cover
Contact Name
-
Contact Email
untagtekniksipil@gmail.com
Phone
+62541743390
Journal Mail Official
untagtekniksipil@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ir. H. Juanda No. 80 P 75124 Samarinda, East Kalimantan 75124
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil
ISSN : 23392665     EISSN : 25028448     DOI : 10.31293/teknikd
Core Subject : Engineering,
Kurva S: Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil (p-ISSN 2339-2665) and (e-ISSN 2502-8448) published three time in a year, in April, August and December. The article can be product of researches, scientific thoughts or case study, in civil engineering and isn’t formed by politics, commercialism, and subjectivity unsure. This scientific journal contains articles of thought and research results in Civil Engineering that have never been published in scientific journals or other media. Any matters relating to the use of the software, citation and copyright permissions made by the author of the article, and the legal consequences it causes, are the sole responsibility of the author of the article. The format of writing scientific articles for publication in scientific journals should follow the guidelines of scientific article writing, which is located on the back of this scientific journal.
Articles 186 Documents
Pengaruh Volume Lalu Lintas Terhadap Tingkat Kebisingan Pada Jalan Bung Tomo Samarinda Seberang Selamat Zulkipli
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.724 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v4i1.2493

Abstract

Penelitian ini bermula dari pengamatan volume lalu lintas di Jalan Bung Tomo Samarinda Seberang yang bertambah  padat penduduk serta letak sekolah yang dekat dengan jalan raya,   yang dijadikan sebagai objek penelitian, hal tersebut tentunya berpengaruh terhadap volume lalu lintas, kecepatan kendaraan dan kebisingan yang terjadi. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis tingkat kebisingan kendaraan  akibat lalu lintas pada jalan Bung Tomo Samarinda Seberang, membuat suatu model matematis yang menyatakan hubungan antara tingkat kebisingan dengan volume kendaraan dan menganalisis ekivalensi kebisingan kendaraan akibat lalu lintas. Analisis data menggunakan metode Regresi Linier Berganda pada program SPSS 16.0 for Windows. Data yang dihasilkan dari proses analisis meliputi : Nilai Korelasi (hubungan) antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas, Tingkat Keberartian (signifikansi) dari masing-masing koefisien regresi, Model Tingkat Kebisingan, Uji Kenormalan Data dan Koefisien Determinasi. Berdasarkan hasil analisis maka tingkat tertinggi kebisingan kendaraan pada jalan Bung Tomo Samarinda Seberang adalah sebesar 86,2 dBA. Bentuk model tingkat kebisingan lalu lintas terbaik adalah Kebisingan (Y)  =  72,449 – 0,86Volmc + 015Volmc + 160Volhv – 023V dengan nilai R2 = 0,862 dimana nilai X1 adalah volume sepeda motor, X2 volume kendaraan ringan dan X3 volume kendaraan berat. Nilai ekivalensi kebisingan dari masing-masing kendaraan adalah  untuk sepeda motor : 1,9 ; kendaraan ringan : 1 dan kendaraan berat : 0,12. Kecepatan rata-rata 36,38 Km/jam. 
Faktor-Faktor Perencanaan Pra Operasional yang Dipertimbangkan Dalam Pekerjaan Pada Pembangunan Jalan di Dinas Prasarana Kabupaten Kutai Kartanegara Rusdi Doviyanto
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.745 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v4i1.2484

Abstract

Sebelum dimulainya suatu kegiatan di bidang jasa konstruksi ada beberapa hal yang  harus kita perhatikan  agar kegiatan proyek bisa menjadi lebih baik, yang berkualitas mutu tinggi sesuai dengan specifikasi yang telah di tetapkan. Sebelum di mulainya suatu kegiatan proyek atau pra operasional akan diawali dengan membuat perencanaan nya. Dan di dalam membuat perencanaan pra operasional akan di pengaruhi oleh beberapa factor agar kegiatan proyek ini dapat menjadi proyek yang berkwalitas dan bermutu tinggi.Dalam penelitian ini penulis mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi pekerjaan suatu proyek dan factor yang dominan yang mempengaruhi keberhasilan spekerjaan proyek tersebutFactor-faktornya adalah  Lingkup Proyek dan Penyusunan SRK ( Struktur Rincian Lingkup Kerja) ( X1), Organisasi dan Team ( X2), Jadwal Kegiatan (X3), Perkiraan Anggaran atau Biaya ( X4), Tenaga Kerja ( X5), Program Mutu ( X6)Populasi penelitian ini adalah seluruh staff dinas prasarana Kabupaten Kutai Kartanegara dalam proyek perencanaan pekerjaan jalan di tahun 2010, pegawai bapedda pegawai inpektorat, tim pemeriksa dan pengadaan barang , konsultan dan kontraktor pelaksana. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh populasiSetelah mendapatkan data peneliti mengadakan pengujian validitas dan reliabilitas data. Uji validitas item-item pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner dilakukan dengan pendekatan construct validity yaitu teknik korelasi Pearson Product-Moment (r) dengan derajat kebebasan dengan tingkat signifikan 5% (0,05). Jika nilai koefisien butir dengan skon total memiliki signifikasi (p) < 0,05. Hal ini menunujukkan bahwa data yang diperoleh dari butir-butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel bebas dan variabel terikat adalah valid, begitu juga dengan sebaliknya. Uji Reabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi jawaban responden dari waktu ke waktu yang diperoleh dengan cara menghitung koefisien alpha dengan mengunakan metode alpha cronbach’s one shot. Nilai alpha yang didapatkan kemudian dibandingkan dengan nilai batas reabilitas minimum, yaitu 0,6 (Malhotra, 1993:308). Jika alpha lebih besar dari 0,6, maka dapat dikatakan reliable, tetapi sebaliknya, jika nilai alpha lebih kecil dari 0,6, maka tidak reliabel.Kemudian dilakukan analisa teknik analisis data yang dikenal dengan analisis faktor konfirmatori. Hal ini dilakukan karena secara apriori didasari landasan teori dan konsep yang dimiliki, penulis sudah mengetahui berapa banyak faktor yang harus dibentuk, serta variabel laten apa saja yang termasuk ke dalam faktor tersebut.            Karena itu perlu dilakukan konfirmasi lebih lanjut yaitu dengan memeriksa validitas dan reliabilitasnya. Hal ini dapat dilakukan dengan analisis faktor, sehingga dinamakan analisis faktor konfirmatori.Berdasarkan  hasil analisa diketahui bahwa ada Enam variabel  yang membentuk Faktor-faktor perencanaan pra operasional dapat dikatakan valid karena loading factor dari 6 indikator > 0,5 dan variabel yang terbesar pembentuk Faktor-faktor perencanaan pra operasional adalah Organisasi atau Team (X2) yang mempengaruhi Pekerjaan Pembangunan Jalan di Dinas Prasarana Kabupaten Kutai Kartanegara.
RESPON STRUKTUR AKIBAT BEBAN SEISMIK PADA GEDUNG DENGAN MODEL PENAMPANG STRUKTUR KOLOM TAK SERAGAM ARIADI, DENI
KURVA S Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik dan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.264 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v4i3.2496

Abstract

Gempa merupakan fenomena alam yang tak terduga, kekuatan gempa yang terjadi akan terlihat setelah gempa itu terjadi. Getaran - getaran yang terjadi akibat gempa berpengaruh pada suatu struktur gedung bertingkat. Gempa yang dialami pada struktur sangat berpengaruh pada struktur itu sendiri, bentuk struktur, tinggi struktur serta material yang digunakan sangat berpengaruh pada respon strukturnya. Beban dinamik yang umum dipakai pada analisis struktur selain beban angin adalah beban gempa. Gempa bumi akan mengakibatkan permukaan tanah menjadi bergetar yang getarannya direkam dalam bentuk aselerogram. Tanah yang bergetar akan menyebabkan semua benda yang berada diatas tanah ikut bergetar termasuk tanah pendukungnya bergerak secara bersama-sama atau fondasi dianggap menyatu dengan tanah. Anggapan ini sebetulnya tidak sepenuhnya benar karena tanah bukan material yang kaku yang mampu menyatu dengan fondasi. Kejadian yang sesungguhnya adalah bahwa antara fondasi dan tanah tidak akan bergerak secara bersamaan. Fondasi masih akan bergerak horizontal relatif terhadap tanah yang mendukungnya. Kondisi seperti ini cukup rumit karena sudah memperthitungkan pengaruh tanah terhadap analisi struktur yang umumnya disebut soil-structure interaction analysis. Pada penelitian ini menggunakan bentuk struktur portal sederhana 2D dengan jumlah 4 lantai. Dapat dilihat bahwa dengan perbedaan bentuk struktur kolom yang diantaranya persegi, persegi panjang dan lingkaran dengan luasan penampang kolom yang sama dengan bentuk yang bervariasi. Dimana dengan perbedaan bentuk penampang tersebut sifat struktur yang mengalami beban seismik responnya berbeda-beda pula, diantaranya perpindahan struktur yang disimulasikan pada kejadian gempa Hachinohe 1968 dan Kobe 1995. 
PERENCANAAN JALAN TERMINAL LAMA MENUJU JALAN SEPAKAT SANGATA KABUPATEN KUTAI TIMUR ZONY YULFADLI, ROSA AGUSTANIAH
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik dan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.904 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v5i1.2650

Abstract

Sebagaimana diketahui jalan merupakan prasarana yang sangat penting untuk menghubungkan antara daerah satu dengan daerah yang lain melalui transportasi darat. Selain untuk kepentingan ekonomi, pembangunan jalan sangat penting pula bagi proses penghubungan antar daerah satu dan lainnya untuk kepentingan pemerintahan, pertukaran kebudayaan dan lain sebagainya.Berdasarkan hasil pengamatan didapatlah panjang optimal jalan terminal lama - sepakat dengan panjang 1750 m dengan 6 lengkung horizontal dimana merupakan lengkung yang sudah di sesuaikan dengan standar yang 1 lengkung diantaranya menggunakan metode Spiral Circle Spiral ( SCS ) dan yang lainnya menggunakan lengkung Full Circle ( FC ). Pada geometik jalan sebaiknya di lihat juga dari segi kenyamanan mengendara yang mengacu pada peraturan jalan raya yang telah ditetapkan, agar dapat di pergunakan sesuai dengan standar perencanaan.
Rancangan Beton Normal dan Serat Kawat Bendrat Dengan Pasir Mahakam Serta Batu Pecah Palu Kutai Barat Musrifah Tohir
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.775 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v5i1.2641

Abstract

Beton normal adalah beton yang mempunyai berat isi 2200 – 2500 kg/m3 dengan menggunakan agregat yang dipecah. Beton Serat merupakan campuran beton biasa dan bahan lain yang berupa serat, di mana serat berukuran 5 cm dan mempunyai variasi terhadap berat beton yaitu variasi 5% dan variasi 10%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan nilai kuat tekan yang dihasilkan  Beton Normal dan Beton Serat yang menggunakan kawat bendrat dengan agregat kasar batu pecah  Kutai Barat dan agregat halus dari Mahakam.Penelitian ini menggunakan metode perancangan campuran (Standar Nasional Indonesia) SNI 03-2847-2002 yang dilakukan di laboratorium dengan menggunakan ukuran maksimal agregat kasar yaitu  40 mm. Sampel yang digunakan untuk beton Normal maupun beton Serat 5% dan beton Serat 10% masing-masing menggunakan 30 sampel dan jumlah keseluruhan sampelnya adalah 90 sampel.Dari hasil pengujian kuat tekan beton Normal pada umur 28 hari nilai kuat tekan rata-rata perlu (f’cr) = 132,25 kg/cm²  dan kuat tekan yang diisyaratkan (f’c) = 115,07 kg/cm² dari kuat tekan rata-rata perlu yang ditargetkan (f’cr) = 255 kg/cm²  dan kuat tekan yang diisyaratkan (f’c) = 175 kg/cm²  . Pengujian kuat tekan beton Serat 5% pada umur 28 hari nilai kuat tekan rata-rata yang ditargetkan (f’cr) = 155,48 Kg/cm² dan kuat tekan yang diisyaratkan (f’c) = 134,4 kg/cm² dari kuat tekan rata-rata perlu yang ditargetkan (f’cr) = 255 Kg/cm² dan kuat tekan yang diisyaratkan (f’c) = 175 Kg/cm². Pengujian kuat tekan beton Serat 10% pada umur 28 hari nilai kuat tekan rata-rata yang ditargetkan (f’cr) = 159,25 Kg/cm² dan kuat tekan yang diisyaratkan (f’c) = 133,46 kg/cm² dari kuat tekan rata-rata perlu yang ditargetkan (f’cr) = 255 Kg/cm² dan kuat tekan yang diisyaratkan (f’c) = 175 Kg/cm².
Analisis Investasi Pembangunan Batching Plant di Kabupaten Kutai Barat Achmad Munajir
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.707 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v4i1.2489

Abstract

Untuk proses percepatan pembangunan infrastruktur tentunya dibutuhkan fasilitas penunjang yang memadai terutama jika konstruksi tersebut menggunakan material beton. Salah satu fasilitas tersebut adalah concrete batching plant yang merupakan alat produksi beton siap pakai, untuk mendirikan concrete batching plant tersebut perlu dilakukan studi kelayakan terlebih dahulu agar diketahui layak atau tidaknya concrete batching plant tersebut dibangun. Untuk studi kelayakan tersebut tentunya juga memerlukan beberapa data penunjang, diantaranya data pemakaian beton disamping data - data lainya.Berdasarkan data yang ada di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Barat Subdin Cipta Karya pada tahun 2007 pemakaian beton tercatat sebesar 20.985 m3, 26.155 m3 pada tahun 2008 dan 32.854 m3 pada tahun 2009. Dengan pertumbuhan ekonomi rata –rata 6,48% dan 25,61% untuk sektor bangunan dan konstruksi pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Dari data pemakaian beton tersebut terjadi peningkatan sebesar 24,63% tahun 2008 dan 25,61% tahun 2009. Dengan peningkatan dari tahun ke tahunnya maka dilakukan pengukuran peramalan untuk tahun 2010 – 2011 dengan trend linear dengan metode least square dengan hasil sebesar 38.533,7 m3.Berdasarkan  data tersebut dilakukan penilaian tehadap aspek pasar dan aspek teknis dan teknologisnya serta perkiraan investasi sebesar Rp. 7.780.500.000, serta perkiraan biaya operasional per tahunnya sebesar Rp. 14.579.939.995,72. Yang  selanjutnya dilakukan analisa NPV (Next Present Value) dan didapatkan hasil sebesar Rp. 13.623.272.931,72- dan IRR (Internal Rate of Return) = 85 %, BEP (Break Event Point) = 6 bulan 19 hari serta PBP (Pay Back Period ) = 8 bulan 24 hari. Hasil keseluruhan penelitian ini menyimpulkan bahwa concrete batching plant tersebut layak dibangun di Kutai Barat dan membawa manfaat secara ekonomi.
Analisa Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Pada Proyek Pembangunan Balai Riset dan Standarisasi Industri Samarinda Purwanto Purwanto
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.492 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v4i2.2013

Abstract

permasalahan yang sering terjadi konstruksi adalah mengalami kesulitan perkiraan, melalui beberapa tingkat kepastian, mungkin durasi bagian kerja, ataupun sebagai usaha menentukan tim konstruksi dan tahapan pelaksanaan konstruksi. Ini berarti bahwa biaya juga di karenakan untuk variasi yang dapat dipertimbangkan dan bukan mudah diprediksi. Manajemen konstruksi yang meliputi metoelogi dan tata cara pelaksanaan pekerjaan merupakan salah satu hal yang sangat penting, oleh sebab itu pada saat pelaksanaanya harus benar-benar diperhatikan dan dilaksanakan untuk menghindari keterlambatan dan kerugian akibat biaya yang harus dikeluarkan.Sebagai contoh permasalahan pada Proyek Pembangunan Balai Riset dan Standarisasi Industri Samarinda yang mengalami keterlambatan pelaksanaan, dari hasil analisi yang dilakukan maka dapat diketahui penyebab keterlambatan pelaksanaan, dari hasil analisi yang di lakukan maka dapat diketahui penyebab keterlambatan dan biaya tambahan yang harus di keluarkan pelaksana ditinjau dari pembayaran upah pekerja dari perkerjaan yang belum terlaksana
Perencanaan Teknik Longsoran KM 21 Balikpapan Dengan Menggunakan Konstruksi Retaining Wall Maraden Panjaitan; Wahyu Mahendra
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.661 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v5i1.2646

Abstract

Mengingat kontur pulau Kalimantan yang banyak terdapat dataran tinggi, memungkinkan jalan dibuat di daerah pegunungan atau berbukit, ini dapat dilihat pada jalan-jalan poros Kalimantan yaitu Balikpapan – Samarinda jalan yang berada di jalur Balikpapan – Samarinda terdapat tingkat kecuraman yang tinggi tanpa dibuatkan dinding penahan dapat menimbulkan terjadinya tanah longsor yang dapat membahayakan bagi pengguna jalan dan warga disekitarnya. Hal ini dapat terjadi akibat ketidakstabilan tanah apalagi bila ditambah dengan curah hujan yang tinggi, maka diperlukan penahan tanah yang berguna untuk menahan tekanan-tekanan pada tanah sehingga tanah tidak bergerak dan menuju kearah bawah. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka semakin banyak cara yang dapat digunakan untuk menghindari atau memperbaiki tanah/daerah longsoran salah satunya dengan membuat dinding penahan tanah
Analisa Dimensi Saluran Terbuka Guna Menanggulangi Banjir Tahunan (Studi Kasus Di Jl. Jend A. Yani – Jl. Mayjend Sutoyo) Robby Marzuki
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.56 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v4i1.2494

Abstract

Analisis Kinerja Saluran Drainase di Daerah Tangkapan Air Hujan. Prasarana dan sarana atau infrastruktur diartikan sebagai fasilitas fisik suatu kota atau negara yang sering disebut pekerjaan umum yang meliputi bangunan atau Fasilitas - fasilitas dasar, peralatan - peralatan, dan instalasi yang dibangun untuk mendukung berfungsinya suatu sistem perkotaan. Mengingat begitu luasnya cakupan infrastruktur maka dalam hal ini kajian memfokuskan pada saluran drainase. Drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Saluran drainase direncanakan untuk dapat melewatkan debit rencana dengan aman. Perencanaan drainase yang harus diperhatikan adalah data curah hujan, tata guna lahan dan dimensi saluran. Saluran drainase direncanakan untuk menampung debit rencana dengan aman berdasarkan data curah hujan, tata guna lahan dan dimensi saluran. Saluran drainase di daerah tangkapan air hujan sepanjang Kali Pepe merupakan salah satu Prasarana yang mendukung berfungsinya suatu sistem perkotaan. Pada saluran yang ada di sepanjang daerah tersebut sering terjadi genangan setiap musim hujannya maka perlu dilakukan kajian untuk menganalisis kapasitas saluran drainase tersebut. Data yang digunakan dalam perencanaan adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh dari gambar skema saluran drainase dan data - data mengenai dimensi saluran serta data hidrologi. Data - data yang diperoleh kemudian di analisis untuk memperoleh debit rencana dan kapasitas saluran drainase. Debit rencana dihitung dengan mengunakan rumus rasional dan kapasitas saluran dihitung dengan rumus kontinuitas dan manning. Hasil yang diperoleh diketahui bahwa ada 6 bagian saluran yang terjadi luapan air pada debit rencana periode ulang 5 tahunan.
Pengaruh Lapis Pondasi Tanah Semen Pada Stabilisasi Tanah Dasar Pekerjaan Pemeliharaan Jalan Damanhuri Kota Samarinda Eswan Eswan
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.544 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v4i1.2485

Abstract

Satu alternatif untuk mengatasi kesulitan ( kemahalan ) pengadaan batu yang memenuhi persyaratan adalah dengan menstabilisasi tanah setempat yang berkualitas dengan campuran semen Porland sehingga menghasilkan suatu pondasi perkerasan yang cukup kuat, tahan terhadap air, permukaan yang halus, dan tahan lama.Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Nilai batas UCS minimum (20 kg/cm2), target (24 kg/cm2) dan maksimum (35 kg/cm2) untuk Soil Cement Baseyang disyaratkan SNI 03-3637-1994 dapat dicapai dengan mencampur tanah tersebut dengan prosentase semen masing-masing 6,94 %, 8,40 % dan 12,42 %, sedangkan Nilai batas CBR minimum (100 %), target (120 %) dan maksimum (200 %) untuk Soil Cement Base yang disyaratkan SNI 03-1744-1989 dapat dicapai dengan mencampur tanah tersebut dengan prosentase semen masing-masing 7,33 %, 8,85 % dan 14,96 %. Untuk mendapat nilai UCS (Unconfined Compressive Streght) yang disyaratkan yaitu sebesar 24 kg/cm², maka setelah dilakukan perhitungan didapat nilai Kadar Semen       =  8,4 %  dan Nilai CBR     =  114,061 %Sehingga berdasarkan dari evaluasi pengujian / pemeriksaan dan perhitungan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kadar semen yang diperlukan untuk mendapatkan nilai UCS 24 kg/cm² adalah 8,4 % terhadap berat contoh tanah.Dan hasil hasil perhitungan biaya didapatkan hasil sebagai berikut Harga pondasi  jalan menggunakan Agregat sebesar Rp. 1.272.347,72 per  m2  Harga pondasi  jalan menggunakan SCB sebesar Rp. 1.110.245,77 per  m2 Harga total pekerjaan jalan secara OE (Owner Estimate) sebesar Rp. 2.005.000,00  per m2

Page 4 of 19 | Total Record : 186