cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. jombang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Hukum Keluarga Islam
ISSN : 25411497     EISSN : 25411489     DOI : -
Core Subject :
Jurnal Hukum Keluarga Islam (JHKI), ISSN: 2541-1497 (online); 2541-1489 (cetak), adalah jurnal ilmiah berkala sebagai media desiminasi hasil kerja akademik para peneliti, dosen dan penulis. Jurnal ini memuat artikel-artikel ilmiah konsepsional dan hasil penelitian hukum keluarga Islam. Terbit berkala setiap bulan April dan Oktober. JHKI diterbitkan oleh Program Studi Hukum Keluarga (Ahwal Syakhsiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum (Unipdu) Jombang
Arjuna Subject : -
Articles 113 Documents
Dinamika Perempuan Meminang Laki-Laki: Sebuah Pendekatan Hukum Melalui Ushul Fiqh agus mahfudin; isna nur farikha
Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 6, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum (Unipdu) Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peminangan merupakan serangkaian proses yang dilakukan sebelum perkawinan. Peminangan juga kegiatan upaya kearah terjadinya hubungan perjodohan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan. Berbeda dengan fenomena di desa sukorejo yang mana ada kebiasaan atau tradisi perempuan terlebih dahulu meminang laki-laki. Fenomena ini dilatar belakangi oleh kebiasaan masyarakat desa sukorejo yang masih dominan dengan adanya adat atau tradisi dari para tokoh agama dan masyarakat zaman dulu dan dianggap sebagai peninggalan turun temurun sampai sekarang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan tradisi perempuan terlebih dahulu meminang laki-laki dan bagaimana pendekatan hukum melalui ‘urf. Penelitian lapangan ini menggunakan metode kualitatif. Teknik yang digunakan wawancara dengan para tokoh agama dan masyarakat. Adapun hasil penelitian ini adalah; pertama, bahwa tradisi perempuan meminang laki-laki di desa sukorejo dilakukan berdasarkan proses turun temurun yang terbangun dari para tokoh agama dan masyarakat yang kemudian di ikuti oleh seluruh masyarakat sukorejo. Kedua, selama tidak melanggar syari’at maka boleh untuk dilaksanakan proses perempuan meminang terlebih dahulu kepada laki-laki. Dari segi objeknya proses ini termasuk dalam ‘urf amaly dan dari segi penerimaan syara’, peminangan tersebut termasuk ‘urf shahih. Jika dilihat dari luas pemakaiannya termasuk ke dalam urf al-khas, hal ini dikarenakan tradisi peminangan wanita ini hanya berlaku di daerah tertentu saja.
Dinamika Perempuan Meminang Laki-Laki: Sebuah Pendekatan Hukum Melalui Ushul Fiqh agus mahfudin; isna nur farikha
Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 6, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum (Unipdu) Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peminangan merupakan serangkaian proses yang dilakukan sebelum perkawinan. Peminangan juga kegiatan upaya kearah terjadinya hubungan perjodohan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan. Berbeda dengan fenomena di desa sukorejo yang mana ada kebiasaan atau tradisi perempuan terlebih dahulu meminang laki-laki. Fenomena ini dilatar belakangi oleh kebiasaan masyarakat desa sukorejo yang masih dominan dengan adanya adat atau tradisi dari para tokoh agama dan masyarakat zaman dulu dan dianggap sebagai peninggalan turun temurun sampai sekarang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan tradisi perempuan terlebih dahulu meminang laki-laki dan bagaimana pendekatan hukum melalui ‘urf. Penelitian lapangan ini menggunakan metode kualitatif. Teknik yang digunakan wawancara dengan para tokoh agama dan masyarakat. Adapun hasil penelitian ini adalah; pertama, bahwa tradisi perempuan meminang laki-laki di desa sukorejo dilakukan berdasarkan proses turun temurun yang terbangun dari para tokoh agama dan masyarakat yang kemudian di ikuti oleh seluruh masyarakat sukorejo. Kedua, selama tidak melanggar syari’at maka boleh untuk dilaksanakan proses perempuan meminang terlebih dahulu kepada laki-laki. Dari segi objeknya proses ini termasuk dalam ‘urf amaly dan dari segi penerimaan syara’, peminangan tersebut termasuk ‘urf shahih. Jika dilihat dari luas pemakaiannya termasuk ke dalam urf al-khas, hal ini dikarenakan tradisi peminangan wanita ini hanya berlaku di daerah tertentu saja
Pisuke Dalam Pernikahan Perspektif Maqasid Al-Shariah mahmud huda; muhammad habib badawi
Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 6, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum (Unipdu) Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hukum Adat memiliki beberapa proses dalam pernikahan dan salah satunya adalah Adat pisuke. Pisuke adalah proses tawar-menawar mengenai uang jaminan antara wali dari pihak laki-laki dan wali dari pihak perempuan. Artikel ini membahas tentang implementasi Adat pisuke di Desa Banyu Urip dan Analisis Maqāṣid al-Sharī’ah tentang Adat pisuke di Desa Banyu Urip. Metode artikel ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Hasil artikel ini menunjukkan bahwa Implementasi Adat pisuke di Desa Banyu Urip ini mulai dilaksanakan melalui kepala dusun dari tempat kediaman pihak laki-laki ketempat kediaman perempuan. Analisis kaedah fikih  العادة حكمة terdapat pada perubahan pelaksanaan tradisi Pisuke dalam konteks modern, termasuk kategori Maqasid hajiyyat yang menjaga Maqasid Dharuriyyat-nya perkawinan sebagai wujud hifz al-nasl yang diperintahkan Allah. Besarnya harga mahar berada di posisi Maqasid Tahsiniyyat untuk memuliakan seorang wanita sebagai wujud dari hifz al-din, hifz al-nafs, hifz al-`aql, hifz al-nasl, dan hifz al-mal.
Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Keluarga Married By Accident Moh. Makmun; Santi Rahmawati
Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 7 No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum (Unipdu) Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendampingan yang orang tua seperti memberikan nasehat dan juga dukungan, meluangkan waktu untuk anak, pengarahan dan pengawasan yang cukup serta menjadikan keluarga menjadi keluarga taat beragama. Jika orang tua lalai atau tidak memperhatikan anaknya maka yang terjadi malah sebaliknya, yang marak terjadi pada remaja yaitu adanya hamil di luar nikah atau Married by accident. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pendampingan orang tua terhadap pembentukan keluarga married by accident dan yang mengetahui pendapat masing masing orang tua akibat married by accident. Metode penelitian ini menggunakan metode Desriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu Pendampingan orang tua terhadap pembentukan keluarga married by accident adalah nasehat dan dukungan, berkomunikasi kepada anak secara intens artinya bisa meluangkan waktu untuk anak bisa berbicara berdua dan menanyakan masalah apa yang terjadi pada anak. Faktor yang mempengaruhi married by accident antara lain saling mencintai, sama-sama mau, tidak bisa mengatakan tidak atau menolak, nilai agama yang semakin berkurang, adanya pengaruh media massa, dan yang terakhir adanya paksaan.
Larangan Menikah Pada Tradisi Kebo Balik Kandang Menurut Ulama Mahmud Huda; Adella Nur'aini
Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 7 No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum (Unipdu) Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pernikahan adalah salah satu peristiwa sakral dalam hidup, terdapat tradisi dalam pelaksanaannya di setiap suku atau daerah. Ada tradisi larangan pernikahan adat kebo balik kandang di desa Banjarsari Tulungagung yang perlu diteliti menurut Ulama Tulungagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan adat kebo balik kandang menurut Ulama Tulungagung. Adapun metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang dilaksanakan langsung dari lapangan, yakni menggali data, observasi dan wawancara. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Tradisi larangan pernikahan adat kebo balik kandang sudah ada sejak dahulu dan menjadi kepercayaan masyarakat. ulama Tulungagung tidak mempercayai mitos ini karena hanya mempersulit proses pernikahan, ada tiga sebab larangan pernikahan, yaitu sebab nasab, hubungan pernikahan dan hubungan susuan.
Analisis Teori Maslahah Mursalah Terhadap Tradisi Larangan Pernikahan Ngalor-Ngulon Masyarakat Adat Jawa Agus Mahfudin; S Moufan Dinatul Firdaus
Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 7 No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum (Unipdu) Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi kultur masyarakat yang masih memegang adat dan dianggap sebagai peninggalan tradisi secara turun temurun, mereka harus melestarikannya tidak boleh ditinggalkan apalagi dihapus. Meskipun secara sosial masyarakat saat ini sudah sangat modern, tetapi dalam daerah tertentu masih menemukan tradisi yang dipegang teguh oleh masyarakat mengenai larangan pernikahan Ngalor-Ngulon yang masih dilaksanakan sampai saat ini. Pernikahan Ngalor-Ngulon adalah dimana arah mempelai laki-laki ke mempelai perempuan Ngalor Ngulon, yang artinya seorang laki-laki tidak diperkenankan menikahi perempuan yang arah rumah nya Utara ke Barat. Metode yang digunakan adalah field rieserch dan untuk mengumpulkan informasi melalui wawancara terhadap masyarakat serta melakukan observasi ke tempat agar mengetahui pelaksanaannya secara langsung. Penelitian menggunakan teknis analisis deskriptif-analitis. Pernikahan Ngalor Ngulon dalam perspektif Ma?la?ah Mursalah yaitu boleh dan termasuk dalam Ma?la?ah al-Ta?siniyyah yang dapat dijadikan sebagai landasan hukum karena sifatnya sebagai pelengkap berupa keleluasaan yang dapat melengkapi kemaslahatan.
Pernikahan Endogami Dan Dampaknya Terhadap Keharmonisan Keluarga Haris Hidayatulloh; Lailatus Sabtiani
Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 7 No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum (Unipdu) Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pernikahan endogami pada saat ini sudah jarang kita temui pada masyarakat, terutama pada masyarakat yang sudah modern. Masyarakat yang semakin modern menyebabkan tiap orang lebih bebas dalam menentukan pasangannya tanpa terikat adat istiadat yang berlaku di daerahnya. Polemik dampak postif dan negatif pernikahan endogami terhadap keharmonisan keluarga sangat beragam dalam penerapannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor terjadinya pernikahan endogami dan dampaknya terhadap keharmonisan keluarga. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kebiasaan menjodohkan anak-anaknya di kalangan kerabat sudah menjadi tradisi yang turun temurun hingga saat ini. Selain perjodohan, pernikahan endogami kerabat ini juga dilatar belakangi dengan penjagaan terhadap harta keluarga, dan ketertarikan saat acara reuni keluarga. Terdapat dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan daripernikahan endogami kerabat terhadap keharmonisan keluarga. Dampak positifnya adalah kejelasan nasab dan mempererat kekerabatan. Sedangkan dampak negatifnya retaknya persaudaraan dan keluarga terlalu ikut campur dalam hubungan rumah tangga.
Pengaruh Bacaan (Qira’ah) Al-Quran Dalam Pembentukan Hukum Islam Mochamad Samsukadi
Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 7 No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum (Unipdu) Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keyakinan bahwa al-Qur’an diturunkan dengan lebih dari ragam penuturan menjadikannya sangat terbuka untuk dilafalkan dengan dialek-dialek orang Arab saat itu. Ragam penuturan itu, awalnya hanya menunjukkan identitas kesukuan orang Arab saat itu, namun setelah masa kenabian menjadi faktor pemicu perbedaan penafsiran atas ayat. Terlebih setelah semakin melembaganya intitusi mazhab fikih. Makalah ini dengan mengunakan metode analaisis isi, mengkaji bagaimana peran rama penuturan terhadap pembentukan hukum Islam. Hasil pembahasannya menunjukan tidak ada satu pun ayat yang mempunyai ragam pembacaan meninggalkan interpretasi tunggal, tetapi memicu terjadinya multitafsir atas ayat. Jadi ragam bacaan sangat mempengaruhi terjadinya perbedaan dalam penetepan hukum Islam.
Fiqh Parenting: Membangun Pola Asuh Anak Dalam Menanamkan Moral Agus Mahfudin; Rizky Nur Cholisoh
Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 7 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum (Unipdu) Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola asuh anak telah mengalami banyak perubahan setelah adanya pabrik yang mengatur jam kerjanya penuh waktu. Otomatis pengasuhan anak oleh orang tua tidak maksimal, pola asuh anak tidak lagi dominan diperankan oleh orang tua. Dampaknya adalah moral yang dimiliki anak, dan berimbas pada keharmonisan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh yang digunakan orang tua pekerja pabrik, memahami karakter moral yang muncul dalam diri anak, dan dapat memahami pola asuh anak dalam menanamkan moral menurut pandangan fiqih. Jenis penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif yang besifat deskriptif normatif. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa orang tua pekerja pabrik menerapkan bentuk pola asuh demokratis. Anak yang diasuh oleh neneknya terkontrol dengan baik moralnya. Sebaliknya, anak yang ditinggal sendiri tanpa pengawasan orang yang lebih tua tidak akan terkontrol moralnya. Fiqih parenting memandang pola asuh orang tua pekerja pabrik menanamkan moral anak tidak sepenuhnya sesuai dengan perintah Al-Qur’an dan Hadist.
Status Perceraian Tidak Tercatat Di Kartu Keluarga Terhadap Administrasi Persyaratan Nikah Haris Hidayatulloh; Fauziyah Irsyadah
Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 7 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum (Unipdu) Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kartu keluarga merupakan kartu identitas keluarga yang wajib dimiliki dan setiap waga negara wajib mencatatatkan diri dalam administrasi kependudukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Administrasi persyaratan nikah di KUA Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang dan bagaimana perceraian tidak tercatat di Kartu Keluarga terhadap Administrasi persyaratan nikah di KUA Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan yuridis normatif Hasil penelitian menunjukkan, pertama, bahwa Adminitrasi dalam proses permohonan nikah yang pertama yaitu pemberitahuan kehendak nikah setiap orang yang akan melangsungkan perkawinan dengan mengisi formulir pemberitahuan dan dilengkapi persyaratan – persyaratan yang sudah ditentukan oleh KUA. Bahwa perubahan status perkawinan tidak tercatat dalam blangko kartu keluarga tersebut menyebabkan terjadinya penolakan ketika mengajukan permohonan nikah di KUA, dan bisa mengajukan kembali permohonan nikah dengan syarat harus merubah status awal sebelum perceraian tidak tercatat di Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil (DUKCAPIL) setempat.

Page 11 of 12 | Total Record : 113