cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
JIM FKP Unsyiah terbit satu volume dan empat nomor dalam setahun, yaitu Februari, Mei, Agustus dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 203 Documents
DISTRIBUSI DAN KEPADATAN KERANG DARAH (Anadara sp. ) BERDASARKAN TEKSTUR SUBSTRAT DI PERAIRAN ULEE LHEUE BANDA ACEH Lindawaty Lindawaty; Irma Dewiyanti; Sofyatuddin Karina
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.792 KB)

Abstract

This research to was carried out determine the distribution and density of shell  (Anadara sp.) and its relations to the substrate texture at Ulee Lheue coastal Banda Aceh. This research was conducted on November 2016. The distribution was calculated using index  Morisita. and The substrate texture was analyzed using a pipette method it was calculated using a triangular diagram Millar and organic material was the analyzed at the Laboratory Agriculture Faculty Syiah Kuala. It was obtained the texture of the the substrate at station I and III were sand argillaceous while the station II and IV in the form of sandy clay loam. three types of Anadara sp. Found in this study A. Granossa with the density ranged from 6-50 ind/m2, A. maculosa 3 - 43 ind/m2 and A. inflata 3-29 ind/m2 respectively. Keywords: Anadara, density, distribution, Ulee Lheue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi dan kepadatan kerang darah Anadara sp. serta hubungannya dengan tekstur substrat di perairan Ulee Lheu Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2016.Pola sebaran dihitung menggunakan indeks Morisita. Tekstur tanah dianalisis menggunakan metode pipet dan dihitung dengan menggunakan diagram segitiga Millar dan bahan organik di analisis di Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Unsyiah. Tekstur substrat pada stasiun 1 dan III didapati pasir berlempung sedangkan stasiun II dan IV berupa lempung liat berpasir.Diperoleh 3 jenis kerang Anadara sp. pada A. granossa dengan kepadatan berkisar 6-50 ind/m2, untuk A. maculosa dengan kepadatan  berkisar 3-43 ind/m2 dan A. inflata 29 ind/m2.   Kata kunci : Anadara, kepadatan, distribusi, Ulee Lheue.   
KEBIASAAN MAKANAN DAN HUBUNGAN PANJANG BERAT IKAN JULUNG - JULUNG (Dermogenys sp.) DI SUNGAI ALUR HITAM KECAMATAN BENDAHARA KABUPATEN ACEH TAMIANG Zuliani Zuliani; Zainal A. Muchlisin; Nurfadillah Nurfadillah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (922.91 KB)

Abstract

The objectives of the present study were to evaluate the food habit and lenght weight relationships of Dermogenys sp. The study was conducted from April to June 2015. The fish were sampled in Alur Hitam River, Bendahara Subdistrict, Aceh Tamiang using hand nets. The sampled fishes were preserved in 10% formalin for further analysis. A total of 136 fish samples were catched during the study. The stomach analysis showed that Formica sp. was predominant food item for Dermogenys sp. (52.53%), followed by Dolichoderus sp. (38.38 %), indicate that Formica and Dolichoderus are the primary foods for Dermogenys sp. Therefore, Dermogenys is classified as an insectivorous food habit. The length of alimentary tract ranged between 1.54 cm to 1.67 cm. The length - weight relationships and condition factor showed that the average b value was 2.753 displayed an allometric negatif growth pattern, while the condition factor value was 103.10 indicate that the water condition in term of prey and predator availability are in balance condition.Penelitian tentang kebiasaan makan dan hubungan panjang berat ikan Dermogenys sp. telah dilakukan pada bulan April-Juni 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan makan dan hubungan panjang berat dan faktor kondisi ikan Dermogenys sp.. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey, sampel ikan di tangkap di Sungai Alur Hitam Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang dengan menggunaan serok dan langsung diwetkan dengan larutan formalin 10%. Selama penelitian tertangkap 136 ekor ikan Dermogenys sp.. Hasil analisis kebiasaan isi lambung diperoleh semut merah Formica sp. ditemukan pada 71 ekor sampel ikan (52,53%) dan diikuti oleh semut hitam Dolichoderus sp. pada 52 ekor sampel (38,38%) dan kedua jenis makanan tersebut tergolong  kedalam makanan utama dan makanan yang tidak teridentifikasi terdapat pada 19 ekor sampel ikan (14,29%). Panjang rerata usus ikan Dermogenys ±1,54-1,67 cm, sehingga dengan demikian ikan Dermogenys sp. dapat digolongkan sebagai ikan insektifora (pemakan insekta). Hasil analisis hubungan panjang-berat diperoleh nilai koefisien b= 2,753 menunjukkan pola pertumbuhan alometrik negative dan nilai faktor kondisi 103,10 menunjukkan kondisi perairan masih tergolong baik atau stabil.
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN ROTIFERA (Brachionus plicatilis) Irawanti Irawanti; Cut Nanda Defira; Irma Dewiyanti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.093 KB)

Abstract

The objective of this study was to analyze the effect of the different feed on rotifers (Brachionus plicatilis) growth rate. The research was conducted at brackish water Aquaculture Development center, Ujung Batee. The research used the non factorial Completely Randomized Design with fine treatments of feed, nabely : Control (Nannocloropsis), 100 gof tempe, 100 g of shrimp paste, 50 g of tempe + 50 g of shrimp paste, 70 g of tempe + 30 g of shrimp paste with three replicatins. The Bioassay was 20 ind/ml of Brachions plicatilis. The result of ANOVA shomed that the different conposition of tempe and shrimp paste gave the significant effect (p 0.05 )on the growth rate of rotifers. The best growth rate was obtained at treatment with 50 g of tempe + 50 g of shrimp paste.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian pakan yang berbeda terhadap laju pertumbuhan rotifera (Brachionus plicatilis). Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2015 sampai dengan November 2015 bertempat di BalaiBudidaya Air Payau Ujung Batee. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap non faktorial dengan 5 taraf perlakuan berdasarkan pakan uji, yaitu kontrol (Nannocloropsis),tempe 100 g, terasi 100 g, tempe 50 g + terasi 50 g, tempe 70 g + terasi 30 g dengan tiga kali ulangan. Organisme uji yang digunakan adalah Brachionus plicatilis sebanyak 20 individu/ml. Hasil uji ANOVA menunjukan bahwa variasi pemberian pakan terasi dan tempe tiap perlakuan berpengaruh nyata (P0,05) terhadap laju pertumbuhan rotifera. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan 50 g tempe + 50 g terasi. 
HUBUNGAN PANJANG BERAT IKAN YANG TERTANGKAP DI KRUENG SIMPOE, KABUPATEN BIREUN, ACEH Zahrul Fuadi; Irma Dewiyanti; Syahrul Purnawan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.175 KB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang hubungan panjang berat dan factor kondisi ikan yang ditemukan di Krueng Simpoe, Kabupaten Bireun, Aceh. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui distribusi ukuran ikan dan menganalisis hubungan panjang berat ikan yang didapat di Krueng Simpoe. Ikan yang didapat yaitu ikan Rasbora sp dan Puntius brevis. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan November 2015, dengan menggunakan jarring dan jala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan Rasbora sp dan Puntius brevis memiliki pola pertumbuhan allometrik negatif. Selain itu, factor kondisi berat relative menunjukkan angka diatas 100. Faktor kondisi fulton perairan Krueng Simpoe mengindikasikan secara relatif dalam keadaan baik.  Kata kunci : hubungan panjang berat, factor kondisi, allometrik  The research is about the length weight relationships and condition factor of the freshwater fishes which were found in Simpoe River, Bireun, Aceh. The research purpose is to know the distribution of sizes fishes and to analyze length weight relationships fishes found in Simpoe River. The fishes are Rasbora sp and Puntius brevis. The sampling was conducted on November, 2015 by using net and castnet. The results revealed that Rasbora sp and Puntius brevis have allometric negative growth pattern. In addition, the relative weight condition factor’s was over 100. And the Fulton’s condition factor were not different significantly among fishes. It means that the Fulton’s condition at Krueng Simpoe indicating good condition and well growth.Keywords : length weight relationships, condition factor, allometric
IDENTIFIKASI JENIS IKAN DI PERAIRAN LAGUNA GAMPOENG PULOT KECAMATAN LEUPUNG ACEH BESAR Fitrah, Syawal Syah; Dewiyanti, Irma; Rizwan, Thaib
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1117.481 KB)

Abstract

Lagoon waters at the Pulot Village is a new ecosystem that is formed because of the tsunami disaster that occurred on December 26, 2004, followed the earthquake in March 2005 that led to the formation of a new coastal wetland ecosystem called lagoons. Laguna is a puddle of water that resembles a lake / pond is located near the beach that used to be part of the (united with) the sea but because of geological events, then it is separate from the marine ecosystem and establish a new coastal wetlands. Fish fish found in the lagoon waters Pulot village is 11 species representing 10 families. The species of fish caught is Caranx melampygus, Carangoides caeruleopunctatus, Diodon liturosus, Stolephorus heterolubus, Platax batavianus, Plectorhinchus lineatus, Lutjanus russelli, Karalla daura, Crenimugil crenilabis, Epinephelus coiodes, and Toxotes jaculatrix. Fish dominate in lagoon waters in terms of number of individuals is kind Stolephorus heterolubus and Crenimugil crenilabis. Fish caught from the time data is based on foraging habits of each, there are 4 types of fish are caught in nocturnal (active at night) and 7 species caught during the diurnal (active during the day). Keywords: lagoon, fish, nocturnal, diurnal, Aceh  Kawasan perairan laguna di Gampoeng Pulot merupakan suatu ekosistem baru yang terbentuk karena terjadinya bencana tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004, lalu diikuti gempa bumi pada Maret 2005 yang menyebabkan terbentuknya suatu ekosistem lahan basah pesisir baru yang disebut laguna. Laguna adalah suatu genangan air yang menyerupai danau/telaga berada dekat pantai yang dulunya merupakan bagian dari (bersatu dengan) laut tapi karena peristiwa geologis, kemudian ia terpisah dari laut dan membentuk eksosistem lahan basah pesisir yang baru. Jumlah ikan yang ditemukan di perairan laguna desa Pulot adalah 11 jenis yang mewakili 10 keluarga. Spesies ikan yang ditangkap adalah Caranx melampygus, Carangoides caeruleopunctatus, Diodon liturosus, Stolephorus heterolubus, Platax batavianus, Plectorhinchus lineatus, Lutjanus russelli, Karalla daura, Crenimugil crenilabis, Epinephelus coiodes, dan Toxotes jaculatrix. Ikan mendominasi di perairan laguna dalam hal jumlah individu jenis Stolephorus heterolubus dan Crenimugil crenilabis. Ikan yang ditangkap dari data waktu didasarkan pada mencari makan kebiasaan masing-masing, ada 4 jenis ikan yang tertangkap di nokturnal (aktif di malam hari) dan 7 spesies tertangkap selama diurnal (aktif di siang hari).
STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTHOS DAN KONDISI SUBSTRAT PADA KAWASAN MANGROVE DI PESISIR PULAU WEH Riski Muliawan; Irma Dewiyanti; Sofyatuddin Karina
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.185 KB)

Abstract

This study was conducted in December 2015 at Weh Island. Determination of the station is done by using purposive sampling method. Macrozoobenthos were found as many as 26 species that was on the scene towards the sea, while at the location towards the land there are 23 species were found to consist of three classes : Gastropoda (landward 59% ) (seaward 54% ), bivalves (landward 16% ) (seaward 25% ), and crustaceans  (landward 25%) ( seaward  21%). Makrozobenthos highest density was found in the station 3 with density values of 45,33ind/ m2. Diversity index (H ') landward (2,86 ) and the direction of the sea (2,81), uniformity (E) landward ( 0,91) and the direction of the sea (0,98) and dominance (C) towards the land (0,16 ) and the direction of the sea (0,16). The distribution pattern type is divided into 2 categories: clumped and uniform pattern. Similarity index in the coastal island of Weh in 5 stations ranged 25% - 50%.%.Substrate condition in the can at the study site in the form of sand , silt and argillaceous. The content of the substrate is the highest in the study site in the form of sand in the can at the station 3 towards the land (74 %) and sea (61 %). Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2015 di Pulau Weh. Penentuan stasiun dilakukan dengan menggunakan Metode Purposive Sampling. Makrozoobenthos yang ditemukan sebanyak 26 spesies yang berada di lokasi arah laut, sedangkan di lokasi arah darat terdapat 23 jenis spesies yang ditemukan yang terdiri dari 3 kelas, yaitu Gastropoda (arah darat 59%) (arah laut 54%), Bivalvia (arah darat 16%) (arah laut 25%), dan Crustacea (arah darat 25%) (arah laut 21%). Kepadatan makrozobenthos yang tertinggi ditemukan pada stasiun 3 dengan nilai kepadatan sebesar 45,33ind/m2. Indeks keanekaragaman (H’) arah darat (2,86 ) dan arah laut (2,81), keseragaman (E) arah darat (0,91) dan arah laut (0,98), dan Dominansi (C) arah darat (0,16) dan arah laut (0,16). Pola Sebaran Jenis terbagi kedalam 2 kategori yaitu pola mengelompok dan seragam. Indeks similaritas di Pesisir Pulau Weh di 5 stasiun berkisar antara 25% - 50%. Kondisi substrat yang didapat di lokasi penelitian berupa pasir, lumpur dan berlempung. Kandungan  substrat ditemukantertinggi pasir pada stasiun 3 arah darat (74%) dan arah laut (61%).
PERTUMBUHAN, KELANGSUNGANHIDUPDANDAYACERNA PAKANIKANNILA(Oreochromisniloticus) YANG MENGANDUNG TEPUNG DAUNJALOH(Salixtetrasperma Roxb) DENGAN PENAMBAHAN PROBIOTIK EM-4 Siti Fadri; Zainal A.Muchlisin; Sugito Sugito
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.619 KB)

Abstract

The objective of this study was to determine the optimal dosage of probiotics EM4 in feed containing 5% jaloh leaf on the growth performance, feed utilization and survival rate of tilapia (Oreochromis niloticus). This research was conducted on August until October 2015 at Balai Benih Air Payau Ujung Batee Area II of Aceh Province, Laboratory of Aquatic Faculty of Veterinary Medicine Syiah Kuala University and Laboratory of Biochemistry the Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University. The completely randomized design method was used at this study with 6 levels of treatment and 4 replications. The treatment concentrations tested were 5, 10, 15, 20 and 25 ml /kg of feed. The experimental fish were fed three times a day on8 AM, 12 AM and 5 PM for 56 days. The ANOVA test showed that the application of probiotics EM-4 in feed containing 5% jaloh leaf gave the significant effect on weight gain, daily growth rate, feed conversion ratio and feed efficiency (p 0.05), but did not give the significant effect on survival rate, specific growth rate, and length gain of tilapia (p 0.05). The Duncan test showed that the higher weight gain, daily growth rate, feed conversion ratio and feed efficiency were found at treatment B (5 ml EM-4 / kg diet) with the values of 5.83 g,0,10g/day, 2.01 and 49.95% respectively. The higher length gain was found at treatment B but this value was not significant with all treatments. The higher specific growth rate (1.38%/day) and survival rate were recorded at treament 0 ml/kg but, this values were not different with all treatment. Therefore the optimum level of EM-4 in feed containing 5% of jaloh leaf meal for tilapia was 5 ml/kg . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis optimum  probiotik EM-4 pada pakan yang mengandung daun jaloh 5% terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila (Oreochromis  niloticus).  Penelitian  ini  dilakukan    pada  bulan  Agustus  sampai  dengan Oktober 2015. Pembuatan pakan dilakukan di Balai Benih Air Payau Lokasi II ujung Batee Provinsi   Aceh.Pemeliharaan   ikan   uji   dilakukan   di   Laboraturium   Aquatik   Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah dan penelitian uji kandungan protein feses di laboraturium analisis pangan Fakultas Pertanian Unsyiah. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental  dengan  Rancangan  Acak  Lengkap  (RAL)  non  faktorial  dengan  6  taraf perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan konsentrasi yang diuji adalah 5, 10, 15, 20 dan 25 ml/kg pakan. Pakan diberikan 3 kali sehari pada pukul 08.00, 12.00 dan 17.00 WIB sebanyak 5% dari biomassa selama 56 hari. Hasil uji Anova menunjukkan bahwa pemberian probiotik EM-4 dalam pakan yang mengandung daun jaloh 5% berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot mutlak, laju pertumbuhan harian, rasio konversi pakan dan efisiensi pakan (p0,05),namun tidak berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan spesifik, kelangsungan hidup dan pertambahan panjang mutlak ikan nila (p0,05). Uji lanjut  Duncan menunjukkan bahwa pertambahan  bobot  mutlak,  laju  pertumbuhan  harian,  rasio  konversi  pakan  dan  efisiensi pakan tertinggi dijumpai pada perlakuan B (5 ml EM-4/kg pakan) yaitu masing-masing  5,83 gram, 0,10 g/hari, 2,01 dan 49,95%, sedangkan pertambahan panjang mutlak tertinggi dijumpai pada perlakuan B yaitu 2,92 cm akan tetapi perlakuan ini tidak berbeda nyata antar perlakuan, laju pertumbuhan spesifik tertinggi pada perlakuan B yaitu 1,38%/hari nilai ini tidak berbeda nyata terhadap perlakuan C, D dan F, dan kelangsungan hidup tidak berbeda nyata  antar  semua  perlakuan  yaitu  100%.  Dengan  demikian  disimpulkan  bahwa  dosis optimum probiotik EM-4 pada pakan yang mengandung 5% tepung daun jaloh untuk ikan nila adalah 5ml/kg pakan.
KEANEKARAGAMAN GASTROPODA DAN BIVALVIA BEDASARKAN KARATERISTIK SEDIMEN DAERAH INTERTIDAL KAWASAN PANTAI UJONG PANCU KECAMATAN PEUKAN BADA KABUPATEN ACEH BESAR Ziaul Maula; Syahrul Purnawan; Muhammad Ali Sarong
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (865.647 KB)

Abstract

Penelitian Keanekaragman Gastropoda dan Bivalvia Berdasarkan Karakteristik Sedimen  Daerah  Intertidal  di  Pantai  Ujung  Pancu  Kecamatan  Peukan  Bada Kabupaten Aceh Besar ini dilakukan pada bulan Januari 2016. Tujuan penelitian ini adalah   untuk   mengetahui   keanekaragaman   berdasarkan   karakteristik   sedimen. Metode yang digunakan adalah metode Purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan pada saat surut terendah. Stasiun terdiri dari 5  stasiun, dimana setiap stasiun diletakkan plot berukuran 5 x 5 m dan diletakkan transek kuadrat berukuran 1 x 1 m didalamnya  dengan jarak sampling 30 m. Analisis data menggunakan rumus keanekaragaman dan Mean grain size. Hasil penelitian ditemukan 19 total spesies yang terdiri dari 12 spesies kelas Gastropoda dan 7 spesies kelas Bivalvia. Keanekaragaman berkisar antara 3,652-3,984. Dan ukuran butiran berkisar antara 0,294-0,403. Kesimpulannya adalah (1) Keanekaragamannya tinggi (2) Ukuran butirannya pasir halus.  Kata Kunci : Ujong Pancu, Keanekaragaman, Sedimen,  Gastropoda, Bivalvia Study  about  diversity  of  Gastropods  and  Bivalves  based  on  characteristics  of sediment in intertidal area in Ujung Pancu Beach Peukan Bada subdistrict Aceh Besar  district  was  conducted  on  January  2016.  The  aim  of  this  study  was  to determine the diversity based on characteristics of sediment. The methode used was purposive sampling method. Sampling were conducted while the water had low recede. Station consisted of 5 stations where each station placed plot 5 x 5 m and placed 1 x 1 m2 of square transects in it with 30 m sampling space. Data analyzed by diversity formula and mean grain size. The result showed that 19 species were found which consisted of 12 species of Gastropods and 7 species of Bivalves. Diversity ranged between 3,652 to 3,984. And grain size ranged between 0,294 to 0,403. The conclusions were (1) Diversity was high (2) Grain size was fine sand  Keyword : Ujong Pancu, Diversity, Sediment, Gastropods, Bivalves
PEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG MERAH (Allium cepa) DALAM PAKAN SEBAGAI SUMBER PREBIOTIK UNTUK BENIH IKAN SEURUKAN (Osteochilus vittatus) Mayana Mayana; Zainal Abidin Muchlisin; Irma Dewiyanti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.446 KB)

Abstract

The objective of the present study was to determine the optimum dosage of onion extract (Allium cepa) in the diet of seurukan fish (Osteochilus vittatus). The research was conducted in Drieng Beurembang Hatchery, Kuala Batee District, in Aceh Barat Daya and the onion was extracted at Department of Chemistry, Faculty of Teacher Training and Education, Syiah Kuala University on September to November 2015. The Completely Randomized Design Methods was in this study. The tested dosage of onion were 0 (control), 1%, 2%, 3% and 4% in the formulated diet. The fish were fed three times a day at (08:00 AM, 12:00 AM and 16:00 PM) for 70 days. The results showed that weight gain ranged  from 2.32 g to 3.21 g, the Specific growth rate ranged from 1.24 % day-1 to 1.41 % day-1, feed conversion ratio were 3.57 – 3.03, feed efficiency  ranged  33.40% - 39.25%, and the survival rates were reached up to 100%. The highest values for all measured parameters were obtained at dosage 4% of onion extract in the formulated diet. The Anova test showed that the different dosage of onion extract (Allium cepa) in the formulated diet gave significant affect on weight gain of (P0.05), but did not give a significant affect on the length gain, specific growth rate, feed conversion ratio, feed efficiency and survival rate of seurukan fish (O. vittatus) (P 0.05). It is concluded that the optimum dosage of onion extract in the formulated diet is 4%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak bawang merah (Allium cepa) yang optimum untuk meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan benih ikan seurukan (Osteochilus vittatus). Penelitian ini dilaksanakan di Balai Benih Ikan (BBI) Desa Drieng Beurembang, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya dan pembuatan esktrak bawang merah dilaksanakan di jurusan Kimia FKIP Unsyiah,  pada bulan September hingga November 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan model Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal. Faktor yang diuji adalah perbedaan konsentrasi ekstrak bawang merah (Allium cepa) dalam pakan dengan 5 taraf perlakuan masing-masing 4 kali ulangan, yaitu; 0 (control), 1%, 2%, 3% dan 4% ekstrak bawang merah dalam pakan. Pakan diberikan 3 kali sehari pada pukul 08:00, 12:00 dan 14:00 WIB selama 70 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambahan bobot berkisar antara 2,32 g – 3,21 g, laju pertumbuhan spesifik berkisar 1,24 % per hari – 1,41 % hari, pertambahan panjang berkisar antara 2,45 cm – 2,57 cm, rasio konversi pakan 2,57- 3,03, Efesiensi pakan berkisar antara 33,40 % – 39,25 %, dan tingkat kelangsungan hidup mencapai 100%. Nilai tertinggi untuk semua parameter yang diukur didapatkan pada perlakuan E (4%) ekstrak bawang merah dalam pakan. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa pemberian ekstrak bawang merah (Allium cepa) dalam pakan berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot mutlak, (P0.05), namun tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan panjang mutlak, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan, efesiensi pakan dan kelangsungan hidup benih ikan seurukan (O. vittatus) (P0.05). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dosis terbaik adalah 4%.  
KERAGAAN NITROGEN DAN T-PHOSFAT PADA PEMANFAATAN LIMBAH BUDIDAYA IKAN LELE (Clarias gariepinus) OLEH IKAN PERES (Osteochilus kappeni) DENGAN SISTEM RESIRKULASI Afriansyah Afriansyah; Irma Dewiyanti; Iwan Hasri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.372 KB)

Abstract

The purpose of this study was to analyzed the role of peres fish and kale plants as a commodity enhancements to reduce levels of nitrogen and T-Phosfat from waste catfish, also to analyze the survival and biomass peres fish, catfish and kale plants. This research was conducted at Unit Pelayanan Teknis Balai Benih Ikan (UPT-BBI) Lukup Badak, Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh in October to November 2015. The method of this study was an experimental method with a completely randomized design (CRD), with use 4 levels treatments and 3 repetitions, this study also uses regression and correlation analysis. The results showed that the kale plants and peres fish did not leave a role of influence to lower the value of Nitrogen and T-Phosfat from waste catfish, but it affects both the survival and growth (length and weight), both in peres fish, kale plants, as well as catfish. Water quality parameters in this study to the range of tolerance for fish farming Peres and catfish.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan ikan peres dan tanaman kangkung sebagai komoditas tambahan terhadap kadar Nitrogen dan T-Phosfat yang berasal dari limbah budidaya ikan lele, terkait dengan kelangsungan hidup dan biomassa ikan peres, ikan lele dan tanaman kangkung. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober hingga bulan November tahun 2015 di Unit Pelayanan Teknis Balai Benih Ikan (UPT-BBI) Lukup Badak, Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL), dengan menggunakan 4 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan parameter kualitas air pada penelitian ini tergolong dalam kisaran toleransi untuk budidaya ikan peres dan ikan lele. Penambahan tanaman kangkung dan ikan peres tidak berpengaruh untuk menurunkan nilai Nitrogen dan T-Phosfat, namun berpengaruh baik terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan (panjang dan berat) pada ikan peres, lele dan tanaman kangkung.

Page 3 of 21 | Total Record : 203