cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
HUMANIS
Published by Universitas Udayana
ISSN : 25285076     EISSN : 2302920X     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Jurnal online Humanis adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana. Salah satu indikator kualitas perguruan tinggi ialah diukur dari seberapa banyak karya ilmiah yang dihasilkan dan telah dipublikasikan. Penulisan karya ilmiah harus mencerminkan budaya ilmiah seperti mengutamakan kebenaran obyektif, kejujuran, tidak memiliki unsur-unsur kecurangan atau plagiat. Penerbitan e-jurnal Humanis ini juga sesuai dengan kebijakan pimpinan Universitas Udayana (Surat Pembantu Rektor I Nomor 1915/UN14 1/DT/2012 tanggal 30 Mei 2012), yang mewajibkan mempublikasikan karya tulis ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswa, yang mulai diberlakukan pada wisuda bulan November 2012.
Arjuna Subject : -
Articles 40 Documents
Search results for , issue "Volume 16. No. 3. September 2016" : 40 Documents clear
Makna Implikatur Akibat Pelanggaran Maksim Kerja Sama Dalam Komik Kimi Ni Todoke Karya Shiina Karuho (Kajian Pragmatik) Ni Made Bulan Dwigitta Prativi; Ni Luh Kade Yuliani Giri; Ni Made Andry Anita Dewi
Humanis Volume 16. No. 3. September 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.429 KB)

Abstract

This research entitled “Implicature meaning which happened because of violates the maxims of conversation in the cooperative principle in Kimi Ni Todoke’s Manga by Shiina Karuho”.The theories used for analyzing are the cooperative principle theory by Grice and speech acts (illocutionary acts) theory by Searle. This research aims to find out the type of maxim of conversation which got violated in Kimi Ni Todoke by Shiina Karuho and also the implied meaning of it. Based on the analysis that has been done, there are 21 dialogues which violates maxim of conversation, there are 6 dialogues for maxim of quantity, 5 dialogues for maxim of quality, 6 dialogues for maxim of relation, 4 dialogues for maxim of manner and 4 dialogues for violates two maxims at the same time. There are also five types meaning of the implicatures based on illocutionary acts, such as assertives, directives, expressives, commisives and declarations.
Commissive And Expressive Illocutionary Acts And Their Intended Meanings In Steel’s The Cottage Anak Agung Putu Rina Dewi; I Made Rajeg; I Made Netra
Humanis Volume 16. No. 3. September 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.226 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjabarkan tipe – tipe tindak ilokusi kategori commissive dan  makna di balik tindak ilokusi tersebut. Pemaknaan berpatokan pada konteks situasi yang digunakan dalam novel The Cottage karya anielle Steel, yang diterbitkan tahun 2002. Dialog dalam novel adalah populasi data penelitian ini. Hasil dari analisis menunjukan bahwa dalam novel The Cottage digunakan beberapa tipe Commissive dan Expressive, yakni: memberikan salam, menawarkan, berjanji, mengancam, mencegah seseorang melakukan sesuatu, ekspresi atas ketidaksukaan terhadap sikap seseorang, mengharapkan, berterima kasih, dan meminta maaf.  Makna tindak ilokusi yang ditemukan adalah memohon, menasihati, menawarkan, mengancam, menyadarkan, memberikan selamat, dan meminta maaf.
Illocutionary Act In The Movie “Die Another Day” I Made Teguh Setiawan; Luh Putu Laksminy; Ni Luh Nyoman Seri Malini
Humanis Volume 16. No. 3. September 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.339 KB)

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis tindak ilokusi dan untuk menganalisis fungsi dari jenisnya tersebut di dalam film berjudul "Die Another Day". Teori untuk mengidentifikasi jenis-jenis tindakan ilokusi berasal dari Searle (1976) yang didukung oleh Yule (1996) sedangkan untuk menentukan fungsi dari setiap jenis menggunakan teori oleh Hymes (1974). Metode deskritif kualitatif digunakan untuk menganalisa data. Hasil penelitian ini adalah lima jenis tindak ilokusi ditemukan dalam film ini dan ada beberapa fungsi dari setiap jenis.
Conversational Analysis: A Case Study On The Conversation Between Receptionists And Guest At Kunja Villas Ni Putu Elistiawati; Ni Luh Nyoman Seri Malini; I Nyoman Triediwan
Humanis Volume 16. No. 3. September 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.172 KB)

Abstract

Makalah ini berjudul " Analisis Percakapan: Studi Kasus pada Pembicaraan antara Penerima Tamu dan Tamu di Kunja Villas" analisis terutama dalam makalah ini menganalisa percakapan antara penerima tamu dan tamu. Mencari fungsi bahasa, pasangan berdampingan, kohesi dan konjungsi yang terjadi pa da percakapan antara resepsionis dan tamu. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif berdasarkan teori fungsi bahasa yang diusulkan oleh Jones (1981), teori oleh Schegloff & Sacks (1977) dalam hal pasangan berdampingan dan teori dari Halliday (1976) untuk mengetahui kohesi dan konjungsi, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dalam menyajikan analisis. Dalam pasangan percakapan dapat ditemukan beberapa fungsi bahasa yang digunakan oleh penerima tamu. Banyak kohesi referensial dan konjungsi ditemukan di ulasan dua data. Ada tiga jenis kohesi referensial. Konjungsi aditif sebagian besar ditemukan di semua data.
Analisis Sosiologi Sastra Novel Anak Bakumpai Terakhir Karya Yuni Nurmalia Fathul Khairi
Humanis Volume 16. No. 3. September 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.172 KB)

Abstract

Object of this research is a novel titled Anak Bakumpai Terakhir by Yuni Nurmalia. Problems discussed in this research are structures and social aspects of Dayak in Anak Bakumpai Terakhir. The structures of Anak Bakumpai Terakhir, include : theme, plot, characters, and setting. The theme of Anak Bakumpai Terakhir is enviromental damage issues and also the existency of Dayak Bakumpai that is being endangered. The plot of Anak Bakumpai Terakhir is a progressive plot. The characters in this novel is divided into main character and additional characters. The main character is Aruna and the additional characters are Kai, Dayu, Samudera, Eliyana, dan Avara. The setting of place of Anak Bakumpai Terakhir  is taken in Kalimantan, the setting of time is about in 20th century, and the setting of social told about the society life of Dayak Bakumpai . Social aspects of Dayak Bakumpai in Anak Bakumpai Terakhir include economical aspect, value aspect, society aspect, educational aspect, and cultural aspect. Economical aspect uncover prosperity issues in Dayak Bakumpai. Value aspect discuss the right and wrong value issues. Society aspect discuss the relationship issue between the main character and family, society, and other individu. Educational aspect cover two things: formal and informal education. Cultural aspect discuss the custom and tradition in Dayak Bakumpai society.
Code Switching In The Short Story At The Cadian Ball By Kate Chopin Luki Widianita; Ketut Artawa; I Nyoman Arya Wibawa
Humanis Volume 16. No. 3. September 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.162 KB)

Abstract

Makalah ini yang berjudul "Code Switching in the short story at the cadian ball by kate chopin". Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis alih kode di dalam cerita pendek yang berjudul at the cadian ball by kate chopin. Teori yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada teori Poplack (Dalam Romaine, 1995) yang membagi jenis alih kode dalam tag switching, inter sentential switching dan intra sentential switching. Dan untuk alasan code switching, berdasarkan teori dari Grosjean (1982). Data diambil dari seluruh bagian cerita pendek. Pengumpulan data dilakukan dengan mengindetifikasi dan mengklarifikasi ahli kode berdasarkan jenis ahli kode dan alasan ahli kode. Temuan dari penelitian ini menunjukkan ada tiga jenis ahli kode, mereka adalah:tag switching, inter sentential switching, dan intra sentential switching. code switching yang paling dominan ditemukan dalam short story ini adalah intra sentential switching, sedangkan yang paling sedikit adalah tag switching. untuk alasan, hanya ditemukan 4 dari 10 jenis alasan, yaitu: Continue the last language used (triggering). Specify addressee. Qualify message: amplify or emphasize (“topper” in argument). Convey confidentiality, anger, annoyance.
Figurative Language In Robert Frost’s And William Wordsworth’s Selected Poem I Gede Yusma Pradita Arya Surya Dharma; I Gde Sadia; I Made Winaya
Humanis Volume 16. No. 3. September 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.104 KB)

Abstract

Judul penelitian ini adalah “Majas pada puisi pilihan Robert Frost dan William Wordsworth”.Dipilihnya puisi dari Robert Frost dan William Wordsworth karena kedua orang tersebut termasuk salah satu pujangga terbesar yang pernah ada dan kemudian menarik untuk membandingkan jenis majas yang dipakai oleh para pujangga tersebut. Penelitian ini diambil dari salah satu alamat website yaitu http://famouspoetsandpoems.com/top_poems.html. Data dikumpulkan dengan melakukan study pustaka dengan metode kualitatif. Teori yang digunakan untuk menganalisa data yang telah dikumpulkan adalah Teori dari Knickerbocker dan Reninger berjudul Intrepreting Literature dan juga teori dari M.A.K Haliday berjudul Functional Grammar. Teori-teori ini digunakan untuk menganalisa majas-majas apa saja yang terkandung dalam masing-masing puisi.Dan untuk menganalisa pengertian dari majas tersebut digunakan teori dari G.N Leech berjudul Semantics. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 7 macam majas yang terdapat pada semua puisi yang dianalisis yaitu, Metafora, Personifikasi, Simile, Hiperbola, Ironi, Allusion, dan Simbol. Kemudian dimana majas-majas tersebut dipakai oleh penulis untuk memberikan sensasi yang special dan memungkinkan penulis mengekspresikan ide-idenya dengan cara yang seni.
Penggunaan Gyakusetsu No Setsuzokushi Dalam Novel Tobu Ga Gotoku Karya Ryoutarou Shiba Ni Made Siska Nusantari; I Nyoman Rauh Artana; Ni Putu Luhur Wedayanti
Humanis Volume 16. No. 3. September 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.396 KB)

Abstract

The research entitled “The usage of Gyakusetsu no Setsuzokushi in Tobu ga Gotoku Novel by Ryoutarou Shiba”. The theories used for analyzing are syntax theory by Verhaar (2012) and semantics theory by Pateda (2001). As the result, gyakusetsu no setsuzokushi daga is connected with noun and used when expresses that is contrasted with what is expressed in the previous sentence. Then, gyakusetsu no setsuzokushi shikashi is connected with the first clause and first sentence. This conjunction used when the sentence is oposite and used when disagree with other people opinion. Gyakusetsu no setsuzokushi ga is connected with first clause and first sentence. This conjunction is used when using to connect the oposite sentence, it’s using to sort event and used to describe expression. Setsuzokushi to wa ie connected with first clause and first sentence. This conjunction used to connected two oposite sentence, and used when to expect something. Then, gyakusetsu no setszokushi tadashi, mottomo and tokoroga is connected with first sentence. Setsuzokushi tadashi is used when expresses that is contrasted with previous sentence. Gyakusetsu no setsuzokushi mottomo used to add a comment indicating that what the people has just expressed is not sufficient. Then, tokoroga which is used to present what in fact the case when something else was expected.
The Types Of Meaning And Language Function Found In The Script Of Movie Entitled 50/50 Rien Damayanti; Ni Luh Ketut Mas Indrawati; Ni Ketut Sri Rahayuni
Humanis Volume 16. No. 3. September 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.22 KB)

Abstract

Penelitian yang berjudul The Types of Meaning and Language Function Found in the Script of Movie Entitled 50/50 dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi tipe makna dari istilah-istilah medis yang terdapat di dalam skrip film yang berjudul 50/50. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisa fungsi bahasa pada kalimat yang mengandung istilah medis. Teori yang digunakan untuk menganalisa penelitian ini ada berdasarkan teori makna oleh Lyons (1996) dan teori fungsi bahasa oleh Halliday (1973). Hasil yang ditemukan pada penelitian ini adalah terdapat beberapa istilah medis yang digunakan di skrip film yang dipilih untuk dianalisa. Tipe makna yang ditemukan setelah menganalisa data adalah makna denotatif saja. Selain itu, hanya ditemukan lima fungsi bahasa yang terkandung di dalam dialog.
Figurative Senses In The Giver And Their Translation Procedures In Sang Pemberi Desak Putu Ari Noviadewi
Humanis Volume 16. No. 3. September 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.899 KB)

Abstract

Makna kias bisa ditemukan di dalam bentuk – bentuk ujaran dan biasanya digunakan pada karya fiksi, seperti novel. Dalam penerjemahan makna kias tersebut terdapat prosedur – prosedur yang diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna kias dalam novel ‘The Giver’ dan bagaimana prosedur penerjemahan dipakai untuk menerjemahkan makna kias tersebut dalam novel ‘Sang Pemberi’. Makna kias dalam bentuk ujaran tersebut diidentifikasi dengan menggunakan teori dari Larson (1998), dan prosedur penerjemahannya dianalisis dengan menggunakan teori dari Vinay dan Darbelnet (1995). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada makna kias yang digunakan dalam tujuh bentuk ujaran. Dalam penerjemahan makna kias tersebut, ada dua prosedur yang diterapkan, yaitu terjemahan langsung dan terjemahan tak langsung.

Page 2 of 4 | Total Record : 40


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No 4 (2024) Vol 28 No 3 (2024) Vol 28 No 2 (2024) Vol 28 No 1 (2024) Vol 27 No 4 (2023) Vol 27 No 3 (2023) Vol 27 No 2 (2023) Vol 27 No 1 (2023) Vol 26 No 4 (2022) Vol 26 No 3 (2022) Vol 26 No 2 (2022) Vol 26 No 1 (2022) Vol 25 No 4 (2021) Vol 25 No 3 (2021) Vol 25 No 2 (2021) Vol 25 No 1 (2021) Vol 24 No 4 (2020) Vol 24 No 3 (2020) Vol 24 No 2 (2020) Vol 24 No 1 (2020) Vol 23 No 4 (2019) Vol 23 No 3 (2019) Vol 23 No 2 (2019) Vol 23 No 1 (2019) Vol 22 No 4 (2018) Vol 22 No 3 (2018) Vol 22 No 2 (2018) Vol 22 No 1 (2018) Vol 21 No 1 (2017) Vol 20 No 1 (2017) Vol 19 No 1 (2017) Vol 18 No 1 (2017) Vol 17 No 3 (2016) Volume 17. No. 2. Nopember 2016 Volume 17. No. 1. Oktober 2016 Volume 16. No. 3. September 2016 Volume 16. No. 2. Agustus 2016 Volume 16. No. 1. Juli 2016 Volume 15. No.3. Juni 2016 Volume 15. No.2. Mei 2016 Volume 15. No.1. April 2016 Volume 14. No.3. Maret 2016 Volume 14. No.2. Pebruari 2016 Volume 14. No.1. Januari 2016 Volume 13. No.3. Desember 2015 Volume 13. No.2. Nopember 2015 Volume 13. No.1. Oktober 2015 Volume 12. No.3. September 2015 Volume 12. No.2. Agustus 2015 Volume 12. No.1. Juli 2015 Volume 11. No3. Juni 2015 Volume 11. No2. Mei 2015 Volume 11. No 1. April 2015 Volume 10. No 3. Maret 2015 Volume 10. No 2. Februari 2015 Volume 10. No 1. Januari 2015 Volume 9. No. 3. Desember 2014 Volume 9. No. 2. November 2014 Volume 9. No. 1. Oktober 2014 Volume 8. No. 3. September 2014 Volume 8. No. 2. Agustus 2014 Volume 8. No. 1. Juli 2014 Volume 7. No. 3. Juni 2014 Volume 7. No. 2. Mei 2014 Volume 7. No. 1. April 2014 Volume 6. No. 3. Maret 2014 Volume 6. No. 2. Februari 2014 Volume 6. No. 1. Januari 2014 Volume 5. No. 3. Desember 2013 Volume 5. No. 2. November 2013 Volume 5. No. 1. Oktober 2013 Volume 4. No. 3. September 2013 Volume 4. No. 2. Agustus 2013 Volume 4. No. 1. Juli 2013 Volume 3. No. 3. Juni 2013 Volume 3. No. 2. Mei 2013 Volume 3. No. 1. April 2013 Volume 2. No. 3. Maret 2013 Volume 2. No. 2. Pebruari 2013 Volume 2. No. 1. Januari 2013 Volume 1. No. 2. Desember 2012 Volume 1. No. 1. November 2012 More Issue