cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
JIM FKP Unsyiah terbit satu volume dan empat nomor dalam setahun, yaitu Februari, Mei, Agustus dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 203 Documents
Komposisi Jenis dan Kelimpahan Fitoplankton di Perairan Ujong Pie Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie Juadi Juadi; Irma Dewiyanti; Nurfadillah Nurfadillah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.811 KB)

Abstract

    Research on species composition and abundance of phytoplankton in Ujong Pie waters of Muara Tiga, Pidie to find out the composition and abundance of phytoplankton. This research was conducted on February 2017 in Ujong Pie waters, Muara Tiga District, Pidie, Aceh. Sampling station was determined by purposive sampling method which is determination of research based on difference characteristic obtained after survey that is difference of fisherman activity, difference of current and wave Sampling, where samples were taken at 06.00-8.00 WIB, 11:00 13:00 WIB and 16:00  18:00 WIB. The composition of phytoplankton was found in the sea waters of Ujong Pie consists of four classes namely. Dinophyceae, Chlorophyceae, Cyanophyceae, Bacillariophyceae, Bacillariophyceae class found in 73% consist of 11 species. Abundance of species ranges from 25482,63 ind/L –39382,2 ind / L and the highest type of Navicula sp.       Penelitian tentang komposisi jenis dan kelimpahan Fitoplankton diperairan Ujong Pie Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui komposisi dan kelimpahan Fitoplankton.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2017 di Perairan Ujong Pie Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie Provinsi Aceh. Stasiun sampling  ditentukan dengan metode purposive sampling yaitu penentuan lokasi penelitian dengan adanya tujuan tertentu berdasarkan perbedaan karakteristik stasiun yang diperoleh setelah survey yaitu perbedaan aktivitas nelayan, perbedaan arus dan gelombang. Pengambilan sampel menggunakan metode ciduk, dimana sampel permukaan air laut diambil pada pukul 06.00-08.00 WIB, 11.00-13.00 WIB dan 16.00-18.00 WIB.Komposisi jenis-jenis fitoplankton yang ditemukan di perairan laut Ujong Pie terdiri dari empat kelas yaitu. Dinophyceae, Chlorophyceae, Cyanophyceae, Bacillariophyceae. Kelas Bacillariophyceae yang ditemukan sebesar 73% terdiri dari 11 spesies. Kelimpahan jenis berkisar 25482,63 ind/L –39382,2 ind/L dan jenis tertinggi yaitu Navicula sp.
Pengaruh Pemberian Darah Ikan Tongkol (Euthynnus Affinis) Dengan Dosis yang Berbeda Terhadap Laju Pertumbuhan dan Kepadatan Populasi Infusoria Darul Elmi; Abdullah Abdullah; Muhammadar Muhammadar; Nurfadillah Nurfadillah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.298 KB)

Abstract

The objective of this study was to determine the effect of tuna blood (Euthynnus affinis) with different doses on growth rate and population density of infusoria. This research was conducted from July to August 2017 at Marine Biology Laboratory of Faculty Marine and Fishery Syiah Kuala University. This research uses the Complete Randomized Design (CRD) with 6 treatments and 3 replications. Factors tested were the effect of tuna blood giving with different doses on infusoria population growth rate. The treatments in this study were treatment A (Control), treatment B 3 ml / L, treatment C 6 ml / L, treatment D 9 ml / L, treatment E 12 ml / L and treatment F 15 ml / L. The results of analysis of variance (ANOVA) showed that the provision of tuna blood with different dose significantly influenced P 0,05 to growth rate and population density of infusoria. The best treatment with the highest value in this study was the treatment of F with doses of 15 ml / L with a mean population density of 221,500 ind / ml and growth rate of 7.714. The types of infusoria found were Paramecium sp, Euplotes sp, Euglena sp, Stentor sp, and Oxytricha sp. The most dominant type of infusoria is Paramecium sp.       Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian darah ikan tongkol (Euthynnus affinis) dengan dosis yang berbeda terhadap laju pertumbuhan dan kepadatan populasi infusoria. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2017 bertempat di Laboratorium Biologi Laut Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah kuala. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 kali pengulangan. Faktor yang diuji adalah pengaruh pemberian darah ikan tongkol dengan dosis yang berbeda terhadap laju pertumbuhan dan  kepadatan populasi infusoria. Perlakuan pada penelitian ini yaitu perlakuan A (Kontrol), perlakuan B 3 ml/L, perlakuan C 6 ml/L, perlakuan D 9 ml/L, perlakuan E 12 ml/L dan perlakuan F 15 ml/L. Hasil uji Analysis of varians (ANOVA) menunjukkan bahwa pemberian darah ikan tongkol dengan dosis yang berbeda berpengaruh nyata P 0,05 terhadap laju pertumbuhan dan kepadatan populasi infusoria. Perlakuan terbaik dengan nilai tertinggi pada penelitian ini adalah perlakuan F dengan dosis 15 ml/L dengan rerata kepadatan populasi 221.500 ind/ml dan laju pertumbuhan 7,714 ind/ml/hari. Jenis infusoria yang ditemukan yaitu Paramecium sp, Euplotes sp, Euglena sp, Stentor sp, dan Oxytricha sp. Jenis infusoria yang paling mendominasi yaitu Paramecium sp.
Analisis Kadar Cu dan Cd Pada Sedimen di Sungai Singkil Kabupaten Aceh Singkil Saidin I. A. Ampun; Sri Agustina; Syahrul Purnawan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.649 KB)

Abstract

    Singkil River is one of the longest rivers in Aceh whose ± 130.3 km length, empties into Kilangan Village, Singkil District, Aceh Singkil Regency. This river comes from two upstream, which is from Southeast Aceh Regency (Lawe Alas) and from North Sumatera Province (Lae Sinendang). The objective of the study was to evaluate water quality on Singkil River through the concentration of Cu and Cd , and to know the distribution of Cu and Cd in sediments at Singkil River waters, Aceh Singkil regency. The research was conducted on February 2017 in Singkil River, Singkil District, Aceh Singkil Regency. Sampling was conducted at three stations using a 2.5-inch paralon pipe with a length of 10 cm. The results showed the average amount of Cu metal concentration of 0.0043 mg/kg, and 0.0001 mg/kg of Cu. The result of the analysis based on the sediment layer, showed the average concentration of Cu in bottom sediments (0,0047 mg/kg), is higher than upper layer of sediment (0.0040 mg/kg).       Sungai Singkil merupakan salah satu sungai terpanjang di Aceh yakni ± 130,3 km, yang bermuara di Desa Kilangan, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil. Sungai ini berasal dari dua hulu, yakni dari Kabupaten Aceh Tenggara (Lawe Alas) dan dari Provinsi Sumatera Utara (Lae Sinendang). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan logam Cu dan logam Cd, serta untuk mengetahui distribusi logam Cu dan logam Cd pada sedimen di Perairan Sungai Singkil, Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2017 di Sungai Singkil, Kabupaten Aceh Singkil. Pengambilan sampel dilakukan di tiga stasiun pengamatan dengan menggunakan pipa paralon 2,5 inch dengan panjang 10 cm. Hasil penelitian menunjukkan jumlah rata-rata konsentrasi logam Cu sebesar 0,0043 mg/kg, dan Cd sebesar 0,0001 mg/kg. Hasil analisis berdasarkan lapisan sedimen, diketahui rata-rata kadar logam berat Cu pada sedimen lapisan bawah lebih tinggi yakni 0,0047 mg/kg, dibandingkan sedimen lapisan atas dengan kadar Cu yang rendah sebesar 0,0040 mg/kg.
Penambahan Kalsium dengan Dosis yang Berbeda pada Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Udang Galah (Macrobrachiurn Rosenbergii) Stadia Tokolan Roza Noviana; Muhammadar Muhammadar; Hasanuddin Hasanuddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.486 KB)

Abstract

The most important anorganic ingredient in the process of giant prawns moulting is calcium. This study aims to analyze the growth and survival of giant prawns (Macrobrachiurn rosenbergii) with the addition of calcium with different doses conducted at Brackish Water Aquaculture Development Center (BADC) Ujung Batee, of Aceh Besar from June to July 2017 using Randomized Design Complete (RAL) factorial consisting of 5 treatment levels with 3 replications are A (control), B (2%), C (4%), D (6%), and E (8%). Testing used is giant prawns with dense stocking 20 ind / containers are maintained in a black container volume 80 liters for 35 days. The parameters measured were growth and survival rates. The results showed the addition of calcium in the feed significantly affected (P≤0,05) on each other parameter. Further test DUNCAN results showed significant differences in length, survival, Feed Conversion Ratio (FCR) and feed efficiency but not differ significantly from absolute weight, specific growth and daily growth between treatments.       Pada udang galah terdapat bahan organik yang paling penting untuk proses moulting yaitu kalsium. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pertumbuhan dan kelangsungan hidup tokolan udang galah (Macrobrachiurn rosenbergii) dengan penambahan kalsium dengan dosis yang berbeda pada pakan. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Batee, Aceh Besar dari bulan Juni sampai dengan Juli 2017 dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 5 taraf perlakuan dengan 3 ulangan yaitu A (kontrol), B (2%), C (4%), D(6%), dan E (8%). Biota uji yang digunakan adalah tokolan udang galah dengan padat tebar 20 ekor/wadah yang dipelihara dalam wadah berwarna hitam volume 80 liter selama 35 hari. Parameter yang diukur yaitu pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan kalsium pada pakan berpengaruh nyata (P≤0,05) pada setiap parameter. Hasil Uji lanjut DUNCAN menunjukkan perbedaan nyata terhadap pertambahan panjang, kelangsungan hidup,Feed Convertion Ratio (FCR) dan efesiensi pakan namun tidak berbeda nyata terhadap berat mutlak, pertumbuhan spesifik dan pertumbuhan harian antar setiap perlakuan.
Identifikasi Fasilitas Fungsional Pelabuhan Perikanan Nusantara Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara Anggi Sutrini; Rizwan Rizwan; Oni Kandi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 3, No 2 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.888 KB)

Abstract

Fishing Port Nusantara (PPN) of Sibolga is a fishing port type B that is becoming a core zone of then Minapolitan region on the west coast of Sumatra. The success of service PPN of Sibolga as seen from the availability, utilization and condition of facilities. The research aims to identify the suitability of facilities functional PPN in Sibolga of North Sumatera Province with functional facilities which have been applied in the Regulation of Minister of Marine and Fishery of Indonesia Number 08 Year 2012 concerning Fishing Port. The analysis was using comparative analysis, analysis of functional facilities consisting of fish auction spot area (TPI), water installation and analysis of level utilization, as well as analysis of the condition of Sibolga PPN functional facility. The results showed that from the categories that have been set in the Regulation of the Minister of Marine and Fisheries of the Republic of Indonesia Number 08 Year 2012, PPN in Sibolga has 7 of 9 existing categories that is 77,77% of the overall category which means PPN in Sibolga is already quite well in increasing the value of fishing port. Utilization rate of facilities that have reached the optimum generator house and generator machine that is 100%, which has not reached optimum is the place of fish marketing as much as 27%, office building as much as 20,86%, water installation as much as 64,5% and 18,4%, building workshop and warehouse equipment namely TPI amounting to 0%. The facility utilized is a place to repair nets, light beacons, workshops, waste pool (IPAL), fish processing and also fish drying. There are 12 facilities functional conditions are still good, 2 of which were not used and 1townhouse. While the facilities in damage condition lightly totaled 3 facilities which means as much as 20% damaged from 15 functional facilities available.Keywords: Fishing Port Nusantara of Sibolga, Functional Facilities, Utilization Level, Condition       Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga adalah pelabuhan tipe B yang menjadi zona inti kawasan Minapolitan di pantai barat Sumatera. Keberhasilan pelayanan PPN Sibolga dilihat dari ketersediaan, pemanfaatan dan kondisi fasilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesesuaian fasilitas fungsional di PPN Sibolga Provinsi Sumatera Utara dengan fasilitas fungsional yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Kepelabuhanan Perikanan. Analisis dilakukan menggunakan analisis komparatif, analisis fasilitas fungsional yang terdiri dari luas Tempat Pelelangan Ikan (TPI), instalasi air dan analisis tingkat pemanfaatan, serta analisis kondisi fasilitas fungsional PPN Sibolga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kategori yang telah di tetapkan di Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012, PPN Sibolga memiliki 7 dari 9 kategori yang ada yaitu 77,77 % dari kategori keseluruhan yang berarti PPN Sibolga sudah cukup baik dalam meningkatkan nilai guna pelabuhan perikanan tersebut. Tingkat pemanfaatan fasilitas yang sudah mencapai optimal adalah rumah genset dan mesin genset yaitu sebesar 100%, yang belum mencapai optimal adalah tempat pemasaran ikan sebanyak 27%, gedung kantor sebanyak 20,86%, instalasi air sebanyak 64,5%, pos penyuluhan sebanyak 18,4%, gedung bengkel dan gudang peralatan TPI yaitu sebesar 0%. Fasilitas yang yang dimanfaatkan adalah tempat perbaikan jaring, rambu suar, workshop, kolam limbah (IPAL), dan tempat pengolahan ikan dan tempat penjemuran ikan. Terdapat 12 fasilitas fungsional yang kondisinya masih baik, 2 diantaranya tidak digunakan dan 1 yang dialih fungsikan. Sedangkan fasilitas yang dalam kondisi rusak ringan berjumlah 3 fasilitas yang berarti sebanyak 20% mengalami kerusakan dari 15 fasilitas fungsional yang ada.Kata Kunci: PPN Sibolga, Fasilitas Fungsional, Tingkat Pemanfaatan, Kondisi
Kajian Kebutuhan Fasilitas Fungsional (Pabrik Es) Terkait Kelancaran Aktivitas Perikanan Tangkap di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sawang Ba’u Aceh Selatan Misjar Misjar; Edy Miswar; Chaliluddin Marwan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 3, No 2 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.549 KB)

Abstract

Fishing port is a special port that is designated as an activity area of fishery economic activities, which is equipped with various facilities. One of the various facilities is an ice factory. Itis one of the functional facilities that must exist in every fishing port. Ice is one of the ingredients to preserve fish, the fish must be processed directly so that the quality is maintained. Once the fish is landed it also needs processing or packing in order to distribute to other areas. The aim of this study is to know the ice requirement for the supply of fishing operations, to determine the feasibility of the development of the factory at TPI Sawang Ba’u. This study was conducted at PPI Sawang Ba’u on March 21st – April 19th 2017.The result of the research concludes that the existing of ice factory is not able to fulfill the needs of the catched fishand the process of fish in TPI Sawang Ba'u, the ice needed are 286 sticks per day. Meanwhile, the existing factory is only able to produce 140 sticks per day. Hence, it is necessary to develop or build new ice factory. To build new ice factory, it needs large amount of investment so that the analysis of feasibility should be analized to know the profit and loss of factory. The result of feasibility analysis is NPV 153.725.693 IRR 28,72% B / C Ratio 1,52. Therefore, it can be concluded that the bulding and development of ice factory is proper to be done.Keywords; ice factory, the need of ice, feasibility  Pelabuhan perikanan adalah pelabuhan khusus yang diperuntukkan sebagai kawasan kegiatan aktivitas perikanan yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas,  salah satu dari berbagai fasiltas tersebut adalah pabrik es.  Pabrik es merupakan salah satu fasilitas fungsional yang harus ada di setiap pelabuhan perikanan. Es merupakan salah satu bahan untuk mengawetkan ikan, es diperlukan untuk penanganan pasca penangkapan ikan di laut, hasil tangkapan harus dilakukan penanganan langsung agar kualitasnya tetap terjaga. Setelah ikan didaratkan juga perlu dilakukan penanganan atau pengepakan untuk mendistribusikan ikan ke luar daerah. Tujuan penelian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan es untuk perbekalan operasi panangkapan ikan, dan mengetahui kelayakan usaha pengembangan pabrik es di PPI Sawang Ba’u. Penelitian ini dilakukan di PPI Sawang Ba’u pada 21 Maret - 19 April 2017. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pabrik es yang ada sekarang tidak mampu memenuhi kebutuhan es untuk operasi penangkapan ikan dan penangan hasil tangkapan di tempat pelelangan ikan (TPI), jumlah kebutuhan es per hari 386 batang, sedangkan pabrik es hanya mampu memproduksi 140 batang es setiap hari. Maka perlu dilakukan pengembangan atau pembuatan pabrik es yang baru.Untuk membuat sebuah pabrik es memerlukan investasi yang besar, maka perlu dilakukan analisis kelayakan usaha untuk mengetahui untung atau rugi usaha tersebut. Hasil analisis kelayakan usaha yang didapatkan adalah NPV 153.725.693, IRR 28,72%, B/C Ratio 1.52. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa usaha pembangunan atau pengembangan pabrik es  layak untuk dilakukan.Kata kunci: Pabrik es, kebutuhan es, kelayakan usaha
Pertumbuhan, Kelangsungan Hidup, dan Daya Cerna Ikan Nila Gesit (Oreochromis Niloticus L) yang Diberikan Arang Aktif dalam Pakan dengan Sumber yang Berbeda Arif Muslim; Muhammadar Muhammadar; Firdus Firdus
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 3, No 2 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.569 KB)

Abstract

This study aims to analyze the effect of active charcoal gived in feed for growth, survival and digestibility of tilapia GESIT (Oreochromis niloticus L). This research was conducted at marine aquatic biology laboratory of marine and fishery faculty of syiah kuala university on september-november 2017. The proksimat test of feces were conducted at the development agency of the industrial research and standardization center of banda aceh. The method used in this research is a complete randomized design method with 5 treatment levels with 3 replications. Parameters tested were fish growth, digestibility, feed conversion ratio, and Survival rate. The treatment in this research were treatment A (control), B addition of activated charcoal rice husk, C treatment of mangrove wood, D sawdust treatment, and E treatment coconut shell. Based on the result of ANOVA test indicated that active charcoal giving in feed significantly influence (P0.05) to growth, digestibility and feed conversion,and survival rate. The best treatment with the highest value in this study was B treatment with additional rice husk with average of absolute weight growth ranged from 5.65 to 8.57 g, absolute longevity growth ranged from 3.61 to 5.35 cm, growth rate specifically ranged from 0.80 to 0.97% / day, the daily growth rate ranges from 0.14-0.20%/g, the feed conversion is between 4.43 g and 2.37 g , the survival is 73.33%- 86.66 %, and protein digestibility ranged from 56.51 to 93.46%.Keywords:Activated charcoal,proteindigestibility,growth, Oreochromis nilticus L       Penelitian ini bertujuaan untuk mengetahui pengaruh pemberian arang aktif dalam pakan terhadap pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan daya cerna ikan nila GESIT (Oreochromis niloticus L). Penelitian ini berlangsung pada bulan September-November 2017 pemeliharaan ikan dilakukan di Laboratorium Biologi Laut Budidaya Perairan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala. Uji proksimat terhadap feses ikan dilakukan di Balai riset standardisasi industri banda aceh. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali pengulangan. Parameter yang diuji adalah pertumbuhan ikan, daya cerna, konversi pakan, dan kelangsungan hidup. Perlakuan pada penelitian ini yaitu perlakuan A (kontrol), perlakuan B arang aktif sekam padi, perlakuan C kayu bakau, perlakuan D serbuk gergaji, dan perlakuan E tempurung kelapa. Berdasarkan hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa pemberian arang aktif dalam pakan berpengaruh nyata (P0,05) terhadap pertumbuhan, daya cerna, konversi pakan, dan kelangsungan hidup. Perlakuan terbaik dengan nilai tertinggi pada penelitian ini adalah perlakuan B dengan tambahan sekam padi dengan rerata pertumbuhan berat mutlak berkisar antara 5,65 – 8,57 g, pertumbuhan panjang mutlak berkisar 3,61 – 5,35 cm, laju pertumbuhan spesifik berkisar 0,80 – 0,97 %/hari,  Laju pertumbuhan harian berkisar antara 0,14-0,20%/g, konversi pakan berkisar antara 4,43 g dan 2,37 g, kelangsungan hidup berkisar 73,33 – 86,66 %, dan daya cerna protein berkisar 56,51 – 93,46 %.KataKunci: Arang aktif, Nila GESIT, pertumbuhan, daya cerna protein
Distribusi dan Kelimpahan Apogonidae pada Ekosistem Lamun di Teluk Ahmad Rhang Manyang, Kabupaten Aceh Besar Samsul Bahri; Sayyid A. El Rahimi; Viqqi Kurnianda
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 3, No 2 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.112 KB)

Abstract

Research on the distribution and abundance of fish species Apogon Kiensis, from Apogonidae family, was conducted on September 2017 on seagrassAhmad Rhang Manyang bay, Lamreh, Aceh Besar District. Distribution data collection and abundance using systematic sampling method and belt transect technique. Fish datas collect starts fromat 1 to 5 meter with 3 repetitions. The result of observation Apogonidae family fish distribution showed that the index value of morisita ranged from 0.91 - 1 with the random and uniform category. The results of observation of fish family abundance Apogonidae at every depth of 1 meter to 5 meters ranged between 7 ind / 100 m^2 until 16,67 ind / 100 m^2and known relative abundance ranged between 100%, relative frequency and frequency ranged between 100%.  Based on the results of depth comparison, apogonidae fish abundance along with depth increases the amount of fish is also increasing and fish distribution pattern is randomly caused by the environmental condition is homongent, while fish are uniformly influenced by high natural selectivity so that there is a competition that pushes for the same spatial distribution. This spread may be suspected due to food competition.Keywords: Distribution and abundance of Apogon Kiensis fish, Apogonidae family, Ahmad Rhang Manyang Bay.       Penelitian tentang distribusi dan kelimpahan ikan spesies Apogon Kiensis, Famili Apogonidae telah selesai dilakukan pada tanggal 25 September 2017pada kawasan padang lamun di Perairan Teluk Ahmad Rhang Manyang, Lamreh, Kabupaten Aceh Besar. Pengambilan data distribusi dan kelimpahan menggunakan metode sistematik sampling serta tehnik metode belt transect. Pengambilan data ikan dilakukan dimulai pada kedalaman 1 sampai 5 meter serta dilakukan 3 kali pengulangan. Hasil pengamatan distribusi ikan famili Apogonidae menunjukan nilai indeks morisita berkisar antara 0,91 - 1 dengan kategori acak dan seragam. Hasil pengamatan kelimpahan ikan famili Apogonidae pada setiap kedalaman 1 meter sampai 5 meter berkisar antara 7 ind/100m2 sampai 16,67 ind/100 m2dan diketahui kelimpahan relatif berkisar antara 100%, frekuensi dan frekuensi relatif berkisar antara 100%. Berdasarkan hasil perbandingan kedalaman, kelimpahan ikan apogonidae seiring pertambahan kedalaman jumlah ikan semakin meningkat dan pola distibusi ikan secara acak disebabkan terjadi kondisi lingkungan bersifat homongen, sedangkan ikan secara seragam dipengaruhi selektifitas alam yang tinggi sehingga timbul kompetisi yang mendorong untuk pembagian ruang hidup yang samapenyebaran ini dapat diduga karena persaingan makanan.Kata Kunci : Distribusi dan kelimpahan ikan Apogon Kiensis, Famili Apogonidae, Teluk Ahmad Rhang Manyang.
Pemberian Pakan Alami yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorat) Fajar Nuansa; Sayyid A. El Rahimi; Siska Mellisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 3, No 2 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.544 KB)

Abstract

This study aims to determine the right type of feed on the growth, efficiency and survival rate of fish seed Marble goby (Oxyeleotris marmorata). This research was conducted in Integrated Laboratory of Marine and Fisheries Faculty of Syiah Kuala University from October to November 2016. The research consist of 4 treatment levels and 5 replications. The treatments were A = (Trash Fish), B = (Sea worm), C = (Silk Worm), D = (Small Shrimp), with 1-2 cm fish sizes stocked in 25 liters jars and fed three times daily as much as 5% of biomass for 30 days. ANOVA test showed that the different live feed effected on weight growth, specific growth rate, feed convertion ratio, feed efficiency and survival rate (P 0.05). The results of this study showed that the highest value of the growth rate was in the treatment C worms with absolute weight (W) = 0.4 gr, absolute length = 2.2 cm, SGR= 5.6%/day, FCR= 3.4, FE= 28.95% and Survival Rate = 100%. While the lowest value was on treatment A with absolute weight (W) = 0.2 gr, absolute length = 2.1 cm, SGR = 4.1%/day, FCR= 4.4, FE= 22.27% and Survival Rate = 91%Keywords : live feed, marble goby, growth       Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pakan yang tepat terhadap pertumbuhan, efisiensi dan tingkat kelangsungan hidup benih ikan betutu (Oxyeleotris marmorata). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Fakultas Kelautan Dan Perikanan Universitas Syiah Kuala pada bulan Oktober hingga November 2016. Penelitian terdiri dari 4 taraf perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan diberikan adalah berupa A= (Ikan Rucah), B= (Cacing Laut), C= (Cacing Sutra), D= (Udang Rebon), dengan ukuran ikan 1-2 cm yang ditebar di toples berukuran 25 liter dan diberi pakan tiga kali sehari sebanyak 5% dari biomassa selama 30 hari. Berdasarkan uji ANOVA menunjukkan bahwa pemberian pakan alami yang berbeda berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan, efesiensi pakan dan kelangsungan hidup (P0,05), Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa nilai tertinggi pada laju pertumbuhan yakni pada perlakuan C dengan bobot mutlak (W)= 0.4 gr, panjang mutlak = 2.2 cm, SGR= 5.6%/hari, FCR= 3.4%, EP= 28.95% dan kelangsunan hidup= 100%. Sedangkan nilai paling rendah yakni pada perlakuan A dengan bobot mutlak (W)= 0.2 gr, panjang mutlak = 2.1 cm, SGR= 4.1%/hari, FCR= 4.4%, EP= 22.27% dan kelangsungan hidup= 91%Kata kunci : pakan alami, ikan betutu, pertumbuhan
Pengaruh Waktu Lingkar Alat Tangkap Pukat Cincin (Purse Seine) Terhadap Hasil Tangkapan di Perairan Sawang Ba’u, Aceh Selatan Muhammad Yanis; Chaliluddin Marwan; Edy Miswar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 3, No 2 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.162 KB)

Abstract

Fish Landing Base (PPI) in Sawang Ba'u Aceh Selatan is one of the fishery ports in South Aceh district. Fishing Landing Base (PPI) Sawang Ba'u was built in 2002 with community self-help and toke-toke local vessels. The influence of ship's time circling hordes of fish in fishing operations is not yet known for certain, on the basis of which this research needs to do to find out how much influence time of the circle to the catch. The purpose of this research is to know the effect of ring ring purse seine time (purse seine) to the catch. This research was conducted for one month from 19 August until 19 september 2017 located in Sawang Ba'u Aceh Selatan the number of samples used in this study as many as three ships with purse seine a size of 800 meters x 35 meters fishing gear, the results of the analysis of the time relationship of the circle to the catch obtained the value of multiple R of 0.88 which means the relationship between the time of the circle with the catch quite closely, so it can be taken the conclusion that the faster the circle the more the catch. The most caught fish species at the time of the study were skipjack (Katsuwonus pelamis) as much as 9336 kg, then tuna fish (Euthynnus affinis) as much as 6700kg,dencis fish (fresh sardines) of 1994 kg and sunglir fish(selaroides leptolepis) of 795 kg. Keywords: vessels (purse seine), circular influences, catchesPangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang ada di Sawang Ba’u Aceh Selatan merupakan salah satu pelabuhan perikanan yang ada di Kabupaten Aceh Selatan. Pangkalan Pendaratan Ikan(PPI) Sawang Ba’u dibangun pada tahun 2002 dengan swadaya masyarakat dan toke-toke kapal setempat.Pengaruh waktu kapal melingkari gerombolan ikan dalam operasi penangkapan belum diketahui secara pasti, atas dasar ini perlu melakukan penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruhwaktu lingkar terhadap hasil tangkapan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu lingkar alat tangkap pukat cincin (purse seine) terhadap hasil tangkapan, penelitian ini dilakukan selama satu bulan dari tanggal 19 Agustus sampai dengan tanggal 19 september 2017 bertempat di perairan Sawang Ba’u Aceh Selatan. Jumlah (dimensi) sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak tiga kapal dengan ukuran alat tangkap pukat cincin (purse seine) 800 meter x 35 meter (p x l). Hasil analisis hubungan waktu lingkar terhadap hasil tangkapan diperoleh nilai Multiple R sebesar 0,88 yang berarti hubungan antara waktu lingkar  dengan hasil tangkapan cukup erat, sehingga dapat di ambil kesimpulan bahwa semakin cepat melingkar maka semakin banyak hasil tangkapan. Jenis ikan yang paling banyak tertangkap adalah ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) sebanyak 9336 kg, ikan tongkol (Euthynnus affinis) sebanyak 6700 kg, ikan dencis (fresh sardines) sebanyak 1994 kg dan ikan sunglir (Selaroides leptolepis) sebanyak 795 kg.Kata kunci: kapal pukat cincin (purse seine), pengaruh melingkar, hasil tangkapan