Dasar 1945 pasal 31 ayat 1-5 bahwa setiap warga Negara wajib menempuh pendidikan dasar dan dibiayai oleh pemerintah. Pendidikan sangat berpengaruh dalam menentukan dan mengasah skills, kecerdasan serta pembentukan karakter agar terhindar dari berbagai perilaku menyimpang. Anak usia dini berusia 0-8 tahun dan fase ini disebut sebagai Golden Age karena masa ini sangat menentukan seperti apa anak kedepannya jika kelak menjadi dewasa baik dari segi fisik, mental dan kecerdasan. Salah satu perilaku menyimpang dikalangan remaja yang sering terjadi adalah perilaku kekerasan dan seks bebas. Menurut hasil penelitian sebelumnya bacaan pornografi juga terbukti menjadi konsumsi remaja. Mayoritas responden (93%) menjawab pernah membaca buku-buku tersebut dan hanya 7% yang mengaku tidak pernah membacanya.Frekwensi membaca yang mereka lakukan adalah mayoritas responden (69%) menjawabnya jarang dan 29 % menjawabnya sering melakukan serta yang sangat sering membaca hanya 2%. Hal ini terjadi karena saat ini sangat sulit untuk mendapatkan buku-buku tersebut selain harganya mahal, remaja juga malu untuk membelinya. Alternatifnya adalah melihat hal yang berbau pornografi di warung internet, selain murah juga tidak diketahui oleh orang.Perilaku menyimpang tersebut terjadi karena minimnya pendidikan karakter sejak dini. Oleh karena itu perlu adanya media yang dapat membentuk karakter anak khususnya pada pendidikan formal. Mopeker ini juga berfungsi sebagai permainan yang sangat menarik yang akan diterapkan pada siswa Sekolah Dasar kelas 2 agar peserta didik tidak merasa bosan dengan metode ceramah yang dilakukan oleh guru. Adapun pendekatan penulisan yang digunakanyaitu bersifat library research (penelitian kepustakaan) yang disajikan secaradeskriptif kualitatif dengan data sekunder.Proses penerapan media pembelajaran mopeker yaitu: pengenalan media, pengaplikasian media, serta evaluasi. Lebih lanjut, output yang diharapkan adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab sehingga harapan pemerintah dalam menerapkan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembentukan karakter dapat terwujud.Kata Kunci : Anak Usia Dini, Monopoli, Pendidikan Karakter
SELISIK MAKNA PAMALI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT SUKU KAJANG KABUPATEN BULUKUMBA MELALUI KAJIAN SEMIOTIKA SOSIAL HALLIDAY Muhammad Yusuf Abdullah; Reski Dian Utami; Nurfadillah Nurfadillah
JURNAL PENA Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.015 KB)

Abstract

Ungkapan tradisional yang sering digunakan oleh masyarakat yaitu ungkapan pamali. Pamali berarti ungkapan-ungkapan yang mengandung semacam larangan atau pantangan untuk dilakukan. Salah satu daerah yang masih memegang teguh adat dan tradisinya, termasuk ungkapan pamali adalah Kajang. Pamali mengandung pesan sehingga harus benar-benar dipahami maknanya agar tidak terjadi kesalahan persepsi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna yang terkandung dalam pamali masyarakat Kajang, khususnya Kawasan adat. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian semiotika sosial Halliday dengan menggunakan metode kualitatif. Data yang dianalisis adalah data lisan berupa pamali yang diperoleh melalui wawancara terhadap tokoh-tokoh masyarakat yang berstatus sebagai informan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pamali masyarakat kawasan adat merupakan suatu tanda simbol yang bermakna. Pamali menjadi bagian dari kekayaan pengungkapan kepercayaan masyarakat Kajang. Sekalipun telah mengalami banyak pergeseran, namun kekhawatiran masyarakatnya yang tidak ingin mencederai kesakralan kawasan adat Kajang menjadikan pamali tetap ada dan memiliki kedudukan yang tinggi bagi masyarakat Kajang. Beberapa pamali yang masih diyakini oleh ketua adat atau ammatoa yaitu kasimpalli a’baju balla nu bahanna battu ri batu eja (pamali membuat rumah dengan bahan bakunya adalah batu bata, kasimpalli ammake panggalasa bangkeng (pamali menggunakan alas kaki), kasimpalli ammake baju eja (pamali menggunakan baju merah), kasimpalli anggalle parring ri borong ada’a (pamali mengambil rotan di hutan adat), kasimpalli anggalle gambarana i ammatoa na bahinenna (pamali mengambil gambar sang ammatoa beserta istrinya), kasimpalli a’gesere dapuru ri bokoang (pamali menggeser dapur ke belakang), kasimpalli nu makkala na lohe bicaranna burunnena tu disala ia mate ri bahinenna pakonjo todo bagi bahine tu disala ia ri burunena (pamali tertawa dan banyak bicara bagi suami yang ditinggal oleh istrinya (meninggal) begitu pun dengan istri yang ditinggal oleh suaminya). Jika memakai perspektif budaya dalam konsep pelestarian, kepercayaan terhadap pamali dipandang sebagai langkah untuk terus mempertahankan tradisi lisan yang turun-temurun diwariskan oleh generasi sebelumnya. Kata Kunci: Kajang, Pamali, Semiotika

Page 9 of 24 | Total Record : 238