cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur´an dan Tafsir
ISSN : 25281054     EISSN : 25408461     DOI : -
Core Subject : Religion,
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir [2528-1054] is peer-reviewed journal dedicated to publish the scholarly study of Qur’an from many different perspectives. Particular attention is paid to the works dealing with: Qur’anic Studies, Qur’anic sciences, Living Qur'an, Qur’anic Stuides accros different areas in the world (The Middle East, The West, Archipelago and other areas), Methodology of Qur’an and Tafsir studies. publishes twice in the year (June and December) by Qur’anic and Tafsir studies Programme at Ushuluddin Faculty UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Arjuna Subject : -
Articles 103 Documents
Khusr in the Perspective of the Qur'an: Transformation of Meaning from Worldly Loss to Spiritual Loss Maghfiroh, Nala Hanifatul; Solihin; Syuaib, Ibrahim
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir Vol 10 No 1 (2025): Al-Bayan : Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Quranic and Tafsir studies Programme at Ushuluddin Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The term khusr in modern human thought is often understood in material terms, such as financial loss or business failure. However, in the Qur'an, all forms of khusran (loss) primarily refer to spiritual and existential dimensions. This study aims to explore the meaning of khusr in the Qur'an using a qualitative approach based on Toshihiko Izutsu's semantic analysis. By examining the relational meaning of khusr in the pre-Qur'anic period through pre-Islamic Arabic poetry, the concept of loss is shown in the context of warfare and tribal social life. For example, in the poetry of Ka'ab bin Zuhair, khusr signifies destruction and misguidance. During the Qur'anic era, khusr frequently appears as an ism fā’il (active participle) indicating those who experience loss due to human misconduct, such as disbelief, deceit, oppression, misguidance, and futile deeds. In the post-Qur'anic period, the meaning of khusr remained consistent with this spiritual understanding, although its usage gradually expanded toward more material aspects of life.
PEMAKNAAN JIWA DALAM TAFSIR AL-IBRĪZ KARYA KH. BISRI MUSTOFA: PERSPEKTIF INTERTEKSTUALITAS JULIA KRISTEVA Kusuma, Melinda; Mud’is, Hasan; Masur , Ali
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir Vol 9 No 2 (2024): Al-Bayan : Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Quranic and Tafsir studies Programme at Ushuluddin Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-bayan.v9i2.51475

Abstract

Penelitian ini membahas konsep jiwa dalam Tafsir Al-Ibrīz karya KH. Bisri Mustofa. Jiwa dipandang sebagai aspek mendasar manusia yang menentukan perilaku, kepribadian, dan kualitas spiritual. Dengan metode kualitatif-deskriptif dan pendekatan intertekstualitas Julia Kristeva, penelitian ini mengkaji hakikat jiwa, tingkatan jiwa, serta cara menggapai ketenangan jiwa menurut Bisri Mustofa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) jiwa dipahami sebagai potensi kebaikan dan keburukan, realitas non-fisik, sekaligus sumber dorongan negatif; (2) terdapat tiga tingkatan jiwa, yaitu nafs al-ammarah bi al-su’, nafs lawwamah, dan nafs muthmainnah; (3) cara mencapai ketenangan jiwa adalah melalui tazkiyatun nafs dan mujahadah. Penafsiran Bisri Mustofa, yang didukung sumber-sumber klasik, memperlihatkan relevansi tafsir dengan aspek psikologi dan spiritualitas kontemporer.
REINTERPRETASI MAKNA FAQĪR DALAM AL-QUR’AN: KAJIAN SEMANTIK ENSIKLOPEDIK DAN APLIKASINYA DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN ZAKAT Nursaadah, Risma; Mulyana, Yayan; Darmawan , Dadang
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir Vol 9 No 1 (2024): Al-Bayan : Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Quranic and Tafsir studies Programme at Ushuluddin Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-bayan.v9i1.51476

Abstract

Keberagaman kosakata dalam Al-Qur’an, terkadang ditemukan beberapa kata yang ketika dialihbahasakan memiliki makna yang sama atau bersinonim. Sehingga pemahaman akan kata tersebut menjadi terbatas. Seperti halnya ditemukan pada kata faqīr dalam Al-Qur’an yang seringkali disamakan dengan miskin, karena kedua istilah ini lazim dikenal berkaitan dengan kemiskinan dan menjadi salah satu konsep penting dalam fikih sosial khususnya mengenai zakat. Tujuan penelitian ini untuk mengungkap konsep kata faqīr melalui analisis Semantik Ensiklopedik dan bagaimana implementasinya pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Amal Salman Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka (analisis semantik ensiklopedik) dan studi lapangan (wawancara kepada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Amal Salman Bandung). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kata faqīr beserta derivasinya dalam Al-Qur’an ditemukan sebanyak tujuh bentuk kata. Kata tersebut menunjukkan pada makna yang membutuhkan, malapetaka, dan sedikitnya harta yang berrelasi dengan kata infak, sedekah, zakat, keadilan, karunia, penggunaan harta dengan cara yang baik, dan yang lainnya. Konsep dari kata faqīr menunjukkan bahwa dalam beribadah bukan hanya sekedar ibadah kepada Allah saja, tetapi ada juga ibadah sosial kepada sesama yang harus dilaksanakan. Adapun implementasi ayat-ayat kata faqīr pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Amal Salman Bandung tercermin pada pemahaman dalam penentuan kriteria penerima bantuan serta pelaksanaan program yaitu program layanan dasar, pendidikan dan pemberdayaan dengan harapan bantuan tersebut berkelanjutan manfaatnya dalam jangka panjang.

Page 11 of 11 | Total Record : 103